Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Di Amerika persyaratan akan pelaporan segmen usaha bermula tahun 1964 ketika ada
kebutuhan olehSEC agar perusahaan publik melaporkan usahanya pada setiap segmen operasi.
Tahun 1967, APBmengeluarkan Statement No.2 mengenai A Disclosure of Supplemental Financial
Information by Diversified Companies Pernyataan ini sifatnya bukan suatu keharusan namun
disarankan.
2.
Standar pelaporan segmen pertama kali ditetapkan dalam (FASB Statement No.14) yang
berlaku untuk seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap menurut prinsip
akuntansi yang berlakuumum. Pernyataan ini kemudian diubah dengan FASB Statement No.21
yang mengecualikan berlakunyaFASB Statement No.14 bagi perusahaan non publik.
Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur malalui PSAK No.5 : menjelaskan
pelaporaninformasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi
dalam industridan wilayah yang berbeda.
Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan aktivitas
masing-masing segmen industri dan menunjuk-kan komposisi masing-masing wilayah geografis
yang dilaporkan.Informasi segmen harus mengungkap :
1.penjualan atau pendapatan operasi lain-nya, dibedakan antara pendapatan yang
dihasilkan daripelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain.
2. hasil segmen
3. aktiva segmen yang digunakan
4. dasar penetapan harga antar segmen
3.
Dalam Statement No.14, suatu perusahaan dapat mengungkapkan salah satu informasi berikut
ini: - Operasi pada berbagai industry
- Operasi domestik dan luar negeri
- Penjualan ekspor
- Konsumen yang utama
Tanggung jawab pelaporan perusahaan pada setiap ke empat aspek di atas ditentukan
melalui pengujiankhusus untuk itu.
Operasi pada Industri yang Berbeda
Untuk menentukan apakah informasi mengenai operasi pada industri yang berbeda harus
dilaporkan,perusahaan harus mengidentifikasi segmen industrinya. Segmen industry didefinisikan
sebagaisuatu komponen dari suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan produk
atau jasa atau suatu group produk yang saling terkait atau jasa yang utamanya kepada konsumen yang
tidak terafiliasi untuk memperoleh laba. Segmen industri diidentifikasi melalui analisis produk dan jasa
dimana perusahaan memperolehpendapatan utamanya dan mengelompok-kan produk dan jasa ini ke
1
dalam segmen industri tertentu.Umumnya, titik awal untuk menentukan segmen industri perusahaan
adalah untuk mengidentifikasi pusatlaba dimana informasi mengenai pendapatan dan profitabilitas
dikumpulkan untuk tujuan perencanaandan pengendalian internal.Suatu segmen industri pelaporan
adalah suatu segmen industri atau group segmen industri yang sangatterkait dimana informasi yang
demikian perlu dilaporka. Segmen industri ditetapkan sebagai segmenyang perlu pelaporan jika
memenuhi uji pendapatan 10 % ( 10 percent revenue test), atau uji aktiva 10 %( 10 % asset test ),
atau uji laba usaha 10 % ( 10 percent operatigprfit test) untuk setiap tahun-nyadimana laporan
keuangan tahuanan disusun. Ketiga cara pengujian ini diperlihatkan padaPeraga 15-1, yang
mengikhtisarkan pengujian atas pengungkapan yang diperlukan dalam keempat area pelaporan.
Uji pendapatan 10 %
Suatu segmen industri merupakan segmen pelaporan jika pendapatan-nya adalah 10 % atau
lebih daripendapatan gabungan dari seluruh segmen industri.Pendapatan mencakup :
- penjualan
- transfer antar segmen
.- bunga, termasuk bunga atas piutang dagang antar segmen, dimasukkan dalam pendapatan
jikaaktiva dimana bunga tersebut diperoleh dimasuk-kan dalam aktiva yang
dapatdiidentifikasisuatu segmen. Akan tetapi bunga yang timbul dari pinjaman dan uang
muka antar segmen tidak dimasukkan dalam pendapatan kecuali untuk bunga dari suatu
segmen yang operasiutamanya dalam bidang keuangan.
Uji aktiva 10 %
Suatu segmen industri merupakan segmen pelaporan jika aktiva yang dapat diidentifikasi
adalah 10 %atau lebih dari gabungan aktiva yang dapat diidentifikasi seluruh segmen
industri.Aktiva yang dapat diidentifikasi suatu segmen industri terdiri dari :
1 Aktiva berwujud dan tidak berwujud suatu segmen.
2Aktiva yang digunakan oleh lebih dari satu segmen industri dialokasikan pada segmensegmentersebut dengan basis yang masuk akal.
