Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENYUSUN:
Helmina KN
030.00.101
Widya Sari L
030.00.247
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya, penyusun
dapat menyelesaikan referat dengan judul Arthritis Gout.
Refrat ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti dibagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati Jakarta periode 5 Desember 2005 11 Februari 2006
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Dr.Eddy Mulyana, SPPD yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing
kami baik dalam menyusun referat ini maupun pembahasannya dan kepada semua pihak
yang telah membantu hingga makalah ini selesai.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak.
Akhir kata semoga referat ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
Gout merupakan penyakit metabolik yang sudah dikenal oleh Hipokrates pada
zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan golongan
elite yang disebabkan karena terlalu banyak, makan, anggur dan seks.
Sejak saat itu banyak teori etilogis dan terapeutik yang telah dikemukakan.
Namun kini banyak yang telah diketahui penyakit gout, dan tingkat keberhasilan
pengobatannya juga tinggi.
Gout merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik,
sekurang-kurangnya ada sembilan gangguan, yang ditandai oleh meningkatnya
konsentrasi asam urat (hiperurisemia). Gout dapat bersifat primer maupun sekunder. Gout
primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau
akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan karena pembentukan
yang asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses
penyakit lain atau pemakaian obat-obat tertentu.
Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal dari monosodium urat
maonohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti
jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri
hebat yang sering menyertai serangan gout. Jika diobati, endapan kristal akan
menyebabkan kerusakan yang hebat pada sendi dan jaringan lunak.
BAB II
ISI
DEFINISI
Artritis gout adalah proses inflamasi yang terjadi karena deposit kristal asam urat
pada jaringan sekitar sendi dimana sering ditemukan pada laki-laki dan hasil
laboratorium darah menunjukkan peningkatan konsentrasi asam urat dalam serum. Dapat
ditandai oleh pembentukan tofi disekitar sendi dan jika berat dapat menyebabkan
kelainan di ginjal. 6,7,8.
Artiritis gout lebih banyak terdapat pada pria daripada wanita. Pada pria sering
mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa
menopause.
EPIDEMIOLOGI 6,10
Hiperurisemia biasanya mempunyai frekuensi antara 2,3-41,4% pada beberapa
populasi di negara barat. Sedangkan di Indonesia masih belum diketahui dengan pasti.
Tetapi ada beberapa bukti yang mengatakan bahwa hiperurisemia dan penyakit gout
sering dijumpai di Sulawesi dan Jawa.
Konsentrasi asam urat yang tinggi dalam darah merupakan salah satu faktor yang
berhubungan dengan hiperurisemia. Tetapi tidak semua orang dengan hiperurisemia
adalah penderita penyakit gout atau sedang menderita penyakit gout. Namun secara unum
dikatakan bahwa resiko terjadinya artritis pirai bertambah dengan bertambahnya
konsentrasi asam urat darah.
Penelitian epidemioliogis menunjukkan data bahwa orang yang gemuk mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk hiperurisemia tanpa memandang suku bangsanya apa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah adalah kadar purin dalam
makanan yang dimakan, berat badan, tinggi badan, umur, tekanan darah, jumlah alkohol
yang diminum, obat diuretik, obat analgetik, faal ginjal, volume urin perhari, creatinin
serum, kadar urea nitrogen dll.
Pada anak-anak konsentrasi asam urat darah adalah berkisar antara 3-4 mg/dl
karena tingginya clearance asam urat pada ginjal yang dimilikinya. Pada pubertas sampai
dewasa konsentrasi asam urat meningkat 1-2 mg/dl pada laki-laki. Pada wanita
konsentrasi asam urat sedikit lebih rendah daripada laki-laki karena ia memiliki hormone
sex yang tidak dimiliki oleh laki-laki yaitu estrogen. Selain itu ekskresi asam urat melalui
tubulus distal pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki.
Di Asia tenggara dan Pasifik, hiperurisemia dan penyakit gout sering ditemukan.
