Sie sind auf Seite 1von 5

Nama

: Oktagina Sheba

NIM

: M1B114033

Jurusan

: Teknik Kimia

Pompa adalah suatu alat untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat
lain dengan memberikan gaya tekan terhadap zat yang akan dipindahkan. Pada dasarnya,
prinsip kerja pompa dalam melakukan pengaliran yakni dengan cara memberikan gaya tekan
terhadap fluida. Tujuan dari gaya tekanan tersebut ialah untuk mengatasi friksi atau hambatan
yang timbul di dalam pipa saluran ketika proses pengaliran sedang berlangsung. Friksi
tersebut umumnya disebabkan oleh adanya beda elevasi (ketinggian) antara saluran masuk
dan saluran keluar, dan juga karena adanya tekanan balik yang harus dilawan. Tanpa adanya
tekanan pada cairan maka cairan tersebut tidak baik untuk dialirkan/dipindahkan.
Perpindahan fluida cair dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal, seperti zat
cair yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan berupa gesekan dan
turbulensi Sedangkan zat cair dengan perpindahan ke arah vertikal, hambatan yang timbul
dapat berupa hambatan-hambatan yang diakibatkan karena adanya perbedaan tinggi antara
permukaan isap (suction) dan permukaan tekan/buang (discharge).
Secara umum pompa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu dynamic pump dan positive
displacement pump. Dua kelompok besar ini masih terbagi kedalam beberapa macam lagi,
yaitu :
Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa
sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump). Pompa-pompa ini
beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan
menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga
memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump, tetapi
memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi
pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
1. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
Pompa sentrifugal adalah pompa yang memiliki elemen utama berupa motor
penggerak dengan sudu impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Prinsip kerjanya
yaitu merubah energi mekanis dari alat penggerak menjadi energi kinetis fluida (kecepatan),
kemudian fluida akan diarahkan ke saluran buang dengan menggunakan tekanan (energi
kinetik sebagian fluida diubah menjadi energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang
berputar di dalam casing. Casing tersebut dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan
saluran tekan (discharge), untuk menjaga agar di dalam casing selalu terisi dengan cairan,
maka saluran hisap harus dilengkapi dengan katup kaki (foot valve).
Pompa ini memiliki bebrapa komponen-komponen penyusunnya baik itu komponen
yang bergerak maupun yang tidak bergerak, seperti berikut:
Komponen yang bergerak
Shaft (Poros), bagian ini berfungsi untuk meneruskan momen putar dari penggerak
selama pompa dalam kondisi beroperasi, komponen ini berfungsi juga sebagai
dudukan impeler dan bagian yang bergerak lainnya.
- Impeller, berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada fluida yang dipompakan secara continue (terus menerus). Dengan
adanya proses ini maka saluran suction (hisap) akan bekerja secara maksimal dan
terus menerus sehingga tidak ada kekosongan fluida dalam rumah pompa.

Shaft sleeve, berfungsi untuk melindungi shaft dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. komponen ini bisa sebagai internal bearing, leakage joint dan distance
sleever.
- Wearing ring, komponen ini dipasang pada casing (wearing ring casing) dan impeller
(wearing ring impeller). Fungsi utama dari komponen ini yaitu untuk meminimalisir
terjadinya kebocoran akibat adanya celah antara casing dengan impeller.
Komponen yang tidak bergerak
- Casing (rumah pompa), merupakan bagian terluar pompa sebagai pelindung elemen
yang berada di dalamnya, tempat kedudukan diffuser, inlet nozzle, outlet nozzle dan
sebagai pengarah aliran dari impeller yang akan mengubah energi kecepatan menjadi
energi tekan.
- Base plate, berfungsi sebagai tempat dudukan seluruh komponen pompa.
- Diffuser, alat ini dilekatkan pada pipa dengan menggunakan baut, fungsi dari alat ini
ialah mengarahkan aliran pada stage berikutnya dan merubah energi kinetik pada
fluida menjadi energi tekanan.
- Wearing ring casing, alat ini dipasang pada casing untuk mencegah kebocoran yang
terjadi akibat adanya celah pada casing dan impeller.
- Stuffing box, pada umunya memiliki fungsi sebagai tempat kedudukan beberapa
mechanical packing yang mengelilingi shaft sleeve. Fungsi dari alat ini ialah
mencegah kebocoran pada daerah dimana pompa menembus casing seperti udara
yang dapat masuk ke dalam pompa dan cairan yang keluar dari dalam pompa.
- Discharge nozzle, yaitu tempat keluarnya cairan yang bertekanan dari dalam pompa.

Pompa Sentrifugal
2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian
besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak
digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum
digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis
penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar
dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.

Pompa Aksial

3. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke
dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic. Pompa
jet-eductor (injector) adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle
konvergen-divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi
gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi
suction.

Pompa Injektor
4. Gas Lift Pump
Gas lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom
dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat hidrostatik
dari fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.
5. Pompa Hydraulic Ram
Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
6. Pompa Elekromagnetik
Pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya elektromagnetik.
Prinsip Pompa Elektromagnetik

Pompa Positive Displacement


Macam-macam pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary.
Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume
fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis
ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan
juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve
inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif

melalui valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating,
berdenyut dan hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume
sisi inlet yang konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan
lumpur.

Pompa Reciprocating
Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating, adalah pompa yang digunakan
untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pompa ini
biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang dimasukkan ke dalam suatu aliran
fluida tertentu.

Metering Pump
2. Rotary Pump
Rotary Pump adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip
rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk.
Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan
udara dari pipa alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara
tersebut secara manual. Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya
maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan
mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa
bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan
erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:
Gear pumps sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan
menggunakan dua roda gigi.

Prinsip Gear Pump


Screw pumps pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.

Prinsip Screw Pump


Rotary Vane Pump memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang
menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan
fluida tertentu.

Prinsip Rotary Vane Pump

Das könnte Ihnen auch gefallen