Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu
sedangkan tingkat kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan seberapa jauh gerakan keluarga
berencana dapat diterima oleh masyarakat.
Dieraglobalisasi resiko tinggi semakin meningkat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan,
alkohol dan adanya penyakit menular seksual (NCPIM,1990). Menurut terminologi biostatitik
maternal anak, angka mortalitas ibu didasarkan pada jumlah kematian ibu akibat kelahiran dan
komplikasi kehamilan, melahirkan anak dan masa nifas (42 hari setelah kehamilann berakhir) per
100.000 kelahiran hidup. Kematian dan kesakitan
persalinan dukun sebanyak 80 % dari berbagai faktor sosial budaya dan faktor pelayanan medis.
Kematian ibu (maternal) bervariasi antara 5-800 per 100.000 persalinan sedangkan kematian
perinatal berkisar antara 25-750 per 100.000, persalinan hidup.
Untuk itu keperawatan maternitas dan keperawatan kesehatan wanita menawarkan kombinasi
unik berupa tantangan dan kesempatan mengaplikasikan pengetahuan dalam pencapaian
kesejahteraan maternal. Ada banyak upaya yang patut dilakukan dalam pencegahan peningkatan
angka mortalitas maternal yaitu : pengawasan prenatal care, pertolongan persalinan yang akurat
dan menjamin, pengawasan post partum care (pengawasan setelah melahirkan). Didalamnya
perawat maternitas bertanggung jawab memainkan peran aktif dalam membentuk sistem
perawatan kesehatan yang harus memenuhi, kebutuhan wanita saat ini (Boeke, 1991).
Sesuai kurikulum akper bethesda mahasiswa dituntut untuk melaksanakan asuhan
keperawatan pada klien dengan persalinan normal untuk membantu menurunkan angka
kematian ibu.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan pada Ny M.D dengan persalinan normal diRumah Bersalin
Kaeludan Girian atas
2. Tujuan Khusus
a.
Melaksanakan pengkajian keperawatan berupa wawancara yang bersifat data subjektif dan data
objekti yang dapat dilihat, diukur kebenarannya
Melakukan perencanaan keperawatan yang terdiri dari tujuan/kriteria hasil intervensi serta
rasionalisasinya
Mengevaluasi segala tindakan yang dilakukan apakah berhasil sesuai tujuan yang diharapkan
atau tidak
C. Metode Penulisan
1. Studi kepustakaan
Penulis menggunakan berbagai literatur yang berkaitan dengan materi dan saling mencocokkan
dan membandingkan untuk dipakai sebagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
2. Studi kasus
Mengambil satu kasus yang ditemui dilahan praktekkan dan menerapkan asuhan keperawatan
berpedoman pada proses keperawatan dan langkah-langkahnya meliputi : pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan
evaluasi keperawatan
3. Studi dokumentasi
Penulis mencari informasi tentang semua hal yang terjadi secara realistis melalui status
klien/catatan klien.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat mengembangkan kompetensi dan mengaplikasikan teori yang telah diperoleh ke lahan
praktek yaitu melakukan asuhan keperawatan maternitas. Penulis dapat memperoleh pengalaman
menolong klien/ibu dalam persalinan normal demi peningkatan SDM
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi pembentukan serviks serta pengeluaran janin
dan placenta dari ibu.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir
Persalinan normal adalah suatau proses dimana janin cukup bulan dengan placenta belakang
kepala masuk melalui jalan lahir dengan normal dan lahir secara spontan
2. Macam-Macam Persalinan
a.
Persalinan spontan
Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir
b. Persalinan buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya dengan forceps, sectio caesarea
c.
Persalinan anjuran
Persalinan terjadi bil abyi sudah cukup besar untuk hidup diluar tetapi tidak sedemikian besarnya
sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak dimulai
dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin
kerentanan otot rahim, selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan
estrogen dalam darah, tapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his
b. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot
rahim
c.
Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot makin rentan
d. Pengaruh janin
e. Teori prostaglandin
Peningkatan kadar prostaglandin dalam decidua mengakibatkan kontraksi myometrium pada
setip umur kehamilan atau pada/selama persalinan
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a.
