Sie sind auf Seite 1von 18

AUDIT KINERJA

PENGERTIAN
UU No. 15 Tahun 2004 pasal 4 ayat (3):
PEMERIKSAAN KINERJA adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
negara
yang terdiri atas pemeriksaan
aspek ekonomi dan efisiensi
serta
pemeriksaan aspek efektivitas.
Slide GAO?:
Audit kinerja adalah audit yang menyediakan temuan berdasarkan evaluasi dari
bukti-bukti yang cukup, sesuai terhadap kriteria.
MANFAAT AUDIT KINERJA
Meningkatkan kinerja program
Mengurangi biaya program
Memfasilitasi pengawasan atau tindakan korektif.
Berkontribusi thd akuntabilitas publik
KONSEP 3E (ekonomis, efisien, dan efektivitas)
1. Ekonomis adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of input).
Pengertian ekonomi (hemat/ tepat guna) sering disebut kehematan yang
mencakup juga pengelolaan secara hati -hati atau cermat (prudency) dan
tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika
dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu.
2. Efisiensi (daya guna) mempunyai pengertian yang berhubungan erat
dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input
yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan
efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan
penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending
well). Jadi, pada dasarnya ada pengertian yang serupa antara efisiensi
dengan ekonomi karena kedua-duanya menghendaki penghapusan atau
penurunan biaya (cost reduction).
3. Efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan antara keluaran dengan
tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Pengertian efektivitas ini pada
dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan.
Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan tersebut
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
AUDIT KEUANGAN VS KINERJA
Audit Keuangan: memberikan penilaian independen apakah informasi keuangan
yang dilaporkan suatu entitas (kondisi keuangan, hasil, dan penggunaan sumber
daya) sudah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang diakui.

Audit kinerja: menyediakan temuan dan kesimpulan, yang didasarkan pada


evaluasi bukti yang cukup sesuai terhadap kriteria.
Tidak seperti audit keuangan, audit kinerja
Lebih fleksibel
Terbuka terhadap interpretasi
Menggunakan berbagai metode investigatif dan evaluatif.
Bukan hanya daftar check-list atas pelaksanaan auditing

Tabel perbedaan
Aspek
Audit Kinerja

Audit Keuangan

PDTT
Memberikan simpulan atas suatu
hal yang diperiksa dan dapat
bersifat eksaminasi (pengujian),
reviu,
atau
prosedur
yang
disepakati
(agreed
upon
procedures)
Pemeriksaan
khusus,
diluar
pemeriksaan
keuangandan
kinerja. Termasuk PDTT adalah
pemeriksaan hal-hal lain di
bidang keuangan, pemeriksaan
investigatif, dan pemeriksaan
atas SPIP.
Ilmu ekonomi, akuntansi, hukum,
dll
Bervariasi antara satu objek
dengan objek audit lainnya.
Kurang subjektif
Terdapat kriteria yang unik
untuk masing-masing audit.

Tujuan

Menilai apakah auditee telah


mencapai tujuan atau harapan
yang ditetapkan.

Menilai apakah akun-akun benar


dan disajikan secara wajar.

Fokus

Program dan kegiatan organisasi.

Sistem akuntansi
manajemen.

Dasar
Akademik
Metode

Ekonomi, Ilmu Politik, Sosiologi,


dan lain-lain.
Bervariasi antara satu proyek
dengan proyek lainnya.
Lebih subjektif.
Terdapat kriteria yang unik
untuk masing-masing audit.
Struktur dan isi laporan
bervariasi.
Dipublikasikan secara tidak
tetap (ad hoc basis).
Simpulan dan rekomendasi atas
aspek
kinerja yang dinilai

Akuntansi.

