Sie sind auf Seite 1von 40

KEBIJAKANPEMBANGUNANPERTANIAN

20152019
Disampaikanpada WorkshopAplikasieproposal2015danemonev2014
IndonesiaWilayahBarat,
Bandung,57Maret2014

BiroPerencanaan
KEMENTERIANPERTANIAN
5Maret2014

OUTLINEMATERI
I

TANTANGANGLOBAL
PRODUKPERTANIAN

II

KEBIJAKANPEMBANGUNAN
PERTANIAN20152019

III

MEMBANGUNPERTANIAN
BERDIMENSIKAWASAN

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id
2

TANTANGANGLOBAL
PRODUKPERTANIAN

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id
3

VOLUME DAN NILAI EKSPOR IMPOR PERTANIAN PER SUB SEKTOR, TH 20032012
No
1

Sub Sektor

Tanaman Pangan
Volume (Ton)
- Ekspor
694.216
- Impor
10.020.044
Nilai (US$ 000)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Hortikultura
Volume (Ton)
- Ekspor
- Impor

Nilai (US$ 000)


- Ekspor
- Impor
- Neraca
Perkebunan
Volume (Ton)
- Ekspor
- Impor

2003

Nilai (US$ 000)


- Ekspor
- Impor
- Neraca
Peternakan
Volume (Ton)
- Ekspor
- Impor

2004

1.170.247
9.670.604

2005

2006

1.123.430
861.218
8.936.435 11.456.509

Tahun
2007
2008

996.536
9.398.384

812.290
7.414.293

2009

2010

2011

2012

786.627
892.454
807.265
257.639
7.788.215 10.504.604 15.363.009 12.878.878

162.569
2.068.091
(1.905.522)

274.497
2.423.417
(2.148.920)

286.743
2.115.139
(1.828.396)

264.154
2.568.453
(2.304.299)

288.588
348.883
321.261
477.708
584.861
162.827
2.729.101
3.526.957 2.737.862 3.893.839 7.023.936 5.548.065
(2.440.513) (3.178.074) (2.416.601) (3.416.131) (6.439.075) (5.385.238)

311.845
593.230

296.478
800.539

384.315
856.393

456.889
923.867

395.257
1.300.654

524.485
1.429.967

447.609
1.524.666

364.139
1.560.798

195.332
309.663
(114.331)

177.089
345.815
(168.726)

227.973
367.424
(139.451)

238.063
527.415
(289.352)

255.622
810.375
(554.753)

433.921
926.045
(492.124)

379.739
1.077.463
(697.724)

390.740
491.304
541.915
1.292.988 1.686.131 1.893.327
(902.148) (1.194.827) (1.351.412)

11.974.201 15.556.889 18.579.806 21.378.190 22.105.773


2.088.748
1.353.601
2.091.654
1.776.173
4.272.614
6.877.060
1.473.496
5.403.564

212.272
770.472

9.107.466 10.673.184 13.972.062 19.948.923


1.323.371
1.532.519
1.675.067
3.379.874
7.784.095
9.140.665 12.296.995 16.569.049

221.663
873.619

246.486
910.930

198.406
880.429

301.276 328.536
689.361
936.174
(388.085)
(607.638)

396.526
1.121.831
(725.305)

388.939
1.190.395
(801.456)

458.834
950.518

381.648
2.052.271

454.687
2.223.420

25.182.681 27.864.811 27.017.306 27.863.746 34.349.432


2.683.739 2.963.532 3.578.061 4.311.982 1.715.323
27.369.363 21.581.669 30.702.864 40.689.768 36.935.932
4.535.918 3.949.191 6.028.160 8.843.792 3.370.553
22.833.445 17.632.479 24.674.753 31.845.976 33.565.379

635.304
1.065.235

473.182
1.124.737

494.186
1.231.525

906.997
1.190.630

201.534
1.292.055

Nilai (US$ 000)


- Ekspor
- Impor
- Neraca

Kementerian Pertanian

748.215
1.148.170
754.913
951.662 1.599.071
600.807
1.696.459
2.352.219 2.132.800 2.768.339 3.044.801 2.894.839
(948.244) (1.204.049) (1.377.887) (1.816.677) (1.445.730) (2.294.032)

www.pertanian.go.id

KomposisiNeracaPerdagangaanProduk
Pertanian20082012

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id
5

AseanEconomicCommunity

AEC2015

Efektif berlaku 31 Desember 2015

2016
populasi yang mendekati
angka 600 juta
ekonomi terbesar
kesembilan setelah
Amerika Serikat, Cina,
Jepang, Jerman, Perancis,
Brazil, Inggris, dan Italia.

