Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi dalam laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi
yang penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan suatu
keputusan ekonomi. Namun di lain sisi ditemukan bahwa ternyata laporan
keuangan masih memiliki keterbatasan dalam informasi
yang disajian di
menyajikan mengenai apa yang telah terjadi, sementara itu pengguna juga
membutuhkan informasi yang memungkinkan mereka untuk dapat memproyeksi
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Analisis laporan keuangan
dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai
alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger; sebagai alat
forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa datang; sebagai
proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah
lainnya; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, makalah
ini berisi tentang analisis informasi dan laporan keuangan serta perbandingannya
untuk tiga perusahaan sektor keuangan yakni PT Mandala Multifinance Tbk,
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk dan PT Wahana Ottomitra Multiartha
Tbk pada Tahun 2009-2013, sehingga akan dapat dilihat diantara ketiga
perusahaan tersebut mana yang memiliki kinerja yang lebih baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. PT MANDALA MULTIFINANCE Tbk
PT Mandala Multifinance Tbk (Perusahaan), didirikan dengan nama
PT Vidya Cipta Leasing Corporation berdasarkan akta Notaris Joenoes
Enoeng Maogiman, S.H., No. 147 tanggal 13 Agustus 1983. Pada tahun
1990, nama Perusahaan diubah menjadi PT Lautan Berlian Leasing, yang
kemudian diubah lagi menjadi PT Gracia Dinamika Multifinance pada tahun
1996. Selanjutnya, sesuai dengan akta Notaris H. Asmawel Amin, S.H., No.
155
penawaran
umum
saham
Perusahaan
kepada
masyarakat,
Menteng Raya No. 24 A-B, Jakarta Pusat dan memiliki 230 jaringan kantor
pelayanan yang beroperasi di 26 propinsi di Indonesia.
Ikhtisar laporan keuangan PT Mandala Multifinance Tbk:
2009
2010
2011
2012
2013
POS NERACA
1.970.08
AKTIVA LANCAR
PIUTANG PEMBIAYAAN
KEWAJIBAN LANCAR
EKUITAS
2.995.20
3
1.796.23
3.640.52
4
2.857.54
8
1.584.74
3.497.04
9
2.544.89
1
472.95
3.744.78
3.057.87
584.02
3.587.13
4
3.174.28
8
724.53
6
3.831.90
8
3.930.14
6
2.840.81
4
888.47
8
1.125.54
4
JUMLAH BEBAN
LABA BERSIH
843.38
9
524.30
1.167.80
5
676.99
4
148.18
929.54
2
176.89
7
108.10
1.000.52
240.77
132.66
1.080.58
0
291.38
5
180.26
1
1.397.03
3
1.277.93
8
345.95
6
218.00
2
258.92
9
(151.854
)
(21.925
(59.901
)
858.08
0
(826.274
)
(27.047
)
172.11
4
525.26
6
(15.452
)
(319.536
)
575.56
6
(20.693
)
(489.984
)
(526.829
)
pemegang saham pendiri; dengan demikian, Perseroan tidak menerima dana hasil
penjualan saham.
Ikhtisar laporan keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk:
2009
2010
2011
2012
2013
POS NERACA
4.127.73
AKTIVA LANCAR
PIUTANG PEMBIAYAAN
7.330.14
9
2.561.91
6.543.82
6
1.677.14
KEWAJIBAN LANCAR
13.271.99
30.616.75
9
22.215.76
3
12.468.08
3
3.794.75
9
25.100.21
0
6
3.804.85
2.652.40
EKUITAS
16.560.99
2
0
4.421.36
27.008.117
24.972.42
20.424.69
6
5.035.76
7
6.021.98
5
JUMLAH BEBAN
LABA BERSIH
2.118.88
8
2.286.41
3.008.35
0
1.965.46
2
1.658.34
4.180.01
2
3.191.97
4
4.856.26
7
1.931.72
2.111.539
1.583.32
1.467.90
6
5.733.33
9
1.896.65
3
1.212.40
5.054.87
2
2.331.28
7
1.419.37
7
1.756.29
0
9.493.15
1
33.71
9.804.27
0
87.38
6
1.526.82
135.72
8
9.723.52
3
3.136.22
3
110.34
0
12.217.54
9
1.538.18
8
97.84
6
2.701.75
8
651.52
4
Ottomitra
Pendirian
beberapa
Keputusan Rapat
kali
perubahan,
terakhir dengan
Akta
Pernyataan