Kriteria
Penilaian
Laporan

Hasil

dan

sistem

Kurang
lebih
telah
terstandardisasi.
Kurang subjektif.
Kriteria
untuk
semua
kegiatan audit.
Bentuk laporan kurang lebih
terstandardisasi.
Dipublikasikan
secara
berkala.
Opini atas laporan keuangan

Dalam PDTT, pemeriksa tidak


harus memberikan rekomendasi.
Bahkan pada beberapa kasus,
pemeriksa
tidak
boleh
memberikan
rekomendasi,
misalnya
pada
pemeriksaan

investigatif.
Terkait kondisi tertentu, terutama
pemeriksaan
pengendalian
internal,
pemeriksa
bisa
memberikan saran yang dapat
menyelesaikan
masalah
dan
dapat dilaksanakan (workable).
Ketiadaan rekomendasi tidak
menghapus
kewajiban
menindaklanjuti temuan BPK
dalam bentuk rencana ksi.
Sumber: Swedish NAO (hal 43 Agung Rai)

APA YANG DIPEROLEH DARI AUDIT KINERJA?


Tujuan dan sasaran program yang dicapai
Nilai yang diberikan atas uang yang dihabiskan.
Masukan-masukan untuk menghasilkan penggunaan dana yang ekonomis.
Sumber daya yang tersedia memberikan pelayanan terbaik.
Rekomendasi untuk meningkatkan program.
JENIS-JENIS AUDIT KINERJA
Efektivitas
Ekonomi/Efisiensi
Ketaatan (Compliance)
Prospektif (Prospective)
PERENCANAAN AUDIT KINERJA

AREA KUNCI
Adalah: area, bidang, program, atau kegiatan yang merupakan fokus pemeriksaan
dalam entitas yang diperiksa.
Pemilihan area kunci harus dilakukan mengingat luasnya bidang, program, dan
kegiatan pada entitas yang diaudit sehingga tidak mungkin melakukan audit di
seluruh area entitas.
MANFAAT
Pemilihan area kunci yang tepat memungkinkan penggunaan sumber daya audit
secara lebih efisien dan efektif karena dapat memfokuskan sumber daya pada
area audit yang memiliki nilai tambah yang maksimum.

TUJUAN PENENTUAN AREA KUNCI dalam perencanaan adalah:


a) menentukan urutan prioritas area kunci yang akan dipilih dengan
menggunakan pendekatan faktor-faktor pemilihan (selection factors) yang
terdiri dari (1) risiko manajemen, (2) signifikansi, (3) dampak
pemeriksaan, dan (4) auditabilitas; dan
b) memperoleh area kunci yang akan menjadi fokus dalam pelaksanaan
pemeriksaan kinerja.
PERBEDAAN GAO DAN BPK dalam menentukan area kunci
GAO memilih area kunci langsung sesuai pertimbangan sendiri. BPK memilih area
kunci berdasarkan area potensial yang dinilai bobotnya dari 4 aspek yaitu risiko
manajemen, signifikansi, dampak pemeriksaan dan auditabilitas.
PENDEKATAN UNTUK IDENTIFIKASI AREA KUNCI
Penentuan area kunci dapat dilakukan berdasarkan faktor pemilihan (selection
factors) yang terdiri atas
a) Risiko manajemen;
yaitu
pendekatan
dengan
menggunakan
analisis
risiko
untuk
menentukan area penting yang seharusnya menjadi fokus audit. Dalam
audit kinerja, pendekatan audit berbasis risiko lebih ditekankan pada risiko
yang ditanggung manajemen terkait aspek ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas.
b) Signifikan suatu program yang mencakup materialitas keuangan, batas
krisis keberhasilan, dan visibilitas;
siginifikansi area audit bergantung pada apakah suatu kegiatan dalam
suatu area audit secara komparatif memiliki pengaruh besar terhadap
kegiatan lainnya dalam objek audit secara keseluruhan.
c) Dampak audit;
merupakan nilai tambah yang diharapkan dari audit tersebut yaitu suatu
perubahan dan perbaikan yang dapat meningkatkan 3E dari area yang
diperiksa. Nilai tambah yang dihasilkan dari suatu pemeriksaan merupakan
hal penting dalam menentukan area kunci yang akan diperiksa secara
rinci..
d) Auditabilitas.
Auditabilitas berhubungan dengan
kemampuan pemeriksa untuk
melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan SPKN. Berbagai keadaan
dapat terjadi baik karena keadaan entitas maupun keadaan pemeriksa.
Berbagai keadaan entitas dan keadaan pemeriksa dapat menyebabkan
pemeriksa memutuskan untuk tidak melakukan pemeriksaan dalam area
tertentu walaupun hal tersebut amat signifikan.
KEGIATAN UTAMA DALAM MENENTUKAN AREA KUNCI
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari identifikasi masalah, yang di dalamnya
terdapat informasi tentang visi, misi, proses bisnis, isu terkait lingkungan