2014
2013

Kementerian Pertanian

PasarTunggal&
basisproduksiAsean
Pergerakanbebas
barang,jasa,
investasi,tkterampil,
aliranmodalyang
lebihbebas

www.pertanian.go.id
6

Langkah Inisiatif
menjadiBASIS
KONSUMSIprodukdari
luar

BersiapmenjadiBASIS
PRODUKSImelalui
peningkatandayasaing

KOMODITASBERAGAM
bernilaiekonomirendah

MenyiapkanKOMODITAS
ANDALANdenganmemilih
daribanyakkomoditas
ekonomi

TAKMAMPUBERTAHAN
(dipasardomestik)&
TIDAKBISAMENYERANG
(dipasarglobal)

MENYERANG(dipasar
global)

efisiensiekonomirendah
karenaWILAYAH
terpencar

Membangundengan BASIS
PERWILAYAHANmenuju
efisiensiekonomi

BERTAHAN(dipasar
domestik)&

TANPA INISIASI
DENGAN INISIASI
Keyword:
Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

PERMASALAHAN DAYA SAING


PRODUK PERTANIAN
Tuntutan Standarisasi Produk & Proses
Tuntutan kandungan pangan yang Tidak
rendah residu bahan kimia
Tuntutan integrasi pengelolaan Rantai
chain management)
Peningkatan Kualitas Mutu

Kementerian Pertanian

Berbahaya,

Pasok (supply

& Keamanan Pangan

www.pertanian.go.id

STANDARDISASI PRODUK HASIL PERTANIAN


HULU-HILIR

From Land to Table


SaranaProduksi
Produksi
Pertanian
GAP/
GFP

Penanganan
GHP

Pengolahan

Distribusi

GMP

GDP

Pasar
GRP

Konsumen
GCP

TotalQualityManagement(TQM)
GAP/GFP = Good Agriculture/Farming Practices
GHP
= Good Higiene Practices
GMP
= Good Manufacturing Practices

Kementerian Pertanian

GDP = Good Distribution Practices


GRP = Good Retailing Practices
GCP = Good Consumption Practices

www.pertanian.go.id
9

PERMASALAHANPEMBANGUNANPERTANIAN

1.LAHAN

Konversilahan
yangtidak
terkendali

2.INFRASTRUKTUR

Kerusakan
jaringanirigasi
yangtinggi

Keterbatasan
dalampencetakan
lahanbaru
Penurunan
kualitaslahan
Ratarata
kepemilikanlahan
yangsempit
Ketidakpastian
status
kepemilikanlahan

3.BENIH

Sistem
pengadaanbenih
yangtidaksesuai
denganmusim
tanam

Pendangkalan
waduk

Kurang
memadainya
saranapelabuhan
dantransportasi
ternak

Belum
terbangunnya
sistem
pembibitansapi
nasional

Kementerian Pertanian

4.REGULASI/
KELEMBAGAAN

Perijinaninvestasi
untuk
pengembangan
integrasisawit
sapi
PerijinanHGU
investasi
tanamanpangan
yangbelum
diaturpetunjuk
pelaksanaannya
kecualiuntuk
tebu
Kelembagaan
petaniyang
belum
mempunyaiposisi
tawaryangkuat

5.SDM

Kemampuan
petani,peternak
danpekebun
dalam
memanfaatkan
teknologimaju
Menurunnya
minatgenerasi
mudauntuk
terjundibidang
pertanian

Keterbatasan
tenagapenyuluh,
pengamatOPT,
PengawasBenih
Tanamanserta
tenagaKesehatan
Hewan

6.PERMODALAN

Sulitnyaakses
petaniterhadap
permodalan

Tunggakankredit
usahataniyang
belum
terselesaikan

Persyaratan
agunankredit
KKPEberupa
sertifikat,
menghambat
penyaluran

www.pertanian.go.id

TANTANGANPEMBANGUNANPERTANIAN
1.PERUBAHANIKLIM
7.LAJUURBANISASI
yangtinggi,sehingga
generasimudacenderung
meninggalkan
perdesaan/pertanian.
Sektorpertanianmenjadi
kurangdiminatigenerasi
penerus.

