Sie sind auf Seite 1von 10

Arsitektur Gothik adalah gaya arsitektur yang berkembang selama

periode Abad Pertengahan. Gaya ini berevolusi dari arsitektur


Romanesque dan diteruskan oleh arsitektur Renaissance. Arsitektur
Gothik berasal dari abad ke-12 sampai abad ke-16 di Perancis, sehingga
arsitektur Gothic dikenal selama periode sebagai Gaya Perancis (Opus
Francigenum).
Pada umumnya arsitektur gaya Gothik dipahami sebagai satu
warisan budaya yang telah eksis sejak hampir 500 tahun lalu. Paham
Renaissance mempercayai bahwa jatuhnya kekaisaran Romawi
mengakibatkan munculnya era kemerosotan (degradasi) kebudayaan,
sebelum kemudian seni budaya bangkit kembali pada abad ke 15. Untuk
menandai pencapaian tersebut, para penulis paham Renaissance
menggambarkan bahwa seni abad pertengahan bagaikan lentera yang
suram : Masa Kegelapan datang ketika kaum barbar dari utara
menginvasi
dan
meruntuhkan
budaya
zaman
purba
dan
menggantikannya dengan kebudayaan mereka. Kaum Goth, yang
sesungguhnya membuat sedikit kerusakan fisik ketika mereka mengambil
alih kekuasaan Romawi pada tahun 410 adalah suku yang dianggap
bertanggung jawab atas malapetaka ini. Karenanya terminologi Gothik
dibuat oleh paham Renaissance sebagai bagian dari definisinya sendiri.
Arsitektur Gothik dikenal diterapkan pada sebagian besar bangunan
katedral, biara dan paroki gereja-gereja di Eropa. Pada perkembangannya
gaya Gothik juga diterapkan pada arsitektur bangunan kastil, istana, balai
kota, balai serikat, universitas terkemuka dan sampai sejauh kurang dan
rumah pribadi. Gaya bangunan berarsitektur gothik yang memiliki
karakter kuat dan mampu menarik emosi tersebut dianggap sebagai
karya seni yang tak ternilai dan tercatat dengan UNESCO sebagai Situs
Warisan Dunia.
Macam-macam Pendekatan
1. Pendekatan Struktur
Pendekatan menekankan pada struktur rangka batu dari arsitektur
Gothik, yang terlihat sebagai logika rekayasa murni, seolaholah pembuat
bangunan hanya memiliki sedikit hal dalam pikirannya, namun
pengurangan dalam jumlah besar terhadap mural (lukisan dinding) zaman
Romanesque menjadi suatu perlindungan minimal dari batu. Pada abad
19, pendukung sudut pandang ini menghubungkan Gothik dengan
teknologi arsitektur baru untuk besi dan baja. Sebagaimana skema
kerangka arsitektur, Gothik secara konseptual dapat dilihat tidak berbeda
dengan Crystal Palace dan Menara Eifel.
2. Pendekatan Visual
Pendekatan kedua menafsirkan arsitektur Gotik sebagai bagian dari
seni visual, daripada bagian dari Ilmu Statika. Beberapa pengamat
menekankan peran garis, yang dilipatgandakan dan mengambil alih
struktur interior yang terlihat serta mengubahnya dari massa yang berat
menjadi konfigurasi yang elegan, ringan dan berbentuk dinamis.
Penekanan lain pada pencahayaan, tidak hanya terhadap sinar yang
dipancarkan lembaran kaca berwarna, tetapi juga terhadap apa yang
dinamakan efek terang benderang dimana struktur gothik diperhitungkan
1

untuk menciptakan tempurung rangkap visual yang secara optis


memotong soliditas struktur. Secara berurutan, interior gaya Gothik
terlihat seperti lapisan berbentuk kanopi yang saling berkaitan satu sama
lain; atau menekankan adanya orientasi diagonal rusuk kubah dan bentuk
balok (kontras dengan gaya Romanesque yang lebih terbuka).