hidup, dan tugas utama entitas, pemeriksa dapat menentukan beberapa area
potensial yang dapat dikembangkan dalam pemeriksaan. Area potensial yang
telah teridentifikasi, selanjutnya akan dipilih berdasarkan urutan prioritasnya
untuk ditentukan sebagai fokus utama obyek pemeriksaan yang disebut area
kunci. Untuk menentukan urutan prioritas area kunci yang akan dipilih,
digunakan suatu pendekatan faktor-faktor pemilihan (selection factors) yang
terdiri atas (1) risiko manajemen, (2) signifikansi, (3) dampak pemeriksaan, dan
(4) auditabilitas.

HUBUNGAN AREA POTENSIAL DAN AREA KUNCI


Area potensial adalah area yang akan menjadi fokus pemeriksaan berdasarkan
masalah utama yang ada di dalam suatu entitas. Setelah menggunakan empat
faktor pemilihan yaitu risiko manajemen, auditabilitas, signifikansi, dan dampak
pemeriksaan maka area potensial yang ada akan dipilih untuk menjadi area kunci.
Tidak semua area potensial akan menjadi area kunci, hal itu tergantung
dari hasil penilaian auditor terhadap empat faktor pemilihan.
RISIKO MANAJEMEN
Faktor pemilihan risiko manajemen dalam penentuan area kunci, antara lain:
a) Pengeluaran di bawah/di atas anggaran dalam jumlah yang signifikan.
b) Tidak dicapainya tujuan yang telah ditetapkan.
c) Tingginya mutasi pegawai.
d) Manajemen tidak bereaksi atas kelemahan yang ditemukan.
e) Ekspansi program secara mendadak.
f) Hubungan tanggung jawab yang tumpang tindih, tidak jelas atau
membingungkan.
g) Aktivitas yang bersifat kompleks dalam suatu lingkungan yang penuh dengan
ketidakpastian. Beberapa indikator yang mengakibatkan ketidakpastian
tersebut antara lain:

kegiatan yang amat terdesentralisasi dengan banyak pihak yang


berkepentingan;
penggunaan teknologi yang berkembang amat pesat dan canggih;
lingkungan yang dinamis dan kompetitif;
melibatkan berbagai macam instansi/ lintas sektoral;
dan proyek atau aktivitas yang baru.
h) Aktivitas yang berdampak negatif pada lingkungan hidup.
i) Kurangnya keamanan data elektronik dan/atau sistem informasi.
j) Tindakan yang berindikasi kecurangan.
SIGNIFIKANSI
Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan signifikansi dalam
penentuan area kunci?
a. Materialitas keuangan
Faktor ini didasarkan atas penilaian terhadap aset yang dikuasai, jumlah
penerimaan dan pengeluaran yang dikelola oleh entitas yang diperiksa.
Semakin tinggi tingkat materialitas keuangan suatu kegiatan/ program/ bidang,
maka semakin tinggi kemungkinan menjadi area kunci
yang
akan dipilih
sebagai lingkup pemeriksaan. Materialitas dalam pemeriksaan keuangan
dan pemeriksaan kinerja dapat berbeda. Objek yang sama bisa dipandang
secara berbeda, sehingga ada kemungkinan material menurut audit kinerja tapi
menurut pemeriksaan keuangan tidak material.
b. Aspek batas kritis keberhasilan
Aspek ini menunjukkan pentingnya suatu area dalam menentukan keberhasilan
suatu entitas.
c. Visibilitas
Visibilitas atau kejelasan suatu area berhubungan erat dengan dampak eksternal
dari suatu kegiatan/ program/ bidang. Hal ini berkaitan dengan aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan suatu kegiatan/ program/ bidang, serta
pentingnya
kegiatan
tersebut
terhadap
program pemerintah atau
masyarakat.
DAMPAK PEMERIKSAAN
Faktor dampak pemeriksaan terhadap area potensial dalam kegiatan
identifikasi area kunci?
Dampak pemeriksaan merupakan nilai tambah yang diharapkan dari
pemeriksaan tersebut, yaitu suatu perubahan dan perbaikan yang dapat
meningkatkan aspek 3E dari area yang diperiksa. Nilai tambah yang dihasilkan
dari suatu pemeriksaan merupakan hal penting dalam menentukan area kunci yang
akan diperiksa secara rinci. Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh pemeriksa
adalah Apakah pemeriksaan yang akan dilaksanakan dapat memberikan suatu
perbaikan kinerja entitas? Apabila pemeriksaan tampaknya tidak akan
menimbulkan perubahan berarti pada kinerja manajemen, pemeriksa dapat
memberikan bobot yang rendah terhadap komponen dampak pemeriksaan.

AUDITABILITAS
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terkait dengan auditabilitas antara lain
adalah:
1. Pemeriksa tidak mempunyai kompetensi yang cukup untuk melakukan
pemeriksaan.
2. Kegiatan yang bersifat tidak memungkinkan untuk diperiksa, misalnya kegiatan
yang berkaitan dengan rahasia negara.
3. Area yang dimaksud sedang dalam proses perubahan yang signifikan dan
mendasar atau adanya kebijakan
yang mengubah struktur organisasi
secara total. Misalnya, pada tahun 2010 pemeriksa merencanakan untuk
melaksanakan pemeriksaan kinerja atas entitas XYZ untuk tahun anggaran
2009. Pada tahun 2010 diketahui entitas XYZ akan dibubarkan pada tahun
2011. Berdasarkan informasi tersebut maka entitas XYZ memiliki tingkat
auditabilitas yang rendah.
4. Lokasi pekerjaan lapangan tidak dapat dijangkau karena bencana alam atau
alasan lain.
5. Ketersediaan data dan akses data yang nantinya diperlukan sebagai bukti
pemeriksaan.
PENDEKATAN PEMERIKSAAN
PENDEKATAN PROSES
Adalah:
Pendekatan
dirancang
untuk
menentukan
apakah
entitas/program/kegiatan memiliki prosedur, metode atau proses operasional yang
baik sehingga dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa hasil yang
diharapkan dapat tercapai.
Asumsi dasar: proses yang baik akan menghasilkan output ataupun outcome
yang memuaskan.
Contoh
-aspek ekonomis: Apakah entitas menjalankan proses atau prosedur
pengelolaan sumber daya (input) yang dapat memberikan keyakinan
memadai bahwa sumber daya diperoleh secara hemat?
-aspek efisiensi: Menilai pengelolaan atau proses operasional, metode atau
prosedur yang dilakukan untuk mencapai efisiensi. Pendekatan ini biasa
digunakan untuk kegiatan dengan output yang tidak seragam atau sulit
diukur.
-aspek efektivitas: Menilai proses operasional, metode atau prosedur yang
dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
PENDEKATAN HASIL
Adalah: Pendekatan fokus pada penilaian langsung atas input, output, outcome
atau dampak dari suatu program/kegiatan.

