Sie sind auf Seite 1von 11

A- Pengertian Akidah Akhlak

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [-- ]artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah
menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak
dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati
membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang
muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata akhlak juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ ]jamaknya [ ][yang artinya tingkah laku, perangai tabiat, watak, moral atau budi
pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada
diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama,
maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan
yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.
B. Dasar Akidah Akhlak
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Quran dan Al Hadits. Al Quran dan
Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. Dasar aqidah akhlak
yang pertama dan utama adalah Al Quran dan. Ketika ditanya tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata. Dasar aqidah akhlak
Nabi Muhammad SAW adalah Al Quran.
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al
Quran. Karena Al Quran merupakan firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi
Al-Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan kitab yang
menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Quran lebih terinci, umat Islam
diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap
umat Islam (orang muslim).
C. Tujuan Akidah Akhlak
Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus meyakini pokok-pokok kandungan aqidah
akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia
terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah dalam surah Al-Araf ayat 172-173 yang artinya Dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu menguluarkan
kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, seraya berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? ,
mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan tuhan) atau agar kamu tidak
mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu? Dengan naluri
ketuhanan, manusia berusaha untuk mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti
tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku
terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan. Oleh karena itu,
perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.

c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.
Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.

Makalah PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AKIDAH (TAUHID)


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AKIDAH (TAUHID)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Ruang Lingkup Ajaran Islam AKIDAH.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah MKU Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Padang.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1.

Ibu Anna Lestari,SS,MA yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini.

2.
3.
4.
5.

Teman-teman kelompok 2 yang sudah membantu.


Rekan-rekan semua di Kelas NA 104 Pendidkan Agama Islam Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Padang.
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Padang , 12 Oktober 2012
Tim Penulis
ABSTRAK

Makalah ini menjelaskan tentang aqidah. Dimulai dengan pengertian aqidah, hakikat dari aqidah itu. Selain itu diterangkan juga pembagian,
bahaya penyimpangan,implementasi dan nilai-nilai aqidah dalam berbagi bidang. Dijelaskan dalam makalah ini bahwa aqidah itu merupakan
sesuatu kebenaran yang diyakini dalam hati berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Yang nantinya dapat mengendalikan perasaan seseorang
yang kemudian membuat pemilik perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh dalam melakukan tindakan-tindakannya. Sehingga apa
yang kita lakukan adalah perbuatan yang berdasarkan pada kaidah bahwa Allah melihat dan mengamati kita di mana saja dan kapan saja.
Nilai-nilai aqidah dalam kehidupan antara lain adalah nilai keyakinan dan nilai ketaatan. Aqidah itu memiliki peranan besar dalam kehidupan.
Baik dalam kehidupan keluarga, negara dan bermasyarakat.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang

Manusia merupakan makhluk yang sangat rentang digoda oleh setan. Oleh karena itu, manusia harus memiliki sesuatu yang dapat menjadi
pegangan dalam hidupnya. Jawabannya ialah aqidah. Aqidah baik sangatlah diperlukan dalam kehidupan agar kehidupan tidak berjalan
seperti layaknya kehidupan dijaman jahiliyah.
Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah aqidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari aqidah
dan pancaran dirinya. Oleh karena itu, jika seseorang beraqidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula
sebaliknya, jika aqidah salah dan melenceng maka akhlaknya pun akan tidak benar. Aqidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan
dan keyakinannya terhadap Allah juga lurus dan benar.
Sangat pentingnya pembahasan tentang aqidah inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengulas sedikit tentang aqidah dalam
kehidupan.
1.2

Rumusan masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang aqidah dalam kehidupan, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga
penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1.
2.
3.
4.
1.3

Apa pengertian dan hakikat aqidah?


