Sie sind auf Seite 1von 16

AKSEPTOR BARU KB SUNTIK 1 BULANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N USIA 38 TAHUN P4004 Ab000 DENGAN AKSEPTOR BARU
KB SUNTIK 1 BULANAN
DI PUSKESMAS DONOMULYO MALANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga berencana merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan
anak, karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
dalam upaya safemotherhood pilar yang diutamakan adalah tentang keluarga berencana yang
memastikan bahwa setiap orang atau pasangan mempunyai akses ke informasi dan pelayanan KB
agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan dan jumlah anak Sesuai dengan tujuan
pembangunan kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi semua warga
negara agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum serta untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010, maka pembangunan dan
pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dianggap penting. Untuk mencapai tujuan tersebut,
penggarapan program nasional KB diarahkan pada sasaran langsung yaitu pasangan usia subur (15
49) dengan jalan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif (Jica, 2003).
Untuk dapat meningkatkan keluarga yang berkualitas di wilayah Indonesia, serta dapat
menekan angka kematian dan kesakitan ibu, maka pemerintah mencanangkan program keluarga
berencana ( KB ) bagi seluruh Indonesia. Program keluarga berencana ini memiliki misi untuk
menekan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam upaya
meningkatkan kualitas keluarga. Salah satu metode dari kontrasepsi hormonal dalam bentuk injeksi
adalah KB suntik 1 bulan
Kontrasepsi jenis KB suntik 1 bulan (cyclofem) di Indonesia semakin banyak dipakai karena
memiliki efektifitas yang tinggi, pemakaian yang praktis, harganya relative murah dan aman
(Manuaba, 2002).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.N Usia 38 tahun P4004 Ab000 dengan akseptor baru
KB suntik 1 bulan diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada klien secara
komprehensif dan sesuai dengan standart kebidanan yang berlaku.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan kebidana diharapkan mahasiswa dapat :
1.
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien yang meliput data subyektif dan obyektif
secara komprehensif.
2.
Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa krbidanan berdasarkan data subyektif dan obyektif.
3.
Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial yang mungkin terjadi.

4.
5.
6.
7.
8.

Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera terhadap klien jika terjadi masalah
potensial.
Mahasiswa mampu membuat intervensi atau rencana yang akan dilaksanakan pada klien.
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan dari rencana yang sudah dibuat.
Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi yang telah dilaksanakan dan melakukan asuhan
selanjutnya.
Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara baik dan menyeluruh.

1.3
1.

Manfaat
Bagi petugas kesehatan
Dapat memberikan pelayanan yang baik pada klien dalam hal kontrasepsi sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarakat pada umumnya dapat memberikan KIE dengan jelas
kepada klien.

2.

Bagi Masyarakat
Dapat mengatur jarak kelahiran dan dapat merencanakan jumlah anak yang diinginkan oleh suatu
keluarga.

1.4
1.

Metode Penulisan
Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada klien.
Observasi yaitu dengan melakukan pemantauan dan melihat tindakan yang dilakukan pada
klien.
Praktek langsung yaitu dengan melakukan tindakan yang dilakukan pada klien secara langsung.
Dokumentasi status yaitu dengan cara melihat pada pencatatan data, pendokumentasian mengenai
klien di puskesmas.
Studi kepustakaan yaitu dengan membaca dan meninjau kasus yang diangkat pada buku atau
literatur yang ada.

2.
3.
4.
5.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I
: PENDAHULUAN
Meliputi Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan
BAB II
: TINJAUAN TEORI
Berisi tentang Konsep Keluarga Berencana, Konsep KB suntik 1 bulan, dan Konsep Manajemen
Asuhan Kebidanan.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Membahas tentang Pengkajian Data, Identifikasi Masalah/ Diagnosa, Identifikasi Masalah Potensial,
Identifikasi Kebutuhan Segera, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisikan tentang pembahasan adanya kesenjangan antara teori dengan kasus dan praktek
dilapangan
BAB V
: PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Keluarga Berencana
2.1.1 Definisi Keluarga Berencana

2.1.2
1.

