Sie sind auf Seite 1von 325

Smart Solution

UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2014

Matematika SMA
(Program Studi IPA)

Disusun oleh :

Pak Anang

SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT


UN Matematika SMA Program IPA
Per Indikator Kisi-Kisi UN 2014
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
SKL 1. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah.
1. 1.

Menentukan penarikan kesimpulan dari beberapa premis.

Implikasi
Kesetaraan Implikasi
~ ~ ~

Penarikan Kesimpulan
Modus Ponens & Tollens

Silogisme

implikasi + pernyataan = pernyataan

implikasi + implikasi = implikasi

Coret pernyataan yang sama

Selesai
Keterangan:
Warning!! Jika terdapat pernyataan majemuk selain implikasi, maka ubah dulu menggunakan konsep
kesetaraan implikasi.
Modus Ponens dan Modus Tollens
Pola penarikan kesimpulan menggunakan Modus Ponens dan Modus Tollens adalah serupa, yakni
penarikan kesimpulan dari dua premis. Premis pertama adalah harus sebuah implikasi, dan premis kedua
berisi pernyataan tunggal. Hasil dari penarikan kesimpulan adalah pernyataan tunggal.
Contoh:
Premis 1
: Jika hari ini hujan deras, maka Bona tidak keluar rumah.
Premis 2
: Bona keluar rumah.
Kesimpulan : Hari ini tidak hujan deras.
Silogisme
Penarikan kesimpulan menggunakan Silogisme adalah penarikan kesimpulan dari dua premis yang harus
berupa implikasi. Hasil dari penarikan kesimpulan adalah implikasi dan bentuk setara yang lain.
Contoh:
Premis 1
: Jika cuaca hujan maka Agus pakai payung.
Premis 2
: Jika Agus pakai payung maka Agus tidak basah.
Kesimpulan : Jika cuaca hujan maka Agus tidak basah.
= Cuaca tidak hujan atau Agus tidak basah.
= Jika Agus basah maka cuaca tidak hujan.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 1

1. 2.

Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor.

Ingkaran
Pernyataan Majemuk

Pernyataan Berkuantor

Dan, Atau

Jika Maka

Semua, Ada

Ubah operator dan pernyataan

dan tidak

Ubah kuantor dan pernyataan

Selesai
Keterangan:
Dan, Atau
Pola ingkaran dari pernyataan majemuk konjungsi dan disjungsi adalah sama, yaitu tukarkan operator
dan ingkarkan semua pernyataannya.
Contoh:
Ingkaran dari
adalah:

Saya makan mie

dan

dia membeli baju

Saya tidak makan mie

atau

dia tidak membeli baju

Jika Maka
Pola ingkaran dari pernyataan majemuk implikasi adalah dan tidak.
Contoh:
Ingkaran dari
adalah:

Jika saya lulus ujian

maka

ayah memberi hadiah

Saya lulus ujian

dan

ayah tidak memberi hadiah

Semua, Ada
Pola ingkaran dari pernyataan berkuantor adalah sama, yaitu tukarkan operator kuantornya dan
ingkarkan pernyataannya.
Contoh:
Ingkaran dari
adalah:

Halaman 2

Semua siswa

ikut upacara bendera pada hari Senin.

Ada siswa

tidak ikut upacara bendera pada hari Senin

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Diketahui premis-premis sebagai berikut:


Premis 1 : Jika hari ini hujan deras, maka Bona tidak keluar rumah.
Premis 2 : Bona keluar rumah.
Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah ....
Modus tollens :
A. Hari ini hujan deras

B. Hari ini hujan tidak deras

C. Hari ini hujan tidak deras atau bona tidak keluar rumah
Jadi kesimpulannya hari ini tidak
D. Hari ini tidak hujan dan Bona tidak keluar rumah
hujan deras.
E. Hari ini hujan deras atau Bona tidak keluar rumah

2.

Ingkaran pernyataan Jika semua anggota keluarga pergi, maka semua pintu rumah dikunci rapat adalah
....
[(, ) (, )] (, ) (, )
A. Jika ada anggota rumah yang tidak pergi maka ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat.
B. Jika ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat maka ada anggota keluarga yang tidak pergi.
C. Jika semua pintu rumah ditutup rapat maka semua anggota keluarga pergi.
D. Semua anggota keluarga pergi dan ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat.
E. Semua pintu rumah tidak dikunci rapat dan ada anggota keluarga yang tidak pergi.

3.

Diketahui premis-premis berikut:


Premis 1 : Jika Tio kehujanan, maka Tio sakit.
Premis 2 : Jika Tio sakit, maka ia demam.
Kesimpulan dari kedua premis tersebut adalah ....
A. Jika Tio sakit maka ia kehujanan.
B. Jika Tio kehujanan maka ia demam.
C. Tio kehujanan dan ia sakit.
D. Tio kehujanan dan ia demam.
E. Tio demam karena kehujanan.

Silogisme :



Jadi kesimpulannya Jika Tio kehujanan,
maka ia demam.

4.

Ingkaran pernyataan Jika semua mahasiswa berdemonstrasi maka lalu lintas macet adalah ....
A. Mahasiswa berdemonstrasi atau lalu lintas macet.
B. Mahasiswa berdemonstrasi dan lalu lintas macet.
C. Semua mahasiswa berdemonstrasi dan lalu lintas tidak macet.
D. Ada mahasiswa berdemonstrasi.
E. Lalu lintas tidak macet.

5.

Diketahui premis-premis sebagai berikut:


Premis I : Jika Cecep lulus ujian maka saya diajak ke Bandung.
Premis II : Jika saya diajak ke Bandung maka saya pergi ke Lembang.

[(, ) ] (, )

Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah ....


A. Jika saya tidak pergi ke Lembang maka Cecep lulus ujian.
B. Jika saya pergi ke Lembang maka Cecep lulus ujian.
C. Jika Cecep lulus ujian maka saya pergi ke Lembang.
D. Cecep lulus ujian dan saya pergi ke Lembang.
E. Saya jadi pergi ke Lembang atau Cecep tidak lulus ujian.

6.

Silogisme :



Jadi kesimpulannya Jika Cecep lulus
ujian maka saya pergi ke Lembang.

Negasi dari pernyataan: Jika semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah maka Roy siswa teladan,
adalah ...
[(, ) ] (, )
A. Semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy bukan siswa teladan.
B. Semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy siswa teladan.
C. Ada siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy bukan siswa teladan.
D. Ada siswa SMA mematuhi disiplin sekolah atau Roy siswa teladan.
E. Jika siswa SMA disiplin maka Roy siswa teladan.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 3

SKL 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana,
fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, sistem persamaan linear,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya, suku banyak, algoritma
sisa dan teorema pembagian, program linear, matriks dan determinan,vektor, transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2. 1.

Menggunakan aturan pangkat, akar dan logaritma.


Syarat:

Pangkat
Definisi

Sifat

Bilangan Pokok Sama

Kurung

untuk 0, berlaku:
0 = 1
1
=

( ) =

= +

( ) =
; 0

( ) = ; 0

Pangkat Pecahan

Bentuk Akar

Syarat:
,
+

Definisi

Sifat

Invers Pangkat

Bentuk Akar Sama

= =

+ = ( + )

= ( )

"Pangkat Pecahan"

Kurung

Haram menjadi penyebut pecahan

; 0

"Bentuk Akar Beda"


Untuk > , berlaku:

Rasionalisasi

+ = ( + ) + 2

kalikan sekawan penyebut

= ( + ) 2

Halaman 4

=
=

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Logaritma

Syarat:
, > 0
1

Definisi

Sifat

= log =

"Penjumlahan Pengurangan"

Sehingga diperoleh:
0 = 1 log 1 = 0
1 = log = 1

= log =

"Perbandingan"

log() = log + log

log ( ) = log log

log = log

log

log =

log

1
log

log = log log

log = log

log = log

log

Tipe soal yang sering keluar


Pangkat
Menyederhanakan bentuk pangkat
Bilangan pokok berupa angka, ubah ke bentuk bilangan pokok yang paling sederhana.
Bilangan pokok berupa variabel, lakukan operasi pangkat tiap variabel.
Contoh:
Tentukan bentuk sederhana dari:
5

212 126
3
84

1
63

= .

Penyelesaian:
5

212 126
3
84

1
63

212 (22 3)6


3

(23 )4 (2 3)3
=

212 23 36
24 23 33
5

5 9 1

Contoh:
Tentukan bentuk sederhana dari:
247 2 1
= .
62 3 6
Penyelesaian:
247 2 1
= 8 7(2) 2(3) 1(6)
62 3 6
= 85 7
8 7
= 5

5 1

= 212+343 363
1

= 2 2 32
1

32
1

22

3 2
=( )
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 5

Bentuk Akar
Menyederhanakan Bentuk Akar
Cari faktor bilangan tersebut yang dapat diakar, sehingga mendapatkan bentuk akar paling sederhana.
Contoh:
72 = 362 = 62
3
3
3
3
54 = 27 2 = 3 2
Menyederhanakan bentuk akar dengan konsep ( + ) =
Pastikan bilangan di depan akar adalah harus angka 2. Jika bukan 2, maka ubahlah menjadi 2.
Contoh:
5 + 24 = .
Penyelesaian:
5 + 24 = 5 + 46 = 5 + 6 = (3 + 2) + 23 2 = 3 + 2
Menyederhanakan bentuk akar dengan merasionalisasi penyebut pecahan bentuk akar
Kalikan dengan 1 (pecahan yang pembilang dan penyebutnya adalah sekawan bentuk akar tersebut)
Sekawan dari adalah .
Sekawan dari + adalah .
Sekawan dari adalah + .
Contoh:
Bentuk sederhana dari
33 + 7
7 23
adalah .
Penyelesaian:
33 + 7 33 + 7 7 + 23 321 + 18 + 7 + 221 25 + 521
=

=
=
= 5 21
7 12
5
7 23 7 23 7 + 23

Logaritma
Menyederhanakan bentuk logaritma
Gunakan definisi dan sifat logaritma untuk menyederhanakan logaritma.
Contoh:
5 2 log 3 + 2 log 5 2 log 15
= .
2 log 9
Penyelesaian:
5 2 log 3 + 2 log 5 2 log 15 2 log 35 + 2 log 5 2 log 15
=
2 log 9
2 log 9
5
3 5
2
log (
)
15
=
2 log 9
2
log 34
= 2
log 9
9
= log 34
= 9 log(32 )2
= 9 log 92
= 2 9 log 9
=21
=2

Halaman 6

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menyusun bentuk logaritma menggunakan beberapa bentuk logaritma yang lain.


Gunakan definisi untuk menyusun bentuk logaritma menggunakan beberapa bentuk logaritma yang lain.
Contoh:
Jika 2 log 3 = dan 3 log 5 = . Nilai dari 12 log 150 = .
Penyelesaian:
12

log 150 =

log 150 3 log(2 3 52 ) 3 log 2 + 3 log 3 + 3 log 52 3 log 2 + 3 log 3 + 2 3 log 5


= 3
=
=
3 log 12
3 log 22 + 3 log 3
log(22 3)
2 3 log 2 + 3 log 3
1
+ 1 + 2

=
2
+1
1
+ 1 + 2

+
1

1 + + 2
=
2+

Cara tersebut cukup menyita waktu kalau digunakan saat mengerjakan soal UN, karena kita harus menuliskan panjang
lebar konsep definisi dan sifat logaritma. Nah, perhatikan urutan mengerjakannya:
Pertama, ubah logaritma menjadi perbandingan.
Kedua, faktorkan numerus kedua logaritma tersebut sehingga memuat bilangan pada logaritma yang diketahui.
Ketiga, menjabarkan kedua logaritma tersebut dengan menggunakan sifat penjumlahan logaritma.
Keempat, mengubah bentuk logaritma ke dalam variabel yang diketahui pada soal.
Kelima, apabila masih terdapat bentuk pecahan, bulatkan dengan mengalikan KPK penyebut.
Selesai.

TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan basis dan numerus pada bentuk logaritma yang diketahui.

log = dan log = .


Ternyata bilangannya adalah 2, 3, dan 5.

Lalu, cari bilangan yang sama.

Ternyata bilangan yang sama adalah 3.

Semua bilangan akan menjadi numerus dari bentuk logaritma yang akan menjadi acuan kita nanti,
sedangkan bilangan yang sama akan menjadi basis dari logaritma tersebut.
1

log 5 =

log 3 = 1

log 2 =

Cara membacanya:
1
Bilangan 2 pada langkah berikutnya akan disubstitusi dengan .

Bilangan 5 pada langkah berikutnya akan disubstitusi dengan b.


Bilangan 3 pada langkah berikutnya akan disubstitusi dengan 1.

).

Perhatikan basis dan numerus pada bentuk logaritma yang ditanyakan. Ubah menjadi pecahan (

log

Faktorkan kedua bilangan tersebut dengan memperhatikan ketiga angka tadi (2, 3, dan 5).
Segera substitusikan faktor dari kedua bilangan tersebut seperti cara membaca ketiga logaritma acuan tadi.
Jangan lupa untuk mengubah tanda perkalian menjadi penjumlahan.
1
1
150 2 3 5 5 + 1 + + + 1 + 2
=
=
=
1 1
2
12
223
+ +1
+1

Jadi,
1
+ 1 + 2

log =
2
+1

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 7

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Diketahui a
A.
B.
C.
D.
E.

2.

3.

1
4
16
64
96

a 2 .b.c 3
1
adalah ....
, b 2, dan c 1. Nilai dari
2
a.b 2 .c 1
2 3
4
14
=
=
2 1 3
1 3
( ) 2
2
1
=
1
4
=4

1
b4
Diketahui a 4, b 2, dan c . Nilai ( a 1 ) 2 3 adalah ....
c
2
4
24
1
2
1
2
1
( ) 3 = (4 )
A.

1 3
( )
2
2
1 16
1
=

B.
16 8
4
1
1
=
C.
8
8
1
D.
16
1
E.
32
x 4 yz 2
1
1
Jika diketahui x , y , dan z 2. Nilai 3 2 4 adalah ....
3
5
x y z
4 2
(12)
4(3)
A. 32
=

2(4)
3 2 4

B. 60
= 1 1 2
C. 100
1 1 1 1
D. 320
= ( ) ( ) (2)2
3
5
E. 640
=354
= 60

Halaman 8

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

4.

Bentuk
A.
B.
C.
D.
E.

5.

Bentuk
A.
B.
C.
D.
E.

6.

Bentuk
A.
B.
C.
D.
E.

3 3 7

dapat disederhanakan menjadi bentuk ....


7 2 3
33 + 7 33 + 7 7 + 23
25 5 21
=

7 23 7 23 7 + 23
25 5 21
321 + 18 + 7 + 221
=
5 5 21
7 12
5 21
25 + 521
=
5
5 21
= 5 21

2 2 3

LOGIKA PRAKTIS:
Pembilang positif semua tandanya.
Sekawan penyebut juga positif semua.
Pasti pembilang hasil rasionalisasi
positif juga (plus plus).
Lihat bentuk bilangan negatif lebih besar
dari bilangan positif, artinya perkalian
penyebut dengan sekawan penyebut
pasti negatif.
Pola jawabannya pasti negatif semua
(min min).
Duh, tapi sayang ada dua jawaban yang
seperti kriteria tsb. (A dan E).

dapat disederhanakan menjadi bentuk ....

2 3
43 6
4 6
4 6
4 6
4 6

2 23
2 3

2 23

2 + 3

2 3 2 + 3
2 + 6 26 6
=
23
4 6
=
1
= 4 + 6

2 3 5

dapat disederhanakan menjadi bentuk ....


2 5
1
17 4 10
2 + 35 2 + 35 2 + 5
3
=

5
5
2
2
2 + 5
2
15 4 10
2 + 10 + 310 + 15
=
3
25
2
17 + 410
15 4 10
=
3
3
1
1
=
(17 + 410)
17 4 10
3
3
1
= (17 + 410)
1
3
17 4 10
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 9

7.

Diketahui 5 log 3 a dan 3 log 4 b. Nilai


3
1 a 4
log 15
A.
log 15 = 3
log 4
ab
3
log
15
1 a
= 3
B.
log 4
1 b
3
log(3 5)
1 b
= 3
C.
log 4
1 a
3
log 3 + 3 log 5
=
ab
3 log 4
D.
1 a
1
1+

ab
=
E.

1 b
+1
=

8.

log 15 .... TRIK SUPERKILAT:


Lihat bentuk logaritma. Cari angka yang sama. Paksakan angka
itu menjadi basis logaritma!
1
1
5
log 3 = 3 log 5 =
bertemu 5 tulis

3
log 4 =
bertemu 4 tulis
3
log 3 = 1 } bertemu 3 tulis 1
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan ini lho! Lihat angka
berwarna biru pada cara biasa di samping!
Jadi,

jadikan
pecahan

log 15

Diketahui log 6 p, log 2 q. Nilai


2 p 3q 24 log 288
A.
3
p 2q log 288
3
3 p 2q 3 log 243 2
B.
log(2 6 )
p 2q 3
log(22 6)
3
p 2q
log 23 + 3 log 62
C.
3
2 p 3q
log 22 + 3 log 6
p 2q 3 3 log 2 + 2 3 log 6
D.
2 3 log 2 + 3 log 6
3 p 2q
3 + 2
q 2 p 2 +
E.
2 p 3q
3

24

15

ubah tanda
kali menjadi
tambah,dan

35

1+

1
=

log 288 ....TRIK SUPERKILAT:


Lihat bentuk logaritma. Cari angka yang sama. Paksakan angka itu
menjadi basis logaritma!
3
log 6 = bertemu 6 tulis
3
log 2 = } bertemu 2 tulis
3
log 3 = 1 bertemu 3 tulis 1
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan pada kotak biru disamping lho!
Lihat angka berwarna biru pada cara biasa di samping!
Jadi,

24

jadikan
pecahan

log 288

9.

faktorkan
sehingga
muncul
angka warna
biru di atas

faktorkan
sehingga
muncul
angka warna
biru di atas

288

24

ubah tanda
kali menjadi
2 tambah,dan

23 6

22 6

3 + 2
=
2 +

Diketahui 2 log 3 x, 2 log 10 y. Nilai 6 log 120 ....


TRIK SUPERKILAT:
Lihat bentuk logaritma. Cari angka yang sama.
x y 2 6 log 120
A.
2
Paksakan angka itu menjadi basis logaritma!
x 1 log 120
2
log 3 =
bertemu 3 tulis
2 log 6
x 1
2
}
log
10
=

bertemu
10 tulis
2
B.
log(22 3 10)
2
x y 2 2
bertemu
2 tulis 1
log 2 = 1
log(2 3)
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
x
2
log 22 + 2 log 3 + 2 log 10
C.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan pada kotak biru
2 log 2 + 2 log 3
xy 2
disamping lho!
Lihat angka berwarna biru pada cara biasa di samping!
xy 2
2 2 log 2 + 2 log 3 + 2 log 10
D.

2 log 2 + 2 log 3
Jadi,
x
faktorkan
2++
sehingga
ubah tanda
2 xy

kali menjadi
muncul
E.
1+
jadikan
angka warna 2
tambah,dan
x 1
2++
pecahan 120 biru di atas 2 3 10
6

log 120

23

1+

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 10

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 2.

Menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.

Persamaan Kuadrat (PK)


+ + =
Akar-Akar PK
1 =

+2 4
atau 2
2

2 4
2

Jumlah Akar-Akar PK

Hasil Kali Akar-Akar PK

1 + 2 =

1 2 =

Selisih Akar-Akar PK
|1 2 | =

2 4

Bentuk Simetri Akar-Akar PK


1 2 2 2 = (1 2 )2 21 2
1 2 2 2 = (1 + 2 )(1 2 )
1 3 2 3 = (1 2 )3 3(1 2 )(1 2 )
1 4 2 4
1
1

1 2
1
1
+ 2
2
1
2
1 2

2 1

= (1 2 2 2 )2 2(1 2 )2
1 2
=
1 2
1 2 + 2 2
=
(1 2 )2
1 2 2 2
=
1 2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 11

Menyusun bentuk simetri akar-akar PK


Ubah bentuk operasi aljabar dari akar-akar persamaan kuadrat sedemikian sehingga memuat rumus
jumlah dan hasil kali akar-akar PK (dan rumus selisih akar-akar PK, kalau diperlukan).
Berikut ini contoh bentuk simetri akar-akar PK yang sering muncul dalam soal:
Jumlah Kuadrat Akar-Akar PK:
1 2 + 2 2 = .
Penyelesaian:
Ingat bentuk (1 + 2 )2 = 1 2 + 21 2 + 2 2, maka diperoleh:
1 2 + 2 2 = ( + )2 2
Selisih Kuadrat Akar-Akar PK
1 2 2 2 = .
Penyelesaian:
Ingat bentuk (1 2 )2 = 1 2 21 2 + 2 2, maka diperoleh:
1 2 2 2 = ( )2 + 2
Atau ingat bentuk (1 + 2 )(1 2 ) = 1 2 1 2 , maka diperoleh:
1 2 2 2 = ( + )( )
Jumlah Pangkat Tiga Akar-Akar PK
1 3 + 2 3 = .
Penyelesaian:
Ingat bentuk (1 + 2 )3 = 1 3 + 31 2 2 + 31 2 2 + 2 3
= 1 3 + 3(1 2 )(1 + 2 ) + 2 3
maka diperoleh:
1 3 + 2 3 = ( + )3 3( )( + )
Jumlah Pangkat Empat Akar-Akar PK:
1 4 + 2 4 = .
Penyelesaian:
Ingat bentuk ( 2 + 2 2 )2 = 1 4 + 2 2 2 + 2 4 , maka diperoleh:
2
1 4 + 2 4 = ( + ) 2( )2
= [( + )2 2 ]2 2( )2
Dan lain-lain .
Contoh:
Persamaan kuadrat 2 2 + 3 2 = 0 memiliki akar-akar 1 dan 2 , maka nilai 12 + 22 = ....
Penyelesaian:
Pertama, cari jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat tersebut:

3
3
+ = =
=

2 2
2
= =
=1
2
Kedua, cari bentuk identik dari 12 + 22 yang memuat bentuk 1 + 2 dan 12 + 22 .
12 + 22 = ( + )2 2
3 2

= (2) 2(1)
9

=42
1

=4

Halaman 12

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menyusun PK Baru
Diketahui:

+ + = adalah PK Lama
dan adalah akar-akar PK Lama
dan adalah akar-akar PK Baru

Cek dan perhatikan!


Apakah dan identik atau tidak?

Jika dan identik

Jika dan tidak identik

Cari invers akar PK Baru,

Cari jumlah dan hasil kali akar PK Lama


+ dan

cari jumlah dan hasil kali akar PK Baru


+ dan
menggunakan nilai + dan

Substitusi

ke PK Lama

Rumus PK Baru adalah


(

) + (

Rumus PK Baru adalah


2 ( + ) + () = 0

)+ =0

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:


Ditambah artinya substitusi pengurangan.
Dikurangi artinya substitusi penjumlahan.
Dikalikan artinya pangkat naik. Otomatis kalau dibagi maka pangkat turun.
Dibalik artinya juga dibalik.
Dinegatifkan artinya koefisien juga dinegatifkan.
Misal PK Lama adalah 2 + + = 0, maka:
1. PK Baru yang akar-akarnya ( + ) dan ( + )
( )2 + ( ) + = 0
2. PK Baru yang akar-akarnya ( ) dan ( )
( + )2 + ( + ) + = 0
3. PK Baru yang akar-akarnya () dan ()
2 + + = 0

4. PK Baru yang akar-akarnya () dan ()


2 + + = 0

5. PK Baru yang akar-akarnya () dan ()


2 + = 0

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 13

Contoh 1:
Akar-akar persamaan kuadrat 3 2 12 + 2 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( + 2) dan ( + 2) adalah .
Penyelesaian:
Pertama, cek dan perhatikan apakah akar-akar PK Baru simetris atau tidak?
Akar-akar PK Baru ( + 2) dan ( + 2), ternyata simetris. Memiliki pola yang sama, yaitu ( + 2).
Kedua, cari invers dari akar-akar PK Baru, ( + 2).
Invers dari ( + 2) adalah ( ).
Ketiga, Substitusikan ( ) menggantikan variabel pada PK Lama:
3( )2 12( ) + 2 = 0
3( 2 4 + 4) 12 + 24 + 2 = 0
3 2 12 + 12 12 + 24 + 2 = 0

3 2 24 + 38 = 0
Jadi, PK Baru yang akar-akarnya ( + 2) dan ( + 2) adalah 3 2 24 + 38 = 0.
Contoh 2:
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 4 + 8 = 0 adalah dan .

Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya dan adalah .

Penyelesaian:
Pertama, cek dan perhatikan apakah akar-akar PK Baru simetris atau tidak?

Akar-akar PK Baru dan , ternyata tidak simetris. Tidak memiliki pola yang sama.
Kedua, cari jumlah dan hasil kali akar-akar PK Lama.
4
+=
=2
2
8
= = 4
2
Ketiga, cari jumlah dan hasil kali akar-akar PK Baru menggunakan nilai + dan .
2 + 2
+ =

( + )2 2
=

2 2
=

48
=
4
4
=
4
= 1

=1

Keempat, rumus PK Baru adalah:


2 (jumlah akar-akar PK baru) + hasil kali akar-akar PK baru = 0
2 (1) + 1 = 0
2 + + 1 = 0

Jadi, PK Baru yang akar-akarnya dan adalah 2 + + 1 = 0.

Halaman 14

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh 3
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 5 + 3 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( + 3) dan ( + 3) adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah penjumlahan dengan dua, maka PK Baru adalah substitusi dengan ( 3).
Jadi, PK Baru adalah:
2( 3)2 5( 3) + 3 = 0
Jabarkan sendiri ya!
Contoh 4
Akar-akar persamaan kuadrat 3 2 + 12 1 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( 2) dan ( 2) adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah pengurangan dengan dua, maka PK Baru adalah substitusi dengan ( + 2).
Jadi, PK Baru adalah:
3( + 2)2 + 12( + 2) 1 = 0
Jabarkan sendiri ya!
Contoh 5
Akar-akar persamaan kuadrat 4 2 + 2 7 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 2 dan 2 adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah perkalian dengan dua, maka setiap suku dikalikan dengan dua berpangkat naik,
mulai dari pangkat nol. Pangkat nol nggak usah ditulis, karena jelas sama dengan 1. OK?
Jadi, PK Baru adalah:
4 2 (20 ) + 2(21 ) 7(22 ) = 0
Jabarkan sendiri ya!
Contoh 6
Akar-akar persamaan kuadrat 7 2 5 + 13 = 0 adalah dan .

Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 5 dan 5 adalah .


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah pembagian dengan lima, maka setiap suku dikalikan dengan lima berpangkat
turun, sampai pangkat nol. Pangkat nol nggak usah ditulis, karena jelas sama dengan 1. OK?
Jadi, PK Baru adalah:
7 2 (55 ) 5(51 ) + 13(50 ) = 0
Jabarkan sendiri ya!
Contoh 6
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 + 5 = 0 adalah dan .
1
1
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya dan adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah kebalikan dari akar-akar PK Lama, maka Tukar posisi koefisien 2 dengan
konstanta.
Jadi, PK Baru adalah:
5 2 + 2 = 0

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 15

Contoh 7
Akar-akar persamaan kuadrat 2 + 2 + 4 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya dan adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah negatif dari akar-akar PK Lama, maka PK Baru adalah koefisien dikalikan (1).
Jadi, PK Baru adalah:
2 + 2(1) + 4 = 0
2 2 + 4 = 0
Contoh 7
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 5 + 3 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya (2 3) dan (2 3) adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah perkalian dengan dua, dilanjutkan pengurangan dengan tiga dari akar-akar PK
Lama, maka PK Baru adalah suku dikalikan dengan dua berpangkat naik, mulai dari pangkat nol,
dilanjutkan dengan substitusi ( + 3).
Jadi, PK Baru adalah:
2 2 (20 ) 5(21 ) + 3(22 ) = 0
2 2 10 + 12 = 0
Dilanjutkan dengan substitusi ( + 3).
2( + 3)2 10( + 3) + 12 = 0
Jabarkan sendiri ya!

Halaman 16

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Berlawanan

Berkebalikan

=0

Sifat-Sifat
Akar-Akar PK
Perbandingan

Selisih

2 = ( + 1)2

= ()2

Keterangan:
Menggunakan sifat-sifat akar-akar PK untuk menentukan bagian dari PK yang tidak diketahui.
Inti dari permasalahan ini adalah melengkapkan variabel yang tidak diketahui pada PK dengan
menggunakan sifat tertentu dari akar-akarnya.
TRIK SUPERKILAT
Sifat akar-akar persamaan kuadrat 2 + + = 0 yang mungkin keluar di soal:
1.
2.
3.
4.

Jika akar yang satu kelipatan dari akar yang lain (1 = 2 ), maka 2 = ( + 1)2
Jika selisih akar-akarnya adalah (|1 2 | = ), maka = ()2
Jika akar-akarnya berlawanan (1 = 2 atau 1 + 2 = 0), maka = 0
1
Jika akar-akarnya berkebalikan (1 = atau 1 2 = 1), maka =
2

Contoh:
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 + + 16 = 0 adalah dan .
Jika = 2 dan , positif maka nilai = .
Penyelesaian:
Pertama, lihat ternyata akar-akar PK tersebut adalah memiliki kelipatan tertentu.
Karena = 2, maka jelas nilai = 2.
Kedua, gunakan sifat perbandingan akar-akar PK.
2 = ( + 1)2
22 = (2 + 1)2 2 16
2 = 32 42
= 12
Ketiga, karena akar-akarnya positif maka jumlah kedua akar tersebut juga positif, sehingga:

1 + 2 > 0 > 0

>0
2
<0
Sehingga pilih nilai yang negatif.
Jadi, = 12.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 17

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Akar-akar persamaan kuadrat x 2 ax 4 0 adalah p dan q. Jika p 2 2 pq q 2 8a, maka nilai a


+ =
....
. = 4
A. 8
2 2 + 2 = 8
B. 4
( + )2 4 = 8
C. 4

2 + 16 = 8
D. 6
2
8 + 16 = 0
E. 8
( 4)( 4) = 0

2.

Persamaan

x1 x 2
A.
B.
C.
D.
E.
2

3.

kuadrat

=4

x 2 (m 1) x 5 0

mempunyai

akar-akar

x1

dan

x2 .

Jika

2 x1 x 2 8m, maka nilai m ....


12 + 22 21 2 = 8
3 atau 7 1 + 2 = + 1 (1 + 2 )2 41 2 = 8
( + 1)2 + 20 = 8
1 . 2 = 5

3 atau 7

2 10 + 21 = 0
3 atau 7
( 3)( 7) = 0

6 atau 14
3 = 0 atau 7 = 0
6 atau 14

=3

= 7

Persamaan kuadrat x 2 4 px 4 0 mempunyai akar-akar x1 dan x 2 . Jika x1 x 22 x12 x 2 32 , maka nilai


p ....
1 22 + 12 2 = 32
A. 4
1 2 (1 + 2 ) = 32
1 + 2 = 4
B. 2

4(4) = 32
1 . 2 = 4

16 = 32
C. 2
32
D. 4

=
16
E. 8

= 2

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 18

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 3.

Menyelesaikan masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan menggunakan diskriminan.

Persamaan Kuadrat (PK)


+ + =

Diskriminan
=

Persamaan Kuadrat

Fungsi Kuadrat

2 + + = 0

() = 2 + +

0
akar real

>0
berbeda

<0
akar imajiner

>0
memotong

=0
kembar

=0
menyinggung

<0
terpisah

> 0, < 0
definit positif

< 0, < 0
definit negatif

= 2
rasional
TRIK SUPERKILAT.
Perhatikan tiga soal di bawah ini, sebenarnya tidak berbeda. Alias maksud ketiga soal itu sama persis!
Persamaan kuadrat 2 + ( + 2) + 4 = 0 akan memiliki dua akar real berbeda untuk nilai = .
Fungsi kuadrat = 2 + ( + 2) + 4 memotong sumbu X di dua titik.
Batas-batas nilai yang memenuhi adalah .
Grafik = 2 + ( + 2) + 4 memotong garis = di dua titik.
Batas-batas nilai yang memenuhi adalah .
akar real
sumbu X di titik } > 0
garis di titik
akar real (= )
sumbu X di titik
}=0
garis di titik
akar real
/ sumbu X } < 0
/ garis
Soal jebakan, bila hanya ada kata Persamaan kuadrat memiliki dua akar real tanpa tambahan kata berbeda
atau kembar, berarti dua akar real tersebut pasti gabungan dari dua akar real berbeda dan kembar.
Jadi 0.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 19

Soal yang sering ditanyakan


PERSAMAAN KUADRAT.
Persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda.
Contoh:
Jika persamaan kuadrat 2 + ( + 2) + 4 = 0 akan memiliki dua akar berbeda.
Batas-batas nilai p yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Dari persamaan kuadrat 2 + ( + 2) + 4 = 0 diperoleh:
= , = ( + 2), dan = ( + 4)
Persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda, maka diskriminan harus memenuhi > 0
>0
2 4 < 0
2
( + 2) 4()( + 4) < 0
2 + 4 + 4 + 42 16 < 0

52 12 + 4 < 0
(5 2)( 2) < 8

< > 2
5
2

<
3
2

Sehingga nilai m yang memenuhi adalah < 3.


Persamaan kuadrat memiliki akar kembar.
Contoh:
Jika diketahui sebuah persamaan kuadrat 2 + ( 3) + 4 = 0 memiliki dua akar kembar.
Maka nilai yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Dari persamaan kuadrat 2 + ( 3) + 4 = 0 diperoleh:
= 1, = ( 3), = 4
Persamaan kuadrat memiliki dua akar kembar, maka diskriminan harus memenuhi = 0
=0
2 4 = 0
2
( 3) 4(1)(4) = 0
( 3)2 16 = 0

2 6 + 9 16 = 0

2 6 7 = 0
( + 1)( 7) = 0

= 1 atau = 3
Sehingga persamaan kuadrat tersebut memiliki dua akar kembar untuk nilai = 1 atau = 7.

Halaman 20

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Persamaan kuadrat tidak memiliki akar real (akarnya imajiner)


Contoh:
1
7
Persamaan kuadrat 2 + ( + 2) + ( + ) = 0 tidak memiliki akar real untuk nilai = .
2

Penyelesaian:
1
7
Dari persamaan kuadrat 2 + ( + 2) + ( + ) = 0 diperoleh:
2
2
1
7
= , = ( + 2), = ( + )
2
2
Persamaan kuadrat memiliki akar imajiner maka diskriminan harus memenuhi < 0.
<0
2 4 < 0
1
7
( + 2)2 4 ( ) ( + ) < 0
2
2

2 + 4 + 4 2 7 < 0

2 + 2 3 < 0
( + 3)( 1) < 0

= 3 = 1 ( )
Daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut pada garis bilangan:

Jadi persamaan kuadrat akan memiliki akar-akar tidak real untuk nilai 1 < < 3.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 21

FUNGSI KUADRAT
Fungsi kuadrat memotong sumbu X di dua titik berbeda (memotong).
Contoh:
Grafik = 2 + ( + 2) + 4 memotong sumbu X di dua titik.
Batas-batas nilai p yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Dari fungsi kuadrat = 2 + ( + 2) + 4 diperoleh:
= , = ( + 2), = ( + 4)
Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu X, maka diskriminan harus memenuhi > 0
>0
2 4 < 0
2
( + 2) 4()( + 4) < 0
2 + 4 + 4 + 42 16 < 0

52 12 + 4 < 0
(5 2)( 2) < 8

< > 2
5
2

<
3
2

Sehingga nilai m yang memenuhi adalah < 3.


Fungsi kuadrat memotong satu titik di sumbu X (menyinggung).
Contoh:
Grafik fungsi kuadrat () = 2 + ( 3) + 4 menyinggung sumbu X pada satu titik.
Maka nilai yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Dari fungsi kuadrat () = 2 + ( 3) + 4 diperoleh:
= 1, = ( 3), = 4
Persamaan kuadrat memiliki dua akar kembar, maka diskriminan harus memenuhi = 0
=0
2 4 = 0
2
( 3) 4(1)(4) = 0
( 3)2 16 = 0

2
6 + 9 16 = 0

2 6 7 = 0
( + 1)( 7) = 0

= 1 atau = 3
Sehingga fungsi kuadrat tersebut menyinggung sumbu X pada satu titik untuk nilai = 1 atau = 7.

Halaman 22

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Fungsi kuadrat tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. (terpisah)


Contoh:
1
7
Fungsi kuadrat = 2 + ( + 2) + ( + ) tidak akan menyinggung dan tidak memotong sumbu X
untuk nilai = .

Penyelesaian:
1
7
Dari fungsi kuadrat = 2 2 + ( + 2) + ( + 2) diperoleh:
1
7
= , = ( + 2), = ( + )
2
2
Persamaan kuadrat memiliki akar imajiner maka diskriminan harus memenuhi < 0.
1
7
< 0 ( + 2)2 4 ( ) ( + ) < 0
2
2

2 + 4 + 4 2 7 < 0

2 + 2 3 < 0
( + 3)( 1) < 0

= 3 = 1 ( )
Daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut pada garis bilangan:

Jadi fungsi kuadrat tidak akan menyinggung maupun memotong sumbu X untuk untuk nilai 1 < < 3.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 23

Fungsi kuadrat memotong garis di dua titik (memotong).


Contoh:
Grafik fungsi kuadrat () = 2 + + 4 memotong garis = 3 + 4.
Nilai b yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Substitusikan = 3 + 4 dan = 2 + + 4

2 + + 4 = 3 + 4
2
+ + 4 3 4 = 0

2 + ( 3) = 0
Koefisien-koefisien persamaan kuadrat
= 1, = ( 3), = 0
Kurva memotong garis, maka diskriminan harus memenuhi D > 0
= 0 ( 3)2 4(1)(0) > 0
( 3)2 0 > 0

( 3)2 > 0

3>0

>3
Sehingga grafik fungsi kuadrat akan memotong garis untuk nilai b > 3.
Perhatikan, soal di bawah ini masih menggunakan soal di atas, hanya kalimatnya saja yang diganti! OK?
Fungsi kuadrat memotong garis di satu titik (menyinggung).
Contoh:
Grafik fungsi kuadrat () = 2 + + 4 menyinggung garis = 3 + 4.
Nilai b yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Kurva menyinggung garis, maka diskriminan harus memenuhi = 0
= 0 ( 3)2 4(1)(0) = 0
( 3)2 0 = 0

( 3)2 = 0

3=0

=3
Sehingga grafik fungsi kuadrat akan menyinggung garis untuk nilai = 3.
Fungsi kuadrat tidak memotong atau tidak menyinggung garis (terpisah).
Contoh:
Grafik fungsi kuadrat () = 2 + + 4 tidak memotong dan tidak menyinggung garis = 3 + 4.
Nilai b yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Kurva terpisah garis, maka diskriminan harus memenuhi < 0
= 0 ( 3)2 4(1)(0) < 0
( 3)2 0 < 0

( 3)2 < 0

3<0

<3
Sehingga grafik fungsi kuadrat tidak akan memotong dan tidak menyinggung garis untuk nilai < 3.

Halaman 24

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Persamaan kuadrat x 2 (m 2) x 2m 4 0 mempunyai akar-akar real, maka batas nilai m yang


Akar-akar real 0
memenuhi adalah ....
+

+
A. m 2 atau m 10
2 4 0
2
2
10
B. m 10 atau m 2 ( 2) 4 . 1 . (2 4) 0
2

12
+
20

0
C. m 2 atau m 10
Jadi daerah penyelesaian:
( 2)( 10) 0

2 atau 10
D. 2 m 10

E. 10 m 2
2 = 0 atau 10 = 0

2.

Persamaan kuadrat 2 x 2 2( p 4) x p 0 mempunyai dua akar real berbeda. Batas-batas nilai p yang
Akar-akar real berbeda > 0
memenuhi adalah ....
+

+
A. p 2 atau p 8
2 4 0
2
8
2

(2( 4)) 4 . 2 . 0
B. p 2 atau p 8
42 40 + 64 0
Jadi daerah penyelesaian:
C. p 8 atau p 2

4( 2)( 8) 0
< 2 atau > 8
D. 2 p 8

E. 8 p 2
2 = 0 atau 8 = 0

= 2

= 2

= 10

=8

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 25

2. 4.

Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear.


Ingat lagi tentang konsep determinan matriks

Determinan Matriks
|

| =

| = + +

Untuk lebih detil tentang determinan matriks,


lihat juga SMART SOLUTION untuk SKL tentang Matriks!

Sistem Persamaan Linear


Dua Variabel
(SPLDV)
Bentuk Umum SPLDV
1 + 1 =
2 + 2 =

Penyelesaian SPLDV
Nilai

Nilai

Kolom diganti!

Kolom diganti!

Halaman 26

1
|
|
2

1
| 1
|
2 2

1
|
2
1
|
2

|
1
|
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Sistem Persamaan Linear


Tiga Variabel
(SPLTV)
Bentuk Umum SPLTV
1 + 1 + 1 =
2 + 2 + 2 =
3 + 3 + 3 =

Penyelesaian SPLTV
Nilai

Nilai

Nilai

Kolom diganti!

Kolom diganti!

Kolom diganti!

1
|2
3

1
2
3
1
2
3

1
2 |
3
1
2 |
3

1
|2
3
1
|2
3

1
2
3

1
2 |
3
1
2 |
3

1 1
|2 2 |
3 3
1 1 1
|2 2 2 |
3 3 3

Keterangan:
Pada prakteknya dalam pengerjaan soal SPL, metode determinan matriks ini hanya bisa digunakan apabila
matriks SPL-nya adalah berbentuk persegi. Tekniknya, gunakan metode determinan untuk menentukan salah
satu variabel pada SPLDV, lalu variabel yang lain bisa diperoleh menggunakan metode substitusi.
Kenapa kok harus menggunakan determinan matriks. Karena langkah ini lebih pasti dalam menyelesaikan soal
tipe UN, tanpa harus berfikir keras mencari langkah tepat untuk metode eliminasi maupun substitusi.
Namun, kalian tetap harus menguasai langkah eliminasi maupun substitusi supaya paham juga langkah
dasarnya. Oke?
Penyelesaian SPLDV secara online bisa dilihat pada halaman berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/simulasi-spldv-sistem-persamaan-linear.html?spref=pdf
Penyelesaian SPLDV secara online bisa dilihat pada halaman berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/simulasi-spltv-sistem-persamaan-linear.html?spref=pdf

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 27

TRIK SUPERKILAT:
Untuk mencari penyelesaian SPLDV, variabel yang akan dicari harus diletakkan di pojok KIRI, lalu lihat koefisien
variabel yang lain! Lalu kali silang, kali silang. Selesai deh.
Contoh Soal:

2 3 = 1
Penyelesaian dari SPL {
adalah .
3 + 5 = 11
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Karena yang paling pojok kiri variabel , maka ini berarti kita akan mencari nilai dari variabel .
Lalu pilih salah satu koefisien dari variabel .
Bebas kok! Kita boleh memilih salah satu di antara 3atau 5.
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Oke, misalkan kita bersepakat untuk menggunakan acuan bilangan 3, ya?
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Siap? Perhatikan SPLDV tersebut yang saya beri kotak berwarna merah.
Hitung selisih dari kali silang tersebut.
Ingat acuan awal kita adalah bilangan 3!
Hasilnya adalah:
3 dikalikan silang dengan 11, dikurangi dengan 1 dikalikan silang dengan 5.
(3)(11) (1)(5) = 33 5 =
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Oke, sekarang hitung selisih perkalian silang dari bagian yang berwarna biru tersebut.
Masih ingat acuan awal kita tadi? Iya, bilangan 3 adalah acuan awal dalam menghitung selisih kali silang!
Hasilnya adalah:
3 dikalikan silang dengan 3, dikurangi 2 dikalikan silang dengan 5.
(3)(3) (2)(5) = 9 10 =
Jadi, nilai variabel adalah pembagian dari hasil selisih kali silang pertama dan kedua.
=

=2

Selesai!
Paham, kan?

Kalau mencari nilai , gimana dong?


Gampang aja. Kalau ingin menerapkan langkah TRIK SUPERKILAT yang sama, maka syaratnya apa tadi?
Ya! Betul! Variabel harus dipindah ke pojok kiri!!!!!! Sehingga SPLDV akan berubah menjadi:
3 + 2 = 1
5 + 3 = 11
Lalu lakukan dengan langkah yang sama seperti saat mencari variabel di atas. Oke?

Halaman 28

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh 1:
Pak Ali bekerja selama 6 hari dengan 4 hari di antaranya lembur mendapat upah Rp74.000,00. Pak Bisri bekerja
selama 5 hari dengan 2 hari di antaranya lembur mendapat upah Rp55.000,00. Pak Ali, Pak Bisri, dan Pak Catur
bekerja dengan aturan upah yang sama. Jika Pak Catur bekerja 4 hari dengan terus menerus lembur, maka upah
yang akan diperoleh adalah ....
Penyelesaian:
Misal:
= hari biasa
= hari lembur
Maka sistem persamaan linear dari soal tersebut adalah:
6 + 4 = .
5 + 2 = .
Ditanyakan:
4 + 4 = ?
Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.
. 4
| 148.000 220.000 72.000
= . 2 =
=
= 9.000
6 4
12 20
8
|
|
5 2
|

6
|
= 5

Jadi,

.
|
. = 330.000 370.000 = 40.000 = 5.000
6 4
12 20
8
|
|
5 2

4 + 4 = 4(9.000) + 4(5.000)
= 36.000 + 20.000
= 56.000

TRIK SUPERKILAT:
Dengan acuan koefisien variabel adalah 4, maka nilai variabel diperoleh dengan cara:
(4 dikali silang dengan 55.000) dikurangi (2 dikali silang dengan 74.000)
dibagi dengan
(4 dikali silang dengan 5) dikurangi (6 dikali silang dengan 2)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 29

Contoh 2:
Avi, Via dan Iva pergi bersama-sama ke toko buah. Avi membeli 1 kg apel, 2 kg salak, dan 2 kg kelengkeng
dengan harga Rp47.000,00. Via membeli 2 kg apel, 1 kg salak, dan 3 kg kelengkeng dengan harga Rp68.500,00.
Iva membeli 3 kg apel, 2 kg salak, dan 1 kg kelengkeng dengan harga Rp63.000,00. Jika Vero membeli 1 kg apel
dan 1 kg kelengkeng di toko tersebut, maka berapakah yang harus dibayarkan oleh Vero?
Penyelesaian:
Misal:
= buah apel
= buah salak
= buah kelengkeng
Maka sistem persamaan linear dari soal tersebut adalah:
+ 2 + 2 = 47.000
2 + + 3 = 68.500
3 + 2 + = 63.000
Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.
.
|.
= .
1 2
|2 1
3 2

2 2
1 3|
2 1
2
3|
1

1 . 2
|2 . 3|
= 3 . 1
1 2 2
|2 1 3|
3 2 1

1
|2
= 3

2
1
2
1
|2
3

.
. |
.
2 2
1 3|
2 1

Contoh 3:
Jumlah uang Artha dan Deby adalah Rp142.000,00. Selisih uang Yanti dan uang Artha Rp4.000,00. Dua kali uang
Yanti sama dengan uang Deby ditambah Rp100.000,00. Jumlah uang Artha, Deby, dan Yanti adalah .
Penyelesaian:
Misal:
= uang Artha
= uang Deby
= uang Yanti
Perhatikan dan baca soal dengan seksama.
Buat model matematikanya, jangan lupa ubah menjadi bentuk matriks ya!
Jumlah uang Artha dan Deby adalah Rp142.000,00 + = 142.000
+ + = .
Selisih uang Yanti dan uang Artha Rp4.000 = 4.000
+ + = .
Dua kali uang Yanti sama dengan uang Deby ditambah Rp100.000,00 2 = + 100.000
+ = .
Sehingga model matematika SPLTV dari soal tersebut adalah:
+ + 0 = 47.000
+ 0 + = 68.500
0 + 2 = 63.000
Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.
.
1 0
.
0
1|
.

1
2
=
1
1 0
|1
0
1|
0 1
2
|

1 . 0
|1
.
1|
0
.

2
=
1
1 0
|1
0
1|
0 1
2

1
1 .
|2
0
. |
3
1
.

=
1
1 0
|1
0
1|
0 1
2

Jadi nilai + + pasti ketemu deh!


Halaman 30

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Umur pak Andi 28 tahun lebih tua dari umur Amira. Umur bu Andi 6 tahun lebih muda dari umur pak
Andi. Jika jumlah umur pak Andi, bu Andi, dan Amira 119 tahun, maka jumlah umur Amira dan bu Andi
adalah ....
= + 28 = 28
Jadi,
+ + = 119
A. 86 tahun Misal

=
Pak
Andi

51
+ + = 119
B. 74 tahun
+ + = 119
= Bu Andi

+ = 119 51
C. 68 tahun
+ ( 6) + ( 28) = 119
= Amira

+ = 68
D. 64 tahun

3 34 = 119
E. 58 tahun

3 = 153

2.

= 51

Umur Deksa 4 tahun lebih tua dari umur elisa. Umur elisa 3 tahun lebih tua dari umur Firda. Jika jumlah
umur Deksa, Elisa dan Firda 58 tahun, jumlah umur Deksa dan Firda adalah ....
A. 52 tahun
=+4
Jadi,
+ + = 58
B. 45 tahun Misal

+
3

=
Umur
Deksa

+ 19 + = 58
C. 42 tahun
+ + = 58
= Umur Elisa

+ = 58 19
D. 39 tahun
( + 4) + + ( 3) = 58
= Umur Firda

+ = 39
E. 35 tahun

3 + 1 = 58

3 = 57
= 19

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 31

2. 5.

Menentukan persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran.

Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran

Bentuk Umum

( )2 + ( )2 = 2

2 + 2 + + + = 0

dibagi (2)

Pusat

Jari-jari

Pusat

(, )

( 2 , 2 )

Jumlah kuadrat pusat


dikurangi

Jari-jari
1

= ( 2 ) + ( 2 )

Halaman 32

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Persamaan Garis Singgung (PGS) Lingkaran


PGS Lingkaran
di titik (1 , 1 ) pada lingkaran

PGS Lingkaran
dengan gradien

Pangkat dua menjadi perkalian dua faktor.


Pangkat satu menjadi setengah penjumlahan.

Ingat pola persamaan garis lurus = +


Lalu perhatikan gambar berikut!

( )2

(1 )( )

1
(
2 1

+ )

Karena ada dua PGS Lingkaran bergradien ,


maka PGS tersebut adalah =
dimana = +

PGS lingkaran di titik (1 , 1 )


pada lingkaran pusat di (0, 0) dan jari-jari
1 + 1 = 2

PGS lingkaran di titik (1 , 1 )


pada lingkaran pusat di (0, 0) dan jari-jari
(1 )( ) + (1 )( ) = 2

PGS lingkaran di titik (1 , 1 )


pada lingkaran dengan bentuk umum
2 + 2 + + + = 0

PGS dengan gradien


dari lingkaran pusat (0, 0) dan jari-jari
= 1 + 2

PGS dengan gradien


dari lingkaran pusat (, ) dan jari-jari
( ) = ( ) 1 + 2

1 + 1 + 2 (1 + ) + 2 (1 + ) + = 0

Catatan Tambahan:
Ingat juga tentang konsep jarak titik (1 , 1 ) ke garis + + = 0:
1 + 1 +
=|
|
2 + 2
TRIK SUPERKILAT:
PGS lingkaran pusat (1 , 1 ) jari-jari yang sejajar dengan garis + + = 0:
+ = 1 + 1 2 + 2
PGS lingkaran pusat (1 , 1 ) jari-jari yang tegak lurus dengan garis + + = 0:
= 1 1 2 + 2
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 33

PGS Lingkaran
di titik (1 , 1 ) yang berada di luar lingkaran
(, )
(0, 0)

(1 , 1 )

Titik Singgung (, )
Diperoleh PGS + Persamaan Lingkaran (dalam variabel , ).
Substitusi titik (1 , 1 ) ke PGS, lalu substitusi PGS ke persamaan lingkaran
Diperoleh dua titik Singgung (1 , 1 ) dan (2 , 2 )
Substitusikan ke PGS di langkah kedua
Selesai

TRIK SUPERKILAT:
Cari gradien PGS tersebut menggunakan rumus PGS dengan gradien tertentu.
PGS akan diperoleh dengan mensubstitusi titik di luar lingkaran tersebut dan nilai gradien.
Selesai.

Halaman 34

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal:
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran di titik (5, 5) yang menyinggung lingkaran 2 + 2 = 10!
Penyelesaian:
PGS menyinggung titik tertentu di lingkaran. Misal titik
singgung tersebut (, ). Artinya titik (, )tersebut berada
baik di PGS maupun lingkaran.

(, )
(0, 0)

(5, 5)

Sehingga, diperoleh PGS lingkaran dan persamaan lingkaran dalam variabel dan .
Perhatikan bahwa (, ) berada di lingkaran, maka:
PGS lingkaran di titik (, ) adalah + =
Persamaan lingkaran dengan pusat (0, 0) dan melewati titik (, ) adalah + =
Karena PGS melewati (5, 5) maka bila kita substitusikan (, ) ke PGS akan diperoleh:
+ = 10 5 + 5 = 10
+ =2

=2
Dari persamaan lingkaran 2 + 2 = 10 dan = 2 , substitusikan = ke persamaan lingkaran
diperoleh:
2 + (2 )2 = 10
2 + (4 4 + 2 ) = 10

22 4 + 4 = 10
2
2 4 + 4 10 = 0

22 4 6 = 0

2 2 3 = 0
( + 1)( 3) = 0

= 1 atau = 3
Dari = 1 atau = 3 akan diperoleh nilai , yaitu:
= 1 = 2 = 2 + 1 = 3
= 3 = 2 = 2 3 = 1
Jadi dua titik singgung tersebut adalah (, ) dan (, ).
Sehingga PGS lingkaran pada titik (, ) dan (, ) adalah:
+ 3 = 10 dan 3 = 10.
TRIK SUPERKILAT:
Lingkaran 2 + 2 = 10 adalah lingkaran dengan titik pusat (0, 0) dan jari-jari = 10.
Cari nilai gradien PGS tersebut dengan mensubstitusikan titik (5, 5) dan jari-jari 10 ke dalam rumus:
= 1 + 2

5 = (5) 101 + 2

5 5 = 101 + 2 (kuadratkan kedua ruas)


25 50 + 252 = 10 + 102
152 50 + 15 = 0
32 10 + 3 = 0
(3 1)( 3) = 0
1

= atau = 3
3
1

Jadi, persamaan garis singgung melalui (5 ,5) dan gradien =


3
1 = ( 1 )
1
5 = ( 5)
3
+ 3 = 10
Persamaan garis singgung melalui (5 ,5) dan gradien = 3
1 = ( 1 )
5 = 3( 5)
= 10

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 35

Tipe Soal Sering Muncul pada Bab Lingkaran:


Menentukan pusat dan jari-jari lingkaran
Perhatikan pola persamaan lingkaran yang ada pada soal!
Contoh:
1.

Diberikan persamaan lingkaran 2 + 2 = 25, maka pusat dan jari-jari lingkaran adalah .
Penyelesaian:
( 0)2 + ( 0)2 = 25
2 = 25 = 5

Pusat di (0, 0) dan jari-jari 5.


2.

Diberikan persamaan lingkaran ( 3)2 + ( 4)2 = 25, maka pusat dan jari-jari lingkaran
adalah .
Penyelesaian:
( 3)2 + ( + 4)2 = 25
2 = 25 = 5

Pusat di (3, -4) dan jari-jari 5.


