Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Tujuan Praktikum:
Untuk memberikan informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu
komunitas tumbuhan serta keanekaragaman spesies di kawasan Universitas
Sriwijaya
II. Teori
vegetasi adalah kumpulan beberapa tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa
jenis dan hidup bersama pada suatu tempat. Diantara individu-individu tersebut
terdapat interaksi yang erat antara tumbuh-tumbuhan itu sendiri maupun dengan
binatang-binatang yang hidup dalam vegetasi itu dan fakto-faktor lingkungan
(Marsono (1977) dalam Martono (2012)).
Vegetasi dasar atau tumbuhan bawah merupakan komponen penting dalam
ekosistem hutan yang harus diperhitungkan perannya. Vegetasi dasar adalah
lapisan tumbuhan penutup tanah terdiri dari herba, semak atau perdu, liana dan
paku-pakuan. Di dalam komunitas hutan vegetasi dasar merupakan strata yang
cukup penting untuk menunjang kehidupan jenis-jenis tumbuhan lain (Ernawati et
al., 2013).
Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan
bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi
hutan satuan yang diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi
konkrit (George, 2001). Metodologi-metodologi yang umum dan sangat efektif
serta efisien jika digunakan untuk penelitian yaitu metode kuadrat, metode garis,
metode tanpa plot dan metode kwarter.
III. Alat dan Bahan
Alat:
Gunting
tanaman
GPS
(Global
Positioning
System)
Kamera
koran bekas
kantong plastik
label
parang
roll meter
tali rafia
Pengukur DBH
pohon
atau
meteran jahit.
Bahan: alkohol 70 %.
IV. Prosedur Kerja
x 100
b. Frekuensi
Frekuensi dipakai sebagai parameter vegetasi yang dapat menunjukkan
distribusi atau sebaran jenis tumbuhan dalam ekosisitem (Fachrul, 2007). Untuk
menghitung frekuensi digunakan rumus sebagai berikut :
c. Dominansi
Dominansi merupakan penguasaan suatu jenis dalam suatu vegetasi atau
komunitas terhadap jenis yang lain. Dominansi ditentukan dengan jalan
menghitung luas bidang dasar masing-masing jenis (Martono, 2012). Untuk
menghitung dominansi tumbuhan tingkat pohon, tiang dan pancang, dominansi
diukur berdasarkan luas basal area atau luas bidang datar dengan rumus:
Dominansi
Relatif (DR)
d. Nilai Penting
Fachrul (2007), menyatakan bahwa nilai penting merupakan nilai
kepentingan yang menggambarkan pentingnya peranan suatu jenis vegetasi dalam
ekosistemnya. nilai penting suatu spesies dihitung berdasarkan jumlah seluruh
nilai Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR), dan Dominansi Relatif
= KR + FR
(2007),
menyatakan
Indeks
keanekaragaman
merupakan
ni ni
ln , atau
N N
pi ln pi
H '
Keterangan :
H
Pi
ni
N
Ln