Apa saja implementasi aqidah dalam kehidupan?
Bagaimana nilai-nilai aqidah dalam kehidupan?
Bagaimana nilai-nilai aqidah dalam pengembangan seni budaya, iptek serta dalam bidang ekonomi ?
Tujuan dan manfaat penulisan

Dari rumusan masatah di atas maka kita dapat mengambil tujuan sebagai berikut

Untuk mengetahui pengertian dari aqidah


Untuk mengetahui pembagian aqidah
Untuk mengetahui perkembangan aqidah
Untuk mengetahui penyimpangan aqidah saat ini
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang aqidah dalam kehidupan dan
dapat diimplementasikan dalan kehidupan.
1.4

Metode Penulisan

Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari
buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
1.5

Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas :
latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan
dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan pengertian, hakikat, pembagian,bahaya penyimpangan,implementasi serta nilai-nilai
aqidah. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.
BAB II
RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM AKIDAH (Tauhid)
Aqidah merupakan sumber persepsi dan pemikiran. Aqidah juga merupakan asas keterikatan dan persatuan, asas hukum dan syariat, dan
merupakan sumber keutamaan dan akhlaq. Aqidahlah yang telah mencetak para pahlawan (pejuang) di medan jihad dan untuk mencari
syahid.
2.1 Pengertian dan Hakikat Akidah
2.1.1 Pengertian akidah
Menurut bahasa (etimology), akidah berasal dari perkataan bahasa Arab yaitu kata dasar al-aqd yaitu al-Rabith (ikatan), alIbram (pengesahan), al-Ahkam (penguatan), al-Tawuts(menjadi kokoh, kuat), al-syadd bi quwwah (pengikatan dengan kuat), dan alItsbat(penetapan). Sedangkan menurut istilah (terminologi), aqidah berarti perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi
tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan, atau
dapat juga diartikan sebagai iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya serta tidak
mudah terurai oleh pengaruh mana pun baik dari dalam atau dari luar diri seseorang. Jadi, aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan
pada orang yang mengambil keputusan
Pengertian aqidah dalam agama islam berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada
Rasul. Dalam pengertian lengkapnya, aqidah adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah SWT itu adalah Tuhan
Yang Maha Esa, Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya. Keyakinan terhadap keesaan Allah
SWT disebut jugaTauhid, dari kata Wahhada-Yuwahidu, yang artinya mengesakan. Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan
hati seorang secara pasti adalah aqidah, baik itu benar atau pun salah.
Aqidah menurut hasan al-Banna adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang
tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan. Adapun aqidah menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini
keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
2.1.2 Hakikat akidah dan iman
Dalam menjelaskan definisi akidah ada disebut perkataan kepercayaan atau keimanan. Ini disebabkan Iman merupakan unsur utama kepada
akidah. Iman ialah perkataan Arab yang berarti percaya yang merangkumi ikrar (pengakuan) dengan lidah, membenarkan dengan hati dan
mempraktikkan dengan perbuatan. Ini adalah berdasarkan sebuah hadis yang artinya:
Iman itu ialah mengaku dengan lidah, membenarkan di dalam hati dan beramal dengan anggota.(al-Hadis)
Walaupun iman itu merupakan peranan hati yang tidak diketahui oleh orang lain selain dari dirinya sendiri dan Allah SWT, namun dapat
diketahui oleh orang melalui bukti-bukti amalan. Iman tidak pernah berkompromi atau bersekongkol dengan kejahatan dan maksiat.
Sebaliknya, iman yang mantap di dada merupakan pendorong ke arah kerja-kerja yang sesuai dan secucuk dengan kehendak dan tuntutan
iman itu sendiri.
2.2 Pembagian Aqidah
Walaupun masalah qadha dan qadar menjadi ajang perselisihan di kalangan umat Islam, tetapi Allah telah membukakan hati para hambaNya
yang beriman, yaitu para Salaf Shalih yang mereka itu senantiasa rnenempuh jaian kebenaran dafam pemaharnan dan pendapat. Menurut
mereka qadha dan qadar adaiah termasuk rububiyah Allah atas makhlukNya. Maka masalah ini termasuk ke dalam salah satu di antara tiga
maoam tauhid menurut pembagian ulama:
Pertama: Tauhid AI-Ufuhiyyah, ialah mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.