Gagalpanenyangakan
berakibatkelangkaan/krisis
pangan.

2.KONDISIPEREKONOMIAN
GLOBAL.
Terjadipelemahannilaitukar
rupiah,hargaprodukdanbiaya
produksimenjadilebihmahal.
Krisisekonomiberdampakpada
pelemahanekspor

6.ASPEKDISTRIBUSI
mengingatIndonesia
sebagainegara
kepulauan.Diperlukan

3.GEJOLAKHARGA
PANGANGLOBAL

aksesibilitasdansarana
transportasiyanglebih
efisien.

5.PENINGKATAN
JUMLAHPENDUDUK
melebihikapasitaslahan
Kementerian
Pertanian
yangtersedia

Hargapanganyang
berfluktuasiakibat
perubahaniklimsehinga
hargapanganmenjadi
mahal

4.BENCANAALAM
Kemampuandan
ketersediaanpangansering
terganggu

www.pertanian.go.id

ISUSTRATEGISLIMATAHUNKEDEPAN

Kecukupanproduksikomoditasstrategis(padi,
jagung,kedelai,tebu,sapi,cabaidanbawangmerah)
sertapenguranganketergantunganimpor

Peningkatandayasaingprodukdidalamnegeri/
antisipasipasarbebasAEC(ASEANEconomic
Community 2015),Indonesiasebagaitargetpasar.

Pemantapandanpeningkatandayasaingproduk
pertaniandiduniainternasional

Diversifikasipanganuntukmengurangikonsumsi
berasdantepungterigu

Peningkatanpendapatandanpeningkatan
kesejahteraanpetani

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id 12

II

KEBIJAKANPEMBANGUNAN
PERTANIAN2015 2019

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

STRATEGIPEMBANGUNANPERTANIAN 20152019
1. Menjadikan basisproduksi komoditas pangan,
komoditas ekspor,penyedia bahan baku industri dan
bioenergi dengan pendekatan kawasan
2. Meningkatkan kualitas dan daya saing produk
pertanian
3. Menyediakan prasarana dasar bidang pertanian
4. Memberikan perlindungan dan pemberdayaan
petani
5. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yangbaik
Kementerian Pertanian

14
www.pertanian.go.id

KEBIJAKANPEMBANGUNANPERTANIAN 20152019
1. Kebijakan peningkatan ketahanan pangan (padi,jagung,kedelai,
tebu,sapi,cabaidanbawangmerah)yangberdampakbagi
perekonomian.
2. Kebijakan pengembangankomoditasekspor dan substitusi
impor serta komoditas penyedia bahan baku bioenergi.
3. Kebijakan peningkatan daya saing produk pertanian melalui
standarisasi produk dan proses,peningkatan rantai pasok,mutu
dan keamanan pangan
4. Kebijakan pengembanganinfrastruktur (lahan,air,sarana dan
prasarana)dan agroindustridiperdesaan,sebagaidasar/
landasanpengembanganbioindustriberkelanjutan
Kementerian Pertanian

15
www.pertanian.go.id

Lanjutan...
5. Kebijakan reorientasimemproduksidari satujenisproduk
menjadimultiproduk(produkutama,bioenergi,produk
sampingan,produkdarilimbah,zerowaste danlainnya).
6. Kebijakan pengembanganklaster/kawasan,yaitupadakawasan
tertentuyangmengungkitpencapaiantargetnasional.
7. Kebijakan sistem perbenihan/pembibitan,perlindungan petani,
kelembagaan petani,inovasi dan diseminasi teknologi,
penyuluhan,dan kebijakan sistem perkarantinaan pertanian.
8. Kebijakan mendukung programtematik:MP3EI,MP3KI,PUG,
KSS,ketenagakerjaan,percepatan daerah tertinggal,kawasan
khusus dan wilayah perbatasan.
9. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta penanganan pasca
bencana alam
Kementerian Pertanian

