Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PEMERIKSAAN UMUM
1
Kesadaran
: Compos mentis
Nadi
: 82 x/menit
Suhu
: 37,50C
Tekanan darah
: 110/80 mmhg
Respirasi
: 20x/menit
Keadaan umum
STATUS GENERALIS
Kepala
Wajah
Mata
: Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, diameter
pupil 3mm/3mm.
Telinga
: Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tekan mastoid -/-, serumen +/+, sekret -/-,
Membran timpani intak/intak.
: Higiene buruk, karies dentis +, tonsil Tl/Tl, mukosa hiperemis (-), uvula di
tengah, arkus faring simetris.
Leher
KGB : Tidak teraba
Tiroid : Tidak terdapat pembesaran.
Dada
-
Paru :
I: Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), tertinggal (-), pectus excavatum (-),
pectus carinatum(-), spider nevi (-), sikatriks (-).
P: Krepitasi (-), massa (-), Vokal fremitus lapang paru kiri=kanan.
P: Sonor pada seluruh lapang paru.
A: Sp vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/-
Jantung:
Hb : 12,4 gr/dl
Ht : 37
Leukosit : 12000
Trombosit : 212.000
2. Urin Lengkap :
-
Leukosit 3-4/LPB
Eritrosit 7-10/LPB
epitel (+)
Daftar Pustaka:
1. Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2008). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Infeksi Saluran
Kemih. Edisi : 3. Jakarta: FKUI
2. Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20 EGC Jakarta 1996
3. Britigan BE et al : Gonococal infection: A model molecular pathogenesis, N Engl J. Med
1985 ; 312 :1682.
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis ISK
2. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang pada ISK
3. Tatalaksana ISK
Etiologi
Pada umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme (MO) tunggal seperti :
Eschericia coli merupakan MO yang paling sering diisolasi dari pasien dengan ISK
simtomatik maupun asimtomatik
Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti Proteus spp (33% ISK anak
laki-laki berusia 5 tahun), Klebsiella spp dan Stafilokokus dengan koagulase negatif
Pseudomonas spp dan MO lainnya seperti Stafilokokus jarang dijumpai, kecuali pasca
kateterisasi
Patogenesis
Terdapat beberapa rute masuk bakteri ke saluran kemih. Pada umumnya, bakteri di
area periuretra naik atau secara ascending masuk ke saluran genitourinaria dan
menyebabkan ISK. Sebagian besar kasus pielonefritis disebabkan oleh naiknya bakteri
dari kandung kemih, melalui ureter dan masuk ke parenkim ginjal.
Kejadian ISK oleh karena invasi MO secara ascending juga dipermudah oleh refluks
vesikoureter. Pendeknya uretra wanita dikombinasikan dengan kedekatannya dengan
ruang depan vagina dan rektum merupakan predisposisi yang menyebabkan perempuan
lebih sering terkena ISK dibandingkan laki-laki.
Penyebaran secara hematogen umumnya jarang, namun dapat terjadi pada pasien
dengan immunocompromised dan neonatus. Staphylococcus aureus, Spesies Candida, dan
Mycobacterium tuberculosis adalah kuman patogen yang melakukan perjalanan melalui
darah untuk menginfeksi saluran kemih.
Penyebaran limfatogenous melalui dubur, limfatik usus, dan periuterine juga dapat
menyebabkan invasi MO ke saluran kemih dan mengakibatkan ISK. Selain itu, invasi
langsung bakteri dari organ yang berdekatan ke dalam saluran kemih seperti pada abses
intraperitoneal, atau fistula vesicointestinal atau vesikovaginal dapat menyebabkan ISK.
Klasifikasi
menjadi pielonefritis akut (PNA) dan pielonefritis kronik (PNK). Pielonefritis akut
(PNA) adalah radang akut dari ginjal, ditandai primer oleh radang jaringan interstitial
sekunder mengenai tubulus dan akhirnya dapat mengenai kapiler glomerulus, disertai
manifestasi klinik dan bakteriuria tanpa ditemukan kelainan radiologik. Pielonefritis
Kronik (PNK) adalah kelainan jaringan interstitial (primer) dan sekunder mengenai
tubulus dan glomerulus, mempunyai hubungan dengan infeksi bakteri (immediate
Lokal
Sistemik
Disuria
Panas
Polakisuria
Stranguria
atau
effect) dengan
badan
menggigil
Septicemia dan syok
Enuresis nocturnal
Prostatismus
Inkontinesia
Nyeri uretra
Nyeri kandung kemih
sampai
atau
tanpa
bakteriuria
dan
selalu
disertai
Tenesmus
Nokturia
late
Perubahan urinalisis
kelainankelainan
Hematuria
radiologi.
Piuria
Infeksi
Chylusuria
Saluran
Pneumaturia
Kemih Bawah
Infeksi saluran
Nyeri kolik
kemih bawah
Nyeri ginjal
terdiri
dari
sistitis, prostatitis dan epidimitis, uretritis, serta sindrom uretra. Presentasi klinis
ISKB tergantung dari gender. Pada perempuan biasanya berupa sistitis dan sindrom
uretra akut, sedangkan pada laki-laki berupa sistitis, prostatitis, epidimitis, dan uretriti
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Uji Biokimia
Uji biokimia didasari oleh pemakaian glukosa dan reduksi nitrat menjadi nitrit dari
bakteriuria terutama golongan Enterobacteriaceae. Uji biokimia ini hanya sebagai uji
saring (skrinning) karena tidak sensitif, tidak spesifik dan tidak dapat menentukan tipe
bakteriuria.
Mikrobiologi
Kriteria bakteriura patogen yakni CFU per ml >10 5 (2x) berturut-turut dari UTK ( Urine
Tengah Kencing ).
scanning.
Penatalaksanaan
PLAN:
Diagnosis:
Pasien ini didiagnosis dengan Infeksi Saluran Kemih karena adanya gejala gejala klinis :
nyeri saat berkemih, berkemih sedikit sedikit dan disertai demam, nyeri pada suprapubik.
Pemeriksaan laboratorium urine : Leukosit 3-4/LPB, eritrosit 7-10/LPB, epitel (+)
Pengobatan:
Pada pasien ini terapi yang diberikan adalah:
1) Non Medikamentosa :
- Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih
- Jangan sering menahan nahan untuk buang air kecil
- Lebih banyak minum air putih 8 gelas/hari
- Mengurangi makan makanan siap saji
- Edukasi cara membersihkan kemaluan dari depan ke belakang
2) Medikamentosa
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab
- Parasetamol 3 x 500 mg
Pendidikan:
8
Peserta,
Pendamping