Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TINJAUAN KASUS
Acne:
peradangan
pada
kelenjar
palit
dangan
pembantukan
erupsi
Kelenjar sebasea
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Sebelum
Terperabgkap di folikel rambut oleh keretin
Bakteri masuk meguasai kelenjar yang tersumbat
Sebelum
pengkajian umum
a. Data
Riwayat kesehatan sekarang
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Cuci muka
b) farmakologi
Obat tropical: benzoil,peroksida,asam retioat (vitamin A,petin A) untuk
megeringkan,mengelupaskan
kulit,membuka
folikel,memudahkan
keluar
Suntik estroge
Kontitosteroid: dosis tinggi utuk inflamasi. Dosis rendah untuk puesi kerja
androgen
c) Surgical/ invasi
Ektasi komedo
Dianase pustula/kista
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
Acne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan
adanya komedo, papula, pustula, dan kista, pada daerah daerah predileksi seperti muka,
bahu bagian atas dari ekstremitas superior, dada, dan punggung.
Akne vulgaris adalah peradangan folikel sebasea yang ditandai oleh komedo,
papula, pustula, kista dan nodulus ditempat predileksinya, wajah, leher, badan atas, dan
lengan atas. Ialah terutama pada remaja yang biasanya berinvolusi sebelum usia 25 tahun
namun bisa berlanjut sampai usia dewasa. Ia terutama timbul pada kulit yang berminyak
berlebihan aikbat produksi sebum berlebihan ditempat glandula sebaseanya banyak.
Jerawat adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga timbul
beruntus-beruntus dan abses (kantong nanah) yang meradang dan terinfeksi.
Jerawat merupakan suatu kondisi kulit yang umum terjadi berupa penyumbatan
pada pori-pori kulit, timbul bintik-bintik dan meradang, jika terinfeksi menjadi absess
(mengandung nanah).
Jerawat adalah kondisi kulit yang mengalami pembengkakan (abses) di permukaan
kulit, di mana kelenjar yang memproduksi minyak tersumbat dan terkontaminasi dengan
bakteri. Dan jerawat ini biasanya mulai muncul pada usia 12- 20 tahun.
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
Kesimpulan acne vulgaris adalah peradangan pada folikel subasea yang biasa
menyerang pada daerah seboroik, ditandai dengan adanya papula, pustule dan komedo.
Akne tropikalis
Akne fulminan
Pioderma fasiale
Akne kosmetika
Pomeda acne
Akne klor
Akne deterjen
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
2.
Solar comedones
2.
3.
akne troipika
akne mekanika
akne fulminan
pioderma fasiale
akne neonatorum
Akne venenata
Akne kosmetika
Akne klor
Akne jabatan/kerja
Akne fisika
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
3.
Akne senilis
Akne radiasi
Akne estivalis
Strauss dalam buku Dermatology in General Medicine (1993) menulis akne terdiri atas :
Akne vulgaris dan Miscellaneous types of acne yang terdiri atas akne neonatal, acne excoriae
des jeunes filles, drug acne, akne akibat kerja, akne tropikalis, akne stivalis, akne kosmetika,
pomade acne, akne deterjen, akne mekanika, acne with facial edem, akne konglobata, akne
fulminan, dan steatoma multipleks.
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
C. Etiologi
Berbagai faktor. Penyebab akne sangat banyak (multifaktorial), antara lain : genetik,
endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar
sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan
bahan kimia lainnya.
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh:
1. Sebum
sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne. Akne yang keras selalu
disertai pengeluaran sebore yang banyak
2. Bakteria
Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah corynebacterium acnes,
Stafilococcus epidermidis, dan pityrosporum ovale.
Dari ketiga mikroba ini yang terpenting yakni C. Acnes yang bekerja secara tidak langsung
3. Herediter
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
Faktor herediter yang sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit
(glandula sebasea). Apabila kedua orang tua mempunyai parut bekas akne, kemungkinan
besar anaknya akan menderita akne.
4. Hormon.
Hormon androgen. Hormon ini memegang peranan yang penting karena kelenjar palit
sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon androgen berasal dari testes dan kelenjar
anak ginjal (adrenal). Hormon ini menyebabkan kelenjar palit bertamabah besar dan
produksi sebum meningkat.
Pada penyelidikan Pochi, Frorstrom dkk. & Lim James didapatkan bahwa
konsentrasi testosteron dalam plasma penderita akne pria tidak berbeda dengan yang
tidak menderita akne.Berbeda dengan wanita, pada testosteron plasma sangat meningkat
pada penderita akne.