16
www.pertanian.go.id

Lanjutan...
10. Kebijakan subsidi:(1)subsidi pupuk tetap diperlukan dengan
cara mengurangi pupuk tunggal,menaikan subsidi pupuk
majemuk,(2)pupuk organik tetap dikembangkan bukan dengan
dukungan subsidi,tetapi dialihkan menjadi kegiatan
pengembangan pupuk organik,(3)subsidi benih ditiadakan dan
dialihkan menjadi kegiatan penguatan penangkar benih/bibit.
11. Kebijakan kredit:(1)kredit ketahanan pangan akan terus
dilanjutkan untuk mendorong dn meningkatkan produksi dan
produktivitas pangan guna mendukung ketahanan pangan,(2)
untuk lebih menjamin teralokasinya kredit untuk pangan, maka
plafon kredit dialokasikan menurut subsektor,(3)untuk
memecahkan kelangkaan tenaga kerja &menjamin pengelolaan
pangan skala luas,maka Kredit Mekanisasi pertaniaan sangat
diperlukan,(4)kegiatan sertifikasi tanah diperlukan.sehingga
layak kredit
17
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id

KEBIJAKANFOKUSPENGEMBANGANKOMODITAS
1. Bahan Makanan Pokok Nasional: Beras, Jagung, Kedelai, Gula, Daging
Unggas, Daging SapiKerbau
2. Bahan Makanan Pokok Lokal: Sagu, Jagung (NTTMadura), Umbi
Umbian (ubi kayu, ubi jalar)
3. Produk Pertanian Penting Pengendali Inflasi: Cabai, Bawang Merah,
Bawang Putih, CPO/Minyak Goreng
4. Bahan Baku Industri (Konvensional): CPO, Karet, Kakao, Kopi, Susu,
Ubi kayu
5. Bahan Baku Industri: Sorgum, Gandum, Tanaman Obat, Minyak Atsiri
6. Produk Industri Pertanian (Prospektif): Aneka Tepung dan Jamu
7. Produk Energi Pertanian (prospektif): Biodiesel, Bioetanol, Biogas
8. Produk Pertanian Berorientasi Ekspor (prospektif): Buahbuahan
(Nanas, Manggis, Salak, Mangga), Kambing/Domba, Babi, Florikultura

Kementerian Pertanian

18
www.pertanian.go.id

STRATEGIINDUKPEMBANGUNANPERTANIAN
20132045
VISI:Terwujudnyasistempertanianbioindustriberkelanjutanyang
menghasilkanberagampangansehatdanprodukbernilaitambah
tinggidarisumberdayahayatipertaniandankelautantropika

MISI 2013-2045: Mengembangkan dan mewujudkan:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penataan ruang dan reforma agraria


Sistem pertanian tropika terpadu
Kegiatan ekonomi produksi, informasi dan teknologi
Pasca panen, agro-energi dan bioindustri berbasis perdesaan
Sistem pemasaran dan rantai nilai produk
Sistem pembiayaan pertanian
Sistem penelitian, inovasi dan sumberdaya manusia berkualitas
Infrastruktur pertanian dan perdesaan
Program legislasi, regulasi dan manajemen yang imperatif