Kedua: Tauhid Ar-Rububiyyah, ialah rneng esakan Allah dalam perbuatanNya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang
Mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
Ketiga: Tauhid Al-Asma was-Sifat, ialah mengesakan Allah dalam asma dan sifatNya. Artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang
serupa dengan Allah Subhanahu wa Taa(a. dafam dzat, asma maupun sifat.
Iman kepada qadar adaiah termasuk tauhid ar-rububiyah. oleh karena itu Imam Ahmad berkata: Qadar adafah kekuasaan Allah. Karena,
tak syak lagi, qadar (takdir) termasuk qudrat dan kekuasaanNya yang menyeluruh. Di samping itu, qadar adalah rahasia Allah yang
tersembunyi, tak ada seorangpun yang dapat mengetahui kecuali Dia, tertulis pada Lauh Mahfuzh dan tak ada seorarangpun yang dapat
melihatnya. Kita tidak tahu takdir baik atau buruk yang telah ditentukan untuk kita maupun untuk makhluk lainnya, kecua!i setelah terjadi
atau berdasarkan nash yang benar
Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istitah Tauhid Mulkiyah ataupure Tauhid Hakimiyah karera
istilah ini adalah istilah yang baru. Apabiia yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah Azza wa Jalla, maka hal ini sudah
masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi,
maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah Subhanahu wa Taata dan tidak boleh kita beribadah
melainkan hanya kepada Allah semata. Lihatlah firman Allah pada surat Yusuf ayat 40. [Al-Ustadz Yazid Bin Abdu! Qadir Jawas]
2.3 Bahaya Penyimpangan Aqidah
Penyimpangan pada aqidah yang dialami oleh seseorang berakibat fatal dafam seluruh kehidupannya, bukan saja di dunia tetapi berlanjut
sebagai kesengsaraan yang tidak berkesudahan di akherat kefak. Dia akan berjafan tanpa arah yang jelas dan penuh dengan keraguan dan
menjadi pribadi yang sakit personatiti. Biasanya penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya :
1. Tidak menguasainya pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang
menyalahi bahkan menentang aqidah yang benar.
2. Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. lCarena itu dia menolak aqidah yang benar. Seperti firman Allah SWT tentang ummat
terdahulu yang keberatan menerima aqidah yang dibawa oleh para Nabi dalar~ Surat AI-Baqarah 170 yang artinya : Dan apabila dikatakan
kepada mereka, lkutlah apa yang telah diturunkan Allah, mereka menjawab: (Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang tetah kami
dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apabila mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk
3. Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa melalui seleksi yang tepat sesuai dengan argumen A!-Quran dan Sunnah.
Sehingga apabila tokoh panutannya sesat, maka ia ikut tersesat.
4. Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang shofeh yang sudah meningga! dunia, sehingga menempatkan
mereka setara dengan Tuhan, atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan. Ha! itu karena menganggap mereka sebagai penengahlarbiter
antara dia dengan Allah. Kuburan-kuburan mereka dijadikan tempat meminta, bernadzar dan berbagai ibadah yang seharusnya hanya
ditujukan kepada Allah. Demikian itu pernah dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh AS ketika mereka mengagungkan kuburan para sholihin. Lihat
Surah Nuh 23 yang artinya : Dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan) toUadd, dan jangan pula Suwa ; Yaghuts, Yauq
dan IVasr.
5. Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau terhadap peradaban Barat yang materialistik itu. Tak jarang
mengagungkan para pemikir dan ilmuwan Barat serta hasil teknologi yang telah dicapainya sekaligus menerima tingkah laku dan kebudayaan
mereka.
6. Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar ajaran Islam, sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam. Pada
ha! Nabi !!!luhammad SAW telah memperingatkan yang artinya : Setiap anak terlahirkan berdasarkan hthrahnya, maka kedua orang tuanya
yang meyahudikannya, menashranikannya, atau memajusikannya (HR: Bukhari).
Apabita anak tertepas dari bimbingan orang tua, maka anak akan dipengaruhi oleh acara l program televisi yang menyimpang,
lingkungannya, dan lain sebagainya.
7. Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup dalam pembinaan keagamaan seseorang. Bayangkan, apa yang bisa
diperoleh dari 2 jam seminggu dalam pelajaran agama, itupun dengan informasi yang kering. Ditambah lagi mass media baik cetak maupun
elektronik banyak tidak mendidik kearah aqidah bahkan mendistorsinya secara besar-besaran.
Tidak ada jalan lain untuk menghindar bahkan menyingkirkan pengaruh negatif dari ha!-ha! yang disebut diatas adalah mendalami,
memahami dan mengaplikasikan Aqidah Islamiyah yang shahih agar hidup kita yang sekali dapat berjalan sesuai kehendak Sang Khalik demi
kebahagiaan clunia dan akherat kita, Allah SVVT berfirman dalam Surah An-Nisa 69 yang artinya : Dan barangsiapa yang mentaati Allah
dan Rasu!-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nimat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, orangorang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Dan juga dalam Surah An-Nahl 97 yang artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-Jaki maupun perempuan, dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan karrri beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
2.4 Kiat- kiat Pemeliharaan Akidah