2.

1)
2)
3)
2.1.3
1.
2.
1)
2)
3.
4.
2.1.4
1.
1)
2)
3)
2.
1)
2)
3.
1)
2)
4.
1)
2)
3)
5.
1)

KB adalah suatu usaha guna merencanakan dan mengatur jarak kehamilan sehingga
kehamilan dapat dikehendaki pada wakyu yang diinginkan (Saifuddin, 2003:32).
KB adalah tindakan yang membantu individu atau pemasangan suami istri untuk
mendapatkan obyek tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga ( WHO, 2002).
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu wilayah keluarga dengan cara mengatur jarak kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan Khusus
Penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh
kebijaksanan :
Fase menunda perkawinan
Fase menjarangkan kehamilan
Fase menghantikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan
Pola Dasar Kebijakan Program KB
Pola dasar kebijakan program KB pada waktu itu antara lain :
Menunda perkawinan dan kehamilan sekurang kurangnya sampai berusia 20 tahun.
Menjarangkan kelahiran dan dianjurkan menganut system keluarga
Catur warga adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak.
Panca warga adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan 3 anak.
Hendaknya besarnya keluarga dicapai dalam usia reproduksi sehat yaitu sewaktu umur antara
20 30 tahun.
Mengakhiri kesuburan pada usia 30 35 tahun.
Manfaat KB Untuk Kesehatan
Untuk Ibu
Mencegah kehamilan yang berulang kali dalam waktu pendek
Mencegah keguguran yang menyebabkan kurang darah.
Mencegah terserangnya penyakit infeksi dan kelelahan.
Untuk Anak anak yang dilahirkan
Anak yang dilahirkan akan mendapatkan sambutan dari ibu dalam keadaan sehat sehingga :
Tumbuh secara wajar sebelum lahir.
Sesudah lahir, mendapat pemeliharaan dan makanan yang sesuai dari ibunya.
Untuk Ayah
Memberi kesempatan kepadanya agar dapat :
Memperbaiki keadaan fisiknya
Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu
luang untuk keluarga.
Untuk anak-anak lainnya
Memberi kesempatan untuk :
Perkembangan fisik, karena setiap anak memperoleh jarak dan jatah makanan yang cukup.
Perkembangan mental dan emosi yang cukup banyak
Memberi kesempatan pendidikan yang lebih baik karena pendapatan tidak habis buat hidup saja
Untuk Seluruh Keluarga
Meningkatkan kesehatan fisik, mental dan emosi dari setiap anggota keluarga

2)
3)
4)
2.1.5
1.
1)
2)
3)
4)
5)
2.
1)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

2)
a.
b.
c.
d.
3)
a.
b.
c.
d.
e.

Suatu keluarga yang direncanakan dengan baik memberi yang nyata bagi generasi yang akan
datang
Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk mendapatkan pendidikan
Suatu keluarga yang direncanakan dengan baik dapat memberi sumbangan yang lebih banyak untuk
kesejahteraan lingkungan.
Memilih Metode Kontrasepsi
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik ialah :
Aman dan tidak berbahaya
Dapat diandalkan
Dapat diterima oleh orang banyak
Pemakaian jangka lama
Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh dokter
Faktor faktor dalam memilih metode kontrasepsi :
Faktor pasangan motivasi dan rehabilitasi
Umur
Gaya hidup
Frekwensi senggama
Jumlah keluarga yang diinginkan
Pengalaman dengan kontrasepsi yang lain
Sikap kewanitaan
Sikap kepriaan

Faktor Kesehatan kontraindikasi absolute dan relatif


Status kasehatan
Riwayat haid
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan panggul
Faktor metode kontrasepsi penerimaan dan pemakaian berkesinambungan :
Efektifitas
Efek samping minor
Kerugian
Komplikasi-komplikasi yang potensial
Biaya