Insiden paling tinggi ditemukan pada pria bangsa Maori di New Zealand yaitu 10
penderita tiap 100 orang. Hal ini disebabkan karena bangsa Maori memiliki clearance
asam urat yang rendah pada ginjal, pemakaian alkohol yang banyak dan kegemukan.
ETIOLOGI 1,6,7,5
Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan
kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari penyebabnya penyakit ini
termasuk dalam golongan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik
asam urat yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia terjadi karena:
1.
2.
3.
keruh kadang-kadang bening yang merupakan penimbunan kristal urat yang dikelilingi
benda-benda asing yang meradang termasuk sel-sel raksasa pada sinovia, tulang rawan,
bursa, dan jaringan lunak. Tofi merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10
tahun setelah serangan arthritis pertama jika hiperurisemia tidak diterapi dengan baik.
Tofi sendiri tidak sakit tapi dapat merusak tulang.
Podagra adalah daerah yang jika disentuh nyeri sekali, tampak membengkak dan
kemerahan. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu lalu menghilang.
Podagra dapat terjadi di lutut tapi yang paling sering adalah pangkal jari kaki sebelah
dalam.
Pada ginjal akan timbul gejala
1.
2.
3.
Pielonefritis kronis.
4.
Gambaran klinis artritis gout akut bersifat khusus, sehingga kadangkadang mudah
menegakkan diagnosis pada beberapa kasus berdasarkan riwayat penyakit yang khas.
Riwayat penyakit yang khas tersebut adalah :
1. Artritis Akut
Artritis akut ini bersifat sangat berat. Pasien tidak dapat berjalan (kalau yang terkena
adalah kaki) tidak dapat memakai sepatu dan tidur dapat terganggu. Perasaan sakit
sangat hebat (excruciating). Rasa sakit ini mencapai puncaknya dalam 24 jam setelah
mulai timbul gejala pertama.
2. Lokasi Sendi
Serangan akut biasanya bersifat monoartikular disertai gejala lengkap proses
inflamasi, yaitu : merah, bengkak, teraba panas dan sakit. Lokasi yang paling sering
pada serangan pertama adalah sendi metatarso-falangeal pertama (MTP-I). hampir
pada semua kasus lokasi arthritis terutama pada sendi perifer, dan jarang panda sendi
sentral.
3. Remisi sempurna antara serangan akut (intercritical gout). Serangan akut dapat
membaik pada serangan pertama dan selanjutnya diikuti oleh remisi sempurna sampai
serangan berikutnya. Apabila hiperurisemia (kalau ada) tidak dikoreksi, akan timbul
artiritis gout menahun.
Pada keadaan remisi, seorang pasien dapat berkerja normal, seperti yang diucapkan
oleh Hippocrates : Athlete was able to win a race at the Olympic Games between his
acute attack of gout.
4. Hiperurisemia
Keadaan hiperurisemia tidak selalu identik dengan artritis akut, artinya tidak selalu
artritis gout akut disertai dengan peninggian kadar asam urat darah. Banyak orang
dengan peninggian asam urat, namun tidak pernah menderita artritis gout ataupun
terdapat tofi. Menurut Rodnan dan Healey, artritis gout dan hiperurisemia secara
ginetik ditentukan oleh gen yang berbeda. Wallace mengatakan bahwa hiperurisemia
dan gout secara klinis berbeda, dan should not be placed under the same therapeutic
umbrella. Fluktasi kadar asam urat darah dapat mencetuskan serangan artiritis gout
akut.
5. Tofi
Tofi adalah penimbunan kristal urat pada jaringan. Mempunyai sifat yang
karekteristik sebagai benjolan dibawah kulit yang bening. Tofi paling sering timbul
pada seseorang yang menderita artiritis gout lebih dari 10 tahun. Nilai diagnostiknya
hampir tidak ada karena biasanya diagnosis artritis gout sudah terjadi jauh sebelum
timbul tofi. Tofi dapat timbul tanpa gejala, misalnya pada jaringan kartilago di
telinga. Pada artiritis gout akut yang berat tofi dapat timbul pada serangan pertama
misalnya pada sendi interfalangeal pertama.