3.

Diberikan persamaan lingkaran 2 + 2 2 + 4 20 = 0, maka pusat dan jari-jari lingkaran


adalah .
Penyelesaian:
2 + 2 2 + 4 20 = 0
1

dibagi (-2)

Maka pusat (1, 2), dan jari-jari adalah = (1)2 + (2)2 (20)

Halaman 36

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan persamaan lingkaran


Seringkali tidak diketahui jari-jari lingkaran.
Misal diketahui pusat lingkaran (, ) dan lingkaran menyinggung sumbu X, maka = ||.
Misal diketahui pusat lingkaran (, ) dan lingkaran menyinggung sumbu Y, maka = ||.
Seringkali juga jari-jari diperoleh dengan menggunakan rumus jarak titik ke garis. Bila diketahui
pusat lingkaran dan garis singgung lingkaran, maka jari-jari lingkaran adalah jarak titik pusat ke
garis singgung.
Contoh:
1. Persamaan lingkaran dengan pusat (5, 1) dan jari-jari 3 adalah .
Penyelesaian:
Persamaan lingkaran dengan pusat (, ) dengan jari-jari :
( )2 + ( )2 = 2
( 5)2 + ( + 1)2 = 9
atau diubah ke bentuk umum persamaan lingkaran:
( 5)2 + ( + 1)2 = 9 2 10 + 25 + 2 + 2 + 1 9 = 0
2 + 2 10 + 2 + 17 = 0
2. Persamaan lingkaran dengan pusat di (3, 2) yang menyinggung sumbu X adalah .
Penyelesaian:
( 3)2 + ( 2)2 = 22
2 + 2 6 4 + 9 = 0
3. Persamaan lingkaran dengan pusat di (1, 2) yang menyinggung sumbu Y adalah .
Penyelesaian:
( + 1)2 + ( 2)2 = (1)2
2 + 2 + 2 4 + 4 = 0
4. Persamaan lingkaran yang berpusat di (1, 4) dan menyinggung garis 3 4 2 = 0 adalah .
Penyelesaian:
Pusat (1 , 1 ) = (1, 4)
Garis 3 4 2 = 0, dengan = 3, = 4, dan = 2.
Persamaan lingkaran dengan pusat (1 , 1 ) menyinggung garis + + = 0 adalah:
( )2 + ( )2 = [

1 +1 + 2
2 + 2

3(1) 4(4) 2
( 1) + ( 4) = [

]
32 + 42
2 2 + 1 + 2 8 + 16 = 9

2 + 2 2 8 + 8 = 0
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 37

Menentukan persamaan garis singgung lingkaran pada titik yang terletak di lingkaran.
Ingat konsep PGS dapat dilihat dari bentuk persamaan lingkarannya.
Pangkat dua diubah menjadi perkalian dua faktor.
Pangkat satu, diubah menjadi setengah penjumlahan.
Contoh:
1.

Persamaan garis singgung lingkaran 2 + 2 = 25 di titik (4, 3) adalah .


Penyelesaian:
1 = 4 dan 1 = 3
Ingat, ganti 2 menjadi 1 , dan menjadi (

1 +
2

).

2 + 2 = 25
1 + 1 = 25
Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
4 3 = 25
2.

Persamaan garis singgung lingkaran ( 1)2 + ( 4)2 = 25 di titik (2, 0) adalah .


Penyelesaian:
1 = 2 dan 1 = 0
Ingat, ganti 2 menjadi 1 , dan menjadi (

1 +
2

).

( 1)2 +
( 4)2 = 25
(1 1)( 1) + (1 4)( 4) = 25
Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
(2 1)( 1) + (0 4)( 4) = 25
(3)( 1) + (4)( 4) = 25

3 4 6 = 0
3.

Persamaan garis singgung lingkaran 2 + 2 6 + 4 12 = 0 di titik (7, 1) adalah .


Penyelesaian:
1 = 7 dan 1 = 1
Ingat, ganti 2 menjadi 1 , dan menjadi (

1 +
2

).

2 + 2 6

+4

12 = 0
1 + 2
1 +
1 + 1 6 (
) + 4(
) 12 = 0
2
2
Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
7 + 3(7 + ) + 2(1 + ) 12 = 0

4 + 3 31 = 0

Halaman 38

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan persamaan garis singgung lingkaran pada titik yang terletak di luar lingkaran.
1.

Persamaan garis singgung lingkaran 2 + 2 = 9 di titik (1, 3) adalah .


Penyelesaian:
TRIK SUPERKILAT:
Lingkaran pusat (0, 0) dan jari-jari = 3.
Cek apakah titik (1, 3) berada di dalam atau di luar lingkaran (?).
2 + 2 = 9 (1)2 + (3)2 = 10 > 9 (maka titik berada di luar lingkaran)
Gunakan rumus berikut:
= 1 + 2

3 = (1) 31 + 2

3 = 31 + 2 (kuadratkan kedua ruas)


9 6 + 2 = 9 + 92

82 + 6 = 0
2(4 + 3) = 0
3
= 0 atau =
4
Melalui (1 ,3) dan gradien = 0
1 = ( 1 )
3 = 0( 1)
=3
3

Melalui (1 ,3) dan gradien = 4


1 = ( 1 )
3
3 = ( 1)
4
4 12 = 3 + 3
3 + 4 = 15

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 39

Menentukan persamaan garis singgung lingkaran yang sejajar atau tegak lurus terhadap sebuah garis.
1. Persamaan garis singgung lingkaran ( 3)2 + ( + 5)2 = 80 yang sejajar dengan garis
2 + 5 = 0 adalah .
Penyelesaian:
Trik Superkilat:
Sesuaikan sejajar apa nggak?
Masukkan substitusikan pusat

PGS lingkaran pusat (1 , 1 ) jari-jari yang


sejajar dengan garis + + = 0:
+ = 1 + 1 2 + 2

Rumus substitusikan jari-jari dan koefisien


Lingkaran pusat (3, 5) dan jari-jari = 80
PGS yang sejajar 2 + 5 = 0 adalah 2 juga!!!
2 = (5) 2(3) 80 12 + (2)2
2 = 11 20

= 2 11 20
2. Salah satu persamaan garis singgung lingkaran 2 + 2 4 8 + 15 = 0 yang tegak lurus
garis + 2 = 6 adalah .
Penyelesaian:
Trik Superkilat:
Lingkaran pusat (2, 4) jari-jari = 5
PGS yang sejajar + 2 = 6 adalah + 2 harus diubah menjadi 2 !!!
2 = 2(2) (4) 5 (2)2 + (1)2
2 = 0 5
2 = 5 dan 2 = 5

Halaman 40

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Lingkaran L x 1 y 3 9 memotong garis y 3. Garis singgung lingkaran yang melalui titik


potong antara lingkaran dan garis tersebut adalah ....
PGS lingkaran
A. x 2 dan x 4 Memotong garis = 3
2
2
(1 + )( + ) + (1 + )( + ) = 2
B. x 2 dan x 2 = 3 ( + 1) + (3 3) = 9
2
( + 1) = 9

C. x 2 dan x 4

+ 1 = 3 (4, 3) (4 + 1)( + 1) + 0 = 9
D. x 2 dan x 4

3 3 = 9
+ 1 = 3 atau + 1 = 3
E. x 8 dan x 10

= 4

1 = 4
2 = 2
2

TRIK SUPERKILAT:
Gunakan sketsa lingkaran

Jadi titik potongnya di


(4, 3) dan (2, 3)

(2, 3) (2 + 1)( + 1) + 0 = 9

3 + 3 = 9

=2

=3

= 4

=2

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 41

2. 6.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema sisa atau teorema faktor.

Polinomial (Suku Banyak)

() = + + + + +

Nilai Suku Banyak


Jika diketahui () = 2 3 5 2 + 3
Tentukan nilai () untuk = 3 !

Cara Biasa

Cara Horner

Substitusi

Kalikan miring-miring

(3) = 2(3)2 5(3)2 + (3) 3


= 54 45 + 3 3
=9

=3

2 5 1 3
6
3 12
2

Jadi (3) = 9

Pembagian Suku Banyak


Tentukan hasil bagi dan sisa dari
pembagian 2 3 5 2 + 3 oleh 3!

Cara Biasa

Cara Horner

Porogapit

Kalikan miring-miring

+ + 4

2 3 5 2 + 3
2 3 6 2
2 +
2 3

=
=

2 5 1 3
6
3 12

hasil bagi
2 2 + + 4

sisa
9

4 3
4 12

Halaman 42

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

3
2 7
6
1

Tips mengingat konsep pembagian suku banyak!


Jika 7 dibagi 2, hasilnya 3, tapi masih sisa 1.
Jadi = +

Yang dibagi = pembagi hasil bagi + sisa

() = () () + ()

Inti permasalahannya pembagian suku banyak adalah:

Gimana kalau pembaginya adalah nol?


dan

Gimana kalau sisa pembagian adalah nol?

Suku Banyak
Teorema Sisa

Teorema Faktor

( ) = () ( ) + ( )
( ) = ( ) ( ) + ( )
() =

() + ()

( ) = ( ) ( ) + ()
() = ( ) () + ()
() = ( ) () +

() = ()

( ) = ( ) ( )

Jika suku banyak di bagi ( )


maka sisanya adalah ()

( ) adalah faktor suku banyak


jika dan hanya jika () = 0

Artinya:

Artinya:

Jika () dibagi oleh ( ) maka sisanya adalah ()

Jika () dibagi oleh ( + ) maka sisanya adalah ( )

Jika ( ) adalah faktor dari (), maka () = 0


Jika () = 0, maka ( ) merupakan faktor dari ()

Derajat sisa selalu satu kurangnya dari derajat pembagi


() dibagi ( ) sisanya
() dibagi ( )( ) sisanya +

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 43

TRIK SUPERKILAT
Contoh Soal:
Tentukan sisa pembagian suku banyak 3 6 5 oleh 2 2 3 !
Penyelesaian:
Karena 2 2 3 bisa difaktorkan menjadi ( + 1)( 3), maka sisa pembagian suku banyak bisa kita
cari menggunakan konsep teorema sisa.
Mari kita kerjakan:
() dibagi ( + 1), artinya sisanya adalah (1) = 0
() dibagi ( 3), artinya sisanya adalah (3) = 4
Susun dalam susunan seperti matriks.

1
3

0
|
4

Maka sisa pembagiannya adalah:


( )() = ( ) + ( )
(0 4)
() =
+
((1) (3))
((4) (0))
4 () =

4 +

() =

(4)
1

Jadi sisa pembagian 3 6 5 oleh 2 2 3 adalah + 1.


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dengan cara Horner Modifikasi:
Perhatikan pembagi:
2 2 3 = 0

2 = 2 + 3
Maka hasil bagi dan sisa pembagian bisa diperoleh dengan memodifikasi cara Horner menjadi:
1 0 6 5
3

hasil bagi
+2

sisa
+1

Jadi sisa pembagian 3 6 5 oleh 2 2 3 adalah + 1.

Halaman 44

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal:
Suku banyak () dibagi ( + 1) sisanya 10 dan jika dibagi (2 3) sisanya 5.
Jika suku banyak () dibagi (2 2 3), sisanya adalah .
Penyelesaian:
Ingat jika pembaginya berderajat 2, maka sisanya adalah suku banyak berderajat 1.
Jika suku banyak () dibagi (2 2 3), sisanya adalah + .
Ingat sisa pembagian suku banyak oleh ( ) adalah ().

Dan sisa pembagian suku banyak oleh ( + ) adalah ( ).


Mari kita kerjakan:
() dibagi ( + 1) sisa 10, artinya (1) = 10
3
() dibagi (2 3) sisa 5, artinya (2) = 5
Susun dalam susunan seperti matriks.

1
3
2

10
5|

Maka sisa pembagiannya adalah:


( )() = ( ) + ( )
3
(10 5)
() =
+
((1) ( ))
((5) (15))
2
5
() =
2

5 +

() =

2 +

(20)
8

Jadi sisa pembagian () dibagi (2 2 3) adalah 2 + 8.

Contoh TRIK SUPERKILAT yang lain masih diketik Selalu update di http://pak-anang.blogspot.com

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 45

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Suku banyak berderajat 3, jika dibagi x 2 x 6 bersisa 5x 2, jika dibagi x 2 2 x 3 bersisa


3x 4. Suku banyak tersebut adalah ....
Misal kita pilih satu fungsi saja,
A. x 3 2 x 2 x 4 TRIK SUPERKILAT:
(
(5
()
dibagi
+
2)(

3)
bersisa

2)
(1) = 1
B. x 3 2 x 2 x 4 Artinya: (2) = 5(2) 2 = 12
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
jika disubstitusikan = 1 maka
(3) = 5(3) 2 = 13
C. x 3 2 x 2 x 4
3
2
() dibagi ( + 1)( 3) bersisa (3 + 4) hasilnya adalah 1.
D. x 2 x 4
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
Artinya: (1) = 3(1) + 4 = 1
E. x 3 2 x 2 4
jawaban D saja.
(3) = 3(3) + 4 = 13

2.

Suku banyak berderajat 3, jika dibagi x 2 2 x 3 bersisa 3x 4, jika dibagi x 2 x 2 bersisa


2 x 3. Suku banyak tersebut adalah ....
Misal kita pilih satu fungsi saja,
A. x 3 x 2 2 x 1 TRIK SUPERKILAT:
3
2
(
(3
()
dibagi
+
3)(

1)
bersisa

4)
(1) = 1
B. x x 2 x 1
Artinya: (3) = 3(3) 4 = 13
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
3
2
C. x x 2 x 1
jika disubstitusikan = 1 maka
(1) = 3(1) 4 = 1
3
2
D. x 2 x x 1 () dibagi ( + 1)( 2) bersisa (2 + 3) hasilnya adalah 1.
3
2
E. x 2 x x 1 Artinya: (1) = 2(1) + 3 = 1
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
(3) = 2(3) + 3 = 9

3.

jawaban B saja.

Suatu suku banyak berderajat 3 jika dibagi x 2 3x 2 bersisa 4x 6 dan jika dibagi x 2 x 6 bersisa
8x 10 Suku banyak tersebut adalah ....
TRIK SUPERKILAT:
Misal kita pilih satu fungsi saja,
A. x 3 2 x 2 3x 4
() dibagi ( 1)( 2) bersisa (4 6) (1) = 2
B. x 3 3x 2 2 x 4
Artinya: (1) = 4(1) 6 = 2
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
C. x 3 2 x 2 3x 7
jika disubstitusikan = 1 maka
3
2
(2) = 4(2) 6 = 2
D. 2 x 2 x 8x 7
(
(8
10) hasilnya adalah 2.
E. 2 x 3 4 x 2 10x 9 () dibagi + 2)( 3) bersisa
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
Artinya: (2) = 8(2) 10 = 26
(3) = 8(3) 10 = 14

jawaban A saja.

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 46

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 7.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi dua fungsi atau fungsi invers.

Fungsi Komposisi
Definisi

Sifat
Tidak Komutatif
( )() ( )()

(())
= ( )()

()

Assosiatif
(
( ))() = (( ) )()

Identitas
( )() = ( )()

( )() = (())
( )() = (())

Fungsi Invers
Definisi

Sifat

Identitas
( 1 ) = ( 1 ) =

= 1 ()

= ()

Invers Komposisi itu Dibalik


( )1 = (1 1 )
( )1 = ( 1 1 )

Grafik fungsi () dan


simetris terhadap garis =

Penyusun Komposisi
( ) = = ( 1 )
( ) = = ( 1 )

TRIK SUPERKILAT

TRIK SUPERKILAT

Balik Operasi, Balik Urutan

Hilangkan Yang Lain

1 ()

log

( ) =

= 1

Gambarkan

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 47

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menyusun komposisi fungsi
Contoh Soal 1:
Diketahui () = 2 1 dan () = 2 5 + 2. Tentukan ( )() = ?
Penyelesaian:
( )() = (())
= ( 2 5 + 2)
= 2( 2 5 + 2) 1
= 2 2 10 + 4 1
= 2 2 10 + 3
Contoh Soal 2:
Diketahui () = 2 1 dan () = 2 5 + 2. Tentukan ( )() = ?
Penyelesaian:
( )() = (())
= (2 1)
= (2 1)2 5(2 1) + 2
= 4 2 4 + 1 10 + 5 + 2
= 4 2 14 + 3

Menentukan nilai komposisi fungsi


Contoh Soal 1:
Diketahui () = 2 1 dan () = 2 5 + 2. Tentukan ( )(5) = ?
Penyelesaian:
( )() = (())
= ( 2 5 + 2)
= 2( 2 5 + 2) 1
= 2 2 10 + 4 1
= 2 2 10 + 3
Jadi, ( )(5) = 2(5)2 10(5) + 3 = 50 50 + 3 = 3
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena (5) = 2, maka:
((5)) = (2) = 3
Contoh Soal 2:
Diketahui () = 2 1 dan () = 2 5 + 2. Tentukan ( )(1) = ?
Penyelesaian:
( )() = (())
= (2 1)
= (2 1)2 5(2 1) + 2
= 4 2 4 + 1 10 + 5 + 2
= 4 2 14 + 8
Jadi, ( )(1) = 4(1)2 14(1) + 8 = 4 + 14 + 8 = 26
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena (1) = 3, maka:
((1)) = (3) = 26

Halaman 48

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan fungsi pembentuk komposisi


Contoh Soal 1:
Diketahui ( )() = 3 + 2 dan () = 3 1, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 3 + 2
(()) = 3 + 2
3() 1 = 3 + 2
3() = 3 + 2 + 1
3() = 3 + 3
3 + 3
() =
3
() = + 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1 .
Jadi () = 1 (()), artinya substitusikan fungsi komposisi ke fungsi 1 .
Invers akan dibahas nanti.
Contoh Soal 2:
Diketahui ( )() = 3 + 2 dan () = + 1, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 3 + 2
(()) = 3 + 2
( + 1) = 3
+2

(+1)

( + 1) = 3( + 1) 1
() = 3 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1.
Jadi () = (1 ()), artinya substitusikan fungsi 1 ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.
Contoh Soal 3:
Diketahui ( )() = 2 2 10 + 3 dan () = 2 1, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 2 2 10 + 3
(()) = 2 2 10 + 3
2() 1 = 2 2 10 + 3
2() = 2 2 10 + 4
2 2 10 + 3
3() =
2
() = 2 5 + 2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1 .
Jadi () = 1 (()), artinya substitusikan fungsi komposisi ke fungsi 1 .
Invers akan dibahas nanti.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 49

Contoh Soal 4:
Diketahui ( )() = 2 2 10 + 3 dan () = 2 5 + 2, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 2 2 10 + 3
(()) = 2 2 10 + 3
2
( 5 + 2) =
2 2 10 + 3

( 2 5+2)
2

( 2 5 + 2) = 2( 5 + 2) 1
() = 2 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1.
Jadi () = (1 ()), artinya substitusikan fungsi 1 ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.
Contoh Soal 5:
Diketahui ( )(x) = 4 2 14 + 8 dan () = 2 1, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 4 2 14 + 8
(()) = 4 2 14 + 8
(2 1) =
14 + 8

(21)

(2 1)2 = 4 2 4 + 1,
4 2 = (2 1)2 + 4 1)
5(2 1) = 10 + 5,
10 = 5(2 1) 5

(2 1) =
) + 14 + 8
(2
(2 1) =
1)2 + 7
(2 1) = (2 1)2 ( ) + 7
(2 1) = (2 1)2 5(2 1) + 2
() = 2 5 + 2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1.
Jadi () = ( 1 ()), artinya substitusikan fungsi 1 ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.

Halaman 50

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan Invers Fungsi


Contoh Soal 1:
Jika () = 2 1, tentukan 1 ()!
Penyelesaian:
() = 2 1
= 2 1
2 = + 1
+1
=
2
+1
1 ()

=
2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan = 2 1,
Urutan operasi yang dilakukan terhadap adalah:
1. Dikalikan 2
2. Dikurangi 1
Maka operasi invers adalah BALIK OPERASI DAN BALIK URUTAN:
1. Ditambah 1
2. Dibagi 2
Sehingga:
1 () =

+1
2

Contoh Soal 2:
Jika () = 2 4 + 3, tentukan 1 ()!
Penyelesaian:
() = 2 4 + 3
= 2 4 + 3
= 2 4 + 4 1
= ( 2)2 1
( 2)2 = + 1
2 = + 1
= + 1 + 2
1 () = + 1 + 2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
() = 2 4 + 3 ubah dulu menggunakan metode melengkapkan kuadrat sempurna, sehingga menjadi
() = ( 2)2 1.
Urutan operasi yang dilakukan terhadap adalah:
1. Dikurangi 2
2. Dikuadratkan
3. Dikurangi 1
Maka operasi invers adalah BALIK OPERASI DAN BALIK URUTAN:
1. Ditambah 1
2. Diakar kuadrat
3. Ditambah 2
Sehingga:
1 () = + 1 + 2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 51

Contoh Soal 3:
3 + 5
() =
2 + 1
Tentukan 1 ()!
Penyelesaian:

3 + 5
2 + 4
3 + 5
=
2 + 4
(2 + 4) = 3 + 5
2 + 4 = 3 + 5
2 3 = 4 + 5
(2 3) = 4 + 5
4 + 5
=
2 3
4 + 5
1 () =
2 3
() =

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:


+
+
() =
1 () =
+

Tukarkan dan ubah tanda diagonal utama.
() =

Halaman 52

3 + 5
4 + 5
1 () =
2 + 4
2 3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Diketahui fungsi f ( x) 3x 1 dan g ( x) 2 x 2 3. Komposisi fungsi ( g f )(x) ....


A. 9 x 2 3x 1 ( )() = (())
TRIK SUPERKILAT:
B. 9 x 2 6 x 3
( )() artinya substitusikan () ke ().
= (3 1)
Coba ah iseng saya substitusikan = 0 ke (),
2
C. 9 x 2 6 x 6
= 2(3 1) 3
ternyata hasilnya () = 1.
2
2
= 2(9 6 + 1) 3
D. 18x 12x 2
Iseng lagi ah, saya substitusikan = 1 ke (),
2
= 18 12 + 2 3
E. 18x 2 12x 1
Ternyata hasilnya (1) = 1.
2
= 18 12 1

2.

Lalu saya substitusikan 0 ke semua pilihan


jawaban. Mana yang hasilnya 1? Ternyata
jawaban E saja!

Diketahui fungsi f ( x) 2 x 3 dan g ( x) x 2 2 x 3. Komposisi fungsi ( g f )(x) ....


TRIK SUPERKILAT:
A. 2 x 2 4 x 9 ( )() = (())
( )() artinya substitusikan () ke ().
2
=
(2

3)
B. 2 x 4 x 3
Coba ah iseng saya substitusikan = 1 ke (),
2
(2
=
3) + 2(2 3) 3
ternyata hasilnya (1) = 1.
C. 4 x 2 6 x 18
= (4 2 12 + 9) + (4 6) 3
Iseng lagi ah, saya substitusikan = 1 ke (),
2
D. 4 x 8 x
= 4 2 8
ternyata hasilnya (1) = 4.
Lalu saya substitusikan 1 ke semua pilihan
E. 4 x 2 8 x

jawaban. Mana yang hasilnya 4? Ternyata hanya


dipenuhi oleh jawaban E saja!

3.

Diketahui fungsi f ( x) 2 x 1 dan g ( x) x 2 4 x. Komposisi fungsi ( f g )(x) ....


TRIK SUPERKILAT:
A. 2 x 2 8x 2 ( )() = (())
( )() artinya substitusikan () ke ().
2
2
= ( 4)
B. 2 x 8 x 2
Coba ah iseng saya substitusikan = 0 ke (),
2
= 2( 4) + 1
ternyata hasilnya (0) = 0.
C. 2 x 2 8 x 1
= 2 2 8 + 1
Iseng lagi ah, saya substitusikan = 0 ke (),
2
D. 2 x 8 x 2
ternyata hasilnya (0) = 1.
Lalu saya substitusikan 0 ke semua pilihan
E. 2 x 2 8 x 1

jawaban. Mana yang hasilnya 1? Ternyata hanya


dipenuhi oleh jawaban C saja!

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 53

2. 8.

Menyelesaikan masalah program linear.

Program Linear
Definisi

Langkah Penyelesaian

Sebuah metode yang digunakan untuk


memecahkan masalah yang berkaitan
dengan optimasi linear (nilai optimum)

Konsep yang dibutuhkan

Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel

Sistem Pertidaksamaan Linear


Dua Variabel

Contoh Soal Program Linear


dan Penyelesaiannya

Banyak kendaraan
Luas kendaraan
Biaya Parkir

Sedan
()
1
5
2.000

Bus
()
1
15
5.000

Total
300
3750

Fungsi kendalanya:
+ 300
+ 3 750, bentuk sederhana 5 + 15 3750

0, jumlah sedan tidak mungkin negatif


0, jumlah bus tidak mungkin negatif
{
, elemen bilangan cacah.

+
+
0
0

Buat model matematika.


Lukis grafik model matematika.
Tentukan daerah penyelesaian.
Cari titik pojok daerah penyelesaian.
Substitusi titik pojok ke fungsi objektif.
Pilih nilai optimum.

Sebuah area parkir dengan luas 3.750 m2,


dan maksimal hanya dapat ditempati 300
kendaraan yang terdiri atas sedan dan bus.
Jika luas sebuah sedan 5 m2 dan bus 15 m2,
biaya parkir sebuah sedan dan sebuah bus
adalah Rp2.000 dan Rp5.000, maka berapa
jumlah sedan dan bus yang parkir supaya
pendapatan parkirnya menjadi maksimal!

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fungsi Objektif:
(, ) = 2.000 + 3.000
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan:

Model Matematika

Sebuah area parkir dengan luas 3.750 m2,


dan maksimal hanya dapat ditempati 300
kendaraan yang terdiri atas sedan dan bus.
Jika luas sebuah sedan 5 m2 dan bus 15 m2,
maka tentukanlah model matematikanya !
Banyak kendaraan
Luas kendaraan

Sedan
()
1
5

Bus
()
1
15

Total
300
3750

+ 300
+ 3 750, bentuk sederhana 5 + 15 3750

0, jumlah sedan tidak mungkin negatif


0, jumlah bus tidak mungkin negatif
{
, elemen bilangan cacah.

Halaman 54

Titik potong garis + = 300 dan + 3 = 750:


= 225 dan = 75
Jadi titik pojoknya adalah:
(0, 0), (300, 0), (225, 75), dan (0, 250).
Uji titik pojok:
(, )
(, ) = 2.000 + 3.000
(0, 0)
2.000(0) + 3.000(0) = 0
(300, 0)
2.000(300) + 3.000(0) = 600.000
(225, 75) 2.000(225) + 3.000(75) = 675.000
(0, 250)
2.000(0) + 3.000(250) = 750.000
Jadi, pendapatan maksimal adalah Rp750.000 untuk
parkir 250 bus.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT:
Dalam mengerjakan soal UN Matematika SMA, materi soal Program Linear memang tipe soal yang
menghabiskan banyak waktu.
Ya! Penyelesaian Program Linear ini membutuhkan perhitungan yang banyak dan perhitungannya harus
dilakukan dengan cermat karena membutuhkan ketelitian tinggi dalam menggambar sketsa grafik, menguji titik
untuk menemukan daerah penyelesaian pertidaksamaan, mencari titik potong dua garis, dan mensubstitusi titik
pojok ke fungsi objektif untuk menemukan nilai optimum. Padahal waktu yang diberikan untuk setiap soal UN
Matematika SMA itu hanya sekitar 3 menit saja!
Penjabaran langkah dasarnya sebagai berikut:
Pertama, adik-adik harus mengubah soal cerita sehingga bisa dituliskan menjadi model matematika dari beberapa fungsi kendala
yang membentuk sistem pertidaksamaan linear dan sebuah fungsi objektif.
Kedua, adik-adik harus menggambarkan model matematika tersebut ke dalam bidang koordinat Cartesius.
Ketiga, dari gambar grafik model matematika, adik-adik harus bisa menentukan daerah penyelesaian dari fungsi kendala dalam
bidang koordinat Cartesius.
Keempat, daerah penyelesaian dari fungsi kendala berbentuk poligon, dimana titik-titik sudutnya adalah titik pojok. Adik-adik perlu
melihat apakah ada titik pojok yang berupa titik potong dua garis yang koordinatnya perlu dicari menggunakan teknik eliminasi dan
substitusi dari kedua persamaan garis tersebut.
Kelima, titik-titik pojok tersebut merupakan titik ekstrim yang akan kita periksa nilai fungsi objektifnya.
Terakhir, nilai terbesar dari fungsi objektif adalah nilai maksimum, sedangkan nilai terkecil dari fungsi objektif adalah nilai
minimum. Nah, jika terdapat dua titik pojok yang menghasilkan nilai fungsi objektif yang sama, maka penyelesaian nilai optimum
terdapat pada sepanjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik pojok tersebut.

Perhatikan gambar di bawah:


TRIK SUPERKILAT
Model Matematika
Grafik

Max itu YEX

Daerah Penyelesaian

Urutkan perbandingan

Titik Pojok

Letak Fungsi Objektif

Substitusi Titik Pojok


Nilai Optimum
Nah, sebenarnya metode TRIK SUPERKILAT memotong langkah dasar sampai di model matematika saja.
Metode TRIK SUPERKILAT menggunakan modifikasi dari teori gradien untuk menyelesaikan program linear.
Pertama, apabila yang ditanyakan adalah nilai maksimum, maka tuliskan urutan Y-E-X.
(Ingat MAX itu huruf akhirnya X, jadi yang ditulis juga harus berakhiran X).
Kalau yang ditanyakan adalah nilai minimum, maka urutannya adalah X-E-Y.
Kedua, urutkan nilai dari perbandingan koefisien dan koefisien dari semua fungsi kendala maupun fungsi objektif.
Urutkan dari nilai yang terkecil menuju ke nilai terbesar.
Terakhir lihat dimana letak perbandingan koefisien dan koefisien dari fungsi objektif.

Jika terletak di Y, maka nilai optimal berada di sumbu Y, substitusikan = 0 ke fungsi di sebelahnya.
Jika terletak di E, maka nilai optimal berada di perpotongan antara kedua fungsi di sebelahnya.
Jika terletak di X, maka nilai optimal berada di sumbu X, substitusikan = 0 ke fungsi di sebelahnya.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 55

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan nilai optimum fungsi objektif.
Contoh Soal:
Suatu perusahaan tas dan sepatu memerlukan 4 unsur A dan 6 unsur B perminggu untuk masing-masing
hasil produksinya. Setiap tas memerlukan satu unsur A dan dua unsur B, setiap sepatu memerlukan dua
unsur A dan dua unsur B. Bila setiap tas untungnya 3000 rupiah, setiap sepatu untungnya 2000 rupiah,
maka banyak tas dan sepatu yang dihasilkan per minggu agar diperoleh untung yang maksimal adalah .
a. 2 sepatu
b. 3 sepatu
c. 3 tas
d. 4 tas
e. 2 tas dan 2 sepatu
Penyelesaian:
Model Matematika
Tas ()
1
2
3000

Unsur A
Unsur B
Untung

Sepatu ()
2
2
2000

Total
4
6

Fungsi kendala:
+ 2 4 (perbandingan koefisien dan adalah 1/2)
2 + 2 6 (perbandingan koefisien dan adalah 1)
Fungsi objektif:
maks 3000 + 2000 =. (perbandingan koefisien dan adalah 3/2)
LANGSUNG MASUK KE LANGKAH TRIK SUPERKILAT:
Memaksimumkan berarti Y-E-X!!!!!
Sumbu

Eliminasi

Sumbu

Urutkan Perbandingan Koefisien X:Y


Cari perbandingan koefisien dan untuk masing-masing fungsi kendala dan objektif, lalu urutkan
dari kecil ke besar.
Sumbu
1/2

Eliminasi
1

Sumbu
3/2

Eliminasi
1

Sumbu
3/2

Letak Fungsi Objektif


Perhatikan tabel tadi:
Sumbu
1/2

Karena fungsi objektif yang perbandingan koefisiennya adalah 3/2 terletak pada kolom Sumbu ,
maka artinya nilai optimum adalah terletak di sumbu X untuk persamaan yang berada disebelahnya
(yaitu persamaan dengan perbandingan koefisien bernilai 1)
Artinya substitusikan = 0 untuk persamaan 2 + 2 = 6
2 + 2 = 6
2 + 2(0) = 6
=3
Jadi, agar keuntungan maksimal maka perusahaan tersebut haruslah menjual 3 tas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai maksimum keuntungan adalah Rp9.000,00.
Halaman 56

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan nilai optimum fungsi objektif, ada nilai perbandingan dan yang sama.
Contoh Soal :
Seorang anak diharuskan minum dua jenis tablet setiap hari.
Tablet jenis I mengandung 5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B.
Tablet jenis II mengandung 10 unit vitamin A dan 1 unit vitamin B.
Dalam 1 hari anak tersebut memerlukan 25 unit vitamin A dan 5 unit vitamin B.
Jika harga tablet I Rp4.000,00 per biji dan tablet II Rp8.000,00 per biji, pengeluaran minimum untuk pembelian
tablet per hari adalah .
Penyelesaian Cara Biasa:

Model Matematika
Fungsi kendala:
5 + 10 25;
3 + 5;
0; 0, , elemen bilangan cacah.
Fungsi objektif:
Minimumkan (, ) = 4.000 + 8.000

TRIK SUPERKILAT:
Tablet
Tablet
Jumlah
Perbandingan
I
II
koef dan
Vitamin
5
10
25
1/2
A
Vitamin
3
1
5
3/1
B
Harga
4.000
8.000
1/2
Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
X
E
Y
1/2
1/2
2/2

Kesimpulan:
Perhatikan perbandingan fungsi objektif yang bernilai 1/2
terdapat di X dan E,

Grafik dan Daerah Penyelesaian


Y

Di X, artinya nilai optimum diperoleh di perpotongan sumbu X


dengan fungsi di dekatnya, yaitu fungsi kendala dengan
perbandingan 1/2 .

Di E, artinya nilai optimum juga diperoleh dari hasil titik


potong antara fungsi kendala dengan perbandingan 1/2 dan
3/1.

2,5
5
3

Titik Pojok
Dua dari tiga titik pojok sudah bisa dilihat pada grafik yaitu (5, 0) dan (0, 5).
Sementara satu titik pojok belum diketahui yaitu titik potong kedua garis.
Menentukan titik potong kedua garis menggunakan metode eliminasi substitusi:
5 + 10 = 25 3
15 + 30 = 75
3 + 10 = 25 5
15 + 35 = 25
25 = 50
50
=
25
=2
Substitusi = 2 ke salah satu persamaan:
3 + = 5
3 + 2 = 5
3 = 5 2
3 = 3
3
=
3
=1
Jadi titik potong kedua kurva adalah di titik (1, 2)
Sehingga titik pojok adalah (5, 0), (1, 2), dan (0,5)
Substitusi Titik Pojok
Substitusikan titik-titik pojok tersebut ke fungsi objektif untuk mencari titik manakah yang memiliki nilai objektif
paling kecil.
Titik pojok (, )
Fungsi objektif (, ) = 4.000 + 8.000
4.000(5) + 8.000(0) = 20.000 + 12.000 = 20.000
(5, 0)
4.000(1) + 8.000(2) = 04.000 + 16.000 = 20.000
(1, 2)
4.000(0) + 8.000(5) = 20.000 + 40.000 = 40.000
(0, 5)
Nilai Optimum
Dari tabel tersebut diperoleh nilai minimum fungsi objektif (, ) terjadi pada titik (5, 0) dan (1, 2) yaitu
dengan pengeluaran sebesar Rp20.000,00.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 57

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Anak usia balita dianjurkan dokter untuk mengkonsumsi kalsium dan zat besi sedikitnya 60 gr dan 30
gr. Sebuah kapsul mengandung 5 gr kalsium dan 2 gr zat besi, sedangkan sebuah tablet mengandung 2 gr
kalsium dan 2 gr zat besi. Jika harga sebuah kapsul Rp.1.000,00 dan harga sebuah tablet Rp.800,00, maka
biaya minimum yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan anak balita tersebut adalah ....
A. Rp12.000,00
Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada di E.
Artinya titik minimumnya berada di hasil
B. Rp14.000,00 TRIK SUPERKILAT:
Kapsul
Tablet
Jumlah
Perbandingan
eliminasi kedua fungsi kendala. (Gunakan metode
koef

dan

C. Rp18.000,00
determinan matriks)
5
2
60
5/2
60 2
5 60
D. Rp24.000,00 Kalsium
|
|
|
|
Zat Besi
2
2
30
2/2
30 2 = 60 = 10; = 2 30 = 30 = 5

=
E. Rp36.000,00 Harga
1.000
800
10/8
5 2
5 2
6
6
|
|
|
|
2 2
2 2
Jadi nilai minimumnya adalah:
(, ) = 1.000(10) + 800(5) = Rp14.000,00

Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.


X
E
Y
2/2
10/8
5/2

2.

Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan. Ia ingin membeli sepeda gunung
dengan harga Rp1.500.000,00 per buah dan sepeda balap dengan harga Rp2.000.000,00 per buah. Ia
merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp42.000.000,00. Jika keuntungan sebuah sepeda
gunung Rp500.000,00 dan sebuah sepeda balap Rp600.000,00, maka keuntungan maksimum yang
Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada
diterima pedagang adalah ....
di E (titik potong atau hasil eliminasi
TRIK
SUPERKILAT:
(harga
dalam
ribuan
rupiah)
A. Rp13.400.000,00
substitusi dua fungsi kendala)
Sepeda
Sepeda
Jumlah
Perbandingan
B. Rp12.600.000,00
Gunakan metode determinan matriks
gunung
balap
koef dan
25
1
1
1
25
1/1
|
| 8.000
C. Rp12.500.000,00 Jumlah
= 42.000 2.000 =
= 16;
Harga
1.500
2.000
42.000
3/4
1
1
500
D. Rp10.400.000,00 Untung 500
|
|
600
5/6
1.500 2.000
E. Rp8.400.000,00 Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
+ = 25 16 + = 25 = 9;
Y
3/4

E
5/8

Jadi nilai maksimum adalah:

X
1/1

(, ) = 500(16) + 600(9) = Rp13.400

3.

Seorang ibu hendak membuat dua jenis kue. Kue jenis I memerlukan 40 gram tepung dan 30 gram gula.
Kue jenis II memerlukan 20 gram tepung dan 10 gram gula. Ibu hanya memiliki persediaan tepung
sebanyak 6 kg dan gula 4 kg. jika kue jenis I dijual dengan harga Rp4.000,00 dan kue jenis II dijual
dengan harga Rp1.600,00, maka pendapatan maksimum yang diperoleh ibu adalah ....
Soal ini tidak ada
Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada di E
A. Rp30.400,00
jawabannya,
(titik potong atau hasil eliminasi substitusi dua
TRIK
SUPERKILAT:
B.
Rp48.000,00
mungkin maksudnya
fungsi kendala)
Kue
Kue
Jumlah
Perbandingan
pilihan jawaban A, B, C. Rp56.000,00
Gunakan metode determinan matriks
jenis I
jenis II
koef dan
6.000 20
C, D, dan E kurang
40
20
6.000
4/2
D. Rp59.200,00 Tepung
|
| 20.000
satu angka nol.
= 4.000 10 =
= 100;
Gula
30
10
4.000
3/1
40 20
E. Rp72.000,00 Harga
200
|
|
4.000

1.600

Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.

Y
4/2

E
40/16

X
3/1

40/16

30 10
30 + 10 = 4.000 3.000 + 10 = 4.000 = 100;

Jadi nilai maksimum adalah:

(, ) = 4.000(100) + 1.600(100) = Rp560.000

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 58

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 9.

Menyelesaikan operasi matriks.

Matriks
Bentuk Umum
= (

11
21
1

12
22
2

Operasi Aljabar Matriks


1
2
)

Kesamaan Matriks
Elemen yang Sama, Nilainya Sama

(
1

3 2
=3

)=(
){
1 5
= 2
5

Transpose Matriks
Tukar Baris Kolom

=(

) = (

Penjumlahan Matriks

Jumlahkan Elemen yang Sama

)+(

+
)=(

+
)
+

Determinan Matriks 2 2
Pengurangan Matriks

Diagonal Utama Diagonal Samping

=(

) || = |

Kurangkan Elemen yang Sama

| =

Invers Matriks 2 2
Pembagian Matriks

)=(

Perkalian Matriks dengan Skalar


Kalikan dengan Semua Elemen

1 = 1 =

=(

)(

) 1 =
(

||

)=(

Perkalian Matriks dengan Matriks


Persamaan Matriks
Dikali Invers dari Kanan atau Kiri ???

Syarat Harus Dipenuhi


(

= { =
=

)
sama

=(

Jumlah Perkalian Elemen Baris Kolom


)(

+
)=(

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

+
)
+

Halaman 59

TRIK SUPERKILAT:
Dalam mengerjakan soal UN Matematika SMA, materi soal Matriks ini boleh dibilang yang paling mudah,
asalkan menguasai betul konsep dasar dari Matriks itu sendiri. Mengapa? Karena hanya diperlukan perhitungan
aljabar sederhana.
Nah, untuk mempercepat proses perhitungan kita bisa menggunakan sifat-sifat dari Operasi Aljabar Matriks,
Transpose Matriks, Determinan Matriks, dan Invers Matriks.
Sifat Operasi Aljabar Matriks:

+ =+

+ ( + ) = ( + ) +
( + ) = +

Sifat Transpose Matriks:

( + ) = +
( ) =
( ) =
() =

Sifat Determinan Matriks:

| | = ||
1
|1 | =
||
| | = || ||
= || || = ||
||
|| || = || || =
||
1 1
1
|( ) | =

|| ||

Sifat Invers Matriks:

Halaman 60

1 = 1 =
( )1 = 1 1

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan Operasi Aljabar Matriks.
Contoh Soal 1:

2
1 3
4
Diketahui matriks-matriks = (
), = (
), = (
), dan = (
)
+ 5 6
1 0
0 2
2 3
Jika 2 = maka nilai dari + + = .
a. 6
b. 2
c. 0
d. 1
e. 8
Penyelesaian:

2 = 2 (
1
2
(
2

2
1
)(
)=(
+ 5 6
0
0
4

4
10
)(
)=(
+ 5 6
0
4
2 4 4
10
(
)=(
3
6
4

3
4
)(
)
2 2 3
+ 9
)
6
+ 9
)
6

Dengan menggunakan konsep kesamaan matriks, diperoleh:


2 4 = 10 2 = 10 + 4
2 = 6

=3
3 = 4 = 4 + 3
= 1
=1
4 = + 9 4 = (1) + 9
4 =8
= 8 4
= 4

= 4
Jadi nilai + + = (4) + (1) + (3)
=0

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 61

Menentukan Determinan Matriks.


Contoh Soal 1:

3 2
3 1
Diketahui matriks = (
), dan = (
).
0 5
17 0

Jika = transpos matriks dan = + , maka determinan matriks = .


a. 6
b. 2
c. 0
d. 1
e. 8
Penyelesaian:
= + = 1 ( + )
1
=
()( + )
||
1 5 2
3 1
3 0
=
(
) ((
)+(
))
17 0
2 5
15 0 3
1 5 2
0
1
=
(
)(
)
15 5
15 0 3
1 30 15
=
(
)
15 45 15
2 1
=(
)
3 1
2 1
Karena = (
), maka determinan matriks adalah :
3 1
|| = | 2 1| = 2 3 = 1
3 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Sebenarnya metode yang digunakan dalam TRIK SUPERKILAT hampir sama dengan metode Basic Concept,
hanya saja kita akan menggunakan sifat determinan untuk mempermudah langkah perhitungan
determinan. Perhatikan langkah yang berwarna merah atau biru di bawah ini.
= + |||| = | + |

|| =

|+ |
||


( + )
3 1
3
)+(
17 0
2
0
1
=(
)
15 5

, | + | = 15

+ = ((

|| =
=

0
))
5

|+ |
||
15
15

= 1

Halaman 62

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:

4 2
5 3
Diketahui matriks = (
), dan = (
).
3 4
2 1
Jika = dan 1 adalah invers matriks maka determinan dari matriks 1 = .
a. 2
b. 1
c. 1
d. 2
e. 3
Penyelesaian:
= = 1
1 = ( 1 )1
1 = 1
1 1
4 2
=(
) (
3 4 11 2
1 4
2
1
=
(
)(
11 3 4 2
1 0
22
=
(
)
11 11 11
0 2
=(
)
1 1
0
Karena 1 = (
1

3
)
5
3
)
5

2
), maka determinan matriks 1 adalah :
1

| 1 | = |0 2 | = 0 2 = 2
1 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Sebenarnya metode yang digunakan dalam TRIK SUPERKILAT hampir sama dengan metode Basic Concept,
hanya saja kita akan menggunakan sifat determinan untuk mempermudah langkah perhitungan
determinan. Perhatikan langkah yang berwarna merah di bawah ini.
=
= 1
1
= ( 1 )1
1 = 1
||
| 1 | =
||
22
=
11
= 2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 63

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

3 1
x 5
3 y
, B =
Diketahui matriks A =
dan C =
.
9
5 1
y
3 6
8 5x
, maka nilai x 2 xy y adalah ....
Jika A + B C =
x 4
8 5
Substitusi = 2 dan = 4
+ = (
)
A. 8
4
+ 2 + = 2 + 16 + 4 = 22
+6 +6
8 5
B. 12
(
)=(
)
2
4
4
C. 18

+6=8
D. 20
=2
E. 22

2 =
=4

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 64

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 10.

Menyelesaikan operasi aljabar beberapa vektor dengan syarat tertentu.

Vektor
Notasi Vektor

Operasi Aljabar Vektor

= 1 + 2 + 3 = (2 )
3

Penjumlahan Vektor

= 1 + 2 + 3 = (2 )
3

Jumlahkan Komponen yang Sama


1
1
1 + 1
+ = (2 ) + (2 ) = (2 + 2 )
3
3
3 + 3

1 komponen pada sumbu X


2 komponen pada sumbu Y
3 komponen pada sumbu Z

Pengurangan Vektor
Kurangkan Komponen yang Sama

Panjang Vektor

1
1
1 1

= (2 ) (2 ) = (2 2 )
3
3
3 3

Akar dari jumlah kuadrat


|| = 1 2 + 2 2 + 3 2

Perkalian Skalar
Vektor Posisi

Dua Vektor Harus Searah


Kalikan Komponen yang Sama

( , , )

= |||| cos
= 1 1 + 2 2 + 3 3

Titik Koordinat = Komponen Vektor

Perkalian Vektor

= = ( )

Dua Vektor Harus Tegak Lurus


Putar Komponen yang Beda
= |||| sin

= |1
1

Vektor Pada Dua Titik


( , , )

2
2

3 |
3

( , , )

Pembagian Ruas Garis

Belakang Kurangi Depan


= = ( )

Hasil Kali Silang Dibagi Jumlahnya


( , , )

( , , )

( , , )

+
+

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 65

Sifat Operasi Vektor:

+ = +
( + ) + = + ( + )
+ 0 = 0 + =
+ () = 0

Sifat Perkalian Skalar (Perkalian Titik/Dot Product) Dua Vektor:

=
( + ) = +
2
= ||
= 0

Sifat Perkalian Vektor (Perkalian Silang/Cross Product) Dua Vektor:

Halaman 66

= = = 0
=
=
=
=
=
=

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT:
Jabarkan

Lihat Syarat

Hitung
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA tentang indikator soal operasi aljabar vektor ini, satu hal
yang sering ditanyakan adalah hasil operasi perkalian titik terhadap beberapa operasi aljabar penjumlahan
maupun pengurangan vektor dengan syarat ada dua vektor yang tegak lurus.
Misal diketahui , , dan . Jika , maka tentukan hasil dari ( + ) ( )!
Maka jabarkan ( + ) ( ) = ( ) + ( )

) ( ) + (
) ( )
= (

| ( ) + ( )
= |

Tips dan triknya adalah,


Lihat syarat,

Bahwa kita tidak perlu menghitung hasil perkalian titik dari dua vektor yang tegak lurus. Cukup kalikan pada
komponen yang sama untuk menentukan hasil perkalian skalar (perkalian titik atau dot product).
Lalu perkalian titik dua vektor yang sama akan menghasilkan nilai yang sama dengan kuadrat panjang vektor
tersebut.

). Perkalian titik dari dua vektor yang tegak lurus adalah NOL!

Perhatikan tulisan berwarna merah (

). Perkalian titik dari dua vektor yang sama adalah KUADRAT PANJANG VEKTOR!
Perhatikan warna biru (
Lalu hitung perkalian titiknya. Masih ingat ( ) atau ( )?
Perkalian titik dua vektor yang tidak tegak lurus itu KALIKAN KOMPONEN YANG SAMA!
SELESAI!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 67

KESIMPULAN LOGIKA PRAKTIS:


Satu hal yang unik pada operasi aljabar vektor adalah untuk penjumlahan, pengurangan dan perkalian titik,
semua operasi hanya dilakukan pada KOMPONEN VEKTOR YANG SAMA.

Kalau penjumlahan dua vektor, ya jumlahkan komponen-komponen yang sama.


Jika pengurangan dua vektor, maka kurangkanlah komponen-komponen yang sama.
Dan apabila perkalian titik, juga kalikan komponen-komponen yang sama.

PERBEDAAN mendasar hanya ada pada PERKALIAN SILANG, atau dikenal dengan perkalian vektor atau cross
product. Triknya adalah sebagai berikut:

=
Jadi kalau perkaliannya dua komponen vektor yang posisinya searah jarum jam
hasilnya POSITIF komponen vektor berikutnya.
.
dikalikan silang dengan maka hasilnya POSITIF
maka hasilnya POSITIF .
dikalikan silang dengan

dikalikan silang dengan maka hasilnya POSITIF .

Sehingga, apabila dibalik arah perkalian silangnya, hasilnya NEGATIF.


.
Contohnya yaitu apabila dikalikan silang dengan maka hasilnya NEGATIF

Halaman 68

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Tegak Lurus.
Contoh Soal:

2
2

Diketahui vektor = (2), = (5) dan = ( 1 ). Jika vektor tegak lurus dengan vektor , maka
3
1
2
tentukan nilai dari 2 ( 3) = .
a. 0
b. 6
c. 12
d. 18
e. 24
Penyelesaian:

= 0
2

(2) (5) = 0
3
2
2 10 + 6 = 0

2 4 = 0

2 = 4

=2
Dengan demikian diperoleh:
2
= (2)
2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
= 0
2
2
= (2) ( 1 ) = (2 2) + (2 1) + (2 (1)) = 4 + 2 2 = 4
2
1
2 ( 3) = 2 2 3
= 2( ) 6( )
= 2(0) 6(4)
= 0 + 24
= 24
Jadi nilai 2 ( 3) = 24
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
, maka
=
tegak lurus

Lihat bahwa
Jabarkan perkalian titik pada soal:
) 6( )
2 ( 3) = (
= 6(4)
= 24

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 69

Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Berlawanan.
Contoh Soal:

1
2
2
Diketahui vektor = ( ), = (3) dan = ( 2 ). Jika vektor berlawanan dengan vektor , maka
2
1
4
tentukan nilai dari 4 (2 ) = .
a. 24
b. 0
c. 12
d. 48
e. 72
Penyelesaian:
berlawanan arah dengan

=
1
2
( ) = ( 2 )
2
4

Dari persamaan tersebut diperoleh:


1 = (2) =

1
2

Maka,
1
= (2) = ( ) (2) = 1
2
Dengan demikian diperoleh:
1
= (1)
2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
1
2
= (1) (3) = (1 2) + ((1) (3)) + ((2) 1) = 2 + 3 2 = 3
2
1
1
2
= (1) ( 2 ) = (1 (2)) + ((1) 2) + ((2) 4) = 2 2 8 = 12
2
4
4 (2 ) = 4 2 4
= 8( ) 4( )
= 8(3) 4(12)
= 24 (48)
= 72
Jadi nilai 4 (2 ) = 72
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Dua vektor itu berlawanan jika angkanya juga saling berlawanan dan berkelipatan.
Perhatikan vektor dan vektor berikut:
1
2
= ( ) dan = ( 2 )
2
4
Bandingkan kotak merah dan kotak biru.
Logika praktisnya. Kalau 2 itu 1, maka 2 itu 1. Jelas bahwa = 1.

Halaman 70

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Sama Panjang.
Contoh Soal:

1
2
2
Diketahui vektor = ( ), = (3) dan = ( 2 ). Jika panjang vektor sama dengan panjang vektor
1
4
2
, dan < 0, maka tentukan nilai dari ( + ) ( ) = .
a. 5
b. 3
c. 3
d. 9
e. 15
Penyelesaian:
||=|| (1)2 + ()2 + (2)2 = (2)2 + (3)2 + (1)2
(1)2 + ()2 + (2)2 = (2)2 + (3)2 + (1)2

1 + 2 + 4 = 4 + 9 + 1

2 + 5 = 14

2 + 5 14 = 0

2 9 = 0
pembuat nol
( + 3)( 3) = 0

+ 3 = 0 atau 3 = 0

= 3 atau = 3
Karena syarat > 0, maka = 3.
1
Dengan demikian diperoleh = ( 3 )
2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
1
2
= ( 3 ) (3) = (1 2) + (3 (3)) + ((2) 1) = 2 9 2 = 9
2
1
1
2
= ( 3 ) ( 2 ) = (1 (2)) + (3 2) + ((2) 4) = 2 + 6 8 = 4
2
4
2
2
= (3) ( 2 ) = (2 (2)) + ((3) 2) + (1 4) = 4 6 + 4 = 6
1
4
2

|| = (2)2 + (3)2 + (1)2 = 4 + 9 + 1 = 14


( + ) ( ) = +
2

= + ||
= (9) (4) + 14 (6)
= 9 + 4 + 14 + 6
= 15
Jadi nilai ( + ) ( ) = 15
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Dua vektor itu sama panjang jika kuadrat dari komponennya juga sama. Nah perhatikan vektor dan
1
2
= ( ) dan = (3)
2
1
Ingat pada bilangan kuadrat itu tidak masalah bilangannya positif atau negatif. Karena bilangan positif
maupun negatif kalau dikuadratkan hasilnya sama. Bukti: (2)2 = (2)2 = 4.
Sekarang bandingkan bilangan pada vektor dan . Pada vektor memuat bilangan 2, 3, dan 1.
Logika praktisnya. Karena vektor sudah ada bilangan 1 dan 2, maka pasti = 3 (pilih yang positif sesuai
syarat pada soal > 0).
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 71

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

2
4
p


Diketahui vektor a 2 ; b 3 ; dan c 1 . Jika a
1
3
6



a 2b . 3c adalah ....
Karena
= 0

4
A. 171
( 2 ) (3) = 0
B. 63
1
6
C. 63
4 6 6 = 0
D. 111

=3
E. 171

tegak lurus b , maka hasil dari

38
6
( 2) (3) = (2 (6)) (3)
9
1 12
6
5
= ( 8 ) (3)
9
13
= 30 24 117
= 171

2.

Diketahui vektor a i x j 3 k , b 2 i j k , dan c i 3 j 2 k Jika a tegak lurus b ,

maka hasil dari 2 a . b c adalah ....


A. 20
Karena
= 0
1
2
B. 12

(
)

1 )=0
C. 10
3
1
D. 8

23 =0
E. 1

= 1

3.

