Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Parkinson
Penyakit Parkinson
merupakan
penyakit
neurodegeneratif
sistem
eosinofilik
15
B. Insidensi
Penyakit ini dapat mengenai sekitar 1 % dari sekelompok usia di atas 50
tahun dan sekitar 2% pada mereka yang berusia lebih dari 70 th. Pada
awalnya penyakit ini sering terjadi antara usia 50- 59 tahun dan juga
bermula sebelum usia 30 tahun atau setelah 80 tahun. Penyakit ini sering
di jumpai pada semua bangsa, prevalensi 1-5/1000 penduduk, dimana lakilaki lebih sering terkena dibandingkan wanita.
Pada saat penelitian lebih dari 30 %pasien parkinson menderita demensia
setelah 6 tahun pangobatan. Ini penting dalam penilaian pasien secara
individu karena adanya demensia ringan mungkin akibat efek samping
obat seperti konfulsi akut. Gangguan lainnya dalam jangka panjang adalah
ketidakstabilan postural yang meningkat, pola pernafasan yang tidak
lazim. Diagnosa biasanya lebih mudah ditegakkan pada pasien berusia 5060 tahun dengan pola klinis yang khas dan timbul perlahan- lahan.
C. Faktor resiko
Jauh di dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis. Jika
otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka
sel-sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan
gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis
mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan
menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks serebri.
Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter
sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan diantara saraf-saraf.
Neurotransmiter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin. 5 Pada
penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami
kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan
dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari
kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin biasanya tidak diketahui.
Tampaknya faktor genetik tidak memegang peran utama, meskipun
penyakit ini cenderung diturunkan. Kadang penyebabnya diketahui. Pada
beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari
ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan
otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan
atau racun mempengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak.
Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia
berat dan skizofrenia.5
Faktor Keturunan
Ilmuwan percaya bahwa gen memainkan suatu peran, terutama pada
Penyakit parkinson yang mempengaruhi orang-orang muda. Tetapi faktor
keturunan juga terjadi orang dewasa lebih tua. Di dalam keluarga dengan
Penyakit parkinson, Peneliti mengenali dua jenis penyebab faktor
keturunan. Melibatkan kelainan alpha-synuclein, suatu protein unik yang
menyebabkan kerusakan neuron pada orang-orang dengan Penyakit
parkinson. Faktor lain melibatkan permasalahan dengan sistem badan yang
membuang protein yang tidak dikehendaki. Hal itu sekarang nampak
kedua faktor ini memegang suatu peran kunci dalam perkembangan
Penyakit parkinson dalam semua orang-orang.
Faktor Lingkungan
Orang-orang yang sering kontak dengan herbisida dan pestisida lebih
mungkin beresiko untuk berkembangnya Penyakit parkinson dibanding
dengan orang-orang yang tidak mempunyai kontak. Tetapi, peneliti belum
mampu menghubungkan suatu herbicide spesifik atau pestisida kepada
penyakit. Pada sisi lain, peneliti sudah menemukan suatu variasi faktor
keturunan yang membuat orang-orang menunjukkan pestisida lebih
mungkin untuk berkembang menjadi Penyakit parkinson. Ketika berfungsi
secara normal, gen CYP2D6 menghasilkan suatu enzim yang pecah oleh
pestisida, membuat lebih beracun pada badan. Tetapi varian faktor
keturunan yang menghasilkan suatu enzim yang efektif meningkatkan
kepekaan ke pestisida dan meningangkatkan resiko Penyakit parkinson.
Faktor Pengobatan
Sejumlah obat yang digunakan dalam jangka waktu yang lama atau dosis
berlebihan dapat menyebabkan gejala Penyakit parkinson. Meliputi obatobatan seperti haloperidol (Haldol) dan chlorpromazine (Thorazine), yang
digunakan untuk gangguan psikiatris tertentu, sama halnya obat anti
emetik
seperti
metoclopramide
(Reglan)
dan
prochlorperazine
FAKTOR RESIKO
Umur adalah salah satu dari faktor resiko yang utama untuk Penyakit
parkinson. Walaupun penyakit dapat mempengaruhi orang dewasa pada
umur 20 tahun, biasanya mulai pertengahan atau usia tua. Resiko
meningkat sesuai dengan meningkatnya umur.
