Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DEFINISI
1. Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan kontak langsung dan
menimbulkan intimidasi, cedera atau kerusakan tubuh yang diakibatkan oleh
pengunjung, pasien lain dan staf Rumah Sakit JO.
2. Bayi adalah seorang laki-laki atau perempuan yang baru lahir sampai usia 12 bulan.
3. Anak adalah seorang laki-laki atau perempuan yang belum dewasa / mengalami
pubertas atau usia di bawah 18 tahun yang dirawat.
4. Lanjut usia / geriatri adalah seseorang baik wanita atau laki-laki yang berusia
minimal 60 tahun
5. Pasien koma adalah pasien yang tidak dapat dibangunkan, tidak memberikan
respons normal terhadap rasa sakit atau rangsangan cahaya, tidak memiliki siklus
tidur-bangun, dan tidak dapat melakukan tindakan sukarela. Koma dapat timbul
karena berbagai kondisi, termasuk keracunan, keabnormalan metabolik, penyakit
sistem saraf pusat, serta luka neorologis.
6. Pasien cacat adalah pasien yang memiliki keterbatasan fisik.
7. Pasien dengan gangguan jiwa adalah orang yang mengalami suatu perubahan
ada fungsi kejiwaan. keadaan ini ditandai dengan adanya gangguan pada fungsi
jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial.
8. Lokasi terpencil adalah suatu tempat dimana jauh dari jangkauan dan tempat yang
tersepi.
9. Perlindungan terhadap kekerasan fisik adalah upaya perlindungan kepada pasien
/ keluarga yang diberikan oleh Rumah Sakit terhadap sesuatu yang menyebabkan
terjadi kekerasan fisik selama pasien dalam perawatan di Rumah Sakit JO
10. Diskriminasi adalah pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana
layanan ini dibuat berdasarkan kumpulan yang diwakili oleh individu tertentu.
BAB II
RS
RUANG LINGKUP
Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik di Rumah Sakit JO meliputi :
1. Perlindungan secara umum
2. Perlindungan terhadap pasien bayi dan anak
3. Perlindungan terhadap pasien cacat
4. Perlindungan pasien koma
5. Perlindungan pasien gangguan mental / emosional dan lanjut usia
6. Perlindungan pasien perempuan
7. Perlindungan terhadap pasien pada ruang terpencil dan terisolasi
RS
BAB III
TATA LAKSANA
A. Perlindungan Secara Umum
1. Membuat tata tertib pengunjung dan penunggu pasien yang berisi antara lain :
Waktu berkunjung pasien dua (2) kali dalam sehari yaitu
a) Pagi pukul : 11.00 s/d 13.00 WIB
b) Sore pukul : 17.00 s/d 20.00 WIB.
2.
Sosialisasi tata tertib pengunjung dan penunggu pasien melalui media RS JO,
papan informasi, lembar informasi.
4.
5.
6.
Penunggu pasien wajib mengenakan tanda pengenal yang telah disiapkan dan
diawasi oleh petugas keamanan.
7.
tunggu, ruang tunggu depan kasir, pintu keluar (pos keamanan) kanan dan
kiri, pintu keluar bongkar muatan
b. Apotek : dalam apotik
c. Laboratorium : dalam laboratorium, ruang tunggu laboratorium.
d. Gedung A : selasar kantin, selasar lantai I.A, depan perawatan lantai I.A,
depan kamar 22 25 dan musholah wanita, pojok kanan dan kiri ruang
perawat lt II.A, pojok kanan dan kiri ruang perawat lantai III.A
RS
e. Lantai I (area poli dan radiologi) : ruang tunggu poli umum, ruang tunggu
poli kebidanan, selasar radiologi,
f. Resepsionis : ada dua (2) kamera CCTV
g. Area IGD : ada satu ( 1 ) kamera CCTV
h. Parkir motor : ada dua (2) kamera.
i.
Gedung C : pintu akses ada dua ( 2) kamera) , ruang Suite Room lantai III,
Suite Room lantai IV, Suite Room lantai V, Suite Room lantai VI, Suite
Room lantai VII.
j.
Gedung B : selasar lantai I, dalam lift gedung B , ruang tunggu ICU, ruang
tunggu depan kamar 210 213, ruang tunggu depan kamar 206 209,
ruang tunggu depan kamar 309 313, ruang tunggu depan kamar 306
309 , ruang tunggu depan kamar 410 413, ruang tunggu depan kamar 406
409, selasar lantai V ke arah lift, selasar lantai V antara kamar 501 505,
selasar lantai V antara kamar 503 510.
8.
9.
RS
RS
BAB VI
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang berhubungan dengan Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik:
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit JO Nomor 005/SK/RSJO/I/2015 tentang Hak
Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit JO Pengkajian pasien
2. Daftar pengunjung pasien yang berisiko
3. Daftar lokasi berisiko
4. Daftar pasien berisiko
RS