2
21
(2) ( ) = (2) ( 1 3 )
6
1 2
2
1
= (2) (2)
6
3
= 2 4 18
= 20

Diketahui vektor a i 2 j x k , b 3 i 2 j k , dan c 2 i j 2 k .

a b . a c adalah ....

maka

A.
B.
C.
D.
E.

4
2
0
2
4

Karena

= 0
1
2
( 2 ) (1) = 0

2
2 + 2 2 = 0

=2

Jika a tegak lurus c ,

1+3
12
( + ) ( ) = ( 2 2 ) ( 2 1 )
2 + 1
2 2
4
1
=( 0 )( 1 )
1
4
= 4 + 0 + 4
=0

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 72

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 11.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan besar sudut atau nilai perbandingan trigonometri sudut antara
dua vektor.

Sudut
Antara Dua Vektor
Diketahui

Komponen Vektor

Titik Koordinat

Panjang dan ResultanVektor

, )
= (

||

)
,
= (

= 1 + 2 + 3
= 1 + 2 + 3

||
2

| + | = || + || + 2|||| cos
2

2
| | = || + || 2|||| cos

Kosinus Sudut
Antara Dua Vektor

Kosinus Sudut
Antara Dua Vektor
2

cos =
|||
|

cos =

|
+
|

(|| +|
|

2|||
|

atau
2

cos =

|
(|

+|
| )|
||
2|
|

Besar Sudut
Antara Dua Vektor
Sudut berapa yang nilai cosnya "

cos = = cos 1 ()

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 73

TRIK SUPERKILAT:
Tentukan dua vektor

Cek
Perkalian titik

Perkalian titik = 0

Perkalian titik 0

= 90

Gunakan rumus cos

Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA tentang indikator soal sudut antara dua vektor, jelas
bahwa satu hal yang sering ditanyakan adalah besar sudut yang dibentuk antara dua vektor. Nah, vektor yang
diketahui ada tiga jenis, pertama diketahui komponen vektor, kedua diketahui vektor yang dibentuk oleh dua
titik, dan yang terakhir adalah panjang atau resultan vektor.
Langkah TRIK SUPERKILAT:

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan dua vektor yang membentuk sudut .
Kedua, segera tentukan apakah perkalian titik kedua vektor tersebut nol. Jika benar, maka sudut pasti 90! Kalau
perkalian titiknya tidak nol, maka segera tentukan panjang kedua vektor dan gunakan rumus cos yang sesuai
dengan kondisi soal.

Halaman 74

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Mencari Panjang Vektor dengan Tripel Pythagoras:


Masih ingat tripel Pythagoras?
Asyik.!
Misal vektor = 3 4 + 12, maka tentukan panjang vektor ?
Kalau menggunakan konsep dari panjang vektor, maka pengerjaan kita akan seperti berikut:
|| = 32 + (4)2 + 122 = 9 + 16 + 144 = 169 = 13
Apabila kita ingat bagaimana pola bilangan pada tripel Pythagoras, maka pengerjaan kita seperti berikut:
= +
3

4
5

12

(ingat tripel Pythagoras 3, 4, 5)

12

(ingat tripel Pythagoras 5, 12, 13)

13
Keterangan:

Pertama, abaikan tanda negatif pada setiap komponen vektor.


Jadi kita hanya fokus untuk melihat komponen vektor yaitu 3, 4, 12.
Karena kita ingat tripel Pythagoras 3, 4, 5. Maka 3, 4 kita sederhanakan menjadi 5.
Jadi, sekarang komponen vektor semula 3, 4, 5 kini menjadi 5, 12.
Nah, karena kita ingat tripel Pythagoras 5, 12, 13. Maka 5 dan 12 bisa kita sederhanakan menjadi 13.
Selesai! Panjang vektor adalah 13!

Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras


Tripel Pythagoras yang sering muncul
3
4
5
Cara cepat menghafal bilangan tripel Pythagoras
Khusus bilangan ganjil seperti 3, 5, 7, 9, dst maka tripel Pythagorasnya adalah bilangan tersebut
5 12 13
dengan dua bilangan lain yang selisihnya satu dan jumlahnya adalah kuadrat bilangan ganjil tersebut!
7 24 25
Contoh:
9 40 41
32 = 9 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 9 adalah 4 dan 5.
Sehingga tripel Pythagoras yang dimulai oleh angka 3 adalah 3, 4, 5.

15

17

52 = 25 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 25 adalah 12 dan 13,


sudah pasti tripel Pythagorasnya 5, 12, 13

13

12

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 75

LOGIKA PRAKTIS Mencari Panjang Vektor dengan Tripel Pythagoras Bentuk Akar:
Kalau sebelumnya adalah tripel Pythagoras bentuk biasa, sekarang bagaimana tripel Pythagoras bentuk akar?
Sebenarnya prinsip dasar teorema Pythagoras bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini.
Namun, apabila mau sedikit kreatif mengembangkan imajinasi, maka ada jalan lain yang lebih menyenangkan.
Apa sih Tripel Pythagoras bentuk akar itu?????
Lihat konsepnya pada gambar di bawah:

Misal sisi tegak lurus sebuah segitiga siku-siku adalah dan , dan misal sisi miring segitiga siku-siku
adalah , maka nilai bisa ditentukan oleh:
2

2 = () + ()
= 2 + 2
= 2 ( + )
= 2 +
= +

Jadi jelas bahwa pola bilangan tripel Pythagoras seperti ini:


Tripel Pythagoras bentuk akar


+


jumlahkan saja bilangan di dalam akar
bilangannya harus sama,
kalau nggak sama cari FPBnya

Contoh:
8
12

Cari FPB dari 12 dan 8.


FPBnya adalah 4.
Berarti jadikan bilangan pokoknya menjadi 4.
Artinya 12 = 49 dan 8 = 44,
Jadi sisi miring dari segitiga tersebut adalah 49 + 4 = 413

413

44

49

Sekarang mari cermati contoh soal panjang vektor di bawah ini!


Misal vektor = 4 2 + 6, maka tentukan panjang vektor ?
Kalau menggunakan konsep dari panjang vektor, maka pengerjaan kita akan seperti berikut:
|| = 42 + (2)2 + 62 = 16 + 4 + 36 = 56 = 414 = 214
Apabila kita ingat pola bilangan pada tripel Pythagoras bentuk akar, maka pengerjaan kita seperti berikut:
= +
4

(hanya lihat pada komponen vektor saja, abaikan tanda negatif)


(FPB dari 4, 2, dan 6 adalah 2. Ubah bilangan 4, 2, 6 menjadi 2 dikali akar berapa gitu)
(jumlahkan 4 + 1 + 9)

+ +

Halaman 76

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui komponen dua vektor.
Contoh Soal:
Diketahui vektor = 4 + 2 + 2 dan = 3 + 3. Besar sudut antara vektor dan adalah .
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120
Penyelesaian:

4
= 4 + 2 + 2 = (2) || = 42 + 22 + 22 = 16 + 4 + 4 = 24 = 46 = 26
2
3
= 3 + 3 = (3)
|| = 32 + 32 + 02 = 9 + 9 + 0 = 18 = 92 = 32
0
Dengan demikian diperoleh:
cos =


||||

4
3
(2) (3)
0
= 2
26 32
(4)(3) + (2)(3) + (2)(0)
=
612
12 + 6 + 0
=
643
18
=
123
18
3
=

123 3
183
=
36
1
= 3
2
1

Jadi karena cos = 2 3, maka besar sudut = 30


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Lihat bahwa 0, maka jelas jawaban D (90) pasti salah!
Segera cari panjang masing-masing vektor dengan Tripel Pythagoras bentuk akar:
24
4

= 4 + 2 + 2 = (2) = (21) || = 24 + 1 + 1 = 26
2
21
3
31
= 3 + 3 = (3) = (31)
0
0

|| = 31 + 1 = 32

Lanjutkan dengan menghitung nilai cos menggunakan rumus:


4
3
(2) (3)

0 =
cos =
= 2
|||| 26 32

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 77

Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui beberapa titik koordinat.
Contoh Soal:
dan mewakili
,
Diketahui segitiga ABC dengan A(2, 1, 2), B(6, 1, 2), dan C(6, 5, 2). Jika
mewakili
maka sudut yang dibentuk oleh vektor
dan adalah
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120
Penyelesaian:

6
2
4

| = 42 + 02 + 02 = 16 + 0 + 0 = 16 = 4
= = (1) (1) = (0) |
0
2
2
6
2
4

| = 42 + 42 + 02 = 16 + 16 + 0 = 32 = 42
= = (5) (1) = (4) |
2
2
0
Dengan demikian diperoleh:

||
|
|
4
4
(0) (4)
0
= 0
4 42
(4)(4) + (0)(4) + (0)(0)
=
162
16 + 0 + 0
=
162
16
=
162
1
=
2
1 2
=

2 2
1
= 2
2

cos =

Jadi karena cos = 2 2, maka besar sudut = 45


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:

0, maka jelas jawaban D (90) pasti salah!
Lihat bahwa
Lanjutkan segera dengan mencari panjang masing-masing vektor dengan Tripel Pythagoras bentuk akar:
6
2
4
= = (1) (1) = (0) |
| = 4 (karena komponen yang lain nol)

2
2
0
6
2
4
41

| = 41 + 1 = 42
= = (5) (1) = (4) = (41) |
2
2
0
0
serta hasil kali titik dari

tidak mungkin memuat bilangan bentuk akar.
1
Karena panjang memuat bilangan 2. Jadi feeling kita mengatakan bahwa nilai cos = 2 2, dan satu1

satunya jawaban yang mengakibatkan nilai cos = 2 2 adalah = 45.

Halaman 78

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui panjang dan resultan vektor.
Contoh Soal:
Diketahui|| = 2, || = 3, dan | + | = 19. Besar sudut antara vektor dan adalah .
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120
Penyelesaian:
2
2
2
Ingat | + | = || + || + 2|||| cos
Dengan demikian diperoleh:
2

|
+ | = |
| + || + 2|
||| cos
2

(19) = (2)2 + (3)2 + 2(2)(3) cos

19 = 4 + 9 + 12 cos

19 = 13 + 12 cos
19 13 = 12 cos

6 = 12 cos
6

= cos
12
1

= cos
2
1

cos =
2
1
Jadi, karena cos = , maka besar sudut = 60
2

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:


Ingat kalau diketahui jumlah kedua vektor maka kosinus sudut antara dua vektor adalah:
2

cos =

| + | (|| + || )

2||||
19 (4 + 9)
=
12
19 13
=
12
6
=
12
1
=
2
1

Jadi, karena cos = 2, maka besar sudut = 60

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 79

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

3
2


Diketahui vektor a 3 dan b 2 . Sudut antara vektor a dan b adalah ....
4
3
TRIK SUPERKILAT:


Cek dulu. Apakah hasil perkalian titiknya nol?.

A. 135
Kalau nol pasti siku-siku.
cos (, ) =
||||
Dan ternyata benar, perkalian titik kedua vektor
B. 120
6
+
6

12
sama dengan nol, jadi jawabannya pasti C.
C. 90
=

2229
D. 60
=0
E. 45
cos = 0 = 90

2.

Diketahui titik A (1, 0, 2), B (2, 1, 1), C (2, 0, 3). Sudut antara vektor AB dengan AC adalah ....
A. 30

TRIK SUPERKILAT:
= = (1, 0, 1)
Cek dulu. Apakah hasil perkalian titiknya nol?.
B. 45
= = (1, 0, 1

Kalau nol pasti siku-siku.


C. 60

Dan ternyata benar, perkalian titik kedua vektor


D. 90
,
) =
cos (
sama dengan nol, jadi jawabannya pasti C.

| || |
E. 120
=

1+01

22
=0
cos = 0 = 90

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 80

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 12.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan panjang proyeksi atau vektor proyeksi.

Proyeksi Vektor
Proyeksi Orthogonal Vektor pada Vektor
pada vektor
Bayangan vektor
||

||

|
|

|
Proyeksi vektor || pada vektor || adalah vektor |
Perhatikan daerah arsir, pada segitiga tersebut berlaku,
|
|
cos =
||
Sehingga,
|| = || cos

Masih ingat dengan sudut antara dua vektor?




| = ||
cos =
sehingga |
||||
||||

Panjang Proyeksi Vektor


Proyeksi skalar
|
| =


||

Masih ingat dengan panjang vektor satuan?

= |
|
=
sehingga
||
||

Vektor Proyeksi
Proyeksi vektor
=

||

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 81

TRIK SUPERKILAT:

Vektor Proyeksi
Perhatikan dua vektor yang terkait.
Proyeksi vektor apa ke vektor apa?
Proyeksi vektor pada vektor

Vektor yang diproyeksikan:

Vektor

Diproyeksikan ke vektor apa?


Vektor

Perhatikan opsi jawaban Pilihan Ganda

Cek opsi jawaban


yang merupakan
kelipatan dari vektor

Hanya ada satu jawaban

Lebih dari satu jawaban

SELESAI!

Lanjutkan dengan rumus

||
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada
indikator soal tentang proyeksi vektor, jelas bahwa satu hal yang
sering ditanyakan adalah panjang proyeksi vektor atau vektor
proyeksi. Nah, jika yang ditanyakan vektor proyeksi maka
jawaban yang benar seharusnya adalah kelipatan dari vektor
tujuan proyeksi .

dikali

SELESAI

Kesimpulan Langkah TRIK SUPERKILAT:

Perhatikan vektor tempat proyeksi vektor.


Kedua, segera tentukan apakah perkalian ada opsi jawaban
yang merupakan kelipatan dari vektor tersebut.
Jika ada maka kemungkinan besar itulah jawaban yang benar.

Kok bisa? Buktinya apa?


Perhatikan rumus vektor proyeksi orthogonal berikut:

=

= = kelipatan dari
2

||

Halaman 82

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan panjang proyeksi vektor.
Contoh Soal:
Diketahui vektor = 4 + 2 + 2 dan = 3 + 3. Panjang proyeksi vektor pada vektor adalah .
1
a. 2 18
b.
c.
d.
e.

18
218
318
418

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep proyeksi vektor, maka diperoleh:
|| =


||

4
3
(2) (3)
2
0
=
32 + 32 + 02
(4)(3) + (2)(3) + (2)(0)
=
9 + 9 + 0
12 + 6 + 0
=
18
18
=
18
18 18
=

18 18
18
=
18
18
= 18
Jadi, panjang proyeksi vektor pada vektor adalah 18.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 83

Menentukan vektor proyeksi.


Contoh Soal 1:
Diketahui vektor = 5 8 dan = 2 + 2, maka vektor proyeksi orthogonal vektor pada adalah .
a.
b.
c.
d.
e.

2
2 + 4 + 4
2 4
2 + 2
4 2 + 4

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep vektor proyeksi, maka diperoleh:
=

||

5
2
(8) (1)
2
0
(22

+ (1)2

2
22 )

(2 + 2 )

(5)(2) + (8)(1) + (0)(2)


(2 + 2 )
22 + (1)2 + 22
10 + 8 + 0
=
(2 + 2 )
4+1+4
18
=
(2 + 2 )
9
= 2(2 + 2 )
= 4 2 + 4
=

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:


Perhatikan vektor tujuan atau sasaran proyeksi adalah vektor = 2 + 2.
Perhatikan opsi jawaban, yang merupakan kelipatan dari vektor = 2 + 2 hanyalah jawaban E yaitu dua
kalinya vektor .
Selesai!

Halaman 84

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Diketahui vektor = 2 + dan = 2 2 + , maka vektor proyeksi orthogonal vektor pada adalah
.
a. 2 2 +
b.

7
(2
9

2 + )

c.

1
(2
9

2 + )

d.

9
(2
7

2 + )

e.

1
(2
2

2 + )

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep vektor proyeksi, maka diperoleh:

||2
1
2
(2) (2)
1
1
=

(22

+ (2)2

2
12 )

(2 2 + )

(1)(2) + (2)(2) + (1)(1)


(2 2 + )
22 + (2)2 + 12
2+4+1
=
(2 2 + )
4+4+1
7
= (2 2 + )
9
=

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:


Perhatikan vektor tujuan atau sasaran proyeksi adalah vektor = 2 2 + .
Perhatikan opsi jawaban, yang merupakan kelipatan dari vektor = 2 2 + adalah semua jawaban.
Jadi kerjakan dengan cara biasa saja.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 85

Menentukan komponen vektor apabila diketahui panjang vektor proyeksinya.


Contoh Soal:

2
3
Diketahui vektor = (1) dan = ( 0 ), dan panjang proyeksi vektor pada adalah 2. Maka nilai 2 = .

4
a.
b.
c.
d.
e.

2
1
0
1
2

Penyelesaian:
Panjang vektor proyeksi vektor pada adalah:

|| =
||
2
3
(1) ( 0 )

2=
2
2
3 + 0 + (4)2
(2)(3) + (1)(0) + ()(4)

2=
9 + 0 + 16
6 + 0 + 4

2=
25
4 + 6

2=
5

10 = 4 + 6
10 6 = 4

4 = 4
4

=
4

1=

=1
Jadi nilai dari 2 = 2(1) = 2

Halaman 86

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

2.

Diketahui vektor a 5i 6 j k dan b i 2 j 2k. Proyeksi orthogonal vektor a pada b adalah ....
A.

i 2 j 2k

B.

i 2 j 2k

C.

i 2 j 2k

D.

i 2 j 2k

E.

2i 2 j k

Proyeksi =
=

||2
5 12 2

(1 + 4 + 4)
9
=
9

= + 2 + 2

TRIK SUPERKILAT:
Pilihan jawaban harus merupakan kelipatan dari .
Lihat pola tanda pada plus min min.
Jadi jawaban yang mungkin saja benar adalah plus
min min atau min plus plus.
Dan itu hanya dipenuhi oleh pilihan jawaban D.

Proyeksi orthogonal vektor a 4i j 3k pada b 2i j 3k adalah ....


13

(2i j 3k )
A.
Proyeksi =

14
||2
15
8+1+9

(2i j 3k )
B.
=
2 (2 + + 3 )
14
(4 + 1 + 9)
8
18
)
(2i j 3k )
C.
=
(2 + + 3
14
7
9
)
9
= (2 + + 3
7
(2i j 3k )
D.
7
E. 4i 2 j 6k

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 87

2. 13.

Menentukan bayangan titik atau kurva karena dua transformasi atau lebih.

Transformasi Geometri
Acuan

Translasi
Pergeseran

Pencerminan

terhadap =
terhadap =
terhadap titik (0, 0)
terhadap =
terhadap = +

Rotasi

Dilatasi

sebesar pusat

sebesar pusat

Menggunakan konsep matriks transformasi


Bentuk umum

Transformasi terhadap Titik

Transformasi terhadap Kurva

Bayangan (, ) adalah ( , )

Substitusikan , pada fungsi kurva

( ) = ()

() = 1 ( )

= Matriks Transformasi

1 = Invers Matriks Transformasi

Komposisi Transformasi
Ingat ( ) artinya dikerjakan lebih dulu daripada
( 2 1 ) merupakan komposisi transformasi 1
dilanjutkan oleh transformasi 2 dan seterusnya
sampai dengan transformasi

Halaman 88

Komposisi
Dua Transformasi Titik

Komposisi
Dua Transformasi Kurva

Bayangan (, ) adalah ( , )

Substitusikan , pada fungsi kurva

( ) = (2 1 ) ()

() = (2 1 )1 ( )

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tabel Transformasi Geometri


Translasi
Translasi
1.

Transformasi identitas

2.

Translasi oleh ( )

Pemetaan
(, )
(, )

(, )

=( )

( + , + )

Persamaan Matriks Transformasi

( )

( )

( )

( ) + ( )

Pencerminan
Pencerminan
terhadap garis = .

Pemetaan

1.

Pencerminan terhadap
sumbu Y ( = 0)

(, )

2.

Pencerminan terhadap
garis =

(, )

Y
=

Pencerminan
terhadap garis = .
Pencerminan terhadap
sumbu X ( = 0)

(, )

4.

Pencerminan terhadap
garis =

(, )

(, )

Pemetaan

5.

Pencerminan terhadap
titik asal (0, 0)

(, )

6.

Pencerminan terhadap
titik (, )

(, )

(0,0)

(, )

(,)

Pencerminan
terhadap garis =

( , )

Pemetaan

7.

Pencerminan terhadap
=

(, )

8.

Pencerminan terhadap
garis =

(, )

Pencerminan
terhadap garis =

10. Pencerminan terhadap


garis = +
dimana = tan

(, )

Pencerminan
terhadap titik (., .)

Pencerminan terhadap
garis =
dimana = tan

( , )

Pemetaan

3.

9.

(, )

=
=

=+

= (

(
)= (

( )

= (

(
)= (

( )

=(

( )

) ( )

( )

)(
)

Persamaan Matriks Transformasi

( )

=(

= cos 2 + ( ) sin 2
= sin 2 ( ) cos 2 +

(
)=(

(, )

(, )

) ( )

Persamaan Matriks Transformasi

(, )

( )

Persamaan Matriks Transformasi

( )

= cos 2 + sin 2
= sin 2 cos 2

(, )

( )

(, )

Pemetaan
(, )

Persamaan Matriks Transformasi

( )

( )

Persamaan Matriks Transformasi

( )

=(


(
)=(

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)


) ()


)(
)

Halaman 89

Rotasi
Rotasi sebesar
terhadap titik (., .)
1.

Rotasi berlawanan
jarum jam terhadap
pusat (0, 0)

2.

Rotasi berlawanan
jarum jam terhadap
pusat (, )

Pemetaan
(, )

[,]

(, )
= cos sin
= sin + cos

(, )

[(,),]

( , )

= ( ) cos ( ) sin +
= ( ) sin + ( ) cos +

Persamaan Matriks Transformasi

( )

= (



(
)= (

( )


) ( )

Dilatasi
Dilatasi pusat (., .)
faktor dilatasi
1.

Dilatasi [, ]

2.

Dilatasi [(, ), ]

Pemetaan
(, )
(, )

[,]

(, )

[(,),]

( , )
= ( ) +
= ( ) +

Persamaan Matriks Transformasi

( )

= (

(
)= (

( )

) ( )

Keterangan:
Transformasi terhadap titik:
Masukkan titik (, ) ke matriks transformasi sehingga diperoleh titik bayangan transformasi ( , ).

( ) = ()

Transformasi terhadap fungsi (kurva):


Substitusikan dan ke fungsi sehingga fungsi baru hasil transformasi mengandung variabel dan .
Untuk mempermudah gunakan invers matriks:

( ) = () 1 ( ) = ()

() = 1 ( )

Jika matriks transformasinya mudah diinvers menggunakan invers fungsi, maka tidak perlu
menggunakan invers matriks. Mubazir.
Keterangan warna:
= Transformasi ACUAN.
= Transformasi TURUNAN.


(
) = Matriks Transformasi ACUAN

(, )

Halaman 90

= Persamaan Matriks Transformasinya perlu penyesuaian terhadap ACUAN.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT konsep matriks transformasi untuk pencerminan, rotasi dan dilatasi.
LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun matriks transformasi ACUAN.
Buat dua titik, (1, 0) dan (0, 1) pada bidang koordinat
(0, 1)

Transformasikan kedua titik


(1, 0)

(1, 0)
(0, 1)

Tulis hasil transformasi titik ke dalam matriks kolom

Selesailah matriks transformasi kita


Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang transformasi geometri, jelas
bahwa satu hal yang sering ditanyakan adalah bayangan kurva terhadap beberapa transformasi. Untuk
transformasi terhadap suatu titik sepertinya peluangnya kecil untuk muncul dalam soal UN 2013 nanti.
Nah, sebenarnya ada cara yang cukup mudah untuk mengingat pola matriks transformasi dari pencerminan,
rotasi maupun dilatasi. Perhatikan langkah di bawah ini.
Hubungan Matriks dan Transformasi

Misalkan = (

) adalah matriks transformasi ,

maka hasil dari transformasi titik (, ) adalah:


1
( ) = (
)( ) = ( )

0
dan hasil dari transformasi titik (, ) adalah:

0

( ) = (
)( ) = ( )

Sehingga proses menyusun matriks transformasi adalah dengan meletakkan titik (1, 0) dan (0, 1) pada

bidang koordinat lalu kita transformasikan. Misalkan, ( ) adalah hasil transformasi dari titik A sedangkan


( ) adalah hasil transformasi titik B, maka matriks transformasi tersebut adalah:



=(
) = (

Contohnya bagaimana?? Oke, berikut ini beberapa contoh matriks transformasi :


Pencerminan terhadap sumbu Y (garis = ).

(, )

(, )

Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap sumbu Y (garis = 0) adalah:

(, )

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap sumbu Y (garis = 0),
maka titik A akan berpindah ke samping kiri, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
sedangkan titik B tidak berpindah, tetap di B, sehingga koordinatnya tetap di (, ).

= (
Koordinat (, )


)

Koordinat (, )

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 91

Pencerminan terhadap sumbu X (garis = ).

(, )

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap sumbu X (garis = 0),
maka titik A tidak akan berpindah, tetap di A, sehingga koordinatnya tetap di (, ).
sedangkan titik B akan berpindah ke bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap sumbu X (garis = 0) adalah:

(, )

X
(, )


=(
)

Koordinat (, )

Koordinat (, )

Pencerminan terhadap titik asal (0, 0).

(, )

(, )
(0, 0)

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap titik asal (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke samping kiri, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
sedangkan titik B tidak berpindah, tetap di B, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap titik asal (0, 0) adalah:

(, )

(,) = (

(0, 0)
(, )

Koordinat (, )

Koordinat (, )

Pencerminan terhadap garis = .


(, )
(, )

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap garis = ,
maka titik A akan berpindah ke kiri atas, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
dan titik B akan berpindah ke kanan bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).

Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap garis = adalah:


(, )
(, )
=

= = (
Koordinat (, )

Halaman 92

Koordinat (, )

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pencerminan terhadap garis = .

(, )
(, )

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap garis = ,
maka titik A akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
dan titik B akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).

Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap garis = adalah:


(, )

= = (

(, )
=

Koordinat (, )

Koordinat (, )

Rotasi 90 berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).


(, )
(, )

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap rotasi 90 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke kiri atas, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
dan titik B akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).

rotasi 90 berlawanan jarum jam

Jadi matriks transformasi rotasi 90 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):
(, )

(,) = (

(, )

rotasi 90 berlawanan jarum jam

Koordinat (, )

Koordinat (, )

Rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).

(, )

(, )

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke samping kiri, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
dan titik B akan berpindah ke bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).

rotasi 180 berlawanan jarum jam

Jadi matriks transformasi rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):
(, )

(, )

(,) = (

rotasi 180 berlawanan jarum jam

Koordinat (, )

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Koordinat (, )

Halaman 93

Rotasi 270 berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).


atau sama dengan
Rotasi 90 searah jarum jam dengan pusat (, ).

(, )
(, )
rotasi 270 berlawanan jarum jam
rotasi 90 searah jarum jam
(, )
(, )

rotasi 270 berlawanan jarum jam


rotasi 90 searah jarum jam

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap rotasi 270 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0)
atau sama dengan rotasi 90 searah jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
dan titik B akan berpindah kanan bawah, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
Jadi matriks transformasi rotasi 270 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0)
atau sama dengan rotasi 90 searah jarum jam dengan pusat (0, 0):

(,) = (,) = (
Koordinat (, )

Koordinat (, )

Dilatasi dengan faktor skala dilatasi sebesar dengan pusat (, ).

(, )

(, )

dilatasi dengan faktor skala k

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk dilatasi dengan faktor skala dilatasi sebesar dengan pusat (0, 0),
maka titik A berpindah sebesar faktor skala, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
dan titik B berpindah sebesar faktor skala, sehingga koordinatnya menjadi (, ).
Jadi matriks transformasi dilatasi faktor skala dilatasi sebesar dan pusat (0, 0):

(, )
(, )

(,)
dilatasi dengan faktor skala k

Halaman 94

Koordinat (, )

=(

Koordinat (, )

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pencerminan terhadap garis = , dengan = .


( , )

Perhatikan sumbu koordinat di samping,


Untuk pencerminan terhadap garis = dengan = tan ,
maka titik A akan berputar sejauh 2, sehingga menjadi ( , ).
dan titik B akan berputar sejauh (90 2), sehingga menjadi ( , ).

(, )

Jadi matriks transformasi pencerminan terhadap garis = dengan = tan :


(, )

= = (

Koordinat ( , )

( ( ), ( ))
atau dengan sifat kuadran
bisa diubah menjadi
( , )

Koordinat ( , )

Rotasi sebesar berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).


Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berputar sejauh , sehingga koordinatnya menjadi ( , ).
dan titik B akan berputar sejauh , sehingga koordinatnya menjadi ( , ).

(, )

( , )
( , )

Jadi matriks transformasi rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):

(, )

(,)


=(

Koordinat ( , )
Koordinat ( , )

Kesimpulan LOGIKA PRAKTIS menyusun matriks transformasi acuan:


Dari semua matriks transformasi yang ada, satu hal yang penting dan yang perlu diingat adalah
bagaimana konsep menyusun matriks transformasi tersebut , yaitu:

Kolom pertama matriks transformasi adalah bayangan titik (, ) terhadap transformasi tersebut.
Kolom kedua matriks transformasi adalah bayangan titik (, ) terhadap transformasi tersebut.

=(

)=(

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 95

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun matriks transformasi TURUNAN.
Masih ingat matriks transformasi acuan kita. Oke saya ingatkan lagi!
Berikut ini matriks acuan kita. Semuanya yang berwarna biru memang serba nol! Ini acuan kita.
Pencerminan:

terhadap garis = (sumbu X)


terhadap garis = (sumbu Y)
terhadap titik (0, 0)
terhadap garis =
terhadap garis = +

Rotasi

sebesar berlawanan arah jarum jam dengan pusat (, )

Dilatasi

faktor dilatasi dengan pusat (, )

Perhatikan yang saya tandai warna biru. Itu yang bisa berubah!
Perhatikan perbedaannya dengan transformasi di bawah ini!
Pencerminan:

pencerminan terhadap garis =


pencerminan terhadap garis =
pencerminan terhadap titik (, )
pencerminan terhadap garis = +

Rotasi

rotasi sebesar berlawanan arah jarum jam, tapi dengan pusat rotasi titik (, )

Dilatasi

dilatasi dengan faktor dilatasi , tapi dengan pusat rotasi titik (, )

Tidak perlu khawatir lagi, gunakan LOGIKA PRAKTIS seperti ini:


Pertama, lakukan translasi supaya kembali ke posisi transformasi acuan.
Misal rotasi sebesar , kok pusatnya di titik (, ) bukan (0, 0)?

Maka lakukan translasi ( ) pada titik tersebut, agar pusatnya menjadi ke (0, 0)

( )
Kedua, lakukan transformasi rotasi yang dimaksud!

( ) = (,) ( )

Ketiga, kembalikan hasil transformasi ke posisi semula dengan mentranslasi balik yaitu = ( ).

( ) = (,) ( ) + ( )

atau biasa ditulis dengan:


(


) = (,) ( )

Kesimpulan LOGIKA PRAKTIS menyusun matriks transformasi TURUNAN dari matriks transformasi ACUAN:
Ingat bentuk matriks transformasi ACUAN, lalu lakukan translasi pada kedua variabel titik awal
maupun hasil akhir, sehingga bentuk matriks transformasi TURUNAN sebagai berikut:


(
) = ( )

Halaman 96

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)


TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk Transformasi pada Kurva terhadap matriks transformasi = (

).

Masih ingat pengerjaan transformasi pada kurva?


Asyik!
Kalau transformasi sebuah titik, tinggal masukin aja ke persamaan matriks transformasi.
Sedangkan apabila transformasi dilakukan pada sebuah kurva, maka perlu diinvers terlebih dahulu supaya
muncul bentuk = .atau = . yang kemudian akan disubstitusikan ke persamaan.
Nah, ini dia bentuk persamaan matriks transformasinya.

() = 1 ( )

Sekarang misal bunyi soalnya seperti ini:


Diketahui persamaan + + = , maka bayangan persamaan tersebut oleh transformasi yang

bersesuaian dengan matriks (
) adalah . ???


Nah, misalkan matriks transformasi adalah = (
) dan || adalah determinan matriks transformasi

tersebut, maka persamaan matriks transformasi menjadi:

() = 1 ( )


() =
( ) ( )

||
Dari persamaan matriks tersebut diperoleh:
1
( )
=
||
1
( + )
=
||
Substitusikan dan pada persamaan + + = 0, maka akan diperoleh:
1
1
( )] + [
( + )] + = 0 (kalikan semua ruas dengan ||)
[
||
||

( ) + ( + ) + || = 0

+ + || = 0

+ + || = 0
( ) + ( ) + || = 0

|
| + |
| + |
| = 0



TRIK SUPERKILAT:
Jadi rumus cepat untuk bayangan garis + + = 0 terhadap matriks transformasi = (
|


):




| + |
| + |
| = 0


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 97

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan bayangan transformasi tunggal terhadap sebuah titik.
Contoh Soal 1:

2
Bayangan dari titik (3, 5) oleh transformasi = ( ) adalah .
3
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep translasi diperoleh:

3
2
5
( ) = () + ( ) = ( ) + ( ) = ( )

5
3
2

Contoh Soal 2:
Bayangan dari titik (3, 5) oleh pencerminan terhadap garis = 2 adalah .
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pencerminan maka kita harus mengembalikan ke garis acuan yaitu = 0
alias sumbu X, masih ingat kan matriks transformasinya?

(
) = ( + 2)
+2
3

1 0
(
)=(
)(
)
+2
0 1 (5) + 2

1 0
3
(
)=(
)( )
+2
0 1 3

0
3
( ) + ( ) = ( )

3
2

3
0

( ) = ( ) ( )

3
2

( ) = ( )

1
Atau menggunakan pemetaan:
=

(, )
(, )
Jadi:
= = 3
= 2 = 2(2) (5) = 4 + 5 = 1
Jadi bayangan titik tersebut adalah (3, 1)
Atau menggunakan grafik.
(3, 1)
(3, 5)

Halaman 98

= 2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
Bayangan dari titik (2, 1) oleh rotasi sebesar 45 dengan pusat (1, 2) adalah .
a. (1 2, 2 2)
b. (2 2, 1 2)
c. (1 + 2, 1 2)
d. (2 + 2, 2 2)
e. (1 2, 2 + 2)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep rotasi maka kita harus mengembalikan rotasi acuan dengan pusat (0, 0)
masih ingat kan matriks transformasinya?
1
1
) = (,45) (
)
2
2
1
cos 45 sin 45 2 1

(
)=(
)(
)
2
12
sin 45 cos 45
1
1
2
2

1
2 ) (3)

(
) = (2
1
1
2
1
2
2
2
2
3
1

+
2
2

1
2 )
( ) + ( ) = ( 2
3
1

2
2 2
2
2

1
( ) + ( ) = ( 2 )

2
22

( ) = ( 2 ) ( )

2
22

1 2

( ) = (
)

2 22
(

Contoh Soal 4:
Bayangan dari titik (4, 2) oleh dilatasi dengan faktor dilatasi 2 dan pusat (0, 5) adalah .
a. (8, 4)
b. (8, 1)
c. (8, 1)
d. (8, 3)
e. (8, 11)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep dilatasi maka kita harus mengembalikan ke dilatasi acuan pusat (0, 0)
masih ingat kan matriks transformasinya?

) = (,2) ( 5)
5

2 0
4

(
)=(
)(
)
5
0 2 2 5

2 0
4

(
)=(
)( )
5
0 2 3

0
8
( ) + ( ) = ( )

5
6

8
0

( ) = ( ) ( )

6
5

( ) = ( )

11
(

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 99

Menentukan bayangan komposisi transformasi terhadap sebuah titik.


Bayangan dari titik (2, 0) oleh pencerminan terhadap sumbu X dan dilanjutkan dengan rotasi 90
terhadap titik asal (0, 0) adalah .
a. (2, 0)
b. (2, 2)
c. (1, 2)
d. (0, 2)
e. (0, 2)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep komposisi transformasi maka:

( ) = (,90) ()

0 1 1 0
2
( ) = (
)(
)( )

1 0
0 1 0

0 1 2
( ) = (
)( )

1 0 0

0
( ) = ( )

2
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
Titik A(1, 0) di transformasikan sebagai berikut:
Dicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan rotasi 90, hasilnya (0, 1)

Titik B(0, 1) ditransformasikan sebagai berikut:


Dicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan rotasi 90, hasilnya (1, 0)

Maka matriks komposisi transformasinya adalah:


0 1
=(
)
1 0
Sehingga,

( ) = ()

0 1 2
( ) = (
)( )

1 0 0

0
( ) = ( )

2
Selesai!

Halaman 100

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan bayangan transformasi tunggal terhadap sebuah kurva.


Contoh Soal 1:

2
Bayangan dari kurva 3 2 = 7 oleh transformasi = ( ) adalah .
5
a. 3 2 = 3
b. 3 2 = 5
c. 3 2 = 9
d. 3 2 = 11
e. 3 2 = 23
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep translasi diperoleh:

( ) = () + ( )
() = ( ) ( )

() = ( ) ( )

2
() = ( ) ( )

2
= 2
() = (
)
5
= 5
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 3 2 = 7, diperoleh:
3( 2) 2( 5) = 7
3 6 2 + 10 = 7

3 2 + 4 = 7

3 2 = 7 4

3 2 = 3
Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 = 3
TRIK SUPERKILAT:
+ =
3 2 = 7

=()

+ = + +

2
=( )
5

3 2 = 7 + 3(2) 2(5)
3 2 = 7 + 6 10
3 2 = 3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 101

Contoh Soal 2:
Bayangan dari kurva = 2 2 + 3 1 oleh pencerminan terhadap sumbu Y adalah .
a. = 2 2 + 3 1
b. = 2 2 + 3 1
c. = 2 2 3 1
d. = 2 2 3 1
e. = 3 2 2 1
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pencerminan terhadap sumbu Y diperoleh:

= =
1 0
( ) = (
) ()

=
=
0 1
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan = 2 2 + 3 1, diperoleh:
= 2 2 + 3 1
= 2( )2 + 3( ) 1
2

= 2 3 1
Jadi persamaan bayangannya adalah = 2 2 3 1.
TRIK SUPERKILAT:
Untuk transformasi pada sebuah kurva, apabila matriksnya mudah untuk diinvers maka tidak perlu
menggunakan invers matriks, cukup inverskan dengan cara biasa saja. Contohnya matriks transformasi yang
elemennya 0 atau 1.
Gunakan invers matriks apabila matriksnya sukar untuk diinvers dengan cara biasa.

Contoh Soal 3:
Bayangan dari kurva = 4 2 1 oleh pencerminan terhadap rotasi sebesar sudut = dengan pusat
(1, 2) adalah .
a. = 4 2 + 16 11
b. = 4 2 + 16 11
c. = 4 2 16 11
d. = 4 2 16 + 11
e. = 4 2 16 + 11
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep rotasi sebesar 180 terhadap pusat (1, 2) diperoleh:
(

1 1
1
1
1 0
1 0
)=(
)(
)
(
)=(
)(
)

2
2
0 1 2
0 1 2

1
1
1 0
)=(
)(
)
2
0 1 2

+ 1
1
() + ( ) = (
)
+ 2
2

+ 1
1

() = (
)( )
+ 2
2

+ 2
= + 2

() = (
)
+ 4
= + 4
(

Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan = 4 2 1 , diperoleh:

= 4 2 1

+ 4 = 4( + 2)2 1
2
+ 4 = 4( 4 + 4) 1
2

= 4 16 + 16 1 4

= 4 16 + 11

= 4 + 16 11

Jadi persamaan bayangannya adalah = 4 2 + 16 11.


Halaman 102

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 4:
Bayangan dari kurva 2 = 6 1 oleh pencerminan terhadap dilatasi dengan faktor skala 2 dengan pusat
(1, 0) adalah .
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep dilatasi dengan faktor skala 2 terhadap pusat (1, 0) diperoleh:
(

1 2 0 1
1
)= (
)( )

4 0 2

1 2 2

1
() + ( ) = (
)
2
0
4
1 2 2

() = (
)
)(
2
0
4
1 1

2) (1)

() = (2
1
0

2
1 1
1
1
+
= +

2)
2
2

() = (2
1
1

=
2
2

1
2 0 1
)=(
)(
)

0 2

Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 = 6 1 , diperoleh:

2 = 6 1
1
1
1
2 ( ) = 6 ( + ) 1
2
2
2

= 3 + 3 1

= 3 + 2
Jadi persamaan bayangannya adalah = 3 + 2.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 103

Contoh Soal 5:

2 3
Bayangan dari kurva 2 + 3 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks (
) adalah
1 1
.
a. + 3 = 0
b. 2 + + 3 = 0
c. + + 3 = 0
d. 2 3 = 0
e. + 3 = 0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep matriks transformasi diperoleh:
1 1 3

() = (
)( )
1 1 2

+ 3
= + 3
() = (
)

+ 2
= + 2

2 3 1
( ) = (
)(
)

1 1

Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 = 6 1 , diperoleh:

2 + 3 = 0

+ 3 2( + 2 ) + 3 = 0

+ 3 + 2 4 + 3 = 0

+ 2 + 3 4 + 3 = 0

+ 3 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah + 3 = 0
TRIK SUPERKILAT

Bayangan garis + + = 0 terhadap matriks transformasi = (




|
| + |
| + |
| = 0


):

2 3
Bayangan garis 2 + 3 = 0 terhadap matriks transformasi = (
):
1 1
1 2
2 3
2 3
|
| + |
| + |
| = 0
1 1
1 2
1 1
(1 (2)) + (4 (3)) + (2 (3))3 = 0

+3=0

Halaman 104

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan bayangan komposisi transformasi terhadap sebuah kurva.


Contoh Soal 1:
Bayangan garis 2 3 + 6 = 0 oleh refleksi terhadap garis = diikuti oleh rotasi dengan pusat (0, 0)
sejauh setengah putaran adalah .
a. 3 2 + 6 = 0
b. 2 + 3 + 6 = 0
c. 3 2 + 6 = 0
d. 2 + 2 + 6 = 0
e. 3 + 2 + 6 = 0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep komposisi matriks transformasi diperoleh:

( ) = (2 1 ) ()

( ) = (,180) = ()

1 0
0 1
( ) = (
)(
)( )

0 1 1 0

0 1
( ) = (
) ()

1 0
=

( ) = ( )

=
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 3 + 6 = 0 , diperoleh:

2 3 + 6 = 0
)
2( 3( ) + 6 = 0

3 2 + 6 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 + 6 = 0
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
Titik A(1, 0) dicerminkan oleh garis = dilanjutkan rotasi 180 pusat O, hasilnya (0, 1)

Titik B(0, 1) dicerminkan oleh garis = dilanjutkan rotasi 180 pusat O, hasilnya (1, 0)

Maka matriks komposisi transformasinya adalah:


0 1
=(
)
1 0
Sehingga,

0 1
( ) = (
) ()

1 0
=

( ) = ( )

=
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 3 + 6 = 0 , diperoleh:

2 3 + 6 = 0
)
2( 3( ) + 6 = 0

3 2 + 6 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 + 6 = 0

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 105

Contoh Soal 2:
Bayangan garis = 2 3 + 2 oleh pencerminan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan dilatasi pusat
(0, 0) dan faktor skala 3 adalah .
a. 2 9 3 + 18 = 0
b. 2 9 + 3 + 18 = 0
c. 2 3 + 9 + 18 = 0
d. 2 + 9 3 18 = 0
e. 2 9 3 18 = 0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep komposisi matriks transformasi diperoleh:

( ) = (2 1 ) ()

( ) = (,3) ()

3 0 1 0
( ) = (
)(
) ()

0 3 0 1

3 0
( ) = (
) ()

0 3
3

( )=(
)
3

1
=
3
1
=
3

Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan = 2 3 + 2 , diperoleh:

= 2 3 + 2
2
1
1
1

= ( ) 3 ( ) + 2
3
3
3
1 1 2

= + 2 (kalikan semua ruas dengan 9)


3
9
2

3 = 9 + 18
2

9 + 3 + 18 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah 2 9 + 3 + 18 = 0
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

Titik A(1, 0) diicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan faktor dilatasi 3 pusat O,
hasilnya (3, 0)

Titik B(0, 1) diicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan faktor dilatasi 3 pusat O,
hasilnya (0, 3)
Maka matriks komposisi transformasinya adalah:
3 0
=(
)
0 3
Dan seterusnya, setelah komposisi matriks transformasi ketemu maka langkah selanjutnyanya sama
dengan penyelesaian cara biasa di atas.

Halaman 106

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

3 5
dilanjutkan dengan
Bayangan garis x 2 y 5 bila ditransformasi dengan matriks transformasi
1 2
TIPS SUPERKILAT:
pencerminan terhadap sumbu X adalah ....

Bayangan
garis

=
0
terhadap
matriks transformasi = (
):
A. 11x 4 y 5



B. 4 x 2 y 5 | | + | | + | | = 0

C. 4 x 11y 5
1
0
1 0
3 5
3 5
3
5
D. 3x 5 y 5 1 = (1 2) ; 2 = (0 1) ; = 2 1 = (0 1) (1 2) = (1 2)
garis 2 5 = 0 terhadap matriks transformasi T adalah :
E. 3x 11y 5 Bayangan
1 2
3 5
3
5
|

2.

| + |
1

| + |

| (5) = 0 4 11 + 5 = 0
4 + 11 = 5

Bayangan kurva y 3x 9 x jika dirotasi dengan pusat O (0, 0) sejauh 90 dilanjutkan dengan dilatasi
dengan pusat O (0, 0) dan faktor skala 3 adalah ....
2
3 0
1
1
1
) ; 2 = (
)
A. x 3 y 2 3 y 1 = (01 1
= 3 9 2 ( ) = 3 ( ) 9 ( )
0
0 3
3
3
3
0 3
)=(
)
B. x y 2 3 y 2 1 = (30 03) (01 1
1
0
3 0

2
= (dikali 3)
3
C. x 3 y 2 3 y
0 3
2
y 3x 2 3x
y x2 3y

( ) = (

) ( )

= 3 3

1
= 3 =
3
1
= 3 =
3

Bayangan kurva y x 2 3 x 3 jika dicerminkan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan dilatasi pusat O
dan faktor skala 3 adalah ....
= 2 + 3 + 3
0 1
3 0
A. x 2 9 x 3 y 27 0 1 = (1 0 ) ; 2 = (0 3)
1
1 2
1
( ) = ( ) + 3 ( ) + 3
3 0 1 0
3 0
2

=
(
)
(
)
=
(
)
3
3
3
B. x 9 x 3 y 27 0 2 1 0 3 0 1
0 3
1 1 2

= + + 3 (dikali 9)
C. 3 x 2 9 x y 27 0 ( ) = (3 0 ) ( )
3
9
D.
E.

4.

D.
E.

3.

3x 2 9 x y 27 0

3x 2 9 x 27 0

0 3

1
= 3 =
3

3 = 2 + 9 + 27
0 = 2 + 9 + 3 + 27

1
= 3 =
3

Persamaan bayangan lingkaran x 2 y 2 4 bila dicerminkan terhadap garis x 2 dilanjutkan dengan


TRIK SUPERKILAT:
3
3
( )
=2
Bayangkan titik pusat (0, 0)
translasi adalah ....
4
(, )
(4 , )
(1 , + 4)
4
dicerminkan terhadap = 2,

akan berpindah ke (0, 4),
= 1 = 1
2
2
A. x y 2 x 8 y 13 0 = + 4 = 4
lalu ditranslasi -3
B.
C.
D.

x 2 y 2 2 x 8 y 13 0

E.

x2 y2

x2 y2
x2 y2

(1 )2 + ( 4)2 = 4
2 + 2 = 4
2
2 x 8 y 13 0
2 + 1 + 2 8 + 16 = 4

2 + 2 2 8 + 17 = 4
2 x 8 y 13 0
2
+ 2 2 8 + 17 4 = 0
8 x 2 y 13 0

2 + 2 2 8 + 13 = 0

satuan di sumbu
X, dan 4 satuan di
sumbu Y, maka
titik tersebut
sekarang berada
di (1, 4).

Jadi persamaan lingkaran


dengan pusat (1, 4) adalah
jawaban A!!!

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 107

2. 14.

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen atau logaritma.

Pertidaksamaan Eksponen atau Logaritma

Eksponen

Logaritma

()

log ( )

Syarat Eksponen

Syarat Logaritma

> 0 dan 1
() bebas berapapun boleh

> 0 dan 1
() > 0

Perhatikan bilangan pokoknya


() atau log ()
pasti sudah memenuhi syarat

Lebih Dari Satu

Diantara Nol dan Satu

>1

0<<1

Tanda pertidaksamaan tetap

Tanda pertidaksamaan dibalik

() ()
() ()
()
()

() ()

log () log () () ()

log () log () () ()

() ()
() ()
()
()

() ()

log () log () () ()

log () log () () ()

Syarat Eksponen

Syarat Logaritma

() bebas berapapun boleh

() > 0, () > 0

Halaman 108

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT
Baca soal

Cek
topik soal
tentang apa?

Pertidaksamaan Eksponen

Selesaikan pertidaksamaan

Pertidaksamaan Logaritma

Selesaikan pertidaksamaan

Syarat numerus harus positif

Iriskan dalam garis bilangan

Selesai
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang pertidaksamaan eksponen
atau logaritma, mau tidak mau kita harus paham tentang bagaimana sifat perpangkatan atau logaritma itu
sendiri.
Lalu yang tak kalah pentingnya adalah untuk menyelesaikan pertidaksamaan logaritma, maka perlu
diperhatikan juga syarat logaritma itu terdefinisi, selain bilangan pokok harus positif dan tidak boleh satu, juga
harus dipenuhi syarat numerus harus positif.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 109

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk () () .
Contoh Soal:
1 +3

Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan (8)


a. 5 2
b. 2 5
c. 2 atau 5
d. 5 atau 2
e. 5

2
1 1

(2)

adalah .

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
1 +3

(8)

2
1 1

(2)

1
1
kita punya dua pilihan, yaitu mengubah dan
8
2
1
menjadi pangkat berapa atau 2 pangkat berapa
2
saya lebih memilih 2, supaya tandanya tidak berubah
konsekuensinya?
1
kalau memilih maka tanda pertidaksamaan harus dibalik,
2
sedangkan bila memilih 2 maka tanda pertidaksamaan tetap }

(23 )+3 (21 )

2 1

23(+3) 21( 1)
2
239 2 +1
3 9 2 + 1
2
3 10 0
( + 2)( 5) 0
Pembuat nol
+ 2 = 0 atau 5 = 0

= 2 atau = 5

Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,


+

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| 2 atau 5}.

Halaman 110

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk

{() } + {() } +
Contoh Soal 1:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 32+1 4 . 3+2 + 34 > 0 adalah .
a. 0 < < 2
b. 1 < < 2
c. < 1 atau > 2
d. < 0 atau > 1
e. > 2
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
32+1 4 . 3+2 + 34 > 0 (Ingat 32+1 = 32 31 dan 3+2 = 3 32 )
3 . 32 4 . 9 . (3 ) + 27 > 0
3 . (3 )2 36. (3 ) + 27 > 0
Misal = 3

32 36 + 81 > 0

3( 3)( 9) > 0
Pembuat nol

3 = 0 atau 9 = 0

= 3 atau = 9
Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,
+

Jadi daerah penyelesaian:


< 3 atau > 9
3 < 3 atau 3 > 9
< 1 atau > 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| < 1 atau > 2}.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 111

Contoh Soal 2:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3 + 35 > 36 adalah .
a. 2 < < 3
b. 3 < < 9
c. < 2 atau > 3
d. < 3 atau > 9
e. > 3
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
3 + 35 > 36 (Jadikan ruas kiri sama dengan nol)

3 + 35 36 > 0 (Ingat 35 = 35 3 dan 35 = 243)

3 + 243. 3 36 > 0 (Kalikan semua ruas dengan 3 , supaya tidak ada bentuk 3 )
3 . 3 + 243. 3 . 3 36. 3 > 0

32 + 243 36. 3 > 0

32 36. 3 + 243 > 0


(3 )2 36. 3 + 243 > 0

Misal = 3

2 36 + 243 > 0
( 9)( 27) > 0

Pembuat nol

9 = 0 atau 27 = 0

= 9 atau = 27
Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,
+

27

Jadi daerah penyelesaian:


< 9 atau > 27
3 < 3 atau 3 > 9
< 2 atau > 3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| < 2 atau > 3}.

Halaman 112

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan logaritma bentuk

() ().

Contoh Soal 1:
1
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 4 log( 2 ) < 2 adalah .
a. 0 < < 1
b. 1 < < 2
c. < 0 atau > 1
d. 1 < < 0 atau 1 < < 2
e. > 1
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan logaritma diperoleh:
1
1
(Ingat ubah menjadi bentuk logaritma 4 log berapa ya?)
2
2
4

log( 2 ) < 4 log 2

2 < 2
2

2<0
( + 1)( 2) < 0

Pembuat nol
+ 1 = 0 atau 2 = 0

= 1 atau = 2
4

log( 2 ) <

Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,


+

Daerah yang memenuhi adalah 1 < < 2 .............................................................(1)


Jangan lupa!! Agar pertidaksamaan logaritma tersebut memiliki arti, maka harus memenuhi syarat yaitu
numerus logaritma harus positif.
( 2 ) > 0

( 1) > 0
Pembuat nol
= 0 atau 1 = 0
= 0 atau = 1
Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,
+

Daerah yang memenuhi adalah < 0 atau > 1 ..................................................(2)


Dari (1) dan (2), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:

1 0 1 2

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {|1 < < 0 atau 1 < < 2}.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 113

Contoh Soal 2:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2 log(3 ) + 2 log( + 5) < 2 log(2 + 3) adalah .
a. 0 < < 3
b. 2 < < 3
c. < 2 atau > 3
d. 0 < < 2 atau 2 < < 3
e. > 5
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan logaritma diperoleh:
2

log(3 ) + 2 log( + 5) < 2 log(2 + 3)


2
log(3 )( + 5) < 2 log(2 + 3)
(3 )( + 5) < (2 + 3)
2 2 + 15 < 2 + 3
2 + 4 12 > 0
( + 6)( 2) > 0
Pembuat nol
+ 6 = 0 atau 2 = 0
= 6 atau = 2

Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,


+

Daerah yang memenuhi adalah < 6 atau > 2 .............................................(1)


Jangan lupa!! Agar pertidaksamaan logaritma tersebut memiliki arti, maka harus memenuhi syarat yaitu
numerus logaritma harus positif.

3 >0
> 3
< 3 ..............................................................................................................................(2)

+5>0
> 5 ..............................................................................................................................(3)

2 + 3 > 0
2 > 3
3
> 2 ..........................................................................................................................(4)

Dari (1), (2), (3) dan (4), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:

3
5

3
2

2 3

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| 2 < < 3}.

Halaman 114

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan logaritma bentuk


{ ()} + { ()} +
Contoh Soal:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2 log 2 ( 3) 2 log( 3)3 + 2 > 0 adalah .
a. 1 < < 2
b. < 1 atau > 2
c. < 3 atau > 5
d. 1 < < 5 atau > 5
e. > 3
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
log 2 ( 1) 2 log( 1)3 + 2 > 0 (Ingat 2 log( 1)3 = 3. 2 log( 1))
2 log 2 ( 1) 3. 2 log( 1) + 2 > 0
(2 log( 1))2 3. 2 log( 1) + 2 > 0
Misal = 2 log( 1)

2 3 + 2 > 0
( 1)( 2) > 0

Pembuat nol

1 = 0 atau 2 = 0

=1
= 2
2

Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,


+

Jadi daerah penyelesaian:


2

< 1 atau > 2


log( 1) < 1 atau 2 log( 1) > 2
1 < 21 atau 1 > 22
1 < 2 atau 1 > 4
< 2 + 1 atau > 4 + 1
< 3 atau > 5
................................................................ (1)

Jangan lupa!! Agar pertidaksamaan logaritma tersebut memiliki arti, maka harus memenuhi syarat yaitu
numerus logaritma harus positif.

