Sie sind auf Seite 1von 23

PERANCANGAN KOTA

TPS 604

IDENTIFIKASI KUALITAS CITRA KOTA , ASPEK SPASIAL PERANCANGAN KOTA , & DELAPAN ELEMEN PERANCANGAN KOTA DI KAWASAN URBAN
ECOTOURISM (KECAMATAN WONOSARI,KECAMATAN PLAYEN,KECAMATAN SEMANU,KECAMATAN KARANGMOJO)

Disusun Oleh :
Ramadhan Hanyar Putranto

(610012039)

Anggelina D. Klau

(610012024)

Imanuel Yuda Prihanto

(610012067)

M. Afandy Latuconsina

(610012019)

Ulfia C. Kleden

(610012015)

Ferbum N. Telnoni

(610012065)

Dwi Za Bagaskia

(610012027)

M. Rifai Kakiet

(610012005)

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH & KOTA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONALYOGYAKARTA
2015

Perancangan Kota | 1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
Identifikasi kualitas citra kota , aspek spasial perancangan kota , 8 elemen perancangan kota di kawasan perkotaan Wonosari
(Kecamatan Wonosari,Kecamatan Payen,Kecamatan Semanu,Kecamatan Karangmojo) .Laporan ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Perancangan Kota . Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya . Laporan ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.


Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu perencanaan wilayah dan
kota bagi kita semua .

Yogyakarta , 30 Juni 2015

Tim Studio Perencanaan & Parancangan Kota 2015

Perancangan Kota | 2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

ii

DAFTAR IS .......................................................................................................................

iii

PENDAHULUAN ...........................................................................................................

Latar Belakang .............................................................................................................

Gambaran Umum Wilayah ...........................................................................................

PERANCANGAN KOTA ...............................................................................................

Identifikasi Kualitas Citra Kota ....................................................................................

Identifikasi Aspek Spasial Perancangan Kota ...............................................................

11

Identifikasi 8 Elemen Perancngan Kota ........................................................................

15

PENUTUP .......................................................................................................................

22

Perancangan Kota | 3

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kota merupakan salah satu tempat kehidupan manusia yang dapat dikatakan paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh perkembangan kota yang dipengaruhi oleh aktivitas pengguna perkotaan yang menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dan tuntutan hidup. Kota dalam pengertian secara f i s i k yaitu tempat yang mempunyai

prasarana kota seperti bangunan besar besar, banyak bangunan perkantoran, jalan yang lebar-lebar, pasar yang
luas - luas, beserta pertokoannya, jaringan kawat listrik, dan jaringan pipa air minum, dan sebagainya
(Mulyandari:2011). Sedangkan pengertian kota berdasarkan fungsi (Mulyandari:2011) yaitu sebagai pusat interaksi

sosial budaya masyarakat, pusat kegiatan ekonomi dalam hal produksi barang dan jasa dan distribusi barang, pusat
informasi, satuan fisik infrastruktur, dan pusat administrasi pemerintahan dan swasta baik terhadap internal kota
maupun terhadap eksternal kota (hinterland).

Di dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kota, merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukanbangunan pada kawasan kota. Dengan kata lain Rencana Detail Tata Ruang Kota mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang direncanakan oleh perencanaan
ruang diatasnya, dalam mewujudkan ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Muatan yang direncanakan dalam RDTR kegiatan berskala kawasan atau lokal dan lingkungan, dan atau kegiatan khusus yang
mendesak dalam pemenuhan kebutuhannya..
Perancangan Kota | 4

Gambaran Umum Wilayah


Kawasan Perkotaan Wonosari terdiri dari
Kecamatan Wonosari, Kecamatan Playen, Kecamatan Semanu dan Kecamatan Karangmojo.
Wilayah Kecamatan Wonosari memiliki luas
75,51 Km yang terdiri dari 14 Desa. Kecamatan

Playen merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gunungkidul dengan luas 105,26 Km
yang terdiri dari 13 Desa. Kecamatan Semanu

merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 108,39 Km atau sekitar 7,30 persen dari luas
wilayah Kabupaten Gunungkidul yang terdiri

dari 5 desa. Karangmojo memiliki luas 80,12 Km yang terdiri dari 9 desa. Batas batas adminitrastif dari Kawasan Perkotaan Wonosari sebagai wilayah perencanaan meliputi :
Sebelah Utara

: Kecamatan Patuk, Kecamatan Nglipar, Kecamatan Ngawen, dan Kecamatan Semin

Sebelah Timur

: Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Rongkop

Sebelah Selatan : Kecamatan Panggang, Kecamatan Paliyan, Kecamatan Tanjung Sari, dan Kecamatan Tepus
Sebelah Barat

: Kabupaten Bantul

Perancangan Kota | 5

Kawasan Perkotaan Wonosari memiliki luas perkotaan 3.146,00 Ha. Rencana pengembangan sistem perkotaan
dalam sistem pelayanan wilayah di Kabupaten Gunungkidul Kawasan Perkotaan Wonosari sebagai Pusat kegiatan

Wilayah Promosi (PKWp).


