Sie sind auf Seite 1von 4

Seismik stratigrafi (seismic stratigraphy) adalah sebuah teknik untuk memperoleh

informasi stratigrafi dari data seismik. Bersama-sama dengan sekuen stratigrafi, yang dapat
disebut sebagai turunannya, seismik stratigrafi diakui merupakan salah satu terobosan terpenting
dalam ilmu-ilmu kebumian, paling tidak selama tiga dasawarsa terakhir. Gagasan ini
diperkenalkan pertama kali oleh Vail dkk (1977) melalui serangkaian makalah dalam AAPG
Memoir 26.
Prinsip dasar sesimik stratigrafi adalah: dalam resolusi seismik, pantulan-pantulan seismik
berasal dari bidang perlapisan dan, oleh karena itu, garis-garis yang mencerminkan rangkaian
pantulan itu mendekati garis kesamaan waktu.
Dalam penampang seismik dua dimensi, terminasi-terminasi bidang pantul seismik
dicirikan oleh hubungan geometris antara bidang pantul itu dengan bidang seismik dimana
pantulan itu berakhir. Mitchum dkk (1977a) memperkenalkan istilah-istilah lapout, truncation,
baselap, toplap, onlap, dan downlap untuk menyatakan ragam terminasi bidang pantul seismik
(gambar 3-8). Sebagian besar ragam terminasi bidang pantul seismik itu murni didasarkan pada
geometri, sedangkan sebagian lain sedikit banyaknya melibatkan tafsiran mengenai asal-usul
terminasi itu (apakah terminasi itu merupakan limit pengendapan asli atau bukan).
Lapout adalah terminasi lateral dari sebuah bidang pantul atau reflektor (umumnya merupakan
bidang perlapisan) pada limit pengendapannya, sedangkan truncation mengimplikasikan bahwa
reflektor itu pada mulanya melampar lebih jauh, namun kemudian tererosi (sehingga disebut
erosional truncation) atau terpotong oleh bidang sesar, bidang nendatan, berada dalam keadaan
kontak dengan garam atau serpih yang mobil, atau sebuah intrusi batuan beku (Mitchum dkk,
1977a,b).
Baselap adalah lapout reflektor terhadap bidang seismik yang terletak dibawahnya (yang
menandai batas bawah dari suatu paket seismik). Baselap dapat berupa:
(1) Downlap
Downlap adalah baselap dimana kemiringan bidang batas bawah paket seismik itu lebih
rendah dibanding kemiringan reflektor-reflektor yang terletak diatasnya. Downlap umumnya
terlihat pada bagian dasar suatu klinoform yang berprogradasi dan biasanya merepresentasikan
pro-gradasi suatu sistem lereng tepi cekungan ke arah perairan-dalam (baik yang berupa laut

maupun danau). Dengan demikian, downlap merepresentasikan perubahan dari pengendapan


pada lereng laut (atau danau) menjadi kondensasi atau tidak terjadinya pengendapan di laut (atau
danau). Bidang downlap merepresentasikan suatu condensed unit. Downlap sangat sukar
terbentuk pada lingkungan terestrial. Walau demikian, perlu dicamkan bahwa tidak mudah untuk
membedakan depositional downlap dengan original onlap yang kemudian terotasi akibat
pengaruh tektonik.

Dalam banyak kasus, banyak terminasi reflektor seismik yang ditafsirkan

sebagai downlap sebenarnya merupakan terminasi semu (apparent termination) yang muncul
akibat penipisan strata distal hingga ketebalannya berada di luar resolusi seismik.
(2) onlap,
onlap memiliki kemiringan batas bawah paket seismik itu lebih besar daripada kemiringan
reflektor-reflektor yang terletak diatasnya. Onlap dikenal dalam penampang seismik berdasarkan
terminasi bidang-bidang pantulan yang miring landai terhadap sebuah bidang seismik yang
miring lebih curam daripadanya.
Ada dua tipe onlap, yakni marine onlap dan coastal onlap.
Marine onlap adalah onlap strata bahari yang merepresentasikan perubahan dari pengendapan
bahari menjadi pengendapan non-bahari atau menjadi kondensasi akibat terjadinya pengisian
parsial ruang akomodasi oleh sedimen bahari. Pola marine onlap tidak dapat dipakai untuk
menentukan perubahan muka air laut relatif karena level marine onlap tidak memiliki kaitan
langsung dengan muka air laut relatif. Marine onlap mencerminkan perubahan fasies bawahlaut,
dari laju pengendapan yang berarti menjadi pelagic drape yang energinya jauh lebih rendah.
Dalam sumur yang dibor di luar limit marine onlap akan ditemukan condensed unit atau hiatus
(rumpang waktu) yang memiliki ekivalensi waktu dengan marine onlap itu. Bidang seismik dari
marine onlap merepresentasikan suatu hiatus bahari atau condensed interval.
Coastal onlap adalah onlap strata non-marin, paralik, atau marginal marine serta
merepresentasikan perubahan dari zona pengendapan menjadi erosi dan non-pengendapan pada
tepi cekungan (terestrial atau paparan). Coastal onlap umumnya di-tafsirkan keberadaannya dari
data seismik berdasarkan adanya gejala onlaping endapan-endapan topset (lihat sub bab 2.4)
karena gejala itu diasumsikan atau memang terbukti merepresentasikan endapan litoral, paralik,
atau terestrial. Endapan-endapan topset itu diasumsikan terakumulasi dekat dengan muka air
laut. Pola coastal onlap, relatif terhadap bidang yang di-onlap, mengindikasikan perubahan muka

air laut relatif. Pergeseran coastal onlap ke arah darat terjadi akibat naiknya muka air laut relatif,
sedangkan pergeseran coastal onlap ke arah laut atau ke arah cekungan terjadi akibat turunnya
muka air laut (hal ini telah dibahas dalam Bab 2).