Tofi dengan hiperurisemia yang tidak terkontrol, akan bertambah besar yang dapat
menyebabkan deformitas dan difungsi persendian.
Artiritis Gout Atipik (Atypical Gouty Arthirtis)
Gambaran klinis gout artritis yang atipik ialah tidak ditemukannya gejala artritis akut,
monoartikular dan remisi sempurna. Tofi yang biasanya baru ditemukan pada pasien yang
sudah lama menderita artritis gout bisa ditemukan pada serangan pertama. Dari riwayat
penyakit tidak didapat gambaran sakit yang hebat (excruciating), tidur normal dan dapat
berjalan biasa.
Toralba melaporkan pasien pria dengan poliartritis, terdapat penimbunan urat pada
m.ekstra-okular, sclera, kornea dan lensa. Wyngarden mendapatkan tofi panda miokard,
annulus dan leaflet katup mitral. Dari beberapa penelitian lain didapat apa ang disebut
primary renal gout yang artinya terbentuk tofi pada ginjal tanpa gejala artritis gout pada
sendi.
KRITERIA DIAGNOSTIK 6,7,8
Gout harus dipertimbangkan pada setiap pasien pria yang mengalami artritis
monoartikular, terutama pada ibu jari kaki, dimana awitannya terjadi secara akut.
Peningkatan kadar asam urat serum dapat membantu dalam membuat diagnosis tetapi
tidak spesifik, karena ada sejumlah obat-obatan yang juga dapat meningkatkan kadar
asam urat serum. Demikian pula, cukup banyak orang yang mengalami hiperurisemia
asimtomatik.
Suatu pemeriksaan lain untuk mendiagnosis gout adalah dengan melihat respons dari
gejala-gejala pada sendi terhadap pemberian kolkisin. Kolkisin adalah obat yang
menghambat aktivitas fagositik dari leukosit sehingga memberikan perubahan yang
dramatis dan cepat meredakan gejala-gejala. Perubahan radiologik selain dari
pembengkakan jaringan lunak juga biasa ditemukan pada tahap awal dari gout. Adanya
kristal-kristal asam urat dalam cairan sinovial sendi yang terserang jugga dapat dianggap
bersifat diagnostik.
Artritis gout akut dengan riwayat dan gambaran klinis yang khas mudah didiagnosis.
Pada tahun 1977 The American Rheumatism Association (ARA) mempublikasikan
kriteria yang berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan survai epidemiologis.
Kriteria ACR (1977):
A. Didapatkan kristal monosodium urat didalam cairan sendi, atau
B. Didapatkan kristal monosodium urat didalam tofus, atau
C. Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut:
10
PENATALAKSANAAN 3,6
Supresi infalamasi sendi dan 2. Pengaturan asam urat tubuh.
Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah :
1. Mengobati serangan akut secara baik dan benar
2. Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
3. Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
4. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peninggian asam urat pada jantung,
ginjal dan pembuluh darah
5. Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.
Pada penatalaksanaan tersebut diatas, khususnya untuk serangan akut ada beberapa
catatan :
-
Tidak ada perbedaaan pengobatan pada serangan akut dengan atau tanpa
hiperurisemia
Flukutasi konsentrasi asam urat darah dapat menimbulkan serangan akut ataupun
mempersulit/memperlambat penyembuhan.
Kesulitan yang terutama untuk menyembuhkan serangan arthritis gout akut adalah
apabila obat-obat NSAIDS diberikan secara simultan dengan obat-obat penurun
kadar asam urat.
Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula
penyembuhannya. Colchicine kurang memberi hasil yang memadai bila diberikan
terlambat, misalnya 5 hari sesudah serangan.