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

19

PendudukPerdesaan:123juta
jiwa
PendudukPerdesaan:122.6juta
PDBPerKapita:15.672
jiwa
PangsaPDBpertanian(onfarm):
PDBPerKapita:8.430
4%
PangsaPDBpertanian(onfarm):
PangsaPDBIndustri:33%
6%
PendudukPerdesaan:122.0juta
PangsaPDBagroindutri:20%
PangsaPDBindustri:46%
jiwa
PangsaPDBagroindustri:29% PangsaTKpertanian(onfarm):
PDBPerKapita:5.737
PangsaTKpertanian(onfarm):9%
PangsaPDBpertanian(onfarm):
PangsaTKagroindustri:19%
20%
9%
Sosokusahatani(sistem
PangsaPDBindustri:45% PangsaTKagroindustri:31% pertanianterpadu):Menuju
Sosokusahatani(sistem
PangsaPDBagroindustri:27%
multifungsipertanian
pertanianterpadu):Dominasi
PangsaTKpertanian(onfarm):28%
TerwujudnyaKehidupan
PangsaTKagroindustri:30%pertanian
PendudukPerdesaan:121.0juta
kompleksonfarm &offfarm berkeadilandanBerkualitas
Sosokusahatani(sistempertanian
jiwa
terpadu):MenujuDominasi (agroindustri)
PDBPerKapita:4.053
Terwujudnyakemandirian
pertanian
PangsaPDBpertanian(onfarm):
pertaniandanPangan
kompleksonfarm&offfarm
12%
(agroindustri)perdesaan
PangsaPDBindustri:29.5%
kompleksonfarm &offfarm (agro
PangsaPDBagroindustri:17%
industri)
PangsaTKpertanian(onfarm):
Terbangunnyasistempertanian
35%
terpadu
PangsaTKagroindustri:15%
Sosokusahatani(sistem
pertanianterpadu):Pemantapan
(capacitybuiding,pelembagaan)
menujuindustrialisasipertanian
danperdesaanterpadu
Terbangunnyafondasipertanian
industrialberkelanjutan

2035

PendudukPerdesaan:122.2juta
jiwa
PDBPerKapita:24.336
PangsaPDBpertanian(onfarm):
3%
PangsaPDBIndustri:21%
PangsaPDBagroindutri:13%
PangsaTKpertanian(onfarm):
7%
PangsaTKagroindustri:12%
Sosokusahatani(sistem
pertanianterpadu):Pertanian
Industrialkompleks
Terwujudnyapertanianmandiri,
maju,adildanmakmur

2045

2025

2020

2015
Kementerian Pertanian

TAHAPAN DAN TARGET KUANTITATIF


PERIODISASI LIMA TAHUNAN
MENUJU 2045

www.pertanian.go.id

20

ARAHANRENSTRA20152019
Renstra20152019Kelanjutan dariRenstra20102014
SasaranStrategis:
1.Terpenuhinyakebutuhanpanganpokokdenganharga
terjangkaumelaluiswasembadapangan(padi,jagung,
kedelai,guladandaging),kelancarandistribusinya.
2. Terjaganyakeseimbangansupplydandemandagartercipta
ketahananpanganyangberkelanjutan
FokusPengembangan:
1.KomoditasPanganStrategis
2.Peningkatandayasaingproduklokaldipasardalamnegeri
danluarnegeri(AEC2015)
3.Peningkatanpendapatandankesejahteraanpetani
Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

21

SASARANAKHIR2015
1. Pendudukperdesaan121jutajiwa
2. PDBperkapita$4.053/kap/tahun
3. PangsaPDBpertanian(onfarm)12%
4. PangsaPDBIndustri:29,5%
5. PangsaPDBAgroindustri:17%
6. PangsaTKpertanian(onfarm)35%
7. PangsaTKAgroindustri:15,0%
8. SosokSPT:pemantapan(capacity
building,pelembagaan)menuju
industrialisasipertaniandan
perdesaanterpadu.
9. Sasaran:terbangunnyafondasi
SistemPertanianBioindustri
Berkelanjutan.

Kementerian Pertanian

SASARANAKHIR2020
1. Pendudukperdesaan122jutajiwa
2. PDBperkapita$5.737/kap/tahun
3. PangsaPDBpertanian(onfarm)9%
4. PangsaPDBIndustri:45%
5. PangsaPDBAgroindustri:27%
6. PangsaTKpertanian(onfarm)28%
7. PangsaTKAgroindustri:30,0%
8. SosokSPT:Menujudominasi
pertaniankompleksonfarmdanoff
farm(bioindustri)perdesaan.
9. Sasaran:kompleksonfarmdanoff
farm(agroindustri)terbangunnya
sistempertanianBioindustri
Berkelanjutan.

