Sie sind auf Seite 1von 8

RESUME FONDATIONS OF INTERNAL AUDITING

AUDIT KINERJA MANAJEMEN

Dosen: Dra. Nini Syofriyeni, Ak, M.Si.

Anggota Kelompok:

Rima Pradewina (1110532037)


Ramagita Iswara (1110532049)
Defia Wenisa

(1110532050)

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Padang
2014

FONDATIONS OF INTERNAL AUDITING


a. Definisi Audit Internal
Audit internal adalah suatu penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi
untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas perusahaan sebagai servis (pelayanan) yang
diberikan untuk organisasi.
Dalam sudut pandang yang sempit, audit internal hanya berfungsi untuk pengecekan
matematis atau keberadaan fisik dari pencatatan akuntansi. Lebih luasnya, peninjauan ulang
dan penilaian pada level organisasi tertinggi.
Istilah Internal didefinikan sebagai suatu pekerjaan dalam organisasi yang dilakukan
oleh karyawan. Internal audit berbeda dengan eksternl audit (akuntan publik) atau kelompok
lain (seperti peraturan pemerintah) yang bukan merupakan bagian dari organisasi tersebut.
Berdasarkan HAs statement menyatakan sejumlah hal penting yang diterapkan dalam
audit internal. Diantaranya:
Independent digunakan untuk audit yang bebas dari pembatasan yang secara signifikan
dapat membatasi ruang lingkup dan efektivitas review atau pelaporan kemudian temuan
dan kesimpulan yang dihasilkan .
Appraisal memastikan perlunya evaluasi

yang merupakan sebuah dorongan bagi

auditor internal ketika mereka menarik kesimpulan .


Established memastikan bahwa internal audit adalah formal dan mempunyai fungsi
yang jelas dalam sebuah organisasi.
Examine and evaluate menggambarkan peran aktif dari auditor internal . Pertama untuk
pencarian fakta atas masalah yang ditemukan dan kemudian untuk evaluasi .
Its Activities memastikan ruang lingkup aturan yang ada pada audit internal yang
berlaku untuk semua kegiatan dari organisasi modern.
Services mengungkapkan bahwa bantuan dan bantuan kepada manajemen dan anggota
lain dari organisasi adalah produk akhir dari semua pekerjaan audting intern .

To The Organization memastikan bahwa ruang lingkup jasa audit internal secara
keseluruhan berkaitan dengan seluruh organisasi , termasuk semua personel , dewan
direksi dan comitee audit mereka , pemegang saham , dan pemilik lainnya .
Untuk pemahaman yang lebih baik mengenai internal audit bisa diperoleh dengan
mengenali bahwa audit internal merupakan suatu kontrol organisasi yang berfungsi untuk
mengukur dan mengevaluasi keefektifan dari kontrol lain. Ketika sebuah organisasi
melakukan perencanaan dan kemudian mengimplementasikan perencanaan tsb ke dalam
kegiatan operasional perusahaan, perusahaan mesti melakukan sesuatu untuk memonitor
aktivitas operasi agar tujuan dari perencanaan yg telah disusun tercapai. Audit internal juga
harus melakukna kontrol atas penerapan rencana perusahaan sehingga bisa mencapai tujuan
organisasi. Internal audit merupakan salah satu jenis pengendalian yang digunakan,namun
Oleh karena itu, audit internal harus mengerti baik tugasnya dalam fungsi kontrol dan
ruanglingkup dari tipe lain dari kontrol yang lain.
Auditor internal yang bisa melakukan tugasnya dengan efektif, menjadi ahli dalam
menemukan solusi desain dan implementasi terbaik dari semua jenis pengendalian.
Pengetahuan yg luas dari auditor internal ini mencakup pemahamana mengenai hubungan
antar pengendalian2 yg ada beserta integrasi terbaik yg paling memungkinkan pada sistem
pengendalian internal. Pengendalian merupakan pintu bagi internal auditor utk menguji dan
mengevaluasi seluruh aktivitas organisasi serta memberikan pelayanan yg optimal kepada
perusahaan. Auditor internal tidak bisa disamakan dengan profesi lainnya yang juga
mengurusi operasional maupun teknikal perusahaan. Bagaimanapun juga, auditor internal
bisa membantu pihak2 tertentu untuk mencapai hasil yg lebih memuaskan dengan menilai
pengendalian yg sudah ada dan memberikan saran untuk meningkatkan pengendalian tsb.
b. Sejarah
Merupakan hal yang lumrah untuk aktivitas apa pun termasuk aktivitas pengendalian
seperti audit internal untuk muncul dari sebuah kebutuhan. Pada tahun 1942, organisasi
bisnis yang menerapkan modern internal auditing belum memiliki kebutuhan akan computer
system specialist. Hanya ada perangkat elektromekanikal dan penelitian. Perusahaan tidak
memiliki kebutuhan akan programmer komputer, hingga mesin2 elektronik tsb mulai