Coastal onlap tidak harus terbentuk pada

garis pantai. Pergeseran coastal onlap ke arah darat dapat disertai transgresi maupun regresi,
tergantung pada pasokan sedimen. Dalam sumur bor yang melalui batuan yang mengandung
limit coastal onlap yang dekat dengan daratan tidak ditemukan suatu paket yang ekivalen
umurnya dengan coastal onlap itu. Sebagai gantinya, kita dapat menemukan ketidakselarasan,
paleosol, atau sebuah horizon karst.
Toplap adalah terminasi reflektor miring (klinoform) terhadap sebuah bidang yang miring landai
dan terletak diatasnya. Titik terminasi itu diyakini merepresentasikan limit pengendapan di
bagian proksimal. Dalam strata tepi laut, toplap merepresentasi-kan perubahan dari pengendapan
lereng menjadi by-passing atau erosi pada lingkungan non-marin atau laut-dangkal. Bidang
toplap merupakan sebuah ketidakselarasan. Sebuah bidang bisa tampak sebagai toplap semu
apabila klinoform melampar ke atas, menipis, dan membentuk strata topset yang terlalu tipis
untuk dapat terdeteksi secara seismik. Dalam tatanan laut-dalam, toplap semu kemungkinan
besar merupakan sebuah bidang erosi bahari, sebagaimana yang terlihat dalam konturit. Pada
kasus itu, bidang tersebut bersifat lokal dan biasanya tidak tampak datar pada suatu wilayah yang
luas.
Erosional truncation adalah terminasi reflektor terhadap bidang erosi yang terletak diatasnya.
Toplap dapat menerus menjadi erosional truncation. Walau demikian, erosional truncation
umumnya lebih ekstrim dibanding toplap. Erosional truncation meng-indikasikan perkembangan
relief erosi atau ketidakselarasan menyudut. Bidang erosi itu sendiri dapat merupakan bidang
erosi bahari (misalnya di bagian bawah ngarai, alur, atau bidang kerukan) atau bidang erosi
terestrial yang berkembang pada batas sekuen.

Apparent truncation adalah terminasi reflektor

yang relatif landai di bawah suatu bidang seismik yang miring. Gejala itu merepresentasikan
kondensasi bahari. Terminasi itu sendiri merepresentasikan limit distal pengendapan (atau
penipisan hingga ketebalannya berada di luar resolusi seismik) strata topset atau kadang-kadang
juga kipas bawahlaut. Banyak terminasi pantulan dalam strata bahari termasuk ke dalam kategori
semu, karena sebenarnya mungkin ada condensed unit yang merupakan kelanjutannya, namun
ketebalan condensed unit itu berada di luar resolusi seismik (gambar 3-9).

Fault truncation

merepresentasikan terminasi reflektor terhadap bidang sesar, nendatan, longsoran, atau intrusi
yang ter-bentuk pada saat yang bersamaan dengan berlangsungnya pengendapan (syndepositional) maupun setelah berlangsungnya pengendapan (post-depositional). Terminasi
terhadap sebuah gawir sesar tua adalah onlap.

Dalam penampang seismik, kita seringkali

menemukan adanya reflektor-reflektor yang terletak di atas suatu bidang seismik tampak
berakhir pada bidang itu, sedangkan reflektor-reflektor yang terletak dibawahnya tampak selaras
dengan bidang tersebut. Demikian sebaliknya. Keselarasan (conformity) seperti itu seringkali
bersifat semu karena sudut yang dibentuk oleh bidang seismik dan reflektor-reflektor itu
demikian lancip sehingga tampak selaras atau karena pada bidang itu terjadi kondensasi.
Beberapa tipe terminasi reflektor seismik dapat dilihat pada gambar 3-7. Dalam gambar itu jelas
terlihat adanya truncation di bawah bidang alur berelief tinggi antara 0,3 dan 0,5 detik. Reflektorreflektor pendek dalam alur itu berakhir secara onlap terhadap tepi-tepi alur tersebut. Reflektorreflektor batuan Eosen yang miring dan terletak diantara 0,7 dan 1 detik berakhir secara downlap
ke arah timur dan berakhir secara onlap atau terpancung ke arah barat. Bidang seismik yang
menindih strata itu relatif datar dan terletak diantara SP 950 dan 1100. Bidang itu merupakan
bidang toplap. Paket yang terletak di bawah 0,8 detik dan sebelah timur SP 1200 dapat dilihat
berakhir secara onlap ke arah barat dan downlap ke arah timur.

Das könnte Ihnen auch gefallen