3Goodwill dari suatu investasi perusahaan pada suatu segmen dimasukkan dalam aktivayang
dapat diidentifikasi segmen tersebut.
4 aktiva yang dipelihara untuk tujuan umum perusahaan (dengan kata lain, aktiva tida
digunakanoleh suatu segmen industri tertentu seperti gedung kantor pusat atau surat-surat
berharga) danuang muka dan pinjaman antar segmen tidak dimasukkan dalam perhitungan.
(akan tetapipinjaman dan uang muka antar segmen dimasukkan dalam aktiva yang dapat
diidentifikasi suatusegmen yang operasinya dibidang keuangan).
5 Penilaian aktiva atas penyusutan, piutang tak tertagih, surat-surat berharga, dan
seterusnyadiperhitungkan untuk tujuan ini.
Uji laba Usaha 10 %
Suatu segmen industri merupakan suatu segmen pelaporan jika jumlah absolut laba usaha
atau rugiusaha adalah 10 % atau lebih jumlah yang lebih besar, dalam jumlah absolut, atas:
1.Gabungan laba usaha seluruh segmen industri yang tidak mencakup rugi usaha, atau
2.Gabungan rugi usaha seluruh segmen industri.
3.Laba usaha mencakup beban-beban yang berhubungan dengan transfer atau penjualan
antarsegmen dan beban dialokasikan antar segmen dengan basis yang masuk akal.
2
4.Pendapatan yang diperoleh kantor pusat yang bukan segmen operasi, beban umum
perusahaan,beban bunga (kecuali segmen yang operasinya di bidang keuangan), pajak
penghasilan domestik,dan luar negeri, pos-pos luar biasa, hak kepemilikan minoritas, dan
efek kumulatif perubahanakuntansi dikeluarkan dari perhitungan laba usaha.
5.Beban dan pendapatan bunga antar segmen dari suatu segmen industri yang operasinya di
bidangkeuangan dimasukkan dalam perhitungan laba usaha
Ilustrasi Uji 10 % untuk Segmen Industri Pelaporan
PT Paku Buwono memiliki empat segmen industri dimana data pendapatan, aktiva, dan
pendapatanuntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007.
Uji pendapatan
Uji pendapatan 10 % ditetapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap segmen
industri dandengan membandingkan-nya dengan 10 % dari gabungan pendapatan seluruh segmen
industri.Pengukian ini diilustrasikan pada PT Paku Buwono sebagai berikut (dalam 000):
Makanan
Kertas
Tembaga
Keuangan
Jumlah
Pendapatan Segmen
Industri
Rp 150.000
170.000
40.000
60.000
Rp 420.000
Uji nilai
(10%xRp420.000)
Rp 42.000
42.000
42.000
42.000
<
Segmen makanan, kertas, dan keuangan merupakan segmen pelaporan menurut uji pendapatan .
Uji aktiva
Uji aktiva 10 % melibatkan perbandingan antara jumlah total aktiva yang dapat
diidentifikasi seluruhsegmen industri dengan 10 % dari gabungan aktiva yang dapat diidentifikasi
seluruh segmen industri.Anggaplah seluruh aktiva PT Paku Buwono digunakan untuk masingmasing segmen industri danbukan untuk tujuan umum perusahaan. FASB Statement No.14
menyebutkan bahwa uang muka danpinjaman antar segmen hanya dapat dimasuk-kan dalam aktiva
yang dapat diidentifikasi suatusegmen keuangan. Dengan demikian, Rp.50.000.000 pinjaman
kepada Segmen Tembaga (lihatPeraga 15-2) tidak dimasuk-kan dalam perhitungan aktiva yang
dapat diidentifikasi Segmen Kertas.Perhitungan untuk PT Paku Buwono adalah sebagai berikut
(dalam 000) :
Makanan
Kertas
Tembaga
Keuangan
Uji Nilai
(10%xRp1.010.000)
<
Rp. 101.000
101.000
101.000
101.000
Segmen Makanan, Kertas, dan Keuangan ketiganya memenuhi uji aktiva 10 % sebagai
segmenindustri pelaporan.