Asumsi dasar: Apabila output atau outcome yang dihasilkan suatu kegiatan
memuaskan, maka risiko adanya masalah serius dalam rancangan dan pelaksanaan
(proses) kegiatan dianggap minimal.
Dapat diterapkan jika:
terdapat kriteria yang tepat
untuk menilai biaya yang diperlukan untuk mendapatkan input
dan kriteria yang tepat untuk menilai kualitas dan kuantitas dari output
Contoh
-aspek ekonomis: Apakah sumber daya (input) diperoleh dengan biaya,
kuantitas, kualitas, waktu dan tempat yang tepat?
-aspek efisiensi: Membandingkan antara rasio produktifitas (aktual) dengan
standar yang telah ditetapkan. Dapat digunakan apabila output yang
dihasilkan dari suatu proses seragam dan mudah diukur.
-aspek efektivitas: Menilai apakah entitas/program/kegiatan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dua kondisi yang harus dipenuhi dalam pdkt hasil
a. Kegiatan/ tahapan kegiatan telah dilakukan dan hasil atas kegiatan/ program
tersebut telah ada.
Untuk melakukan pemeriksaan kinerja dengan pendekatan hasil tentu saja
pemeriksa harus dapat melihat hasil dari suatu kegiatan/ program yang diperiksa.
Jika kegiatan/ program berlangsung selama lebih dari satu tahun anggaran,
pemeriksaan kinerja dengan pendekatan hasil tetap dapat dilakukan dengan
melihat hasil dari tahapan kegiatan di tahun anggaran yang bersangkutan.
b. Terdapat indikator capaian kinerja atas kegiatan /program tersebut.
Indikator capaiapn kinerja digunakan sebagai kriteria oleh pemeriksa untuk
menilai pencapaian hasil atas kegiatan/ program yang telah dilakukan. Dengan
adanya indikator capaian kinerja, maka audit design matrix yang dibuat
didasarkan pada hal tersebut.
AUDIT KINERJA US GAO
PROSES AUDIT KINERJA
1. Penentuan ruang lingkup (scoping)
terjadi ketika GAO menerima permintaan dari anggota Kongres (Parlemen).
Komite Eksekutif GAO meninjau permintaan di bawah Kongres Protokol GAO dan
memutuskan apakah atau tidak untuk menerima permintaan tersebut. Jika
diterima, Komite menetapkan tingkat risiko audit dan prioritas untuk menyiapkan
staf audit.
2. Rancangan/ desain
Tim GAO bekerja dengan Anggota Kongres dan stafnya untuk mengembangkan
dan menyepakati sasaran-sasaran audit. GAO mengembangkan "pertanyaan
penelitian" , menentukan ruang lingkup audit dan metodologi, menilai
ketersediaan data yang dapat digunakan dan keterbatasan dan mulai berpikir
tentang pesan untuk laporan akhir
3. Pengumpulan / analisis data

auditor mulai mengumpulkan dan menganalisa informasi yang dibutuhkan untuk


menjawab sasaran-sasaran audit, mengembangkan bukti yang cukup, dapat
diandalkan dan valid untuk menghasilkan temuan yang mengandung keempat
unsur audit, yaitu kondisi, kriteria , sebab dan akibat.
4. Penjaminan mutu
Tahap ini menekankan pentingnya menghasilkan laporan yg bermutu dengan
bukti yang didukung oleh dokumentasi audit.
5. Penulisan laporan
Menjabarkan dengan baik temuan audit dalam suatu laporan yang lengkap dan
komperhensif. GAO menekankan pentingnya membuat sebuah laporan yang
memiliki pesan yang intinya untuk melibatkan pembaca dan memberikan
informasi untuk audiens yang berbeda, dari politisi yg sibuk sampai akademisi.
TAHAP 2: RANCANGAN
Membahas bagaimana merencanakan dan merancang audit kinerja dan
mengandalkan perangkat kunci GAO yang disebut Matriks Desain untuk
mengembangkan tujuan audit dan pertanyaan yang bisa diteliti yang baik.
RANCANGAN/DESAIN AUDIT KINERJA
Membahas Tiga Perangkat -- Model Logika (logic model), Rencana Proyek, Matriks
Desain - yang dapat membantu merancang audit kinerja.
Model logika memetakan alur program.
Rencana proyek memetakan kapan segmen-segmen audit akan
diselesaikan dan siapa yang akan bertanggung jawab untuk pekerjaan audit
tersebut.
Desain matriks memetakan alur audit kinerja.
PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan penelitian penting karena mereka memfokuskan audit , memandu
audit, dan membangun logika yang mendasari laporan akhir .
Memfokuskan audit :
Menghindari apa yang sering kita sebut sebagai " ekspedisi memancing" , di
mana anda tidak tahu ikan apa yg ingin anda tangkap , anda hanya
melempar pancing anda dan berharap anda menangkap sesuatu yang
menarik.
Sebaliknya anda ingin mengembangkan pertanyaan spesifik di mana anda
dapat mengumpulkan bukti yang baik .
Memandu pekerjaan audit :
Mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb ,
menghindari pengumpulan bukti tdk relevan yang menarik.
Mengingatkan tim kembali ke pertanyaan ketika mereka mulai
mengumpulkan terlalu banyak informasi.
Menghindari banyak temuan menarik yang tidak menjawab satu pertanyaan.
Membentuk logika :