Jalan lahir
Hal ini mengacuh kemampuan panggul dan jalan lahir dalam memungkinkan janin turun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :
Tipe panggul
Struktur panggul
Diameter PAP
Diamater PBP
Kemampuan uterus berdistensi, kemampuan serviks berdilatasi dan saluran vagina dan introitus
vagina berdistensi
b. Janin
Hal ini mengacuh pada janin dan kemampuan untuk bergerak melalui jalan lahir yang
berdasarkan fakotr berikut ini :
-
Ukuran kepala janin dan kemampuan kepala untuk moulase dalam jalan lahir
-
Presentase bagian janin yang masuk pertama kali dalam panggul ibu
Posisi janin : hubungan dari titik patokan dan bagian terendah janin dan panggul ibu
c. Tenaga
Mengacuh pada frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi uterus untuk menyebabkan pendataran
dan dilatasi serviks komplet
d. Psikis
Mengacuh pada keadaan psikologik klien, sistem pendukung yang tersedia persiapkan kelahiran
anak, pengalaman dan strategi koping
5. HIS
a.
Definisi
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari masa
kehamilan sebelum persalinan sudah ada kontraksi yahg disebut his pendahuluan atau his palsu.
His pendahuluan ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan lipat paha
tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari pinggang ke perut bagian bawah dan lipat paha
tidak tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his
persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat bahkan serig berkurang. His
pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada serviks.
His persalinan disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot waktu kontraksi, tekanan pada
ganglia dalam serviks dan segmen bahwa rahim oleh serabut-serabut otot-otot yang berkontraksi.
Kontraksi rahim bersifat otonom tidak dipengaruhi oleh kemaunan, walau begitu dapat
dipengaruhi dari luar misalnya rangsangan jari-jari tangan dapt menimbulkan kontraksi.
b. Macam-macam his
1. His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks
2. His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar dan biasanya disertai dengan keinginan
untuk mengejan
3. His pelepasan uri yang melepaskan uri
6. Pembagian Persalinan
a.
Kala I
Serviks membuka sampai 10 cm, kala I dinamakan juga kala pembukaan secara klinis dapat
dinyatakan partus mulai bila his dan (blood show) lendir campur darah ini berasal dari kapilerkapiler yang berada disekitar kanalis servikal.
Proses-proses serviks akibat his dibagi dalam 2 fase
1). Fase laten
Fase pertama dalam tahap persalinan, mulai dengan awitan persalinan sejati dan berakhir pada
dilatasi serviks 4 cm. Fase rata-rata kira-kira 8/10-20 jam untuk nulipara dan 3/6-14 jam untuk
multipara.
2). Fase aktif
Bila kontraksi meningkat sampai intensitasnya sedang dalam fase ini dan saat dilatasi dari 4-8
jam, klien menjadi lebih terlibat dan terfokus pada pross persalinan. Fase aktif berakhir kira-kira
1-2 jampada multipara, 3-4 jam pada nulipara. Janin turun pada jalan kira-kita 1 cm perjam pada
nulipara dan 2 cm pada multipara
Tanda-tanda kala I :
1). His kuat dan teratur serta intervalnya makin lama makin pendek
2). Pengeluaran lendir campur darah lewat vagina
3). Sering berkemih
4). Pada pemeriksaan sudah ada pembukaan
b. Kala II
Tahap pengeluaran mulai dengan dilatasi serviks penuh (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi. Ibu berupaya untuk mengejan terjadi secara involunter selama kontraksi yaitu 1,5-2 menit,
berakhir 60-90 detik
Tanda-tanda kala II
c.
His lebih teratur/terkoordinir, lebioh kuat dan intervalnya makin pendek yaitu antara 2-3 menit
Kala III
Persalinan tahap III mulai dengan kelahiran bayi yang disesuaikan dengan pelepasan da
pengeluaran placenta. Berakhir kapan saja 30 menit dengan rata-rata selama 3-4 menit pada
nulipara dan 4-5 menit pada multipara. Tahap ini paling pendek
d. Kala IV
Dalam kala ini diamati apakah ada/terjadi perdarahan post partum atau tidak. Beberapa hal yang
diamati :
1). Kelengkapan placenta dan selaput ketuban
2). Perkiraan jumlah darah yang hilang
3). Perineum
4). Keadaan ibu
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
Pengkajian
1. Data subjektif
a.