Makanan
Kertas
Tembaga
Keuangan
Laba Usaha
Segmen
Industri
Rp 25.000
55.000
Rugi Usaha
Segmen Industri
Rp 20.000
50.000
Uji Nilai
(10%xRp130.000)
<
Rp 13.000
13.000
13.000
13.000
Apakah Segmen
Pelaporan Memenuhi
Uji Laba Usaha?
Ya
Ya
Ya
Ya
Rp 130.000
Rp 20.000
Seluruh segmen PT Paku Buwono merupakan segmen pelaporan menurut ujilaba usaha 10
%
Penilaian Ulang Segmen Pelaporan
Segmen industry yang memenuhi satu atau lebih uji 10% masih harus dievaluasi kembali
sebelum penentuan akhir sebagai segmen pelaporan dibuat. Suatu segmen yang hanya memenuhi
satu pengujian di tahun mendatang, tidak perlu dipertimbangkan sebagai segmen pelaporan. Selan
itu, segmen pelaporan harus menyajikan suatu bagiab substansional dari total operasi perusahaan.
Jika pendapatan gabungan dari penjualan kepada pihak tidak terafiliasi suatu segmen industry
adalah kurang dari 75% dari gabungan pendapatan dari penjualan kepada pihak tidak
terafiliasiseluruh segmen industry, maka tambahan segmen harus diidentifikasi sebagai segmen
pelaporan untuk mencapai total sampai 75%. Serupa dengan itu, jika jumlah segemen pelaporan
adalah lebih dari 10% , maka mungkin bagi perusahaan untuk menggabungkan segmen industry
yang saling terkait menjadi satu segmen yang lebih besar sebagai segmen pelaporan.
Pengujian 75% untuk penentuan akhir suatu segmen pelaporan dapat diilustrasika pada
contoh PT Paku Buwono dengan menganggap bahwa Segmen Tembaga bukan merupakan segmen
pelaporan menurut salah satu uji 10%. Dengan asumsi ini, pengujian 75% harys diterapkan untuk
memastikan bahwa segmen makanan, kertas, dan keuangan telah memperhitungkan bagian yang
substansial dari total operasi seluruh perusahaan. Pengujian diterapkan sebagai berikut (dalam 000):
Makanan
Kertas
Tembaga
Keuangan
total
Karena Rp360.000.000 lebih besar daripada 75% dari Rp400.000.000, tidak ada tambahan
segmen industry yang harus diidentifikasi sebagi segmen pelaporan.
Segmen Industri Dominan
Jika pendapatan satu segmen tunggal, aktiva yang dapat diidentifikasi, dan laba usaha atau
rugi usaha masing-masing melebihi 90% dari total gabungan seluruh segmen induetri, segmen
tersebut dipertimbangkan sebagai segmen industry yang dominan, dan pengungkapan informasi
4
Inggris
Jerman
Perancis
Jepang
Konsolidasi
Rp 920
Rp 100
Rp 160
Rp 140
Rp 180
80
10
50
20
40
Rp 1.000
Rp 110
Rp 210
Rp 160
Rp 220
Rp 1.500
Rp 1.100
Rp 110
Rp 150
Rp 140
Rp 200
Rp 1.700
100
Rp 1.500
100
50
Rp 1.250
Rp 110
Rp 150
Rp 140
Rp 200
50
Rp 1.850
<
UJI AKTIVA
Wilayah
Aktiva yang Dapat
Diidentifikasi
Inggris
Jermans
Perancis
Jepang
Rp 110.000
150.000
140.000
200.000
Rp 150.000
150.000
150.000
150.000
Rp 185.000
185.000
185.000
185.000
Karena operasi luar negeri di Jerman dan Jepang memenuhi paling tidak satu pengujian,
pengungkapanterpisah diharuskan untuk operasi tersebut. Operasi di Inggris dan Perancis dapat
digabungkan sebagai operasi dalam wilayah luar negeri lain
4.