Kecamatan Wonosari termasuk dalam wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kedudukan Kecamatan Wonosari sebagai pusat pertumbuhan perkotaan memiliki nilai strategis terkait dengan letak dan posisinya dalam konstelasi

perkembangan Kabupaten Gunungkidul. Kecamatan Wonosari termasuk hierarki I dalam sistem perkotaan dalam
ingkup Kabupaten Gunungkidul, kedudukan strategis Kecamatan Wonosari juga menjadikannya sebagai pusat
satuan wilayah bagi wilayah-wilayah yang ada. Dengan demikian sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Wonosari tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat local Kecamatan Wonosari, namun juga memiliki
cakupan pelayanan antar wilayah Kecamatan. Kecamatan Playen merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Lembah Karst Mulo, Wonosari

Goa Pindul, Karangmojo

AIR Terjun Sri Gethuk, Playen


Kali Suci, Semanu

Perancangan Kota | 6

PERANCANGAN KOTA
Identifikasi kulitas citra kota

Terdapat beberapa elemen kota

Jalan Menuju Goa Pindul

yang menjadi
citra kota di Perkotaan Wonosari.

Path
Path sebagai jalur peregerakan

Simpul Menuju Kali Suci

setiap individu untuk memperoleh


pengalaman dalam sebuah ruang
kota. Berdasarkan dengan konsep
Urban Ecotourism yang di kembangkan di keempat kecamatan
yang masing masing kecamatan

Jalan Menuju Lembah


Karst Mulo

memiliki potensi pariwisata andaYang termasuk dalam Path adalah Jalan di sekitar lokasi pariwisata Kars Mulo, Desa Mulo kecamatan
Wonosari, Jalan di sekitar lokasi pariwisata Kali suci di kecamatan semnu, jalan di sekitar lokasi pariwisata Air
terjun Sri Gethuk kecamatan Playen dan jalan di sekitar lokasi pariwisata Goa Pindul kecamatan Karangmojo.
Dengan adanya jalur Path yang ada di beberapa lokasi pariwisata yang memadai dapat mendukung perkembangan pariwisata.
Perancangan Kota | 7

Edges

Gapura Batas Memasuki


Kota Wonosari

Gapura Batas Kawasan Wisata


Goa Pindul, Karangmojo

Gapura Batas Kawasan Wisata


Kali Suci, Semanu

Batas antar kawasan yang dapat menjadi elemen prnting untuk memberi konsepsi khusus mengenai se-

buah kawasan. Di Perkotaan Wonosari seperti batas Gapura Selamat Datang di Wonosari yang menjadi
batas antara kecamatan Wonosari dan kecamatan Playen, batas gapura Selamat Datang di Goa Pindul
yang menunjukan akses menuju lokasi pariwisata Goa Pindul di Kecamatan Karangmojo dan batas Gapura menuju lokasi pariwisata Kali Suci kecamatan Semanu.
Perancangan Kota | 8

Districts
Sebuah kawasan bagian dari ruang kota yang memiliki karakter tertentu. Keterkaitan antar districts dan path

menjadi dasar dalam mengenali struktur ruang kota. Yang termasuk dalam Districts adalah Desa Wisata Bejiharjo
yang berada di kecamatan Karangmojo dan Desa Ekowisata Pacarejo kecamatan semanu. Dengan keberadaan desa
wisata dan desa ekowisata yang strategis yaitu dekat dengan Pariwisata Goa Pindul dan Kali Suci dapat memberikan manfaat dalam berbagai hal.