Estrogen. Pada keadaan fisiologi, estrogen tidak berpengaruh terhadap produksi sebum.
Estrogen dapat menurunkan kadar gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis.
Hormon gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum.
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
5. Diet.
Beberapa pengarang terlalu membesar-besarkan pengaruh makanan terhadap akne,
akan tetapi dari penyidikan terakhir ternyata diet sedikit atau tidak berpengaruh terhadap
akne. Pada penderita yang makan banyak karbohidrat dan zat lemak, tidak dapat
dipastikan akan terjkadi perubahan pada pengeluaran sebum atau komposisinya karena
kelenjar lemak bukan alat pengeluaran lemak yang kita makan.
6. Iklim.
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
Di daerah yang mempunyai empat musim, biasanya akne bertambah hebat pada
musim dingin, sebaliknya kebanyakan membaik pada musim panas. Sinar ultraviolet (UV)
mempunyai efek membunuh bakteri pada permukaan kulit. Selain itu, sinar ini juga dapat
menembus epidermis bagian bawah dan bagian atas dermis sehingga berpengaruh pada
bakteri yang berada dibagian dalam kelenjar palit. Sinar UV juga dapat mengadakan
pengelupasan kulit yang dapat membantu menghilangkan sumbatan saluran pilosebasea.
Menurut Cunliffe, pada musim panas didapatkan 60% perbaikan akne, 20% tidak
ada perubahan, dan 20% bertambah hebat. Bertambah hebatnya akne pada musim panas
tidak disebabkan oleh sinar UV melainkan oleh banyaknya keringat pada keadaan yang
sangat lembab dan panas tersebut.
7. Psikis
Pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat menyebabkan
eksaserbasi akne. Mekanisme yang pasti mengenai hal ini belum diketahui. Kecemasan
menyebabkan penderita memanipulasi aknenya secara mekanis, sehingga terjadi
kerusakan pada dinding folikel dan timbul lesi yang beradang yang baru, teori lain
mengatakan bahwa eksaserbasi ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
androgen dari kelenjar anak ginjal dan sebum, bahkan asam lemak dalam sebum pun
meningkat.
8. Kosmetika
Pemakaian bahan-bahan kosmetika tertentu, secara terus menerus dalam waktu
lama, dapat menyebabkan suatu bentuk akne ringan yang terutama terdiri dari komedo
tertutup dan beberapa lesi papulopustular pada pipi dan dagu. Bahan yang sering
menyebabkan akne ini terdapat pada berbagai krem muka seperti bedak dasar
(faundation), pelembab (moisturiser), krem penahan sinar matahari (sunscreen), dan krem
malam. Yang mengandung bahan-bahan, seperti lanolin, pektrolatum, minyak tumbuhtumbuhan dan bahan-bahan kimia murni (butil stearat, lauril alcohol, dan bahn pewarna
merah D &C dan asam oleic).
Jenis kosmetika yang dapat menimbulkan akne tak tergantung pada harga, merk,
dan kemurnian bahannya. Suatu kosmetika dapat bersifat lebih komedogenik tanpa
mengandung suatu bahan istimewa, tetapi karena kosmetika tersebut memang
mengandung campuran bahan yang bersifat komedogenik atau bahan dengan
konsentrasi yang lebih besar. Penyelidikan terbaru diLeeds tidak berhasil menemukan
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
hubungan antara lama pemakaian dan jumlah kosmetika yang diapai dengan hebatnya
kane.
9. Bahan-bahan Kimia
Beberapa macam bahan kimia dapat menyebabkan erosi yang mirip dengan
akne (akneform eruption), seperti yodida, kortikosteroid, INH, obat anti konvulsan
(difenilhidantoin, fenobarbital dan trimetandion), tetrasiklin, vitamin B 12.
10. Reaktivitas
Disamping faktor-faktor diatas masih ada factor X pada kulit yang merupakan
factor penting yang menentukan hebatnya akne.
D. Patofisiologi
Terjadi hiperkeratosis muara saluran glandula sebasea -> ekskresi sebum
tersumbat. Sumbatan keratin di muara disebut sebagai komedo. Ada dua komedo: komedo
tertutup (white head)->bentuk kubah dan komedo terbuka (black head)->dilatasi muara.
Komedo diambil dengan comedo extractor-> akan keluar masa putih seperti lilin bentuk
kayak nasi.
