Sie sind auf Seite 1von 2

1.

Perbedaan tekanan darah kiri dan kanan


Pada saat pengukuran tekanan darah antara kiri dan kanan (lengan kiri dan kanan atau
kaki kiri dan kanan) ditemukan perbedaan tekanan darah sebesar 5-10 mmHg.
Adanya perbedaan tekanan darah antara lengan kanan dan lengan kiri ini bisa
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor usia, adanya oklusi
pembuluh darah, penyakit pembuluh darah perifer, adanya pulsus paradoksus,
dan adanya gangguan pada jantung. Perbedaan yang lebih dari 10 mmHg
merupakan indikasi terjadinya gangguan vaskuler, dan bila perbedaan lebih besar dari
2030 mmHg pada kedua belah lengan menunjukkan suatu kecurigaan terhadap
adanya gangguan organis aliran darah pada daerah yang tekanan darahnya rendah.
Salah satu penyebabnya adalah adanya koartasio aorta.

2. Tekanan nadi
Tekanan nadi (pulse pressure) adalah perbedaan atau selisih antara sistolik dan
diastolik. Normalnya tekanan nadi adalah 30-40 mmHg.
Jika ditemukan melebar (widened pulse pressure) dimungkinkan karena tekanan
sistoliknya meningkat atau karena tekanan diastoliknya ataupun karena keduanya.
Penyebab melebarnya tekanan nadi umumnya karena arteriosclerosis, anemia, ,
ansietas, diseksi aorta, endokarditis, dan tirotoksiskosis. Sedangkan pada tekanan nadi
yang menyempit (narrow pulse pressure) disebabkan karena hipovolemia, stenosis
aorta, gagal jantung, dan syok.
3. Jenis-jenis pulsus
a. Pulsus bisfriens adalah peningkatan denyut nadi arteri dengan puncak sistolik
yang ganda, penyebabnya meliputi regurgitasi aorta yang murni, kombinasi
stenosis dengan regurgitasi aorta.

b. Pulsus alternans adalah keadaan di mana silih berganti adanya denyut nadi kuat
dan denyut nadi yang lemah. Pulsus alternans ditemukan pada gagal jantung kiri
dan biasanya disertai dengan bunyi s3 sisi kiri.
c. Pulsus bigeminus adalah kelainan irama yang memberikan kesan seolah-olah
pulsus alternan. Pulsus ini terjadi karena denyut nadi yang normal diselingi
dengan kontraksi premature.
d. Pulsus paradoksus dapat dideteksi melalui penurunan amplitude denyut nadi yang
dapat diraba pada inspirasi yang tenang. Pulsus paradoksus dapat ditemukan pada
tamponade pericardium, pericarditis konstriktif dan penyakit paru obstruktif.
e. Pulsus defisit adalah denyut nadi yang sangat ireguler, frekuensinya lebih kecil
dibandingkan dengan frekuensi denyut jantung. Ditemukan pada fibrilasi atrium.
f. Pulsus paradoksus dinamikus adalah denyut nadi yang melemah hanya pada
waktu inspirasi dalam dan kembali normal pada akhir inspirasi.
g. Pulsus paradoksus mekanikus adalah melemahnya denyut nadi pada seluruh fase
inspirasi dan kembali normal pada awal ekspirasi, ditemukan pada pericarditis
konstriktif.
h. Pulsus celer adalah bila tekanan nadi besar maka pengisisan dan pengosongan
nadi akan berlangsung mendadak.
i. Pulsus tardus adalah bila tekanan nadi besar maka pengisisan dan pengosongan
nadi akan berlangsung lambat.

Das könnte Ihnen auch gefallen