1>0
> 1 ................................................................................................................................(2)

Dari (1) dan (2), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:

1 3 5

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {|1 < < 3 atau > 5}.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 115

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 9 2 x 10.9 x 9 0 , x R adalah ....


A. x 1 atau x 9
92 10 . 9 + 9 > 0
+

B. x 0 atau x 1
(9 )2 10. (9 ) + 9 > 0
1
9
Misal = 9
C. x 1 atau x 2
2

10 + 9 > 0
Jadi daerah penyelesaian:
D. x 1 atau x 2
( 1)( 9) > 0

< 1 atau > 10


E. x 1 atau x 1


1 = 0 atau 9 = 0

=1
= 9

2.

Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 5 2 x 6.5 x 1 125 0 , x R adalah ....


A. 1 x 2
52 6 . 5+1 + 125 > 0
+

+
B. 5 x 25
(5 )2 30. (5 ) + 125 > 0
5
25
C. x 1 atau x 2
Misal = 5
2

30 + 125 > 0
Jadi daerah penyelesaian:
D. x 1 atau x 2
( 5)( 25) > 0

< 5 atau > 25


E. x 5 atau x 25


5 = 0 atau 25 = 0

=5
= 25

3.

5 < 5 atau 5 > 25


< 1 atau > 2

Penyelesaian pertidaksamaan 2 2 x1 5.2 x1 8 0 adalah ....


22+1 5 . 2+1 + 8 0
A. x 0 atau x 2
2(2 )2 10. (2 ) + 8 0
+

+
B. x 1 atau x 4
Misal = 2
1
4
C. x 2 atau x 4
22 10 + 8 0

2( 1)( 4) 0
D. 0 x 2
Jadi daerah penyelesaian:

1 atau 4
E. 1 x 4

1 = 0 atau 4 = 0

=1
= 4

4.

9 < 1 atau 9 > 9


< 0 atau > 1

2 1 atau 2 4
0 atau 2

Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3 2 x 1 9 28 .3 x 0, x R adalah ....


32+1 + 9 28 . 3 > 0
A. x 1 atau x 2
3 32 28 . 3 + 9 > 0
+

+
B. x 1 atau x 2
Misal = 3
1/3
9
C. x 1 atau x 2
32 28 + 9 > 0
(3 1)( 9) > 0
D. x 1 atau x 2
Jadi daerah penyelesaian:
1
E. x 1 atau x 2
< atau > 9
3 1 = 0 atau 9 = 0
1

=
= 9
3

3
1
3 < atau 3 > 9
3
< 1 atau > 2

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 116

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 15.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponen atau fungsi logaritma.

Fungsi Eksponen atau Logaritma

Fungsi Eksponen

Fungsi Logaritma

( ) =

( ) = log

saling invers

Syarat Fungsi Eksponen

Syarat Fungsi Logaritma

> 0 dan 1
bebas berapapun boleh

> 0 dan 1
>0

Perhatikan syarat fungsi

Sifat Fungsi Eksponen

Sifat Fungsi Logaritma

Definit positif, untuk berapapun nilai


() selalu positif (grafik di atas sumbu X)

Logaritma terdefinisi apabila > 0


(grafik selalu di sebelah kanan sumbu Y)

= memotong sumbu Y di titik (0, 1)

= memotong sumbu X di titik (1, 0)

Tidak pernah memotong sumbu X,


memiliki asimtot datar sumbu X ( = 0)

Tidak pernah memotong sumbu Y,


memiliki asimtot tegak sumbu Y ( = 0)

Grafik Fungsi Logaritma

Grafik Fungsi Eksponen

>0

<<1

>0

<<1

monoton naik

monoton turun

monoton naik

monoton turun

() =

(0, 1)
O

(0, 1)
O

() = log

() =
X

O (0, 1)

Y
(0, 1)
O

() = log

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 117

TRIK SUPERKILAT menentukan persamaan fungsi jika diketahui grafik fungsinya.


Lihat Grafik

Cek
Jenis Grafik Fungsi

Fungsi Logaritma

Fungsi Eksponen

Perhatikan transformasi apa yang terjadi


pada fungsi Logaritma atau Eksponen

Selesai
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang grafik fungsi eksponen atau
logaritma, mutlak kita harus paham tentang sifat dan aturan eksponen atau logaritma. Hal lain yang tidak kalah
pentingnya adalah mengingat bagaimana transformasi yang terjadi pada sebuah fungsi.
Misalkan = () adalah fungsi logaritma atau fungsi eksponen, maka transformasi yang terjadi pada grafik
antara lain sebagai berikut:

= ( ), grafik digeser satuan ke arah kanan.


= ( + ), grafik digeser satuan ke arah kiri.
1
= (), grafik didilatasi dengan faktor .

Transformasi sumbu X sifatnya berlawanan.

= () + , grafik digeser satuan ke arah atas.


= () , grafik digeser satuan ke arah bawah.
= (), grafik didilatasi sebesar faktor .

Transformasi sumbu Y sifatnya bersesuaian.

= (), grafik dicerminkan terhadap sumbu X.


= (), grafik dicerminkan terhadap sumbu X.

LOGIKA PRAKTIS mengingat transformasi yang terjadi pada grafik fungsi.


Apabila variabel yang diubah-ubah, maka sifatnya berlawanan dengan yang seharusnya.
Contoh:
= 2+3 , artinya grafik = 2 digeser ke kiri sebesar 3 satuan.
= 23 , artinya grafik = 2 diciutkan 3 kali lipat dari semula.
Apabila variabel atau fungsinya () yang diubah-ubah, maka sifatnya bersesuaian dengan yang seharusnya.
Contoh:
= 2 + 3, artinya grafik = 2 digeser ke atas sebesar 3 satuan.
= 3(2 ), artinya grafik = 2 direnggangkan 3 kali lipat dari semula.
Apabila variabel maupun atau () dikalikan dengan negatif. Maka harus dicerminkan.
= 2 , artinya grafik = 2 dicerminkan terhadap sumbu X
= (2 ), artinya grafik = 2 dicerminkan terhadap sumbu Y.

Halaman 118

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan persamaan dari grafik fungsi eksponen.
Contoh Soal 1:
Fungsi eksponen yang sesuai dengan grafik di samping adalah .
a. = 3 1
1
b. = 3

1+1
c. = 3
2

1
d. = 3 + 1

e. =

1
1
3

1 O

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep grafik fungsi eksponen diperoleh persamaan umum grafik fungsi eksponen:
=
Grafik melalui titik (0, 0), sehingga diperoleh:
0 = 0
Dengan memandang sifat logaritma 0 0, jelas bahwa grafik tersebut mengalami transformasi pada
sumbu Y, sehingga persamaan umum grafik fungsi eksponen menjadi:
= +
Grafik melalui titik (0, 0), sehingga diperoleh:
= + 0 = 0 +
0=1+
= 1
Sehingga, persamaan grafiknya sekarang adalah = 1.
Uji titik yang lain untuk menemukan nilai .
Grafik melalui titik (1, 2), sehingga diperoleh:
= 1
2 = 1 1
1

2= 1

1
2+1=

3=

=
3
Jadi, persamaan grafiknya adalah =

1
1.
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 119

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:


Perhatikan grafik eksponen monoton turun berarti 0 < < 1.
1
Coba perhatikan jawaban pada soal, pilih jawaban yang menggunakan bilangan pokok 3.
1

Artinya 3 pangkat berapa gitu


Jadi jawaban A jelas tidak tepat.
1

Nah, sekarang ingat grafik dari = 3 adalah sebagai berikut:


=

1
3

Jadi, grafik pada soal tersebut adalah hasil pergeseran dari grafik = 3 ke bawah
sejauh 1 satuan di sumbu Y, artinya variabel atau () harus dikurangi 1.
3

Jadi, persamaan grafik pada soal adalah =

(1, 0)
1 O

1
3

1.

Selesai!!

Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:


Grafik melewati titik (1, 2), cek (1) = 2 pada semua opsi jawaban:
A. = 3 1 (1) = 31 1 2
11
B. = 3

1(1)1
(1) = 3
= 9 () 2

1+1
C. = 3

1(1)+1
(1) = 3
= 1 () 2

1
1(1)
D. = 3 + 1 (1) = 3
+ 1 = 4 () 2
1
11
E. = 3 1 (1) = 3 1 = 3 1 = 2 (Jadi inilah jawaban yang benar!)

Halaman 120

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan persamaan dari grafik fungsi logaritma.


Contoh Soal 1:
Fungsi logaritma yang sesuai dengan grafik di samping adalah .
a. = 3 log 2
b. = 3 log( 2)
c. = 3 log( + 2)
(1, 0)
d. = 3 log 2
3
e. = log + 2

Y
2
1

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep grafik fungsi logaritma diperoleh persamaan umum grafik fungsi logaritma:
= log
Grafik melalui titik (1, 0), sehingga diperoleh:
0 = log(1)
Dengan memandang sifat logaritma log 1 = 0, jelas bahwa grafik tersebut mengalami transformasi pada
sumbu X, sehingga persamaan umum grafik fungsi logaritma menjadi:
= log( + )
Grafik melalui titik (1, 0), sehingga diperoleh:
0 = log(1 + )
0 = 1 +

1 = 1 +
1+1=

2=

=2
Sehingga persamaan grafiknya sekarang adalah = log( + 2).
Uji titik yang lain untuk menemukan nilai .
Grafik melalui titik (1, 1), sehingga diperoleh:
1 = log(1 + 2) log 3 = 1

1 = 3

=3
Jadi, persamaan grafiknya adalah = 3 log( + 2).
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Grafik logaritma monoton naik, berarti > 1.
Dan ternyata tepat, nilai lebih dari 1. Coba perhatikan jawaban pada soal, semua menggunakan bilangan
pokok 3. Artinya semuanya 3 log( )
Nah, sekarang ingat grafik dari = 3 log adalah sebagai berikut:
Y

Jadi, grafik pada soal di atas adalah hasil pergeseran dari


grafik = 3 log ke kiri sejauh 2 satuan di sumbu X,
artinya variabel harus ditambah 2.

= 3 log

2
1

Jadi, persamaan grafik pada soal adalah = 3 log( + 2).


Selesai!!

Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:


Grafik melewati titik (1, 1), cek (1) = 1 pada semua opsi jawaban:
A.
B.
C.
D.
E.

() = 3 log 2 (1) = 3 log 2 1


() = 3 log( 2) (1) =3 log(1) 1
() = 3 log( + 2) (1) =3 log 3 = 1 (Jadi inilah jawaban yang benar!)
() = 3 log 2 (1) =3 log 1 2 1
() = 3 log + 2 (1) =3 log 1 + 2 1

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 121

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Fungsi yang sesuai dengan grafik berikut adalah ....


A. f ( x) 2 x 1
TRIK SUPERKILAT:
Grafik tersebut adalah grafik
B. f ( x) 2 x 1
C.
D.
E.

eksponen yang didapatkan


f ( x) log x
dari hasil pergeseran pada

2
f ( x) log( x 1)sumbu Y untuk grafik = 2
Jadi grafik tersebut adalah =
f ( x) 2 x 2
2 1

(2, 3)

2
(1, 1)

(-1, -

1
2

1
)
2

-3
-2
-1

2.

Perhatikan gambar grafik fungsi eksponen berikut ini. Persamaan grafik fungsi pada gambar adalah ....
Y
A. f ( x) 3 x
TRIK SUPERKILAT:
x 1
10
B. f ( x) 3
Grafik tersebut adalah grafik eksponen
x 1
yang didapatkan dari hasil pergeseran
C. f ( x) 3
pada sumbu Y untuk grafik = 3
D. f ( x) 3 x 1
Jadi grafik tersebut adalah = 3 + 1
x
E. f ( x) 3 1

4
2

-3 -2 -1 0

3.

1 2

Fungsi yang sesuai dengan grafik berikut adalah ....


y
A. f ( x ) 2 x
Y
B. f ( x) 2 x 1
TRIK SUPERKILAT:
C. f ( x) 3 2 x 2 Grafik tersebut adalah grafik eksponen 3
yang didapatkan dari hasil pergeseran
D. f ( x) 3 x 1
pada sumbu X untuk grafik = 3
x2
Jadi grafik tersebut adalah = 32
1
E. f ( x) 3

x
2

4.

Fungsi yang sesuai dengan grafik berikut adalah ....


Y
TRIK SUPERKILAT:
A. f ( x) 2 x
Grafik tersebut adalah grafik eksponen
B. f ( x) 2 x 1 yang didapatkan dari hasil pergeseran
C. f ( x) 2 x 1 pada sumbu Y untuk grafik = 2

D. f ( x) 3 x 1 Jadi grafik tersebut adalah = 2 + 1


3

E. f ( x) 3 x
2

(1, 3)

(0, 2)

1
-1

2 3

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 122

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 16.

Menyelesaikan masalah deret aritmetika.

Deret Aritmetika
Barisan Bilangan

Deret Bilangan

1 , 2 , 3 , ,

= 1 + 2 + 3 + +

Barisan Aritmetika

Deret Aritmetika

= 2 (2 + ( 1))

= 2 ( + )

= + ( 1)

Hubungan dan
= 1

Keterangan:

= suku ke-
= jumlah suku pertama
= suku pertama
= beda
= banyaknya suku

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 123

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Hubungan antara dan , maupun beda suku barisan.
Suku depan diintegralkan,
jumlah koefisien dan harus sama.

Suku depan diturunkan,


jumlah koefisien dan harus sama.

Koefisien
suku depan
ambil aja

Koefisien
suku depan
dikali dua

beda

beda

Untuk meringkas pengerjaan soal UN Matematika SMA dalam topik materi barisan dan deret aritmetika ini,
maka perlu kita coba buktikan dulu TRIK SUPERKILAT yang akan kita gunakan. TRIK SUPERKILAT yang akan
kita gunakan adalah sebuah penyederhanaan langkah dari penjabaran terhadap hubungan antara dua hal, yaitu
(suku ke-), dan (jumlah n suku pertama).
Dari definisi barisan aritmetika dan deret aritmetika diperoleh:

= 2 (2 + ( 1))
= + ( 1)

= 2 (2 + )
dan
= +
(2)
= + ( )

= 2 2 + 2
Kesimpulan!
Dari konsep = + ( 1) akan menghasilkan sebuah formula dengan bentuk = + ( )
Lho ini kan integral!!!

Berarti ini turunan!!

Dari konsep = 2 (2 + ( 1)) akan menghasilkan sebuah formula berbentuk = +

(2)
2

(2)

Untuk suku pertama berlaku 1 = 1 + ( ) = 2 + 2 .


Jadi, pada suku pertama dan jumlah suku pertama itu nilainya pasti sama, sehingga hal tersebut juga
membuktikan bahwa jumlah koefisien baik maupun adalah sama.
Beda barisan aritmetika adalah koefisien suku depan dari
Dari konsep = + ( 1) akan menghasilkan sebuah formula dengan bentuk = + ( )
Berarti beda barisan aritmetika adalah koefisien suku depan dikalikan 2.

Dari konsep = (2 + ( 1)) akan menghasilkan sebuah formula berbentuk = 2 +


Halaman 124

(2)
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan jika diketahui :
Jumlah suku pertama jika diketahui = 2 + 1 adalah .
Langkah logika praktis:
2 diperoleh dari integral 2.
Perhatikan jumlah koefisiennya adalah 2 + 1 = 3, sementara = 2 + sesuatu.
Karena jumlah koefisien dan harus sama, maka jelas sesuatunya adalah 2.
Jadi = 2 + 2.
SELESAI.

Menentukan jika diketahui :


Rumus suku ke- jika diketahui = 32 + 5 adalah .
Langkah logika praktis:
6 diperoleh dari turunan 32.
Perhatikan jumlah koefisiennya adalah 3 + 5 = 8, sementara = 6 + sesuatu.
Karena jumlah koefisien dan harus sama, maka jelas sesuatunya adalah 2.
Jadi = 2 + 2.
SELESAI.

Menentukan beda jika diketahui :


Jika diketahui = 2 5, beda barisan aritmetika tersebut adalah .
Langkah logika praktis:
Beda barisan aritmetika diperoleh dari koefisien depan (variabel pangkat terbesar), yaitu2.
Koefisien tersebut ambil aja.
Sehingga beda barisan aritmetika adalah 3.
SELESAI.

Menentukan beda jika diketahui :


Jika diketahui = 32 + 5, beda barisan aritmetika tersebut adalah
Langkah logika praktis:
Beda barisan aritmetika diperoleh dari koefisien depan (variabel pangkat terbesar), yaitu 3.
Koefisien tersebut kalikan dua.
Sehingga beda barisan aritmetika adalah 3 2 = 6.
SELESAI.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 125

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Beda Barisan Aritmetika


Jika diketahui dua suku pada barisan aritmetika,
maka beda dari barisan aritmetika tersebut bisa ditentukan dengan:

=

Bukti:
= + ( ) ..(1)
= + ( ) ..(2)
Dengan mengeliminasi pada persamaan (1) dan (2) akan diperoleh:
= + ( )
= +
= + ( )
= +

= ( )

Menentukan beda jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika:


Jika diketahui 7 = 19 dan 10 = 28, beda barisan aritmetika tersebut adalah =

2819
107

= 3 = 3.

Langkah logika praktis:


Beda adalah suku besar kurangi suku kecil,
lalu hasilnya dibagi dengan selisih indeks suku besar dikurangi indeks suku kecil.
Atau
Selisih suku dibagi selisih indeks suku.
SELESAI.

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika:
Jika diketahui 3 = 24 dan 8 = 54, tentukan suku ke-15 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Suku ke 15 adalah suku ke-8 ditambah 7 beda lagi.
Jadi, 15 = 8 + 7
= 54 + 7 (

SELESAI.

Halaman 126

5424
)
83

= 54 + 7(6)
= 54 + 42
= 96

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika dan selisih
indeksnya sama:
Jika diketahui 3 = 24 dan 8 = 54, tentukan suku ke-13 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-3, suku ke-8 dan suku ke-13.
Bukankah indeks suku barisan tersebut selisihnya sama? 13 8 = 8 3, yaitu sama-sama berselisih 5.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut sama maka selisihnya suku tersebut juga sama!
Suku ke 13 adalah suku ke-8 ditambah selisih suku ke-8 dan suku ke-3.
Jadi, 15 = 8 + 8 3
= 54 + (54 24)
= 54 + 30
= 84
Atau
24 ke 54 itu ditambah 30, maka 54 ditambah 30 lagi sama dengan 84.
SELESAI.

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika dan selisih
indeksnya berkelipatan.
Jika diketahui 2 = 15 dan 5 = 45, tentukan suku ke-14 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-5 dan suku ke-14.
Bukankah indeks suku barisan tersebut berkelipatan?
Selisih dari 14 5 adalah 9, sementara itu selisih 5 2 adalah 3. Jadi 9 dibagi 3 itu adalah 3.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut 3 kali lebih besar maka selisihnya suku tersebut juga 3 kali
lebih besar!
Suku ke 14 adalah suku ke-5 ditambah tiga kali selisih suku ke-5 dan suku ke-2.
Jadi, 14 = 5 + 3 (5 2 )
= 45 + 3(45 15)
= 45 + 90
= 135
SELESAI.

Menyimpulkan makna dari jumlah beberapa suku.


Jika diketahui 1 + 5 + 6 = 45, tentukan suku ke-4 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, ada tiga suku. Suku-suku pada soal adalah suku ke-1, suku ke-5 dan suku ke-6.
Bukankah indeks suku barisan tersebut bisa dibagi tiga? Kenapa dibagi tiga? Ya sebanyak jumlah suku tadi!
1+5+6
=4
3
Ya udah berarti suku ke empat adalah rata-rata dari jumlah ketiga suku tersebut.
Jadi, 4 =
=

(1 +5 +6 )
45
3

= 15
SELESAI.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 127

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan Sn = 2n2 + 4n. Suku ke-9 dari
aritmetika tersebut adalah ....
TRIK SUPERKILAT 1:
TRIK SUPERKILAT 2:
A. 30

= 22 + 4 = 4 + 2
9
9
8
B. 34
2
2)
= 2(9 8 + 4(9 8)
9 = 4 + 2
C. 38
= 2(17) + 4
= 4(9) + 2
D. 42
= 38
= 36 + 2
E. 46
= 38

deret

2.

Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n 2 3n. Suku ke-20 deret aritmetika
tersebut adalah ....
TRIK SUPERKILAT 1:
TRIK SUPERKILAT 2:
A. 30
20 = 20 19
= 2 + 3 = 2 + 2
B. 34
2
2
9 = 2 + 2
= (20 19 ) + 3(20 19)
C. 38
= 39 + 3
= 2(20) + 2
D. 42
= 42
= 40 + 2
E. 46
= 42

3.

Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n


aritmetika tersebut adalah ....
A. 49
TRIK SUPERKILAT 1:
1
10 = 10 9
B. 47
5
3
2
= (102 92 ) + (10 9)
2
2
C. 35
95 3
=
+
1
2 2
D. 33
= 49
2

E. 29

4.

dari deret

TRIK SUPERKILAT 2:
5
3
= 2 + = 5 1
2
2
9 = 5 1
= 5(10) 1
= 50 1
= 49

Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n 2 5n. Suku ke-20 dari deret
aritmetika tersebut adalah ....
A. 44
TRIK SUPERKILAT 1:
TRIK SUPERKILAT 2:
B. 44
20 = 20 19
= 2 + 5 = 2 + 4
2
2
C. 40
9 = 2 + 4
= (20 19 ) + 5(20 19)
=
39
+
5
= 2(20) + 4
D. 38
=
44
= 40 + 4
E. 36

5.

5 2 3
n n. Suku ke-10
2
2

= 44

Keuntungan seorang pedagang bertambah setiap bulan dengan jumlah yang sama. Jika keuntungan pada
bulan pertama sebesar Rp46.000,00 dan pertambahan keuntungan setiap bulan Rp18.000,00 maka jumlah
keuntungan sampai bulan ke-12 adalah ....
= 46.000,00
A. Rp1.740.000,00
= 18.000,00
B. Rp1.750.000,00
12 = ?
C. Rp1.840.000,00

= (2 + ( 1))
D. Rp1.950.000,00
2
E. Rp2.000.000,00
12
(2(46) + (11)18) dalam ribuan rupiah
2
= 6(92 + 198)
= 6(290)
= 1.740

12 =

TRIK SUPERKILAT:
= 18.000 + 28.000 = 9.0002 + 37.000
12 = 9.000(12)2 + 37.000(12)
= 9.000(144) + 444.000
= 1.296.000 + 444.000
= 1.740.000

Halaman 128

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

6.

Harminingsih bekerja di perusahaan dengan kontrak selama 10 tahun dengan gaji awal Rp.1.600.000,00.
Setiap tahun Harminingsih mendapat kenaikan gaji berkala sebesar Rp200.000,00. Total seluruh gaji yang
diterima Harminingsih hingga menyelesaikan kontrak kerja adalah ....
A. Rp25.800.000,00 = 1.600.000,00

= (2 + ( 1))
B. Rp25.200.000,00 = 200.000,00
2
10
C. Rp25.000.000,00 10 = ?
(2(1.600) + (9)200) dalam ribuan rupiah
10 =
2
D. Rp18.800.000,00
= 5(3.200 + 1.800)
E. Rp18.000.000,00
= 5(5.000)
= Rp25.000

7.

Sebuah pabrik memproduksi barang jenis A pada tahun pertama sebesar 1.960 unit. Tiap tahun produksi
turun sebesar 120 unit sampai tahun ke-16. Total seluruh produksi yang dicapai sampai tahun ke-16
adalah ....

= 1.960
A. 45.760
= (2 + ( 1))
2
= 120
B. 45.000
16
16 = ?
C. 16.960
16 =
(2(1.960) + (15)(120))
2
D. 16.000
= 8(3.920 1.800)
E. 19.760
= 8(2.120)
= 16.960

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 129

2. 17.

Menyelesaikan masalah deret geometri.

Deret Geometri
Barisan Bilangan

Deret Bilangan

1 , 2 , 3 , ,

= 1 + 2 + 3 + +

Barisan Geometri

Deret Geometri
( 1)
, || > 1
1
(1)
= 1 , || < 1

= 1

Deret Geometri
Tak Hingga
=

Hubungan dan
= 1

Keterangan:

Halaman 130

= suku ke-
= jumlah suku pertama
= jumlah deret geometri tak hingga
= suku pertama
= rasio
= banyaknya suku

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Rasio Barisan Geometri


Jika diketahui dua suku pada barisan geometri,
maka rasio dari barisan geometri tersebut bisa ditentukan dengan:
=

Bukti:
= ..(1)
= ..(2)
Dengan membagi pada persamaan (1) dan (2) akan diperoleh:

=
= ()()

= ()

Jika jarak antar dua suku barisan geometri itu sama, maka rasio antar dua suku barisan tersebut juga sama.
Jika jarak indeks antar dua suku barisan sama,

Maka rasio antar dua suku suku barisan juga sama.


Bukti:
Dari rumus suku ke-n = 1 diperoleh:
2 =
5 = 4
8 = 7

Rasio 5 dan 2 adalah 5 =


2

Rasio 8 dan 5 adalah

8
5

7
4

= 3
= 3

Terbukti bahwa jika selisih indeks antar dua suku sama,


maka rasio antar dua suku tersebut juga sama.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 131

Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan rasio jika diketahui dua suku dari barisan geometri:
Jika diketahui 3 = 16 dan 7 = 256, rasio barisan geometri tersebut adalah .
Langkah logika praktis:
=

7 4 256 4
=
= 16 = 2
3
16

73

Rasio adalah hasil pembagian suku besar dengan suku kecil,


lalu hasilnya diakar pangkat selisih indeks suku besar dikurangi indeks suku kecil.
Atau
Pembagian suku diakar pangkat selisih indeks suku.
SELESAI.

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri:
Jika diketahui 3 = 16 dan 7 = 256, tentukan suku ke-9 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Suku ke 9 adalah suku ke-7 dikalikan rasio pangkat 2.
=

7 4 256 4
=
= 16 = 2
3
16

73

Jadi, 9 = 7 2
= 256 22
= 256 4
= 1024
SELESAI.

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih
indeksnya sama:
Jika diketahui 2 = 6 dan 4 = 24, tentukan suku ke-6 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-4 dan suku ke-6.
Bukankah indeks suku barisan tersebut selisihnya sama? 6 4 = 4 2, yaitu sama-sama berselisih 2.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut sama maka rasio suku tersebut juga sama!
Suku ke 4 adalah suku ke-2 ditambah rasio suku ke-4 dan suku ke-2.

Jadi, 6 = 4 4
=

2
24
24 6

= 96
Atau

6 ke 24 itu dikali 4, maka 24 dikali 4 lagi sama dengan 96.


SELESAI.

Halaman 132

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih
indeksnya berkelipatan.
Jika diketahui 2 = 4 dan 5 = 12, tentukan suku ke-11 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-5 dan suku ke-11.
Bukankah indeks suku barisan tersebut berkelipatan?
Selisih dari 11 5 adalah 6, sementara itu selisih 5 2 adalah 3.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut 2 kali lebih besar maka rasio suku tersebut adalah pangkat
2 lebih besar!
Suku ke 14 adalah suku ke-5 dikali pangkat tiga dari rasio suku ke-5 dan suku ke-2.
2

Jadi, 14 = 5 (5 )
2

12 2
4
2

= 45 3 ( )
= 45 3(3)
= 45 27
= 1215
SELESAI.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 133

TRIK SUPERKILAT deret geometri tak hingga

Apabila yang ditanyakan adalah lintasan bola yang jatuh dengan rasio pemantulan maka lintasan yang
ditempuh bola sampai berhenti adalah sebagai berikut:
= (

+
)

Bukti:
Perhatikan gambar lintasan bola berikut:

dst

Mari kita ringkas rumus deret geometri tak hingga berikut:


Untuk lintasan bola ke bawah dimulai dengan , sedang untuk lintasan ke atas dimulai oleh , sehingga
diperoleh rumus panjang seluruh lintasan bola:

(1 + )
=
+
=
1 1
1

Misal = , maka diperoleh:

+
(1 + ) ( )
+

+
=
= = ( ) ( ) = ( )
1

( + )
Jadi, =
( )

Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul


Aplikasi jumlah deret geometri tak hingga.
2

Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian dari ketinggian
3
sebelumnya. Maka panjang lintasan yang dilalui bola sampai berhenti adalah .
Langkah logika praktis:

Misal = = 3, maka = 2 dan = 3;


Ketinggian awal bola, = 10 m.
( + )
Jadi, =
( )
(3 + 2)
= 10
(3 2)
= 10 5
= 50 m
SELESAI.

Halaman 134

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Barisan geometri dengan suku ke-5 adalah


adalah ....
A. 27
B. 9
1
C.
27
1
D.
81
1
E.
243

1
1
dan rasio , maka suku ke-9 barisan geometri tersebut
3
3

1
= 4
3
1
=
3
9 = ?
5 =

1 1 4
1
1
9 = 8 = ( 4 ) 4 = ( ) ( ) = 5 =
3 3
3
243

2.

Barisan geometri dengan U 7 384 dan rasio = 2. Suku ke-10 barisan tersebut adalah ....
A. 1.920 7 = 6 = 384
B. 3.072 = 2
C. 4.052 10 = ?
D. 4.608 10 = 9 = ( 6 ) 3 = 384(2)3 = 384 8 = 3.072
E. 6.144

3.

Suku ke-tiga dan suku ke-tujuh suatu deret geometri berturut-turut 16 dan 256. Jumlah tujuh suku pertama
deret tersebut adalah ....
( 7 1)
A. 500 3 = 16 = 2

=
7
1
B. 504 7 = 256 = 6
4(128 1)

=
?
C. 508 7
=
6
21
D. 512 7 = 256 = 16 4 = 16 = 2
= 4(127)
2

16

E. 516 3
= 508
2
3 = 16 = 16 4 = 16 = 4

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 135

SKL 3. Memahami sifat atau geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang, jarak dan sudut.
3. 1.

Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis dan bidang) di ruang.

Dimensi Tiga
Garis Tegak Lurus Bidang
jika garis tersebut setiap garis pada bidang
minimal dua garis saja

Jarak
Titik dan Sesuatu

Sudut

Selain Titik dan Sesuatu


Syarat keduanya harus sejajar

Jarak Titik dan Titik

Jarak Garis dan Garis

Sudut Garis dan Garis

berupa garis lurus

harus tegak lurus

sudut terkecil

Jarak Titik dan Garis

Jarak Garis dan Bidang

Sudut Garis dan Bidang

harus tegak lurus

harus tegak lurus

sudut garis dengan proyeksinya

Jarak Titik dan Bidang

Jarak Bidang dan Bidang

Sudut Bidang dan Bidang

harus tegak lurus

harus tegak lurus

sudut dua garis garis potong

Halaman 136

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Dimensi Tiga

G
P

Akan diperoleh diagonal-diagonal kubus sebagai berikut:


Diagonal sisi kubus = cm.
Diagonal ruang kubus adalah = cm.

Pada kubus ABCD.EFGH berlaku:


Misal sisi kubus adalah cm,

Misal titik potong diagonal sisi alas adalah O dan titik


potong diagonal sisi atas adalah P,
maka akan diperoleh panjang ruas garis berikut:

Ruas garis = = cm.


Serta akan diperoleh dan .

O
A

B
H

P
E

Q
R
R
D

O
A

Perhatikan penampang bidang diagonal ACGE, nah kita


bisa mengamati pada diagonal ruang EC, terbagi menjadi
tiga bagian yang sama panjang yaitu:

= = = = cm.

Oke, untuk menghindari hanya sekadar menghafal pola dari ruas garis istimewa pada kubus seperti garis
diagonal, garis yang menghubungkan titik potong diagonal sisi dengan titik sudut sisi di depannya, dan pola dari
garis diagonal ruang yang terbagi adil tiga bagian, maka Pak Anang tidak menyarankan untuk menghafalnya.
Yah syukur-syukur kalau bisa hafal karena terbiasa mengerjakan, itu lebih baik.
Namun, alangkah lebih bijak bila adik-adik mampu menguasai teorema Pythagoras plus tripel Pythagorasnya.
Masih ingat pembahasan SMART SOLUTION tripel Pythagoras pada bab Vektor?
Di halaman selanjutkan akan dibahas tentang TRIPEL PYTHAGORAS!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 137

LOGIKA PRAKTIS Tripel Pythagoras:


Masih ingat tripel Pythagoras?
Asyik.!
Pola tripel Pythagoras ini penting bila adik-adik ingin cepat menyelesaikan konsep Pythagoras pada segitiga
siku-siku, tanpa harus memakan banyak waktu. Gunakan logika praktis dari pengembangan konsep dasar yang
telah adik-adik dapatkan di sekolah.
Oke kita mulai trik menghafalnya dulu.

Pada gambar di samping, adik-adik tentu sudah hafal konsep Pythagoras berikut:
2 = 2 + 2 , dengan catatan pada gambar tersebut sisi adalah sisi terpendek!
Seumpama diubah menjadi 2 = 2 2 , kan ya nggak papa to ya? Hehe Sama aja!

Perhatikan:
2 = 2 2
2 = ( + ) (
)
carilah
bilangan
yang
selisihnya
satu

Jadi disini kita mencari dua bilangan , yang selisihnya satu dan jumlah kedua bilangan harus sama dengan
kuadrat sisi terpendek!
Ini hanya berlaku untuk sisi terpendek ganjil, yaitu 3, 5, 7, 9, dst.
Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras yang sering muncul
3
4
5
Cara cepat menghafal bilangan tripel Pythagoras
Khusus bilangan ganjil seperti 3, 5, 7, 9, dst maka tripel Pythagorasnya adalah bilangan tersebut
5 12 13
dengan dua bilangan lain yang selisihnya satu dan jumlahnya adalah kuadrat bilangan ganjil tersebut!
7 24 25
Contoh:
9 40 41
32 = 9 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 9 adalah 4 dan 5.
Sehingga tripel Pythagoras yang dimulai oleh angka 3 adalah 3, 4, 5.

15

17

52 = 25 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 25 adalah 12 dan 13,


sudah pasti tripel Pythagorasnya 5, 12, 13

13

12

Pola dasar tripel Pythagoras tersebut juga berlaku untuk kelipatannya.


Contoh:
Maka, untuk menentukan sisi miring, cari FPB dari 10 dan 24 yaitu 2.
5
Coret semua sisi dengan dibagi 2. Maka akan ditemukan pola dasar dari

10
tripel Pythagoras yaitu 5, 12, 13.
Jadi, sisi miringnya adalah 2 13 = 26 cm.
2412
Selesai!

Halaman 138

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Tripel Pythagoras Bentuk Akar:


Kalau sebelumnya adalah tripel Pythagoras bentuk biasa, sekarang bagaimana tripel Pythagoras bentuk akar?
Sebenarnya prinsip dasar teorema Pythagoras bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini.
Namun, apabila mau sedikit kreatif mengembangkan imajinasi, maka ada jalan lain yang lebih menyenangkan.
Apa sih Tripel Pythagoras bentuk akar itu?????
Lihat konsepnya pada gambar di bawah:

Misal sisi tegak lurus sebuah segitiga siku-siku adalah dan , dan misal sisi miring segitiga siku-siku
adalah , maka nilai bisa ditentukan oleh:
2

2 = () + ()
= 2 + 2
= 2 ( + )
= 2 +
= +

Jadi jelas bahwa pola bilangan tripel Pythagoras seperti ini:


Tripel Pythagoras bentuk akar


+


jumlahkan saja bilangan di dalam akar
bilangannya harus sama,
kalau nggak sama cari FPBnya

Contoh:
8
12

Cari FPB dari 12 dan 8.


FPBnya adalah 4.
Berarti jadikan bilangan pokoknya menjadi 4.
Artinya 12 = 49 dan 8 = 44,
Jadi sisi miring dari segitiga tersebut adalah 49 + 4 = 413

413

44

49

Penerapan Tripel Pythagoras bentuk akar pada Dimensi Tiga


Masih ingat ruas garis AP dan OG pada kubus tadi? Nih gambarnya lihat di bawah:
H

G
P

Perhatikan , = cm dan = 2 2 cm, maka:


F

E
1
4
2

= cm = 2 4 cm.
1

= 2 2 cm
Jelas bahwa panjang
1
= 6 cm.
2

O
A

1
2
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 139

KESIMPULAN TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Dimensi Tiga:


Pada soal UN mengenai dimensi tiga, untuk mencari jarak, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat
garis bantu sehingga bisa diperoleh sebuah segitiga. Dan kebanyakan bisa diselesaikan dengan menerapkan
konsep tripel Pythagoras dan konsep Kesebangunan kelas IX SMP.
Sedangkan untuk mencari sudut, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari titik perpotongan antara
kedua objek lalu membuat garis bantu sehingga bisa diperoleh sebuah segitiga. Dan kebanyakan bisa
diselesaikan dengan menerapkan konsep tripel Pythagoras, Aturan Sinus dan Kosinus dan konsep
Kesebangunan kelas IX SMP.
Trik Superkilat yang lainnya masih akan dipublish nanti. :)
Terus kunjungi http://pak-anang.blogspot.com ..

Halaman 140

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.
H
F

E
P
D
A

12 cm

Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 12 cm. Jika P titik tengah CG, maka jarak titik P
P
BP dan PH sama panjang, karena BP dan PH adalah garis
P
dengan garis HB adalah ....
65 cm
miring dari segitiga siku-siku dengan sisi 12 cm dan 6 cm.
G
6
cm
A. 8 5 cm
BP dan PH siku-siku karena BP dan PH berada pada dua
B 65 cm P
sisi yang saling tegak lurus (BCGF dan EFGH).
C
B. 6 5 cm B
12 cm
P
BH adalah diagonal ruang, BH = 123 cm.
PP = BP2 BP 2
C. 6 3 cm PB = BC2 + PC2
2
2
Segitiga BPH adalah segitiga sama kaki. Sehingga proyeksi
= 122 + 62
= (65) (63)
C
D. 6 2 cm
P (titik P) tepat berada di tengah-tengah BH. Jadi panjang
= 144 + 36
= 180 108
12 cm E.
BP = PH = 63 cm.
6 cm
= 180
= 72
= 65 cm

Jarak titik P ke garis HB adalah panjang PP .

= 62 cm

TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan garis PP.
Garis tersebut sejajar dengan AC, dimana AC adalah diagonal sisi. = 122 cm
Tapi panjangnya PP cuma separuh dari AC.
Jadi,
=

2.
H
F

D
A

BB

8 cm

1
122 = 62 cm
2

Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk 8 cm. Jarak titik E dengan bidang BGD adalah ....
E
Jarak titik ke bidang adalah jarak titik ke proyeksi titik pada bidang.
1
A.
cm
3
Buat bidang yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG, bidang
G
3
tersebut adalah bidang diagonal ACGE.
8 cm
2
Cari proyeksi titik E pada garis potong kedua bidang (GP) dengan
B.
3 cm
membuat garis yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG.
3
A
P
42
cm
4
Proyeksi titik E pada bidang BDG adalah E .
C.
3 cm
C
EP = EA2 + AP2
Sehingga jarak titik E ke bidang BDG adalah jarak E ke E.
3
8 cm
2
2

8
Perhatikan segitiga EGP, segitiga tersebut segitiga samakaki, karena
= 8 + (42)
3 cm
D.
EP = GP = 46 cm. Sedangkan EG adalah diagonal sisi, EG = 82 cm.
= 64 + 32
3
= 96
P
16
E
G
Perhatikan sudut EGP
E.
3 cm = 166

= 46 cm
3
sin =
=
E
A

TRIK SUPERKILAT:

8
=
82
46
16
=
3 cm
3

=
C

Perhatikan bidang diagonal ACGE


P
E
G

E
A

EC adalah diagonal ruang, sehingga = 83 cm


Jadi,
2
2
16
= = 83 =
3 cm
3
3
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 141

3.

Diketahui limas segi empat beraturan P.QRST. Dengan rusuk alas 3 cm dan rusuk tegak
3 2 cm. Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah ....
1
P
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 3 cm.
A.
3
3
Diagonal sisi alas limas adalah TR dan QS. TR = QS = 32 cm.
2
B.
32 cm
Proyeksi titik P pada bidang QRST adalah di P . Dimana P terletak di
perpotongan kedua diagonal alas.
3
C.

2 2
2 3

D.
E.

S
3 cm

P
Q

3 cm
P

32 cm

4.

P
3
2 cm
2

Karena pada bidang PRT terdapat segitiga siku-siku PTP, maka akan lebih
mudah menemukan tangen PTR menggunakan segitiga siku-siku
tersebut. (PTR = PTP)

2
2
3
9
27 33 3
PP = PT 2 TP 2 = (32) ( 2) = 18 = =
= 6 cm
2
2
2
2
2
Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah:
3
PP 2 6
, QRST) =
tan (PT
=
= 3
TP 3
2
2

Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan rusuk alas 2 cm dan rusuk tegak 3 cm. Nilai
tangen sudut antara garis TD dan bidang alas ABCD adalah ....
T
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 2 cm.
1
A.
2
4
Diagonal sisi alas limas adalah AC dan BD. AC = BD = 22 cm.
3 cm
1
Proyeksi titik T pada bidang ABCD adalah di T. Dimana T terletak
2
B.
di perpotongan kedua diagonal alas.
2
Jadi sudut antara garis TD dan alas ABCD adalah sudut yang
2
D
C.
2
dibentuk oleh garis TD dengan DB (TDB).
C
3
Karena pada bidang TBD terdapat segitiga siku-siku TDT, maka
2 cm
T
2
D.
akan lebih mudah menemukan tangen TDB menggunakan
A
B
segitiga siku-siku tersebut. (TDB = TDT)
2 cm
E. 2 2
T
3 cm

5.

Jadi sudut antara garis PT dan alas QRST adalah sudut yang dibentuk oleh
garis PT dengan TR (PTR).

TT = TD2 DT 2 = (3) (2) = 3 2 = 1 cm


Tangen sudut antara garis TD dan alas ABCD adalah:
TT
1
1
, ABCD) =
tan (TD
=
= 2
DT 2 2

2 cm

Diketahui limas segitiga beraturan T.ABC dengan rusuk 6 cm. Nilai kosinus sudut antara
garis TC dan bidang ABC adalah ....
T
T
TD = TB2 BD2
1
Alas limas bentuknya segitiga
A.
3
6 cm
= (6)2 (3)2
dengan sisi 6 cm. Dan semua
6
= 27
6 cm sisi limas adalah segitiga sama
33 cm
1
6 cm
sisi dengan rusuk 6 cm.
A
2
B.
= 33 cm
D
3
Perhatikan jika T adalah
B
D
3 cm
T
1
proyeksi T pada alas ABC
B
C.
3 C
6 cm
dan D adalah titik tengah
3
AB, maka CD adalah ruas
1
garis yang melewati T.
TC2 + DC2 TD2
2
D.
, ABC) =
cos
(TC
2
T
Perhatikan segitiga CDT, karena TT
2 TC DC
2
2
2
tegak lurus CD, maka bidang CDT
1
6 + (33) (33)
3 tegak lurus bidang ABC.
E.
=
6 cm
33 cm
2 6 (33)
2
Karena TC berada di CDT dan CDT
tegak lurus ABC, maka sudut yang
dibentuk oleh garis TC dan bidang
ABC adalah sudut antara garis TC
dan ruas garis CD.

Halaman 142

33 cm
D
C

36

363
1
= 3
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

6.

Kubus ABCD.EFGH memiliki rusuk 4 cm. Sudut antara AE dan bidang AFH adalah .
Nilai sin = ....
AP = AE2 + EP 2
22 cm P
1
G
H
E
Kubus
rusuk
4
cm.
A.
2
2
P
2
= (4)2 + (22)
F
E
EG adalah diagonal sisi,
4 cm
1
maka EG = 42 cm.
= 16 + 8
3
B.
= 24
2
Karena P perpotongan
D
C
= 26 cm
diagonal sisi atas, maka
1
4 cm
1
A
C.
3
= = 22 cm
2
3
A
B
4 cm
Jika sudut antara AE dan AFH adalah
2
dan siku-siku di , maka
2
D.
Perhatikan garis AE dan bidang AFH yang berwarna
3

biru, sudut yang dibentuk oleh garis AE dan AFH bisa


sin =
sin =
3

3 dicari lewat bidang segitiga yang berwarna biru.


E.
22
4
=
=

26
1

3
1
= 3
3

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 143

Pengantar Konsep Dasar Trigonometri

Segitiga Siku-Siku
dan
Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras

2 = 2 + 2

Tripel Pythagoras
3 4 5
5 12 13
7 24 25
9 40 41
dst

8 15 17
20 21 29

Teorema Pythagoras
Bentuk Akar
+

Tripel Pythagoras
Bentuk Akar

Halaman 144

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Definisi
Perbandingan Trigonometri
Segitiga Siku-Siku
sisi Miring

sisi Depan

sudut
sisi Samping

Sinus
mi

Kosinus
mi

de

sisi depan

sin = sisi miring

Tangen
de

sa

cos =

sisi samping
sisi miring

sa
sisi depan

tan = sisi samping

DEMI SIN, SAMI COS, DESA TAN

Identitas Trigonometri
Kebalikan

Perbandingan

1
cos
1
csc =
sin
1
cot =
tan

tan = cos

sec =

Pythagoras

sin

TAN A adalah
SINA DIPERKOSA

Ingat teorema Phytagoras:


2 + 2 = 2
2 2 2

+
=
2 2 2
2
2
( ) +( ) =1

SEC = SEper Cos

Jadi,

dibagi

dibagi

sin2 + cos 2 =
tan2 +
1

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

= sec 2

+ cot 2 = csc 2

Halaman 145

Nilai Perbandingan Trigonometri


Sudut Istimewa Kuadran I
Segitiga Sama Sisi

Persegi

Segitiga Tripel Pythagoras

60

60

60

Sudut 45

Sudut diapit sisi 5 dan 3 adalah 53

45

30

Sudut 30 dan 60

3
37

45

Sudut Istimewa Kuadran I


sin 30 =

1
2

3
cos 30 =
2
tan 30 =

3
1

sin 60 =

3
2

tan 60 =

Sudut Istimewa Pythagoras

sin 45 =

1
cos 60 =
2

cos 45 =

tan 45 =

53

60

1
2
1
2
1
1

sin 37 =

3
5

sin 53 =

4
5

cos 37 =

4
5

cos 53 =

3
5

tan 37 =

3
4

tan 53 =

4
3

Trik Menghafalkan Cepat , urutannya s/d

Trik Menghafal, gambarkan segitiga 3 4 5.

Tabel Nilai Trigonometri

Tabel Nilai Trigonometri

Halaman 146

30

45

60

90

sina diperkosa

dibalik

37

3
5

4
5

3
4

53

4
5

3
5

4
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Nilai Perbandingan Trigonometri


Tabel Nilai Trigonometri

30

1
2

1
3
2

1
3
3

45

1
2
2

1
2
2

60

1
3
2

1
2

90

Kuadran

Relasi Sudut

Periodisasi

90

Periksa Sudut

sin = sin( + )

sin +

Semua +

Kuadran II

Kuadran III

Kuadran IV

0
360

Pilih Acuan

cos = cos( + )

cos +

270

SEMUA SINdikat
TANgan KOSong

Genap
180
360

Ganjil
90
270

Fungsi
Tetap

Fungsi
Berubah
sin cos
tan cot

360

()

tan = tan( + )

Grafik
sin

(180 )

Kuadran I

180

tan +

dimana bilangan bulat

Persamaan Trigonometri
Cek Kuadran
Tanda

sin = sin = +

cos

(180 )

Selesai

cos = cos = +
360

Relasi Sudut Negatif

tan
360

()

tan = tan = +

sin() = sin
cos() = cos
tan() = tan

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

dimana bilangan bulat

Halaman 147

Nilai Perbandingan Trigonometri


Diperoleh dari sudut pada segitiga siku-siku

Kalau segitiganya nggak siku-siku. Gimana?

adalah sisi di depan sudut


adalah sisi di depan sudut
adalah sisi di depan sudut

Aturan Sinus dan


Aturan Kosinus
Aturan Sinus

Aturan Kosinus

Ada pasangan sudutsisi yang berhadapan

Diketahui dan ditanyakan 3 sisi dan 1 sudut

sisi sudut sudut

sisi sisi sudut

sisi sudut sisi

sisi sisi sisi

(diketahui satu sisi dan


dua sudut)

(diketahui dua sisi dan


satu sudut di depannya)

(diketahui dua sisi dan


sudut yang diapitnya)

(diketahui ketiga sisi


segitiga)

2 = 2 + 2 2 cos

=
=
sin sin sin

cos =

2 + 2 2
2

Luas Segitiga

alas tinggi

sisi sudut sisi

1
= ( )
2

1
= sin
2

sin =

= sin

Halaman 148

satu sisi dan semua sudut


=

1 2 sin sin
2
sin

sisi sisi sisi


= ( )( )( )
1

dimana = ( + + )
2

a
b
=
sin A sin B
sin
=
sin

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Luas Segitiga

sisi sudut sisi


=

1
sin
2

Luas Segi-n Beraturan


Misal segidelapan beraturan.
Maka segidelapan beraturan tersusun atas delapan segitiga sama kaki.
Masing-masing segitiga memiliki sudut pusat sebesar

360
8

= 45.

Sehingga luas segidelapan beraturan adalah delapan kali luas segitiga tersebut.

Luas dan Keliling


Segi-n Beraturan

360

sudut pusat =

1
360
= 2 sin (
)
2

= 2 (1 cos (

360

))

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 149

Trigonometri Kelas XI IPA


Jumlah dan Selisih Dua Sudut
Alat Bukti: Lingkaran satuan dan 3 buah juring masing-masing bersudut , , dan ( ).

Diperoleh dua segitiga


yaitu, dan
dengan =
sehingga, =

Dengan membuktikan = , diperoleh:


( + ) =

( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut negatif ( + ())


( + ) dan ( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut kuadran I

Jumlah dan Selisih Dua Sudut


sin( ) = sin cos cos sin
cos( ) = cos cos sin sin

Substitusi =
( + ) =
( + ) =

Eliminasi
( + ) dengan ( )
( + ) dengan ( )

Trigonometri Sudut Rangkap

Jumlah, Selisih dan Perkalian

Sudut Rangkap Sinus


Sin 2 = 2 sin cos

cos 2 = cos2 sin2

Substitusi identitas trigonometri + =

Sudut Rangkap Kosinus Yang Lain


Sinus Kuadrat
cos 2 = 1 2 sin2

Kosinus Kuadrat

cos 2 = 2 cos2 1

Trigonometri Setengah Sudut


Sinus Setengah Sudut

Kosinus Setengah Sudut

1 cos 2
sin =
2

1 + cos 2
cos =
2

Halaman 150

Sudut Rangkap Kosinus

Khusus untuk tan( ),


tangen sudut rangkap dan
tangen setengah sudut,
cukup gunakan sifat identitas
TAN A = SINA DIPERKOSA

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Pengantar Trigonometri.


Modul Pengantar Trigonometri ini adalah suplemen untuk modul TRIK SUPERKILAT dan SMART SOLUTION UN
Matematika SMA 2013. Mengingat materi Trigonometri memerlukan penguasaan konsep dasar yang kuat pada
setiap pokok bahasan.
Pada survey yang dilakukan kepada siswa SMA menunjukkan bahwa materi Trigonometri dan Dimensi Tiga
adalah topik materi yang paling menakutkan di kalangan siswa. Jadi, tidak ada salahnya apabila pada pokok
bahasan Trigonometri ini diberikan suplemen materi pengantar Trigonometri sebagai penguat penguasaan
konsep dasar Trigonometri
Untuk sementara hanya konsep trigonometri kelas X dan XI IPA yang dibahas. Trik Superkilat Cara Mudah
Menghafal Rumus Trigonometri kelas X dan XI IPA yang lainnya masih akan dilanjutkan dan dipublish segera.
:)
Kunjungi laman http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_11.html
untuk mengunduh update materi SMART SOLUTION Pengantar Trigonometri ini :)

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 151

SKL 4. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, identitas, dan rumus trigonometri dalam pemecahan masalah.
4. 1.

Menyelesaikan masalah geometri dengan menggunakan aturan sinus atau kosinus.

Nilai Perbandingan Trigonometri


Diperoleh dari sudut pada segitiga siku-siku

Kalau segitiganya nggak siku-siku. Gimana?

adalah sisi di depan sudut


adalah sisi di depan sudut
adalah sisi di depan sudut

Aturan Sinus dan Kosinus


Aturan Sinus

Aturan Kosinus

Ada dua pasangan sudutsisi yang berhadapan

Diketahui dan ditanyakan 3 sisi dan 1 sudut

sisi sudut sudut

sisi sisi sudut

sisi sudut sisi

sisi sisi sisi

(diketahui satu sisi dan


dua sudut)

(diketahui dua sisi dan


satu sudut di depannya)

(diketahui dua sisi dan


sudut yang diapitnya)

(diketahui ketiga sisi


segitiga)

2 = 2 + 2 2 cos

=
=
sin sin sin

cos =

2 + 2 2
2

Luas Segitiga

alas tinggi

sisi sudut sisi

1
= ( )
2

1
= sin
2

sin =

= sin

Halaman 152

satu sisi dan semua sudut


=

1 2 sin sin
2
sin

sisi sisi sisi


= ( )( )( )
1

dimana = ( + + )
2

a
b
=
sin A sin B
sin
=
sin

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Luas Segitiga

sisi sudut sisi


=

1
sin
2

Luas Segi-n Beraturan


Misal segidelapan beraturan.
Maka segidelapan beraturan tersusun atas delapan segitiga sama kaki.
Masing-masing segitiga memiliki sudut pusat sebesar

360
8

= 45.

Sehingga luas segidelapan beraturan adalah delapan kali luas segitiga tersebut.