Pengungkapan yang diharuskan untuk operasi di bebagai industri didasarkan pada identifikasi
segmen industri pelaporan. Sekali segmen pelaporan telah ditentukan, seluruh segmen industri lain
digabung dalam satu segmen industri lain untuk tujan pelaporan. Pengungkapan yang diharuskan
harus dibuat untuk setiap tahun dimana laporan keuangan disajikan. Informasi yang harus
dimasukkan dalam segmen pelaporan dan segmen industri lain secara agregat dapat diikhtisarkan
sebagai berikut :
Pendapatan
1. Jumlah pendapatan dari pihak-pihak yang tidak terafiliasi
2. Jumlah pendapatan dari pihak-pihak yang terafiliasi
3. Rekonsiliasi antara jumlah pendapatan dari seluruh segmen pelaporan dengan pendapatan
yang dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan
6
4. Basis akuntansi untuk penjualan dan transfer antarsegmen, termasuk di dalamnya dampak
suatu perubahan dalam basis laba usaha atau rugi usaha segmen
Aktiva
1. Jumlah terbawa agregat dari aktiva yang dapat diidentifikasi
2. Rekonsiliasi antara aktiva yang dapat diidentifikasi dari seluruh segmen pelaporan dan
segmen industry lain dengan total aktiva konsolidasi. Aktiva kantor pusat diidentifikasi
secara terpisah dalam rekonsiliasi
Profitabilitas
1. Jumlah laba usaha atau rugi usaha
2. Sifat dan jumlah pos-pos yang tidak umum atau jarang terjadi untuk setiap segmen
pelaporan dan segmen industry lain.
3. Rekonsiliasi antara laba usaha atau rugi usaha dari seluruh segmen pelaporan dan segmen
industry lain dengan laba operasi sebelum pajak seperti dicerminkan dalam laporan laba rugi
konsolidasi. Beban-beban kantor pusat diungkapkan secara terpisah. (rekonsiliasi adalah
untuk laba sebelum pajak sebelum keuntungan atau kerugian non operasi,pos-pos luar biasa,
dan efek kumulatif perubahan dalam prinsip akuntansi.
4. Efek dari laba usaha atau rugi usaha segmen pelaporan atas suatu eprubahan dalam
mengalokasikan beban-beban usaha dala setiap segmen.
5. Efek dari laba usaha setiap segmen pelaporan atas suatu eprubahan dalam prinsip akuntansi.
Pengungkapan-Pengungkapan Lain
1. Jumlah agregat depresiaasi, deplesi, dan beban amortisasi untuk setiap segmen pelaporan.
2. Jumlah pengeluaran modal untuk setiap segmen industry pelaporan
3. Jumlah investasi pada dan pendapatan dari anak-anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi
dan ekuitas investi lain yang operasinya terintegrasi vertical dengan operasi dari segmen
industry pelaporan.
4. Wilayah geografis dimana suatu investi dipertanggung jawabkan dengan metode ekuitas
yang terintegrasi secara vertical beroperasi.
5. Produk atau jasa dari setiap segmen industry pelaporan dan kebijakan akuntansi yang
berhubungan dengan informasi segmen yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan.
informasi semacam ini, dibuatkan suatu daftar. Peraga 15-3 memperlthatkan ikhtisar data segmen
untuk dua tahun. Namun demikian, perusahaan yang tunduk pada ketetntuan Bapepam diharuskan
memasukkan informasi segmen untuk paling tidak tiga tahun dalam laporan keuangan tahunannya
pemegang saham
CATATAN PT. CARDINAL UNTUK PENYUSUNAN KONSOLIDASI
19X2
Bahan
Bangunan
Alat Rumah
Tangga
Industri
Lain
Eliminasi
Konsolidasi
Penjualan
Penjualan kepada konsumen tak terafiliasi
Rp 420.000
Rp 180.000
Rp 100.000
Rp 40.000
Rp 460.000
Rp 35.000
Rp 215.000
Rp 25.000
Rp 125.000
Laba
Laba Operasi
Rp
Rp 40.000
Rp 28.000
72.000
Rp (100.000)
Rp (100.000)
Rp
700.000
Rp
700.000
Rp
140.000
Rp 500.000
Rp 250.000
Rp 110.000
corporate*
Rp 190.000
Pengeluaran modal
Rp
50.000
Rp 40.000
Rp 10.000
Rp
10.000
Rp
110.000
Rp
30.000
Rp 35.000
Rp
Rp
2.000
Rp
75.000
19X2
Rp
20.000
Rp (12.000)
Rp (38.000)
Rp 110.000
Bahan
Bangunan
Alat Rumah
Tangga
8.000
Industri
Lain
Eliminasi
Rp 1.050.000
Konsolidasi
Penjualan
Penjualan kepada konsumen tak terafiliasi
Rp 410.000
Rp 170.000
Rp 80.000
Rp 35.000
Rp 445.000
Rp 30.000
Rp 200.000
Rp 25.000
Rp 105.000
Laba
Laba Operasi
Rp
Rp 40.000
Rp 25.000
70.000
Rp
Rp
(90.000)
(90.000)
Rp
660.000
Rp
660.000
Rp
135.000
Rp
Rp
Rp
Rp
10.000
(10.000)
(40.000)
95.000
Rp 480.000
Rp 245.000
Rp 100.000
corporate*
Rp 175.000
Rp 1.000.000
Pengeluaran modal
Rp
40.000
Rp 40.000
Rp
5.000
Rp
4.000
Rp
89.000
Rp
30.000
Rp 35.000
Rp
7.000
Rp
3.000
Rp
75.000
5.