3. Pendekatan Simbolik
Bangunan gothic yang sangat kompleks, seperti Katedral Amiens,
tidak didirikan dengan pertimbangan struktur dan visual saja, tanpa emosi
yang kuat dan dalam. Selama era Gothik, simbol-simbol intelektualitas
dan keagamaan pada masa itu diekspresikan dalam bangunan katedral.
Aliran/mahzab intelektual yang sangat berpengaruh pada masa tersebut
adalah Scholasticism yang dipelopori oleh Saint Thomas Aquinas (1225
74), yang dalam ensiklopedia Summa Theologica menyatukan isu agama
dan intelektual pada tataran yang sama. Keterkaitan penting antara
mahzab Scholasticisme dengan arsitektur Gothik telah berkembang,
antara lain dalam terjemahan berbagai pandangan visioner pada dinding
batu dan kaca dekoratif dalam katedral.
Struktur Dan Kontruksi
Sistem kontruksi kolom dan langit langit tidak terpisah diameter
kolom menjadi besar karena sebenarnya kolom besar tersebut merupakan
gabungan dari beberapa kolom kecil-kecil yang langsung menopang
rusuk. Sistem kerangka dan penopang. Dinding-dindingnya berfungsi
sebagai pelindung yang melingkupi ruang dalam gereja seperti selubung
tipis beban atapnya yang melengkung dan tiang tinggi, ditopang oleh
pilar-pilar, ditempatkan mengerombol dan saling berkaitan Kerangka pada
atap melengkung dan konstruksi penopangnya yang dibuat berdasarkan
tuntutan pengaturan ruang, sangat menguntungkan dinding penutupnya.
Bidang dinding yang terletak antara kerangka penopang, hampir tidak
memikul beban, selain beban beratnya sendiri jendela dibuat semakin
besar karena kekhawatiran akan masalah statika tidak ada. selain itu,
lengkungan menyudut, lengkungan bersudut dapat membagikan beban
statikanya dari pada lengkungan setengah lingkaran, sehingga tiang
penopang juga menerima beban yang lebih merata dan ringan.
Daerah
Pengaruh gothic berada sangat luas didataran eropa dari mulai
kerajaan kerajaan hingga kota kota besar di eropa yang terpengaruh
oleh gaya gothic pada setiap katedral katedral mupun gereja disana.
Jerman dan kota-kota Dataran rendah telah berkembang besar yang
tumbuh dalam damai perbandingan, dalam perdagangan dan persaingan
satu sama lain, atau bersatu untuk kesejahteraan bersama, seperti dalam
Liga Hanseatic.
Agama
2

Periode awal Abad Pertengahan telah melihat pertumbuhan yang


cepat di monastisisme, berbeda dengan beberapa perintah yang lazim
dan menyebarkan pengaruh mereka secara luas. Terpenting adalah
Benediktin yang besar gereja-gereja biara jauh kalah yang lainnya di
Inggris. Sebagian dari pengaruh mereka adalah bahwa mereka cenderung
untuk membangun dalam kota, tidak seperti Cistercians biara yang
hancur terlihat di pedesaan terpencil. The Cluniac dan Perintah Cistercian
yang lazim di Perancis, biara besar di Cluny didirikan memiliki rumus
untuk monastik situs direncanakan dengan baik yang kemudian
mempengaruhi semua bangunan monastik selanjutnya selama berabadabad.
Pada abad ke-13 St Fransiskus dari Assisi mendirikan Fransiskan, atau apa
yang disebut "Grey Friars", perintah pengemis. Para Dominikan, perintah
lain pengemis didirikan pada periode yang sama tetapi dengan St Dominic
di Toulouse dan Bologna, yang terutama berpengaruh dalam
pembangunan gereja Gothic's Italia.
Karakteristik gereja dan katedral Gothic
Dalam arsitektur Gothic, kombinasi yang unik dari teknologi yang
sudah ada didirikan munculnya gaya bangunan baru. Denah gereja gothic
seperti salib dengan dengan panjang nave membuat tubuh gereja, sebuah
lengan melintang disebut transept dan, di luar itu, perluasan yang
mungkin disebut paduan suara, mimbar atau pastoran.

Notre Dame Plan, Paris

Notre Dame, Paris


Tinggi
Karakteristik dari arsitektur gereja Gothic adalah tinggi, baik mutlak
dan sesuai dengan proporsi lebarnya. Satu bagian dari tubuh utama
gereja Gothic biasanya menunjukkan nave sebagai jauh lebih tinggi
daripada lebar. Di Inggris proporsi ini kadang-kadang lebih besar dari 2:1,
sedangkan perbedaan proporsional terbesar dicapai adalah di Cologne
Cathedral dengan rasio 3.6:1. Kubah internal tertinggi di Katedral
Beauvais pada 48 meter (157 kaki).

Cahaya
Salah satu karakteristik yang paling khas arsitektur Gothic adalah
wilayah luas dari jendela pada Sainte Chapelle dan ukuran yang sangat
besar dari jendela banyak individu, seperti di York Minster, Gloucester
Cathedraldan Milan Cathedral serta pada jendela tersebut digunakannya
4

kaca patri sebagai tambahan interior gereja. Peningkatan dalam ukuran


antara jendela periode Romawi dan Gothic terkait dengan penggunaan
kubah berusuk, dan khususnya, kubah bergaris berat menunjuk yang
disalurkan ke poros kurang mendukung dengan daya dorong ke luar dari
kubah setengah lingkaran. Dinding tidak perlu begitu berat.

Dasar bentuk lengkungan Gothic dan gaya karakter


Bentuk paling sederhana adalah membuka panjang dengan
lengkung menunjuk dikenal di Inggris sebagai pisau bedah itu. bukaan
Lancet sering dikelompokkan, biasanya sebagai sekelompok tiga atau
lima. bukaan Lancet mungkin sangat sempit dan terjal menunjuk.