Biodata
Biodata Ibu
Nama
Ny M.D
Umur
27 tahun
Pekerjaan
IRT
Alamat
Pinokalan
Agama
Kristen protestan
Pekerjaan
IRT
Status
Kawin
Tgl Pengkajian
Nama
Tn P.T
Umur
34 tahun
Alamat
Pinokalan
Agama
Kristen protestan
Pekerjaan
Polisi
Suami
Biodata Ayah
luhan utama : Pada tanggal 19-10-2009 pkl 15.00 dirumah klien merasakan nyeri perut bagian bawah sampai
belakang dan keluar air dari vagina. Pukul 17.55 oleh suami, klien dibahwa rumah bersalin
kaeludan girian atas
1). Riwayat kehamilan sekarang
Gravid : 1
Para : 0, Ab : O
HPHT
13 januari 2009
HPL
20 oktober 2009
2x di klinik lidya
14 tahun
Siklus haid
28 hari teratur
Lamanya
4-5 hari
Banyaknya
3x ganti softex
Cair
Bau/warna
Gangguan
Tidak ada
Umur
Ke
keham
i lan
-
Persalinan
Umur
Keadaa
Tempat
Penolon
anak
n ibu
partus
g partus
Nifas
Jenis
persalina
n
-
Perlang
sungan
-
Ket
Lamanya
Makanan
menyusu
tambaha
i
-
n
-
4). Riwayat KB
Klien Belum pernah menggunakan KB
5)
Klien
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan mampu bekerjasama dengan orang lain, klien
tampak cemas dan gelisah akan proses persalinan yang akan dihadapi
-
Suami
Saat dikaji
Masalah
Mual dan Muntah
Nyeri ulu hati
Perut kembung
Sakit kepala
Pusing-pusing
Mudah Lelah
Nyeri Punggung
Kram otot
Poliuria/Dysuria
Sakit perut
Trimester I
.
c.
Pola sehari-hari
1). Nutrisi dan cairan
Di rumah
: Frekuensi : 3 x 1 hari
Jenis : nasi, ikan, sayur, buah
Napsu makan : Baik
Jumlah minum : 9-10 gelas/hari
Jenis : Air putih, kadang susu, lactamil
: Klien belum makan dan minum karena klien baru masuk klinik
Eliminasi
Di rumah
Saat dikaji
Pola istirahat
Di rumah
Di kaji
Personal hygiene
Di rumah
: Mandi 2 x 1 hari
Sikat gigi 2 x 1 hari
Cuci rambut 1 x 2 hari
Di kaji
Ketergantungan
Alkohol
: Tidak pernah
Rokok
: Tidak pernah
Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg
R : 20x/m
N : 80x/m
Sb : 360 C
b. Pemeriksaan fisik
TB : 152 cm
BB : 58 kg saat hamil
Head to toe
-
Kepala
Inspeksi
Leher
Inspeksi
Palpasi
Inspeksi
Inspeksi
Palpasi
-
Dada
Inspeksi
Buah dada : bentuk menggantung, putig susu menonjol, areola mamae : hiperpigmentasi,
kebersihan baik
: Pada puting susu dan areola mammae terdapat pengeluaran kolostrum
-
Perut
: Membesar kedepan, ada linea nigra, tidak ada striae livide, tidak ada sriae albicans
Palpasi
: -
Auskultasi
ekstrimitas
: Ekstremitas atas : tidak edema, pergerakan baik simetris kiri dan kanan
Ekstremitas bawah : edema, tidak ada varises, simetris kiri dan kanan
Palpasi
Perkusi
- vulva
Inspeksi : Anus mengembang, perineum mengembang
c.
Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan
d. Vagina toucher
Dilakukan oleh bidan Dan Mahasiswa Pukul 17.55
Pembukaan serviks
3-4 cm
n ibu
Presentase janin
Keadaan portio
Lunak
Keadaan ketuban
(+)/ada
Baik
Perlangsungan persalinan
1). Kala 1
Perkiraan kala I mulai jam 17.55
His
Pelepasan
Cairan Plasenta
Keadaan ketuban :
Keadaan DJJ
Teratur 12-12-12
Vesika urinarium
50 cc
Rectum
Edema, mengembang
: 144x/m
Klien bertanya kapan bayinya akan lahir dan apakah akan selamat
Ibu ingin mengejan setiap ada sakit
Pukul 20.00 dilakukan pemeriksaan dalam pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala H-IV, ibu
ingin mengedan
2) Kala II
Pukul 20.00 PD : pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala H-IV ibu ingin mengedan
Kontraksi uterus
Tampak sakit
Ibu mengatakan perutnya maskin sakit
Pukul 20.20 bayi lahir , spontam, letak belakang kepala, Apgar score 8-10, BB:3250 kg, PB:
50 cm
Pengobatan
TFU
Perdarahan
50 cc
Setinggi pusat
Kontraksi uterus
Baik
Jumlah perdarahan :
50 cc
Keadaan perineum :
TFU
Jumlah perdarahan :
200 cc
Kontraksi uterus
Baik
Keadaan ibu
Tampak sakit
Tindakan
Keluhan ibu
Tidak ada
4). Kala IV
Keadaan umum ibu:
TFU
Kontraksi uterus
Jumlah perdarahan :
Baik
200 cc
Kala I
cc
Kala II
50
cc
Kala III
200
Kala IV
100 cc
Jumlah
350 cc
Jumlah Perdarahan
cc
Jumlah kala
Kala I
2 Jam 25 menit
Kala II
- Jam 10 menit
Kala III
- Jam 10 menit
Jumlah
2 jam 45 menit
Pengelompokan data
Kala I
Data subjektif
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah sampai belakang
2. Ibu bertanya-tanya tentang kandungannya, kapan bayinya akan lahir dan apakah akan selamat
Data objektif
1. Keluar lendir campur darah dari vagina
2. Ekspresi wajah tampak meringis
Kala II
Data subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya semakin sakit
2. Klien mengatakan timbul rasa ingin mengedan dan BAB
Data objektif
1. Keluar lendir campur darah
2. Perineum dan anus mengembang
3. Klien mulai mengedan
4. His semakin kencang
5. PD : pembukaan lengkap, ketuban (-)
Kala III
Data subjektif :
1. Klien mengatakan Nyeri perut
Data objektif
1. Placenta belum lahir
2. TFU setinggi pusat
3. Kontraksi uterus : baik
4. Perdarahan 300 cc
5. TD: 110/80, N: 100x/m, R: 24x/m
6. Adanya ruptur perineum tingkat II, panjang 2 c,
Kala IV
Data subjektif
1. Klien mengatakan merasa lelah
Data objektif
1. Klien tampak lelah
2. TFU 2 jari dibawah pusat
3. Perdarahan 50 cc
4. Luka di bagian labia mayora
5. Kontraksi uterus baik
6. TD: 110/80, N: 80x/m, R: 20x/m
Analisa data
Kala I
N
o
1
Data
Ds
Penyebab
Peningkatan estrogen
dari vagina
- Auskultasi BJA 12-12-12,
144x/m
- His jarang tidak teratur
Kontraksi serebri
Masalah
Nyeri
R: 20x/m
Ditransmisikan
Ds
-
Ibubertanya-tanya tentang
kandungannya,
persalinan
Kecemasa
n
kapan
Do
-
Kala II
N
Data
o
1
Ds
Penyebab
Penurunan bagian terendah anak
- Ibu mengatakan
perutnya semakin sakit
- Ibu mengatakan rasa
uterus da vagina
Keluar lendir campur
darah
-
Transisi
Masalah
Nyeri
Kala III
No
1.
Data
Penyebab
Bayi Lahir
Ds
-Klien
mengatakan
Masalah
Resiko
Perdarahan
Do
-Perdarahan 200 cc
Pelepasan plasenta
- TD: 110/80mmHg, N:
100x/m, R: 20x/m
Resiko Perdarahan
Data
Ds
Penyebab
Luka di labia mayora
Do
Infeksi
Pintu masuk kuman
Masalah
Resiko
Resiko infeksi
2.
Ds
Proses Persalinan
Kelelahan
Penggunaan
kekuatan
energi
mengedan
dan
yang
Kelelahan
80x/m, R:24x/m
1.
Resiko perdarahan b/d placenta belum lahir ditandai dengan Klien mengeluh sakit perut,
placenta belum lahir, TFU setinggi pusat, kontraksi bai perdarahan 200 cc, TD 110/80 mmHg,
N: 100x/m, R: 24x/m.