Menambah atau memperdalam ilmu


Ialah ilmu tauhid itu sendiri secara keseluruhan. Bila anda telah menguasai ilmu akidah islam secara benar, maka akan menjadikan anda
orang jujur,disiplin dan sopan. Secara umum akan menjadikan anda kepribadian yang baik.

Membiasakan Amal Shahih


Ilmu akidah yang telah anda kuasai itu wujudkan lah dalam bentuk tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dalam kacamata islam
disebut amal saleh ,baik amal saleh dalam bentuk ibadah mahdah maupun amal saleh dalam bentuk gharum mahdhah.

Menbiasakan Berjihad
Firman Allah dalam Q.S 37: 10-11 yang terjemahanya sebagai berikut :
Hai orang-orang yang beriman, suka kah kamu Aku tunjukan suatu perniaagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
(yaitu)kamu beriman kepada Allah dan Rasul- Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itu lah yang lebih bail dari kamu jika
kamau mengetahuinya

Berserah diri kepada Allah


Meskipun anda telah berjihad sepanjang hari dalam kehidupan ini, ada lagi langkah yang harus anda tempuh, yaitu jangan lupa berserah diri
kepada Allah, sebab tidak akan terjadi segala sesuatu diatas bumi ini kecuali atas izin Allah.

Selalu mencari keridaan Allah


Bila anda ingin meraih rida Allah dalam hidup ini maka lakukan semua aktifitas yang sesuai dengan koridor yang ditetapkan Allah, yang
dijelaskan dan di contohkan RasulNya. Tidak ada artinya kekayaan kalau diraih dengan cara yang tidak diridhoi Allah.

Memakmurkan Mesjid
Akhlak mulia, kepribadiaan yang baik itu perlu tapi dimana diajarkan atau diaman lembaga pendidikanya .Dalam pandangan Islam salah satu
peminaaan watak mulia adalah mesjid.Mesjid adalah lembaga pendidikan pertama di zaman Rasullulah. Diharapakan Anda meramaikan
mesjid untuk mendidik jiwa anda dismaping utuk menunaikan ibadah .Dari jiwa yang suci akan lahir kepribadiaan yang baik.

Membiasakan berzikir dan menbaca serta memdegarkan Al-quran


Berzikir dapat menumbuh kembangkan potensi hati yang anda miliki, zikir meliputi seluruh potensi yang dimiliki manusia, sehingga disebut
zikir lidah, zikir hati, zikir otak dan zikir anggota tubuh. Materi zikir yang paling utama adalah Al-quran sering lah anda membaca alquran dan
fahami maknanya lalu amalkan agar anda menjadi pribadi yang baik dalam segala hal.
2.5 Implementasi aqidah dalam kehidupan
Aqidah memberikan peranan yang besar dalam kehidupan seseorang, karena:

Tanpa aqidah yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang lama kelamaan akan menutup
pandangannya dan menjauhkan dirinya dari jalan hidup kebahagiaan.
Tanpa aqidah yang lurus, seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan
keimanan.
Oleh karena itu, akidah sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Beberapa implementasi aqidah dalam kehidupan seharihari dapat dilihat dari beberapa sisi, antara lain:

1.