Luas dan Keliling


Segi-n Beraturan

360

sudut pusat =

1
360
= 2 sin (
)
2

= 2 (1 cos (

360

))

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 153

LOGIKA PRAKTIS Aturan Sinus dan Aturan Kosinus:


Segitiga punya tiga unsur atau komponen penyusun, yaitu 3 sisi dan 3 sudut. Untuk menyelesaikan masalah
segitiga dengan aturan sinus atau kosinus maka perlu diperhatikan acuan sebagai berikut:
Komponen yang diketahui dan ditanyakan dari segitiga adalah 3 sisi dan 1 sudut, maka penyelesaiannya adalah
harus menggunakan aturan kosinus.
Komponen yang diketahui dan ditanyakan dari segitiga adalah 2 sisi dan 2 sudut, maka penyelesaiannya adalah:
-

Jika masing-masing sisi dan sudut saling berhadapan, maka harus menggunakan aturan sinus.
Jika masing-masing sisi dan sudut tidak saling berhadapan, maka periksa dulu apakah:
o Diketahui dua sudut, maka penyelesaiannya harus mencari sudut ketiga dulu menggunakan sifat
sudut segitiga 180, dan dilanjutkan menggunakan aturan sinus.
o Diketahui satu sudut, maka penyelesaiannya bisa menggunakan aturan kosinus untuk mencari satu
sisi yang lain, lalu dilanjutkan dengan aturan sinus. (Atau apabila ada satu pasangan sisi sudut yang
berhadapan, bisa menggunakan aturan sinus dulu untuk menentukan pasangan sudut yang lain, lalu
menggunakan sifat sudut segitiga 180)

Atau bisa digambarkan seperti berikut:

Periksa jumlah komponen


yang diketahui dan ditanyakan

3 sisi dan 1 sudut

2 sisi dan 2 sudut

Periksa!
Apakah kedua pasangan
sisi dan sudut tersebut
saling berhadapan

Gunakan aturan kosinus

Halaman 154

Saling berhadapan

Ada yang tidak berhadapan

Gunakan aturan sinus

Periksa!
Berapa jumlah sudut
yang diketahui

Dua sudut

Satu sudut

Cari sudut ketiga, lalu


gunakan aturan sinus

Gunakan aturan kosinus


dilanjutkan dengan
aturan sinus

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan unsur atau komponen segitiga menggunakan aturan sinus atau kosinus.
Contoh Soal:
Diberikan segi empat ABCD seperti gambar di bawah!
Panjang BC adalah .
102 cm B
a. 42 cm
A
60
b. 62 cm
c. 73 cm
30
45
d. 56 cm
D
C
e. 76 cm
Penyelesaian:
Pertama kita mempertimbangkan apakah kita akan menggunakan aturan sinus atau aturan kosinus.
Lalu pada segitiga yang mana kita akan menerapkan aturan sinus atau kosinus tersebut.
Perhatikan gambar, terlihat ada dua segitiga.
1. dengan diketahui 1 sisi dan 1 sudut.
2. dengan diketahui 1 sisi dan 2 sudut.
Nah, ternyata tidak bisa kita terapkan aturan sinus atau kosinus, karena aturan sinus dan kosinus
bisa digunakan jika minimal diketahui 3 atau lebih unsur atau komponen dari segitiga!
Sekarang amati ternyata sudah diketahui 3 komponen segitiga, sehingga agar tepat diketahui
minimal 3 komponen maka kita harus mencari panjang terlebih dahulu.
Perhatikan ,
Diketahui 1 sisi dan 2 sudut, ditanyakan 1 sisi . (2 sisi dan 2 sudut)
Periksa apakah kedua pasang sisi dan sudut saling berhadapan?
Ya! Maka pada berlaku aturan sinus:

?
D

30

45

=
=
sin
sin sin
sin
10
=
sin 30
sin 45
10
1
=

1
2
2 2
10
=
2
10 2
(rasionalisasi penyebut bentuk akar)
=

2 2
102
=
2
= 52 cm

Nah, sekarang perhatikan ,


102 cm B
A
60

Diketahui 2 sisi dan 1 sudut, ditanyakan 1 sisi . (3 sisi dan 1 sudut)


Pasti berlaku aturan kosinus pada :

52 cm

2 = 2 + 2 2 cos
2

= (102) + (52) 2(102)(52) cos 60


1
= 200 + 50 200
2
= 250 100
= 150 cm

Jadi,
= 150 = 256 = 56 cm
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 155

Menentukan luas segi-n beraturan.


Contoh Soal:
Luas segi-12 beraturan dengan panjang jari-jari lingkaran luar 8 cm adalah .
a. 192 cm2
b. 172 cm2
c. 162 cm2
d. 148 cm2
e. 144 cm2
Penyelesaian:
Ingat luas segitiga:

sisi sudut sisi


1
= sin
2

Segi-12 beraturan terdiri atas 12 segitiga yang kongruen, jadi kita cukup mencari luas salah satu segitiga
penyusun segi-12 beraturan tersebut.

8
A

8
B

Perhatikan ,
1
= sin
2
1
= 8 8 sin 30
2
1
= 32
2
= 16 cm2
Jadi, luas segi-12 beraturan adalah:
12 = 12
= 12 16
= 192 cm2

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:


Ingat luas segi-n beraturan dengan jari-jari lingkaran luar adalah:
1
360
1
= 2 sin
= 12 82 sin 30 = 192 cm2
2

Halaman 156

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan keliling segi-n beraturan.


Contoh Soal:
Keliling segi-12 beraturan dengan panjang jari-jari lingkaran luar 8 cm adalah .
a. 962 + 3 cm
b. 962 3 cm
c. 82 + 3 cm
d. 82 3 cm
e. 128 3 cm
Penyelesaian:
Segi-12 beraturan terdiri atas 12 segitiga yang kongruen, jadi kita cukup mencari panjang keliling pada
salah satu segitiga penyusun segi-12 beraturan tersebut, yaitu panjang sisi .
Perhatikan ,
Diketahui 2 sisi dan 1 sudut ditanyakan 1 sisi . (3 sisi dan 1 sudut)
Pasti berlaku aturan kosinus:
2 = 2 + 2 2 cos
= (8)2 + (8)2 2(8)(8) cos 30
1
= 64 + 64 128 3
2
= 128 643 cm

=8
A

=8
B

Jadi,
= 128 643 cm

Sehingga, keliling segi-12 beraturan adalah


12 = 12
= 12128 643 cm
= 12 642 3 cm
= 12 82 3 cm
= 962 3 cm
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Ingat keliling segi-n beraturan dengan jari-jari lingkaran luar adalah:
1
= 2(1 cos ) = 12 8 2 (1 3) = 962 3 cm
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 157

Menentukan volume bangun ruang menggunakan aturan sinus atau kosinus.


D

Contoh Soal:
Diberikan prisma tegak segitiga ABC.DEF dengan
panjang rusuk = 6 cm, = 37 cm, dan = 3 cm.
Tinggi prisma adalah 20 cm. Volume prisma adalah .
a. 552 cm3
b. 602 cm3
c. 753 cm3
d. 903 cm3
e. 1203 cm3

Penyelesaian:
Perhatikan prisma tegak segitiga ABC.DEF berikut:
D

Perhatikan ,
A

3 cm

6 cm
37 cm

Ingat lagi tentang luas segitiga,

alas tinggi

sisi sudut sisi

1
= ( )
2

1
= sin
2

satu sisi dan semua sudut


=

1 2 sin sin
2
sin

sisi sisi sisi


= ( )( )( )
1

dimana = ( + + )
2

Ternyata kita bisa menggunakan rumus = ( )( )( ).


Yang jadi masalah adalah ada sisi yang memuat bentuk akar. Repot deh perkaliannya nanti.
1

Pilih saja rumus luas segitiga yang = 2 sin , dengan catatan kita harus tahu salah satu sudut dari
segitiga tersebut.
Akan dicari salah satu sudut segitiga (misalkan ), dengan diketahui 3 sisi segitiga. (3 sisi dan 1 sudut)
Pasti berlaku aturan kosinus, yaitu:
2 = 2 + 2 2 cos

Halaman 158

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Sehingga,
2 = 2 + 2 2 cos cos =
=
=
=
=
Jadi,

2 + 2 2
2
2
2
(6) + (37) (3)2
2(6)(37)
36 + 63 9
367
90
367
5
27

cos =

27

Nilai kosinus tersebut bisa dinyatakan pada segitiga siku-siku berikut,

27

B
5

Sehingga akan diperoleh nilai sinus dari ,


3
sin =
27
1

Dari nilai sinus dan panjang sisi dan dan rumus luas segitiga = 2 sin diperoleh luas
segitiga , yaitu:
1
= sin
2
1
3
= (6)(37) (
)
2
27
=

9
2

3 cm2

Jadi, volum prisma tersebut adalah:


=
=
9
= 3 20
2
= 903 cm3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 159

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Diketahui segienam beraturan. Jika jari-jari lingkaran luar segienam beraturan adalah 10 satuan, maka
luas segienam beraturan tersebut adalah ....

360
TRIK SUPERKILAT:
A. 150 satuan luas
= 2 sin
Karena bangunnya adalah segienam, berarti
2

B. 150 2 satuan luas


6
360
sudut pusatnya 60, sementara jari-jari
6 = (10)2 sin
lingkaran luar adalah bilangan bulat tanpa
150
3
C.
satuan luas
2
6
bentuk akar, jadi jawabannya pasti memuat
=
3

100

sin
60
D. 300 satuan luas
1
3 yang berasal dari nilai sin 60. Dari sini
= 300 3
E. 300 2 satuan luas
2
tanpa menghitung kita akan tahu bahwa
jawaban yang benar hanya C saja.

= 1503

2.

Panjang jari-jari lingkaran luar segidelapan beraturan adalah 6 cm. keliling segidelapan tersebut adalah ....
A. 06 2 2 cm

= 2 + 2 2 cos

B. 12 2 2 cm
C. 36 2 2 cm
6

= = ( 2 + 2 2 cos

D. 48 2 2 cm
E.

360

360
360
) = (2 2 (1 cos
))

72 2 2 cm 8 = 8 6 (2 (1 2 2) )
= 482 2 cm

3.

Luas segi-12 beraturan adalah 192 cm2. Keliling segi-12 beraturan tersebut adalah ....
A. 96 2 3 cm
B. 96 2 3 cm
C. 8 2 3 cm
8

D. 8 2 3 cm
E.

128 3 cm

4.

1
2
= 12 2 sin ( ) 192 = 3 2 2 = 64 = 8 cm
2
12
= 2 + 2 2 cos

360

= = ( 2 + 2 2 cos

360
360
))
) = (2 2 (1 cos

1
8 = 12 6 (2 (1 3) )
2
= 962 3 cm

Keliling suatu segienam beraturan adalah 72 cm. Luas segienam tersebut adalah ....

360
TRIK SUPERKILAT:
A. 432 3 cm
Karena bangun
= 2 sin
Karena segienam, berarti sudut
segienam, maka
2

B. 432 cm
pusatnya 60, sementara jari-jari
segitiga yang
6
360 lingkaran luar adalah bilangan
6 = (12)2 sin
terbentuk adalah
C. 216 3 cm
bulat tanpa bentuk akar, jadi
2
6
D.
E.

216 2 cm 12
216 cm
12

segitiga sama sisi.

12 Akibatnya semua sisi


segitiga adalah 12 cm.

= 3 144 sin 60
1
= 432 3
2
= 2163 cm2

jawabannya pasti memuat 3


yang berasal dari nilai sin 60. Dari
sini tanpa menghitung kita akan
tahu bahwa jawaban yang benar
hanya A atau C saja.

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 160

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

4. 2.

Menyelesaikan persamaan trigonometri.

Nilai Perbandingan Trigonometri


Tabel Nilai Trigonometri

30

1
2

1
3
2

1
3
3

45

1
2
2

1
2
2

60

1
3
2

1
2

90

Kuadran

Relasi Sudut

Periodisasi

90

Periksa Sudut

sin = sin( + )

sin +

Semua +

Kuadran II

Kuadran III

Kuadran IV

0
360

Pilih Acuan

cos = cos( + )

cos +

270

SEMUA SINdikat
TANgan KOSong

Genap
180
360

Ganjil
90
270

Fungsi
Tetap

Fungsi
Berubah
sin cos
tan cot

360

()

tan = tan( + )

Grafik
sin

(180 )

Kuadran I

180

tan +

Cek Kuadran
Tanda

dimana bilangan bulat

Persamaan Trigonometri
sin = sin = +

cos

(180 )

Selesai

cos = cos = +
360

Relasi Sudut Negatif

tan
360

()

tan = tan = +

sin() = sin
cos() = cos
tan() = tan

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

dimana bilangan bulat


Halaman 161

LOGIKA PRAKTIS Pengerjaan Persamaan Trigonometri:

Persamaan Trigonometri
Sederhana
sin = sin = +

Peta konsep di samping bisa diterjemahkan sebagai berikut:


o Jika ada persamaan sin = sin , maka penyelesaiannya
adalah:
1 = + 360
2 = (180 ) + 360

(180 )

cos = cos = +
()

o Jika ada persamaan cos x = cos , maka penyelesaiannya


adalah:
x1 = + 360
x2 = () + 360

tan = tan = +

o Jika ada persamaan tan x = tan , maka penyelesaiannya


adalah:

dimana bilangan bulat

x = + 180

Nah, proses menentukan persamaan trigonometri sederhana adalah melalui manipulasi aljabar menggunakan
identitas trigonometri pada persamaan awal pada soal.
Jadi logika praktisnya bisa tergambar dalam diagram di bawah:
Misal ditanyakan tentukan himpunan penyelesaian dari:
Persamaan Awal pada Soal

Manipulasi Aljabar Identitas Trigonometri

Diperoleh Persamaan Trigonometri Sederhana

sin = sin

cos = cos

cos 4 cos 2 = 1
(2 cos 2 2 1) cos 2 = 1
2 cos 2 2 cos 2 1 = 1

2 cos 2 2 cos 2 = 0

cos 2 (2 cos 2 1) = 0

cos 2 = 0 atau cos 2 =

1
2

tan = tan

Cari Himpunan Penyelesaian

Jadi, untuk cos 2 = 0 = cos 90, maka


21 = 90 + 360 1 = 45 + 180
22 = 90 + 360 2 = 45 + 180
1

Jadi, untuk cos 2 = = cos 60, maka


2
21 = 60 + 360 1 = 30 + 180
22 = 60 + 360 2 = 30 + 180
Dst dst. Sehingga akan diperoleh
himpunan nilai yang memenuhi
persamaan trigonometri tersebut.

Halaman 162

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Menyusun Rumus Persamaan Trigonometri dengan Panduan Grafik Trigonometri:
Inti permasalahan tentang persamaan trigonometri adalah
menemukan sudut-sudut yang menghasilkan suatu nilai
perbandingan trigonometri. Sudut-sudut tersebut berulang untuk
periode tertentu.

Grafik
periode

360

Misalnya, berapa saja sih sudut yang dapat menghasilkan nilai


sinus sama dengan 1?

periode

Pernyataan di atas bisa dituliskan dalam bentuk:


360

sin = 1 = sin 90 = 90
Nah, karena sudah hafal tabel nilai trigonometri dan paham
tentang konsep dasar perbandingan trigonometri, maka bisa
ditentukan nilai sinus sama dengan 1 dipenuhi oleh sin 90.

periode

360

Daerah kuadran bernilai positif

Padahal, fungsi sinus memiliki grafik yang berulang-ulang sesuai


periodenya masing-masing. Sehingga, untuk nilai sinus sama
dengan 1 tidak hanya dipenuhi oleh sudut 90. Namun, masih
banyak lagi sudut yang menghasilkan nilai sinus sama dengan 1.

Bagaimana cara mudah menyusun rumus perbandingan trigonometrinya?


Perhatikan gambar di atas.
Grafik sinus berulang-ulang naik turun, seperti huruf S tidur terbalik.
Berulang-ulangnya setiap 360.

Sekarang perhatikan grafiknya, nilai awal grafik sinus di kuadran I


adalah positif. Nilai sinus akan kembali positif di kuadran II.
Jadi,

sin = sin = +

(180 )

Grafik kosinus berulang-ulang turun naik seperti huruf C tidur.


Berulang-ulangnya setiap 360.

Sekarang perhatikan grafiknya, nilai awal grafik kosinus di kuadran I


adalah positif. Nilai kosinus akan kembali positif di kuadran IV.
(karena grafiknya simetris terhadap sumbu Y, maka kuadran sebelah
kiri kuadran I juga positif, kan ya?).
Jadi,
cos = cos = +
()

Grafik tangen berulang-ulang naik terputus-putus. Berulang setiap 180.


Sekarang perhatikan grafiknya, nilai positif hanya di kuadran I dan
berulang-ulang setiap 180.
Jadi,
tan = tan = +

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 163

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan himpunan penyelesaian dari persamaan trigonometri.
Contoh Soal:
Himpunan penyelesaian dari cos 4 cos 2 = 1 ; 0 360 adalah .
a. {30, 45, 135, 150, 210, 225, 315, 330}
b. {30, 60, 135, 180, 210, 225, 300, 330}
c. {0, 30, 135, 150, 210, 225, 300, 330}
d. {30, 45, 120, 135, 210, 225, 300}
e. {30, 45, 135, 150, 240, 225, 315}
Penyelesaian:
cos 4 cos 2 = 1
(2 cos 2 1) cos 2 = 1
2 cos2 2 cos 2 1 = 1

2 cos2 2 cos 2 = 0

cos 2 (2 cos 2 1) = 0
2

cos 2 = 0 atau cos 2 = 2


Jadi, untuk cos 2 = 0 = cos 90, maka
21 = 90 + 360 1 = 45 + 180
untuk = 0 = 45
untuk = 1 = 225
22 = 90 + 360 2 = 45 + 180
untuk = 1 = 225
untuk = 2 = 315
1

Jadi, untuk cos 2 = 2 = cos 60, maka


21 = 60 + 360 1 = 30 + 180
untuk = 0 = 30
untuk = 1 = 210
22 = 60 + 360 1 = 30 + 180
untuk = 1 = 150
untuk = 2 = 330
Sehingga himpunan penyelesaian adalah {30, 45, 135, 150, 210, 225, 315, 330}.

Halaman 164

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Himpunan penyelesaian persamaan cos2x 2 cos x 1; 0 x 2 adalah ....

cos 2 2 cos = 1
1 3
cos = 0 = cos
A. {0, , , 2 } (2 cos 2 1) 2 cos + 1 = 0
2
2 2
Penyelesaiannya:

2 cos 2 2 cos = 0

1 2
= + 2
2 cos (cos 1) = 0
B. {0, , , 2 }
2
2 cos = 0 atau cos 1 = 0
2 3

1)

=
+ 2
cos = 0
cos = 1
2
1
3

C. {0, , , , }
=
2
2
2
1 2
cos = 1 = cos 0
D. {0, , }
Penyelesaiannya:
2 3
= 0 + 2
1
E. {0, , }
3) = 0 + 2
2
= 0, 2

2) = + 2
3

=
2

Jadi jawabannya sebenarnya tidak ada karena untuk interval 0 < < 2
3
maka yang memenuhi hanya { , }
2 2

Jika intervalnya diubah 0 2, maka penyelesaiannya {0, , , 2}


2 2

2.

Himpunan penyelesaian persamaan cos4x 3sin 2x 1 ; 0 x 180 adalah ....


1
cos 4 + 3 sin = 1
A. {120, 150}
sin 2 = = sin 30 = sin(30)
2
2
(1 2 sin 2) + 3 sin 2 + 1 = 0
B. {150, 165}
1
2

2 sin 2 + 3 sin 2 + 2 = 0
sin 2 = = sin 150 = sin(150)
2
C. {30, 150}
(sin 2 + 2)(2 sin 2 + 1) = 0
Penyelesaiannya:
D. {30, 165} sin 2 + 2 = 0 atau 2 sin 2 + 1 = 0
1
1) = 30 + 360 2) = 150 + 360
sin 2 =
E. {15, 105} sin 2 = 2 (mustahil)
= 15 + 180
= 75 + 180
2

= 165

= 105

Soal ini tidak ada jawabannya,


mungkin maksudnya pilihan
jawaban B bukan 150, tapi
salah ketik. Seharusnya 105.

3.

Himpunan penyelesaian persamaan cos 2 x 2 sin x 1 ; 0 x 2 adalah ....


cos 2 2 sin = 1
3
sin = 0 = sin 0 = sin
A. {0, , , 2} (1 2 sin2 ) 2 sin 2 1 = 0
3
sin = 1 = sin
2

2 sin2 2 sin = 0
2
Penyelesaiannya:
4

2 sin (sin + 1) = 0
B. {0, ,
, 2}
2 sin = 0 atau sin + 1 = 0
3

sin = 0
sin = 1
1) = 0 + 2
2)
2
=0
C. {0, , , 2}
3
TRIK SUPERKILAT:
D. {0, , 2}
3
Satu-satunya jawaban yang tidak memuat
3) = + 2
2
3
2 adalah E. Perhatikan batas yang
3
E. {0, , }
=
diminta soal. 2 tidak diikutkan.
2
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

= + 2
=

Halaman 165

4.

Himpunan penyelesaian persamaan cos2x 3 cos x 2 0 untuk 0 x 2 adalah ....


1

cos 2 3 cos + 2 = 0
3

cos = = cos
2
A. 0, , , 2
(2 cos 1) 3 cos + 2 = 0
2
3
2 2

Penyelesaiannya:
2 cos 2 3 cos + 1 = 0

(2 cos 1)(cos 1) = 0
5

= + 2
B. 0, , , 2 2 cos 1 = 0 atau cos 1 = 0
3

3 3

1
1) = + 2 2) = 3 + 2
3

cos

cos

=
1

5
2
=
=
C. 0, , , 2
3
3
3
2

cos = 1 = cos 0
2

D. 0, , ,
Penyelesaiannya:
3
2
= 0 + 2

E. 0, , , 2
3) = 0 + 2
2

= 0, 2
Jadi jawabannya sebenarnya tidak ada karena untuk interval 0 < 2
5
maka yang memenuhi hanya {0, , }
3 3

Jika intervalnya diubah 0 2, maka penyelesaiannya {0, , , 2}


3 3

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 166

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

4. 3.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai perbandingan trigonometri yang menggunakan rumus
jumlah dan selisih sinus, kosinus dan tangent serta jumlah dan selisih dua sudut.

Trigonometri Kelas XI IPA


Jumlah dan Selisih Dua Sudut
Alat Bukti: Lingkaran satuan dan 3 buah juring masing-masing bersudut , , dan ( ).

Diperoleh dua segitiga


yaitu, dan
dengan =
sehingga, =

Dengan membuktikan = , diperoleh:


( + ) =

( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut negatif ( + ())


( + ) dan ( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut kuadran I

Jumlah dan Selisih Dua Sudut


sin( ) = sin cos cos sin
cos( ) = cos cos sin sin

Substitusi =
( + ) =
( + ) =

Eliminasi
( + ) dengan ( )
( + ) dengan ( )

Trigonometri Sudut Rangkap

Jumlah, Selisih dan Perkalian

Sudut Rangkap Sinus


Sin 2 = 2 sin cos

Sudut Rangkap Kosinus


cos 2 = cos2 sin2

Substitusi identitas trigonometri + =

Sudut Rangkap Kosinus Yang Lain


Sinus Kuadrat
cos 2 = 1 2 sin2

Kosinus Kuadrat

cos 2 = 2 cos2 1

Trigonometri Setengah Sudut


Sinus Setengah Sudut

Kosinus Setengah Sudut

1 cos 2
sin =
2

1 + cos 2
cos =
2

Khusus untuk tan( ),


tangen sudut rangkap dan
tangen setengah sudut,
cukup gunakan sifat identitas
TAN A = SINA DIPERKOSA

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 167

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Jumlah Selisih Dua Sudut.
Intisari dari masalah tentang jumlah selisih sinus kosinus tangen serta masalah tentang jumlah selisih dua sudut
adalah kita harus memahami bagaimana konsep awal dari cos( + ). Begitu konsep awal ini dipahami, maka
dengan menggunakan konsep-konsep dasar trigonometri di kelas X, maka semua konsep tentang trigonometri
di kelas XI IPA akan segera muncul satu-persatu dengan sendirinya.
Untuk mendampingi pemahaman konsep dasar yang sudah diperoleh lewat pembelajaran di sekolah, kali ini
Pak Anang akan membagikan konsep LOGIKA PRAKTIS dalam menyusun rumus jumlah selisih dua sudut
sebagai berikut:
Konsep awal yang harus diingat adalah sin( ) dan cos( ).
sin( ) = sin cos cos sin
cos( ) = cos cos sin sin
Perhatikan, untuk sin( ), diawali huruf S, yang secara kreatif imajinatif dimaknai dengan:
Keterangan:
Selang-seling diambil dari bahasa Jawa,
artinya adalah pola yang selalu bergantian.

SELANG-SELING
SIN
SAMA

SELANG-SELING
dimulai dari SIN

( )
SAMA
tanda plus minusnya

Keterangan:
Kalau cos( ) berarti kebalikannya.
SELANG-SELING diawali SIN >< Kembar diawali COS
SAMA >< BERBEDA

Tanda SAMA

sin( + ) = sin cos + cos sin


sin( ) = sin cos cos sin
Dimulai dari SIN
SELANG-SELING,
bergantian SIN COS lalu COS SIN
Jadi, untuk cos( ) tinggal membalik konsep menghafal rumus sin( ) di atas.
Tidak SELANG-SELING (KEMBAR)
Bukan SIN (Jadi, dimulai dari cos)
Tidak SAMA (Tanda plus minus berbeda)
Tanda BEDA

cos( + ) = cos cos sin sin


cos( ) = cos cos + sin sin
Dimulai dari COS
KEMBAR,
bergantian COS COS lalu SIN SIN
Halaman 168

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Sudut Rangkap.
Masih ingat dengan konsep rumus jumlah sudut sinus kosinus pada halaman sebelumnya??
sin( + ) = sin cos + cos sin
dan
cos( + ) = cos cos sin sin
Asyik.
Nah, konsep kedua yang harus melekat kuat di otak adalah tentang sin 2 dan cos 2, diperoleh dari rumus
sin( + ) dan cos( + ) dengan mengganti = .
sin( + ) dan cos( + )

Ganti =

sin 2 dan cos 2


Konsep untuk mendapatkan sin 2 adalah:

sin( + ) = sin cos + cos sin


sin( + ) = sin cos + cos sin
sin 2 = 2 sin cos
Konsep untuk mendapatkan cos 2 adalah:

cos( + ) = cos cos sin sin


cos( + ) = cos cos sin sin
cos 2 =

cos2

sin2

Jadi,

sin 2 = 2 sin cos


cos 2 = cos2 sin2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 169

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Kosinus Sudut Rangkap yang Lain.
Masih ingat dengan konsep rumus kosinus sudut rangkap pada halaman sebelumnya??
cos 2 = cos 2 sin2
Asyik.
Nah, konsep ketiga yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus cos 2 yang lainnya. Rumus kosinus
sudut rangkap yang lain diperoleh dari cos 2 dengan mensubstitusikan identitas trigonometri Pythagoras.
cos 2 = cos 2 sin2
Substitusi sin2 + cos2 = 1

cos 2 = 2 cos 2 1

cos 2 = 1 2 sin2

Konsep untuk mendapatkan cos 2 = 2 cos2 1 adalah:

cos 2 = cos 2

sin2

cos 2 = cos 2 (1 cos 2 )

sin2 + cos 2 = 1

sin2 = 1 cos2

cos 2 = 2 cos 2 1
Konsep untuk mendapatkan cos 2 = 1 2 sin2 adalah:

cos 2

cos 2 =

sin2

cos 2 = (1 sin2 ) sin2

sin2 + cos 2 = 1

cos 2 = 1 sin2

cos 2 = 1 2 sin2
TRIK SUPERKILAT cara menghafalkannya adalah:
Perhatikan selalu ada angka 1, selalu ada 2sin2 atau 2cos2. Polanya selalu bentuk pengurangan.

cos 2 =

cos 2 = 2 os2

cos 2 =

cos 2 = 2 in2

cos 2 =
Keterangan TRIK SUPERKILAT:
Ingat posisi huruf alfabet,
posisi C lebih awal dari S.
Gunakan singkatan CIS, jadi
cos 2 memiliki dua bentuk
lain, yaitu CI dan IS.

Halaman 170

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Setengah Sudut.
Masih ingat dengan konsep rumus kosinus sudut rangkap Pythagoras pada halaman sebelumnya??
cos 2 = 2 cos 2 1
cos 2 = 1 2 sin2
Asyik.
Nah, konsep keempat yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus trigonometri setengah sudut.
Rumus trigonometri setengah sudut diperoleh dari konsep cos 2 Pythagoras.
Pak Anang menyebut rumus cos 2 Pythagoras untuk dua konsep atau rumus di atas.
cos 2 Pythagoras

cos 2 = 2 cos 2 1

cos 2 = 1 2 sin2

Invers, pindah ruas sampai diperoleh cos dan sin

1 + cos 2
cos =
2

1 cos 2
sin =
2

Konsep rumus trigonometri sudut setengah tersebut SEBENARNYA TIDAK PERLU DIHAFAL!
Kenapa?
Karena sebenarnya yang perlu diingat dan dihafal adalah perubahan dari konsep cos 2 Pythagoras menjadi
konsep trigonometri sudut setengah hanya mengalami proses invers, alias pindah ruas saja.
Kesimpulannya, RUMUSNYA TIDAK BERUBAH MAKNA, HANYA BERUBAH FORMASI SAJA..!!!!!
Jadi, misalkan lupa rumus trigonometri setengah sudut tidak jadi masalah, asalkan ingat pola di bawah ini:
Konsep trigonometri sudut setengah
Diketahui sudut rangkap,
ditanya setengah sudut.

cos 2 = 2 cos2 1

Konsep trigonometri sudut setengah


Diketahui sudut rangkap,
ditanya setengah sudut.

dan

Konsep trigonometri sudut rangkap


Diketahui suatu sudut,
ditanya sudut rangkapnya.

cos 2 = 1 2 sin2
Konsep trigonometri sudut rangkap
Diketahui suatu sudut,
ditanya sudut rangkapnya.

LOGIKA PRAKTIS cara menghafalkannya adalah:


Perhatikan selalu ada angka 1, selalu ada angka 2, selalu ada cos2A. Polanya selalu bentuk akar.

+
1 + cos 2
cos 2 = 2 cos 2 1 cos =
2
1 cos 2
cos 2 = 1 2 sin2 sin =
2

Keterangan TRIK SUPERKILAT:


Dihasilkan dari invers konsep
cos 2 Pythagoras
Tanda plus minus dilihat dari
tanda koefisien trigonometri.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 171

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Jumlah, Selisih, dan Perkalian Trigonometri.
Masih ingat dengan konsep rumus jumlah sudut sinus kosinus pada TRIK SUPERKILAT paling awal tadi??
sin( ) = sin cos cos sin
dan
cos( ) = cos cos sin sin
Asyik.
Nah, konsep kelima yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus trigonometri jumlah dan selisih
sinus kosinus perkalian sinus kosinus. Konsep rumus ini diperoleh dengan mengeliminasi komponen yang sama
pada sin( + ) dan sin( ) serta mengeliminasi komponen yang sama pada cos( + ) dan cos( ).
Trigonometri Jumlah dan Selisih Dua Sudut
sin( )

cos( )

Eliminasi
sin( + ) dengan sin( )

Eliminasi
cos( + ) dengan cos( )

sin( + )
sin( )

sin( + )
sin( )

2 sin cos

2 cos sin

cos( + )
cos( )

2 cos cos

cos( + )
cos( )

2 sin sin

Substitusi

( + ) =
( ) =
2 = ( + )
=

sin
sin
1

( + ) =
( ) =

2 = ( )

dibagi 2

+ )

sin
sin

2 sin ( + ) cos ( )

( + ) =
( ) =

dibagi 2

cos
cos

2 cos ( + ) sin ( )

cos
cos

2 cos ( + ) cos ( )

2 sin ( + ) sin ( )

LOGIKA PRAKTIS cara membacanya:


Keterangan cara membaca TRIK SUPERKILAT:
1


Halaman 172

S adalah sin dan C adalah cos.

( + ) + ( ) =
1

S+S

( + )

2SC

1
( + )
2

S+S

1
( )
2

( )

2SC

+ = ( + ) ( )

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS cara menyusun rumus jumlah, selisih dan perkalian trigonometri:
1

Keterangan cara menyusun TRIK SUPERKILAT:


Masih ingat dengan rumus jumlah dua sudut trigonometri kan?
sin( + ) = sin cos + cos sin
cos( + ) = cos cos sin sin
Ditulis ulang dengan singkat sebagai berikut:
+= +
+=
Lihat ruas kiri ada + dan +, Ini yang ditulis di kolom kiri dengan
membubuhkan tanda + dan bergantian.
Tanda + dan ini diperoleh dari proses eliminasi.
Jadi, urutannya adalah + , lalu , dan + lalu .
+

Lalu perhatikan ruas kanan, ada berturut-turut adalah , , , dan .


Itulah yang ditulis urut dari atas ke bawah dengan membubuhkan angka 2.
Angka 2 tersebut diperoleh dari hasil eliminasi.
2
2
2
2
Nah, lalu dikonstruksi seperti pada TRIK SUPERKILAT menjadi bagan di
bawah ini:
1
1
2
2
+

Perhatikan cara membacanya: tanda dibaca ( + ) dan tanda dibaca ( )


1 1

2 2

dibaca:

+ = ( + ) ( )

dibaca:

= ( + ) + ( )

JEMBATAN KELEDAI untuk menghafalkan rumus jumlah selisih dan perkalian trigonometri:
Sayang ditambah sayang menjadi dua-duanya sangat cinta.
Sayang dikurangi sayang menjadi dua-duanya cintanya sirna.
Cinta ditambah cinta menjadi dua-duanya cinta-cintaan.
Cinta dikurangi cinta menjadi aduh. dua-duanya sayangnya sirna.
Keterangan: kata aduh dimaknai sebagai tanda negatif ().

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 173

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Rumus Jumlah Selisih Dua Sudut, Jumlah Selisih atau Perkalian untuk Tangen.
Nah, konsep keenam atau konsep terakhir yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus jumlah selisih
dua sudut untuk tangen, dilanjutkan dengan tangen sudut rangkap, tangen setengah sudut.
Khusus untuk tangen sebenarnya jika lupa rumusnya, cukup ingat aja sifat perbandingan untuk tangen, yaitu:
TAN A adalah SINA DIPERKOSA
atau dituliskan sebagai:
=

Sehingga,
1
sin( + )
sin cos + cos sin cos cos
tan( + ) =
tan( + ) =

1
cos( + )
cos cos sin sin
cos cos
sin cos cos sin
cos
cos + cos cos
=
cos cos sin sin
cos cos cos cos
sin sin
cos
+ cos
=
sin sin
1 cos cos
tan + tan
=
1 tan tan
Jadi,
tan( ) =

tan tan
1 tan tan

Sehingga jika = , akan diperoleh:


tan( + ) =

tan + tan
2 tan
tan 2 =
1 tan tan
1 tan2

Tangen setengah sudut diperoleh dari rumus sinus dan kosinus setengah sudut:
1 cos 2
sin =
2
1 + cos 2
cos =
2
}

1 cos 2
sin
1 cos 2
2
1 cos 2
2
tan =
=
=

=
cos
2
1 + cos 2
1 + cos 2
1 + cos 2
2

Jadi,
1 cos 2
tan =
1 + cos 2

Halaman 174

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Rumus Khusus untuk Tangen


Khusus untuk tan( ),
tangen sudut rangkap dan
tangen setengah sudut,
cukup gunakan sifat identitas
TAN A = SINA DIPERKOSA

Jumlah dan Selisih Dua Sudut

Jumlah dan Selisih Dua Sudut Tangen

sin( ) = sin cos cos sin


cos( ) = cos cos sin sin

tan( ) = cos() = 1tan tan

Substitusi =
( + ) =
( + ) =

Trigonometri Sudut Rangkap


Sudut Rangkap Sinus
Sin 2 = 2 sin cos

Sudut Rangkap Kosinus


cos 2 = cos2 sin2

sin()

tan tan

Substitusi =
( + ) =

Tangen Sudut Rangkap


tan 2 =

2 tan
1 tan2

Substitusi identitas trigonometri + =

Sudut Rangkap Kosinus Yang Lain


Sinus Kuadrat
cos 2 = 1 2 sin2

Kosinus Kuadrat

cos 2 = 2 cos2 1

Trigonometri Setengah Sudut


Sinus Setengah Sudut

Kosinus Setengah Sudut

1 cos 2
sin =
2

1 + cos 2
cos =
2

Tangen Setengah Sudut


Tangen Setengah Sudut
tan =

sin
1 cos 2
=
cos
1 + cos 2

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS yang lain akan segera diupdate dan dipublish.
Jadi, kunjungi selalu laman web http://pak-anang.blogspot.com untuk melihat update terbaru TRIK
SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS nya.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 175

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut.
Contoh Soal:
Diketahui dari sin 75 + cos 75 adalah .
1
a. 4 6
b.

1
2
2

c.

1
3
2

d. 1
e.

1
6
2

Penyelesaian:
Ingat, sin( + ) = sin cos + cos sin dan cos( + ) = cos cos sin sin .
Perhatikan juga bahwa 75 = (45 + 30).
Sehingga,
sin 75 + cos 75 = sin(45 + 30) + cos(45 + 30)
= (sin 45 cos 30 + cos 45 sin 30) + (cos 45 cos 30 sin 45 sin 30)
1
1
1
1
1
1
1
1
= ( 2 3 + 2 ) + ( 2 3 2 )
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
= 6 + 6
4
4
1
= 6
2
Cara lain untuk soal ini menggunakan TRIK SUPERKILAT ada di halaman 184.

Halaman 176

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut jika diketahui perbandingan
trigonometri dari dua sudut tersebut.
Contoh Soal 1:
4
Diketahui sin = dan sin =
a.

117
125

7
,
25

dengan sudut lancip dan sudut tumpul. Nilai dari cos( ) = .

100

b. 125
75

c. 125
44

d. 125
21

e. 25
Penyelesaian:
Ingat, jika diketahui sebuah nilai perbandingan trigonometri, maka perbandingan trigonometri yang lain
bisa ditemukan menggunakan alat bantu segitiga siku-siku.
4
5

Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin = adalah: (Ingat adalah sudut lancip)
3

Sehingga, cos = 5

3
7

Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin = 25 adalah: (Ingat adalah sudut tumpul)
25

Jadi,

Sehingga, cos =

24
(Ingat nilai cos sudut tumpul adalah negatif)
25

24

cos( ) = cos cos + sin sin


=

3
5

=
=

(
72
125
44

24
25
+

)+
28

5 25

125

125

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 177

Contoh Soal 2:
4
12
Pada segitiga lancip, diketahui cos = 5 dan sin = 13, maka sin = .
a.

20
65

b.

36
65

c.

56
65

d.

60
65

e.

63
65

Penyelesaian:
Ingat, jika diketahui sebuah nilai perbandingan trigonometri, maka perbandingan trigonometri yang lain
bisa ditemukan menggunakan alat bantu segitiga siku-siku.
4

Segitiga siku-siku untuk menyatakan cos = 5 adalah: (Ingat adalah sudut lancip)
5

Sehingga, sin = 5

4
12

Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin = 13 adalah: (Ingat adalah sudut lancip)

13

12

Sehingga, cos = 13

Ingat, besar sudut dalam segitiga = 180.


+ + = 180

= 180 ( + )
Sehingga,
sin = sin(180 ( + )) (Ingat sifat relasi sudut antar kuadran sin(180 ) = sin )
sin = sin( + )
Jadi,

sin = sin( + ) = sin cos + cos sin


=

5 13
15 48
=
+
65 65
63
=
65

Halaman 178

4 12

5 13

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut jika diketahui pola rumusnya.
Contoh Soal:
Nilai sin 45 cos 15 + cos 45 sin 15 sama dengan .
1
a.
2

b.

1
2
2

c.

1
3
2

d.

1
6
2

e.

1
3
3

Penyelesaian:
Ingat, sin cos + cos sin = sin( + )
Sehingga,

1
sin 45 cos 15 + cos 45 sin 15 = sin(45 + 15) = sin 60 = 3
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 179

Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut untuk menentukan salah satu
komponen rumusnya.
Contoh Soal:
1
Diketahui dan adalah sudut lancip dan = 30. Jika cos sin = , maka nilai dari sin cos = .
a.

1
6

b.

2
6

c.

3
6

d.

4
6

e.

5
6

Penyelesaian:
Lihat pada soal, diketahui selisih dua sudut ,
dan salah satu komponen dari rumus jumlah atau selisih dua sudut yakni cos sin .
Dengan melihat bahwa yang diketahui komponen perkalian SELANG-SELING, maka rumus yang digunakan
adalah sin( ).
Jadi,

sin( ) = sin cos cos sin


1

sin 30 = sin cos


6
1
1

= sin cos
2
6
1 1

+ = sin cos
2 6
3 1

+ = sin cos
6 6
4

= sin cos
6

Halaman 180

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan rumus jumlah atau selisih dua sudut untuk menentukan salah satu
komponen rumusnya
Contoh Soal:

1
Diketahui ( + ) = dan sin sin = . Nilai dari cos( ) = .
3
4
a. 1
1

b. 2
c.

1
2

d.

3
4

e. 1
Penyelesaian:
Lihat pada soal, diketahui jumlah dua sudut + ,
dan salah satu komponen dari rumus jumlah atau selisih dua sudut yakni sin sin .
Dengan melihat bahwa yang diketahui komponen perkalian KEMBAR, maka rumus yang digunakan adalah
cos( + ).
Sehingga untuk mencari nilai cos( ) maka harus komplit terlebih dahulu komponen dari rumusnya,
SIN SIN udah ada, tinggal COS COS yang belum ada.
Nilai COS COS dicari menggunakan rumus cos( ):
cos( + ) = cos cos sin sin

cos = cos cos


3
4
1
1

= cos cos
2
4
1 1

+ = cos cos
2 4
2 1

+ = cos cos
4 4
3

= cos cos
4
Jadi,
cos( ) = cos cos + sin sin
3 1
= +
4 4
=1

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 181

Menggunakan rumus perkalian sinus kosinus.


Contoh Soal:
cos 10
Nilai dari cos 40 cos 50 adalah .
a. 3
b. 2
c. 1
1
d.
e.

2
1
4

Penyelesaian:
Sudut yang digunakan pada soal bukan sudut istimewa.
Pada soal terdapat perkalian antara COS dengan COS, maka berlaku konsep perkalian dua kosinus.
Jadi,

cos 10
cos 10
(munculkan bentuk 2 cos cos = cos( + ) + cos( ))
=
cos 40 cos 50 1 2 cos 40 cos 50
2
cos 10
1
2
=
(dibagi = dikali )
1
2
1
(cos(40 + 50) + cos(40 50))
2
cos 10
2
=
(ingat relasi sudut negatif, cos() = cos )
cos 90 + cos(10) 1
2 cos 10
=
0 + cos 10
2 cos 10
=
cos 10
=2

Halaman 182

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menggunakan rumus jumlah atau selisih sinus kosinus.


Contoh Soal:
Nilai dari cos 195 + cos 105 adalah .
1
a.
6
2
b.

1
3
2

c.

1
2
2

d. 0
1

e. 2 6
Penyelesaian:
1
1
Ingat cos + cos = 2 cos 2 ( + ) cos 2 ( )
Jadi,

1
1
cos 195 + cos 105 = 2 cos (195 + 105) cos (195 105)
2
2
1
1
= 2 cos (300) cos (90)
2
2
= 2 cos 150 cos 45
1
1
= 2 ( 3) ( 2)
2
2
1
= 6
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 183

TRIK SUPERKILAT
Memanipulasi rumus sin + cos atau sin cos menggunakan relasi sudut antar kuadran.
Contoh Soal:
Nilai dari sin 75 + cos 75 adalah .
1
a. 4 6
b.

1
2
2

c.

1
3
2

d. 1
e.

1
6
2

Penyelesaian:
Ingat, nggak ada rumus jadi untuk sinus ditambah kosinus.
Yang ada hanyalah sin + sin, sin sin, cos + cos, dan cos cos.
Nah, supaya bisa menggunakan rumus jumlah selisih sinus kosinus, maka gunakan relasi sudut antar
kuadran untuk mengubah sin + cos, menjadi sin + sin atau cos + cos.
Ingat, sin(90 ) = cos atau cos(90 ) = sin .
Jadi,

sin 75 + cos 75 = sin 75 + cos(90 15)


= sin 75 + sin 15
1
1
= 2 sin (75 + 15) cos (75 15)
2
2
1
1
= 2 sin (90) cos (60)
2
2
= 2 sin 45 cos 30
1
1
= 2 ( 2) ( 3)
2
2
1
= 6
2

Kunjungi selalu laman web http://pak-anang.blogspot.com untuk melihat update TRIK SUPERKILAT dan
LOGIKA PRAKTIS terbarunya.

Halaman 184

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Diketahui
A. 1
3
B.
4
1
C.
2
1
D.
4
E. 0

2.

1
dan sin sin dengan dan merupakan sudut lancip. Nilai cos( ) ....
3
4
cos( ) = cos cos + sin sin (diketahui dari soal sin sin =

1
2

= cos cos +

cos cos =

1
4

dan = )
3

cos( + ) = cos cos sin sin


1

cos( + ) =
cos( + ) = 0

Diketahui nilai sin cos

3
1
dan sin ( ) untuk 0 180 dan 0 90.
5
5

Nilai sin ( ) ....


1
3
sin( ) = sin cos cos sin (diketahui dari soal sin cos = dan sin( ) = )
3
5
5
A.
3
1
5
= cos sin
5
5
2
2
cos sin =
B.
5
5
1
sin( + ) = sin cos + cos sin
C.
5 sin( + ) = 1 + ( 2)
5
5
1
1
D.
sin( + ) =
5
5
3
E.
5

3.

Diketahui sin
A.
B.
C.
D.
E.

4.

3
56
sin =
5
5
3
65
4

48
cos =
5
4
65
36
65
sin( + ) = sin cos + cos sin
20 sin( + ) = 3 12 + 4 5
5 13
5 13
65
36
20
sin( + ) = +
65
65
16
56

sin(
+
)
=
65
65

Jika A B
1
4
1
B.
2
3
C.
4
D. 1
5
E.
4

A.

12
3
( dan sudut lancip) . Nilai sin ( ) ....
dan cos
13
5

12
13
5
sin =
13
cos =

13

12

5
dan cos A cos B , maka cos(A B) ....
5

3
8
cos( + ) = cos cos sin sin (diketahui dari soal cos cos = dan + = )
8
3

1
2

= sin sin

sin sin =

8
1
8

cos( ) = cos cos + sin sin


5

8
6

8
3

cos( ) = +
cos( ) = =

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 185

5.

Nilai dari sin 75 sin 165 adalah ....


+

1
A.
2
sin sin = 2 cos (
) sin (
)
2
2
4
75 + 165
75 165
1
sin 75 sin 165 = 2 cos (
) sin (
)
B.
3
2
2
4
= 2 cos 120 sin(45) (ingat sin() = sin )
1
= 2 cos 120 sin 45
C.
6
= 2 cos(180 60) sin 45 (ingat cos(180 ) = cos )
4
= 2 (cos 60) sin 45
1
= 2 cos 60 sin 45
D.
2
1 1
2
= 2 2
1
2 2
E.
6
1
2
= 2
2

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 186

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

SKL 5. Memahami konsep limit, turunan dan integral dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri, serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
5. 1.

Menghitung nilai limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.

Limit Aljabar
Bentuk Umum

lim ()

Limit

Limit

Jika () terdefinisi

Jika () =

lim () = ()

() diubah sehingga
0
pembuat nilai hilang.

itu mendekati nol


lim

1
=0

Pemfaktoran

Dikali Sekawan Akar

Dibagi Variabel Pangkat Tertinggi

( )()
()
= lim
()
( )()

2 2
2 2 4

3 2 2 + 4
5 2 + 9 3

Sehingga hilanglah pembuat


()
0
nilai , yaitu ()

Bentuk limit tersebut memuat


bentuk akar yaitu 2 2, yang
bentuk sekawannya 2 + 2.

Nilai limit di atas adalah bentuk tak tentu ,

bagilah semua suku pembilang dan penyebut


dengan variabel pangkat tertinggi, yaitu 2 ,

2 2 2 + 2

2 2 4
2 + 2
(2 4)
lim
2 (2 4)(2 + 4)

32 2 4
2 2 + 2
lim 2
5
9 3
+ 2 2
2

lim

()
()
()

()
lim

lim

lim

lim

lim

30+0
+00

2 5

Sehingga hilanglah pembuat


0
24
nilai , yaitu
0

24

Dikali Sekawan Akar

Aturan LHpital

lim 2 2 + 3 1 2 2 + 5

Diturunkan
()
()
lim
= lim
()
()

3
5

Nilai limit adalah bentuk tak tentu ,


kalikan dengan bentuk sekawan akar.
lim 2 2 + 3 1 2 2 + 5

2 2 + 3 1 + 2 2 + 5
2 2 + 3 1 + 2 2 + 5

Setelah itu lanjutkan dengan membagi


variabel pangkat tertinggi.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 187

Limit Trigonometri
Sinus dan Tangen

Kosinus Jahat

Coret Sinta

Hapus Kosinus

sin

= lim
=1
0
0 sin
lim

1
=1
0 cos

lim cos = lim

tan

= lim
=1
0
0 tan
lim

lim cos = lim

0 cos

=1

sin
tan
= lim
=1
0 tan
0 sin
lim

sin
tan
= lim
=1
0 sin
0 tan
lim

Kosinus Baik adalah Kosinus yang


menyebabkan nilai limit menjadi 0.

sin

lim
= lim
=
0
0 sin

tan

= lim
=
0
0 tan

lim

Ingat lagi identitas trigonometri


1
1 cos = 2 sin2
2
1 cos2 = sin2

sin
tan
lim
= lim
=
0 tan
0 sin

sin
tan
= lim
=
0 sin
0 tan

lim

Kosinus Baik
Ubah Kosinus
1
1
1
2 sin2
sin sin

2
2
2
lim
= lim
= lim 2

0
0
0
2
2

1
1
1
2 sin2
sin sin

2
2
2
lim
= lim
= lim 2

0
0
0
2
2

1
1
1
2 sin2
sin sin

2
2
2
lim
= lim
= lim 2

0
0
0
2
2

1
1
1
2 sin2
sin sin

2
2
2
lim
=
lim
=
lim
2

0
0
0
2
2

1
1
2 sin2 2 sin2

2
2
lim
=
lim
= dst dst
0
0
2
2
lim


sin2
sin sin
= lim
= lim

2
2
0
0


sin2
sin sin
=
lim
= lim

0
0
0
2
2

lim


sin2
sin sin
= lim
= lim

2
0
0
0

lim


sin2
sin sin
= lim
= lim

2
0
0
0

lim


sin2 sin2
= lim
= dst dst
2
0
0

2
lim

dst dst

Halaman 188

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Pengerjaan Limit.


Secara umum proses mengerjakan soal limit adalah sebagai berikut:

lim ()

Substitusi = ke ()

Periksa
Hasilnya?

Bentuk tertentu
0

( , = 0, = )

0

Ubah

Bentuk tak tentu


0
( , , , )
0

Selesai

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 189

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menggunakan Aturan LHopital (Turunan).
0

Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar yang menghasilkan bentuk tak tentu 0 adalah dengan
menggunakan aturan LHopital, yaitu mencari turunan dari pembilang dan penyebut. Lalu langkah berikutnya
adalah disubstitusikan limitnya ke fungsi. Selesai.
Contoh:
2 2 7 + 6 0
=
2
4 8
0
lim

Sehingga,
diturunkan

2 2 7 + 6
4 7 4(2) 7 8 7 1
= lim
=
=
=
2
2
4 8
4
4
4
4
lim

disubstitusikan
diturunkan

Halaman 190

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Asal Muasal TRIK SUPERKILAT Limit Aljabar Menggunakan Modifikasi Aturan LHopital (Turunan Modifikasi).
Perhatikan misalkan kita hendak mencari penyelesaian dari:

() ()
lim
= .

()
0

Bentuk limit tersebut menghasilkan suatu nilai tak tentu yaitu 0.


Jadi kesimpulannya adalah:

() () 0
lim
=

()
0

() () = 0 () = ()
() = 0

untuk {

Maka, penyelesaiannya bisa menggunakan aturan LHopital, meskipun cukup panjang karena fungsi yang
dilimitkan masih memuat bentuk akar.
Sehingga dengan menggunakan aturan LHopital:

[ () ()]
() ()

lim
= lim

()
[()]

(ingat ( ()) =
(()) )

(sehingga

1

1
1
( ()) = (()) () =

()

= lim

( ())

()

()

1
(())

()

1 )

( ())

( ())

()

(ingat untuk berlaku () = ())


()

= lim

( ())

=(

Pangkat Akar

()

1 ) (lim

( ())

Nilai Akar

( ())

()

Pangkat Akar 1

(keluarkan

( ())

dari kedua ruas)

() ()
)
()

Aturan LHopital, tapi tanpa tanda akar

Jadi, kesimpulannya jadilah sebuah TRIK SUPERKILAT, yang Pak Anang beri nama, TURUNAN MODIFIKASI.
Mengapa? Karena prinsipnya sama dengan proses mencari nilai limit dengan menggunakan aturan LHopital,
yakni dengan mencari turunan pembilang dan penyebut. Namun, TRIK SUPERKILAT tidak menggunakan tanda
akar, dan hasilnya nanti harus dikalikan dengan sesuatu.
Sesuatu itu adalah, pangkat(nilai akar)pangkat-1 yang harus diletakkan terbalik dengan letak akar semula.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 191

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menggunakan Modifikasi Aturan LHopital (Turunan Modifikasi).
0

Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar yang memuat bentuk akar dan menghasilkan bentuk tak tentu 0
adalah dengan menggunakan modifikasi aturan LHopital, yaitu memodifikasi cara mencari turunan dari
pembilang atau penyebut bentuk akar. Lalu langkah berikutnya adalah disubstitusikan limitnya ke fungsi.
Selesai.
0

Soal Limit bentuk 0 yang memuat bentuk akar

Perhatikan tiga hal

Pangkat Akar

Nilai Akar

Buang Tanda Akar, Ganti dengan Kurung

Letak Akar

Turunkan Pembilang Penyebut (Aturan LHopital)

Kalikan dengan Sesuatu


Keterangan TRIK SUPERKILAT:

Selesai!

Dikalikan sesuatu, maksudnya dikalikan dengan:


pangkat(nilai akar)pangkat-1
yang letaknya berkebalikan dengan letak akar.

Misal soalnya adalah sebagai berikut:


lim

3 + 3 5 1 0
=
2 4
0

Maka tiga hal yang harus segera diperhatikan pada soal adalah:

3 + 3 5 1 0
=
2
2 4
0
lim

Periksa akar pangkat berapa?

akar pangkat ""

3 + 3 5 1 0
=
2
2 4
0
lim

Periksa nilai dari akar pada soal.

+ = () + = = ""

Lihat letak akar!


Kalau di atas tulis di bawah.
Kalau di bawah tulis di atas.

3 + 3 5 1 0
=
2
2 4
0

Apa yang ditulis?

akar berada di atas tulis di bawah

pangkat (nilai akar)pangkat

pangkat (nilai akar)pangkat1

Halaman 192

lim

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Nah sekarang praktek mengerjakan soalnya:


Tentukan nilai dari:
3 + 3 5 1
= .
2
2 4
lim

Perhatikan soal!

3 + 3 5 1
2
2 4

Buang tanda akar!


Ganti akar dengan tanda kurung

(3 + 3) (5 1)
2
2 4

lim

lim

[(3 + 3) (5 1)]

lim
2
2
[ 4]

Gunakan aturan LHopital!


Mencari turunan dari
pembilang dan penyebut

Masih ingat apa yang ditulis?


Pangkat = 2
Nilai Akar = 3
Letak Akar = di atas

Selesai!!!!

=
=
=

()

2
1

4
pangkat(nilai akar)pangkat-1

=
=

()

1
3 + 3 5 1
=
2
2
4
12

lim

Contoh Pengerjaan TRIK SUPERKILAT Modifikasi Aturan LHopital Versi Lebih Singkat:
Tentukan nilai dari:
2 + 1 4 3
= .
2
5 15
lim

Sehingga,

Diturunkan tanpa tanda akar

Keterangan TRIK SUPERKILAT:


Dikalikan sesuatu

Dikalikan sesuatu, maksudnya dikalikan dengan:


pangkat(nilai akar)pangkat-1
yang letaknya berkebalikan dengan letak akar.

24
1
2
1
1
1
2 + 1 4 3
= lim

=
= 5
2
2 5
5 10
5
25
25
25
55
lim

Diturunkan tanpa tanda akar

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 193

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menuju Tak Hingga dengan Membagi Variabel Pangkat Tertinggi.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar menuju tak hingga dengan membagi variabel pangkat tertinggi
adalah dengan membandingkan pangkat variabel pada pembilang dan penyebut. Selesai.
Soal Limit bentuk

Bentuk umum
1 + 2 1 + 3 2 + +
1 + 2 1 + 3 2 + +
lim

Bandingkan pangkat terbesar


dari pembilang dan penyebut

<

Nilai limit = 0

Nilai limit =

>

1
1

Nilai limit =

LOGIKA PRAKTIS menghafalkan:


Ingat, kecil 0, besar

Kalau pangkat terbesar di bawah berarti nol. Bawah itu KEEEECIIIILLLL.