2.2 Konsep KB Suntik 1 Bulan (Cyclofem)


2.2.1 Pengertian
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medrogsi progestaron asetat dan 5 mg estradiol
sipinoat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg noretrindon enoat dan 5 mg
estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Saifuddin, 2003;84).
2.2.2 Cara Kerja
1.
Mencegah ovulasi
2.
Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
3.
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4.
Menghambat gamet ke tuba
2.2.3 Efektifitas
Sangat tinggi (0,1 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
2.2.4 Keuntungan Kontrasepsi

1.
Resiko terhadap kesehatan kecil
2.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3.
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4.
Jangka panjang
5.
Efek samping sangat kecil
6.
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
2.2.5 Keuntungan Non Kontrasepsi
1.
Mengurangin jumlah perdarahan
2.
Mengurangu nyeri saat haid
3.
Mencegah anemia
4.
Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
5.
Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6.
Mencegah kehamilan ektopik
7.
Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
8.
Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopouse
2.2.6 Kerugian
1.
Terjadi perubahan pada pola haid seperti tidak teratur, perdarahan bercak atau perdarahan
selama sampai 10 hari
2.
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan
kedua dan ketiga
3.
Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari
untuk mendapatkan suntikan
4.
Efektifitasnya berkurang bila digunaan bersamaan dengan obat-obat epilepsy atau obat
tubercolusis
5.
Dapat menimbulkan efek samping yang serius seperti jantung, stroke, bekuan darah pada paru
atau otak yang kemungkinan timbulnya tumor hati
6.
Panambahan berat badan
7.
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan terhadap infeksi menular seksual, hepatitis B
atau intervensi virus HIV
8.
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
2.2.7 Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
1.
Hamil atau diduga hamil
2.
Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
3.
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
4.
Penyakit hati akut
5.
Usia > 35 tahun yang merokok
6.
Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (>180 / 110 mmHg)
7.
Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis
> 20 tahun
8.
Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain
9.
Keganasan payudara
2.2.8 Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
1.
Usia reproduksi
2.
Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
3.
Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitasnya tinggi
4.
Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
5.
Anemia
6.
Nyeri haid hebat
7.
Riwayat kehamilan ektopik

8.
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
2.2.9 Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi
1.
Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi
tambahan
2.
Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak hamil. Klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau penggunaan metode kontrasepsi yang lain
selama masa waktu 7 hari
3.
Bila klien pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama diberikan,
asal saja dapat dpastikan ibu tidak hamil
4.
Bila pasca persalinan 3 minggu dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan
5.
Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat diberikna atau dalam waktu 7 hari
6.
Ibu dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan dan ingin mengganti
dengan kontrasepsi hormonal kombinasi, selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelimnya
secara benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa menunggu haid. Bila ragu-ragu perlu
dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
7.
Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin mengganti
dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal
kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
8.
Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan
suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat diberikan asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil
dan pemberiannya tanpa menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1 7 siklus haid
metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya IUD dan ingin menggantinya dengan
suntikan kombinasi, maka sutikan pertama diberikan hari 1 7 siklus haid. Cabut segera IUD.
2.2.10 Cara Penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intra muscular dalam. Klien
diminta setiap minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi
gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang sudah diberikan, asal
saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.
2.2.11 Instruksi Untuk Klien
1.
Klien harus kembali ke dokter untuk mendapat suntikan kembali setiap 4 minggu
2.
Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter/petugas kesehatan untuk
memastikan hamil atau tidak
3.
Jelaskan efek samping tersering yang juga didapat pada penyuntikan dan apa yang harus
dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala atau nyeri payudara serta
perdarahan, informasikan kalau keluhan tersebut sering ditemukan dan biasanya akan hilang pada
suntikan ke 2 atau ke 3
4.
Apabila klien sedang menggunakan obat-obat tuberkolusis atau epilepsi obat - obat tersebut dapat
mengganggu efektifitas kontrasepsi yang sedang digunakan
2.2.12 Tanda-tanda Yang Harus Diwaspadai Pada Penggunaan Suntikan Kombinasi
1.
Nyeri dada hebat atau nafas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di paru atau
serangan jantung
2.
Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi srtoke, hipertensi atau
migraine
3.
Nyeri tungkai hebat, kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai.
4.
Tidak terjadi perdarahan atau spoting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan
terjadi kehamilan.