Gapura Batas Kawasan Desa


Wisata Bejiharjo, Karangmojo

Gapura Batas Kawasan Kali


Suci Semanu, Karangmojo

Perancangan Kota | 9

Nodes
Sebuah simpul atau tempat strategis yang menjadi titik bagi proses datang dan pergi individu. Atau tempat dimana konsentrasi masa atau kegiatan kawasan berkumpul. Yang termasuk Nodes di perkotaan wonosari adalah Persimpangan yang berada di perkotaan Wonosari, Area Transit terminal kota wonosari, persimpangan
menuju lokasi pariwisata Kali Suci Kecamatan Semanu, dan
Persimpagan Di Wonosari

Terminal sebagai tempat transit, Wonosari

Persimpangan
Menuju Kali Suci,
Semanu

Taman Alun alun


sebagai tempat

Perancangan Kota | 10

Landmark

Penanda memasuki kawasan Gunung Kidul dengan


tulisan Gunungkidul
Handayani

Bundaran/ persimpangan BPD DIY menuju


perkotaan Wonosari

Sebuah penanda atau simbol ruang berupa struktur fisik seperti bangunan dan ciri geografis. Umumnya

penanda atau simbol ini menjadi arahh/orientasi didalam ruang kota.


Contoh dari landmark di perkotaan Wonosari adalah bundaran BPD DIY menunjukan atau menandakan Kota
Wonosari dan tulisan Gunung Kidul yang berada di kecamatan Patuk menunjukan wilayah Gunungkidul.
Perancangan Kota | 11

Indentifikasi aspek spasial perancangan kota


Figure Ground Theory
Pendekatan dalam perancangan kota di lakukan melalui pemahaman hubungan massa bangunan (Solid)
sebagai Figure dan ruang terbuka (void) sebagai ground.

Gambar SolidVoid di alun


alun, Wonosari

Di perkotaan Wonosari yang termasuk dalam solid atau masa bangunan adalah kawasan perkantoran
yaitu Kantor DPR, Kantor Bappeda dan Kantor Bupati. Massa bangunan beberapa kantor tersebut
menyambung dan Ruang Terbuka (void) mengikuti setiap massa bangunan seperti taman dan alun alun di
sekitar kantor.
Perancangan Kota | 12

Linkage Theory
Pendekatan dalam perancangan kota dilakukan melalui garis (lines) yang menghubungkan elemen elemen dalam ruang kota. Di perkotaan Wonosari terdapat Pedestrian yang menjadi Linkage
dan Ruang terbuka linear atau ruang terbuka yang mengikuti arah jalan di kecamatan wonosari

Ruang Terbuka
Linier di Jalan
Wonosari

Pedistrian di
Wonosari

Perancangan Kota | 13

Place Theory
Wisata alam Goa
Pindul, Karangmojo

Kawasan atau tempat sejarah Candi


Gondang,
Karangmojo

Pendekatan dalam perancangan kota di lakukan melalui pemahaman lebih lanjut mengenai

Konteks sosial, Budaya, Sejarah dan alam. di perkotaan Wonosari yang termasuk dalam Place theory
adalah kawasan Candi Gondang kecamatan Karangmojo menunjukan kasawan tersebut termasuk dalam kawasan atau tempat sejarah (Herritage) dan kawasan Wisata Goa Pindul di kecamatan Ka-

rangmojo sebagai kawasan atau wisata alam.


Perancangan Kota | 14

Identifikasi 8 elemen perancangan kota


Tata Guna Lahan

Tata guna lahan merupakan rancangan dua dimensi berupa denah peruntukan lahan sebuah kota. Ruang- ruang tiga dimensi (bangunan) akan di bangun di tempat tempat sesuai dengan fungsi bangunan
tersebut. (Hamid Shirvani). Di Perkotaan Wonosari terdapat Kawasan Pariwisata Goa Pindul. dalam

kawasan pariwisata tersebut akan terdapat beberapa guna lahan yaitu terdapat Perdagangan, pertanian,
Wisata dan Permukiman.
Persawahan di Karangmojo

Perdagangan di Karangmojo

Tempaat WIsata Goa Pindul

Permukiman di Karangmojo

Perancangan Kota | 15

Bentuk dan Massa Bangunan


Membahas mengenai bagaimana bentuk dan massa massa bangunan yang ada dapat membentuk suatu kota serta

bagaimana hubungan antar (banyak bangunan) yang ada (Hamid Shirvani). Bentuk dan massa bangunan dapat
meliputi kualitas yang berkaitan dengan penampilan bangunan (Hamid Shirvani) yaitu :
1. Ketingian Bangunan

Ketinggian bangunan berkaitan dengan jarak pandangan manusia, baik yang berada dalam bangunan maupun
yang berada pada jalur pejalan kaki (luar bangunan). Di Perkotaan Wonosari rata rata bangunannya adalah
dua lantai.

