Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Latar Belakang
Sterilisasi adalah penghancuran atau pemusnahan terhadap semua
Sumber infeksi dapat berasal dari udara, alat dan pembedah, kulit
penderita, visera, dan darah. Mikroba atau bakteri dapat berpindah dari suatu
tempat ke tempat lain melalui perantara. Pembawa kuman ini dapat berupa hewan,
misalnya serangga, manusia, atau benda yang terkontaminasi, seperti peralatan
bedah. Jadi, dalam hal ini alat bedah, personel, dan dokter pembedah merupakan
pembawa potensial untuk memindahkan bakteri (Sjamsuhidajat dan Jong, 2004).
Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai penggunaan sarung tangan
yang steril. Di Belanda, hasilnya menunjukkan bahwa dari 126 pasien yang
mendapat prosedur pembedahan dengan tidak memakai sarung tangan steril
(hanya menggunakan sarung tangan bersih), hanya 4 pasien yang mengalami
komplikasi dengan tiga (2,4%) pasien yang merupakan infeksi karena bedah
(Bruens, 2008).
Suatu penelitian lain menunjukkan bahwa risiko untuk infeksi luka dalam
bedah dermatologi setelah menggunakan sarung tangan bersih tidak signifikan
lebih besar daripada setelah menggunakan sarung tangan steril, yaitu 1,7%
dibandingkan 1,6% (Rogues, 2007).
Penggunaan peralatan yang tidak steril dapat berakibat buruk, yang paling
berbahaya yang dapat mengenai pasien adalah Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dan virus Hepatitis B. Penelitian menggunakan kuisioner, dari 138
responden
yang
mengembalikan
kuisioner,
didapatkan
127
responden
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1.3.
Tujuan Penelitian
mengetahui
gambaran
pengetahuan
mahasiswa
tentang
1.4.
Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Untuk menumbuhkan jiwa penelitian pada peneliti sendiri sehingga
nantinya peneliti dapat melakukan penelitian-penelitian yang lebih
baik lagi.
2. Bagi subjek yang diteliti
Dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sterilisasi peralatan
bedah minor.
3. Bagi masyarakat
BAB 2