www.pertanian.go.id

22

PILIHANKOMODITASPRIORITAS 20152019
Komoditaspanganutama:padi,jagung,kedelai,guladan
dagingsapi.Apakahmasihtetapharusdiwujudkan
swasembada?
Komoditasyangselamainisebagaiandalanpenyumbangdevisa
(KelapaSawit,Karet,Kakao,Kopi danTeh),apakahakan
dijadikankomoditasprioritas?
Komoditasandalaneksporlainnya,yanggmempunyaikekuatan
dayasaingdipasarinternasionalsepertilada danpala,
manggis,salak,krisan,leatherleaf,apakahdapatdijadikan
prioritas?
Komoditasubikayuyangmempunyaiberagamprodukturunan,
dansangatprospektifuntukpengembanganbioindustri
berkelanjutan,apakahdiprioritaskanuntukdikembangkan?
Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

23

23

PILIHANKOMODITASPRIORITASLAINNYA
Komoditaskemirisunanyangterbuktisangatpotensialuntuk
pengembanganbiodiesel,apakahjugaprioritasuntukdikembangkan?
Bawangmerah dancabai,sebagaikomoditasyangberkontribusi
dalaminflasi merupakankomoditasyangperludipetimbangkan
sebagaikomoditasprioritas
DengansemakinterbukanyapasarASEANmelaluiMasyarakat
EkonomiASEAN(AEC),kehawatiranIndonesiasebagaitargetpasar
perludisikapidenganbaik.Perludikembangkankomoditaskomoditas
substitusiimporsepertijeruk,durian,lengkeng
Komoditasuntukketahananpasardomestikperludiperkuatuntuk
mengurangitekananimpor,yaitutanamansemusim,sepertipepaya,
melon,pisang,semangka,kentang

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

24

24

REKOMENDASIKOMODITAS
KAMARDAGANG&INDUSTRI(KADIN)
Fokusterhadap15komoditas
Komoditasstrategis:Padi,Jagung,Kedelaidan
Tebu
Komoditassuperior/ekspor:kelapasawit,kakao,
kopi,teh
Komoditasmendukungkecukupannutrisi:daging
sapi dantelur
Komoditasdomestikyangpalingpopuler:mangga,
jeruk danpisang
Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

25

25

STRATEGIPENGEMBANGANKOMODITAS
Lokasipengembangankomoditastidakdapatdisama
ratakandiseluruhlokasi,perlufokuspenugasanpada
wilayahtertentu,denganskalaluasantertentuuntuk
pemenuhankebutuhannasionaldalambentukcluster
KawasanProduksiyangmencakupsatu/beberapakabupaten
yangmengelompok
Lokasiclustertersebutdiprioritaskanuntukdilengkapi
kebutuhaninfrastrukturpendukungnyaagardapatoptimal
berproduksiuntukmemenuhiitargetnasional.
Programpengembangandilokasiclusterberbataswaktu
(misal34tahun)
Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

26

26

STRUKTUR PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN (VERSI LAMA)


KEMENTAN
Eselon-I
PROGRAM

TP
Hor

Eselon-II
Kegiatan

PSP

PKH

Karantina
PSDMP

Kegiatan
Komponen

Kegiatan
Komponen

Kegiatan
Komponen

Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen

Litbang

PPHP

Bun

Kegiatan
Komponen

Kementerian Pertanian

Setjen
Itjen

BKP

Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen

Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen

27
www.pertanian.go.id

RESTRUKTURISASI PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019


KEMENTAN
Eselon-I Koordinator
PROGRAM

Peningkatan
Ketahanan
Pangan

Pengembangan
Infrastruktur
Pertanian

Pengembangan
Bio-energi

Pengembangan
Komoditas
Ekspor

Eselon-I
Sub-program

TP

Hor

Eselon-II
Kegiatan

Bun

PKH

PPHP

Litbang PSDMP

Kegiatan
Komponen

Kegiatan
Komponen

Kegiatan
Komponen

Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen

PSP

Kegiatan
Komponen

Kementerian Pertanian

Karantina

BKP

Setjen

Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen

Itjen

Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen
Kegiatan
Komponen

28

www.pertanian.go.id

III

MEMBANGUN PERTANIAN
BERDIMENSI WILAYAH
(KAWASAN PERTANIAN)