Kala IV
1. Resiko Infeksi b/d Luka robek di bagian labia yang ditandai dengan adanya luka di bagian labia
mayora.
2. Kelelahan b/d proses persalinan ditandai dengan ibu mengatakan merasa lelah, ibu tampak lelah,
klien tampak lelah, TFU 2 jari di bawah pusat, Perdarahan 50 cc, Kontrksi uterus kuat.
Ny mM.D
Umur :
27 Tahun
Kala I
No
1
Nyeri b/d
Perencanaan Keperawatan
Tujuan/Kriteria
Intervensi
Rasional
Hasil
Setelah
1. Observasi BJJ, 1. Suatu gambaran
kontraksi uterus
dilakukan
his, pembukaan
mengenai
pembukaan ja
ditandai dengan
tindakan
jalan lahir
kemajuan proses
ibu mengatakan
keperawatan
persalinan
pembukaan 3
selama 1 jam,
bawah sampai
ibu mampu
Diagnosa
Keperawatan
Im
18.001. Mengobserva
letak belakan
2. Mengajarkan
2. Ajarkan teknik
wajah meringis,
keluar lendir
yang dirasakan
campur darah,
akibat
auskultasi BJJ
peningkatan
144x/m, his
kontraksi uterus,
mengedan yang
dengan kriteria :
baik
teratur,
Jam
relaksasi
2. Teknik relaksasi
dapat mengurangi
dari hidung d
nyeri
lahan melalui
- His semakin
yaitu dengan
mengedan yang
3. Mengajarkan
baik
baik
4. Massase dapat
4. Melakukan m
mengurangi fokus
daerah tulang
N:80x/m,
pada tulang
his
perutnya
yang dirasakan
semakin sakit
his
R:20x/m
- Ibu mengatakan
5.. Memenuhi
kebutuhan cair
5. Menganjurka
minum jika ti
ibu untuk
meningkatkan
persiapan proses
menghadapi p
persalinan
6. Persiapan untuk
menolong
6. Siapkan partus set, persalinan dan
6. Menyiapkan
-
1/2 koche
hecting set,
untuk persiapan
2 klem
pakaian bayi,
selesai persalinan
Gunting e
Gunting t
Pita tali p
Gaas secu
Kateter lo
Handscoe
pakain ibu
Menyiapkan
-
Nalfuder 1
Jarum oto
Jarum kul
Gaas secu
Benang ca
Menyiapkan
-
Gurita 1 b
1 baju len
1 baju len
Cidako 2
1 pasang k
1 pasang k
4 buah loy
Menyiapkan
-
Pakaian b
Pakaian d
Gurita
Softex
Kecemasan b/d
Setelah
lama menunggu
dilakukan
singkat dan
mengetahui bahwa
ibu, bahwa pr
proses persalinan
tindakan
sederhana bahwa
adanya perbedaaan
setiap anak be
ditandai dengan
keperawatan
proses persalinan
proses persalinan
ibu bertanya-
selama jam
tanya mengenai
kecemasan itu
berbeda-beda
kehamilanya,
dapat hilang
kapan bayinya
dengan kriteria
mental dan
mengurangi
spiritual pada
apakah akan
dan gelisah
agar dapat
kecemasan ibu
menghadapi p
selamat ekspresi -
Ibu mampu
dengan baik y
wajah tampak
menghadapi
persalinan dengan
untuk selalu b
proses persali
dengan baik
melibatkan ke
Ekspresi wajah
memberikan d
tenang
-
2. Beri dukungan
3. Yakinkan ibu
1. Menjelaskan
2. Memberikan
ketenangan pada
persalinan
3. Menambahkan
2. Memberikan
menghadapi p
Klien tampak
bahwa semu
rileks
tindakan perawat
pada setiap
menjelaskan b
dapat membantu
tindakan sehingga
cara-cara ters
dalam proses
ibu dapat
dan reaksi me
persalinan
melakukannya
persalinan da
keluarga sangat
persalinan
berpengaruh dalam
proses persalinan,
menurunkan cemas
3. Meyakinkan
baik sesuai ya
Kala II
No
1
Nyeri b/d
Perencanaan Keperawatan
Tujuan/Kriteria
Intervensi
Rasional
Hasil
Setelah 2 jam 1. Dekatkan alat 1. Sebagai persiapan
penurunan bagia
dilakukan
partus di dekat
memulai tindakan
terendah anak
tindakan
pasien
menolong
ditandai dengan
keperawatan, ibu
ibu mengatakan
dapat
perutnya
menyesuaikan
semakin sakit,
dengan nyeri
timbul
yang dirasakan,
dorsal recumben
keinginan untuk
dengan kriteria
dorsal
Ibu dapat
recumbent
benar membantu
lendir campur
mengedan
3. Bimbing klien
dengan baik
cara mengedan
penurunan bagian