Kalau pangkat tertinggi di atas berarti tak hingga. Atas itu BEESAAAARRR.
Jika pangkat tertinggi ada di atas dan di bawah, maka lihat koefisiennya saja.
Selesai!

Misal soalnya adalah sebagai berikut:


5 3 + 2 15
= .
2 4 3 2 + 1
lim

Kalau pangkat terbesar di bawah berarti nol. Bawah itu KEEEECIIIILLLL.


Jadi nilai limitnya sama dengan nol.

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah pangkat terbesar ada di bawah..
Berarti KEEECIIIIILLLLL. Sehingga nilai limitnya adalah 0 (nol).
Perbandingan koefisien
bertanda positif

2 3 + 5 2 + 7
= .
3 2 + 13 + 5
lim

Kalau pangkat terbesar di atas berarti tak hingga. Atas itu BEEESAAARR.
Jadi nilai limitnya sama dengan positif tak hingga, perbandingannya positif..

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah pangkat terbesar ada di atas..
Berarti BEEESAAAARRRRRR. Sehingga nilai limitnya adalah + (positif tak terhingga).

4 3 + 5 21
= .
3 3 + 7 2 4
lim

Kalau pangkat terbesar di atas dan di bawah berarti nilai limitnya adalah hasil
4

pembagian koefisien yang memuat variabel pangkat tertinggi, yaitu .


3

Apabila pangkat terbesar ada di atas dan di bawah, maka nilai limitnya adalah hasil pembagian koefisien
variabel pangkat tertinggi tersebut.
Halaman 194

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menuju Tak Hingga dengan Mengalikan Bentuk Sekawan Akar.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar menuju tak hingga dengan mengalikan bentuk sekawan akar
adalah membandingkan koefisien suku derajat dua dan suku derajat satu di dalam tanda akar. Selesai.
Soal Limit bentuk

Bentuk umum
lim 2 + + 2 + +

Bandingkan koefisien suku


derajat dua di dalam tanda akar

<

Nilai limit =

>

Nilai limit =

Nilai limit = +

LOGIKA PRAKTIS menghafalkan:

Ingat, akar tanda positif +, akar tanda negatif


Kalau koefisien terbesar di akar bertanda positif. Maka nilai limit POSITIF TAK HINGGA.
Kalau koefisien terbesar di akar bertanda negatif. Maka nilai limit NEGATIF TAK HINGGA.
Jika koefisien tertinggi sama pada kedua bentuk akar, maka gunakan rumusnya.
Selesai!

Misal soalnya adalah sebagai berikut:


Kalau koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Maka nilai limit adalah POSITIF TAK HINGGAAAAAAA.

lim 2 2 + 3 4 2 7 1 = .

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Sehingga nilai limitnya adalah + (positif tak hingga).

Kalau koefisien terbesar ada di akar bertanda negatif.


Maka nilai limit adalah NEGATIF TAK HINGGAAAAAAA.

lim 2 + 3 4 2 2 7 1 = .

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Sehingga nilai limitnya adalah (negatif tak hingga).

Kalau koefisien terbesar ada di kedua bentuk akar.

lim 2 2 + 3 4 2 2 7 1 = .

Maka nilai limit adalah

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di kedua bentuk akar.

3(7)
10
5
5
Sehingga nilai limitnya adalah
=
=
= = 2
2

22

22

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 195

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Sinta Coret.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk sinus atau tangen dan menghasilkan
0
bentuk tak tentu 0 adalah dengan mencoret sinus dan tangen sehingga tinggal menyisakan sudutnya saja. Lalu
langkah berikutnya adalah mencoret variabel yang sama pada pembilang dan penyebut. Selesai.
0

Soal Limit Fungsi Trigonometri 0 bentuk 0

Jika limit memuat bentuk sin atau tan,


maka coret sin atau tan.
Lalu sederhanakan bentuk yang tersisa.

lim

sin

= lim
=1
0

sin

lim

sin

= lim
=
0

sin

lim

tan

= lim
=1
0
0 tan

tan

= lim
=
0
0 tan

lim

sin
tan
= lim
=1
0 tan
0 sin

sin
tan
= lim
=
0 tan
0 sin

sin
tan
= lim
=1
0 sin
0 tan

sin
tan
= lim
=
0 sin
0 tan

lim

lim
lim

lim

Contoh Soal
sin 2
12
2
=
=
0 5 tan 3
3 5 15
lim

Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


5 sin2 2
5 sin 2 sin 2 5 2 2 20
= lim
=
=
2
0 3 tan
0
3 tan
3
3
lim

Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


5 2 tan 3
5 tan 3
5 5 3 75
= lim
=
=
3
0 sin 2
0 sin 2 sin 2 sin 2
222
8
lim

Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


sin 3 + tan 6
3 + 6
9 9
= lim
= lim
=
0
0
0 4
4
4
4
lim

Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


5 2
5 2
5 2 5
= lim
= lim 2 =
0 (tan 7 sin 3)
0 (7 3)
0 4
4
lim

Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


Halaman 196

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Hapus Kosinus.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk kosinus jahat dan menghasilkan
0
bentuk tak tentu 0 adalah dengan menghapus fungsi kosinus yang bernilai 1. Lalu langkah berikutnya adalah
mencoret variabel yang sama pada pembilang dan penyebut. Selesai.
0

Soal Limit Fungsi Trigonometri 0 bentuk 0

Jika limit memuat bentuk cos jahat,


maka hapus cos.
Lalu sederhanakan bentuk yang tersisa.

lim cos = lim

0 cos

=1

1
=1
0 cos

lim cos = lim

Contoh Soal
cos
1 1
= lim = =
0
0
0
lim

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


3
= lim 3 = 0
0 cos 7
0
lim

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


2 cos 5
2
2 2
= lim
= lim =
0 3 sin
0 3 sin
0 3
3
lim

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


sin 3 + cos 2
3 +
4
4 4
= lim
lim
= lim =
0 tan 5 cos 7
0 5 0 5
0 5
5
lim

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


2 2 cos
2
2 2
= lim
= lim =
0 sin 3
0 3
0 3
3
lim

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!

lim

3 cos 2

0 cos 2 5

= lim

3
3
= lim = 3
0

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 197

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Ubah Kosinus.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk kosinus baik dan menghasilkan
0
bentuk tak tentu 0 adalah dengan mengubah fungsi kosinus yang menyebabkan nilai limit menjadi 0 dengan
menggunakan sifat identitas trigonometri. Lalu langkah berikutnya adalah mencoret variabel yang sama pada
pembilang dan penyebut. Selesai.
0

Soal Limit Fungsi Trigonometri 0 bentuk 0

Jika limit memuat bentuk cos baik,


maka ubah cos.
Lalu sederhanakan bentuk yang tersisa.

lim
=
lim
= 2
0
0
2
2
2



1
lim
= lim
= 2
2
2
0
0

lim
= lim
= ( 2 2 )
0
0
2
2
2


lim
=
lim
= 2
0
0 2
2


lim
=
lim
= 2
0
0
2
2


= lim
= ( 2 2 )
2
0
0

2
lim

Contoh Soal



2 2
lim
= lim
= lim =
2
0
0 3
0 3
3
3
Ubah cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


22
4 4
= lim
= lim
= lim =
2
0
0 3
0 3
0 3
3
3
lim

Ubah cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_23.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Limit Fungsi Aljabar dan Limit Fungsi Trigonometri ini.
Halaman 198

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Nilai lim

x 0

A.
B.
C.
D.
E.

5x

....
3 9 x
5
5
3 + 9 +
30 lim
= lim

0 3 9 +
0 3 9 +
3 + 9 +
27
5 (3 + 9 + )
15
= lim
0
9 (9 + )
30
5 (3 + 9 + )
36
= lim

TRIK SUPERKILAT:
5
5 23
lim
=

= 30
0 3 9 +
1 1

= lim 5 (3 + 9 + )
0

= 5 (3 + 9)
= 5 6
= 30

2.

Nilai lim

x 1

A.
B.
C.
D.
E.

1 x

....
2 x3
1
1
2 + + 3
8
lim
= lim

1 2 + 3
1 2 + 3
2 + + 3
4
(1 ) (2 + + 3)
0
= lim
1
4 ( + 3)
4
(1 ) (2 + + 3)
8
= lim

TRIK SUPERKILAT:
1
1 2 2
lim
=

=4
1 2 + 3
1 1

(1 )

= lim(2 + + 3)
1

= 2 + 1 + 3
= 2 + 4
=2+2
=4

3.

2 x 1
2 + 1
....
lim
1
3
x 3
x3
1
A.
4
1
B.
2
C. 1
D. 2
E. 4

Nilai lim

= lim

= lim

2 + 1 2 + + 1

3
2 + + 1
4 ( + 1)

3 (

= lim

3 (

= lim

3 (2

3) (2 + + 1)
(3 )

TRIK SUPERKILAT:
2 + 1 1 1
1
lim
=

=
3
3
1 22
4

3) (2 + + 1)
1
+ + 1)

1
2 + 4
1
4

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 199

4.

1 cos 2
1 (1 2 sin2 )
1 cos 2 x
lim
= lim
....0
0
tan 2
tan 2
x 0 x tan 2 x
2 sin2
A. 2
= lim
0 tan 2
B. 1
2 sin sin 2
= lim

C. 0
0 tan 2
2
D. 1
sin sin 2

= lim 2

E. 2
0

tan 2 2

Nilai lim

=2111

5.

TRIK SUPERKILAT:
1
1 cos 2 2 2 2
lim
=
=1
0 tan 2
12

1
=1
2

(1 2 sin2 2) 1
cos 4 1
cos 4 x 1
TRIK SUPERKILAT:
lim
= lim
....0
0
tan 2
tan 2
x 0 x tan 2 x
1
cos 4 1 2 4 4
2 sin2 2
A. 4
lim
=
= lim
0 tan 2
12
0 tan 2
B. 2
= 4
2 sin 2 sin 2 2 2
= lim

C. 1
0
tan 2
2 2
D. 2
sin 2 sin 2
2
2
= lim 2

E. 4
0
2
2 tan 2

Nilai lim

= 2 1 1 1 2 = 4

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 200

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

5. 2.

Menyelesaikan soal aplikasi turunan fungsi.

Turunan Fungsi

Simbol
() = =

Definisi

=
(())

( + ) ()
0

() = lim

dengan catatan limit ini ada

Turunan Fungsi Aljabar

Turunan Fungsi Trigonometri

() =

() =

() = 0
() = . 1

Sifat:
() =
() =
() =

() =
() =
() = +

() =

() = ()





() = sec 2
() = csc 2
() = sec tan
() = csc cot

() = tan
() = cot
() = sec
() = csc

2
()
()

=

() =

Aplikasi Turunan Fungsi


Gradien Garis Singgung
Kurva = ( ) di titik =

Persamaan Garis Singgung


di titik (1 , 1 )

= ()

1 = ( 1 )

Gradien garis singgung digunakan untuk melihat naik atau turunnya sebuah grafik fungsi.

Grafik Fungsi
Naik

Grafik Fungsi
Tidak Naik dan Tidak Turun

Grafik Fungsi
Turun

() > 0

() = 0

() < 0

Titik dimana grafik fungsi tidak naik atau tidak turun disebut titik stasioner.

Titik Maksimum

Titik Belok

Titik Minimum

naik stasioner turun

naik stasioner naik


atau
turun stasioner turun

turun stasioner naik

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 201

LOGIKA PRAKTIS Turunan Fungsi Aljabar.


Secara umum turunan fungsi aljabar sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:

() = () =

Proses mencari turunan fungsi :


1. Kalikan pangkatnya dengan fungsi!
2. Kurangi satu pangkatnya!
3. Selesai!

Halaman 202

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Turunan Fungsi Trigonometri Dasar Sinus Kosinus.


Secara umum turunan fungsi trigonometri sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:
Cara membacanya:
= sin

= cos

= cos

= sin

= sin

= cos

= cos

= sin

Jadi turunannya sinus adalah kosinus.


Turunannya kosinus adalah negatif sinus.
KONSEP DASAR Turunan Fungsi Trigonometri Dasar Selain Sinus Kosinus.
Untuk turunan fungsi trigonometri yang lain diperoleh dengan menggunakan sifat turunan fungsi pembagian:


=
=

2
Contohnya bagaimana turunan dari fungsi tan ?
= tan =
=

sin
= sin = cos
= cos = sin
cos

cos cos sin ( sin ) cos2 + sin2


1
=
=
=
= sec 2
2
2
2

cos
cos
cos 2

Jadi, = tan = sec 2 .


Silahkan temukan sendiri turunan fungsi cot , sec , dan csc menggunakan aturan dan sifat tersebut!!!
LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafalkan Turunan Fungsi Trigonometri Dasar Selain Sinus Kosinus.

=
=
}
=
=

turunan dari fungsi yang berawalan huruf c selalu negatif


fungsi berawalan huruf c hanya kumpul dengan yang berawalan c juga
dan turunannya kembar

tan

cot

sec

csc

Cara membacanya:
= tan
= cot
= sec
= csc

= sec 2
= csc 2
= sec tan
= csc cot

Tips membaca LOGIKA PRAKTIS:

Turunannya tan adalah sec 2 .


Turunannya cot adalah csc 2 .

Turunannya sec adalah sec tan


Turunannya csc adalah csc cot

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 203

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Persamaan Garis Singgung Kurva).
Kurva ()

Tentukan turunan () yaitu ()

Gradien Garis Singgung Kurva


di = adalah

Persamaan Garis Lurus


melewati titik (1 , 1 )
dengan gradien
adalah:

= ()

1 = ( 1 )

Gradien Garis Singgung Kurva ()


di titik (1 , 1 ) dengan gradien adalah:
( 1 ) = ( 1 )
Contoh Soal:
Diketahui adalah garis singgung kurva = 3 4 2 + 2 3 pada titik (1, 4). Titik potong garis dengan
sumbu X adalah .
a.
b.
c.
d.

(3,0)
(2,0)
(1,0)
1
( , 0)
2
1
3

e. ( , 0)
Pembahasan:
Diketahui kurva () yaitu:
() = 3 4 2 + 2 3 () = 3 2 8 + 2
Gradien garis singgung kurva di = 1 adalah:
= () = (1)
= 3(1)2 8(1) + 2
=38+2
= 3
Persamaan garis singgung kurva di titik (1, 4) dengan gradien = 3 adalah:
1 = ( 1 ) (4) = 3( 1)

+ 4 = 3 + 3

= 3 + 3 4

= 3 1
Jadi garis adalah = 3 1.
Titik potong garis terhadap sumbu X terjadi saat = 0, sehingga:
= 0 0 = 3 1
3 = 1
1
=
3
1

Jadi, titik potong garis terhadap sumbu X adalah ( 3 , 0).


Halaman 204

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi.


Hubungan antara Jarak (), Kecepatan (), dan Percepatan (). *)
Jika ada soal tentang hubungan antara jarak, kecepatan, dan percepatan pada gerak maka konsep
berikut bisa membantu kita dalam mengerjakan soal tersebut:

turun

Turun artinya turunan fungsi.


Sehingga cara membacanya seperti ini:

turun

Fungsi adalah turunan dari fungsi . atau dinotasikan = = ()


Fungsi adalah turunan dari fungsi . atau dinotasikan =

= ()

*) Dikutip dari SMART SOLUTION UN Fisika SMA 2013 SKL 2.1 Kinematika Gerak

(http://pak-anang.blogspot.com/2012/12/smart-solution-un-fisika-sma-2013-skl.html)

Contoh Soal 1:
Suatu peluru ditembakan ke atas. Jika tinggi meter setelah detik dirumuskan dengan () = 120 5 2 ,
maka tinggi maksimum yang dicapai peluru tersebut adalah . meter.
a.
b.
c.
d.
e.

270
320
670
720
770

Pembahasan:
Fungsi yang menyatakan ketinggian peluru adalah ().
Fungsi yang menyatakan kecepatan peluru adalah ().
Hubungan antara dua fungsi tersebut adalah:

() = (()) () = (120 5 2 )

() = 120 10
Suatu peluru dikatakan telah berada di titik tertinggi apabila kecepatannya sama dengan nol.
() = 0 120 10 = 0

10 = 120
120

=
10
= 12 s
Sehingga tinggi maksimum akan dicapai saat = 12 s, yaitu
() = 120 5 2 (2) = 120(12) 5(12)2
= 1440 720
= 720 m
Jadi tinggi maksimum peluru adalah 720 m.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 205

Contoh Soal 2:
1

Jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam waktu diberikan oleh fungsi () = 4 4 2 3 6 2 + 5.
Kecepatan maksimum mobil tersebut akan tercapai pada saat = . detik
a.
b.
c.
d.
e.

6
4
3
2
1

Pembahasan:
Fungsi yang menyatakan jarak tempuh mobil adalah ().
Fungsi yang menyatakan kecepatan mobil adalah ().
Hubungan antara dua fungsi tersebut adalah:

1
3
() = (()) () = ( 4 3 6 2 + 5)

4
2
9
() = 3 2 12 + 5
2
Kecepatan maksimum akan tercapai jika sudah tidak ada lagi percepatan (() = 0).

9
() = (()) () = ( 3 2 12 + 5)

2
() = 3 2 9 12
Sehingga,
() = 0
3 2 9 12 = 0 ( 3)

2 3 4 = 0
( + 1)( 4) = 0

pembuat nol
+ 1 = 0 atau 4 = 0

= 1 atau = 4
TM
Karena waktu tidak mungkin negatif, maka untuk = 1 adalah TM (tidak memenuhi).
Jadi, kecepatan maksimum mobil akan dicapai saat = 4 detik.

Halaman 206

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Fungsi Naik dan Fungsi Turun).
Kurva ()

Tentukan turunan () yaitu ()

Periksa nilai ()
pada interval [, ]

() > 0 Fungsi naik

() < 0 Fungsi turun

Fungsi Naik

Fungsi Turun

()

()

Contoh Soal:
2
3

Grafik dari () = 3 2 12 + 20 naik untuk interval .


a.
b.
c.
d.
e.

3 < < 2
2 < < 3
< 2 atau > 3
< 2 atau > 3
< 3 atau > 2

Pembahasan:
Naik atau turunnya grafik fungsi () dapat dilihat dari nilai ().
2
() = 3 2 12 + 20 () = 2 2 12
3
Fungsi () naik apabila () > 0.
Sehingga,
() = 0

2 2 12 > 0 ( 2)
2 6 > 0
( + 2)( 3) > 0
pembuat nol
+ 2 = 0 atau 3 = 0

= 2 atau = 3

Daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut pada garis bilangan:

Jadi grafik fungsi () akan naik dalam interval < 2 atau > 3.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 207

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Titik Stasioner).
Kurva ()

Tentukan turunan () yaitu ()

Periksa nilai ()
pada =

() 0 Fungsi naik atau turun

() = 0 Fungsi stasioner

Menentukan
jenis titik stasioner
grafik fungsi ()

Metode grafis
(Uji turunan pertama)
titik
maksimum
+

Metode analitis
(Uji turunan kedua)

titik
minimum

()

() < 0
Titik Maksimum

() = 0
Titik Belok

() > 0
Titik Minimum

stasioner
naik
turun
naik
stasioner

TIPS Mengingat Titik Maksimum Minimum:

titik belok

turun
naik
stasioner
stasioner
turun
naik
stasioner

Halaman 208

()

Perhatikan Grafik Fungsi


() = sin , 0 360

sin
360

TIPS Mengingat Titik Belok:


Perhatikan Grafik Fungsi
() = cos , 0 360

cos
360

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Masalah Maksimum Minimum).
Nilai maksimum atau minimum fungsi ()
pada interval

Tentukan nilai () pada ujung interval


() dan ()

Tentukan nilai stasioner ()


(Jika ada)

Pilih nilai terbesar nilai maksimum


Pilih nilai terkecil nilai minimum
Contoh Soal:
1

Nilai maksimum dari fungsi () = 3 3 2 2 + 2 + 9 pada interval 3 adalah .


2

a. 9 3
5

b. 9 6
c.

10
1

d. 10 2
e. 10

2
3

Pembahasan:
Nilai () pada ujung interval 0 3.
1
3
= 0 (0) = (0)3 (0)2 + 2(0) + 9 = 9
3
2
1
3
3
= 3 (0) = (3) (3)2 + 2(3) + 9 = 9
3
2
Fungsi () stasioner saat () = 0.
1
3
() = 3 2 + 2 + 9 () = 2 3 + 2
3
2
() = 0
2 3 + 2 = 0
( 1)( 2) = 0

1 = 0 atau 2 = 0

= 1 atau = 2
+

()

Sehingga, dari sketsa kurva () pada interval 0 3 terlihat bahwa:


() maksimum di titik = 1 atau mungkin maksimum di = 3 dan () minimum di = 2.
Periksa dulu apakah () maksimum di = 1 atau di = 3 dengan membandingkan nilai () pada kedua
titik tersebut.
1
3
5
= 1 (0) = (1)3 (1)2 + 2(1) + 9 = 9
3
2
6
1
3
= 3 (0) = (3)3 (3)2 + 2(3) + 9 = 9
3
2
5

Jadi nilai maksimum () adalah 9 6.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 209

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Penerapan Maksimum Minimum).
Y
Agar luas daerah arsir maksimum, maka:

1
2

1
2

Koordinat titik = ( , )

1 1
( , )
2 2

Luas maksimum = 4

Y
Agar luas daerah arsir maksimum, maka:

+ =

1
2

Koordinat titik = (

1 1
(
,
)
2 2

1
)
2

1 2

Luas maksimum = 4

Luas persegi panjang akan maksimum jika bentuknya persegi.


=
} = = = 2
=

Untuk penerapan maksimum minimum pada soal cerita, penyelesaiannya adalah sesuai alur berikut:
Perhatikan apa yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan

Ubah persamaan menjadi satu variabel saja, menggunakan substitusi / eliminasi

Periksa keadaan stasioner fungsi

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_29.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Turunan Fungsi ini.

Halaman 210

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal:
Perhatikan gambar di samping! Luas daerah yang diarsir pada gambar akan mencapai maksimum apabila
koordinat M adalah .
Y
a.
b.
c.
d.
e.

(2, 5)
(3, 4)
(3, 5)
(4, 3)
(5, 3)

Pembahasan:
Persamaan garis lurus yang melewati titik (8, 0) dan (0, 6) adalah:
6 + 8 = 48
Misal koordinat adalah (, ). Jadi persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang dan lebar .
Panjang =
Lebar = , dari persamaan 6 + 8 = 48 8 = 48 6
=
=

486
8
3
6
4

Jadi luas persegi panjang adalah:


=
3
= (6 )
4
3 2
= 6
4
3
3
= 6 2 = 6
4
2
Luas persegi panjang akan maksimum jika = 0
3
= 0 6 = 0
2
3
= 6
2
6

= 3
2

2
= 6 ( )
3
=4
3

Substitusikan = 4 ke = 6 diperoleh:
4
3
= 6 (4) = 6 3 = 3
4
Jadi, luas persegi panjang diarsir akan maksimum jika koordinat = (4, 3)
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Y
Agar luas daerah arsir maksimum, maka:

Koordinat titik = (2 , 2 )

1 1
( , )
2 2

Luas maksimum = 4

Karena = 8 dan = 6, dan supaya luas daerah arsir maksimum maka koordinat = (4, 3).

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 211

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Suatu perusahaan memproduksi x unit barang, dengan biaya (4 x 2 8 x 24 ) dalam ribu rupiah untuk
tiap unit. Jika barang tersebut terjual habis dengan harga Rp40.000,00 tiap unit, maka keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut adalah ....
Karena mewakili jumlah barang,
A. Rp16.000,00 () = 40 (4 2 8 + 24) = 4 3 + 8 2 + 16
()akan maksimum untuk yang memenuhi () = 0 tidak mungkin negatif sehingga
B. Rp32.000,00
() = 0
yang memenuhi hanya = 2
C. Rp48.000,00 12 2 + 16 + 16 = 0 (dibagi 4)
Substitusikan = 2 ke (),
D. Rp52.000,00
3 2 4 4 = 0
diperoleh:
E. Rp64.000,00 (3 + 2)( 2) = 0
() = 4(2)3 + 8(2)2 + 16(2)

2.

2
atau = 2
3

= 32 + 32 + 32
= 32

Suatu perusahaan memproduksi x unit barang, dengan biaya 5 x 2 10 x 30 dalam ribuan rupiah untuk
tiap unit. Jika barang tersebut terjual habis dengan harga Rp50.000,00 tiap unit, maka keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut adalah ....
A. Rp10.000,00 () = 50 (5 2 10 + 30) = 5 3 + 102 + 20 Karena mewakili jumlah barang,
maksimum untuk yang memenuhi () = 0 tidak mungkin negatif sehingga
B. Rp20.000,00 ()akan

() = 0
yang memenuhi hanya = 2
C. Rp30.000,00 15 2 + 20 + 20 = 0 (dibagi 5)
Substitusikan = 2 ke (),
D. Rp40.000,00
3 2 4 4 = 0
diperoleh:
E. Rp50.000,00 (3 + 2)( 2) = 0
() = 5(2)3 + 10(2)2 + 20(2)

2
atau = 2
3

= 40 + 40 + 40
= Rp40

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 212

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pengayaan Konsep Dasar Integral Trigonometri

Integral Trigonometri
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari ?
Bagaimana Pola Penyelesaian dari
Bagaimana Pola Penyelesaian dari ?
Bagaimana Pola Penyelesaian dari Teknik Integral Substitusi Trigonometri?
Bagaimana Pola Penyelesaian Integral menggunakan Rumus Reduksi?
Dan masih banyak yang lainnya.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 243

Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau


Untuk bentuk tan dan cot , maka ubah bentuk tan dan cot menggunakan identitas trigonometri
perbandingan.
tan =

sin
cos

cot =

cos
sin

Ternyata sudah menjadi sebuah bentuk integral substitusi berikut:

sin

cos

cos

sin

Dan jangan lupa juga konsep dasar integral berikut:


1
= ln|| +

Serta ingat juga sifat logaritma (ln = log = logaritma natural) berikut:
ln

1
= ln

Contoh Soal 1:
tan = .
Pembahasan:

sin

cos
sin (cos )
=
cos sin
1
=
(cos )
cos

tan =

= ln|cos | + = ln |

1
| + = ln|sec | +
sec

Contoh Soal 2:
tan 3 = .
Pembahasan:

sin 3

cos 3
sin 3 (cos 3)
=
cos 3 3 sin 3
1
1
=
(cos 3)
3 cos 3
1
1
1
1
= ln|cos 3| + = ln |
| + = ln|sec 3| +
3
3 sec 3
3

tan 3 =

Halaman 244

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
cot = .
Pembahasan:

cos

sin
cos (sin )
=
sin cos
1
=
(sin )
sin
= ln|sin | +

cot =

Contoh Soal 4:
cot 5 = .
Pembahasan:

cot 5

sin 5
cos 5 (sin 5)
=
sin 5 5 sin 5
1
1
=
(cos 5)
5 cos 5
1
= ln|sin 5| +
5

cot 5 =

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 245

Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau


Untuk bentuk sec dan csc , maka ubah bentuk sec dan csc menggunakan identitas trigonometri
perbandingan.
sec =

1
cos

csc =

1
sin

Lalu kita upayakan supaya menjadi bentuk integral substitusi berikut:

sec 2 + sec tan

sec + tan

Dan jangan lupa juga konsep dasar integral berikut:


1
= ln|| +

Contoh Soal 1:
sec = .
Pembahasan:

sec + tan
sec = sec (
)
sec + tan
sec 2 + sec tan
=

sec + tan
sec 2 + sec tan (sec + tan )
=
sec + tan
sec tan + sec 2
1
=
(sec + tan )
sec + tan
= ln|sec + tan | +

Contoh Soal 2:
sec 2 = .
Pembahasan:

sec 2 + tan 2
sec 2 = sec 2 (
)
sec 2 + tan 2
sec 2 2 + sec 2 tan 2
=

sec 2 + tan 2
sec 2 2 + sec 2 tan 2
(sec 2 + tan 2)
=
sec 2 + tan 2
2 sec 2 tan 2 + 2 sec 2 2
sec 2 2 + sec 2 tan 2
(sec 2 + tan 2)
=
sec 2 + tan 2
2(sec 2 tan 2 + sec 2 2)
1
1
=
(sec 2 + tan 2)
2 sec 2 + tan 2
1
= ln|sec 2 + tan 2| +
2

Halaman 246

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
csc = .
Pembahasan:

csc cot
csc = csc (
)
csc cot
csc 2 csc cot
=

csc cot
csc 2 csc cot
(csc cot )
=
csc cot
csc cot + csc2
csc 2 csc cot (csc cot )
=
csc cot
csc 2 csc cot
1
=
(csc cot )
csc cot
= ln|csc cot | +

Contoh Soal 4:
csc 4 = .
Pembahasan:

csc 4 cot 4
csc 4 = csc 4 (
)
csc 4 cot 4
csc 2 4 csc 4 cot 4
=

csc 4 cot 4
csc 2 4 csc 4 cot 4
(csc 4 cot 4)
=
csc 4 cot 4
4 csc 4 cot 4 + 4 csc 2 4
csc 2 4 csc 4 cot 4
(csc 4 + cot 4)
=
csc 4 cot 4
4(csc 2 4 csc 4 cot 4)
1
1
=
(csc 4 cot 4)
4 csc 4 cot 4
1
= ln|csc 4 cot 4| +
4

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 247

Bagaimana Pola Penyelesaian dari dengan = bilangan ganjil?


Bagaimana Pola Penyelesaian dari dengan = bilangan ganjil?
Nah, jika pangkat dari fungsi integran sinus adalah genap, maka kita harus menggunakan sifat identitas
trigonometri Pythagoras, yaitu.
sin2 + cos2 = 1 sin2 = 1 cos2
cos2 = 1 sin2
Lalu beberapa bagian dari suku penjabaran dari integral kita bawa ke bentuk integral substitusi berikut:
sin cos
cos sin
Contoh Soal 1:
sin3 = .
Pembahasan:
sin3 = sin2 sin
= (1 cos 2 ) sin
= (sin cos 2 sin )
= sin cos2 sin
= cos cos2 sin

(cos )
sin

= cos + cos2 (cos )


1
= cos + cos3 +
3
Contoh Soal 2:
sin5 = .
Pembahasan:
sin5 = sin4 sin
= (sin2 )2 sin
= (1 cos 2 )2 sin
= (1 2 cos 2 + cos4 ) sin
= (sin 2 cos 2 sin + cos 4 sin )
= sin 2 cos2 sin + cos4 sin
= cos 2 cos2 sin

(cos )
(cos )
+ cos4 sin
sin
sin

= cos + cos2 (cos ) cos 4 (cos )


2
1
= cos + cos3 cos 5 +
3
5
Halaman 248

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
cos3 = .
Pembahasan:
cos3 = cos 2 cos
= (1 sin2 ) cos
= (cos sin2 cos )
= cos sin2 cos
= sin sin2 cos

(sin )
cos

= sin sin2 (sin )


1
= sin sin3 +
3
Contoh Soal 4:
cos5 = .
Pembahasan:
cos5 = cos 4 cos
= (cos 2 )2 cos
= (1 sin2 )2 cos
= (1 2 sin2 + sin4 ) cos
= (cos 2 sin2 cos + sin4 cos )
= cos 2 sin2 cos + sin4 cos
= sin 2 sin2 cos

(sin )
(sin )
+ sin4 cos
cos
cos

= sin + sin2 (sin ) sin4 (sin )


2
1
= sin sin3 + sin5 +
3
5

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 249

Contoh Soal 5:
2 sin3 3 = .
Pembahasan:
2 sin3 3 = 2 sin3 3

(3)
3

2
= sin3 3 (3)
3
2
= sin2 3 sin 3 (3)
3
2
= (1 cos2 3) sin 3 (3)
3
2
= (sin 3 cos2 3 sin 3) (3)
3
2
= [ sin 3 (3) cos2 3 sin 3 (3)]
3
2
(cos 3)
= [( cos 3) cos2 3 sin 3
]
3
sin 3
2
= [ cos 3 + cos2 3 (cos 3)]
3
2
2
= cos 3 + cos 2 3 (cos 3)
3
3
2
2 1
= cos 3 + cos 3 3 +
3
3 3
2
2
= cos 3 + cos 3 3 +
3
9
Contoh Soal 6:
3 cos3 5 = .
Pembahasan:
3 cos3 5 = 3 cos3 5

(5)
5

3
= cos3 5 (5)
5
3
= cos2 5 cos 5 (5)
5
3
= (1 sin2 3) cos 5 (5)
5
3
= (cos 5 sin2 5 cos 5) (5)
5
3
= [ cos 5 (5) sin2 5 cos 5 (5)]
5
3
(sin 5)
= [(sin 5) sin2 5 cos 5
]
5
cos 5
3
= [sin 5 sin2 5 (sin 5)]
5
3
3
= sin 5 sin2 5 (sin 5)
5
5
3
3 1
= sin 5 sin3 3 +
5
5 3
3
3
= sin 5 sin3 3 +
5
15

Halaman 250

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS dengan = bilangan ganjil?


sin = (Karena n bilangan ganjil maka = 2 + 1)
= sin2+1 (Ingat sifat pangkat sin2+1 = sin2 sin )
= sin2 sin (Ingat sifat pangkat sin2 = (sin2 ) )
= (sin2 ) sin (Ingat identitas trigonometri sin2 = 1 cos2 )
= (1 cos 2 ) sin (Samakan dulu operator integralnya)
= (1 cos 2 ) sin

(cos )
sin

= (1 cos2 ) (cos )
Ingat Binomial Newton:

( + ) =
=1
2

(1 cos ) = 1

( cos 2 )

=0

= 1

( cos 2 ) (cos ) (Ingat 1 = 1 jadi coret saja)

=0

= ( cos2 ) (cos ) (Keluarkan konstanta dari integral)

=0

= ( cos 2 ) (cos ) (Ingat ( cos 2 ) = ((1) cos2 ) )


=0

= ((1) cos 2 ) (cos ) (Ingat ((1) cos2 ) = (1) (cos2 ) )


=0

= (1) (cos2 ) (cos ) (Keluarkan konstanta dan (cos2 ) = cos2 )


=0

= (1) cos2 (cos ) (Masukkan tanda negatif ke dalam bentuk sigma)

=0

= (1) (1) cos 2 (cos )

(Ingat (1) (1) = (1)+1 )

=0

= (1)+1 cos2 (cos )


=0

= (1)+1
=0

=
=0

1
cos2+1
2 + 1

(1)+1
cos2+1
2 + 1

(Ingat cos 2 (cos ) =

1
cos2+1 )
2 + 1

(Rapikan bentuknya)

(Hore! Selesai)
Bilangan segitiga pascal

Bilangan ganjil, penyebut dan pangkat dari kosinus selalu dalam urutan naik dengan pola
bilangan ganjil berawal dari angka 1.
Berawal dari negatif, lalu bergantian negatif positif negatif positif dst.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 251

Contoh Soal 1:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
sin5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
5 = 2 1
5 + 1 = 2

6 = 2

=3
Jadi kita perlu 3 suku saja OK!!!!!
sin5 = + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.

Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya sinus maka harus diawali dari tanda negatif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (cos berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).

Tanda positif negatif

sin5 =

Bilangan segitiga pascal

sin5 =

Bilangan ganjil

sin5 =

Jadi penyelesaiannya adalah:


sin5 = cos +

Halaman 252

2
1
cos3 cos 5 +
3
5

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
sin7 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
7 = 2 1
7 + 1 = 2

7 = 2

=4
Jadi kita perlu 4 suku saja OK!!!!!
sin7 = + + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.

Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya sinus maka harus diawali dari tanda negatif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (cos berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).

Tanda positif negatif

sin7 =

Bilangan segitiga pascal

sin7 =

Bilangan ganjil

sin7 =

Jadi penyelesaiannya adalah:


sin7 = cos + cos3

+
+

3
1
cos 5 + cos 7 +
5
7

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 253

Contoh Soal 3:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
sin3 5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
3 = 2 1
3 + 1 = 2

4 = 2

=2
Jadi kita perlu 2 suku saja OK!!!!!
sin3 5 = + +
Nah karena fungsi sudut dan operator integral belum cocok, maka harus melalui penyelesaian dengan
menggunakan teknik integral substitusi dulu.
(5)
Lihat sudutnya sinus 5, sedangkan operatornya . Jadi harus disesuaikan menjadi 5 .
Sehingga,
sin3 5 = sin3 5

(5) 1
= sin3 5 (5)
5
5

Artinya,

1
sin3 5 = sin3 5 (5)
5

Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.

Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya sinus maka harus diawali dari tanda negatif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (cos berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).

Tanda positif negatif

sin3 5 (5) =

Bilangan segitiga pascal

sin3 5 (5) =

Bilangan ganjil

sin3 5 (5) =



+
+

Jadi penyelesaiannya adalah:


1
1
1
sin3 5 = sin3 5 (5) = ( cos 5 + cos3 5 + )
5
5
3
1
1
= cos 5 +
cos3 5 +
5
15

Halaman 254

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS dengan = bilangan ganjil?


cos = (Karena n bilangan ganjil maka = 2 + 1)
= cos2+1 (Ingat sifat pangkat cos 2+1 = cos2 cos )
= cos2 cos (Ingat sifat pangkat cos 2 = (cos 2 ) )
= (cos 2 ) cos (Ingat identitas trigonometri cos 2 = 1 sin2 )
= (1 sin2 ) cos (Samakan dulu operator integralnya)
= (1 sin2 ) cos

(sin )
cos

= (1 sin2 ) (sin )
Ingat Binomial Newton:

( + ) =
=1
2

(1 sin ) = 1

= 1

( sin2 )

=0

( sin2 ) (sin ) (Ingat 1 = 1 jadi coret saja)

=0

= ( sin2 ) (sin ) (Keluarkan konstanta dari integral)

=0

= ( sin2 ) (sin ) (Ingat ( sin2 ) = ((1) sin2 ) )


=0

= ((1) sin2 ) (sin ) (Ingat ((1) sin2 ) = (1) (sin2 ) )


=0

= (1) (sin2 ) (sin ) (Keluarkan konstanta dan (cos2 ) = cos2 )


=0

= (1) sin2 (sin )

(Ingat (1) (1) = (1)+1 )

=0

= (1) sin2 (sin )


=0

= (1)
=0

=
=0

1
sin2+1
2 + 1

(1) 2+1
sin

2 + 1

(Ingat sin2 (sin ) =

1
sin2+1 )
2 + 1

(Rapikan bentuknya)

(Hore! Selesai)
Bilangan segitiga pascal

Bilangan ganjil, penyebut dan pangkat dari sinus selalu dalam urutan naik dengan pola
bilangan ganjil berawal dari angka 1.
Berawal dari positif, lalu bergantian positif negatif positif negatif dst.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 255

Contoh Soal 1:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
cos5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
5 = 2 1
5 + 1 = 2

6 = 2

=3
Jadi kita perlu 3 suku saja OK!!!!!
cos5 = + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.

Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya kosinus maka harus diawali dari tanda positif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (sin berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).

cos5 = +

Bilangan segitiga pascal

cos5 = +

Bilangan ganjil

cos5 = +

Tanda positif negatif

+
+

Jadi penyelesaiannya adalah:


2
1
cos5 = sin + sin3 sin5 +
3
5

Halaman 256

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
cos7 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
7 = 2 1
7 + 1 = 2

7 = 2

=4
Jadi kita perlu 4 suku saja OK!!!!!
cos7 = + + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.

Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya kosinus maka harus diawali dari tanda positif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (sin berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).

Tanda positif negatif

cos7 = +

Bilangan segitiga pascal

cos7 = +

Bilangan ganjil

cos7 = +

Jadi penyelesaiannya adalah:


cos7 = sin sin3 +

3 5
1
sin sin7 +
5
7

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 257

Contoh Soal 3:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
cos3 5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
3 = 2 1
3 + 1 = 2

4 = 2

=2
Jadi kita perlu 2 suku saja OK!!!!!
cos3 5 = + +
Nah karena fungsi sudut dan operator integral belum cocok, maka harus melalui penyelesaian dengan
menggunakan teknik integral substitusi dulu.
(5)
Lihat sudutnya sinus 5, sedangkan operatornya . Jadi harus disesuaikan menjadi 5 .
Sehingga,
cos3 5 = cos 3 5

(5) 1
= cos 3 5 (5)
5
5

Artinya,

1
cos3 5 = cos3 5 (5)
5

Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.

Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya kosinus maka harus diawali dari tanda positif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (sin berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).

Tanda positif negatif

cos3 5 (5) = +

Bilangan segitiga pascal

cos3 5 (5) = +

Bilangan ganjil

cos3 5 (5) = +

Jadi penyelesaiannya adalah:


1
1
1
cos3 5 = cos3 5 (5) = ( sin 5 sin3 5 + )
5
5
3
1
1
= sin 5
sin3 5 +
5
15

Halaman 258

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Bagaimana Pola Penyelesaian dari dengan = bilangan genap?


Bagaimana Pola Penyelesaian dari dengan = bilangan genap?
Nah, jika pangkat dari fungsi integran sinus adalah genap, maka kita harus menggunakan sifat identitas
trigonometri kosinus sudut rangkap, yaitu.
1
1
cos 2 = 2 cos2 1 cos2 = cos 2
2
2
1
1
cos 2 = 1 2 sin2 sin2 = cos 2
2 2
Contoh Soal 1:
sin2 = .
Pembahasan:

1 1
sin2 = ( cos 2)
2 2
1
1
= cos 2
2
2
1
1
(2)
= cos 2
2
2
2
1
1 1
= cos 2 (2)
2
2 2
1
1
= sin 2 +
2
4

Contoh Soal 2:
sin4 = .
Pembahasan:
sin4 = (sin2 )2
2
1 1
= ( cos 2)
2 2
1 1
1
= ( cos 2 + cos2 2)
4 2
4
1 1
1 1 1
= ( cos 2 + ( + cos 4))
4 2
4 2 2
1 1
1 1
= ( cos 2 + + cos 4)
4 2
8 8
3 1
1
= ( cos 2 + cos 4)
8 2
8
3
1
1
= cos 2 + cos 4
8
2
8
3
1
1
= sin 2 + sin 4
8
4
32

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 259

Bagaimana Pola Penyelesaian dari ?


Nah, untuk bentuk integral sin cos , maka kita harus menggunakan sifat identitas trigonometri
Pythagoras, yaitu.
sin2 + cos2 = 1 sin2 = 1 cos2
cos2 = 1 sin2
Lalu beberapa bagian dari suku penjabaran dari integral kita bawa ke bentuk integral substitusi berikut:
sin cos
cos sin
Contoh Soal 1:
sin3 cos 2 = .
Pembahasan:
sin3 cos 2 = cos 2 sin2 sin
= cos 2 (1 cos 2 ) sin
= (1 cos4 ) sin
= (sin cos 4 sin )
= sin cos 4 sin
= cos cos4 sin

(cos )
sin

= cos + cos4 (cos )


1
= cos + cos 5 +
5
Contoh Soal 2:
sin2 cos 3 = .
Pembahasan:
sin2 cos 3 = sin2 cos2 cos
= sin2 (1 sin2 ) cos
= (1 sin4 ) cos
= (cos sin4 cos )
= cos sin4 cos
= sin sin4 cos

(sin )
cos

= sin + sin4 (sin )


1
= sin + sin5 +
5

Halaman 260

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Bagaimana Pola Penyelesaian dari ?


Nah, untuk bentuk integral tan sec , maka kita harus menggunakan sifat identitas trigonometri
Pythagoras, yaitu.
sin2 + cos2 = 1 tan2 + 1 = sec 2
1 + cot 2 = csc 2
Lalu beberapa bagian dari suku penjabaran dari integral kita bawa ke bentuk integral substitusi berikut:
tan sec 2 , jika pangkat sec genap.
sec (sec tan ) , jika pangkat sec ganjil, atau pangkat tan ganjil.
Contoh Soal 1:
tan2 sec 2 = .
Pembahasan:
Karena pangkat sec genap, maka sisakan bentuk sec 2 .
Oh ternyata bentuk integral sudah dalam bentuk tan sec 2 .
Okelah kalau begitu. Langsung saja!
tan2 sec 2 = tan2 sec 2

(tan )
sec 2

= tan2 (tan )
1
= tan3 +
3
Contoh Soal 2:
tan2 sec 4 = .
Pembahasan:
Karena pangkat sec genap, maka sisakan bentuk sec 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri tan2 + 1 = sec 2
Sehingga, bentuk integral menjadi tan sec 2 .
tan2 sec 4 = tan2 sec 2 sec 2
= tan2 (tan2 + 1) sec 2
= (tan4 + tan2 ) sec 2
= (tan4 sec 2 + tan2 sec 2 )
= tan4 sec 2 + tan2 sec 2
= tan4 sec 2

(tan )
(tan )
+ tan2 sec 2
2
sec
sec 2

= tan4 (tan ) + tan2 (tan )


1
1
= tan5 + tan3 +
5
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 261

Contoh Soal 3:
tan3 sec 4 = .
Pembahasan:
Cara 1:
Karena pangkat sec genap, maka sisakan bentuk sec 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri tan2 + 1 = sec 2
Sehingga, bentuk integral menjadi tan sec 2 .
tan3 sec 4 = tan3 sec 2 sec 2
= tan3 (tan2 + 1) sec 2
= (tan5 + tan3 ) sec 2
= (tan5 sec 2 + tan3 sec 2 )
= tan5 sec 2 + tan3 sec 2
= tan5 sec 2

(tan )
(tan )
3
2
+

tan

sec

sec 2
sec 2

= tan5 (tan ) + tan3 (tan )


1
1
= tan6 + tan4 +
6
4
Cara 2:
Karena pangkat tan ganjil, maka sisakan bentuk sec tan .
Gunakan bantuan identitas trigonometri tan2 + 1 = sec 2
Sehingga, bentuk integral menjadi sec (sec tan ) .

tan3 sec 4 = tan2 sec 3 (sec tan )


= (sec 2 1) sec 3 (sec tan )
= (sec 5 sec 3 ) (sec tan )
= (sec 5 (sec tan ) sec 3 (sec tan ))
= sec 5 (sec tan ) sec 3 (sec tan )
= sec 5 (tan sec )

(sec )
(sec )
sec 3 (tan sec )
sec tan
sec tan

= sec 5 (sec ) sec 3 (sec )


1
1
= sec 6 sec 4 +
6
4

Halaman 262

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 4:
tan3 sec 3 = .
Pembahasan:
Karena pangkat sec ganjil, maka sisakan bentuk sec tan .
Gunakan bantuan identitas trigonometri tan2 + 1 = sec 2
Sehingga, bentuk integral menjadi sec (sec tan ) .

tan3 sec 3 = tan2 sec 2 (sec tan )


= (sec 2 1) sec 2 (sec tan )
= (sec 4 sec 2 ) (sec tan )
= (sec 4 (sec tan ) sec 2 (sec tan ))
= sec 4 (sec tan ) sec 2 (sec tan )
= sec 4 (tan sec )

(sec )
(sec )
sec 2 (tan sec )
sec tan
sec tan

= sec 4 (sec ) sec 2 (sec )


1
1
= sec 5 sec 3 +
5
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 263

Bagaimana Pola Penyelesaian dari ?


Nah, untuk bentuk integral cot csc , maka kita harus menggunakan sifat identitas trigonometri
Pythagoras, yaitu.
sin2 + cos2 = 1 tan2 + 1 = sec 2
1 + cot 2 = csc 2
Lalu beberapa bagian dari suku penjabaran dari integral kita bawa ke bentuk integral substitusi berikut:
cot csc 2 , jika pangkat csc genap.
csc (csc cot ) , jika pangkat csc ganjil, atau pangkat cot ganjil.
Contoh Soal 1:
cot 2 csc 2 = .
Pembahasan:
Karena pangkat csc genap, maka sisakan bentuk csc 2 .
Oh ternyata bentuk integral sudah dalam bentuk cot csc 2 .
Okelah kalau begitu. Langsung saja!
cot 2 csc 2 = cot 2 csc 2

(cot )
csc 2

= cot 2 (cot )
1
= cot 3 +
3
Contoh Soal 2:
cot 2 csc 4 = .
Pembahasan:
Karena pangkat csc genap, maka sisakan bentuk csc 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri cot 2 + 1 = csc 2
Sehingga, bentuk integral menjadi cot csc2 .
cot 2 csc 4 = cot 2 csc 2 csc 2
= cot 2 (1 + cot 2 ) csc 2
= (cot 2 + cot 4 ) csc 2
= (cot 2 csc 2 + cot 4 csc 2 )
= cot 2 csc 2 + cot 4 csc 2
= cot 2 csc 2

(cot )
(cot )
+ cot 4 csc 2
2
csc
csc 2

= cot 2 (cot ) cot 2 (cot )


1
1
= cot 3 tan5 +
3
5

Halaman 264

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
cot 3 csc 4 = .
Pembahasan:
Cara 1:
Karena pangkat csc genap, maka sisakan bentuk csc 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri 1 + cot 2 = csc 2
Sehingga, bentuk integral menjadi cot csc2 .
cot 3 csc 4 = cot 3 csc 2 csc 2
= cot 3 (1 + cot 2 ) csc 2
= (cot 3 + cot 5 ) csc 2
= (cot 3 csc 2 + cot 5 csc 2 )
= cot 3 csc 2 + cot 5 csc 2
= cot 3 csc 2

(cot )
(cot )
5
2
+

cot

csc

csc 2
csc 2

= cot 3 (cot ) cot 5 (cot )


1
1
= cot 4 cot 6 +
4
6
Cara 2:
Karena pangkat cot ganjil, maka sisakan bentuk csc cot .
Gunakan bantuan identitas trigonometri cot 2 + 1 = csc 2
Sehingga, bentuk integral menjadi csc (csc cot ) .

cot 3 csc 4 = cot 2 csc 3 (csc cot )


= (csc 2 1) csc 3 (csc cot )
= (csc 5 csc 3 ) (csc cot )
= (csc 5 (csc cot ) csc 3 (csc cot ))
= csc 5 (csc cot ) csc 3 (csc cot )
= csc 5 (cot csc )

(csc )
(csc )
csc 3 (cot csc )
csc cot
csc cot

= csc 5 (csc ) + csc 3 (csc )


1
1
= csc 6 + csc 4 +
6
4

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 265

Contoh Soal 4:
cot 3 csc 3 = .
Pembahasan:
Karena pangkat csc ganjil, maka sisakan bentuk csc cot .
Gunakan bantuan identitas trigonometri 1 + cot 2 = csc 2
Sehingga, bentuk integral menjadi csc (csc cot ) .

cot 3 csc 3 = cot 2 csc 2 (csc cot )


= (csc 2 1) csc 2 (csc cot )
= (csc 4 csc 2 ) (csc cot )
= (csc 4 (csc cot ) csc 2 (csc cot ))
= csc 4 (csc cot ) csc 2 (csc cot )
= csc 4 (cot csc )

(csc )
(csc )
csc 2 (cot csc )
csc cot
csc cot

= csc 4 (csc ) + csc 2 (csc )


1
1
= csc 5 + csc 3 +
5
3

Halaman 266

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Bagaimana Pola Penyelesaian dari Teknik Integral Substitusi Trigonometri?


Bentuk

Substitusi

Turunan

Hasil

2 2

= sin

= cos

2 2 = cos

2 + 2

= tan

= sec 2

2 + 2 = sec

2 2

= sec

= sec tan

2 2 = tan

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 267

Dan masih banyak yang lainnya.

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru dari suplemen modul TRIK SUPERKILAT UN Matematika
SMA 2013 pada bab Pengayaan Integral Trigonometri ini.

Halaman 268

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Pengayaan Integral Trigonometri.


Modul Pengayaan Integral Trigonometri ini adalah suplemen untuk modul TRIK SUPERKILAT dan SMART
SOLUTION UN Matematika SMA 2013. Mengingat materi Integral khususnya yang menyangkut Trigonometri
memerlukan penguasaan konsep dasar yang kuat pada setiap pokok bahasan.
Pada survey yang dilakukan kepada siswa SMA menunjukkan bahwa materi Trigonometri dan Dimensi Tiga
adalah topik materi yang paling menakutkan di kalangan siswa. Jadi, tidak ada salahnya apabila pada pokok
bahasan Integral Trigonometri ini diberikan suplemen materi pengayaan Integral Trigonometri sebagai bukti
bahwa Integral Trigonometri itu mudah dipahami dan dikerjakan dengan metode TRIK SUPERKILAT dan
SMART SOLUTION yang menyenangkan sambil menyelami konsep dasar Integral Trigonometri itu sendiri
Untuk sementara hanya beberapa tipe soal integral trigonometri plus integral substitusi trigonometri yang
dibahas. Untuk tipe soal yang lain akan segera diupload dan dibagikan. Jadi selalu tunggu di blog Pak Anang ya :)
Kunjungi laman http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html
untuk mengunduh update materi SMART SOLUTION Pengayaan Integral Trigonometri ini :)

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 269

5. 3.

Menentukan integral tak tentu dan integral tertentu fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.

Integral Tak Tentu


Definisi
Kebalikan Proses Turunan

( )
Integral

Turunan

( )
() = () () = () +

Integral Fungsi Aljabar

Integral Fungsi Trigonometri





= +1 +1 +

= +1 +1 +
Sifat:

sec 2
csc 2
sec tan
csc cot

[()] = () +
() = ()
[() ()] = () ()

= tan +
= cot +
= sec +
= csc +

Integral Tertentu
Definisi

() = () | = () ()

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 213

Teknik Integral Aljabar


Integral Langsung
Jika sesuai dengan Rumus Dasar
harus dalam
bentuk pangkat

+1

+
+1

harus sama

[( ) ( )] = .
boleh dalam bentuk
penjumlahan atau pengurangan

tidak boleh perkalian pembagian!!!!!

[( ) ( )] = .
( )
[
] = .
( )

Jika tidak bisa diintegralkan secara langsung,


maka bisa menggunakan salah satu dari metode berikut:

Diubah

Bentuk pangkat
belum terlihat!!!
1

Substitusi

5
2

Bentuk pangkat
belum terlihat!!!

5 2

( + 3)

( + 1)2

Nggak boleh dalam


bentuk perkalian!!!

Nggak boleh dalam


bentuk perkalian!!!

( 2 + 3)

( 2 + 2 + 1)

Parsial

3( + )5

3 2 ( + )5

Fungsi integran dan operator


masih belum sama

Fungsi integran dan operator


masih belum sama

harus sama

harus sama

3( + )5

( + )
4

turunan

3 2 ( + )5

Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel

( + )
turunan
4

Sederhanakan!
Tetapi masih muncul
variabel
Perbedaan mendasar antara
teknik integral substitusi dengan
teknik integral parsial.

dan lain-lain

=
Halaman 214

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Integral Fungsi Aljabar.


Secara umum integral fungsi aljabar sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:

() = () =

+ +

Proses mencari integral fungsi terhadap :


1.
2.
3.
4.

Tambah satu pangkatnya!


Bagi koefisien dengan bilangan hasil langkah pertama!
Tambahkan dengan konstanta .
Selesai!

TRIK SUPERKILAT Integral Fungsi Aljabar Pangkat Pecahan.


Sebagaimana sudah kita ketahui bersama, bahwa konsep dasar integral adalah sebagai berikut:
Lho ini kan saling berkebalikan?

