Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Latar Belakang
Komunikas menurut Onong U. Effendy (2003) adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap,
pendapat atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun melalui media (tidak
langsung). Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya
bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan
efek. unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Media Massa adalah salah satu unsur komunikasi yang merupakan sarana
untuk menyampaikan pesan kepada pembaca (komunikan). Salah satu media
massa tersebut adalah media cetak (koran). Pesan yang disampaikan dapat berupa
iklan maupun berita lainnya.
Iklan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang cukup dikenal
sebagai instrument pemasaran dalam menawarkan sebuah produk atau jasa kepada
khalayak. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna,
kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan
dengan suatu produk atau merek, dengan upaya untuk dapat mempengaruhi
perilaku konsumen dalam menilai sebuah produk yang ditawarkan.
Perkembangan iklan dan periklanan (advertising) di dalam masyarakat
konsumer dewasa ini telah memunculkan berbagai persoalan sosial dan kultural
mengenai iklan, khususnya mengenai tanda (sign) yang digunakan, citra (image)
yang ditampilkan, informasi yang disampaikan, makna yang diperoleh, serta
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah komunikasi berasal dari kata komunism yang berarti membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi juga berasal dari kata communico yang berarti membagi.
Menurut Aristoteles, ada tiga unsur komunikasi yaitu siapa yang
berbicara, apa yang akan dibicarakan dan siapa yang akan mendengarnya.
Pandangan Aristoteles ini menurut sebagian besar ahli komunikasi dinilai lebih
tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi publik dalam bentuk pidato atau
retorika. Hal ini disebabkan karena di zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk
komunikasi yang sangat populer bagi masyarakat Yunani.
Menurut Everett M Rogers, Pengertian Komunikasi adalah suatu proses
di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya, yang pada akhirnya akan menimbulkan saling
pengertian yang mendalam.
Menurut Arthur
Trenholm,
Pengertian
Komunikasi ialah
bentuk
interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, baik itu dengan
sengaja ataupun yang tidak disengaja. Komuniasi ini tidak terbatas pada bentuk
komunikasi menggunakan bahasa verbal, namun juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, teknologi dan seni.
merupakan
suatu
makna, dan membaca adalah proses menemukan makna yang terjadi ketika
pembaca berinteraksi atau bernegoisasi dengan teks (Fiske, 2004, p. 10)
3. Media
Media ialah salah satu dari unsur unsur komunikasi. Media yang dimaksud di
sini sebagai alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuknya, Contohnya : dalam komunikasi pribadi pancaindera dianggap
sebagai media komunikasi.
4. Penerima
Penerima merupakan salah satu dari unsur unsur komunikasi. Penerima adalah
pihak yang nantinya akan menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima ini bisa saja terdiri atas satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, negara atau partai. Penerima sebagai elemen yang penting dalam
proses komunikasi karena penerima yang menjadi sasaran dari komunikasi.
5. Pengaruh atau Efek
Pengaruh adalah salah satu dari unsur unsur komunikasi. Efek atau Pengaruh
adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, apa yang dilakukan, apa yang
dirasakan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini
bisa terjadi pada sikap, tingkah laku dan pengetahuan. Oleh sebab itu, pengaruh
dapat juga diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, tindakan dan sikap seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
6. Tanggapan Balik
Tanggapan balik ialah salah satu dari unsur unsur komunikasi. Umpan balik
merupakan salh satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.
Sebenarnya umpan balik juga berasal dari unsur lain seperti media dan pesan,
meskipun pesan belum sampai pada penerima. Contohnya : sebuah konsep
surat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan
sebelum sampai ke tujuannya. Hal ini menjadi tanggapan balik yang diterima
oleh sumber.
7. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu dari unsur unsur komunikasi. Lingkungan
merupakan faktor faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
komunikasi. Faktor lingkungan digolongkan ke dalam empat macam, yaitu
lingkungan psikologis, lingkungan sosial budaya, lingkungan fisik dan dimensi
waktu.
Menurut Ensklopedia Indoensia, iklan adalah suatu pesan tentang
barang/jasa (produk) yang dibuat oleh produser/pemrakasa yang disampaikan
lewat media (cetak, audio, elektronik) yang di tujukan kepada masyarakat.
Tujuan iklan adalah agar masyarakat tertarik untuk membeli atau menggunakan
barang atau jasa tersebut.
membuat pelbagai pilihan tentang apa yang dapat diartikan, kekuasaan untuk
menerima atau menolak apa yang diinformasikan (Burton, 2008, h. 205).
Membentuk pengetahuan tidak saja berdasarkan fakta, akan tetapi kemampuan
dalam menganalisa dan interpretasi. Ketika pengetahuan dan pengalaman kita
kurang dalam memahami sesuatu, tentunya dapat mengakibatkan terjadi
kesalahpahaman dalam memahami sesuatu yang dimaksud.
Menurut Parr dan Baker yang dikemukakan Chaney (Chaney, 2009, h.
219) Seberapa jarang orang menunjuk secara ketat pada persoalan estetika. Justru
pilihan mereka tampak menentukan melalui percampuran kompleks dari masalahmasalah publik dan privat: sentimentalitas, fantasi, keyakinan pribadi, kesadaran
atau usia dan gender, kepekaan terhadap fashion, dan seringnya berganti citra diri,
bergabung dengan tradisi yang lebih publik tentang kelas, status sosial, dan
persetujuan atas kesetaraan .