Faktor resiko lain meliputi :
D. Klasifikasi
Umumnya diagnosis sindrom parkinson lebih mudah di tegakkan , namun
diusahakan menentukan jenisnya agar jelas didapatkan gambaran
mengenai etiologi, prognosis serta penatalaksanaannya.parkinson dapat di
bagi :
1. Primer ( idiopatik)
Menurut Calne dkk. 1992
a. clinically possible idiopatic parkinson
terdapat satu gejala utama dari tremor, rigiditas, bradikinesia. Lebih
baik bila tremor dijumpai walaupu merupakan tremor postural atau
tremor istirahat ( resting tremor)
b. clinically probable idiopatic parkinson
dijumpai 2 gejala utama, lebih sering dijumpai berupa resting tremor
asimetris, rigiditas asimetris atau bradikinesia asimetris.
c. clinically definite idiopatic parkinson
gabungan 3 gejala utama
2. Sekunder faktor genetik tidak berperanan secara dominan diduga peranan
faktor lingkungan.
a. Infeksi dan pasca infeksi
-
b. Toksin toksin
-
Neurotoksin
MPTP
1-
metil-4-phenyl-1,2,3,6-
tetrahidropiridin)
Menyebabkan timbulanya radikal bebas yang mampu
menimbulkan parkinson dalam waktu 14 hari setelah
terpapar.
c. Obat- obatan
-
Antiemetik metaklopromid
d. Sebab lain
-
Tumor
otak
trauma
kapitis,
perdarahan
serebral,
hipoparatiroidisme.
3. Parkinsonisme plus
a. Supra nuklear palsy progresif
b. Sistem atropi multiple
-
Degenerasi striatonigra
Sidrom parkinsonisme
Penyakit alzaimer
e. Gangguan herediter
-
Penyakit wilson
Penyakit Huntington
dan reseptor
GABA
(inhibitorik)
tidak
teraktifasi.
saraf
Reseptor dopamin 2
bersifat inhibitorik D1
Substansia nigra
pars compacta
SNr
Substansia
interna STN
Subthalamic nucleus
VL
F. Gambaran Klinik
1. Gejala umum
Hemiparkinsonisme :
-
Perkembangan lambat
2. Gejala khusus
Gejala parkinson :
-
Tremor
Mula mula terlihat unilateral dan pada ekstremitas atas ,
yaitu pada jari- jari dengan gerakan seperti memutar pill ( pill
rolling tremor). Kemudian tremor meluas melibatkan seluruh
ekstremitas yang terkena. Frekuensi tremor berkisar antara 47 gerakan per detik. Tremor terutama timbul bila penderita
dalam keadaan istirahat, dan dapat bertambah saat bergerak.
Juga bertambah hebat dalam keadaan emosi dan menghilang
bila tertidur ( otot berelaksasi total )
Rigiditas
Pada stadium dini, rigiditas otot terbatas pada satu
ekstremitas dan hanya terditeksi pada gerakan pasif. Salah
satu gejala dini rigiditas ialah hilangnya gerakan asosiasi
lengan bila berjalan ( lenggang lengan menghilang atau
berkurang ) chogwheel phenomenon atau Lead pipe.
Meningkatnya tonus otot pada sindrom parkinson disebabkan
oleh karena meningkatnya
aktifitas
motoneuron
alfa.
Bradikinesia
Gerakan volunter menjadi lamban dan memulai suatu
gerakan menjadi sulit didapatkan berkurangnya gerakan
10
Wajah Parkinson
Muka merah seperti topeng , kedipan mata berkurang , kulit
muka seperti berminyak dan ludah sulit keluar , refleks
glabella +
Sikap parkinson
Langkah menjadi lambat dan kecil- kecil, pada stadium lebih
lanjut sikap penderita dalam fleksi, kepala difleksikan ke
dada, bahu membungkuk ke depan dan tangan tidak
melenggang bila berjalan. (keseimbangan postural menurun ).
Bicara
Pengucapan kata- kata yang monoton dengan volume yang
kecil.
Disfungsi otonom
Inkontinensia urin dengan keringat yang berlebihan.
11
Untuk menetukan berat ringannya penyakit digunakan skala HOEHN and YAHR
Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan,
terdapat
Stadium 2:
sikap/cara
berjalan terganggu
Stadium 3:
terganggu saat
berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang
untuk jarak
tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri
sendiri,
tremor
dapat
berkurang
dibandingkan
stadium
sebelumnya
mampu
berdiri dan berjalan walaupun dibantu.