2.3

Tinjauan Manajemen Kebidanan Varney


Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang bertanggung jawab dalam pelayanan pada klien
yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan.

I. Pengkajian
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien.
Jam
: Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien.
No Reg : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama
: Untuk mengenal dan memanggil ibu, serta untuk mempermudah komunikasi agar lebih akrab
Umur
: Digunakan untuk mengetahui keadan ibu apakah ibu cocok dengan kontrasepsi yang digunakan.
Agama
: Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama dan mengenali hal-hal yang berkaitan
dengan kontrasepsi yang digunakan klien.
Suku
: Untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan adakah larangan dalam penggunaan
kontrasepsi
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien sebagai dasar memberikan asuhan.
Pekerjaan
:
Untuk mengetahui ekonomi dan aktifitas ibu sehari-hari dan apakah aktifitas ibu dapat
mempengaruhi kesehatan ibu.
Penghasilan : Untuk mengetahui taraf ekonomi klien.
Alamat
: Untuk mengetahui alamat tempat tinggal dan kemungkinan bila ada ibu yang sama namanya.
2.
3.

4.

5.
6.

7.

8.

Alasan Datang
Untuk mengetahui penyebab apa yang menimbulkan klien datang
Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa saja yang dirasakan klien pada saat kita mengkaji seperti perdarahan,
menstruaasi yang tidak teratur ataupun tidak ada keluhan apapun
Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya baik menular dan menurun
dan selama pemakaian kontrasepsi ini adakah keluhan-keluhan yang
merupakan efek
samping dari pemakaian kontrasepasi yang digunakan sehingga mengganggu kesehatan ibu
Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti
hepatitis, TBC, dll
Penyakit keluarga yang diturunkan seperti dibetes, asma, jantung, dll
Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mengetahui apakah ibu sekarang sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis dan penyakit yang menurun seperti diabetes, asma, jantung dan penyakit menurun
lainnya
Riwayat Haid
Untuk mengetahui usia berapa ibu pertama kali haid dan keluhan yang dirasakan, seperti banyaknya
darah haid yang keluar, flour albus, keluhan seperti haid yang terus menerus, sehingga
diketahui keadaan alat reproduksi ibu normal atau tidak

Riwayat Perkawinan

Untuk mengetahui klien pernah menikah berapa kali menikah , usia waktu pertama menikah dan
jumlah anak hasil dari pernikahan klien.
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
Untuk mengetahui jumlah kehamilan, persalinan dan nifas serta untuk mengetahui kelainan yang
pernah terjadi.
10. Riwayat KB
Untuk mengetahui KB yang pernah digunakan ibu
dan lama pemakaian serta keluhan
yang dirasakan selama pemakaian KB suntik 1 bulan
11. Pola Kebiasaan Sehari hari
Untuk mengetahui kebiasaan/aktifitas yang dilakukan ibu setiap hari dan adakah pola kegiatan ibu
selama menggunakan kontrasepsi
12. Data Psikososial
Untuk mengetahui
keadaan
psikologis dan apakah keluarga setuju dengan metode
kontrasepsi yang digunakan ibu.
13. Data Spiritual
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dalam beribadah dan untuk mempermudah petugas
dalam melakukan pendekatan.
14. Data Sosial Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dalam kepercayaan yang dianut ibu dan keluarga.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadan Umum
: Baik
- Kesadaran
: Composmentis
- Tanda tanda Vital :
ekanan Darah : 90/60-130/90 mmHg
uhu
: 36.5-37,5C
adi
: 60-80 x/mnt
R
: 16-24 x/mnt
- BB bulan lalu dan BB sekarang
Digunakan untuk mengetahui adakah penambahan atau penurunan berat badan yang dialami ibu
selama menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
pala
: Apakah tampak benjolan abnormal/ tidak , tampak bersih/tidak
uka
: Tampak cemas/tidak, oedem/ tidak
ata
: Simetris/tidak, sclera ikterus/tidak, conjungtiva anemis/tidak
dung
: Ada pernafasan cuping hidung/tidak, terdapat cairan dan darah/tidak
linga
: Simetris/tidak, terdapat serumen/tidak.
ulut
: Bibir pucat/tidak, terdapat stomatitis/ tidak ada caries pada gigi/tidak.
yudara
: Simetris/tidak, puting susu menonjol/ tidak tampak benjolan abnormal/tidak
domen
: Ada luka bekas operasi/tidak, tampak benjolanabnormal/tidak
enetalia
: Tampak benjolan abnormal/ tidak, tampak pembengkakan kelenjar bartolini dan skene/tidak,
tampak keluarnya cairan abnormal/tidak
us
: Bersih/tidak, terdapat haemoroid/tidak
stremitas
Atas
: Pergerakan aktif/tidak, oedem/tidak
Bawah
: Pergerakan aktif/tidak, oedem/tidak, terdapat varises/tidak.
egumen
: Turgor kulit baik/tidak