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
sementara; sikatrik berlubang, atrofi atau hipertrofi dapat ditemukan di sela-sela, tergantung
keparahan, kedalaman dan kronisitas proses (Darmstadt dan Al Lane dalam Nelson
1999).
Akne dapat disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita adalah keluhan
estetika. Komedo adalah gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar yang di
tengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berawarna hitam mengandung unsure
melanin disebut komedo hitam atau komedo terbuka (black comedo, open comedo).
Sedang bila berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung
unsure melanin disebut komedo putih atau komedo tertutup (white comedo, close comedo)
(wasitaatmadja, 2007) Gradasi yang menunjukkan berat ringannya akne diperlukan untuk
pengobatan. Ada berbagai pola pembagian gradasi akne yang dikemukakan.
Menurut wasita atmadja (1982) dalam Djuanda (2003) di Bagian Imu Penyakit Kulit
dan Kelamin FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangun Kusumo membuat gradasi sebagai berikut:
1. Ringan, bila beberapa lesi tak beradang pada satu predileksi, sedikit lesi tak beradang
pada beberapa tempat predileksi, sedikit lesi beradang pada satu predileksi.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
2. Sedang, bila banyak lesi tak beradang pada satu predileksi, beberapa lesi tak beradang
lebih dari satu predileksi, beberapa lesi beradang pada satu predileksi, sedikit lesi
beradang pada lebih dari satu predileksi.
3. Berat, bila banyak lesi tak beradang pada lebih dari satu predileksi, banyak lebih
beradang pada satu atau lebih predileksi
F. Pemeriksaan diagnostik
pemeriksaan ekskokleasi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan
komedo ekstraktor (sendok Unna). Sebum yang menyumbat folikel tampak sebagai
massa padat seperti lilin atau massa lebih lunak bagai nasi yang ujungnya kadang
berwarna hitam.
Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa
sebukan sel radang kronis di sekitar folikel sebasea dengan massa sebum di dalam
folikel. Pada kista, radang sudah menghilang di ganti dengan jaringan ikat pembatas
massa cair sebum yang bercampur dengan darah, jaringan mati, dan keratin yang lepas.
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi
dan patogenesis penyakit dapat dilakukan laboratorium mikrobiologi yang lengkap untuk
tujuan penelitian, namun hasilnya sering tidak memuaskan.
Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids) dapat pula
dilakukan untuk tujuan serupa. Pada akne vulgaris kadar asam lemak bebas (free fatty
acid) meningkat dan karena itu pada pencegahan dan pengobatan digunakan cara
untuk menurunkannya.
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan akne vulgaris meliputi usaha untuk mencegah terjadinya erupsi
(preventif) dan usaha untuk menghilangkan jerawat yang terjadi (kuratif). Kedua usaha
tersebut harus dilakukan bersamaan mengingat bahwa kelainan ini terjadi akibat pengaruh
berbagai faktor (multifaktorial), baik faktor internal dari dalam tubuh sendiri (ras, familial,
hormonal), maupun faktor eksternal (makanan, musim, stres) yang kadang-kadang tidak
dapat dihindari oleh penderita.
Pengobatan akne
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
1. Pendidikan
a. pada penderita harus diterangkan bahwa akne disebabkan oleh tipe kulit dan
perubahan hormon pada masa pubertas, yang menyebabkan timbulnya sebore
dan bertambahnya produksi bahan tanduk di dalam saluran kelenjar palit karena
reaksi kelenjar palit yang berlebihan terhadap kadar hormon sex yang normal.
b. Sifat akne adalah kambuhan dan kita hanya bisa mengurangi dan mengontrol
aknenya dan bukan menyembuhkannya.
c. Pengobatan akne didasrkan pada tipe, kerasnya, lokalisasi, dan macam lesi.
Pengobatan membutuhkan waktu lama dan kemungkinan diseratai efek
samping.
1) Perawatan di muka
Pemakaian sabun bakteriostatik dan deterjen tidak dianjurkan, bahkan
pemakaian sabun berlebihan bersifat aknegenik dan dapat menyebabkan akne
bertambah hebat (akne venenata).
Menurut Plewig Kligman tak terbukti bahwa muka kurang di cuci akan
bertambah hebat atau terlalu seing mencuci muka ada gunanya. Mencuci muka
hanya menghilangkan lemak yang ada dipermukaan kulit, tetapi tidak mempengaruhi
lemak yang ada di dalam folikel.
