Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan refarat ini yang berjudul USG Pada
Kehamilan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Arusta, Sp.OG., selaku pembimbing dan
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas refarat ini sejak awal
hingga selesainya tugas ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bantuan dan partisipasi teman sejawat
untuk memberikan masukan dan saran guna menyempurnakan tugas ini di masa mendatang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungannya, semoga
refarat ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk
pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan,
serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat noninvasive tidak
menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang
diperoleh mempunyai nilai diagnostic yang tinggi. Tidak ada kontraindikasinya, karena
pemeriksaan ini sama sekali tidak memperburuk penyakit si penderita. Dalam 20 tahun terakhir
ini diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai
peranan yang penting untuk menentukan kelainan berbagai organ tubuh.
Pertama kali ultrasonik digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR (sound
Navigation and Ranging) oleh langevin (1918), seorang warga Perancis pada waktu perang dunia
ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam lawan. Kemudian digunakan dalam pelayaran untuk
menentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama
kali untuk pememeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat kemajuan
teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke II, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan
alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ
misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang USG merupakan alat yang praktis dengan pemakaian
klinis yang luas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI USG
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk
pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan,
serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat noninvasive tidak
menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang
diperoleh mempunyai nilai diagnostic yang tinggi. Tidak ada kontraindikasinya, karena
3
pemeriksaan ini sama sekali tidak memperburuk penyakit si penderita. Dalam 20 tahun terakhir
ini diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai
peranan yang penting untuk menentukan kelainan berbagai organ tubuh.
Penggunaan modalitas ultrasonography untuk pemeriksaan obstetrik pertama kali dilakukan oleh
Donald dkk (1958), hingga saat ini semakin berkembang dan sering dipakai untuk tujuan
pemeriksaan obstetrik ginekologik. Berdasarkan riset oleh NCHS (2002), pada tahun 2001
sebanyak 67% ibu hamil di Amerika Serikat telah memanfaatkanultrasonography untuk
memeriksakan kandungannya.
dalam batas rentang gelombang yang diperbolehkan belum pernah dilaporkaadanya efek
samping pada jaringan mamalia yang terpapar USG.
Penggunaan USG umumnya untuk dua tujuan utama: mengetahui usia kehamilan dan
mendeteksi abnormalitas. USG sudah dapat mendeteksi kehamilan dengan melihat yolk sac pada
minggu ke 4-5 gestasi (lihat gambar 1). Penggunaan USG untuk menentukan usia kehamilan
ternyata lebih efektif daripada hanya berpatokan kepada tanggal menstruasi terakhir. Dengan
bantuan USG angka kelahiran postterm dapat ditekan. Dengan bantuan USG juga abnormalitas
kehamilan dapat dideteksi lebih dini. Sekitar 35-50% abnormalitas dapat dideteksi lebih dini
dengan spesifisitas mencapai 90-100%.
C. MANFAAT USG DALAM KEHAMILAN
USG dalam kehamilan antara lain bermanfaat sebagai berikut:
1. Diagnosis dan Konfirmasi Awal Kehamilan
Dengan pemindaian USG, embrio dapat diamati dan diukur pada usia lima setengah
minggu. Bila terjadi perdarahan pada trimester pertama, USG sangat diperlukan untuk
diagnosis awal kehamilan ektopik dan kehamilan molar/anggur.
2. Melihat Posisi dan Kondisi Plasenta.
Plasenta yang menghalangi jalan lahir (plasenta previa) dapat menyulitkan proses
kelahiran bayi. Plasenta yang memiliki kelainan dalam kondisi seperti diabetes dan
hidrops janin (cairan berlebihan di dua atau lebih bagian tubuh seperti toraks, abdomen
atau kulit yang biasanya terkait dengan penebalan plasenta) juga bisa dilihat melalui
USG.