Perusahaan harus melaporkan informasi mengenai operasi domestik dan luar negri
berdasarkan pegujian pendapatan dan pengujian aktiva. Jika operasi luar negri dilakukan pada dua
atau lebih wilayah geografi yang berbeda, pengungkapan diperlukan untuk setiap wilayah geografi
luar negri dimana pendapatan dari pihak-pihak yang tidak terafiliasi atau aktiva yang dapat
diidentifikasikan adalah 10% atau lebih dari jumlah konsolidasinya. Informasi untuk seluruh
wilayah geografi lainnya dilaporkan secara agregat. Pengungkapan untuk operasi domestik, setiap
wilayah geografi luar negri yang memenuhi salah satu pengujian, dan seluruh wilayah geografi
lainnya secara agregat adalah sebagai berikut :
Pendapatan
8
Aktiva
1. Total aktiva yang dapat diidentifikasi
2. Rekonsiliasi aktiva yang dapat diidentifikasi dengan total aktiva yang dilaporkan dalam
neraca perusahaan secara keseluruhan
Profitabilitas
1. Total laba atau rugi operasional (atau pengukuran lain untuk profitabilitas antara laba
operasional dan laba bersih, tetapi pengukuran profitabilitas untuk setiap wilayah harus
sama)
2. Rekonsiliasi laba atau rugi operasional terhadap laba sebelum pajak dari operasi seperti yang
tercatat dalam laba rugi konsolidasi
Pengungkapan Lain
1. Wilayah geografis yang tidak dapat diagregasikan
2. Perubahan pengelompokkan atas operasi asing ke dalam wilayah geografis tertentu dan
pengaruhnya terhadap informasi wilayah geografi tertentu
3. Sifat dan pengaruh penyajian ulang informasi tahun sebelumnya yang diakibatkan dari
penyesuaian tahun sebelumnya
Pengungkapan tersebut tidak berkaitan dengan pengujian untuk pelaporan operasi domestik
dan asing. Pengujian pendapatan berkaitan dengan pendapatan dari konsumen yang tidak terafiliasi
meskipun pelaporan tersebut meliputi transaksi transfer dan penjualan antar wilayah. Selanjutnya,
terdapat pengungkapan untuk laba operasional (pengukuran profitabilitas) tetapi tidak terdapat uji
laba operasional untuk laporan perasi domestik dan asing.
Informasi tentang operasi di berbagai wilayah geografi yang berbeda dapat ditampilkan
dalam laporan keuangan dengan catatan penjelasan yang khusus yang dapat dimuat seluruhnya
dalam footnote atau dalam lembar penjelasan yang lain. Peraga 15-5 menunjukkan penyajian
operasi domestik dan asing dalam lembar yang berbeda dengan menggunakan data yang sama
seperti dalam peraga 15-3 untuk operasi dalam industri yang berbeda-beda. Karena peraga 15-5
meeliputi rekonsiliasi yang berkaitan dnegan laporan konsolidasi, tidak diperlukan lagi rekonsiliasi
jika laporan tersebut dibuat untuk pengungkapan operasi dalam industri yang berbeda.sebuah
perusahaan mungkin beroperasi secara dominan dalam industri tertentu yang menyebabkan
perusahaan tersebut harus melaporkan operasi untuk wilayah geografi yang berbeda dan bukan
pengungkapan masing-masing industri.
Peraga berikut akan mengilustrasikan pengungkapan pokok operasi domestik dan asing pada
perusahaan Krdinal, sebuah perusahaan fiktif Amerika Serikat yang pada periode sebelumnya telah
mengungkap data-data keuangannya berbasis segmen industri. Peraga 15-5 menunjukkan
pendapatan, laba operasi, dan aktiva yang tidak diagresasikan berdasarkan area geografis dan
rekonsiliasi terhadap jumlah konsolidasi dengan periode dua tahun. Dasar penentuan harga transfer
juga diungkap.