Kembangkan pertanyaan yang saling terhubung dan menceritakan sebuah


cerita.

4 JENIS PERTANYAAN PENELITIAN.


Deskriptif : Menjelaskan kondisi ( fakta ) , kenyataan , hanya fakta-fakta.
Normatif atau komparatif (Perbandingan) : Mengevaluasi kondisi terhadap
kriteria untuk kepatuhan, ekonomi, dan efisiensi; kenyataan vs apa yang
seharusnya.
Dampak : Mengukur dampak program , regulasi , hukum, atau tindakan
manajemen Apakah program mencapai hasil yang diharapkan ?
Prospektif : Memperkirakan dampak suatu tindakan pada hasil atau variabel .
Apa yang mungkin terjadi ?
Pertanyaan deskriptif adalah yang paling sering ditemukan dalam audit
GAO. Hampir semua audit memasukkan bebrapa pertanyaan deskriptif.
Pertanyaan ini hanya menanyakan fakta-fakta dengan kata tanya berapa
banyak, siapa, bagaimana, kapan, dan sebagainya.
LOGIC MODEL

Nb: SIAP (standard implementation action plan)?

Model logika (juga dikenal sebagai kerangka logis, teori perubahan, atau matriks
program) adalah alat yang paling sering digunakan oleh para manajer dan
evaluator program untuk mengevaluasi efektivitas program. Model logika biasanya
merupakan gambaran grafis dari hubungan logis antara sumber daya, kegiatan,
output dan outcome dari sebuah program.

Model logika memiliki tiga bagian kunci dan bagian-bagian ini berupaya memetakan
program yang sedang Anda kaji atau audit.
Input adalah apa yang menjadi bahan agar program dapat berjalan -- uang,
peralatan, staf, fasilitas, kontrak untuk layanan atau pasokan, ahli.
Kegiatan - Proses, kerja ,dan produksi yang terjadi untuk menyediakan
layanan program, seperti menyelesaikan proyek jalan atau mengoperasikan
klinik atau sekolah. Semua proses yang harus terjadi untuk dapat mencapai
terciptanya produk jadi.
Output - Sering kali sesuatu yang dapat diandalkan, seperti jumlah produk
jadi, jumlah klien dilayani atau unit produk. Seperti peserta yang dilatih, jalan
selesai, kontrak ditandatangani atau dikaji.
Suatu audit kinerja dapat meninjau salah satu atau semua bagian dari suatu
program dan sering berhubungan dengan jenis audit kinerja yang Anda putuskan
untuk lakukan.
Bagaimana kita bisa menghubungkan ketiga jenis audit kinerja ini ke bagian-bagian
model logika?
Input Ekonomi
Kegiatan Efisiensi
Output Efektivitas
Tetapi pada akhirnya, suatu audit kinerja, terutama audit efektivitas, berfokus pada
outcome dan dampak program.
Outcome merupakan peristiwa yang seringkali terjadi setelah program
berakhir yang diwakili oleh garis vertikal dalam grafik ini.
Dampak mewakili tujuan akhir program, terjadi setelah kegiatan
program selesai, dan setelah dihitung sebagai output.
RENCANA PROYEK