berguna untuk aktivitas record-keeping dan fungsi2 komputasi lainnya. Pada saat itu ,
organisasi masih memiliki jaringan komunikasi yang belum sempurna dimana operator
switchboard mengarahkan seluruh panggilan masuk ke jalur telepon yang terbatas. Hari ini,
kita semua terhubung melalui jaringan telekomunikasi yang sangat luas. Meningkatnya
kompleksitas bisnis modern dan organisasi lainnya menciptakan kebutuhan akan specialist
yang sama untuk pengendalian yang beragam, yaitu internal auditor.
Pemahaman yang lebih mendalam mengenai audit internal saat ini bisa kita dapatkan jika
kita mengetahui tentang perubahan di masa lalu dan perbedaan kebutuhan yang ditimbulkan
dari perbedaan yg muncul. Bagaimana internal auditing merespon perubahan kebutuhan kebutuhan yg ada? Dan sebagainya.
Tingkat paling bawah dari sebuah internal auditing adalah ketika seseorang mengevaluasi
apa yg sudah ia kerjakan sebelumnya. Pada level ini, diri individu tsb akan bertanya pada
dirinya sendiri seberapa baik tugas2 yg sudah dikerjakan dan mungkin, bisa jadi lebih baik
jika hal tsb diulang kembali pengerjaannya. Jika ada pihak kedua yg terlibat dalam aktivitas
ini, penilaiannya akan diperluas dengan mengevaluasi partisipasi dari pihak kedua tsb. Di
perusahaan kecil, pemilik / manajer akan melakukan hal ini sebagai bagian dari
pengendalian, utk menguji seberapa efektif kegiatan operasional perusahaan. Namun, pada
perusahaan besar, karena kegiatan dan jumlah karyawan yang juga lebih banyak, manajer
tidak bisa secara langsung melakukan pengendalian ini, sehingga tugas ini didelegasikan
kepada manajer tingkat paling bawah yang mengawasi kegiatan operasional secara langsung.
Meskipun manajer senior membangun sebuah sistem pengawasan yang bisa
menggambarkan bagaimana kinerja karyawan dalam aktivitas operasional, akan tetap sulit
untuk mengetahui apakah kepentingan perusahaan bisa terpenuhi seiring dengan semakin
bertumbuhnya perusahaan. Apakah prosedur yang ada sudah diikuti dengan benar? Apakah
asset perusahaan sudah dijaga dengan benar? Dsb.
Manajer senior mesti mempekerjakan karyawan tambahan untuk memperoleh jawaban
atas pertanyaan2 tsb. Pada awalnya, concern dari manajemen itu sendiri adalah untuk
memastikan apakah asset perusahaan dilindungi dengan benar, apakah prosedur dan
kebijakan perusahaan sudah dijalankan dengan benar, dan apakah pencatatan keuangan