2. Koefesien Dasar Bangunan


Adalah luas tapak yang tertutup di bandingkan dengan luas tapak keseluruhan. Koefesien Dasar bangunan di
maksudkan untuk menyediakan area terbuka yang cukup di kawasan perkotaan agar tidak keseluruhan tapak
didisi denga bangunan. Diperkotaan Wonosari terdapat Ruang terbuka yang menyeimbangi keberadaan
bangunan seperti terdapat taman maupun alun alun yang berada di antara bangunan dan dapat membantu dalam penyerapan air kedalam tanah.
3. Garis Sempadan Bangunan
Garis sempadan bangunan merupakan jarak bangunan terhadap jalan. Di perkotaan wonosari terdapat
bangunan yang memiliki garis sempadan sehingga dapat mengatur keteraturan bangunan di tepi jalan kota serta berfungsi sebagai jarak keselamatan pengguna jalan.. Gambaran dan bentuk massa bangunan dapat dilihat
pada peta gambar berikut :
Perancangan Kota | 16

Contoh Kantor Bupati Bentuk dan Masa


Bangunan

Perancangan Kota | 17

Sirkulasi dan Parkir

Sirkulasi di Wonosari

Parkiran di Sekitar
alun alun, Wonosari

Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk dan mengontrol pola
kegiatan kota, Diperkotaan Wonosari Sirkulasinya mulai padat pada jam jam tertentu seperti jam pergi dan
pulang kerja dengan di dukung oleh aksesbilitas yang baik. Tempat parkir di Perkotaan Wonosari pada setiap bangunan seperti perkantoran menyediakan tempat parkir dan masyarakat yang datang ke alun alun

memanfaatkan tepi jalan sebagai lahan parkir.


Perancangan Kota | 18

Ruang Terbuka
Ruang yang berfungsi sebagai wadah untuk kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok.

Di perkotaan Wonosari terdapat Alun alun Sebagai ruang terbuka atau tempat berkumpulnya masyarakat
untuk berkreasi maupun aktivitas lain seperti event event yang di laksanakan oleh pemerintah dan
masyarakat.

Ruang terbuka
Hijau di Alun
alun

Ruang terbuka
Hijau di Alun
alun

Perancangan Kota | 19

Jalur Pejalan Kaki

Pedistrian di Wonosari

Tempat Pejalan Kaki di


Alun alun, Wonosari

Elemen pejalan kaki harus dibantu dengan interaksinya pada elemen elemen dasar desain tata kota
dan pola pola aktivitas serta sesuai dengan rencana perubahan atau pembangunan fisik kota di masa
mendatang. Di perkotaan Wonosari telah di sediakan jalur pejalan kaki bagi masyarakat sehingga dapat
di manfaatkan dengan baik.

Perancangan Kota | 20

Aktivitas Pendukung
Semua fungsi bangunan dan kegiatan kegiatan yang mendukung ruang public suatu kawasan kota. Di
perkotaan Wonosari terdapat berbagai aktivitas pendukung seperti pedagang Kaki Lima dan taman sebagai
ruang Public yang berada di sekitar alun alun.

PKL di sekitar
Alun alun,
Wonosari

Taman di Alun
alun

Perancangan Kota | 21

Signage

Penanda Objek wisata


Goa Pindul,
Karangmojo

Penandan Objek Wisata Kali

Keberadaan Penandaan atau Signage adalah petunjuk arah jalan. Di perkotaan Wonosari terdapat petunjuk
arah jalan sebagai informasi Namun di beberapa tempat wisata keberadaan Signage tidak strategis sehingga
tidak dapat memberi petunjuk arah yang jelas khususnya lokasi wisata di Perkotaan Wonosari.
Perancangan Kota | 22

PENUTUP

Citra Kota yang ada Pada Perkotaan Wonosari masih terpusat pada Kota Wonosari yang termasuk
kawasan perkantoran dan pemerintahan sedangkan kawasan wisata lain yaitu di Playen, Semanu,
Karangmojo, masih kurang penanda dan petunjuk arah menuju lokasi wisata. Ruang Terbuka sebagian besar masih berupa Ladang, semak dan sawah. Tempat berkumpul/ ruang publik masih
terpusat di alun- alun saja. Butuh banyak penambahan dalam citra kota dan elemen- elemen
perancangan kota untuk dapat memberikan persepsi citra kota bagi masyarakat dan pengunjung
wisatawan dan mempermudah bagi pengenalan lokasi wisata.

Perancangan Kota | 23

Das könnte Ihnen auch gefallen