Aqidah dalam individu


Implementasi aqidah dalam individu berupa perwujudan enam rukun iman dalam kehidupan manusia. Contoh penerapannya adalah
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Contohnya, merenungkan kekuasaan Allah swt, berbuat kebaikan karena
tiap gerakan kita diawasi Allah dan malaikat, mengamalkan ayat- ayat Al Quran, menjalani risalah nabi, dan bertindak penuh perhitungan
agar tidak terjadi kesalahan, serta berikhtiar sebelum bertawakal. Kemampuan beraqidah pada diri sendiri akan membuat hubungan kita
dengan Allah dan manusia lain menjadi lebih baik.

1.

Aqidah dalam keluarga


Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling menyayangi sesuai dengan ajaran islam.
Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.

1.

Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat


Aqidah sangat penting dalam hidup bermasyarakat karena dapat menjaga hubungan dengan manusia lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan
berbagai cara, antara lain dengan saling menghargai satu sama lain sehingga tercipta suatu masyarakat yang tentram dan harmonis.
Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari
bahwa derajat manusia itu sama di depan Allah swt dan pembedanya adalah nilai ketakwaannya.

1.

Aqidah dalam kehidupan bernegara


Setelah tercipta aqidah suatu masyarakat, maka akan muncul kehidupan bernegara yang lebih baik dengan masyarakatnya yang baik pada
negara itu sendiri. Tak perlu lagi menjual tenaga rakyat ke negara lain karena rakyatnya sudah memiliki SDM yang tinggi berkat penerapan
aqidah yang benar. Apabila hal ini terlaksana dengan baik, maka negara tersebut akan memperoleh kehidupan yang baik pula dan semua
warganya akan hidup layak dan sejahtera.

1.

Aqidah dalam pemerintahan


Implementasi aqidah yang terakhir adalah implementasi aqidah terhadap pemerintahan yang dapat membuahkan hasil yang bagus untuk
rakyat dan negaranya. Contohnya saat menyelesaikan sebuah masalah pemerintahan. Dalam menyelesaikan masalah pemerintahan,
semuanya disandarkan pada ketetapan Al-quran dan hadist. Apabila permasalahan tersebut tidak memiliki penyelesaian yang pasti dalam Alquran dan hadist, maka akan dibuat keputusan bersama yang berasaskan kedua sumber ajaran tersebut. Segala keputusan yang didasarkan
pada Al-Quran dan Hadist adalah benar dan diridhoi Allah. Dengan begitu, nantinya akan dihasilkan suatu kehidupan berbangsa dan
bernegara yang insyaallah juga akan diridhoi Allah SWT.
Jika tiap orang mampu mengimplementasikan aqidah dalam semua aspek kehidupan, maka akan terwujud kehidupan yang baik pula, baik
untuk diri sendiri, keluarganya, masyarakat disekitarnya maupun bagi bangsa dan negaranya.
2.6 Nilai akidah dalam kehidupan pribadi dan sosial
Nilai-nilai dalam kehidupan pribadi dan sosial. Nilai dalam kehidupan tentunya telah diatur sedemikian rupa oleh masyarakat itu sendiri
sehingga masyarakat mengerti akan ketetapan dan batas-batas dalam bersikap terhadap sesama dan lingkungannya
Aqidah dapat mengendalikan perasaan seseorang yang kemudian membuat pemilik perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh
dalam melakukan tindakan-tindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan adalah perbuatan yang berdasarkan pada kaidah bahwa Allah