sudah dicatat dengan akurat. Pada tingkat tertentu, pekerjaan dari internal auditing memiliki
kaitan yang erat dengan external auditor.
Karena adanya faktor-faktor tsb, sebelumnya auditor internal dipandang hanya
memainkan peran yang tidak begitu berarti dalam sebuah organisasi, dengan tanggung jawab
yang terbatas dalam manajemen organisasi. Internal auditor dulunya hanya dipandang
sebagai pengawas yang berorientasi keuangan. Di beberapa perusahaan, internal auditor
memiliki tanggung jawab untuk merekonsiliasi cek gaji yang dibatalkan dengan akun yang
ada di bank, atau memeriksa perhitungan matematis pada dokumen perusahaan. Pada
perusahaan retail, internal auditor sering bertanggung jawab untuk merekonsiliasi penjualan
tunai harian ke daftar bukti penerimaan kas.
Pemahaman mengenai sejarah internal auditing sangat penting karena pandangan lama
mengenai internal audit masih ada di beberapa bagian dari internal audit modern. Padahal,
karakter dari internal auditing saat ini sudah sangat berbeda. Selama satu periode, kegiatan
operasional dari berbagai organisasi meningkat dari segi volume dan kompleksitas, sehingga
menimbulkan masalah dan tekanan bagi manajemen senior. Sebagai reaksi terhadap tekanan
yang muncul , manajemen mesti menemukan cara untuk mengoptimalkan fungsi dari
internal auditor. Dengan pengoptimalan personal pada bagian audit, manajemen bisa
mendapatkan manfaat yang lebih besar dan kenaikan biaya pun bisa ditekan.
Pada saat yang bersamaan, internal auditor sudah melihat adanya kesempatan dan
merencanakan jenis jasa baru yang bisa mereka tawarkan. Jadi, internal auditor secara
bertahap memperluas cakupan kerjanya menjadi management oriented. Hal ini dikarenakan
internal auditing awalnya cendrung accounting oriented. Internal audit juga mencakup
evaluasi kerja terhadap wilayah non keuangan disebuah perusahaan.
Pada tahun 1942, IIA dibentuk. IIA dibentuk oleh orang-orang yang berprofesi sebagai
internal auditor dan ingin membagi pengalamannya dan meningkatkan pengetahuan di
bidang ini. Profesi ini mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun.
Sekarang pekerjaan internal auditor terikat pada fungsi pengendalian pada perusahaan.
Meskipun peran auditor didefinisikan kembali secara berkala. Pada situasi yang lain, internal

audit masih menjadi bagian penting bagi kegiatan akuntansi secara keseluruhan pada
perusahaan.
Internal audit pada saat ini sudah lebih mengembangkan aktivitasnya ke bagian-bagian
operasional lainnya di perusahaan dan menjadi bagian penting dalam top management. Di
tingkat yang lebih tinggi, internal auditor berkomunikasi aktif dengan dewan direksi
perusahaan melalui komite audit yang ada.

Gabungan Dasar Dari Auditing Operational Dan Keuangan


Pada tahun 1960-an, terdapat kecendrungan bagi banyak orang untuk mengadopsi istilah
operational auditing untuk menggantikan istilah lama yakni internal auditing. Alasannya
karena internal auditing melekat pada basis dasari dari auditing keuangan, termasuk tinjauan
dari aktivitas pengendalian keuangan dan laporan keuangan. Internal auditor menggunakan
sebutan operational auditor untuk diri mereka karena keinginan mereka untuk lebih
memfokuskan diri kepada kegiatan operational lainnya pada organisasi yang dapat secara
potensial merujuk pada cara untuk meningkatkan profit dan keseluruhan manajemen servis.
Dalam bentuk yang paling ekstrim nya fungsi operasional auditing akan memisahkan diri
secara keseluruhannya dari area keuangan. Pemisahan ini melibatkan unsur dan kepentingan
untuk operasional audit. Secara tradisional, internal auditor telah terkait dengan akuntansi
dan berbagai hal keuangan dan beberaa keahlian di dalam area ini telah dianggap sebagai
sesuatu yang penting.
Semua usaha internal harus menemukan bentuknya, dengan jenis yang khusus. Untk
melayani keseluruhan kebutuhan organisasi dalam cara yang paling efektif. Oleh karena itu,
operasional, keuangan dan sistem informasi auditing harus mampu menemukan ungkapan
yang tepat pada modern internal auditing ini. Tidak perlu lagi ada operasional, keuangan,
atau komputer auditor, tapi hanya modern internal auditor.
c. Internal Auditor Pada Organisasi Saat Ini
Kadang-kadang, manajemen mungkin tergoda untuk menugaskan tanggung-jawab
operasional ke internal auditor, tetapi ketika itu terjadi, hasilnya adalah hilangnya tinjauan
dari internal auditor. Fungsi internal auditor modern yang efektif harus mengenali
hubungannya sebagai suatu kesatuan mandiri yang penting dengan hubungan yang kuat
kepada dewan direktur panitia audit, kepada eksternal auditor yang disewa oleh dawn

direktur dan yang mempunyai tanggung-jawab khusus kepada bagian luar, dan ke
manajemen organisasi.
a)