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

KAWASAN
Gabungan dari sentrasentra pertanian
yang terkait secara fungsional baik dalam
faktor sumber daya alam, sosial budaya,
maupun infrastruktur, sedemikian rupa
sehingga memenuhi batasan luasan

minimal skala ekonomi dan efektivitas


manajemen pembangunan wilayah

Kementerian Pertanian

30
www.pertanian.go.id

Perspektif Pengembangan Kawasan Pertanian


di Perdesaan
sinergisme dan keseimbangan antara desakota
Pendekatan
pengembangan wilayah :
Supplysidestrategy
Demandsidestrategy

Tidak berkembangnya
suatu wilayah karena :
Rendahnya aktivitas
produksi (barang dan jasa)
Tingginya kebocoran
wilayah
Infrastrukturterbatas

Kementerian Pertanian

31
www.pertanian.go.id

Perspektif Pengembangan Kawasan Pertanian

Dariperspektif tata ruang,peningkatan


produktivitas wilayah dapat dilakukan dengan
mengembangkan pusat kegiatan baik dari
perspektif supplyside maupun perspektif demand
side.
Fokuspadapengembangansektor/subsektor/
komoditasunggulan.
Mengembangkan keterkaitan (linkages)antar
wilayah (generativelinkages)&mengurangi parasitic
linkages
Membangunbackwarddan forwardlingkages
Kementerian Pertanian

32
www.pertanian.go.id

Arah Pengembangan Kawasan Pertanian


Perkembangansistemkawasanpertanianperlu

terintegrasi dengan pengembangan sistem


permukiman
Pembanggunan pertanian tidak dapat didpisahkan
dengan pembangunan perdesaan
Ekonomi rumah tangga petani dan ekonomi
perdesaan cenderung akan lebih majemuk (onfarm,
offfarm dannonfarm)
Perludidorongpengembanganindustrialisasidi
perdesaanberbasispertanian
Kedepan,perlu pendefinisian ulang terkait dengan
konsep petani dan perdesaan
Kementerian Pertanian

33
www.pertanian.go.id

KRITERIAKOMODITASdanLOKASICALONKAWASAN
1.KRITERIAKOMODITAS:
a.
b.

LIMA Komoditas Pangan Utama (Padi, Jagung, Kedelai, Sapi dan Tebu), dan 40
Komoditass Unggulan Nasional (Permentan Nomor: 50 tahun 2012)
Komoditas yang sejalan dengan Koridor Ekonomi: Sawit dan Karet (SumateraKalimantan), Industri Pangan (Jawa), Jagung dan Sapi (Bali-Nustra), Pangan
(Sulawesi), Pangan dan Ternak (Papua-Maluku).

2. KRITERIA UMUM CALON LOKASI:


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Berpotensi SD pertanian (selama ini sentra), potensi pasar


Memanfaatkan kawasan yang ada, dimungkinkan membangun kawasan baru
Bisa di dalam satu kabupaten, lintas kabupaten, lintas provinsi
Mempertimbangkan skala ekonomi kewilayahan (bukan skala ekonomi unit usaha) dan
keterkaitan ke belakang dan ke depan.
Mengacu pada peraturan UU, misal UU 12/1992, 18/2004, 18/2009, 41/2009, UU
13/2010, UU 18/2012, UU 19/2013.
Sejalan dengan Renstra Kementan, Kebijakan daerah (Renstrada Provinsi dan Renstrada
Kabupaten) dan mengacu ketentuan RTRW
Adanya Komitmen Kepala daerah untuk membangun kawasan dimaksud

Kementerian Pertanian

34
www.pertanian.go.id

TAHAPAN PENGEMBANGAN
KAWASAN
PEMANTAPAN

EXISTING :

SPAKU, KINAK,KIMBUN,
AGROPOLITAN, KAS,
PRIMATANI, IHDUA

PENGEMBANGAN
PENUMBUHAN
KAWASAN
BELUM
BERKEMBANG
- ON FARM
- TEKNOLOGI
BUDIDAYA
- SARANA &
PRASARANA
- PENYULUHAN

INISIASI
KAWASAN
Merauke,/Papua
BARU Bambery/Faxfax
Bulungan/Kaltim

Kementerian Pertanian

KAWASAN
CUKUP
BERKEMBANG:
- KELEMBAGAAN
- ON FARM
- SARANA &
PRASARANA

KAWSAN
SUDAH
BERKEMBANG:
- KELEMBAGAAN
- MUTU
- PEMASARAN
- OFF FARM
Keterangan:
1) Ada pembagian tugas yang jelas
Pusat, Prov, Kab/Kota
2) Swasta, BUMN, dan masyarakat
pelaku utama kawasan
3) Pertanian basis penggerak ekonomi
4) Didukung infrastruktur memadai.