2) Perawatan kulit kepala dan rambut
Seperti halnya membersihkan muka, perawatan kulit kepala juga tidak
berpengaruh terhadap akne. Walaupun menurut banyak pengarang ketombe dan
dermatitis seboroik lebih banyak terdapat pada penderita akne, penyelidikan Plewig
dan Kligman gagal membuktikan hal itu. Pemakaian sampo yang mengandung obat
untuk
penderita
akne
dengan
ketombe,
sebaiknya
dilarang
sebab
dapat
memperhebat akne dan ketombenya dapat kumat kembali dalam beberapa minggu.
3) Kosmetika dan bahan-bahan lain
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
secara berkala selama 6 bulan, ssedangkan terapi topical diperlukan selama perjalanan
penyakit.
1. Pengobatan topical
Pengobatan topical yang paling banyak adalah benzoil peroksida, vitamin A
asam, dan antibiotika topical. Sulfur dan resorsinol telah dipakai selama bertahun-tahun
sebagai bahan yang mengadakan pengelupasan kulit (peeling) atau mengeringkan
jerawat. Sulfur sampai sekarang masih dipakai. Zat dapat bersifat komedogenik dan
komedolitik. Zat ini merupakan counter iritan yang efektif. Asam salisilat dalam
propelen glikol dan etil laktat mungkin juga berguna.
a. Tretinoin (vitamin A asam)
Tretinoin adalah suatu obat kerass yang dapat menyebabkan eritema hebat
dengan pengelupaan kulit, biasanya disertai rasa seperti tersengat atau terbakar, pada
permulaan, penderita dianjurkan untuk memakai obat sekali sehari pada malam hari. Bila
terjadi eritema dan diskuamasi setelah lima hari obat dpat dipakai untuk dua kali sehari.
Efeknya tergantung pada konsentrasi, bahan dasar yang dipakai, jeniskulit yang diobati,
dan umur penderita. Pada umumnya hasil terapi baru tampak setelah 8 minggu
pengobatan.
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
b. Benzoil peroksida
zat ini tidak saja membunuh bakteri, melainkan juga menyebabkan deskuamasi
dan juga timbulnya gumpalan di ddalm folikel. Pada permulaan pengobatan, pasien
merasa seperti terbakar. Gejala ini akan berkurang dalam beberapa minggu. Sebaiknya
dimulai dari dosis rendah dahulu, kemudian lambat laun diganti dengan dosis tinggi.
Efek samping pada pemakaian lama adalah sensitisasi secara kontak (2,5 % dari
kasus).
Cara kerja:
Anti bakteri yang kuat
Komedolitik
counter-iritan
Dibanding dengan vitamin A asam, benzoil peroksida :
a. kurang menyebabkan iritasi dan rasa tak menyenangkan bagi penderita.
b. Tidak menyebabkan bertambah hebatnya (flare-up) akne pada bulan pertama
pengobatan.
c. Mengeringkan pustula lebih tepat daripada tretinoin.
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Keduanya merupakan obat yang paling baru dan sama efektivitasnya. Sering
menyebabka colitis pseudomembranosa.
Klindamisin :
Efektif untuk akne yang terbentuk kistik
Absorbsinya tak berpengaruh makanan
Dapat menghambat lipase C. Acnes.
d. Trimetoprim
Obat ini sama efektif dengan tetrasiklin, dapat diberikan pada penderita yang tidak
respon / toleran terhadap tetrasiklin dan eritromisin. Berguna untuk folikulitis gram
negatif.
pernah dipakai sendiri, biasanya bersama-sama dengan antibiotika dan obat yang dapat
mengadakan pengelupasan kulit.
Cara kerja DDS :
Anti inflamasi seperti kortikosteroid
Mustabilir lisosom.
Efek samping ; leukopeni, agranulositosis, nausea, muntah, kepala pusing dan
reaksi pada kulit.
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid intra lesi berguna untuk lesi nodulokistik dan sinus pada akne
konglobata. Cepat mengurangi peradangan dan mencegah timbulnya sikatrik. Dipakai
larutan dengan konsentrasi 2,5 mg /ml dan menyuntikkan dapat diulangi tiap 1 sampai 2
minggu.
4. Estrogen dan pil antihamil
Diperlukan dosis estrogen relatif besar sehingga dapat menimbulkan efek
feminisasi pada laki-laki dan gangguan menstruasi pada wanita. Hormon ini lebih baik
diberikan dalam bentuk pil antihormon yang mengandung estrogen dan progesterone
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
terutama untuk akne premenstrual. Kadang-kadang terlihat efek paradoksal dan terlihat
pustula bertambah pada bulan-bulan pertama sampai bulan kedua.