Berdasarkan fungsi utama dari media adalah untuk menciptakan sebuah
realitas, sehingga peran media menekankan pada individual bahwa mereka dilihat
sebagai representasi dari kelompok- kelompok sosial tertentu, media akan
membawa kekuatan teks untuk di hadirkan dalam realitas atas ideologi-ideologi
yang dibentuk.
Iklan Tidak saja harus dipandang dan dipahami sebagai bentuk komunikasi
yang menawarkan sesuatu saja, iklan seharusnya bukan hanya iklan jujur, bukan
hanya artistik, namun lebih dari itu iklan yang baik adalah iklan yang didalamnya
mempunyai nilai-nilai sosial, edukasi, dan tidak bertentangan dengan nilai- nilai
yang ada dalam masyarakat.
Sebuah pesan yang selalu disampaikan secara terus menerus pada suatu
media diduga menyisir para pembacanya yang tidak setiap hari berkesempatan
membaca iklan tersebut agar dapat mempengaruhi orang yang membacanya
sehingga tertarik dan membeli produk atau jasanya yang diiklankan tersebut.
Menurut efektifitasnya, iklan dapat dibagi menjadi iklan yang efektif dan
iklan yang tidak efektif. Iklan Efektif adalah iklan yang dapat menyampaikan
informasi dari pemasang iklan kepada penerima iklan. Faktor-faktor yang
menentukan kefektifan suatu iklan antara lain kepadatan materi, kesederhanaan
bahasa, dan lain-lain. Sedangkan Iklan tidak Efektif Kebalikan dari iklan efektif
adalah iklan tidak efektif. Secara sederhana, iklan tidak efektif adalah iklan yang
tidak mampu menyampaikan informasi dari pemasang iklan kepada pembaca
iklan. Entah karena terlalu panjang, bertele-tele, atau bahasa yang terlalu rumit
dan kurang dipahami oleh penerima iklan.
Adapun syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penlitian, misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dan lain-lain secara holistik dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata
dan bahasa pada suatu konteks khusus (Moleong, 2004:6).
Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data
berupa kata-kata tertulis maupun lisan, dan bergantung pada pengamatan manusia
terhadap lingkungannya sendiri dan dalam berhubungan dengan orang-orang
disekitarnya.
Pada penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif, dengan
pendekatan deskriptif. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa Penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya. (Moleong, 2000:3).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengidentifikasikan
pesan dalam tampilan iklan yang terdiri dari teks dan gambar. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan mencatat isi dokumen, mengarsip, dan
memotret. Selain itu dilakukan pula studi kepustakaan berupa buku cetak maupun
elektronik serta artikel atau jurnal ilmiah yang berhubungan dengan landasan
penelitian dan mempunyai keabsahan.
10
Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan adalah analisis isi (content
analysis) dari sebuah iklan tentang maskulinitas (kejantanan pria) pada koran
harian Radar Banjarmasin yaitu Mak Erot.
12
Attention
Interest
Desire
Conviction :
Decision
Action
tersebut
diharapkan
konsumen
dapat
melakukan
pembelian
13
panjang, kuat dan tahan lama), bahwa hal tersebut merupakan lambang
14
keperkasaan (Maskulin) bagi sebagian besar kaum Adam. Karena dinilai dapat
memberikan kepuasan bathin bagi pasangannya. Ukuran dapat meningkatkan rasa
percaya diri (confidence) bagi pemiliknya, dan memberikan stimulus untuk
membaca iklan tersebut dan mencoba menggunakan/membeli produknya.
Maskulinitas adalah
konsep-konsep
gender
tentang
perilaku
yang
dibangun secara sosial dan pada umumnya terkait dengan laki-laki. Tidak ada satu
model
tunggalmaskulinitas karena
secara
berbeda pada suatu konteks budaya tertentu dan konteks waktu tertentu.
Terminologi maskulin sama halnya jika berbicara mengenai feminin.
Maskulin merupakan sebuah bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-laki.
Laki-laki tidak dilahiran begitu saja dengan sifat maskulinnya secara alami,
maskulinitas dibentuk oleh kebudayaan. Hal yang menentukan sifat perempuan
dan laki-laki adalah kebudayaan (Barker, dalam Nasir, 2007:1). Secara umum,
maskulinitas tradisional menganggap tinggi nilai-nilai, antara lain kekuatan,
kekuasaan, ketabahan, aksi, kendali, kemandirian, kepuasan diri, kesetiakawanan
laki-laki, dan kerja. Di antara yang dipandang rendah adalah hubungan
interpersonal, kemampuan verbal, kehidupan domestik, kelembutan, komunikasi,
perempuan, dan anak-anak (Nasir, 2007: l). Dalam kehidupan sosial, dengan
tradisi maskulin yang semacam ini, laki-laki dianggap gagal jika dirinya tidak
maskulin. Kebanyakan laki-laki ditekan untuk menjadi maskulin. Berpenampilan
lemah, emosional, atau berlaku inefisien secara seksual merupakan suatu ancaman
utama terhadap percaya diri laki-laki. Menurut ensiklopedi wikipedia (http://
www.wikipedia.co.id.), maskulinitas disebutkan sebagai manhood atau kelelakian.
15
DAFTAR PUSTAKA
18
19
20