35

35
www.pertanian.go.id

Ilustrasi ProsesPengembangan Kawasan Pertanian

Kementerian Pertanian

36
www.pertanian.go.id

KONDISIKAWASANPERTANIANSAATINI
1

Pada kawasan pertanian yang ada, infrastruktur menjadi


masalah utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kerawanan pangan dan kurang gizi dan keterisoliran


2

menjadi tantangan di wilayah pertanian/perdesaan.

Perekonomian di wilayah tersebut masih bertumpu


sektor pertanian (dalam arti luas).

Pembangunan pertanian diprioritaskan menyediakan


infrastruktur dan pemberdayaan petani guna
meningkatkan aktivitas ekonomi dan kesejahteraan petani.

Anggaran pembangunan pertanian tidak


tidak mampu menyelesaikan masalah

Kementerian Pertanian

di

Fokus sehingga

www.pertanian.go.id

PERINGKAT20BESARDARI497KAB/KOTAPROSPEKTIFPENGEMBANGAN
KOMODITASUNGGULANBERDASARKANANALISISAHP(63variabel)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

PADI
BanyuAsin
Indramayu
OganKomeringIlir
Sragen
Brebes
Subang
Banggai
Karawang
Lamongan
LampungTengah
Bojonegoro
Bone
Ngawi
Cianjur
Merauke
Jember
MusiRawas
Grobogan
Majalengka
Tasikmalaya

JAGUNG
Grobogan
Bojonegoro
LampungTimur
LampungTengah
LampungSelatan
Wonogiri
Blora
Majalengka
Blitar
Garut
Pamekasan
Tuban
Simalungun
Lumajang
Bone
Pohuwato
Lamongan
Ngawi
Kediri
TTS

KEDELAI
Grobogan
Banyuwangi
Wonogiri
GunungKidul
Lamongan
Bojonegoro
Jember
Pasuruan
Ponorogo
Sampang
Ngawi
Bima
LombokTengah
KapuasHulu
Bireuen
Blora
Garut
Nganjuk
Seruyan
Bone

Kementerian Pertanian

(Sumber:KajianBiorerndanPSEKP,2012)
: Wilayah Indonesia Timur

KOMODITAS
TEBU
LampungTengah
Tulangbawang
Malang
Kediri
LampungUtara
Lumajang
Kerinci
BanyuAsin
OganKomeringIlir
Seruyan
Jombang
Pati
KapuasHulu
LampungBarat
Ngawi
Jember
Situbondo
Blitar
Madiun
Mojokerto

SAPIPTG
Sumenep
Blora
Tuban
Jember
Grobogan
Bone
Wonogiri
LampungTimur
Temanggung
LampungTengah
Malang
Bojonegoro
Blitar
Kediri
Probolinggo
Bondowoso
Lamongan
Semarang
Banyuwangi
Bangkalan

BWMERAH
Brebes
Nganjuk
Bima
Cirebon
Probolinggo
Demak
Majalengka
Kendal
Bandung
Sampang
Tegal
Solok
Garut
Pati
LombokTimur
Bojonegoro
Sumbawa
Enrekang
Bantul
Bone

CABEMERAH
Garut
Simalungun
Karo
Tasikmalaya
RejangLebong
Brebes
Cianjur
Magelang
Bandung
Malang
OganKomeringIlir
Pemalang
Temanggung
BatuBara
Langkat
Sukabumi
Ciamis
Blitar
Solok
Kerinci

www.pertanian.go.id

www.deptan.go.id/sikp/media1.php
Kementerian Pertanian

39
www.pertanian.go.id

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian


Gedung A lantai 4
Jl. Harsono RM No. 3
Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550
Telp/Fax. 021-7890625
Email: kpwkementan@gmail.com

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id
40

Das könnte Ihnen auch gefallen