5. Anti androgen
Hormon
ini
dapat
mencegah
kelenjar
palit
mengadakan
reaksi
suntik ukuran-18 atau dengan ujung scalpel untuk membuka lubang folikel,
melebarkannya dan mempermudah pembentukan komedo. Mulut ekstraktor
kemudian ditempatkan pada lesi, dan dilakukan penekanan langsung agar isi
kelenjaryang menyumbat komedo dapat dippijat keluar lewat ekspresor.
b. Drainase pustule dan kista
c. Eksisi saluran sinus dan kista
d. Penyuntikan kortikosteroid intralesi
e. Kriosurgeri (pembekuan dengan nitrogen cair)
Digunakan pada penyakit akne bentuk noduler dan kistik.
f.
g. Krioterapi
h. Injeksi kolagen
i.
j.
Laser CO2
b. Pembedahan kimia
- tretinoin
- Asam Alfa Hidroksi berguna untuk menghaluskan sukatrik yang dangkal.
H. Komplikasi
1) pembentukan sikatrik (jaringan parut)
2) Infeksi yang disebabkan oleh suatu infeksi jamur
3) Erupsi
acne
formis
yang
disebabkan
induksi
obat
misalny
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ACNE VULGARIS
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien.
b. Keluhan Utama.
c. Riwayat Kesehatan.
1) Riwayat Penyakit Sekarang :
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada
keluhan
utama
dan
tindakan
apa
saja
yang
dilakukan
pasien
untuk
menanggulanginya.
4) Riwayat Psikososial :
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang
mengalami stress yang berkepanjangan.
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
Karakteristik luka
o
Penyebaran
Eritema
Warna
Tekstur
2. ANALISA DATA
Etiologi
Masalah
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
DS : -
DO :
cukup besar.
Kerusakan lapisan kulit Sebum bercampur bakteri dan
Gangguan
permukaan
kotoran sisa
kulit
Invasi struktur tubuh
Menyumbat folikel rambut
Acne
Sebum
mengiritasi
jaringan
sekitar kulit
Kerusakan jaringan kulit
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
DS :
Acne
tahunnya
akan
(misal:
penampilannya
aktual
tubuh
penampilan,struktur
dan fungsi )
DO :
sengajaRasa malu & frustasi
Secara
menyembunyikan bagian
Menarik diri
tubuh
Perubahan
dalam
keterlibatan social
3
DS :
Cemas ( anxietas )
merasa
panicKesalahan interpretasi
Gelisah
Takut
Gugup
Peningkatan
kewaspadaan
DS :
Acne
Nyeri
Terakumulasinya
sebum,
jaringan
menagis,merengek,dll )
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
Gangguan tidur
Reaksi inflamasi
Cedera
Nyeri
Keterangan
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
Tgl
Dxp
Perencanaan
Tujuan
1.
Intervensi
Selama 3 hari
Observasi terhadap
perawatan
diharapkan
Rasional
Mengurangi resiko infeksi
Mengetahui
perkembangan lika pasien
jaringan
parutarea luka
minimal
meningkatkan resiko
infeksi
Terjadi kering/lembab
menusuk-nusuk atau
melakukan bentuk
mempercepat kerusakan
Tekankan pentingnya
mengikuti instruksi
,seperti hanya
Mengurangi pertumbuhan
jerawat baru
menggunakan preparat
yang di resepkan
Mengeringkan dan
Instruksikan tentang
pencucian rambut ,
mengelupaskan kulit
jerawat
Mengurangi
proliferasi
Kolaborasi
Berikan obat topical:
benzoil peroksida dan
retinoat (vit.A,retin A)
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
Berikan antibiotik
sesuai ketentuan
Contoh: tetrasiklin
2.
Selama
perawatan
Dengan mengungkapkan
mengngkapkan
diharapkan
memahami
tentangtentang penyakitnya
jerawat
dan
pengobatannya,
dengan criteria hasil :
-Lebih memahami
tentang
jerawat
dan
pengobatannya
mengurangi kecemasan
bisa disembuhkan.
bertanya,
mengerti
tentang penyakitnya.
dan
prognosa kesehatan
Dengan informasi yang
Berikan informasi yngbenar, klien dapat
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
dapat
dipercaya
diperkuat
mencegah kekambuhan.
klien
untuk
Mempercepat proses
penyembuhan.
melakukan pengobatan
secara konsisten.