() = () =

+ +

Nah, seringkali kita kesulitan mengerjakan integral dengan langkah pasti dan yakin apabila bertemu dengan
bentuk pangkat pecahan.
Misalnya,
3

Ingat konsep () = ()
2 2 = 2 2 (
)
alias buang semua konstanta keluar integral
2 5
= 2 2 +
5
4 52
= +
5
Sesuai konsep integral, pangkatnya kan harus ditambah 1!
3
5
Pangkat 2 ditambah 1 menjadi berapa? 2, kan?
5

Mudah saja, balik angka menjadi .


2
5
Jadi,
3
5
2
2

2
= +
5
Lho ini kan saling berkebalikan?

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 215

Teknik Integral Trigonometri


Integral Langsung
Jika sesuai konsep 6 Turunan Trigonometri
sin
= cos +
cos
= sin +
2
sec = tan +
csc 2 = cot +
sec tan = sec +
csc cot = csc +

[( ) ( )]
boleh dalam bentuk
penjumlahan atau pengurangan

Jika tidak bisa diintegralkan secara langsung,


maka bisa menggunakan salah satu dari metode berikut:

Diubah

Substitusi

tan2

cot 2

Adanya konsep
integral !!!

Adanya konsep
integral !!!

(sec 2 1)

(csc 2 1)

sin cos
cos cos
sin sin

sin2
cos 2
dst

Diubah menjadi
bentuk perjumlahan

Sin Cos berpangkat


genap harus diubah!

Ingat Rumus Perkalian


ke penjumlahan

Ingat Rumus Sin Cos


setengah sudut

+
2

2
+
2
2

sin2 = cos 2

2
1

2
1

cos2 = + cos 2
2

Jadi, sin
juga diubah menjadi
sin2 sin2

Parsial

2 sin( + )

2 2 sin( + )

Fungsi integran dan operator


masih belum sama

Fungsi integran dan operator


masih belum sama

harus sama

harus sama

2 sin( + )

( + )
turunan
6

Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel

2 2 sin( + )

( + ) turunan
6

Sederhanakan!
Tetapi masih muncul
variabel

3 cos

Fungsi integran dan operator


masih belum sama

harus sama

dan lain-lain
3 cos

( )
cos

turunan

Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel

Halaman 216

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Integral Fungsi Trigonometri Dasar Sinus Kosinus.


Secara umum integral fungsi trigonometri sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:
Cara membacanya:
sin = cos +

cos = sin +
sin = cos +
cos = sin +

Jadi integralnya sinus adalah negatif kosinus.


Integralnya kosinus adalah sinus.
KONSEP DASAR Integral Fungsi Trigonometri Dasar Selain Sinus Kosinus.
Dasar dari konsep integral fungsi trigonometri selain sinus kosinus adalah harus paham dan hafal turunan dari
fungsi trigonometri. *)
Perhatikan konsep berikut:

tan

cot

sec

csc

Cara membacanya:
= tan
= cot
= sec
= csc

= sec 2
= csc 2
= sec tan
= csc cot

*) Dikutip dari SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 SKL 5.2 Aplikasi Turunan Fungsi, Halaman 203
(http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_29.html)

Jadi, dengan melihat bahwa integral adalah lawan dari proses turunan, diperoleh konsep berikut:
sec 2
csc 2
sec tan
csc cot

= tan +
= cot +
= sec +
= csc +

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 217

Tips dan Trik Integral Trigonometri


Intinya pada integral trigonometri harus menguasai bagaimana konsep trigonometri serta bagaimanakah sifat
turunan dari fungsi trigonometri. OK!
Disamping itu, harus menguasai bagaimana konsep identitas trigonometri yang pernah Pak Anang tulis pada
Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 4 Pengantar Trigonometri di laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_11.html
Rumus Identitas Trigonometri yang sering digunakan dalam integral adalah:
Rumus identitas trigonometri
sin2 + cos 2 = 1
tan2 + 1 = sec 2
1 + cot 2 = csc 2
1 1
sin2 = cos 2
2 2
1 1
cos2 = + cos 2
2 2
sin 2 = 2 sin cos
Rumus perkalian trigonometri
1
sin cos = [sin( + ) + sin( )]
2
1
cos sin = [sin( + ) sin( )]
2
1
cos cos = [cos( + ) + cos( )]
2
1
sin sin = [cos( + ) cos( )]
2
Apabila ada integral yang memuat fungsi trigonometri pangkat dan memuat fungsi turunannya maka bisa
dituliskan konsep integral substitusinya sebagai berikut:
1
sin (cos ) =
sin+1 +
+1
1
cos (sin ) =
cos +1 +
+1
1
tan (sec 2 ) =
tan+1 +
+1
1
cot (csc 2 ) =
cot +1 +
+1
1
sec (sec tan ) =
sec +1 +
+1
1
csc (csc cot ) =
csc +1 +
+1

Halaman 218

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral dengan Mengubah Bentuk Integral.
Seringkali dalam pengerjaan integral kita bertemu dengan integral yang bentuk integralnya sedikit berbeda
dari konsep dasar, namun sebenarnya apabila kita mau mengubahnya terlebih dahulu menggunakan sifat-sifat
aljabar maupun sifat identitas trigonometri, bentuk integral tersebut bisa kembali sesuai dengan konsep dasar.
Seperti telah diketahui bahwa untuk integral fungsi aljabar harus dalam bentuk pangkat dan variabel fungsi
integral dengan operator harus sama. Bentuk integral yang diperbolehkan adalah penjumlahan atau
pengurangan. TITIK!
Sementara untuk integral fungsi trigonometri harus memenuhi sifat 6 turunan fungsi trigonometri, serta bentuk
yang diperbolehkan adalah penjumlahan atau pengurangan. Serta perkecualian untuk bentuk perkalian tertentu
yang bisa diubah menjadi penjumlahan pengurangan lewat rumus perkalian ke penjumlahan trigonometri.
TITIK!
Berikut ini adalah beberapa contoh penyelesaian integral dengan cara mengubah bentuk integral:
Contoh Soal 1:
Hasil dari
5

3 2 = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih berbentuk akar.
Ubah bentuk akar menjadi bentuk pangkat pecahan dong!
5

3 2 = 3 2 (Ingat = )
2

= 3 5 (Ingat =
5 7
= 3 5 +
7
15 75
=
+
7

+ atau TRIK SUPERKILAT di halaman 215)


+

Contoh Soal 2:
Hasil dari
2
3 = .
5
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada variabel berpangkat menjadi penyebut.
Ubah bentuk tersebut bentuk pangkat negatif dong!

2
1
= (Ingat = )
3
5

2 3
=
5
2
= 3
5
2 1 2
=
+
5 2
1
= 2 +
5
1
= 2+
5

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 219

Contoh Soal 3:
Hasil dari
1
= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pembagian.
Ubah bentuk tersebut menjadi bentuk pangkat negatif dong!
1
1
= (Ingat = )

= 1
1
= 0 +
0
= tidak terdefinisi
Lho kok tidak terdefinisi????????
Ya! Khusus apabila = 1 maka penyelesaiannya tidak menggunakan konsep dasar integral.
Jadi,
1

1
1+1 +
1 + 1

tetapi menggunakan rumus:


1
1 = = ln|| +

Halaman 220

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 5:
Hasil dari
2 (3 5) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk perkalian.
Ubah bentuk perkalian menjadi penjumlahan atau pengurangan dong! Dengan mengalikan secara distributif!
2 (3 5) = (3 3 5 2 ) (Ingat (() + ()) = () + () )
= 3 3 5 2
3
5
= 4 3 +
4
3

Contoh Soal 6:
Hasil dari
(2 3)2 = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pangkat atau dalam bentuk perkalian
sebanyak faktor sebagaimana sifat dari pangkat itu sendiri yaitu =
.

Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan atu pengurangan dong! Dengan mengalikan sebanyak faktor!
(2 3)2 = (2 3)(2 3)

(Ingat ( + )2 = 2 + 2 + 2 )

= (4 2 12 + 9)
4
= 3 6 2 + 9 +
3

Contoh Soal 7:
Hasil dari
4 5 3 3

= .
2 2
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pembagian.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan dong! Dengan menyederhanakannya dulu, tentunya..

4 5 3 3
4 5 3 3

(
)
2 2
2 2 2 2
3
= (2 3 )
2
3
= 2 3
2
2
3 1
= 4 2 +
4
2 2
1 4 3 2
= +
2
4

(Ingat

+
= + )

3
Menyelesaikan bentuk yang paling mudah adalah
2
3
3
3 1
= = 2 +
(
)
2
2
2 2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 221

Contoh Soal 8:
Hasil dari
(3 + tan2 ) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk bukan turunan fungsi trigonometri dasar.
Bentuk tan2 bukanlah 6 turunan fungsi trigonometri dasar.
Jadi tan2 tidak bisa dikerjakan langsung.
Padahal konsep dasar integral trigonometri yang ada hanyalah sec 2 = tan + .
Ubah bentuk tan2 menjadi bentuk sec 2 dong!
Ya! Dengan menggunakan identitas trigonometri berikut:
tan2 + 1 = sec 2 tan2 = sec 2 1
(3 + tan2 ) = (Ingat tan2 = sec 2 1)
= (3 + (sec 2 1))
= (2 + sec 2 )
= 2 + sec 2
= 2 + tan +
Contoh Soal 9:
Hasil dari
(2 cot 2 5) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk bukan turunan fungsi trigonometri dasar.
Bentuk cot 2 bukanlah 6 turunan fungsi trigonometri dasar.
Jadi cot 2 tidak bisa dikerjakan langsung.
Padahal konsep dasar integral trigonometri yang ada hanyalah csc 2 = cot + .
Ubah bentuk tan2 menjadi bentuk sec 2 dong!
Ya! Dengan menggunakan identitas trigonometri berikut:
1 + cot 2 = csc 2 cot 2 = csc 2 1
(2 cot 2 5) = (Ingat cot 2 = csc 2 1)
= (2(csc 2 1) 5)
= (2 csc 2 7)
= 2 csc 2 7
= 2 csc 2 7 +
= 2( cot ) 7 +
= 2 cot 7 +

Halaman 222

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 10:


Hasil dari
sin 3 cos = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk perkalian fungsi trigonometri.
Ubah bentuk perkalian menjadi penjumlahan atau pengurangan dong!
Ya! Dengan menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:
Rumus perkalian trigonometri
1
sin cos = [sin( + ) + sin( )]
2
1
cos sin = [sin( + ) sin( )]
2
1
cos cos = [cos( + ) + cos( )]
2
1
sin sin = [cos( + ) cos( )]
2
Jadi,

1
sin 3 cos = [sin(3 + ) + sin(3 )]
2
1
= (sin 4 + sin 2)
2
1
1
= ( sin 4 + sin 2)
2
2
1
1
= sin 4 + sin 2
2
2
1
1
= sin 4 + sin 2
2
2
Karena fungsi sudut dan operator integral tidak sama.
Sudut sinus 4 dan 2, sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 223

Contoh Soal 10:


Hasil dari
sin2 = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pangkat atau dalam bentuk perkalian
sebanyak faktor sebagaimana sifat dari pangkat itu sendiri yaitu =
.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan atu pengurangan dong!

Ya! Jika pangkat adalah pangkat bilangan genap menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:
Rumus identitas trigonometri
1 1
sin2 = cos 2
2 2
1 1
cos2 = + cos 2
2 2
Jadi,

1 1
sin2 = ( cos 2)
2 2
1
1
= cos 2
2
2
1
1
= cos 2
2
2
Karena fungsi sudut dan operator integral tidak sama.
Sudut kosinus 2, sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!

Contoh Soal 10:


Hasil dari
sin3 = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pangkat atau dalam bentuk perkalian
sebanyak faktor sebagaimana sifat dari pangkat itu sendiri yaitu =
.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan atu pengurangan dong!

Ya! Jika pangkat adalah pangkat bilangan ganjil menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:
Rumus identitas trigonometri
sin2 = 1 cos 2
cos2 = 1 sin2
Jadi,
sin3 = sin2 sin
= (1 cos2 ) sin
= (sin cos2 sin )
= sin cos2 sin

Karena fungsi integran dan operator integral tidak sama.


Fungsi integran cos2 sin , sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!

Halaman 224

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi.


Ingat Lagi Ya!!!!!!
Konsep Dasar Integral
harus dalam
bentuk pangkat

+1

+
+1

harus sama

Bentuk dan Tipe Soal Integral Menggunakan

Teknik Integral Substitusi


harus dalam
bentuk pangkat


belum sama

Gantilah operator integral


dengan fungsi yang disubstitusi.

Tentukan turunan operator integral tersebut


dan letakkan menjadi penyebut.

Periksa!
Apakah hasil bagi fungsi yang lain
dengan turunan operator integral
masih memuat variabel ?

Tidak!
Nggak ada variabel lagi!

Ya!
Masih menyisakan variabel !

Integral Substitusi

Integral Parsial

Teknik Tabulasi

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 225

TRIK SUPERKILAT Teknik Integral Substitusi.


Perhatikan konsepnya:
2
( + 4 9) = (2 + 4)

( 2 + 4 9) = (2 + 4)

( 2 + 4 9)
=
(2 + 4)
( 2 + 4 9)

=
(2 + 4)

Jadi pada soal bisa diganti dengan

turunannya

(())
()

Atau dalam kalimat bisa diartikan sebagai berikut:


Jadi, dapat diganti dengan sebuah fungsi permisalan dibagi oleh turunan fungsi tersebut!
Contoh:
(3 5)10000000000000 = (3 5)10000000000000

sin(4) = sin(4)

( ) turunannya

() turunannya

3 cos(2 2 ) = 3 cos(2 2 )

( ) turunannya

dan lain-lain ..
Nah intisari dari teknik integral substitusi adalah mengupayakan agar turunan fungsi yang disubstitusi bisa
membagi habis variabel pada fungsi lain yang tidak disubstitusi.
Contohnya:
3 cos(2 2 ) = 3 cos(2 2 )

(2 2 )
3
3
3
= cos(2 2 ) (2 2 ) = cos(2 2 ) (2 2 ) = cos
4
4
4
4

Pokoknya variabel
harus hilang!!!

Hore!!!!!
Variabel udah hilang!!!!

Hore!!!!!!
Sudah sama!!!!

Kalau hilang berarti integral substitusi.


Kalau enggak hilang berarti integral parsial.

Halaman 226

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 1:
Hasil dari
( 3)( 2 6 + 1)3 = .
1

a. 8 ( 2 6 + 1)4 +
1

b. 4 ( 2 6 + 1)4 +
c.

1
2

( 2 6 + 1)4 +
1

d. 4 ( 2 6 + 1)2 +
1

e. 2 ( 2 6 + 1)2 +
Pembahasan:
Perhatikan soal,
3

( 3)( + )

belum sama
Mari kita coba cek, apakah integral tersebut bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi ataukah
teknik integral parsial.
Ganti operator integral

( 3)( + )

3 (

( 3)( + )

+ )
( )

turunannya

Periksa hasilnya, apakah masih


menyisakan variabel ?

Periksa, apakah hasil

Ternyata hasil dari

(3)
(26)

(3)

tidak menyisakan variabel ?

, dan kita sudah tidak menemukan variabel yang tersisa.


(26)
2
Maka, penyelesaian integral tersebut adalah menggunakan teknik integral substitusi.
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
1

( 2 6 + 1)
(2 6) 2

1
1
(Ingat = )
2
2

1
= ( 2 6 + 1)3 ( 2 6 + 1) (Ingat =
+1 + )

+1
1

( + )()+ +
=
2 (() + )
1 1
( 2 6 + 1)2 +
=
2 (2)
1
= ( 2 6 + 1)2 +
4

( 3)( 2 6 + 1)3 = ( 3)( 2 6 + 1)3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 227

Contoh Soal 2:
Hasil dari
63 2 + 5 = .
a.

2
(6 2
3

+ 5)62 + 5 +

b.

2
(3 2
3

+ 5)32 + 5 +

c.

2
( 2
3

+ 5)2 + 5 +

d.

3
( 2
2

+ 5)2 + 5 +

e.

3
(3 2
2

+ 5)32 + 5 +

Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
63 2 + 5 = Tanda akar diubah menjadi bentuk pangkat dulu!OK!
1

(Ingat = 2 )
1

= 6(3 2 + 5)2 (Samakan dulu operator integralnya )


1

= 6(3 2 + 5)2
1

(3 2 + 5)
6

= (3 2 + 5)2 (3 2 + 5) (Ingat =

( + )

( + )
3
1
= 3 (3 2 + 5)2 +

1
+1 + )
+1

3
2
= (3 2 + 5)2 +
3
1
2
1+
= (3 2 + 5) 2 + (Ingat sifat pangkat + = )
3
1
2
= (3 2 + 5)(3 2 + 5)2 +
3
2
= (3 2 + 5)3 2 + 5 +
3

Halaman 228

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
Hasil dari
3

= .
2 5
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3
1
= 3
= 3 (2 5)1 (Samakan dulu operator integralnya)
2 5
2 5
(2 5)
= 3 (2 5)1
2
3
= (2 5)1 (2 5) (Buang semua konstanta keluar integral)
2
3
= ln|2 5| +
2

Contoh Soal 4:
Hasil dari
3 1
2
= .

Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3 1
3
()

=
(Ingat
=
+
)
2

( 1)
()() () ()
3 1

= +
( 1) ( 1)
3 1
( 1)

=
+
( 1) ( 1) ( 1)
3 1
( 1) +

=
+ =3
} = 1 dan = 2
( 1)
( 1)
=1
3 1
+

=
( 1)
( 1)
(
3 1
+ )

=
( 1)
( 1)
}
3 1 = ( + )

3 1

= +
(Ingat, dari perhitungan di atas ternyata = 1 dan = 2)
2

( 1)
3 1
1
2
2
= +


( 1)
1
2
= +

( 1)

2 ( 1)
= ln|| +
+
( 1)
1
1
= ln|| + 2
( 1) +
( 1)
= ln|| + 2 ln| 1| +

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 229

Contoh Soal 5:
Hasil dari
sin(4 ) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral dari fungsi trigonometri yang sudutnya tidak sama dengan
operator integralnya.
Maksudnya?
Perhatikan sudut fungsi sinus yaitu (4 ). Padahal operator integralnya adalah . Artinya fungsi sinus
tersebut diintegralkan terhadap variabel . Maka langkah penyelesaiannya adalah mensubstitusi operator
integralnya agar sesuai dengan sudut fungsi trigonometrinya.
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
sin(4 ) = (Samakan dulu operator integralnya )
(4 )
4
Ternyata tidak ada variabel tersisa.
Jadi benar bahwa kita memilih langkah integral substitusi bukan integral parsial.
1
= sin(4 ) (4 ) (Ingat sin = cos + )
4
1
= ( cos(4 )) +
4
1
= cos(4 ) +
4
= sin(4 )

Halaman 230

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 5:
Hasil dari
sin3 cos = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral dari fungsi trigonometri beserta turunannya.
Maksudnya?
Masih ingat dengan 6 turunan fungsi trigonometri kan?
() = sin
() = cos
() = cos
() = sin
() = tan
() = sec 2
() = cot
() = csc 2
() = sec
() = sec tan
() = csc
() = csc cot
Coba lihat dan amati 6 fungsi trigonometri dan turunannya di atas.
Apabila ada integral yang memuat fungsi trigonometri pangkat dan memuat fungsi turunannya maka bisa
dituliskan konsep integral substitusinya sebagai berikut:
1
sin (cos ) =
sin+1 +
+1
1
cos (sin ) =
cos +1 +
+1
1
tan (sec 2 ) =
tan+1 +
+1
1
cot (csc 2 ) =
cot +1 +
+1
1
sec (sec tan ) =
sec +1 +
+1
1
csc (csc cot ) =
csc +1 +
+1
Jadi sin3 cos bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi. Dengan mengganti operator
integral dari yang semula menjadi (sin ).
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
sin3 cos = (Samakan dulu operator integralnya )
= sin3 cos

(sin )
cos

= sin3 (sin )
1
= sin4 +
4

(Ingat sin (sin ) =

1
sin+1 + )
+1

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 231

Contoh Soal 6:
Hasil dari
sin3 = .
Pembahasan:
Integral sin atau cos berpangkat ganjil arah penyelesaiannya selalu ke bentuk integral berikut:
1
sin (cos ) =
sin+1 +
+1
1
cos (sin ) =
cos +1 +
+1
Jadi, selalu disisakan satu fungsi sin atau cos berpangkat 1.
Misalnya sin3 , maka harus diubah supaya ada suku fungsi integran yang menjadi cos 2 sin .
Konsep identitas trigonometri yang selalu digunakan jika bertemu sin atau cos pangkat ganjil adalah:
sin2 + cos2 = 1
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
sin3 = (Untuk soal integral sin atau cos pangkat ganjil selalu sisakan sin atau cos pangkat 1)
Jadi ubah dulu sin = sin1 sin
= sin2 sin
= (1 cos 2 ) sin

(Ingat sin2 + cos2 = 1 sin2 = 1 cos 2 )

= (sin cos 2 sin )

(Ingat () + () = () + () )

= sin cos2 sin


= cos cos2 sin

(Penyelesaian cos 2 sin lihat Contoh Soal 4)

(cos )
1
(Ingat cos (cos ) =
cos +1 + )
sin
+1

= cos + cos2 (cos )


1
= cos + cos3 +
3
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Langkah penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTISnya bisa dilihat nanti pada Suplemen Modul
SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5 tentang PENGAYAAN INTEGRAL TRIGONOMETRI
pada laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!

Halaman 232

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Parsial.


Ingat Lagi Ya!!!!!!
Konsep Dasar Integral
harus dalam
bentuk pangkat

+1

+
+1

harus sama

Bentuk dan Tipe Soal Integral Menggunakan

Teknik Integral Parsial


atau

Metode Tabulasi
harus dalam
bentuk pangkat


belum sama

Gantilah operator integral


dengan fungsi yang disubstitusi.

Tentukan turunan operator integral tersebut


dan letakkan menjadi penyebut.

Periksa!
Apakah hasil bagi fungsi yang lain
dengan turunan operator integral
masih memuat variabel ?

Tidak!
Nggak ada variabel lagi!

Ya!
Masih menyisakan variabel !

Integral Substitusi

Integral Parsial

Teknik Tabulasi
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 233

Contoh Soal 1:
Hasil dari + 1 = .
a.

2
(
5

2
3

b.

2
(3 2
15

+ 2) + 1 +

c.

2
(3 2
15

+ + 4) + 1 +

d.

2
(3 2
15

2) + 1 +

e.

2
( 2
5

+ 1) + 1 ( + 1)2 + 1 +

+ 2) + 1 +

Pembahasan:
Perhatikan soal, ubah dulu tanda akar menjadi bentuk pangkat,
1

+ 1 = ( + )2
belum sama
Mari kita coba cek, apakah integral tersebut bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi ataukah teknik
integral parsial.
Ganti operator integral
1

( + )2 ( + )2

( + )
turunannya

Periksa hasilnya, apakah masih


menyisakan variabel ?

Periksa, apakah hasil


Ternyata hasil dari

tidak menyisakan variabel ?

= , dan kita masih menemukan variabel yang tersisa.


1
Maka, penyelesaian integral tersebut adalah menggunakan teknik integral parsial.
1

( + 1)2 = (Ingat integral parsial = )

=1

Misal =

Maka = ( + 1)2 = ( + 1)2


3
2

= ( + 1)2
3

( + 1)2 =

= ( + ) ( + )

3
3
2
2
( + 1)
2
= ( + 1) ( + 1)2
3
3
1
3
5
2
2 2
2
2
= ( + 1) ( + 1) +
3
3 5
3
5
1
2
4
2
= ( + 1) ( + 1)2 + (keluarkan FPB-nya ( + 1)2 )
3
15
3
2
4
2
( + 1)] +
= ( + 1) [
3
15
1
6
4
= ( + 1)2 ( + 1) ( ) +
15
15
1
2
= ( + 1)2 ( + 1) (3 2) +
15
1
2
(3
=
2)( + 1)( + 1)2 +
15
1
2
(3 2 + 2)( + 1)2 +
=
15
2
(3 2 + 2) + 1 +
=
15

Halaman 234

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2a:


Hasil dari
( 2 + 1) cos = .
a. 2 sin + 2 cos +
b. ( 2 1) sin + 2 cos +
c.

( 2 + 3) sin 2 cos +

d. 2 2 cos + 2 2 sin +
e. 2 sin ( 2 1) cos +
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
( 2 + 1)

cos = (Ingat integral parsial = )

Misal = 2
=2

= 2
Maka = cos = cos

= sin
( 2 + 1) cos =
= ( + )
= ( 2 + 1) sin 2 sin
(Bentuk 2 sin diselesaikan menggunakan teknik integral parsial)
( 2 + 1) cos = ( 2 + 1) sin 2

sin

Misal = 2
=2

= 2
Maka = sin = sin

= cos
( 2 + 1) cos = ( 2 + 1) sin [ ] + 1
= ( 2 + 1) sin [2 ( cos ) (cos ) 2 + 2 ] + 1
= ( 2 + 1) sin [(2 cos ) + 2 cos + 2 ] + 1
= ( 2 + 1) sin [(2 cos ) + 2 sin + 2 ] + 1
= ( 2 + 1) sin + 2 cos 2 sin +
2 + 1
( 2

+ =

=
+ 1) sin 2 sin + 2 cos +
= ( 2 + 1 2) sin + 2 cos +
= ( 2 1) sin + 2 cos +
Menyelesaikan integral dengan teknik integral parsial bisa juga dilakukan menggunakan metode tabulasi.
Langkah penyelesaian integral parsial dengan metode tabulasi adalah memisah bagian yang mudah
diturunkan hingga nol, dan bagian yang rumit.
Penyelesaian metode tabulasi untuk soal ini ada di halaman berikutnya!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 235

TRIK SUPERKILAT Teknik Integral Parsial Menggunakan Metode Tabulasi.


Contoh Soal 2b:
Hasil dari
( 2 + 1) cos d = .
a. 2 sin + 2 cos +
b. ( 2 1) sin + 2 cos +
c.

( 2 + 3) sin 2 cos +

d. 2 2 cos + 2 2 sin +
e. 2 sin ( 2 1) cos +
Pembahasan TRIK SUPERKILAT Integral Parsial menggunakan Metode Tabulasi:
Langkah penyelesaian integral parsial dengan menggunakan metode tabulasi :
Buat tabel dengan dua kolom.
Isi kolom kiri dengan turunan bagian yang mudah
secara terus-menerus hingga turunannya sama dengan nol.
Isi kolom kanan dengan integral bagian yang rumit
secara terus-menerus sebanyak baris kolom kiri.
Kalikan kolom kiri dan kanan dengan arah menyerong
serta kalikan juga dengan tanda plus minus bergantian.
Ingat! Selalu diawali oleh tanda plus!!
Selesai!

(
= (Pisahkan bagian yang mudah diturunkan hingga nol dengan bagian yang rumit)
2 + 1) cos
mudah rumit
Kolom Kiri
(Turunkan)

Kolom Kanan
(Integralkan)

( 2 + 1)

cos

sin

cos

sin

( 2 + 1) sin

2 sin

2 cos

( 2 + 1) cos d = ( 2 + 1) sin + 2 cos 2 sin +


= ( 2 + 1) sin 2 sin + 2 cos +
= ( 2 + 1 2) sin + 2 cos +
= ( 2 1) sin + 2 cos +
Penyelesaian menggunakan teknik integral parsial ada di halaman sebelumnya.
Coba bandingkan hasilnya!
Halaman 236

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Trigonometri.


TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Trigonometri yaitu tentang:

bagaimana cara praktis menguasai konsep integral fungsi trigonometri;


ciri-ciri soal integral fungsi trigonometri yang bisa diselesaikan dengan integral langsung atau hanya bisa
diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi maupun teknik integral parsial.

Semuanya bisa dilihat nanti pada Suplemen Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5
tentang PENGAYAAN INTEGRAL TRIGONOMETRI pada laman web berikut
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi Trigonometri.
Sepertinya untuk soal integral UN Matematika SMA 2013 nanti tidak akan muncul soal yang harus dikerjakan
dengan teknik integral substitusi trigonometri, yaitu fungsi-fungsi yang memuat bentuk 2 , + 2 , dan
2 .
Namun untuk TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi Trigonometri juga bisa dilihat
nanti pada Suplemen Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5 tentang PENGAYAAN
INTEGRAL TRIGONOMETRI pada laman web berikut
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 237

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Cepat Menyelesaikan Integral Tertentu.
Perhatikan konsep dasar dari Integral Tertentu

() = () | = () ()

Contoh Soal 1:
Hasil dari
4

(6 2 8 + 3) = .
2

a. 96
b. 108
c.

112

d. 116
e. 128
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
4

(6 2

4
1 2
+ 3) = [2 + 3]
2
2
1
1
= (2(4)3 (4)2 + 3(4)) (2(2)3 (2)2 + 3(2))
2
2
1
1
= (2 64 16 + 12) (2 8 4 + 6)
2
2
= (128 8 + 12) (16 2 + 6)
= (132) (20)
= 112
3

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:


Langkah penyelesaian TRIK SUPERKILAT hanya mengubah cara perhitungan supaya menjadi lebih sederhana
menggunakan kebalikan dari sifat distributif, yakni mengumpulkan faktor yang sama dalam perhitungan.
1
2

Misal () = 2 3 2 + 3
1
2

1
2

Maka, () () = (2(4)3 (4)2 + 3(4)) (2(2)3 (2)2 + 3(2))


1

= 2(4)3 2 (4)2 + 3(4) 2(2)3 + 2 (2)2 3(2)


1
2

1
2

= 2(4)3 2(2)3 (4)2 + (2)2 + 3(4) 3(2)


1

(43 23 )
(42 22 ) + 3
(4 2)
= 2
2
selisihnya 3

(6 2

selisihnya 2

selisihnya

4
1 2
+ 3) = [2 + 3]
2
2
1
= 2(43 23 ) (42 22 ) + 3(4 2)
2
1
= 2(64 8) (16 4) + 3(2)
2
1
= 2(56) (12) + 3(2)
2
= 112 6 + 6
= 112
3

Catatan: TRIK SUPERKILAT Integral tertentu ini hanya berlaku apabila fungsi integrannya adalah fungsi aljabar.
Halaman 238

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Integral ini.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 239

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Hasil dari
A.
B.
C.
D.
E.

2.

B.
C.
D.
E.

Hasil dari
A.
B.
C.
D.
E.

4.

3x 1

2x 7
1

dx ....

3 3x 2 2 x 7
1

4 3x 2 2 x 7
1
6 3x 2 2 x 7
1

12 3x 2 2 x 7
1
12 3x 2 2 x 7

3 1
(3 2 2 + 7)
2
7

=
(3

1)(3

2
+
7)
(3 2 2 + 7)7
(6 2)
1
2
7
2
= (3 2 + 7) (3 2 + 7)
2
1
1
= ( ) (3 2 2 + 7)6 + C
2
6
1
=
+C
2
12(3 2 + 7)6

Hasil dari 3x 3x 2 1 dx ....


A.

3.

3x

Hasil dari
A.
B.
C.
D.
E.

Halaman 240

2
1 (3 2 + 1)
(3x 2 1) 3x 2 1 C
3 3 2 + 1 = 3(3 2 + 1)2
3
6
1
1
1
2
2
= (3 2 + 1)2 (3 2 + 1)
(3x 1) 3x 1 C
2
2
3
1 2
1
= (3 2 + 1)2 + C
2
2
2 3
(3x 1) 3x 1 C
1
3
= (3 2 + 1)3 2 + 1 + C
3
1
(3x 2 1) 3x 2 1 C
2
2
(3x 2 1) 3x 2 1 C
3

4 x 34 x

6 x 9 dx ....

10
1
4x 2 6x 9 C
10
1
2 x 320 C
15
1
2 x 320 C
20
10
1
4x 2 6x 9 C
20
10
1
4x 2 6x 9 C
30

2x 2
7

37
7
66
3
67
7
77
6
72
6

2 x
2 x

5 C

2 x

2 x

2 x
2 x

(4 2 + 6 9)
8 + 6

1
9
= (42 + 6 9) (42 + 6 9)
2
1 1
10
=
(42 + 6 9) + C
2 10
1
10
=
(42 + 6 9) + C
20

dx ....

(4 + 3)(4 2 + 6 9)9 = (4 + 3)(4 2 + 6 9)9

2 2
2 2
(2 3 5)
7
= 7
2
(2 3 5)5
(2 3 5)5 (6 )
5
1
= (2 3 5)7 (2 3 5)
3
2
1 7
= (2 3 5)7 + C
3 2
77
= (2 3 5)2 + C
6

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

4 x
2

5.

Nilai dari

A.
B.
C.
D.
E.

2
2
4
1
(4 2 + 5) = [ 3 2 + 5]
3
2
1
1
4
1
4
1
= ( (2)3 (2)2 + 5(2)) ( (1)3 (1)2 + 5(1))
3
2
3
2
32
4 1
= ( 2 + 10) ( + 5)
3
3 2
56 35
=

3
6
112 35
=
6
77
=
6

33
6
44
6
55
6
65
6
77
6

6.

Nilai dari

2 x 2 dx ....

A.
B.
C.
D.
E.
Nilai dari

3x
6
10
13
16
22

Nilai dari

2 x

B.
C.
D.
E.

1
3
1
27
2
1
37
3
1
37
2
1
51
2
27

(32 3 + 7) = [3 2 + 7] = ((2)3 (2)2 + 7(2)) ((0)3 (0)2 + 7(0))

A.

3x 7 dx ....

2
= (8 6 + 14) (0)

= 16

8.

= 12

A.
B.
C.
D.
E.

2
3
2
3
2
3
2
12 ( 2 + 2) = [3 + 2]1 = (3 (4) (4) + 2(4)) (3 (1) (1) + 2(1))
1
14
64
1
= ( 16 + 8) ( 1 + 2)
16
3
3
64
1
18
=
8 1
3
3
20

7.

x 5 dx ....

4 x 3 dx ....

2
3
2
(22 + 4 3) = [ 3 + 22 + 3]
3
0
1
2 3
2
= ( (3) + 2(3)2 + 3(3)) ( (1)3 + 2(1)2 + 3(1))
3
3

18
2
= ( + 18 + 9) ( + 2 + 3)
3
3

18
2
= ( + 27) ( + 5)
3
3
18 2
= 27 5 +

3 3
16
= 22 +
3
1
= 22 + 5
3
1
= 27
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 241

9.

Nilai dari

2 sin 2 x 3 cos x dx ....


0

A.
B.
C.
D.
E.

5
1
0
1
2

(2 sin 2 3 cos ) = [ cos 2 3 sin ]20


0

1
= ( cos 3 sin ) ( cos 0 3 sin 0)
2
= (1 3) (1 0)
= 2 + 1
= 1

10. Nilai dari

3 sin 2 x cos x dx ....


0

A.
B.
C.
D.
E.

2
1
0
1
2

2
3
(3 sin 2 cos ) = [ cos 2 sin ]
2
0
0
3
1
3
= ( cos sin ) ( cos 0 sin 0)
2
2
2
3
3
= ( 1) ( 0)
2
2
=2

11. Nilai dari sin(2 x ) dx ....


0

A.
B.
C.
D.
E.

2
1
0
2
4

TRIK SUPERKILAT:

2
1
sin(2 ) = [ cos(2 )]
2
0
0
1
1
= ( cos 0) ( cos())
2
2
1
1
= ( ) ( )
2
2
=1

sin(2 ) = sin(2)
0

2
1
= [ cos(2)]
2
0
=1

12. Nilai dari

(sin 2 x 3 cos x) dx ....


0

A.
B.
C.
D.
E.

3
4
3
4
1
4
2
4
3
4

3
1
(sin 2 + 3 cos ) = [ cos 2 + 3 sin ]
2
2 3 0
0
1
1
= ( cos 240 + 3 sin 60) ( cos 0 + 3 sin 0)
2
2
3 3
1
1
3
1
= ( ( ) + 3) ( + 0)
2
2
2
2
1 3
1
1 2 3
= + 3 +
4 2
2
3 3
1 2 3
= + 3
4 2
3
= (1 + 22)
1 2 3
4

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 242

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

5. 4.

Menghitung luas daerah dan volume benda putar dengan menggunakan integral.

Aplikasi Integral
Luas Daerah

Volume Benda Putar

Luas Daerah Dibatasi Kurva

Diputar Mengelilingi Sumbu X

= ()

= ()

= (())

= ()

= ()

= ()

Diputar Mengelilingi Sumbu Y

= ()

= ()

= ()

= (())
=

= ()

= ()

Volume Benda Antara Dua Kurva

1 = ()

2 = ()

= ()

=
=
=

= () + ()

= [(()) (()) ]

Luas Daerah Dibatasi Dua Kurva

1 = ()

2 = ()

2 = ()

1 = ()
=

1 = ()
=

2 = ()
=

= [() ()]

Halaman 270

= [() ()]

= [(()) (()) ]

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Integral (Luas Daerah)

Luas Daerah

Dibatasi
Dua Kurva

Diketahui
Lebar dan Tinggi
Y

Garis Memotong
Kurva di Titik Puncak
Y

Tinggi

Tinggi

Lebar

Lebar

2
Lebar Tinggi
3

1
Lebar Tinggi
6

1
=
3
Y

62

= 2 4 adalah nilai diskriminan


persamaan kuadrat: 2 + + = 0.
Persamaan kuadrat tersebut diperoleh
dari persekutuan kedua kurva.

1
=
6
Y

( , )

2
=
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

( , )

1
=
2

Halaman 271

Contoh Soal 1a:


Luas daerah yang dibatasi parabola = 8 2 dan garis = 2 adalah ....
a. 36 satuan luas
1
3

b. 41 satuan luas
c.

2
3

41 satuan luas

d. 46 satuan luas
2

e. 46 3 satuan luas
Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:
Y
1 = 2

X
2 = 8 2

Titik potong parabola dengan garis adalah:


1 = 2

2 = 8 2

2 (8 2 ) = 0

2 8 + 2 = 0

2 + 2 8 = 0
( + 4)( 2) = 0

+ 4 = 0 atau 2 = 0

= 4 atau = 2

Jadi titik potong parabola dengan garis adalah di titik = 4 dan = 2.


Titik potong tersebut merupakan batas integrasi untuk mencari luas daerah.
Jadi rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
2

= [() ()]
4

Nah, sekarang kita menentukan () dan (). Pada interval batas integrasi 4 2, berlaku () ().
Maka dengan melihat sketsa grafik, jelas terlihat bahwa:
() = 8 2 dan () = 2
Sehingga rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
2

= [(8 2 ) (2)]
4

Oke, sekarang kita hitung luasnya menggunakan konsep integral tertentu.


2

= [(8 2 ) (2)]
4
2

= ( 2 2 + 8)
4

2
1
= [ 3 2 + 8]
3
4
1
1
= ( (2)3 (2)2 + 8(2)) + ( (4)3 (4)2 + 8(4))
3
3
8
64
= ( 4 + 16) ( 16 32)
3
3
8 12 + 48
64 48 96
=(
)(
)
3
3
28
80
=
( )
3
3
28 80
=
+
3
3
108
=
3
= 36 satuan luas

Halaman 272

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 1b:


Luas daerah yang dibatasi parabola = 8 2 dan garis = 2 adalah ....
a. 36 satuan luas
1
3

b. 41 satuan luas
c.

2
3

41 satuan luas

d. 46 satuan luas
2

e. 46 3 satuan luas
Pembahasan TRIK SUPERKILAT:
Langkahnya seperti cara mencari titik potong atau titik persekutuan kedua kurva.
Titik potong parabola dengan garis adalah:
1 = 2

2 = 8 2

2 (8 2 ) = 0

2 8 + 2 = 0

2 + 2 8 = 0
( + 4)( 2) = 0

+ 4 = 0 atau 2 = 0

= 4 atau = 2

Stop sampai sini aja.


Persamaan kuadrat ini yang akan dicari nilai diskriminannya.

Dari persamaan kuadrat 2 + 2 8 = 0, diperoleh nilai diskriminan:


= 2 4 = (2)2 4(1)(8)
= 4 + 32
= 36
Sehingga luas daerah bisa dihitung menggunakan rumus cepat berikut:
3636 36 6
=
=
=
= 36 satuan luas
62
6(1)2
6

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 273

Contoh Soal 2a:


Luas daerah yang dibatasi kurva = 2 , = + 2 , sumbu Y di kuadran I adalah ....
a.

2
satuan luas
3

b.

4
satuan luas
3

c.

6
satuan luas
3

d.

8
satuan luas
3

e.

10
satuan luas
3

Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:
Y
1 = 2

2 = + 2

Titik potong parabola dengan garis adalah:


1 = 2

2 = + 2

2 ( + 2) = 0

2 2 = 0
( + 1)( 2) = 0

+ 1 = 0 atau 2 = 0

= 1 atau = 2

Jadi titik potong parabola dengan garis adalah di titik = 1 dan = 2.


Batas integrasi untuk mencari luas daerah adalah garis = 0 dan = 2.
Jadi rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
2

= [() ()]
0

Nah, sekarang kita menentukan () dan (). Pada interval batas integrasi 0 2, berlaku () ().
Maka dengan melihat sketsa grafik, jelas terlihat bahwa:
() = + 2 dan () = 2
Sehingga rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
2

= [( + 2) ( 2 )]
0

Oke, sekarang kita hitung luasnya menggunakan konsep integral tertentu.


2

= [( + 2) ( 2 )]
0
2

= ( 2 + + 2)
0

2
1 3 1 2
= [ + + 2]
3
2
0
1
1
1
1
= ( (2)3 + (2)2 + 2(2)) + ( (0)3 + (0)2 + 2(0))
3
2
3
2
8
= ( + 2 + 4) (0)
3
8 + 6 + 12
=
3
10
=
satuan luas
3

Halaman 274

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2b:


Luas daerah yang dibatasi kurva = 2 , = + 2 , sumbu Y di kuadran I adalah ....
a.

2
satuan luas
3

b.

4
satuan luas
3

c.

6
satuan luas
3

d.

8
satuan luas
3

e.

10
satuan luas
3

Pembahasan TRIK SUPERKILAT:


Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:
Y
1 = 2

2 = + 2
4
2

Titik potong parabola dengan garis adalah:


1 = 2

2 = + 2

2 ( + 2) = 0

2 2 = 0
( + 1)( 2) = 0

+ 1 = 0 atau 2 = 0

= 1 atau = 2

Jadi, kita bisa menggunakan TRIK SUPERKILAT untuk menyelesaikan soal tersebut, dengan langkah berikut:
Y

4
2

4
2
2

4
2
2

{Luas daerah arsir} = {3 luas segiempat, alas 2 dan tinggi 4} {luas segitiga, alas 2 dan tinggi 4 2 = 2}
2
=
3
2
1
= (2)(4) (2)(2)
3
2
16
=
2
3
16 6
=
3
10
=
satuan luas
3
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_20.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Integral ini.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 275

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Integral (Volume Benda Putar)

Volume Benda Putar

Dibatasi Kurva
dan Garis Sumbu

303

= 2 4 adalah nilai diskriminan


persamaan kuadrat: 2 + + = 0.
Persamaan kuadrat tersebut adalah
persamaan kurva pada soal.

Halaman 276

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 1a:


Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva = 2 2 dan sumbu Y diputar mengelilingi sumbu X adalah ....
a.

8
satuan volume
15

b.

12
satuan volume
15

c.

16
satuan volume
15

d.

20
satuan volume
15

e.

24
satuan volume
15

Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:
Y

= 2 2

Titik potong parabola dengan sumbu X adalah:


=0

2 2 = 0

( 2) = 0
= 0 atau 2 = 0
= 0 atau = 2

Jadi titik potong parabola dengan garis adalah di titik = 0 dan = 2.


Titik potong tersebut merupakan batas integrasi untuk mencari volume benda putar.
Jadi rumus integral untuk mencari volume benda putar adalah sebagai berikut:
2

= [()]2
0

Nah, karena hanya dibatasi sebuah kurva maka jelas bahwa:


() = 2 2
Sehingga rumus integral untuk mencari volume benda putar adalah sebagai berikut:
2

= [( 2 2)]2
0

Oke, sekarang kita hitung volumenya menggunakan konsep integral tertentu.


2

= [( 2 2)]2
0
2

= ( 4 4 3 + 4 2 )
0

1 5
4 3 2
4
= [ + ]
5
3
0
1
4
1
4
= [( (2)5 (2)4 + (2)3 ) + ( (0)5 (0)4 + (0)3 )]
5
3
5
3
32
32
= [( 16 + ) (0)]
5
3
96 240 + 160
= [
]
15
16
=
satuan volume
15

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 277

Contoh Soal 1b:


Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva = 2 2 dan sumbu Y diputar mengelilingi sumbu X adalah ....
a.

8
satuan volume
15

b.

12
satuan volume
15

c.

16
satuan volume
15

d.

20
satuan volume
15

e.

24
satuan volume
15

Pembahasan TRIK SUPERKILAT:


Langkahnya seperti cara mencari titik potong atau titik persekutuan kurva dengan sumbu putar.
Titik potong parabola dengan garis adalah:
=0

2 2 = 0

( 2) = 0
= 0 atau 2 = 0
= 0 atau = 2

Stop sampai sini aja.


Persamaan kuadrat ini yang akan dicari nilai diskriminannya.

Dari persamaan kuadrat 2 2 = 0, diperoleh nilai diskriminan:


= 2 4 = (2)2 4(1)(0)
=4
Sehingga volume benda putar bisa dihitung menggunakan rumus cepat berikut:
(4)2 4
2
16 2
16
=

=
=
=
satuan volume.
3
3
30
30(1)
15
15 30

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_20.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Integral ini.

Halaman 278

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y x 2 4 x 3 dan y 3 x adalah ....


Luas daerah diarsir:
Y
TRIK SUPERKILAT:
41

A.
satuan
luas
1 = 2

1 2
6
2 4 + 3 = 3
2

4
+
3
19
3

2 3 = 0
B.
satuan luas
= (3 ) ( 2 4 + 3)
2
3
= 4 = 9
0
9
3
C.
satuan
luas

99
( 2 + 3)
=

=
=
2
0
62
6 12
3
3
8
27
1
3
D.
satuan luas
=
= [ 3 + 2 ]
6
3
3
2
0
9
1
3
1
3
11
X
3
= satuan luas E.
1
3
= ( (3) + (3)2 ) ( (0)3 + (0)2 )
satuan luas
2
3
2
3
2
6

27

1.

= (9 +

=3

) (0)

9
satuan luas
2

Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y x 2 3 x 4 dan y 1 x adalah ....


TRIK SUPERKILAT:
Luas daerah diarsir:
Y
TRIK SUPERKILAT:
2
2

Pembahasan masih dilanjutkan dan akan diupdate


A.
satuan luas = + 3 + 4
1 = 2
= setiap
1 2saat.
Temukan update terbarunya dan selalu
3

2 + 3 + 4 = 1
1
kunjungi http://pak-anang.blogspot.com
4
4
= (1 ) ( 2 + 3 + 4)
2 + 4 + 3 = 0
B.
satuan luas

3
2
1
3
= 2 4 = 4
= ( 2 4 3)
1
7
3
X
C.
satuan luas
1
44
1
-1
-3
=
=
4
= [ 3 2 2 3]
2

=
1

6
61
3
3
8
8
1
1
3
D.
satuan
luas
= ( (1) 2(1)2 3(1)) ( (3)3 2(3)2 3(3))
=
3
3
6
3
1
4
= ( 2 + 3) (9 18 + 9)
= satuan luas E. 15 satuan luas
3
3
4
3
=
satuan luas

2.

Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y x 2 4 x 3 dan y x 1 adalah ....


Luas daerah diarsir:
41

A.
satuan
luas
TRIK SUPERKILAT:
= 1 2
2

4
+
3
6

1 = 2
4
Y
2
19
4 + 3 = 1
= ( 1) ( 2 4 + 3)
B.
satuan
luas
1
2 5 + 4 = 0
4
3
= ( 2 + 5 4)
2
= 4 = 9
3
9
1
C.
satuan luas
4
1
5
2

99
= [ 3 + 2 4]
3
2
1
=
=
8
62
6 12
X
1
5
1
5
D.
satuan luas -1 1
3 4
= ( (4)3 + (4)2 4(4)) ( (1)3 + (1)2 4(1))
27
3
2
3
2
3
=
6
64 80
1 5
=1
11
= ( +
16) ( + 4)
9
satuan luas
3
2
3 2
= satuan luas E.
6
9
2

3.

satuan luas

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 279

4.

Volume benda putar yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva y x 2 dan y 4 x 3 diputar 360
Volume benda putar
mengelilingi sumbu X adalah ....

3
Y
= 12 22 = (4 3)2 ( 2 )2
2
11

1
A. 13 satuan volume =
3
15
= (4 3)2 ( 2 )2
1
4
3
B. 13 satuan volume
= ( 4 + 16 2 24 + 9)
15

1
3

1
16
=

11
= [ 5 + 3 12 2 + 9]
C. 12 satuan volume +
5
3
1
15
1
16
5
3
2
= ( (3) + (3) 12(3) + 9(3))
5
3
7
D. 12 satuan volume
1
16
( (1)5 + (1)3 12(1)2 + 9(1))
15
5
3
X
4
1
3
243
E. 12 satuan volume
= (
+ 144 108 + 27)
5
15
1 16
( +
12 + 9)
5 3
216
32
= (
)( )
15
15
184
4
=
= 12 satuan volume
15
5

= 4 3

5.

6.

2
Volume benda putar yang terjadi untuk
= daerah yang dibatasi oleh kurva y x dan y 2 x diputar
mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ....
Volume benda putar

2
Y
11
2
2
( 2 )2 (2)2

A. 3 satuan volume = 2
1
2

0
15
2
4
2
= ( 4 4 2 )
B. 4 satuan volume
X
0
15
=
1 5 4 3 2
4
= [ ]
C. 6 satuan volume
5
3
0
15
1
4
1
4
-4
5
= [( (2) (2)3 ) ( (0)5 (0)3 )]
6
5
3
5
3
D. 6 satuan volume
32 32
15
= 2
= ( )
5
3
1
E. 17 satuan volume
96 160
= (
)
15
15

=
+

64
4
= 4 satuan volume
15
15

Volume benda putar yang terjadi untuk daerah yang dibatasi oleh kurva y x 2 dengan y 2 x diputar
Volume benda putar
mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ....

2
A. 2 satuan volume = 2 Y
= 12 22 = (2)2 ( 2 )2
1

0
B. 3 satuan volume 4
2
15
= (4 2 4 )
0
4
=
C. 4 satuan volume
4 3 1 5 2
15
= [ ]
3
5
0
X
4
2
4
1
4
1
D. 12 satuan volume
= [( (2)3 (2)5 ) ( (0)3 (0)5 )]
15
3
5
3
5
= 2
32 32
2
= ( )
E. 14 satuan volume
5
3
15

=
+

96 160
= (
)
15
64
4
=
= 4 satuan volume
15
15

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 280

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

SKL 6. Mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, serta mampu memahami kaidah pencacahan, permutasi,
kombinasi, peluang kejadian dan mampu menerapkannya dalam pemecahan masalah.
6. 1.

Menghitung ukuran pemusatan atau ukuran letak dari data dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik.

Membaca Data
Diagram
600
400

200
0

2008 2009 2010 2011 2012


Tahun

Histogram

Poligon
Frekuensi

13

14

14

11

12

12

Banyak Siswa

10

6
4

10
8
6
4

60-64

42

40-44

55-59

3
7
13
11
6

50-54

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

200

2008 2009 2010 2011 2012


Tahun

45-49

Banyak Siswa
Banyak Siswa

Berat
(kg)

400

Berat (kg)

0,5
Tepi
Bawah
59,5

62

Tabel Distribusi
Frekuensi

600

57

500
400
600
750
650

800

52

2008
2009
2010
2011
2012

800

47

Banyak Siswa

Grafik
Banyak Siswa

Tahun

Banyak Siswa

Tabel

Berat (kg)

Batas
Bawah
60

Batas
Atas
64
1
(60+64)
2

+0,5
Tepi
Atas
64,5

Nilai Tengah Kelas


62
(64,5 59,5)

Keterangan:

Pada kelas interval 60 64,


60 adalah batas bawah.
64 adalah batas atas.

Panjang Interval Kelas


5
Pada kelas interval 60 64,
60 0,5 = 59,5 adalah tepi bawah.
64 + 0,5 = 64,5 adalah tepi atas.

Pada kelas interval 60 64,


64,5 69,5 = 5 adalah panjang interval kelas.
1
(60 + 64) = 62 adalah nilai tengah kelas
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 281

Histogram dan Poligon Frekuensi


Histogram
Kelas Interval

Nilai Tepi Kelas

Nilai Tengah Kelas

Lebar histogram menyatakan


kelas interval

Batas histogram menyatakan


tepi atas dan tepi bawah kelas

Titik tengah histogram


adalah nilai tengah kelas

6
4

60-64

42

0
55-59

50-54

Berat (kg)

Berat (kg)

45-49

62

57

10

52

10

11

12

47

Banyak Siswa

13

14

11

12

10

40-44

Banyak Siswa

12

13

14

11

Banyak Siswa

13

14

Berat (kg)

Poligon Frekuensi
Poligon Frekuensi
Titik tengah histogram
dihubungkan dengan garis
14

Banyak Siswa

12
10
8
6
4
2

62

57

52

47

42

Berat (kg)

Halaman 282

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Distribusi Kumulatif dan Ogive


Distribusi Kumulatif
Tabel Distribusi
Frekuensi

Tabel Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari

Tabel Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Lebih Dari

Kurang dari Tepi Atas

Lebih dari Tepi Bawah

Berat
(kg)

Banyak Siswa

Berat
(kg)

Cara mencari

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

44,5
49,5
54,5
59,5
64,5

3
3+7
3+7+13
3+7+13+11
3+7+13+11+13

Berat
(kg)

Cara mencari

3
10
23
34
40

39,5
44,5
49,5
54,5
59,5

6+11+13+7+3
6+11+13+7
6+11+13
6+11
6

40
37
30
17
6

Ogive Positif

Ogive Negatif

Ogive Naik

Ogive Turun

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Frekuensi Kunulatif

Frekuensi Kunulatif

Ogive

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Berat (kg)

Berat (kg)

Manfaat dan Kegunaan


Digunakan untuk menentukan ukuran letak
seperti Median, Kuartil, Desil, maupun Persentil
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 283

Ukuran Pemusatan
Data Tunggal
Mean

Median

Modus

Jumlah nilai dibagi banyak data

Nilai tengah data terurut

Data paling sering muncul

= +1 , untuk ganjil

Modus dari data berikut


7, 4, 8, 5, 3, 8, 6, 5, 5, 3 adalah:

Rata-rata dari 2, 5, 6, 3, 5, 4, 7, 8
adalah:

Nilai tengah dari data


6, 9, 3, 9, 4 adalah:

Frekuensi dari setiap data:

Rata-rata adalah jumlah nilai


dibagi dengan banyaknya data.

Terdapat 5 buah data ( = 5),


artinya jumlah data ganjil.

Hitung jumlah dari semua data


lalu bagi dengan banyaknya data.

Jangan lupa, data harus diurutkan


terlebih dahulu dari kecil ke besar.

2+5+6+3+5+4+7+8
=
8
40
=
8
=5

3, 4, 6, 9, 9

dimana, = ( )
= rataan sementara

Misal kita memilih nilai rata-rata


sementara adalah = 5,
maka = 5.
Artinya semua data dikurangi 5.
Sehingga nilai rata-ratanya adalah:

2
3

5
0

6
1

3
2

5
0

4
1

7
2

Halaman 284

= 6

5
3

6
1

7
1

8
2

Atau dengan mengurutkan data:


3, 3, 4, 5, 5, 5, 6, 7, 8, 8

Modus dari data berikut


7, 6, 8, 5, 9, 8, 6, 8, 6, 4 adalah:

= 3
=6

Frekuensi dari setiap data:


Data
Frekuensi

+1

, untuk genap

Nilai tengah dari data


7, 2, 9, 8, 5, 4 adalah:
Terdapat 6 buah data ( = 6),
artinya jumlah data genap.