Hubungan dari Internal Auditor dengan Dewan Direktur


Dewan direktur saat ini memainkan peran aktif dan dengan asumsi bertambahnya
tingkat pertanggungjawaban dalam hubungannya dengan manajemen perusahaan,
stockholder, serta stakeholder lainnya. Salah satu jalan dimana dewan direktur
mengatasi tingkat pertanggngjawabannya yang bertambah yaitu melalui perluasan
peran dari panitia auditnya.
Internal auditor memiliki suatu hubungan rangkap dengan manajemen perusahaan
dan panitia audit. Pada kedua hubungan ini, internal auditor harus mengkoordinir
dengan sewajarnya pekerjaannya dengan akuntan publik independen, yaitu eksternal
auditor.

b) Hubungan antara audit internal dengan auditor eksternal


Sebagaimana yang telah dijelaskan, pandangan awal mengenai audit internal
merupakan perluasan dari pekerjaan auditor eksternal. Pada awalnya program audit
internal di desain oleh auditor eksternal organisasi terutama membantu kebutuhan
fungsi audit eksternal. Auditor internal biasanya direkrut dari profesi akuntan publik
dan pendekatannnya sering berorientasi pada standar akuntansi audit. Audit Internal
maupun

eksternla

memiliki

prioritas

yang

berbeda.

Auditor

eksternal

bertanggungjawab terutama pada organisasi klien, sementara auditor internal


bertanggung jawab pada organisasinya. Audit eksternal lebih terfokus pada audit atas
laporan keuangan, sementara audit internal lebih fokus pada keefektifan dari operasi
perusahaan secara keseluruhan, mengontrol prosedur, dan profitalbilitas perusahaan.
Meskipun audit internal dan eksternal memiliki pertanggungjawaban yang
berbeda, terdapat sadanya suatu kesamaan antara 2 kelompok audit tersebut, yaitu
adanya kekuatan pada kontrol internal suatu sistem organisasi sehingga penting bagi
merela untuk mencapai misi utama kedua kelompok audit tersebut.
c)

Hubungan antara audit internal dengan manajemen organisasi


Auditor Internal harus mengetahui bahwa mereka berkedudukan sebagai staff di
organisasi. Jangan pernah untuk mengambil tanggung jawab departemen lain atau

individu lain. Manajemen bertanggung jawab atas untuk bidanng operasi tertentu dan
tnggung jawab tersebut juga tidak boleh dilimpahkan ke audit internal. Audit internal
memiliki pertanggungjawaban yang kuat untuk melaksanakan tugasnya dengan
kompetensi yang profesional.
Adakalanya terdapat suatu tumpang tindih yang tidak terhindarkan dari
pelaksanaan audit internal dengan aktivitas organisasi. Sesuai dengan prinsip, semua
anggota organisasi hendaknya melakukan pekerjaan tertentu secara efektif, dan
membatu memaksimalkan kesejahteraan organisasi. Audit internal merupakan suatu
fungsi yang mencakupi fungsi operasi dan staff group ( seperti keuangan dan
pemasaran).
Audit internal harus kompeten dalam menganalisis sistem pengendalian internal,
termasuk pemahaman mengenai desain dan pengimplementasian dari kontrol.
d. Future Directions
Perkembangan profesi audit internal telah banyak di organisasi bisnis. Meskipun
perlakuan atas audit internal menimbulkan berbagai masalah dalam organisasi, tetapi audti
internal secara universal sudah dapat diterapkan untuk semua tipe organisasi.
Semua jenis organisasi membutuhkan pelayanan audit internal. Kebutuhan akan audit
internal dikarenakan adanya aktivitas yang kompleks, volume transaksi, dan sekelompok
orang yang membuat suatu permasalahan. Organisasi memiliki tujuan umum tertentu,
seharusnya organisasi akan mempergunakan sumber daya yang ada seefektif mungkin untuk
mencapai tersebut, Maka dari itu, dibutuhkanlah mekanisme kontrol internal dan
memanfaatkan audit internal.

Das könnte Ihnen auch gefallen