No.54 tanggal 12 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain, mengenai perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dalam bidang lembaga
pembiayaan meliputi:
a. Sewa guna usaha
b. Anjak piutang
c. Pembiayaan konsumen
d. Kartu kredit.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari
Menteri
Keuangan Republik
Indonesia
melalui
Surat
Keputusan
terakhir
dengan Surat
Keputusan Menteri
Keuangan
saat
ini,
Perusahaan terutama
bergerak
dalam
bidang
BAPEPAM) dengan
surat
No.S-3551/PM/2004
2010
2011
2012
2013
POS NERACA
AKTIVA LANCAR
2.450.334
3.464.864
3.798.324
3.267.929
3.749.843
PIUTANG PEMBIAYAAN
2.089.523
3.162.620
3.261.083
2.804.079
3.378.921
KEWAJIBAN LANCAR
2.236.433
3.139.441
3.469.872
2.903.939
3.318.459
336.387
459.260
436.654
444.280
510.637
EKUITAS
POS LABA RUGI
PENDAPATAN PEMBIAYAAN
JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
636.313
554.323
744.947
798.541
801.488
1.295.168
92.60
1.298.098
1.637.302
15.77
1.580.763
28.11
1.496.441
89.26
193.914
60.67
LABA BERSIH
8
5.39
137.861
3
7.62
66.35
5
895.761
(20.906
(453.462
(500.055
)
(44.646
226.038
(3.908
(15.243
)
(833.291
)
(8.729
)
(192.638
189.138
643.181
403.790
BAB III
ADIRA
WAHANA
2010
43,69%
29,28%
2011
55,74%
8,78%
17,73%
2012
34,02%
-16,23%
7,37%
2013
18,02%
12,85%
-2,56%
PEMBAHASAN
MANDALA
34,23%
1. LAPORAN
KEUANGAN
KOMPARATIF
sehingga
dapat
diketahui
perkembangan
(tren)
atau
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
ADIRA
20.00%
WAHANA
10.00%
MANDALA
0.00%
2010 2011 2012 2013
-10.00%
-20.00%
WAHAN
A
MANDA
LA
2010
60,85%
33,93%
37,14%
2011
50,69%
3,02%
18,29%
Perusahaan
2012
40,26%
-16,30%
6,62%
2013
17,74%
17,01%
-4,39%
cukup
Wahana
besar
pada
kenaikan
tahun
aktiva
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2010201120122013
-20.00%
ADIRA
WAHANA
MANDALA
-40.00%
sebesar 16,30%
ADIRA
201
0
201
1
201
2
201
3
WAHAN
A
MANDA
LA
55,92%
28,76%
37,73%
69,48%
9,52%
16,78%
38,96%
-19,49%
3,67%
18,21%
12,49%
-11,74%
sebesar
17%
pada
tahun
2013.
2013 mengalami
penurunan
4,39%.
80.00%
60.00%
40.00%
ADIRA
20.00%
WAHANA
0.00%
2010201120122013
-20.00%
MANDALA
-40.00%
memiliki
kewajiban
semakin
menunjukkan
peningkatan
35.00%
ADIRA
ADIRA
WAHAN
MANDA
MANDALA
A
LA
-14,79%
24,52%
26,75%
19,02%
WAHANA
2010
2010
-31,10%
30,10%
2011
2011
29,57%
14,17%
25,59%
-5,18%
27,78%
19,39%
2012
2012
28,03%
12,20%
6,71%
1,72%
8,62%
18,45%
2013
2013
16,38%
17,31%
12,99%
0,37%
21,06%
8,52%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
ADIRA
WAHANA
MANDALA
0.00%
2010 2011 2012 2013
-5.00%
-10.00%
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan Mandala memiliki fluktuasi
ekuitas yang lebih stabil dibanding kedua perusahaan lainnya. Disusul oleh
perusahaan Adira, kemudian perusahaan Wahana, yang sempat mengalami
penurunan ekuitas sebesar 5,18%.
1.5. Perbandingan fluktuasi pendapatan pembiayaan
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2010 2011 2012 2013
-10.00%
ADIRA
WAHANA
MANDALA
-20.00%
-30.00%
-40.00%
WAHAN
A
MANDA
LA
2010
17%
56%
19%
2011
7%
-2456%
26%
2012
-12%
29%
17%
2013
19%
89%
16%
pendapatannya
hanya
berkisar
bersih
500%
0%
2010 2011 2012
-500%
2013
-1000%
-1500%
ADIRA
WAHANA
MANDALA
-2000%
-2500%
-3000%
Dari grafik tersebut terlihat bahwa perusahaan Adira dan Mandala memiliki
kenaikan laba yang relatif stabil dibanding perusahaan Wahana. Perusahaan
Wahana pada tahun 2011 mengalami penurunan laba yang sangat signifikan,
hingga mencapai 2456%, hal ini dsebabkan ada peningkatan beban pendanaan,
beban gaji dll, sementara pendapatan pembiayaan naik secara tidak signifikan
dengan pertambahan beban.