3. Memeriksa DJJ.
Denyut Jantung Janin (DJJ) bisa dilihat dan dideteksi pada umur kehamilan 6 minggu dan
menjadi jelas pada 7 minggu. Jika DJJ teramati, kemungkinan kehamilan berlanjut adalah
lebih dari 95 persen. DJJ cenderung bervariasi mengikuti usia kehamilan. DJJ pada 6
minggu adalah sekitar 90-110 denyut per menit (dpm) dan pada 9 minggu menjadi 140170 dpm. Pada usia 5-8 minggu, bradikardia (< 90 dpm) seringkali berkaitan dengan
risiko tinggi abortus.
Crown-rump Length (CRL). CRL adalah istilah untuk panjang antara bokong dan
ujung kepala janin. Pengukuran CRL dilakukan pada janin berusia 7-12 minggu dan
memberikan perkiraan yang sangat akurat mengenai usia kehamilan. Setelah usia
kehamilan 12 minggu, CRL tidak lagi akurat mengukur usia janin, sehingga
pengukuran lain diperlukan.
Biparietal Diameter (BPD). Diameter antara 2 sisi kepala, yang diukur setelah bayi
berusia di atas 12 minggu. Diameter kepala bayi meningkat dari sekitar 2,4 cm di usia
13 minggu menjadi sekitar 9,5 cm pada saat kelahiran. Dua bayi dengan berat yang
sama dapat memiliki ukuran kepala berbeda sehingga BPD di tahap akhir kehamilan
umumnya dianggap tidak dapat diandalkan.
Abdominal Circumverence (AC). Mengukur lingkar perut ibu. Ini adalah pengukuran
yang paling penting pada akhir kehamilan, namun lebih mencerminkan ukuran dan
berat janin daripada usianya.
AC, BPD dan FL digabungkan dalam rumus untuk memperkirakan berat badan janin.
Mesin USG langsung menghitung secara otomatis perkiraan berat janin, yang formulanya
antara lain adalah : 1,4 BPD X FL X AC (semua dalam cm) 200 = berat janin.
6. Mendiagnosis Kelainan Janin.
Banyak kelainan struktural janin seperti malformasi janin (anensefali, spina bifida, dll),
kelainan jantung, dan hidrosefalus dapat didiagnosis dengan USG yang biasanya
dilakukan sebelum 20 minggu.
perkembangan bayi, tetapi tidak semua. Beberapa masalah bayi mungkin baru
berkembang setelah 20 minggu dan beberapa mungkin tidak terlihat melalui USG. Inilah
sebabnya, pada sejumlah kecil kasus, bayi lahir dengan masalah meskipun tidak ada
masalah yang terlihat selama pemindaian.
7. Memeriksa Jumlah Cairan Amnion.
Jumlah cairan amnion terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat dengan jelas digambarkan
oleh USG. Kedua kondisi ini dapat berdampak merugikan pada janin:
Ada dua metode yang dapat digunakan. Yang pertama adalah menjumlahkan semua
kedalaman vertikal kantong terbesar pada keempat kuadran uterus di usia kehamilan
>16minggu, hasilnya disebut sebagai Amnion Fluid Index (AFI). Rentang normal AFI
adalah 8-24 cm. Cara yang kedua adalah mengukur kedalaman vertikal kantong terbesar,
dengan nilai normal 2-8 cm. Di bawah nilai normal disebut oligohydramnion, di atas nilai
normal disebut hydramnion.
Gambar 1. Yolk sac sudah dapat dilihat dengan USG minggu ke 4-5 gestasi.
C. INDIKASI USG
Indikasi untuk melakukan USG di trimester pertama kehamilan dapat dilihat pada Tabel 1. Pada
minggu ke-4 atau 5 kehamilan, kantung janin (gestational sac) sudah terlihat jelas di uterus
dengan bantuan USG transvaginal. Di dalam gestational sac terdapat yolk sac, inilah yang
memastikan terjadinya kehamilan intrauterin (dengan menyampingkan diagnosis kehamilan
ektopik). Kutub embrionik (embrionic pole) terlihat pada minggu ke 5-6. Jika gestational sac
berukuran >10 mm tanpa ada yolk sac, dicurigai kehamilan anembrionik. Demkian juga jika ada
yolksac namun tidak dijumpai kutub embrionik, maka kehamilan diduga bersifat nonviabel.