Pointed arch (busur lancip)


Pointed arch adalah pertemuan dua pilar yang membentuk lengkung berujung lancip.
Ciri ini membedakannya dengan gaya-gaya arsitektur lain. Gaya arsitektur Romawi
umumnya memiliki bentuk lengkung dengan ujung setengah lingkaran, sementara bentuk
lengkungan bangunan bergaya Islam umumnya berbentuk tapal kuda.

Clustered columns (kolom yang berkelompok)

Clustered column adalah pilar-pilar (atau kolom-kolom) yang tampak seperti pilarpilar kecil yang mengelompok menjadi satu.

Rib vaults (kubah berusuk)


Ciri khas bangunan gotik yang juga tak ada di jenis bangunan lain adalah bagian
langit-langitnya. Dari dalam gereja, bagian langit-langitnya tampak seperti disokong oleh
beberapa rusuk melengkung yang bertemu pada satu titik di tengah. Inilah yang disebut rib
vaults.

Tracery
Tracery adalah hiasan berukir yang biasanya terdapat pada jendela dan bergaya khas gotik.
6

Buttress
Buttress adalah dinding penopang (atau pilar) yang tampak menonjol ke luar. Adanya
banyak buttress pada dinding bagian luar ini membuat bangunan gotik seperti tersusun atas
garis-garis vertikal dari kejauhan. Kesan ini juga membuatnya tampak terlihat lebih tinggi.

Flying buttressess
Flying buttressess adalah buttress yang terpisah di luar bangunan dan dihubungkan
dengan bangunan utama oleh sebuah lengkungan. fungsi flying buttressess untuk membantu
menopang berat dinding bangunan.

Jendela kaca patri


Jendela kaca patri (stained glass) adalah bagian yang tidak boleh tidak ada di
bangunan gotik. Jendela kaca patri dibuat berwarna-warni sehingga terlihat sangat indah.
Selain itu, jendela kaca patri ini juga membentuk gambar tertentu yang menceritakan
kisah-kisah sejarah atau kisah-kisah dalam kitab suci.
Ukuran jendelanya juga sangat besar agar cahaya dapat masuk sebanyak-banyaknya.
Katedral Gloucesther (Inggris) dan Katedral Milan (Italia) bahkan memiliki jendela raksasa
yang berukuran satu lapangan tenis. Jendela kaca patri terindah konon ada di Gereja Saint
Chapelle di Perancis.

Menara Lonceng

Jika ditanya apa persamaan antara masjid dan gereja, mungkin jawabannya adalah
keduanya memiliki menara. Jika menara masjid (minaret) berfungsi untuk
mengumandangkan adzan, menara gereja berfungsi sebagai menara lonceng.
Lonceng adalah bagian penting peribadatan di gereja. Lonceng gereja selalu dibunyikan jika
misa di dalam gereja selesai. Selain itu, lonceng juga digunakan sebagai penanda waktu dan
selalu dibunyikan tiap jam 6 pagi, 12 siang, dan 6 sore. Menara lonceng dibuat tinggi, tentu
agar bunyi lonceng terdengar hingga jauh.
Gereja gotik umumnya punya dua menara lonceng di kanan dan kiri, namun ada pula yang
punya satu atau tiga. Puncak menara ini seringkali dihiasi dengan atap yang meruncing yang
disebut spire.

Lonceng gereja tertinggi di dunia adalah menara Katedral Ulm Minster di Jerman yang
mencapai ketinggian 40 lantai.
Gargoyle
Gargoyle adalah hiasan berbentuk setan yang umumnya ada di gereja gotik. Fungsinya, yaitu
sebagai saluran air yang dihias. Bila turun hujan, air yang jatuh ke atap akan ditampung di
talang dan kemudian disalurkan untuk dikeluarkan dari mulut gargoyle ini. Contohnya
gargoyle yang berada di Katedral Notre Dame Paris ini.

Rose window
Rose window atau jendela mawar adalah jendela berbentuk bulat yang selalu ada di fasad
depan gereja gotik. Pada jendela ini biasanya ada kerangka berbentuk garis-garis melengkung
yang simetris mirip kelopak bunga. Ditambah lagi jendela ini terbuat dari kaca patri warnawarni sehingga makin mirip bunga yang indah. Rose window ini selain sebagai tempat
masuknya cahaya, juga menjadi perlambang Bunda Maria yang sering diibaratkan bak bunga
mawar.
9

Pintu
Bentuk pintu gotik juga sangat khas. Seperti berlapis-lapis dan dari depan ke belakang
semakin kecil. Bagian sisi dan atasnya juga dihiasi dengan patung dan ukiran.

10

Das könnte Ihnen auch gefallen