4
1

5
1

6
3

7
1

8
3

9
1

Atau dengan mengurutkan data:


4, 5, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9
Perhatikan, karena data 6 dan 8
sama-sama muncul 3 kali,
maka modus = 6 dan 8

Jangan lupa, data harus diurutkan


terlebih dahulu dari kecil ke besar.

Modus dari data berikut


7, 6, 4, 6, 5, 8, 8, 5, 4, 7 adalah:

2, 4, 5, 7, 8, 9

Frekuensi dari setiap data:

Median adalah rata-rata kedua bilangan ini

8
3

+
=

= +

3 + 1 2 1 + 2 + 3
= 5+
8
0
= 5+
8
= 5+0
=5

4
1

= 5+1

Rata-rata dari 2, 5, 6, 3, 5, 4, 7, 8
adalah:

3
2

Karena data 5 muncul 3 kali,


maka nilai modus = 5

= +

Data
Frekuensi

2
3 + 4
=
2
5+7
=
2
12
=
2
=6

+1

Data
Frekuensi

4
2

5
2

6
2

7
2

8
2

Atau dengan mengurutkan data:


4, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8
Karena data seimbang,
semua data sama-sama
muncul sebanyak 2 kali,
maka modus tidak ada.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Ukuran Pemusatan
Data Berkelompok
Mean

Median

Modus

Jumlah nilai dibagi banyak data

Nilai tengah data terurut

Data paling sering muncul

1

= + (2
)

= + (
)
+

Data

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

42
47
52
57
62

126
329
676
627
372

Jumlah

40

2130

10
= 53
40
= 53,25


= +

dimana, = ( )
= rataan sementara

3
7
13
11
6

Misal = 52, maka


= ( 52).

42
47
52
57
62

40
= +

10
5
0
5
10

30
35
0
55
60

Jumlah

50

= 52 +

= 52 + 1,25
= 53,25

Data

Data

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

44,5
,
54,5
59,5
64,5

3
10
23
34
40

Jumlah

40

Data

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

= =

= =

Modus terletak pada


kelas interval yang memuat data
dengan jumlah frekuensi terbesar.

Jumlah data sebanyak = ,

sehingga diperoleh = .

Data dengan jumlah frekuensi


terbesar yaitu sebanyak 13 data
terletak pada kelas interval ke-3.

Median terletak pada


kelas interval yang memuat
data ke-20, yaitu kelas ke-3.

Jadi, letak kelas modus yaitu


pada kelas interval 50 54,
dengan panjang interval 5.

Jadi, letak kelas median yaitu


pada kelas interval 50 54,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 13
dan nilai tepi bawahnya 49,5.

Selisih frekuensi kelas modus


terhadap kelas interval
sebelumnya adalah
= = .

Sehingga, frekuensi kumulatif


kurang dari 49,5 adalah 10.

Selisih frekuensi kelas modus


terhadap kelas interval
sesudahnya adalah
= = .


= + (
)


= , + (
)

50
= 49,5 +
13
= 49,5 + 3,85
= 53,35

= + (
)
+

= 49,5 + (
)
+
30
= 49,5 +
8
= 49,5 + 3,75
= 53,25

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 285

Ukuran Letak
Data Berkelompok
Quartil

Desil

Persentil

Membagi 4 bagian sama besar


dari data terurut

Membagi 10 bagian sama besar


dari data terurut

Membagi 100 bagian sama besar


dari data terurut


4
= + (
)


10
= + (
)


100
= + (
)

Data

Data

Data

Data

Data

Data

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

44,5
49,5
,
59,5
64,5

3
10
23
34
40

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

44,5
49,5
,
59,5
64,5

3
10
23
34
40

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

44,5
49,5
,
59,5
64,5

3
10
23
34
40

Jumlah

40

Jumlah

40

Jumlah

40

Misal ditanyakan nilai 3 = ?

Misal ditanyakan nilai 7 = ?

Misal ditanyakan nilai 75 = ?

Jumlah data sebanyak = ,

sehingga diperoleh = .

Jumlah data sebanyak = ,

sehingga diperoleh = .

Jumlah data sebanyak = ,

sehingga diperoleh = .

3 terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-30, yaitu kelas ke-4.

7 terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-28, yaitu kelas ke-4.

75 terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-30, yaitu kelas ke-4.

Jadi, letak kelas 3 yaitu


pada kelas interval 55 59,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 11
dan nilai tepi bawahnya 54,5.

Jadi, letak kelas 7 yaitu


pada kelas interval 55 59,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 11
dan nilai tepi bawahnya 54,5.

Jadi, letak kelas 75 yaitu


pada kelas interval 55 59,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 11
dan nilai tepi bawahnya 54,5.

Sehingga, frekuensi kumulatif


kurang dari 54,5 adalah 23.

Sehingga, frekuensi kumulatif


kurang dari 54,5 adalah 23.

Sehingga, frekuensi kumulatif


kurang dari 54,5 adalah 23.


3 = + (
)

7 = + (
)


= , + (
)

35
= 54,5 +
11
= 54,5 + 3,18
= 57,68

Halaman 286


= , + (
)

25
= 54,5 +
11
= 54,5 + 2,27
= 56,77

75

= + (
)

35
= 54,5 +
11
= 54,5 + 3,18
= 57,68
= , + (

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Statistika (Mean data berkelompok)


Cara cepat dan memahami ukuran pemusatan data adalah memahami terlebih dahulu konsep dasar dari mean.
Mean atau nilai rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai lalu dibagi dengan banyaknya data.
Ada 3 cara mencari mean (nilai rata-rata):

Mean

Metode Deviasi

Sistem Kode

Menggunakan data sesungguhnya

Menggunakan selisih data


terhadap rata-rata sementara

Menggunakan sistem kode

= +


= + (
)

Misal = 52, maka


= ( 52).

Misal = 52, maka


( 52)
=

Bagi semua nilai


dengan panjang interval kelas.

Semua data dikurangi


dengan rata-rata dugaan.

Data

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

42
47
52
57
62

126
329
676
627
372

3
7
13
11
6

42
47
52
57
62

10
5
0
5
10

30
35
0
55
60

3
7
13
11
6

42
47
52
57
62

2
1
0
1
2

6
7
0
11
12

Jumlah

40

2130

40

Jumlah

50

40

Jumlah

10

10
= 53
40
= 53,25

= +

= 52 +

= 52 + 1,25
= 53,25

= +

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

= 52 +

= 52 +

= 52 + 1,25
= 53,25

Halaman 287

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Statistika (Modus data berkelompok)


Untuk data berbentuk tabel, letak modus adalah kelas interval data dengan frekuensi terbanyak,
Atau untuk data berbentuk histogram, letak modus adalah kelas interval dengan batang yang paling tinggi.
Perhatikan tabel distribusi frekuensi dan histogram berikut:

Tabel Distribusi
Frekuensi

10

4
2

60-64

55-59

50-54

3
7
13
11
6

11

12

45-49

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

13

14

40-44

Banyak Siswa
Banyak Siswa

Berat
(kg)

Histogram

Berat (kg)

Nah, konsep modus adalah perpotongan dari dua garis berikut pada histogram:

Tabel Distribusi
Frekuensi

10

4
2

Berat (kg)

Perhatikan,
karena = dan = ,
maka sebangun dengan .
Sehingga diperoleh perbandingan:


=

= ( )

=
+ =
( + ) =

=(
)
+
Jadi, nilai modus adalah:
= +

= + (
)
+
Halaman 288

Letak
Modus

TRIK SUPERKILAT:
Jadi, untuk mengingat
rumus modus gunakan cara ini:

60-64

55-59

50-54

3
7
13
11
6

11

12

45-49

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

13

14

40-44

Banyak Siswa
Banyak Siswa

Berat
(kg)

Histogram

= + (+)
= selisih dengan kelas di atasnya
= selisih dengan kelas di bawahnya

Catatan:
Biasanya tabel distribusi frekuensi
disusun dari data terkecil ke terbesar.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Statistika (Median data berkelompok)


Median adalah nilai tengah dari data terurut, maka otomatis kita harus mengurutkan data terlebih dahulu.
Pada data berkelompok, untuk mengurutkan data dapat dilakukan dengan membuat tabel distribusi frekuensi
kumulatif kurang dari. Dan secara grafik juga bisa ditentukan dengan menggambar kurva ogive positif.
Perhatikan tabel distribusi frekuensi, frekuensi kumulatif kurang dari, dan ogive positif di bawah ini:

Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari

Berat
(kg)

Banyak Siswa

Berat
(kg)

Cara mencari

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

44,5
49,5
,
59,5
64,5

3
3+7
3+7+13
3+7+13+11
3+7+13+11+13

Ogive Positif

Frekuensi Kunulatif

Tabel Distribusi
Frekuensi

3
10
23
34
40

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Letak
Median

Berat (kg)

Misalkan terdapat data sebanyak buah, maka letak median adalah pada data ke - 2 .
1

Karena banyakya data adalah 40 buah, maka = 40, sehingga data ke 2 adalah terletak pada urutan ke-20.

Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari

Berat
(kg)

Banyak Siswa

Berat
(kg)

Cara mencari

40 44
45 49
50 54
55 59
60 64

3
7
13
11
6

44,5
49,5
54,5
59,5
64,5

3
3+7
3+7+13
3+7+13+11
3+7+13+11+13

Ogive Positif

3
10
23
34
40

Frekuensi Kunulatif

Tabel Distribusi
Frekuensi

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Letak
Median

Berat (kg)

Perhatikan, karena = dan = ,


maka sebangun dengan .

Sehingga diperoleh perbandingan:


1

2
=
=

1

= (2
)

Jadi, nilai median adalah:


= +
1

= + (2
)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 289

Kesimpulan akhir TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Modus dan Median Data Berkelompok
Setelah kita mempelajari konsep dasar dari cara menentukan nilai modus dan median untuk data berkelompok
pada halaman sebelumnya, kini saatnya kita merangkum TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS dalam
memperkuat konsep dasar Modus dan Median untuk data berkelompok tersebut ke dalam sebuah rangkaian
konsep TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS yang mudah dimengerti yang disusun dalam tabel di bawah
ini:

Modus

Median

Ukuran Pemusatan, khususnya nilai Modus dan Median untuk data berkelompok,
keduanya sebenarnya memiliki konsep awal yang sama.

Persamaan

TRIK
SUPERKILAT

Perbedaan

TRIK
SUPERKILAT

= + (

?????
)
?????

= + (

?????
)
?????

Tepi bawah ditambah sebagian dari panjang interval

Modus

Median

Untuk Modus, nilai perbandingan


tersebut adalah selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas sebelum modus
dibagi jumlah dari selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas sebelum dan
sesudah modus.

Untuk Median, nilai perbandingan


tersebut adalah selisih antara letak
1
median ( ) dengan frekuensi
kumulatif sebelum kelas median dibagi
dengan frekuensi kelas median itu
sendiri.

(
)
+

(
)

*)

atas
(
)
atas + bawah

letak median
(
)

**)

*) Catatan: Biasanya tabel distribusi frekuensi disusun dari data terkecil ke terbesar.
Jadi = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya.
Jadi = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas di bawahnya.
1
2

**) Catatan: Letak median adalah setengah dari banyak data ( ).

Halaman 290

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Ukuran Letak Data Berkelompok (Median, Kuartil, Desil dan Persentil)
Ukuran Letak dari data berkelompok memiliki konsep yang sama persis dengan median data berkelompok.
Ya!!!! Karena median adalah ukuran letak yang membagi data terurut menjadi dua bagian sama besar..

Median adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 2 bagian yang sama besar.
Nah, Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 4 bagian yang sama besar.
Sementara, Desil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama besar.
Nah, Persentil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama besar.

Ukuran Letak untuk data berkelompok tersebut dapat disusun ke dalam sebuah konsep TRIK SUPERKILAT dan
LOGIKA PRAKTIS yang mudah dimengerti yang disusun dalam tabel di bawah ini:

Median

Ukuran Letak (UL)

Ukuran Letak (Kuartil, Desil, dan Persentil) untuk data berkelompok, sebenarnya
memiliki konsep awal yang sama dengan konsep nilai Median data berkelompok.

Persamaan

TRIK
SUPERKILAT

= + (

Median

= + (

UL

(Median 2), (Kuartil 4), (Desil 10), (Persentil 100)

Median

Kuartil

Desil

Persentil

Notasi

Membagi data
terurut menjadi
bagian yang
sama besar

=1

=4

= 10

= 100

1 buah UL

3 buah UL

9 buah UL

99 buah UL

()

(1 , 2 , 3 )

(1 , , 9 )

(1 , , 99 )

Banyaknya UL

= + (
)

Rumus Dasar

Perbedaan


(
)

(
)

(
)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

(
)

Halaman 291

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan ukuran pemusatan dan ukuran letak dari data berbentuk tabel.
Contoh Soal:
Perhatikan tabel di bawah ini:
Data

Frekuensi
( )

45 49

50 54

15

55 59

18

60 64

11

65 69

Jumlah

60

Tentukan nilai mean, modus, median, 3 , 4, 26 !


Penyelesaian:
Mencari nilai mean / nilai rata-rata:
Untuk mencari nilai mean atau nilai rata-rata, maka kita harus menentukan:
-

Nilai tengah ( = {47, 52, 57, 62, 67})


Panjang kelas interval ( = 5)
Nilai rata-rata sementara / rata-rata dugaan ( = 57)
TRIK SUPERKILAT: menentukan , dipilih kelas interval yang berada di tengah-tengah.

Kode ( ), yang diperoleh dari ( ) dibagi dengan


TRIK SUPERKILAT: menentukan , kelas rataan sementara kita kasih angka 0.
kelas di atasnya bernilai negatif, 1, 2, 3, dst
kelas di atasnya bernilai positif, 1, 2, 3, dst

Nilai , yaitu hasil perkalian antara dengan .

Nah, sekarang perhatikan tabel di bawah ini:


Data

Frekuensi
( )

Nilai Tengah
( )

45 49

47

14

50 54

15

52

15

55 59

18

57

60 64

11

62

11

65 69

67

18

Jumlah

60

Jadi nilai rata-rata adalah:



= + (
)

0
= 57 + ( ) 5
60
= 57 + 0
= 57
Mudah bukan?!

Halaman 292

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Mencari nilai modus:


Untuk mencari nilai modus, maka kita harus menentukan:
-

Kelas modus adalah kelas interval dengan frekuensi tertinggi, yakni berada di kelas interval ke tiga.
Tepi bawah kelas modus ( = 55 0,5 = 54,5)
Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas interval sebelumnya ( = 18 15 = 3)
TRIK SUPERKILAT: kelas interval sebelumnya adalah kelas interval yang terletak di atas kelas modus.

Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas interval sesudahnya ( = 18 11 = 7)


TRIK SUPERKILAT: kelas interval sesudahnya adalah kelas interval yang terletak di bawah kelas modus.

Nah, sekarang perhatikan tabel di bawah ini:


Data

Frekuensi
( )

45 49

50 54

15

55 59

18

60 64

11

65 69

Jumlah

60

= =

= =

Jadi nilai modus adalah:

= + (
)
+
3
= 54,5 + (
)5
3+7
3
= 54,5 + ( ) 5
10
= 54,5 + 1,5
= 56
Mudah bukan?!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 293

Mencari nilai median:


Untuk mencari nilai median, maka kita harus menentukan:
-

Frekuensi kumulatif bawah.


Jumlah frekuensi data ( = 60)
1
1
1
Karena ditanyakan median maka tentukan nilai . ( = (60) = 30)
2
2
2
Letak kelas median.
Median terletak pada kelas interval yang memuat data ke-30, dengan melihat kolom frekuensi kumulatif bawah.
TRIK SUPERKILAT:
Data

Frekuensi
( )

TRIK SUPERKILAT: Makna

45 49

Terdiri dari data ke 1 s/d data ke 7

50 54

15

22

Terdiri dari data ke 8 s/d data ke 22

55 59

18

40

Terdiri dari data ke 23 s/d data ke 40

60 64

11

51

Terdiri dari data ke 41 s/d data ke 51

65 69

60

Terdiri dari data ke 52 s/d data ke 60

Jumlah

60

Jadi median terletak pada kelas interval 55 59.


-

Tepi bawah kelas median ( = 55 0,5 = 54,5)


Frekuensi kumulatif sebelum kelas median ( = 22)
Frekuensi kelas median ( = 18)

Nah, sekarang perhatikan tabel di bawah ini:


Data

Frekuensi
( )

45 49

50 54

15

22

55 59

18

40

60 64

11

51

65 69

60

Jumlah

60

Jadi nilai median adalah:


1

= + (2
)

20 22
= 54,5 + (
)5
18
8
= 54,5 + ( ) 5
18
= 54,5 + 2,22
= 56,72
Mudah bukan?!

Halaman 294

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Mencari nilai Kuartil ke-tiga ( ):


Untuk mencari nilai 3 , maka kita harus menentukan:
-

Frekuensi kumulatif bawah.


Jumlah frekuensi data ( = 60)
3
3
3
Karena ditanyakan 3 maka tentukan nilai . ( = (60) = 45)
4
4
4
Letak kelas 3 .
3 terletak pada kelas interval yang memuat data ke-45, dengan melihat kolom frekuensi kumulatif bawah.
TRIK SUPERKILAT:
Data

Frekuensi
( )

TRIK SUPERKILAT: Makna

45 49

Terdiri dari data ke 1 s/d data ke 7

50 54

15

22

Terdiri dari data ke 8 s/d data ke 22

55 59

18

40

Terdiri dari data ke 23 s/d data ke 40

60 64

11

51

Terdiri dari data ke 41 s/d data ke 51

65 69

60

Terdiri dari data ke 52 s/d data ke 60

Jumlah

60

Jadi 3 terletak pada kelas interval 60 64.


-

Tepi bawah kelas 3 ( = 60 0,5 = 59,5)


Frekuensi kumulatif sebelum kelas 3 ( = 40)
Frekuensi kelas 3 (3 = 11)

Nah, sekarang perhatikan tabel di bawah ini:


Data

Frekuensi
( )

45 49

50 54

15

22

55 59

18

40

60 64

11

51

65 69

60

Jumlah

60

Jadi nilai Kuartil ke-3 adalah:


3

3 = + (4
)
3
45 40
= 59,5 + (
)5
11
5
= 59,5 + ( ) 5
11
= 59,5 + 2,27
= 61,77
Mudah bukan?!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 295

Mencari nilai Desil ke-empat ( ):


Untuk mencari nilai 4, maka kita harus menentukan:
-

Frekuensi kumulatif bawah.


Jumlah frekuensi data ( = 60)
4
4
4
Karena ditanyakan 4 maka tentukan nilai . ( = (60) = 24)
10
10
10
Letak kelas 4 .
4 terletak pada kelas interval yang memuat data ke-24, dengan melihat kolom frekuensi kumulatif bawah.
TRIK SUPERKILAT:
Data

Frekuensi
( )

TRIK SUPERKILAT: Makna

45 49

Terdiri dari data ke 1 s/d data ke 7

50 54

15

22

Terdiri dari data ke 8 s/d data ke 22

55 59

18

40

Terdiri dari data ke 23 s/d data ke 40

60 64

11

51

Terdiri dari data ke 41 s/d data ke 51

65 69

60

Terdiri dari data ke 52 s/d data ke 60

Jumlah

60

Jadi 4 terletak pada kelas interval 55 59.


-

Tepi bawah kelas 4 ( = 55 0,5 = 54,5)


Frekuensi kumulatif sebelum kelas 4 ( = 22)
Frekuensi kelas 4 (4 = 18)

Nah, sekarang perhatikan tabel di bawah ini:


Data

Frekuensi
( )

45 49

50 54

15

22

55 59

18

40

60 64

11

51

65 69

60

Jumlah

60

Jadi nilai Desil ke-4 adalah:


4

10
4 = + (
)
4
24 22
= 54,5 + (
)5
18
2
= 54,5 + ( ) 5
18
= 54,5 + 0,56
= 55,06
Mudah bukan?!

Halaman 296

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Mencari nilai Persentil ke-26 ( ):


Untuk mencari nilai 26 , maka kita harus menentukan:
-

Frekuensi kumulatif bawah.


Jumlah frekuensi data ( = 60)
26
26
26
(60) = 15,6)
Karena ditanyakan 26 maka tentukan nilai
. ( =
100
100
100
Letak kelas 26 .
26 terletak pada kelas interval yang memuat data ke-26, dengan melihat kolom frekuensi kumulatif bawah.
TRIK SUPERKILAT:
Data

Frekuensi
( )

TRIK SUPERKILAT: Makna

45 49

Terdiri dari data ke 1 s/d data ke 7

50 54

15

22

Terdiri dari data ke 8 s/d data ke 22

55 59

18

40

Terdiri dari data ke 23 s/d data ke 40

60 64

11

51

Terdiri dari data ke 41 s/d data ke 51

65 69

60

Terdiri dari data ke 52 s/d data ke 60

Jumlah

60

Jadi 26 terletak pada kelas interval 50 54.


-

Tepi bawah kelas 26 ( = 50 0,5 = 49,5)


Frekuensi kumulatif sebelum kelas 26 ( = 7)
Frekuensi kelas 26 (26 = 15)

Nah, sekarang perhatikan tabel di bawah ini:


Data

Frekuensi
( )

45 49

50 54

15

22

55 59

18

40

60 64

11

51

65 69

60

Jumlah

60

Jadi nilai Persentil ke-26 adalah:


26

100
26 = + (
)
26
15,6 7
= 50,5 + (
)5
15
8,6
= 50,5 + ( ) 5
15
= 50,5 + 2,87
= 53,37
Mudah bukan?!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 297

Menentukan ukuran pemusatan dan ukuran letak dari data berbentuk diagram (Histogram)
Untuk menyelesaikan soal dengan bentuk data diagram atau histogram, maka kita harus mengenali dulu label
pada sumbu X histogram tersebut. Secara umum ada 3 jenis histogram berdasarkan label pada sumbu X:

Kelas Interval

Nilai Tepi Kelas

Nilai Tengah Kelas

Lebar histogram menyatakan


kelas interval

Batas histogram menyatakan


tepi atas dan tepi bawah kelas

Titik tengah histogram


adalah nilai tengah kelas

6
4

60-64

42

55-59

50-54

45-49

Berat (kg)

Berat (kg)

62

10

57

52

10
8

11

12

47

Banyak Siswa

40-44

Banyak Siswa

13

14

11

12

10
8

13

14

11

12

Banyak Siswa

13

14

Berat (kg)

Contoh Soal:
Perhatikan gambar berikut:
f
10
9
7
6
5
3

134,5 139,5 144,5 149,5 154,5 159,5 164,5

Nilai

Tentukan Median dari data di atas .


Penyelesaian:
Ubah dulu histogram menjadi data tabel distribusi frekuensi.
f
10
9
7
6
5
3

134,5 139,5 144,5 149,5 154,5 159,5 164,5

Nilai

Nilai
135 139
140 144
145 149
150 154
155 159
160 164
Jumlah

3
5
7
10
9
6
40

3
8
15
25
34
40

Jadi nilai median adalah:


1

20 15
5
= + (2
) = 149,5 + (
) 5 = 149,5 + ( ) 5 = 149,5 + 2,5 = 152

10
10
Mudah bukan?!

Halaman 298

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan ukuran pemusatan dan ukuran letak dari data berbentuk diagram (Poligon)
Untuk menyelesaikan soal dengan bentuk data poligon frekuensi, maka kita harus mengenali dulu label pada
sumbu X. Secara umum label pada sumbu X pada poligon frekuensi adalah nilai tengah dari histogram.

Poligon Frekuensi
Titik tengah histogram
dihubungkan dengan garis
14

Banyak Siswa

12
10
8
6
4
2

62

57

52

47

42

Berat (kg)

Contoh Soal:
Berikut ini poligon frekuensi dari data berat badan siswa kelas XII A.
Frekuensi
9

6
5
4
3

32

37

42

47

52

Berat badan (kg)


Modus berat badan siswa . kg

57

Penyelesaian:
Ubah dulu poligon frekuensi menjadi data tabel distribusi frekuensi.
32+37
Frekuensi
Tepi antara 32 dan 37 adalah nilai tengah antara 32 dan 37 =
= 34,5
2

Nilai
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59

6
5
4
3

32

37

42

47

52

Berat badan (kg)

3
9
6
5
4
3

57

Jadi nilai modus adalah:

6
6
= + (
) = 34,5 + (
) 5 = 34,5 + ( ) 5 = 34,5 + 3,33 = 37,83
+
6+3
9
Mudah bukan?!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 299

Menentukan ukuran pemusatan dan ukuran letak dari data berbentuk grafik (Ogive).

Ogive Positif

Ogive Negatif

Ogive Naik

Ogive Turun

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Frekuensi Kunulatif

Frekuensi Kunulatif

Untuk menyelesaikan soal dengan bentuk data ogive, maka kita harus mengenali dulu label pada sumbu X dan Y.
Secara umum label pada sumbu X pada ogive adalah nilai tepi bawah atau atas dari kelas interval.
Secara umum label pada sumbu X pada ogive adalah nilai frekuensi kumulatif.

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Berat (kg)

Berat (kg)

Contoh Soal:
Data nilai ulangan Matematika siswa kelas XIIB disajikan dalam bentuk ogive positif sebagai berikut:

40
35

20
10
4
0,5

20,5 40,5 60,5 80,5 100,5

Nilai

Kuartil atas data siswa adalah .


Penyelesaian:
Ubah dulu ogive menjadi data tabel distribusi frekuensi.

40

Nilai
1 20
21 40
41 60
61 80
81 100
Jumlah

35

20
10
4
0,5

20,5 40,5 60,5 80,5 100,5

Cara mencari
40=4
10 4 = 6
20 10 = 10
35 20 = 15
40 35 = 5

4
6
10
15
5
40

4
10
20
35
40

Nilai

Jadi nilai kuartil atas (3 ) adalah:


3

30 20
10
3 = + (4
) = 60,5 + (
) 20 = 60,5 + ( ) 20 = 60,5 + 13,33 = 73,83
3
15
15
Mudah bukan?!

Halaman 300

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/03/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Statistik (Ukuran Pemusatan atau Ukuran Letak) ini.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 301

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Data yang diberikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut:


Kelas
Frekuensi
20 29
3
30 39
7
40 49
8
50 59
12
60 69
9
70 79
6
80 89
5
Nilai modus dari data pada tabel adalah ....
40
A. 49,5
1 = 12 8 = 4
7
2 = 12 9 = 3
36
= 50 0,5 = 49,5
B. 49,5

= 10
7
1
36
= +

C. 49,5
1 + 2
7
4
40
= 49,5 +
10
4+3
D. 49,5
40
7
= 49,5 +
7
48
E. 49,5
7
H

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 302

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

6. 2.

Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan kaidah pencacahan, permutasi atau kombinasi.

Kaidah Pencacahan
Aturan Perkalian
Banyak cara memilih
unsur pertama

Banyak cara memilih


unsur kedua

Banyak cara memilih


kedua unsur sekaligus

Faktorial
Perkalian Bilangan Urut
! = ( 1) ( 2) 3 2 1
Catatan: 1! = 1 dan 0! = 1

Banyak cara menyusun buah unsur


dari keseluruhan buah unsur

Permutasi

Kombinasi

Perhatikan Urutan

Urutan Tidak Diperhatikan

!
( )!

Catatan:

!
! ( )!

Catatan:

Permutasi Ada Unsur Sama


Ada unsur yang sama,
ada unsur yang sama,
dan unsur yang sama
(,,)

!
! ! !

Catatan: + +

Permutasi Siklis

Kombinasi adalah permutasi tanpa memperhatikan urutan obyek.


Jadi, rumus kombinasi diperoleh dari permutasi unsur dari unsur
namun karena hasil permutasi tersebut urutan tidak diperhatikan
maka dianggap hasil permutasi tersebut ada unsur yang sama.

Posisi Melingkar
= ( 1)!
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 303

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Menyusun Rumus Permutasi.


Cara paling mudah untuk menyusun rumus permutasi adalah menggunakan definisi aslinya.
Di sekolah mungkin adik-adik diberikan rumus permutasi seperti dituliskan pada halaman sebelumnya, yaitu:

!
( )!

Padahal, definisi asli dari permutasi adalah sebagai berikut:


= ( 1) ( 2) ( + 1)

Rumus tersebut adalah pengembangan dari aturan perkalian dalam menyusun banyak unsur berbeda yang
bisa dibuat dari unsur.
Misalnya saja, menyusun 3 unsur berbeda dari 5 unsur yang diberikan.
Maka kita akan membuat 3 kotak sebagai berikut:
Pada kotak pertama bisa diisi 5 unsur.
Pada kotak kedua bisa diisi 4 unsur, karena 1 unsur sudah diisikan pada kotak pertama.
Pada kotak ketiga bisa diisi 3 unsur, karena 2 unsur sudah diisikan pada kotak pertama dan kedua.
Sehingga dari aturan perkalian diperoleh banyaknya cara menyusun 3 unsur berbeda dari 5 unsur adalah:
5 4 3 = 60 cara.
Dari sini jelas bahwa rumus permutasi 3 unsur berbeda dari 5 unsur adalah:
5 4 3 = perkalian mundur dimulai dari bilangan 5 sebanyak 3 faktor
Jadi bisa disimpulkan bahwa:

Sehingga dengan mudah kita hitung nilai permutasi berikut:


15 4

= 15 14 13 12 (perkalian mundur 4 angka terakhir dari 15)

10 3 = 10 9 8 (perkalian mundur 3 angka terakhir dari 10)


7 2 = 8 7 (perkalian mundur 2 angka terakhir dari 7)
5 2 = 5 4 (perkalian mundur 2 angka terakhir dari 5)
Dst dst dst
Atau bila soalnya berbentuk kalimat seperti berikut:
Di suatu kelas terdapat 12 siswa. Banyak cara memilih ketua, wakil ketua, dan sekretaris dari 12 siswa
dalam suatu kelas tersebut adalah sebanyak . cara.
Karena kita menyusun 3 siswa dari keseluruhan 12 siswa dengan memperhatikan urutan, maka digunakan
konsep permutasi 12 3.
Sehingga banyak cara memilihnya ada sebanyak:
12 3 = 12 11 10 = 1320 cara (perkalian mundur 3 angka terakhir dari 12)
Mudah bukan?!

Halaman 304

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Menyusun Rumus Kombinasi.


Cara paling mudah untuk menyusun rumus kombinasi adalah menggunakan definisi aslinya.
Di sekolah mungkin adik-adik diberikan rumus kombinasi seperti dituliskan pada halaman sebelumnya, yaitu:

!
! ( )!

Padahal, definisi asli dari permutasi adalah sebagai berikut:


Penjelasannya sebagai berikut:

Kombinasi adalah permutasi tanpa memperhatikan urutan obyek. Jadi, rumus kombinasi diperoleh dari permutasi unsur
dari unsur, namun karena hasil permutasi tersebut urutan tidak diperhatikan, maka dianggap hasil permutasi tersebut ada
unsur yang sama.

Jadi bisa disimpulkan bahwa:


( )

( )

Sehingga dengan mudah kita hitung nilai permutasi berikut:


15 4

15 14 13 12 perkalian mundur 4 angka terakhir dari 15


(
)
1234
perkalian maju 4 angka terdepan

10 3

10 9 8 perkalian mundur 3 angka terakhir dari 10


(
)
123
perkalian maju 3 angka terdepan

7 2

8 7 perkalian mundur 2 angka terakhir dari 7


(
)
12
perkalian maju 2 angka terdepan

Dst dst dst


Atau bila soalnya berbentuk kalimat seperti berikut:
Di suatu kelas terdapat 12 siswa. Banyak cara memilih 3 siswa dari 12 siswa dalam suatu kelas tersebut
adalah sebanyak . cara.
Karena kita menyusun 3 siswa dari keseluruhan 12 siswa dengan tanpa memperhatikan urutan, maka
digunakan konsep kombinasi 12 3 .
Sehingga banyak cara memilihnya ada sebanyak:
2
12 3 =

12 11 10
perkalian mundur 2 angka terakhir dari 15
= 220 cara (
)
123
perkalian maju 2 angka terdepan

Mudah bukan?!
Khusus untuk Kombinasi berlaku sifat berikut:

= ()

10 7

= 10 3 =

Jadi,

10 9 8 perkalian mundur 3 angka terakhir dari 10


(
)
123
perkalian maju 3 angka terdepan

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 305

Tipe Soal yang Sering Muncul


Menentukan kaidah pencacahan menggunakan aturan perkalian.
Contoh Soal 1:
Dari angka-angka: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka boleh berulang adalah: 7 7 7 = 343 buah.
Contoh Soal 2:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka boleh berulang adalah: 6 7 7 = 294 buah.

Halaman 306

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan genap yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus genap maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 4 cara saja, yaitu diisi dengan angka 0, 2, 4, 6.
Angka puluhan : dapat dipilih 7 angka, yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah: 6 7 4 = 168 buah.
Contoh Soal 4:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan ganjil yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus ganjil maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 1, 3, 5.
Angka puluhan : dapat dipilih 7 angka, yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah: 6 7 3 = 126 buah.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 307

Contoh Soal 5:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 300 adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka lebih dari 300, maka terdapat aturan sebagai
berikut:
Angka ratusan : karena ada syarat harus lebih dari 300 maka angka ratusan hanya dapat dipilih
sebanyak 4 cara, yaitu diisi dengan angka 3, 4, 5, 6.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 300 adalah: 4 7 7 = 196 buah.
Contoh Soal 6:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 320 adalah .
Penyelesaian:
Bilangan lebih dari 320, artinya kita harus memecah menjadi dua bagian, yaitu:
- Bilangan ratusan dengan angka ratusan 3, yang bilangan puluhannya harus lebih dari 20.
- Bilangan ratusan dengan angka ratusan selain 3.
Untuk bilangan ratusan dengan angka ratusan 3, yang bilangan puluhannya harus lebih dari 20. maka
terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat dipilih sebanyak 1 cara saja, yaitu diisi angka 3 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 5 cara saja, yaitu dapat diisi dengan angka 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Untuk bilangan ratusan dengan angka ratusan selain 3, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 4, 5, dan 6 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah:
(1 5 7) + (3 7 7) = 35 + 147 = 182 buah.

Halaman 308

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 7:
Dari angka-angka: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 2,
3, 4, 5, 6, 7.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka puluhan.
Angka satuan : angka satuan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 3, 4,
5, 6, 7 saja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 7 6 5 = 210 buah.
Contoh Soal 8:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka puluhan.
Angka satuan : angka satuan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 3,
4, 5, 6 saja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 6 6 5 = 180 buah.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 309

Contoh Soal 9:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan genap yang terdiri dari 3 angka dengan
tidak angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Bilangan genap dan tersedia angka 0 (nol), artinya kita harus memecah menjadi dua bagian, yaitu:
- Bilangan genap dengan angka 0 (nol) berada di posisi angka satuan.
- Bilangan genap dengan angka genap selain 0 (nol) berada di posisi angka satuan.
Untuk bilangan genap dengan angka 0 (nol) berada di posisi angka satuan, maka terdapat aturan sebagai
berikut:
Angka satuan : karena angka satuan sudah pasti 0 (nol) maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 1 cara saja, yaitu diisi dengan angka 0 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih 6 angka, yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka puluhan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 0 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 1 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 2, 3,
4, 5, 6 saja.
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Untuk bilangan genap dengan angka genap selain 0 (nol) berada di posisi angka satuan, maka terdapat
aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena angka satuan sudah pasti angka bukan 0 (nol) maka angka satuan hanya
dapat dipilih sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 2, 4, 6 saja.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka satuan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 2 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan jangan lupa angka 0 tidak boleh berada di angka ratusan.
sehingga untuk angka ratusan dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu angka 1, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 2 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 1 yang digunakan sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
3, 4, 5, 6 saja.
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan genap terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah:
(1 6 5) + (3 5 5) = 30 + 75 = 105 buah.

Halaman 310

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 10:


Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan ganjil yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus ganjil maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 1, 3, 5.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka satuan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan jangan lupa angka 0 tidak boleh berada di angka ratusan.
sehingga untuk angka ratusan dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu angka 2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
3, 4, 5, 6 saja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan

Angka
Puluhan

Angka
Satuan

Jadi banyaknya bilangan ganjil terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 3 5 5 = 75 buah.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 311

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan permutasi.


Contoh Soal 1:
Berapa banyak cara menempatkan 7 orang duduk dalam satu baris dalam urutan yang berbeda?
Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan permutasi karena urutan posisi duduk diperhatikan.
Sehingga .
Maka banyaknya posisi duduk adalah sebanyak 7 orang diambil sekaligus semuanya.
Tujuh orang disusun secara permutasi sebanyak 7 orang.
7!
7! 7!
= = = 7 6 5 4 3 2 1 = 5040
7 7 =
(7 7)! 0! 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:

7 permutasi 7, bisa diartikan perkalian 7 angka terakhir dari 7.


7 7 = 7 6 5 4 3 2 1 = 5040
Contoh Soal 2:
Dari keseluruhan 7 orang ada berapa banyak cara menempatkan orang duduk dalam satu baris yang terdiri
dari 4 kursi dalam urutan yang berbeda?
Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan permutasi karena urutan posisi duduk diperhatikan.
Sehingga .
Maka banyaknya posisi duduk adalah mengambil 4 orang dari total 7 orang secara permutasi.
Tujuh orang disusun secara permutasi sebanyak 4 orang.
7!
7! 7 6 5 4 3 2 1
= =
= 7 6 5 4 = 840
7 4 =
(7 4)! 3!
321
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
7 permutasi 4, bisa diartikan perkalian 4 angka terakhir dari 7.
7 4 = 7 6 5 4 = 840
Contoh Soal 3:
Ada 12 orang calon pengurus OSIS, akan dipilih 3 orang untuk menduduki posisi ketua, wakil ketua, dan
sekretaris. Ada berapa banyak cara menyusun pengurus OSIS tersebut?
Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan permutasi karena urutan posisi jabatan pengurus
diperhatikan.
Sehingga .
Maka banyaknya posisi duduk adalah mengambil 3 orang dari keseluruhan 12 orang secara permutasi.
Dua belas orang disusun secara permutasi sebanyak 3 orang.
12!
12! 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
=
=
= 12 11 10 = 1320
12 3 =
(12 3)!
9!
987654321
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
12 permutasi 3, bisa diartikan perkalian 3 angka terakhir dari 12.
12 3 = 12 11 10 = 1320

Halaman 312

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan permutasi dengan ada unsur yang sama.
Contoh Soal 1:
Berapa banyak cara menyusun kata berlainan dari kata MATEMATIKA?
Penyelesaian:
Elemen penyusun kata MATEMATIKA adalah M, A, T, E, M, A, T, I, K, A.
Maka banyaknya elemen adalah: = 10
Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Huruf M ada sebanyak 2 buah, jadi = 2.
- Huruf A ada sebanyak 3 buah, jadi = 3.
- Huruf T ada sebanyak 2 buah, jadi = 2.
Jadi banyaknya kata berbeda yang bisa disusun adalah:
10!
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
=
= 151.200 kata
10 (2,3,2) =
2! 3! 2!
2132121

Contoh Soal 2:
Dalam suatu rak buku terdapat 5 buku Biologi, dan 4 buku Matematika serta 1 buah buku Fisika. Bukubuku tersebut akan disusun dengan ditumpuk dari bawah ke atas. Ada berapa banyak cara berbeda dalam
menyusun buku tersebut?
Penyelesaian:
Elemen penyusun ada 5 buku Biologi, 4 buku Matematika, serta 1 buah buku Fisika.
Maka banyaknya elemen adalah: = 10
Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Buku Biologi ada sebanyak 5 buah, jadi = 5.
- Buku Matematika ada sebanyak 4 buah, jadi = 4.
Jadi banyaknya susunan berbeda dari buku yang bisa disusun adalah:
10!
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
=
= 1.260 cara
10 (5,4) =
5! 4!
543214321

Contoh Soal 3:
Ada 3 bendera merah, 1 bendera biru, dan 1 bendera hijau. Bendera-bendera tersebut akan digantung
secara vertikal, maka ada berapa banyak cara menyusun bendera tersebut secara berbeda?
Penyelesaian:
Elemen penyusun ada 3 bendera merah, 1 bendera biru, dan 1 bendera hijau.
Maka banyaknya elemen adalah: = 5
Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Bendera merah ada sebanyak 3 buah, jadi = 3.
Jadi banyaknya susunan berbeda dari bendera yang bisa disusun adalah:
5! 5 4 3 2 1
=
= 20 cara
5 (3) =
3!
321

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 313

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan permutasi siklis.


Contoh Soal 1:
Tentukan ada berapa banyak cara mengatur posisi duduk 5 orang mengelilingi meja berbentuk lingkaran!
Penyelesaian:
Mengatur 7 orang duduk secara melingkar, = 5.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.
= (5 1)! = 4! = 4 3 2 1 = 24 cara

Contoh Soal 2:
Berapa cara 10 orang dapat duduk mengelilingi meja bundar apabila ada 2 orang yang harus duduk secara
berdekatan?
Penyelesaian:
Karena ada 2 orang harus duduk berdekatan, berarti 2 orang ini kita anggap menjadi satu kesatuan.
Sementara banyak cara menyusun 2 orang yang duduk saling berdekatan sebanyak 2!.
Nah, karena 2 orang dianggap menjadi satu, maka dari total 10 orang kini tinggal 9 orang yang akan diatur
duduk secara melingkar.
Mengatur 9 orang duduk secara melingkar, = 9.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.
= (9 1)! = 8!
Jadi banyaknya cara menyusun 10 orang duduk melingkar apabila ada 2 orang yang harus duduk bersebelahan:
= 2! = 8! 2! = 8 7 6 5 4 3 2 1 2 1 = 80.640 cara
Contoh Soal 3:
Ada 4 orang siswa kelas X, 3 orang siswa kelas XI, dan 2 orang siswa kelas XII akan berunding duduk
mengelilingi meja bundar. Berapa banyak cara duduk apabila siswa satu kelas harus duduk bersebelahan.
Penyelesaian:
Nah, yang ditanyakan oleh soal adalah banyak cara menyusun 3 kelompok kelas yang akan diatur duduk secara
melingkar.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.
= (3 1)! = 2!
Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas X adalah sebanyak 4 4 = 4!.
Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas XI adalah sebanyak 3 3 = 3!.
Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas XII adalah sebanyak 2 2 = 2!.
Jadi banyaknya cara menyusun siswa duduk melingkar apabila ada siswa satu kelas harus duduk bersebelahan:
= 4! 3! 2! = 2! 4! 3! 2! = 576 cara

Halaman 314

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan kombinasi.


Contoh Soal 1:
Dari keseluruhan 7 orang ada berapa banyak cara memilih 4 orang untuk dijadikan pengurus RT?
Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan kombinasi karena urutan posisi duduk tidak
diperhatikan.
Sehingga = .
Maka banyaknya cara memilih adalah memilih 4 orang dari total 7 orang secara kombinasi
Tujuh orang dipilih secara kombinasi sebanyak 4 orang.
7!
7!
7654321 765
=
=
=
= 35
7 4 =
(7 4)! 4! 3! 4! 3 2 1 4 3 2 1 3 2 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:

( )

( )

7 kombinasi 4, bisa diartikan perkalian 4 angka terakhir dari 7 dibagi perkalian 4 angka awal.
7654
= 35
7 4 =
4321
Contoh Soal 2:
Ada 12 orang siswa yang telah mendaftar, akan dipilih 3 orang untuk menjadi pengurus OSIS. Ada berapa
banyak cara menyusun pengurus OSIS tersebut?
Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan kombinasi karena urutan posisi jabatan pengurus
tidak diperhatikan.
Sehingga = .
Maka banyaknya posisi duduk adalah mengambil 3 orang dari keseluruhan 12 orang secara permutasi.
Dua belas orang disusun secara permutasi sebanyak 3 orang.
12!
12!
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
=
=
12 3 =
(12 3)! 3! 9! 3!
987654321321
12 11 10
=
321
= 220
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
12 kombinasi 3, bisa diartikan perkalian 3 angka terakhir dari 12 dibagi perkalian 3 angka awal.
12 11 10
= 1320
12 3 =
321

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/03/smart-solution-un-matematika-sma-2013_31.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Kaidah Pencacahan (Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi) ini.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 315

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Bilangan terdiri dari 4 angka disusun dari angka-angka 1, 2, 3, 5, 6, dan 7. Banyak susunan bilangan
dengan angka-angka yang berlainan (angka-angkanya tidak boleh berulang) adalah ....
A. 20
Permutasi 4 angka dari 6 angka:
6!
6! 6 5 4 3 2 1
B. 40
64 =
= =
= 6 5 4 3 = 360
(6
4)!
2!
21
C. 80
D. 120
E. 360
Bisa juga dikerjakan dengan menggunakan aturan perkalian,
banyaknya bilangan berbeda yang bisa dibentuk adalah:
= 6 5 4 3 = 360 bilangan

2.

Banyak susunan kata yang dpat dibentuk dari kata WIYATA adalah ....
A. 360 kata
Permutasi 6 unsur dari dengan ada 2 unsur yang sama, yakni huruf A:
B. 180 kata
6! 6 5 4 3 2 1
=
= 360 kata
C. 90 kata
2!
21
D. 60 kata
E. 30 kata

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 316

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

6. 3.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.

Peluang Kejadian
Ruang Sampel

Banyaknya Kejadian

semua kejadian yang mungkin

kejadian yang ditanyakan di soal

()

()

Peluang Kejadian
banyak kejadian dibagi banyak ruang sampel
() =

()
()

0 () 1

mustahil

pasti

Peluang Kejadian Komplemen


peluang tidak terjadinya A
() + () = 1
() = 1 ()

Frekuensi Harapan
banyak kejadian dalam kali percobaan
() = ()

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 317

Peluang
Kejadian Majemuk
Peluang Gabungan Dua Kejadian

Peluang Dua Kejadian Bersyarat

Peluang Kejadian A atau B


A dan B mungkin terjadi bersama

Peluang Kejadian A dan B


dengan syarat B telah terjadi"

( ) = () + () ( )
catatan:

(|) =

( )
()

Peluang Kejadian A dan B


dengan syarat A telah terjadi

Peluang Dua Kejadian Saling Lepas

(|) =

( )
()

Peluang Kejadian A atau B


A dan B tidak mungkin terjadi bersama
( ) = () + () ( )
catatan: =

Peluang Dua Kejadian Saling Bebas


Peluang Kejadian A dan B
yang tidak saling mempengaruhi
( ) = () ()

Halaman 318

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

KONSEP DASAR Menyusun Ruang Sampel.


Pada soal UN Matematika SMA beberapa tahun terakhir, materi peluang yang sering ditanyakan adalah
menentukan peluang kejadian pada:
-

pelemparan dua buah dadu,


pelemparan beberapa mata uang koin,
pengambilan beberapa bola yang diletakkan dalam sebuah kotak dengan atau tanpa pengembalian,
pengambilan beberapa kartu pada kartu bridge atau kartu remi.

Cara menyusun ruang sampel ada berbagai macam cara, diantaranya adalah:
-

diagram pohon
tabel
mendaftar anggota

Contoh:
Menyusun ruang sampel untuk percobaan pelemparan dua dadu.
Menggunakan tabel.
Dadu 2

(1,1)

(1,2)

(1,3)

(1,4)

(1,5)

(1,6)

(2,1)

(2,2)

(2,3)

(2,4)

(2,5)

(2,6)

(3,1)

(3,2)

(3,3)

(3,4)

(3,5)

(3,6)

(4,1)

(4,2)

(4,3)

(4,4)

(4,5)

(4,6)

(5,1)

(5,2)

(5,3)

(5,4)

(5,5)

(5,6)

(6,1)

(6,2)

(6,3)

(6,4)

(6,5)

(6,6)

Dadu 1

Menggunakan diagram pohon.


Dadu 1

Dadu 2

Hasilnya

1
2
3
4
5
6

(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)

1
2
3
4
5
6

(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)

1
2
3
4
5
6

(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)

1
2
3
4
5
6

(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)

1
2
3
4
5
6

(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)

1
2
3
4
5
6

(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)

Awal
4

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 319

Menyusun ruang sampel untuk pelemparan dua mata uang koin.


Menggunakan tabel.
Koin 2

(A,A)

(A,G)

(G,A)

(G,G)

Koin 1

Menggunakan diagram pohon.


Koin 1

Dadu 2

Hasilnya

(A,A)

(A,G)

(G,A)

(G,G)

Awal

Menyusun ruang sampel untuk satu set kartu bridge atau kartu remi.

Dalam satu set kartu bridge atau kartu remi terdapat 52 kartu (tanpa kartu joker).

Halaman 320

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Menemukan Kejadian Tertentu pada Ruang Sampel Pelemparan Beberapa Koin.
Contoh Soal:
Dalam pelemparan dua koin tentukan peluang paling banyak muncul satu angka!
Penyelesaian:
Nah, kejadian paling sedikit muncul satu angka bisa diartikan sebagai berikut:
-

muncul 1 angka, 1 gambar.


muncul 2 angka (dua-duanya angka).
Koin 2

= kejadian pelemparan dua koin secara bersama-sama


= {(, ), (, ), (, ), (, )}
() = 4

(A,A)

(A,G)

(G,A)

(G,G)

Koin 1

= kejadian muncul paling sedikit 1 angka


= {(, ), (, ), (, )}
() = 3

Maka peluang kejadian muncul paling sedikit satu angka adalah:


() 3
() =
=
() 4
Menyusun TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:
Perhatikan pada tabel ruang sampel tersebut:
Banyak kejadian muncul 0 angka = 1 kejadian
Banyak kejadian muncul 1 angka = 2 kejadian
Banyak kejadian muncul 2 angka = 1 kejadian
Pada perluasan soal ini untuk pelemparan 3 koin akan menghasilkan ruang sampel sebagai berikut:
Banyak kejadian muncul 0 angka = 1 kejadian
Banyak kejadian muncul 1 angka = 3 kejadian
Banyak kejadian muncul 2 angka = 3 kejadian
Banyak kejadian muncul 3 angka = 1 kejadian
Ingat? Bentuk barisan bilangan berikut:
1
1
1
1

1
2

3
4

1
3

1
4

Nah,ternyata TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun banyak kejadian tertentu pada
pelemparan beberapa koin adalah menggunakan bilangan segitiga pascal atau di SMA dikenal sebagai konsep
binomial newton, yang tentunya sudah kita kuasai.
Contoh TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:
Ruang sampel pada pelemparan 3 koin secara praktis bisa dinyatakan dalam penjabaran bentuk aljabar berikut:
( + )3 = 3 + 32 + 3 2 + 3
1 kejadian muncul 3 angka,
3 kejadian muncul 2 angka dan 1 gambar,

3 kejadian muncul 1 angka dan 2 gambar,

1 kejadian muncul 3 gambar.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 321

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Jumlah Dua Mata Dadu pada Ruang Sampel Pelemparan Dua Dadu.
Contoh Soal:
Pada pelemparan dua dadu secara bersama-sama, tentukan peluang munculnya dua dadu berjumlah 9!
Penyelesaian:
() = 36
= kejadian muncul dua dadu berjumlah 9
= {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)}
() = 4
Maka peluang kejadian muncul dua dadu berjumlah 9 adalah:
()
4
() =
=
() 36
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:

Menghafal banyak kejadian jumlah angka pada pelemparan dua mata dadu:
Jumlah angka pada dua dadu
Banyaknya kejadian

2
1

3
2

4
3

5
4

6
5

7
6

8
5

9
4

10
3

11
2

12
1

Nah, sekarang coba perhatikan dengan jeli tabel dari ruang sampel pelemparan dua dadu berikut:
Dadu 2

Jumlah Dua
Mata Dadu

Dadu 1
1

(1,1)

(1,2)

(1,3)

(1,4)

(1,5)

(1,6)

(2,1)

(2,2)

(2,3)

(2,4)

(2,5)

(2,6)

(3,1)

(3,2)

(3,3)

(3,4)

(3,5)

(3,6)

(4,1)

(4,2)

(4,3)

(4,4)

(4,5)

(4,6)

(5,1)

(5,2)

(5,3)

(5,4)

(5,5)

(5,6)

(6,1)

(6,2)

(6,3)

(6,4)

(6,5)

(6,6)

10

11

12

1+1

1+2

1+3

1+4

1+5

1+6

2+6

3+6

4+6

5+6

6+6

2+1

2+1

2+1

2+4

2+5

3+5

4+5

5+5

6+5

3+1

3+1

3+3

3+4

4+4

5+4

6+4

4+1

4+2

4+3

5+3

6+3

5+1

5+2

6+2

Kejadian
yang
mungkin
terjadi

6+1
Banyaknya
Kejadian

Jadi kesimpulan TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS adalah sebagai berikut:
Jumlah terkecil dua mata dadu adalah 2 dan jumlah terbesar adalah 12.
Jumlah angka pada dua dadu
Banyaknya kejadian

2
1

3
2

4
3

5
4

6
5

naik dari 1 sampai 6

Halaman 322

7
6

8
5

9
4

10 11 12
3
2
1

lalu turun dari 6 ke 1 lagi

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Pengambilan Beberapa Kelereng di dalam Sebuah Kotak.
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/04/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Peluang Kejadian ini.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Halaman 323

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1.

Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama satu kali. Peluang muncul mata dadu berjumlah 5 atau 7
adalah ....
1
A.
1
2
3
4
5
6
S = kejadian melempar dua mata dadu
9
1
1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
n(S) = 36
1
2
2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
B.
3
3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
A = kejadian muncul mata dadu 5
6
4
4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
n(A) = 4
5
5
5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
C.
6
6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6
B = kejadian muncul mata dadu 7
18
n(B) = 6
2
D.
Peluang muncul mata dadu berjumlah 5 atau 7:
3
( ) = () + ()
5
() ()
E.
=
+
9
() ()
4
6
+
36 36
10
=
36
5
=
18
=

:
Menghafal banyak kejadian jumlah angka pada pelemparan dua mata dadu:
Jumlah angka pada dua dadu
Banyaknya kejadian

2.

2
1

3
2

4
3

5
4

6
5

7
6

8
5

9
4

10
3

11
2

12
1

Dalam kotak terdapat 3 kelereng merah dan 4 kelereng putih, kemudian diambil 3 kelereng sekaligus
secara acak. Peluang terambil paling sedikit 2 kelereng putih adalah ....
3
S = kejadian mengambil 3 kelereng sekaligus dari 7 kelereng
A.
7!
765
35 n(S) = 7 C3 =
=
= 35
(7 3)! 3! 3 2 1
4
B.
35 A = kejadian terambil 2 kelereng putih dari pengambilan 3 kelereng sekaligus
4!
3!
43 3
7
n(A) = 4 C2 3 C1 =

=
= 18
C.
(4 2)! 2! (3 1)! 1! 2 1 1
35
dari pengambilan 3 kelereng sekaligus
12 B = kejadian terambil 34!kelereng putih
3!
D.
35 n(B) = 4 C3 3 C0 = (4 3)! 3! (3 0)! 0! = 4 1 = 4
22 Peluang terambil paling sedikit 2 kelereng putih dari pengambilan 3 kelereng sekaligus:
E.
() () 18 4
22
35
( ) = () + () =

()

()

35

35

35

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.

Halaman 324

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Das könnte Ihnen auch gefallen