3.
Selama 3 hari
perawatan
mengungkapkan
diharapkan dapat
mengurangi cemas,
dengan criteria hasil : Beri
- klien merasa lebih
kesehatan
pendidikan
klien.
tentang
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
tenang
perawatan
di
Mempercepat proses
rumah.
penyembuhan.
Motivasi pasien untuk
meningkatkan
kepatuhan
pemahaman
Mengetahui tingkat
terapi.
Evaluasi
tingkat
pemahaman
klien
mengetahui
penyebab
terjadinya penyakit
tentang akne.
Tekankan
pada
klien
dihadapinya
tidak
berhubungan
makan,
aktivitas
seksual,
ataupun
kesalahan
konsep
lainnya
yang
sering dijumpai.
Informasikan mengenai
obat-obat
topical
oral
beserta
sampingnya
serta
efek
yang
potensial.
4.
Selama 3 hari
Kaji
dan
perawatan
karakteristik
diharapkan nyeri
secara
berkurang dengan
(skala,
kriteria :
- Klien dapat
mengenal
intensitas,
faktor-faktor
-
penyebab
Mengenal
Relaksasi
Anjurkan
klien
dapat
untukmeringankan
stressor
melakukan
teknikpencetus nyeri , distraksi
konsep nyeri
relaksasi (tarik nafasdapat mengalihkan nyeri
kesehatan
klien merasa
dalam) dan distraksidengan
memfokuskan
nyaman
( membaca majalah,pada
objek
yang
karena
menonton TV dll)
menyenangkan sehingga
nyeridapat
menekan
terkontrol
bradikinin,
mediator
dll)
dan
meringankan nyeri
Memberikan kenyamanan
Berikan posisi nyaman pada pasien sehingga
dapat mengurangi nyeri
yang dirasakan
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
Membantu meringankan
Kolaborasi
berikan analgetik
sesuai indikasi
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
55
BAB IV
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
KESIMPULAN
Acne vulgaris dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti akibat dari
ketidakseimbangan hormone yang ada di dalam tubuh. Acne vulgaris biasanya timbul saat
remaja atau pada saat masa pubertas. Banyak mitos mengenai penyebab dan penyembuhan
acne yang tersebar luas di masyarakat sehingga banyak timbul tingkat keparahan baik dari lesi
nya ataupun dari tingkat kecemasannya. Oleh karena itu, asuhan keperawatan Acne Vulgaris
penting diberikan bagi seseorang yang menderita Acne Vulgaris.
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, P., dan Sukardi, E., 1988, Kapita Selekta Dermato-Venerologi, Akne Vulgaris, EGC,
Jakarta, Hal : 132-135.
Strauss, J. S., 1991, Acne & Rosacea, Dermathology, Ed. Milton Orkin, dkk., firs edition, Alarge
Medical Book, Hall International Inc., Minnesota, Hal : 332-339.
Wasitaatmadja, S., 2002, Akne, Erupsi Akneiformis, Rosasea, Rinofema, Ilmu Penyakit kulit Dan
Kelamin, Ed. Adhi Djuanda, Edisi ke-3, Cetak ulang 2002 dengan perbaikan, FKUI, Hal :235241.
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
Widjaja, E., 2000, Rosasea dan Akne Vulgaris, Ilmu Penyakit Kulit, Ed. Marwali Harahap,
Cetakan 1, Hipokrates, Jakarta, Hal :31 45.
Siregar , R. S., Akne Vulgaris, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Ed. Carolin wijaya & Peter
Anugrerah, Cetakan III, EGC, Jakarta, Hal : 209 214.
NANDA International. ( 2012 ). Nanda international nursing diagnoses : Definition &
classification 2012 2014. Philadelphia : Jhon Wiley & Sons.
http://yumizone.wordpress.com/2009/01/07/acne/
http://indramuhtadi.weebly.com/2/category/acne%20vulgaris/1.html
https://infopemanasanglobal.wordpress.com/tag/diagnosa-acne-vulgaris/
http://kantongkeresek.wordpress.com/2011/12/06/acne-vulgaris/
http://www.perkuliahan.com/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-penyakit-aknevulgaris/#ixzz1z3v0T3BX.
http://www.perkuliahan.com/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-penyakit-aknevulgaris/#ixzz1z3uf17nA.
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60