Dari analisa komparatif tersebut dapat dilihat perkembangan perusahaan
dari tahun ke tahun, dan pihak yang berkepentingan terhadap laporan tersebut
dapat membaca dan membandingkan trend kenaikan (penurunan) dari setiap
pos yang ada di dalam laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen,
disamping dengan melihat rasio keuangan yang akan dijelaskan kemudian.
2. ANALISIS COMMON SIZE
Analisis common size disebut juga dengan analisis vertikal, di mana dalam
2009
2010
2011
2012
2013
PT adira
58%
50%
60%
72%
73%
dievaluasi
PT Mandala
77,96%
79,28%
79,43%
77,45%
75,75%
proporsinya
Pt Wahana
93,33%
87,00%
99,05%
98,25%
94,37%
berapa
terhadap
laporan posisi keuangan), proporsi terhadap penjualan (untuk laporan laba rugi
komprehensif) serta proporsi terhadap arus kas masuk ( untuk laporan arus
kas). Laporan ini berguna untuk membandingkan antar perusahaan, di mana
akan diketahui perbedaan komposisi dan distribusi pos.
Berikut disajikan perbandingan analisis common size untuk beberapa pos
laporan keuangan pada ketiga perusahaan
2.1 PERBANDINGAN PROPORSI BEBAN TERHADAP PENDAPATAN
120%
100%
80%
60%
40%
PT adira
PT Mandala
Pt Wahana
20%
0%
Dari data tersebut dapat dilihat proporsi beban terhadap pendapatan dari ketiga
perusahaan berkisar antara 50% s 99,05%. PT Wahana pada Tahun 2011
mencapai anggka 99,05% hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan
yang sangat signifikan terhadap beban pendanaan, gaji karyawan dan
cadangan kerugian piutang. PT Mandala cenderung untuk stabil antara 75%-
79%. Dan PT Adira juga mengalami perubahan proporsi beban pada posisi
2009
2009
PT adira
PT adira
PT Mandala
Pt
Pt Wahana
Wahana
2010
2011
2012
2013
2010
2011
2012
2013
59,17
86,11% 78,58% 87,26% 87,14%
11,25% 8,14% 16,54% 8,83%
4,08%
%
87,29
91,33%
92,46% 2,38%
92,17% 3,13%
90,44%
5,19%
2,32% 2,01%
%
9,43%
3,72%
81,22
87,88% 7,90%
83,48% 10,10%
83,75% 6,09%
88,24%
%
stabil (50%-73%).
Rekomendasi,
dari
ketiga
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
PT adira
PT Mandala
Pt Wahana
0.00%
Blabalaaaaa..........
2.3 PERBANDINGAN PROPORSI PIUTANG TERHADAP AKTIVA
100.00%
80.00%
60.00%
PT adira
40.00%
PT Mandala
20.00%
Pt Wahana
0.00%
2009
PT adira
PT Mandala
Pt Wahana
2010
38,74
%
77,02
%
86,93
%
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Bla balabla........
2011
2012
2013
50,07%
73,82%
80,22%
80,57%
81,33%
80,84%
78,13%
71,62%
87,24%
88,82%
86,73%
86,66%
PT adira
PT Mandala
Pt Wahana
2010
56,66
%
58,24
%
53,32
%
2011
2012
MASUK
2013
49,22%
51,30%
57,58%
59,81%
52,37%
63,48%
61,60%
60,07%
41,22%
48,04%
60,45%
54,24%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
PT adira
30.00%
PT Mandala
20.00%
Pt Wahana
10.00%
0.00%
Blabala........
3. ANALISIS RASIO
Meliputi analisis rasio
likuiditas,
solvabilitas,
aktifitas
operasi,
profitabilitas .
3.1 Likuiditas
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang
berupa hutang hutang jangka pendek (short time debt)
3.1.1. Current ratio
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar
dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa
kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100%
ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio
lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100%.