Semua jenis NSAIDS dapat diberikan pada serangan artritis gout akut, namun
hasilnya akan berbeda. Sampai sekarang Colchicine masih merupakan obat pilihan utama
dalam pengobatan serangan artritis gout akut ataupun pencegahannya dengan dosis yang
11
lebih rendah. Pada serangan akut Colchicine dapat diberikan secara intravena, 2,0 3,0
mg/hari panda pasien yang tidak dapat menelan.
Colchicine dan NSAIDS tidak dapat mencegah akumulasi asam urat sehingga tofi,
batu ginjal dan arthritis gout menahun yang destrukif dapat terjadi pada banyak pasien
sesudah beberapa tahun. Pada penelitian lain didapatkan sesudah 20 tahun ditemukan tofi
atau batu salurtan kemih pada 70% pasien.
Penatalaksanaan artritis gout
1. Penyuluhan
2. Pengobatan fase akut:
a. Kolsikin. Dosis 0,5 mg diberikan tiap jam sampai terjadi perbaikan
inflamasi atau terdapat tanda-tanda toksik atau dosis tidak melibihi8
mg/24 jam.
b. Obat antiinflamasi non steroid
c. Glukokortikoid dosis rendah bila ada kontraindikasi dari kolsikin dan obat
antiinflamasi non steroid
3. Pengobatan hiperurisemia
a. diet rendah purin
b. obat penghambat xantin oksidase (untuk tipe produksi berlebih), misalnya
allopurinol
c. obat urikosurik (untuk tipe sekresi rendah)
Obat antihiperurisemik tidak boleh diberikan pada stadium akut
KOMPLIKASI
Tofus
Deformitas sendi
PROGNOSIS
Tanpa terapi yang adekuat, serangan dapat berlangsung berhari-hari, bahkan
beberapa minggu. Periode asimtomatik akan memendek apabila penyakit menjadi
progresif. Semakin muda usia pasien pada saat mulainya penyakit, maka semakin besar
12
kemungkinan menjadi progresif. Arthritis tofi kronik terjadi setelah serangan akut
berulang tanpa terapi yang adekuat. Pada pasien gout yang ditemukan peningkatan
insidens hipertensi, penyakit ginjal, diabetes mellitus, hipertrigliserdemia, dan
aterosklerosis. Penyebabnya belum diketahui.
13
BAB III
KESIMPULAN
Artritis pirai adalah penyakit yang disebabkan oleh deposisi kristal-monosodium
urat (MSU) yang terjadi akibat supersaturasi caiaran extra selular dan mengakibatkan
satu atau beberapa manifestasi klinik.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria ACR (1977)
Diagnosis banding dari artritis gout ini adalah pseudogout, artritis rematoid,
artritis septik, dan osteoartritis..
Pemeriksaan penunjang pada artritis gout adalah LED, CRP, analisis cairan sendi,
asam urat darah dan urin 24 jam, ureum, kreatinin, CCT, dan radiologi sendi.
Secara klinis dapat ditandai dengan adanya arthritis saja, tofi, atau batu ginjal.
Asam urat sendiri tidak mengakibatkan gejala apa-apa, yang menimbulkan rasa
sakit adalah mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Jika terjadi arthritis akut, maka pasien akan merasa nyeri tergantung lokasinya
dimana, jika berat, rasa nyeri dapat membuat pasien tidak dapat berjalan. Rasa
nyeri kadang-kadang bahkan dapat mengganggu tidur. Rasa sakit mencapai
puncaknya dalam 24 jam setelah timbul gejala pertama. Serangan sering pada
malam hari. Nyeri dapat disertai kemerahan, bengkak dan teraba panas.
Lokasi paling sering pada serangan pertama adalah sendi metatarsofalangeal
pertama. Hampir semua kasus lokasi arthritis terutama pada sendi perifer
jarang pada sendi sentral.
Artritis gout jarang menyebabkan kematian tetapi gout sering dihubungkan
dengan beberapa penyakit yang berbahaya dengan mortalitas cukup tinggi misalnya
kelainan vaskular degeneratif, hipertensi, hiperlipidemia, penyakit ginjal dan kegemukan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15