b. Palpasi
pala
: Teraba benjolan abnormal/tidak
her
: Teraba pembesaran kelenjar tyroid, limfe/tidak
yudara
: Teraba benjolan abnormal/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
domen
: Teraba benjolan abnormal/tidak, ada nyeri tekan/tidak
enetalia
: Teraba pembengkan kelenjar bartolini atau skene/tidak
c. Auskultasi
ada
: Terdengar weezing dan ronchi/tidak
domen
: Bising usus terdengar baik/tidak
d. Perkusi
gaimana reflek parella ( + / - )

II. Identifikasi Masalah/Diagnosa


: Mengidentifikasidata dasar yang diperoleh melalui data subyektif dan obyektif sehingga diperoleh
kesimpulan atau diagnosa sehingga diperoleh kesimpulan atau diagnosa Ny..... Usia . tahun P..
Ab. Dengan Akseptor Ulang Suntik 1 Bulan
DS : - Ibu mengatakan telah memiliki orang anak dan anak terakhir berusia.
- Ibu mengatakan tidak/pernah mengalami keguguran dalam kehamilannya.
- Ibu mengatakan ingin suntik KB 1 bulan.
- Ibu mengatakan telah menjadi pemakai KB suntik selama
DO : - Keadan Umum
: Baik
- Kesadaran
: Composmentis
- Tanda tanda Vital :
n Darah
: 90/60-130/90mmHg
: 36.5-37,5C
: 60-80 x/mnt
: 16-24x/mnt
- Data Penunjang
: Kartu akseptor KB suntik 1 bulan
DX

III. Identifikasi Masalah Potensial


Masalah yang bisa terjadi pada ibu akibat penggunaan konyrasepsi KB suntik 1 bulan.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Menentukan tindakan yang harus segera dilakukan jika terjadi masalah potensial.

V. Intervensi
DX : Ny..... Usia P Ab Dengan Akseptor Baru Suntik 1 Bulan.
n
: - Ibu mendapatkan suntikan KB suntik 1 bulan.
- Tidak terjadi kehamilan pada ibu akseptor KB suntik 1 bulan.
- Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu tetap menjadi akseptor KB aktif.
teria Hasil : - Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal
Tekanan darah : 90/60 130/90 mmHg
Suhu
: 36,5 37,5 C
Nadi
: 60 100 x/mnt
RR
: 16 24 x/mnt
- Tidak terjadi abses pada tempat penyuntikan