Rasio lancar dirumuskan :
Current Ratio =
x 100%
2010
2011
2012
2013
ADIRA
2,5
1,9
1,3
1,2
1,2
MANDALA
1,2
1,2
1,2
1,2
1,3
WAHANA
1,1
1,1
1,1
1,1
1,1
3.0
2.5
2.0
ADIRA
1.5
MANDALA
1.0
WAHANA
0.5
2009
2010
2011
2012
2013
Dari data di atas jelas terlihat bahwa PT Adira memiliki current rasio
tertinggi dibanding
Artinya Setiap Rp 1,00 hutang lancar di jamin atau di tanggung oleh 1,6
aktiva lancar. Pada tahun 2009 adalah posisi yang paling aman dari PT
Adira yang memiliki current ratio 2,5.
Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatan current
ratio antara lain :
Jangan ada alokasi budget untuk Aset Tetap. Jika terlanjur ada, buat
revisi budget.
Harus melihat lihat satu kwartal ke depan; apakah rasio ini bisa
diperbaiki atau tidak. Jika bisa, penggunaan kas bisa dinormalkan.
Jika tidak, maka harus diperketat.
likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin
baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Rasio. Angka rasio ini tidak harus
100 % atau 1:1.
Rasio cepat dirumuskan :
Quick Ratio = Total Current Asset Inventory x 100%
Total Current Liability
ADIRA
MANDALA
WAHANA
2009
2,
4
1,
2
1,
1
2010
2011
2012
2013
1,2
1,2
1,2
1,3
1,1
1,1
1
1,9
,3
1
1,2
,2
1
1,1
,0
3.0
2.5
2.0
ADIRA
1.5
MANDALA
1.0
WAHANA
0.5
2009
2010
2011
2012
2013
Total Debt
x 100%
Owners Equity
Perbandingan Debt to equity ratio
ADIRA
MANDALA
WAHANA
2009
0,6
3
3,3
5
6,6
5
2010
2011
1,
00
82
4,
36
2013
4,06
4,15
3,57
2,52
4,
22
6,
84
2012
2,
7,
95
6,54
6,50
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
ADIRA
4.00
MANDALA
3.00
WAHANA
2.00
1.00
2009 2010 2011 2012 2013
perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar
utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva dan biasanya
dinyatakan dalam persentase.
ADIRA
MANDALA
WAHANA
200
9
0,
39
0,
77
0,
87
2010
2011
2012
2013
0,50
0,74
0,80
0,81
0,65
0,81
0,81
0,78
0,72
0,78
0,87
0,89
0,87
0,87
0,87
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
-
rata-rata
ADIRA
MANDALA
WAHANA
2009
2010
2011
2012
2013
ADIRA
MANDALA
WAHANA
2009
1,0
8
0,3
5
0,3
0
2010
2011
2012
2013
rata-rata
0,32
0,23
0,19
0,19
0,40
0,30
0,33
0,34
0,39
0,34
0,18
0,23
0,28
0,24
0,25
1.20
1.00
0.80
ADIRA
0.60
MANDALA
WAHANA
0.40
0.20
2009 2010 2011 2012 2013
agar dapat
ADIRA
2009
0,4
4
201
0
2011
2012
2013
ratarata
0,69
0,53
0,34
0,35
0,47
0,1
MANDALA
0,16
0,15
0,17
0,19
0,17
0,25
0,01
0,01
0,08
0,09
0,1
WAHANA
0.80
0.70
0.60
0.50
ADIRA
0.40
MANDALA
0.30
WAHANA
0.20
0.10
2009 2010 2011 2012 2013
x100%
Perbandingan ROI
2009
2010
2011
2012
2013
ADIRA
MANDAL
A
28%
19%
9%
6%
6%
5%
4%
5%
5%
7%
WAHANA
2%
4%
0%
0%
2%
rata-rata
0,1
4
0,0
5
0,0
2
30%
25%
20%
ADIRA
15%
MANDALA
10%
WAHANA
5%
0%
2009
2010
2011
2012
2013
2010
2011
2012
2013
ADIRA
46%
39%
36%
28%
29%
MANDALA
23%
23%
25%
25%
23%
WAHANA
18%
30%
1%
2%
13%
rata-rata
0,3
5
0,2
4
0,1
3
50%
40%
30%
ADIRA
20%
MANDALA
WAHANA
10%
0%
2009
2010
2011
2012
2013
21,21%
Beban pendanaan
22,23%
27,25%
10,98%
2,51%
21,01%
0,40%
10,39%
-6,10%
Dari asumsi tersebut dapat diramalkan Laba rugi PT Mandala untuk tahun
2014 sebagai berikut
2014
PENDAPATAN
Pembiayaan konsumen bersih
Bunga
Lain-lain
Jumlah Pendapatan
1.690.410
1.14
0
34.559
1.726.109
BEBAN
Beban pendanaan
387.558
Gaji dan kesejahteraan karyawan
494.758
B. Umum dan administrasi
173.862
Pembentukan
cadangan
kerugian
penurunan nilai
36.756
Penyusutan
34.181
5.71
Pertumbuhan pendapatan
beban imbalan kerja karyawan
8
Gaji dan Tunjangan