yang baik
terendah
memegang kedu
Diagnosa
Keperawatan
BAB, keluar
perineum
Jam
Implemen
20.05 1. Mendekatkan pa
disiapkan didek
persalinan
2. Mempermudah
kelancaran proses
persalinan
memudahkan
3. Mengajarkan tek
mengembang,
dengan selamat
His semakin
mendapatkan
dagu mendekat
kencang,
atau komplikasi
gambaran jelas
kearah pusat
pembukaan
lengkap,
4. Membantu
2. Mengatur posisi
tengah paha, ke
ketuban (-)
5. Memenuhi
kebutuhan cairan
5. Beri minum
dan memberi
energi dalam
menghadapi proses
persalinan
5. Memberi minum
6. Sebagai langkah
ada his
awal memulai
tindakan
keperawatan dalam
6. Cuci tangan
sebelum
melakukan
upaya pencegahan
infeksi
7. Membantu proses
tindakan
persalinan agar
selanjutnya
dapat berjalan
6. Mencuci tangan
tindakan selanju
dengan baik
7. Tolong
persalinan
7. Menolong persa
sebagai berikut
- Memakai han
- Melakukan v
- Membentangkan
bokong
- Membimbing ib
mengedan, anus
perineum meno
bayi semakin be
mengedan seper
kristeller
- Tangan kanan m
perineum duk st
mengikuti kepa
lahirlah dahi, m
- Segera setelah
dilarang untuk m
menyokong diu
meraba leher ba
dilonggarkan/di
untuk mengadak
untuk melahirka
kanan memegan
kepala bayi
- Melakukan tarik
melahirkan bahu
letaka belakang
- Penolong yang l
dengan penghis
membersihkan j
menangis denga
bayi benrpas de
memberi inj. Ok
IM
umbilikus kemu
menggunting ta
antara ke 2 klem
diletakkan diata
dengan bethedin
bethadine komp
pemeriksaan he
Kepala
datar, ubun-ubu
cm
Mata
Simetris, tidak a
perdarahan
Telinga
Simetris, bentuk
kanalis auditoriu
pengeluaran sek
Hidung
hidung, pengelu
sedikit
Mulut
Bibir simetris, p
biopalatoskisis
Pergerakan lehe
Dada
Pergerakan pern
LD:32 cm
Perut
LP : 30 cm, lem
basah
Punggung
punggung : baik
Ekstremitas a
Simetris, perger
lengkap
Ekstremitas b
Simetris, perger
lengkap, pendek
Genetalia
Laki-laki, penis
terdapat 2 buah
Anus
pengeluaran me
-
Menimbang BB
Mengukur TB b
Membungkus b
pada perawatan
-
Mengukur TFU
kontraksi kuat, j
cc
-
Memeriksa peri
robekan, terdapa
Kala III
No
1
Resiko
Perencanaan Keperawatan
Tujuan/Kriteria
Intervensi
Rasional
hasil
Setelah jam 1. Kosongkan 1. Tidak menekan
perdarahan b/d
dilakukan
placenta belum
tindakan
placenta lahir
lahir ditandai
keperawatan,
dengan lengkap
dengan klien
tidak terjadi
mengatakan
perdarahan yang
masase ringan
kontraksi uterus
melakukan mass
perutnya
berlebihan dan
pada fundus
sehingga plasenta
semakin sakit,
placenta dapat
uteri
lahir
uterus
placenta belum
lahir dengan
lahir, TFU
lengkap
Diagnosa
Keperawatan
setinggi pusat,
2. Berikan
3. Lihat tanda
2.Mempertahankan
3. Mengetahui
Jam
Implementasi
20.30 1. Mengosongkan k
dengan menggun
logam jumlah ur
2. Mengetengahkan
3. Melihat apakah p
lepasnya
lepasnya placenta
placenta
dari endometrium
menggunakan m
kontraksi (+),
perdarahan
menekan ringan
200 cc
berarti placenta b
endometrium dan
placenta sudah le
endometrium. Pl
3. Melahirkan place
3. Lahirkan
placenta
perdarahan
Pertahankan posi
recumbent. Anju
tidak mengejan,
perlahan-lahan d
cara digulung pa
tangan kanan. Ta
menekan ringan
Tangan kanan me
keluar seluruhny
membantu tanga
mengeluarkan pl
cara memutar-mu
lengkap. Setelah
ditekan ringan la
mengeluarkan gu
darah/stosel, ibu
ergometrik 1 amp
diletakkan di tem
tersedia,
Memeriksa place
- Panjang tali pu
- Warna : merah
- Kotiledon : len
- Selaput : lengk
Mengukur TFU :
pusat, kontraksi b
4. Melakukan peme
mayora kiri
jalan lahir
di lakukan.