Ibu mampu mempertahankan berat badannya agar tidak terjadi peningkatan berat badan yang
berlebihan
- Klien melakukan kunjungan ulang sesuai dengan jadwal penyuntikan
Intervensi :
1.
Beritahu hasil pemeriksaan kesehatan pada ibu
R/
Mengurangi kecemasan ibu terhadap kondisi kesehatannya.
2. Lakukan informed consent terhadap ibu sebelum dilakukan penyuntikan KB
R/ Dengan adanya persetujuan dari ibu dapat memberikan perlindungan hukum pada petugas kesehatan
dalam melakukan suatu tindakan.
3. Siapkan alat yang akan digunakan dalam pemberian KB suntik 1 bulan
R/
Persiapan yang matang dan tepat dalam meningkatkan kualitas dalam memberikan
pelayanan kontrasepsi dan lebih efektif dalam melakukan suatu tindakan.
4. Cuci tangan sebelum dilakukan tindakan penyuntikan
R/ Cuci tangan merupakan langkah awal untuk mencegah terjadinya resiko terjadinya kontaminasi
silang antara petugas kesehatan dengan pasien.
5. Lakukan pengocokan pada vial KB suntik 1 bulan secara lembut dan merata
R/ Pengocokan
memiliki
fungsi agar
baik atau larutan maupun kandungan obat dapat
bercampur menjadi homogen dan khasiat larutan KB dapat dirasakan oleh ibu
6. Lakukan penyedotan obat dari vial sampai habis dengan menggunakan spuit
R/ Pemberian dosis yang tepat dapat meningkatkan efektifitas obat melebih optimal
7. Tentukan lokasi tempat penyuntikan
R/ Lokasi yang tepat dalam pemberian KB suntik 1 bulan dapat meningkatkan efektifitas kerja
dari kontrasepsi yang diberikan
8.
Bersihkan lokasi kulit ibu pada daerah penyuntukan KB suntik 1 bulan dengan menggunakan
alkohol
R/ Alkohol berfungsi mematikan kuman pathogen yang ada di sekitar lokasi penyuntikan
9. Lakukan penusukan pada lokasi kulit yang sudah dibersihkan dengan jarum suntik steril, lakukan
aspirasi pada lokasi tempat penyuntikan ibu dan masukkan obat ke dalam tubuh ibu
R/
Penusukan yang tepat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu, dilakukan aspirasi
mengurangi resiko masuknya obat ke dalam vena
10. Tidak melakukan penekanan yang berlebihan pada lokasi tempat penyuntikan, beritahu ibu
untuk tidak melakukan pengusapan yang berlebihan pada lokasi tempat penyuntikan
R/ Pengusapan yang berlebihan menyebabkan obat lebih cepat terserap dalam tubuh ibu dan
mengurangi efektifitas dari kontrasepsi yang diberikan
11. Buang alat suntik yang benar di tempat yang aman
R/ Pembuangan yang tepat melindungi petugas kebersihan dari cidera dan penularan infeksi melalui
jerum suntik yang telah digunakan
12. Berikan KIE ulang tentang efek samping penggunaan KB suntik 1 bulan kepada ibu
R/ Ibu dapat lebih kooperatif dengan keadaan kesehatannya
13. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan KB suntik 1 bulan
berikutnya
R/ Efektifitas konterasepsi KB suntik 1 bulan akan hilang dalam jangka waktu 1 bulan dan ibu
memiliki resiko untuk terjadi kehamilan
VI. Implememtasi
Dilakukan sesuai intervensi yang sudah dibuat

VII.

Evaluasi
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang telah
diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil .

BAB III
TINJAUAN KASUS
I.

PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Jumat, 20 Januari 2012
Jam
: 17.00 WIB
No. Reg
: A. Data Subyektif
1.
Biodata
Nama klien : Ny.N
Nama suami : Tn.H
Umur
: 38 tahun
Umur
: 45 tahun
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pendidikan : Perguruan
Tinggi

nasi
hat
as

2.
3.
4.

5.

6.

7.
8.
9.

Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Penghasilan : Penghasilan : Alamat
: Donomulyo
Alamat
: Donomulyo
Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin suntik KB 1 bulan
Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, dan tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti hipertensi, jantung, diabetes, asma
Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit yang merupakan kontra indidkasi dari kontrasepsi
suntik seperti penyakit hipertensi jantung, ginjal
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC,
dan tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, DM
Riwayat Haid
Menarche
: 12 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 6 7 hari
Jumlah
: 2 3x ganti pembalut/hari
Riwayat Pernikahan
Menikah
: 1x
Lama
: 19 tahun
Umur pertama menikah : 19 tahun
Jumlah anak
: 4
Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
Kehamilan
N
o

Suam

Hami

l ke

II

III

IV

Persalinan

UK

ater
m
ater
m
ater
m
ater
m

Anak

Penolon

Car

Penyuli

Se

Bidan

Bidan

Bidan

Bidan

BB

Hidu

H/P/I/

Mat

H/A

18th

3,3

H/A

13th

2,9

H/A

9th

H/A

5th

L
(kg)

Masala
h lain

Nifas

p
umur

Har

Menyusu

40h
r
40h
r
40h
r
40h
r

2th

2th

1,5th

1,5th

10. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
: Ibu makan 3x sehari dengan komposisi, nasi, sayur, lauk-pauk. Minum air putih 8 10 gelas /hari dan
tidak ada pantangan makanan.
: BAK : 4 5x/hari dan BAB 1x/hari.
: Ibu tidur siang 2 jam/hari dan tidur malam 8 jam/hari.
: Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak.

nal hygiene :

Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan CD setiap habis mandi, keramas
2x seminggu.
12. Pola Psikologis dan Sosial
a. Psikologi
Ibu mengatakan bahagia dengan kehidupannya yang sekarang dan ibu merasa cocok dengan
kontrasepsi yang digunakan untuk menghindari terjadinya kehamilan
b. Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu dan suami baik, begitu juga hubungan ibu dengan keluarga dan
masyarakat sekitar.

B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran
: Composmentis
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: RR
: 22x/menit
- BB
: 47 kg
- TB
: 148 cm
2.
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
pala
: Simetris, bersih rambut berwarna hitam.
uka
: Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada hiperpigmentasi pada pipi.
ata
: Simetris, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis.
dung
: Lubang hidung simeris, bersih tidak ada polip.
linga
: Simetris, bersih, dan tidak ada serumen.
her
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe.
ada
: Simetris, tegang puting susu menonjol.
rut
: Tidak ada luka bekas operasi.
:
Atas
: Pergerakan aktif, simetris, tidak oedema.
Bawah : Simetris, tidak ada oedema, pergerakan aktif.
b. Palpasi
her
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
yudara
: Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
rut
: Tidak ada pembesaran uterus dan hepar, tidak ada nyeri tekan.
c. Auskultasi
d. Perkusi

ositif
II.
Dx
Ds
Do

IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA
: Ny N Usia 38 Tahun P4004 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB Suntik 1 Bulan
: Ibu mengatakan ingin menggunakan suntik KB 1 bulan
: - Keadaan Umum : Baik
- Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi
Suhu
RR
- BB
- TB
III.
IV.
V.
Dx

:
1.
R/
2.
R/
3.
R/
4.
R/
5.
R/

Dx

VI.
:
1.
2.
3.

4.

5.

A
P

80x/menit
: : 22 x/menit
: 47 kg
: 148 cm

IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
INTERVENSI
Ny.N Usia 38 Tahun P4004 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB Suntik 1 Bulan
Lakukan pendekatan teraupiutik pada klien
Agar terjalin hubungan baik dan ibu dapat kooperatif pada setiap tindakan yang dilakukan petugas
kesehatan
KIE ulang efek samping dan komplikasi KB suntik 1 bulaan
Menambah pemahaman ibu dan pengetahuannya tentang KB suntik 1 bulanan
KIE ulang cara keraja KB suntik 1 bulanan
Menambah pemahaman ibu dan pengetahuan ibu tentang cara kerja KB suntik 1 bulanan
Berikan injeksi KB 1 bulanan (cyclofem)
Membantu ibu menunda kehamilan
Anjurkan ibu untuk kontrol lagi yaitu pada tanggal 20 Februari 2012 atau jika ada keluhan sewaktuwaktu
Klien dapat datang untuk kontrol dan mendapatkan suntikan KB sesuai dengan waktunya
IMPLEMENTASI
Ny.N Usia 38 Tahun P4004 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB Suntik 1 Bulan
Melakukan pendekatan teraupeutik pada ibu dengan cara membari salam, memperkenalkan diri dan
menghajak klien berbicara
Menjelaskan efek samping dan komplikasi KB suntik yaitu pusing/sakit kepala jerawat. Payudara
lembek, perubahan berat badan, kenaikan tekanan darah, dan perubahan siklus haid
Menjelaskan cara kerja KB suntik 1 bulanan yaitu dengan penyuntian hormone yang dapat membuat
hormone dalam tubuh ibu yang semula seimbang sehingga indung telur ibu tidak mengeluarkan sel
telur
Memberikan injeksi KB cyclotem secara IM ada
SIAS dengan tujuan untuk membantu ibu
dalam menunda kehamilan
Menganjurkan ibu untuk kontrol kembali tanggal 17 Februari 2012 dan memberitahu ibu bila ada
keluhan sewaktu-waktu segera datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat

VII. EVALUASI
Tanggal : 20 Januari 2012
Jam
: 17.15 WIB
S
: Ibu mengatakan lega sudah disuntik KB 1 bulan
O
: - Terdapat bekas suntikan pada bokong ibu
- Tidak terdapat benjolan pada bekas suntikan
- Tidak ada perdarahan pada bekas suntikan
: Ny N usia 38 tahun P4004 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB Suntik 1 bulanan
:

1. Anjurkan ibu untuk kembali pada tanggal 17 Februari 2012


2. Anjurkan ibu untuk kembali periksa jika ada keluhan

BAB IV
PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada Ny.N Usia 38 tahun P 4004 A b000 dengan Akseptor Baru KB Suntik 1
Bulan telah dilakukan pengkajian (data subyektif dan data obyektif) sesuai dengan manajemen
kebidanan 7 langkah varney melalui anamnesa langsung pada pasien dan beberapa pemeriksaan.
Dalam pengkajian data tidak ditemukan kesenjangan antara lain teori dan dilapangan
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan pula,
karena diagnosa di ambil dari prosedur anamnesa, pada kasus ini tidak ada masalah yang muncul.
Karena ibu baru memakai alat kontrasepsi suntik KB 1 bulanan.
Pada langkah antisipasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya masalah
potensial karena dari hasil pemeriksaan dan dignosa ibu dalam keadaan baik
Dalam identifikasi kebutuhan segera dalam kasus ini tidak memerlukan tindakan yang khusus,
cepat dan segera untuk menangani ibu agar tidak terjadi kematian. Dan pada kasus tidak ada tanda
tanda yang mengancam jiwa ibu
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah langkah tersebut disesuaikan dengan kedaaan
pasien. Sehingga tujuan dilakukan asuhan kebidanan Ny.N Usia 38 tahun P 4004 A b000 dengan
akseptor baru KB suntik 1 bulan dapat tercapai.

BAB V
PENUTUP
5.1
1.
2.

3.
4.
5.2
1.

2.

Kesimpulan
Konstrasepsi merupakan suatu usaha untuk mengatur jarak/jumlah kehamilan
Pada fase menunda atau menajarangkan kehamilan dengan usia ibu < 35 tahun dan tidak menyusui
atau menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulanan. Lebih dianjurkan untuk memilih kontrasepsi IUD,
pil, suntik, susuk dan kontrasepsi sederhama.
Dalam pemberian kontrasepsi suntikan kita harus melakukan pemeriksaan fisik secara teliti dengan
memperhatikan faktor indikasi dan kontra indikasi
Setiap orang dengan kontrasepsi hormonal (suntik) mengalami efek samping yang berbeda.
Saran
Bagi petugas yang memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan jalinan
komunikasi dalam upaya menjalin kerja sama antara petugas dan klien untuk keberhasilan asuhan
yang diberikan.
Bagi klien/ibu harus bisa mengingat jadwal kembali untuk melakukan suntikan ulang.

Das könnte Ihnen auch gefallen