lain-lain
163.658
Umum dan Administrasi
Jumlah Beban
1.296.491
Penyisishan Kerugian
Laba sebelum beban pajak
429.618
Beban bunga dan keuangan
(81.718
Pemasaran
Manfaat (beban) pajak
)
Perolehan pembiayaan konsumen 347.900
Laba bersih
Bagi Hasil untuk Investor dana
Pendapatan Komprehensif lain
Lain-lain
Jumlah laba komprehensif
347.900
Beban Pajak
PT ADIRA
20,41%
21,84%
9,65%
15,54%
20,71%
2,19%
tetap
tetap
1,15%
-7,13%
6.086.571
130.026
3.494.019
9.710.616
2.146.358
853.216
1.448.394
2.016.544
180.516
93.994
6.739.023
2.971.593
(534.000)
2.437.592
(11.670)
2.425.922
PT WAHANA
Total Pendapatan
Umum dan administrasi
Gaji dan Tunjangan
Pendanaan
Cadangan Kerugian
Penyusutan
Lain-lain
Beban Pajak
3,55%
27,98%
33,49%
20,90%
9,36%
2,22%
0,42%
1,44%
1.086.016
13.74
4
731.989
316.880
2.148.629
567.809
708.911
400.643
162.254
36.02
4
6.73
9
1.882.381
266.248
23.23
9
243.009
243.009
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan berbagai analisis yang telah diuraikan dalam bab
sebelumnya, yang meliputi analisis komparatif, analisis common size,
analisis rasio, serta analisis kebangkrutan, dapat kami simpulkan bahwa
PT Adira dibandingkan kedua perusahaan lainnya memiliki aset yang lebih
besar, sehingga pembiayaan yang dapat disalurkan juga lebih banyak.
Selain faktor modal yang besar, kinerja pengelolaan manajemen juga
cukup bagus, dilihat dari rasio keuangan yang rata-rata paling unggul di
banding PT Wahana dan PT Mandala. Meski demikian jika melihat trend
kenaikan pos-pos laporan keuangan terlihat PT Mandala memiliki
kecenderungan yang lebih bagus, seperti pada kenaikan pendapatan
mencapai rata-rata 17,36%, sedangkan PT Adira hanya 10,95%. Demikian
juga pada peningkatan laba, PT Mandala mengungguli PT Adira dengan
rata-rata kenaikan laba sebesar 19,51%. Dilihat dari trend seperti ini dapat
dikatakan bahwan PT Mandala memiliki kemampuan untuk menarik
nasabah cukup besar sehingga ada peningkatan pemberian pembiayaan,
namun dari segi pengelolaan keuangan masih harus ditingkatkan, sehingga
mencapai proporsi yang lebih bagus lagi untuk setiap item rasio
keuangannya. Sedangkan PT Wahana, dari data tersebut dapat kami
simpulkan memiliki kinerja yang kurang baik, selain trend kenaikan
kinerja yang paling rendah bahkan sempat pada posisi penurunan laba
yang drastis, hingga 2456%, juga memiliki rasio keuangan yang paling
rendah dibanding kedua perusahaan lainnya.
Bagi calon nasabah dapat menentukan pilihan pembiayaannya pada
alternatif PT Adira maupun PT Mandala. Meski dari segi permodalan PT
Mandala lebih kecil dari PT Adira, namun memiliki kinerja keuangan yang
cukup stabil.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, maka saran yang
dapat kami berikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi pihak manajemen sebaiknya melakukan evaluasi dan
meningkatkan kinerja perusahaan, terutama pada nilai-nilai
rasio yang tidak menunjukkan angka yang terlalu tinggi,
misalnya pada rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas
,NPM, CAR
2. Kepada nasabah yang akan melakukan transaksi pembiayaan
kepada perusahaan agar memiliki pengetahuna tentang kinerja
perusahaan tersebut. Penilaian terhadap perusahaan tidak
hanya pada besarnya aset namun juga perkembangan (trend)
usahanya, jadi meskipun aset kecil namun sebuah perusahaan
dapat dikatakan stabil dan berkembang apabila memiliki rasio
keuangan yang bagus seperti pada PT Mandala.