jelaskan pada
ibu apabilah 6. untuk mengawasi
ada robekan
perdarahan yang
terjadi
6.perdarahan 200
tidak
6.Awasi
7. untuk
perdarahan dan
mengidentifikasika
jalan lahir
n kemajuan dan
7. mengobsevasi TT
untuk kalaIII
kemunduran
7. observasi TTV
KALA IV
Rasional Jam
Implementasi
Diagnosa
Tujuan/kriteria Intervens
keperawatan
1.
keperawatan
Resiko infeksi b/d Luka
Hasil
Setelah
i
1. Rawat
1. untuk
21.0
dilakukan
luka di
mencegah
tindakan
bagian
terjadinya
2. Menjahit dengan 6
keperawatan
labia
infeksi
selama 2 jam
mayora
infeksi tidak
kiri
2. agar
perineum
terjadi
2. jahit di
perdaraha
4. Mengganti pembalu
daerah
berakhir
1. Merawat luka di ba
3. Melakukan Vulva h
ruptur
3.
3. untuk
monitor
mengetahui
keadaan
interfensi apa
klien
yang akan
dilakukan
No
Diagnosa
Keperawatan
4.ganti
4Pembalut yang
pembalut
tidak diganti
dan
merupakan
lakukan
pintu masuk
vulva
mikroorganism
hgine
Perencanaan Keperawatan
Tujuan/Kriteria
Intervensi
Rasional
Jam
2.
Kelelahan b/d
hasil
Setelah 2 jam
proses
dilakukan
dan observasi
perkembangan kesehatan
tanda-t
persalinan
tindakan
tanda-tanda vital
perdar
ditandai dengan
keperawatan,
partum
200cm
ibu mengatakan
kelelahan dapat
mmHg
merasa lelah,
berkurang
R:24x/
klien tampak
lelah,
dengan kriteria
perdarahan 50 -
Ibu mengatakan
cc, Kontraksi
tidak lelah
uterus kuat,
Ibu dapat
TFU 2 jari
melakukan
dibawah pusat.
aktivitas/
perawatan pada
uterus
2. Menga
2. Mengetahui apabila ada
uterus,
perdarahan
kontra
3. Pakaikan gurita
3. Mema
22.45
kesegaran dan
4. Beri makanan dan
kenyamanan
4. Memb
minum
4. Memulihkan energi yang
5. Anjurkan untuk
22.50
5. Menga
istiraha
5. Mengurangi dan
6. Pindahkan ibu
ibu
6. Memid
gabung dengan
bayinya
7. susukan bayi pada
ibu
mengg
yang k
minum
bayi secara
optimal
21.00 1. Menga
diruan
6. Dapat tercipta hubungan
22.00
bayiny
7. Menyu
B. Saran
1. Sebagai petugas kesehatan yang belum diploma III diharapkan melanjutkan kenjenjang yang
lebih tinggi demi mencapai SDM yang lebih berkualitas dan berdaya saing
2. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien, diharpkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dengan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan prosedur antara
lain : menjaga kester
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermik, Jansen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta. EGC, 2004
Barbara R, Staright, Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Edisi 3 Jakarta EGC 2004
Hamilton Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 1995
Ida bagus Gde Manuaba Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan, Jakarta EGC.1998
Marilyn E. Doenges. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2 Jakarta EGC 2001