Sebuah rencana proyek memaparkan secara rinci kapan segmen-segmen audit


akan diselesaikan dan siapa (anggota tim) yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan segmen-segmen tersebut.
Bagian berwarna Biru jelas melambangkan waktu dan bagian berwarna hijau
melambangkan biaya/sumber daya/staf. Bagian berwarna merah adalah kualitas.
Rencana proyek merupakan bagian dari setiap pekerjaan yang dilakukan GAO. Salah
satu ukuran kinerja GAO adalah persentase proyek yang diselesaikan tepat waktu.
Rencana proyek merupakan kunci utama agar dapat menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu.

Rencana ini memperlihatkan siapa yang akan mengerjakan tugas apa selama suatu
periode waktu tertentu yang bersifat spesifik. Rencana ini juga memperlihatkan
persentase waktu yang digunakan anggota untuk mengerjakan proyek. Dan
segmen-segmen proyek berbeda diberi kode warna, jadi Desain berwarna hijau
dan Pengembangan berwarna oranye.
MATRIKS DESAIN

Ketika GAO memperkenalkan matriks desain pada tahun 1990, kami kemudian
menemukan bahwa audit kami menjadi lebih terfokus, kami mengumpulkan data

yang kami perlukan, dan kami menghindar dari tindakan mengumpulkan data yang
tidak kami perlukan.
Satu jam yang dihabiskan untuk perencanaan akan dapat menghemat satu hari
atau lebih ketika melaksanakan proyek, jadi anggaplah perencanaan sebagai suatu
investasi yang benar-benar memberikan hasil.

Matriks desain roadmap sebuah perangkat all-in-one untuk merencanakan,


melacak, dan mengorganisasi untuk penulisan laporan.
Merencanakan
Jika Anda sedang merencanakan suatu perjalanan, sebuah peta
jalan/roadmap (atau google map) akan membantu Anda untuk melihat jalan
yang paling efisien dan efektif untuk mencapai tujuan Anda.
Matriks desain adalah roadmap untuk melihat ke arah mana Anda perlu
melangkah.
Melacak kemajuan Ketika Anda sedang melakukan perjalanan, Anda memeriksa peta untuk
melihat seberapa jauh Anda harus pergi dan menilai kapan Anda akan
mencapai tujuan Anda.
Desain matriks adalah alat pelacak yang membantu Anda untuk melihat apa
yang sudah diselesaikan dan apa yang masih perlu diselesaikan untuk
menjawab pertanyaan audit.
Penulisan laporan Peta ini juga menunjukkan tujuan Anda.
Tujuan" matriks desain adalah laporan, atau setidaknya outline awal
mengenai apa yang harus Anda laporkan.
Interdependensi Karena semua bagian terkait satu sama lain, penting untuk memahami
setiap bagian sebelum menggabungkan semua bagian tersebut.
pertanyaan yang bisa diteliti harus berhubungan satu sama lain dan
membangun alur cerita yang pada akhirnya akan memberikan informasi
kepada pembaca.
Ketika kita mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, kita memikirkan
seluruh matris desain tetapi kita juga perlu memikirkan bagaimana
pertanyaan-pertanyaan itu dapat saling mendukung.
Kualitas Matriks desain tidak dapat memastikan kualitas, banyak faktor lain terkait
bagaimana pekerjaan dilakukan yang penting untuk kualitas.

Tapi, matriks desain dapat menempatkan Anda di jalur menuju kualitas, dengan
memiliki rencana yang kuat yang telah dipikirkan dengan hati-hati untuk mencoba
memastikan bahwa rencana tersebut dapat dilaksanakan.

matriks desain GAO.