12
Farmakologi
Levodopa. Dipertimbangkan sebagai terapi gold standar untuk Penyakit
parkinson. Levodopa adalah suatu unsur alami yang ditemukan dari tumbuhan dan
binatang. Dopamin tidak dapat melewati sawar darah otak, tetapi prekursor
Levodova dapat melewatinya sehingga dapat diubh menjdi dopamin dalm otak.
Peningkatan dopamin dalam sel dapat mengurangi gejala Penyakit parkinson,
tetapi dengan berlalunya waktu, efek samping levodopa dapat meningkat dan
memerlukan penyesuaian dosis.
Dopamine agonists. Tidak sama dengan levodopa, sebagai gantinya meniru efek
dopamine di dalam otak dan menyebabkan neurons bereaksi seolah-olah jumlah
dopamine cukup. Dopamine agonis digunakan baik sebagai tambahan yang berarti
pada therapy levodopa dan juga pada awal Penyakit parkinson, terutama pada
orang dewasa muda. Efek samping dopamine agonis adalah sama dengan
levodopa, mungkin menyebabkan pergerakan tanpa disengaja dan menyebabkan
halusinasi atau sleepiness.
Selegiline (Atapryl, Carbex, Eldepryl). Obat ini dinggunakan sebagai suatu
tambahan yang berarti untuk therapy levodopa, dengan tujuan mencegah
penguraian kedua-duanya menjadi dopamine dan dopamine membentuk levodopa.
Dengan menghambat aktivitas enzim monoamine oxidase B (MAO-B), enzim
yang memetabolisme dopamine di dalam otak.
COMT Inhibitor. Obat ini memperpanjang efek levodopa dengan menghambat
suatu enzim yang memecah dopamine didalam hati dan organ lain. Tolcapone
(Tasmar) adalah suatu penghambat COMT yang kuat dengan mudah menyeberang
blood-brain-barier. Tetapi Tasmar dihubungkan dengan kerusakan hati dan
kegagalan hati.
Anticholinergics. Obat ini adalah perawatan yang utama untuk Penyakit
parkinson sebelum levodopa. Secara umum, membantu pendalian tremor pada
awal penyakit. Antcholinergics dapat juga menyebabkan permasalahan mental,
mencakup gangguan memori, kebingungan dan halusinasi. Sejumlah obat
anticholinergic seperti trihexyphenidyl (Artane) dan benztropine (Cogentin). Obat
anti alergi Diphenhydramine (Benadryl) dan antidepressants seperti amitriptyline
13
G. Tatalaksana
1. Medikamentosa
a. Levodopa
b. Agonis Dopamin
c. Antikolinergik
d. Inhibitor MAO
e. COMT inhibitor
2. Bedah
a. Stereotaksic thalamotomy
Pada pasien termor berat tanpa gangguan berjalan dan bradikinesia
b. ventolateral thalamotomy
pasien termor berat unilateral
c. Bilateral thalamotomy
pasien dengan gangguan bicara
3. Rehabilitasi Medik
Pengobatan saja pada penderita parkinson belum cukup, perlu di
tambah dengan rehabilitasi medik yang sesuai dengan kebutuhan
penderita. Tujuan program rehabilitasi adalah meningkatkan kualitas
hidup, mempertahankan kemampuan yang ada selama mungkin, mencegah
komplikasi.
Program rehabilitasi medik meliputi: latihan sikap, cara berjalan,
mempertahankan/meningkatkan
keterampilan
tangan,
latihan
pasien
sindrom
parkinson
yang
mengalami
dapat
menghambat
keinginan
atau sensasi
berkemih.
b. aquatik terapi
sifat air tidak hanya membantu dalam relaksasi dan
pengurangan nyeri tetapi juga memberikan stimulasi yang
berlebih
untuk
memberikan
kinestesia
suatu
dan
medium
propioreseptif.
yang
ideal
Air
untuk
16
H. Prognosis
Penyakit parkinson adalah penyakit kronis dan progresif yang lambat laun
akan menuju kepada kelumpuhan. Tremor merupakan gejala utama yang
di keluhkan pada sebagian besar pasien parkinson tetapi pada beberapa
orang ada gejala gejala lain selain tremor yang merupakan gejala utama.
Tidak seorang pun dapat meramalkan gejala yang mana yang sangat
mempengaruhi pasien karena intensitas dari gejala dan variaso pada setiap
orang berbeda-beda.6
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
17
2753.
Katzung BG. 2009. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta:
18