CATATAN PERUSAHAAN KARDINAL UNTUK LAPORAN KONSOLIDASI
1992
Amerika
Eropa
Negara
Eliminasi
Konsolidasi
Serikat
Lain
Penjualan
Penjualan kepada konsumen tak terafiliasi
Rp 350.000
Rp 275.000
Rp 75.000
Rp
700.000
Rp 60.000
Rp 20.000
Rp 30.000
Rp (100.000)
Rp 410.000
Rp 295.000
Rp 105.000
Rp (100.000)
Rp
700.000
Rp 65.000
Rp 63.000
Rp 12.000
Rp
140.000
Rp
20.000
Beban korporasi
Rp
(12.000)
Beban Bunga
Rp
(38.000)
Rp
110.000
Total Penjualan
Pendapatan
Laba Operasi
Rp 450.000
Rp 350.000
Rp 85.000
Rp
190.000
Pengeluaran modal
Rp 60.000
Rp 25.000
Rp 15.000
Rp
10.000
Rp
110.000
Rp 40.000
Rp 25.000
Rp
Rp
2.000
Rp
75.000
1991
Amerika
Serikat
Eropa
8.000
Negara
Lain
Eliminasi
Rp 1.050.000
Konsolidasi
Penjualan
Penjualan kepada konsumen tak terafiliasi
Rp 330.000
Rp 250.000
Rp 80.000
Rp
660.000
Rp 40.000
Rp 30.000
Rp 10.000
Rp
(80.000)
Rp 445.000
Rp 200.000
Rp 105.000
Rp
(80.000)
Rp
660.000
Rp 70.000
Rp 55.000
Rp 105.000
Rp
135.000
Rp
10.000
Beban korporasi
Rp
(10.000)
Beban Bunga
Rp
(40.000)
Rp
95.000
Total Penjualan
Pendapatan
Laba Operasi
Rp 425.000
Rp 320.000
Rp 80.000
Rp
175.000
Pengeluaran modal
Rp 50.000
Rp 24.000
Rp
5.000
Rp
10.000
Rp
89.000
Rp 40.000
Rp 30.000
Rp
2.000
Rp
3.000
Rp
75.000
6.
Rp 1.000.000
PENGUNGKAPAN EKSPOR
Jika penjualan ekspor dari perusahaan induk di dalam negri kepada konsumen yang tidak
terafiliasi di luar negri sebesar 10% atau lebih dari total pendapatan konsumen yang tidak terafiliasi
sebagaimana dilaporkan dalam laporan laba rugi laba konsolidasi, maka jumlah penjualan ersebut
harus dilaporkan dalam jumlah agregate dan berdasarkan wilayah geografis. Pengungkapan terpisah
harus dibuat untuk setiap wilayah geografis yang memenuhi uji 10%. Pengungkapan ini tidak
berkaitan dengan ketentuan sebelumnya untuk membuat laporan tentang operasi pada setiap industri
dan operasi luar negeri. Informasi harus dijelaskan dalam mata uang fungsional induk perusahaan
dan diungkap dalam laporan keuangan dengan menempatkan pada catatan kaki atau lembar
10
penjelasan yang lain. Tergantung dari kondisi yang melingkupinya, catatan laporan keuangan
seperti di bawah ini mencakupi untuk mengungkap penjualan ekspor :
Dari Rp 9.200.000 penjualan kepada konsumen tidak terafiliasi, sebesar Rp 1.800.000
merupakan penjualan ekspor terutama ke negara Jerman sebesar Rp 800.000 dan Jepang Rp
650.000
DATA KEUANGAN - WILAYAH GEOGRAFIS (JUTAAN)
Negara
Tahun
Penjualan Bersih
AS
Canada
Eropa
Lain
Penyesuaian
dan
Eliminasi
-
Total
1.994
9.739
202
2.283
593
12.187
1.993
9.920
225
1.897
485
11.827
1.992
8.978
331
2.295
438
12.042
1.994
654
23
65
17
759
1.993
570
26
55
656
akuntansi
1.992
512
32
5
(15
)
Aktiva
Kewajiban
1.994
8.977
205
2.295
543
1.993
8.517
199
1.967
548
1.992
8.677
177
1.940
501
1.994
7.290
87
1.319
342
1.993
7.175
98
1.235
333
1.992
7.374
113
1.293
264
535
(693
)
(402
)
(539
)
(699
)
(402
)
(539
)
11.321
10.829
10.756
8.339
8.439
8.505
11