Matriks ini dimulai dengan sebuah pernyataan isu/masalah - pengenalan yang
sangat singkat untuk memfokuskan audit. Isu atau masalah berada di bagian
atas matriks desain.
Pada kolom pertama, matriks
mengidentifikasi
pertanyaan
yang
bisa
diteliti pertanyaan-pertanyaan apa yang diusulkan tim audit untuk dijawab.
Pertanyaan-pertanyaan ini secara langsung terkait dengan kriteria dan
informasi yang diperlukan (kolom ke-2)
Yang secara langsung terkait dengan ruang lingkup dan metodologi audit
(kolom ke-3),
Yang terhubung dengan potensi keterbatasan audit (kolom ke-4) dan akhirnya
Secara kolektif menghubungkan dengan apa yang mungkin akan bisa kita
katakan berdasarkan analisis analisis (kolom ke-5).
Jika Anda tidak dapat menyelesaikan seluruh kolom pada tabel untuk setiap
pertanyaan, Anda perlu memikirkan ulang pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Semua bagian akan dibahas, lalu kita akan melakukan latihan yang akan
membantu untuk memperjelas fakta bahwa matriks desain merupakan
perangkat yang berharga karena:

Perangkat ini merupakan perangkat all-in-one yang mencakup pertanyaan


yang bisa diteliti, bukti dan temuan,
Membantu Anda mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bisa
diteliti, memutuskan dimana Anda akan mengumpulkan bukti-bukti untuk
menjawab pertanyaan, dan melihat kemungkinan temuan potensial.
Mendorong tim untuk membuat ruang lingkup audit dalam upaya
memenuhi kerangka waktu dan mendiskusikan keterbatasan-keterbatasan
yang mungkin mereka hadapi.
Meminimalkan hal-hal tak terduga dari segi manajemen dan pemangku
kepentingan karena Anda dengan jelas mengartikulasikan apa yang Anda
lakukan dan apa yang bisa mereka harapkan.

PENGUMPULAN/ ANALISIS DATA


Teknik pengumpulan data menurut GAO:
a) interview
b) survey
c) studi kasus
d) review dokumen
e) small group methods
f) data milik kementerian
JENIS BUKTI DALAM AUDIT KINERJA
Bukti audit dapat dikelompokan ke dalam kelompok yaitu:
1. Bukti analisis (analytical evidence):
Bukti audit harus sesuai dengan kenyataan. Bukti analisis adalah bukti yang
diperoleh auditor dari hasil penerapan pengetahuan dan keahliannya atas fakta
dan informasi yang diperolehnya selama pekerjaan audit berlangsung. Bukti
audit ini memilki tingkat kepercayaan paling tinggi bagi auditor, karena
merupakan hasil analisisnya sendiri.
2. Bukti langsung (direct evidence);
Bukti yang diperoleh langsung dari sumber yang kompeten dan berwenang,
misalnya bukti pembelian yaitu faktur asli yang diterbitkan oleh penjual.
Kepemilikan gedung, berupa akte jual beli dan balik nama dari notaris. Bukti ini
mempunyai kekuatan hokum yang pasti, sehingga memiliki kekuatan untuk
dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh auditor.
3. Bukti tidak langsung (circumstantial, or indirect evidence);
Bukti ini diperoleh dari sumber bukan utama, misalnya bukti hasil wawancara
dengan karyawan tentang kondisi mesin yang digunakan dalam proses produksi,
bukti konfirmasi, bukti pernyataan dsb.
4. Bukti terbaik dan sekunder (best and secondary evidence);
Bukti terbaik dapat diartikan sebagai bukti asli (dokumen asli), sementara bukti
sekunder dapat dikatakan sebagai duplikat (kopi) dari bukti atau dokumen asli.
Dalam berbagai kondisi, bukti asli sebaiknya digunakan terlebih dahulu sebelum
bukti-bukti lain digunakan. Contoh bukti kelompok ini adalah copy kontrak, untuk
bukti jenis ini auditor harus meyakinkan diri bahwa bukti tersebut sesuai dengan
aslinya. Bukti jenis ini mempunyai tingkat kepercayaan yang lemah
dibandingkan dengan bukti original.

(zen)

Das könnte Ihnen auch gefallen