8
Pada minggu ke 5,5-6 desidua semakin menebal dan jelas kelihatan. Aktifitas jantung pada
minggu ke-7 (saat embrio berukuran >5mm). Sedangkan gerak janin dapat dilihat dengan USG
transvaginal saat embrio berukuran sekitar 5 mm.
Tabel 1. Indikasi untuk melakukan USG di trimester pertama kehamilan
Konfirmasi kehamilan intrauterine (mencari adanya yolksac)
Evaluasi kecurigaan kehamilan ektopik
Mencaritahu penyebab perdarahan vagina
Evaluasi nyeri panggul
Memperkirakan usia gestasi
Diagnosis/evaluasi kehamilan multiple
Konfirmasi aktifitas jantung
Membantu dalam pengambilan sampel vili chorion, transfer embrio,
memasang/melepas IUD
Evaluasi adanya massa di panggul ibu atau kelainan uterus
Evaluasi kecurigaan penyakit trofoblastik
Sedangkan indikasi untuk melakukan USG di trimester kedua dan ketiga kehamilan dapat dilihat
di tabel 2.
Tabel 2. Indikasi untuk melakukan USG di trimester kedua dan ketiga kehamilan
Memperkirakan usia gestasi
Perdarahan vagina
Kecurigaan hydramnion/oligohydramnion
Nyeri abdomen/pelvis
Inkompetensi serviks
Massa panggul
Komponen yang harus diperiksa dengan USG tiap trimesternya dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Komponen yang diperiksa dengan USG selama trimester kehamilan
Trimester pertama
Jumlah fetus
Presentasi
Aktifitas jantung
Lokasi plasenta
korion
Usia gestasi
Perkiraan berat fetus
Suatu pemeriksaan USG standard/basic, seperti yang tercantum pada Tabel 2, juga meliputi
survey anatomik fetus. Apabila ditemukan kehamilan multipel, maka harus dicari juga: jumlah
korion dan amnion, perbandingan kedua fetus, perkiraan jumlah cairan amnion masing-masing
dan jenis kelamin keduanya. Tabel 4 merangkum elemen apa saja yang harus diketahui dalam
pemeriksaan standar survey anatomi fetus.
Thorax
Keempat
ruangan
jantung
dan
aliran
cairan
di
dalamnya
(apabila
memungkinkan)
Abdomen
Tulang belakang
Ekstremitas
Jenis kelamin
Selain pemeriksaan standard, terdapat juga pemeriksaan khusus (specialized) dan terbatas
(limited). Biasanya pemeriksaan ini hanya dilakukan apabila ada riwayat anomali, abnormalitas
serum maternal, atau hal-hal tertentu yang perlu diselidiki lebih lanjut. Pemeriksaan ini hanya
dijalankan oleh radiolog yang sudah berpengalaman.
11
DAFTAR PUSTAKA
Endjun. Januadi. Judi. 2007. Ultrasonografi Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Gabriel, dr. J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC.
MacDougall, J, 2003. Ultrasonografi. Dalam: MacDougall, Jane, ed. Kehamilan Minggu
Demi Minggu. Jakarta: Erlangga, 36-37.
Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FK UI,
453-455.
Wiknjosastro, H, 2007. Ultrasonografi dalam Obstetri. Dalam: Wiknjosastro, Hanifa, ed.
Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 132-151.
__________, 2009. Ultrasonografi dalam Obstetri. Dalam: Wiknjosastro, Hanifa, ed. Ilmu
Kebidanan Edisi Keempat. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
12
Prawirohardjo, 132-151.
13