melihat dan mengamati kita di mana saja dan kapan saja. Hal ini akan membuat kita tidak akan terdorong oleh luapan-luapan perasaan atau
tindakan yang melampaui batas-batas ketentuan Allah. Salah satunya tercermin dengan bersikap bijaksana dalam berperilaku dan interaksi
sosialnya.
Tanpa aqidah, masyarakat akan berubah menjadi masyarakat Jahiliyah yang diwarnai oleh kekacauan dimana-mana, masyarakat tersebut
akan diliputi oleh perasaan ketakutan dan kecemasan di berbagai penjuru, karena masyarakatnya menjadi berprilaku liar dan buas. Yang ada
di benak mereka hanyalah perbuatan buruk yang menghancurkan.
Adapun aqidah yang seharusnya tegak pada masyarakat Islam yaitu aqidah Laa ilaaha illallah Muhammadan Rasuulullah. Makna dari
ungkapan tersebut adalah bahwa masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan menghargai aqidah itu dan juga berusaha untuk
memperkuat aqidah tersebut didalam akal maupun hati. Masyarakat itu juga mendidik generasi Islam untuk memiliki aqidah tersebut serta
berusaha menghalau pemikiran-pemikiran yang tidak benar dan syubhat yang menyesatkan. Masyarakat tersebut juga berupaya
menampakkan (memperjelas) keutamaan-keutamaan aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan individu maupun sosial dengan perantara
dari sarana alat komunikasi yang berpengaruh dalam masyarakat, seperti masjid-masjid, sekolah-sekolah, surat-surat kabar, radio, televisi,
sandiwara, bioskop dan seni dalam segala bidang, seperti puisi. prosa, kisah-kisah dan teater. Yang nantinya diharapkan dapat diserap
dengan lebih baik oleh mereka yang menerimanya.
Demikianlah aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat dan demikianlah hendaknya pengaruh aqidah dalam setiap masyarakat
yang menginginkan menjadi masyarakat Islam, saat ini dan di masa yang akan datang.
Sesungguhnya aqidah Islamiyah dengan segala rukun dan karakteristiknya adalah merupakan dasar yang kokoh untuk membangun
masyarakat yang kuat, karena itu bangunan yang tidak tegak di atas aqidah Islamiyah maka sama dengan membangun di atas pasir yang
mudah runtuh.
Begitulah nilai-nilai aqidah dalam kehidupan pribadi dan sosial yang mengandung nilai-nilai kebenaran, keyakinan serta ketaatan. Yang
merupakan nilai-nilai yang akan membentuk pribadi yang baik, bijak dan bermanfaat untuk lingkungannya sehingga nanti secara otomatis
dapat menciptakan masyarakat yang rukun yang berakhlak mulia serta bermanfaat.
2.7 Nilai akidah dalam iptek
Keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dapat dilakukan dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon
yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara
satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang
mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu seperti seni budaya, filsafat,
dan Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah
pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji
kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena
seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam disebut
generalis. Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan orang yang menguasai beberapa ilmu secara
mendalam.
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya
sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral,
akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, disitulah letak
perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak
negatif berupa ketimpang-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk yang
memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau digunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil
ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa
tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan keindahan.
Seni yang lepas dari nilai-nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik
yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.
2.7.1 Sumber ilmu pengetahuan
Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu yaitu cikal dan wahyu. Keduanya tidak boleh ditentangkan, karena manusia diberi kebebasan
dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntutan al-Quran dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang
bersifat abadi (perennial knowledge) dan tingkat kebenarannya bersifat mutlak (absolute) karena bersumber dari wahyu Allah dan ilmu yang
bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relative) karena bersumber dari akal pikiran manusia.
Prestasi yang gemilang dalam pengembangan IPTEKS pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menemukan proses sunnatullah itu terjadi di
alam ini, bukan merencanakan dan menciptakan suatu hukum baru diluar sunnahtullah (hukum Allah/hukum alam).
2.7.2 Interaksi iman, ilmu dan amal
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang
terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak
dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam alQuran dinyatakan yang artinya Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul
Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam kebumi) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan
buahnya setiap muslim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka ingat.

Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkokoh aqidah dapat dilakukan dengan memahami al-Quran sehingga pemahaman kita tentang
syariah, ibadah dan menambah keyakinan kepada Allah. Kita juga harus mengimani hari kiamat dan selalu mengingatnya sehingga kita akan
selalu berusah melakukan amal terbai dan rajin berdzikir kepada Allah. Selain itu kita harus selalu mengingat Allah, bermunajad pada-Nya
dan berusaha meninggalkan kehinaan dunia.
2.8 Nilai aqidah dalam ekonomi
Agama Islam memandang bahwa semua bentuk kegiatan ekonomi adalah bagian dari muamalah. Sedangkan muamalah termasuk bagian
dari syariah, aqidah, dan akhlaq, yang salah satunya tidak dapat dipisahkan. Dalam kaitan ini Allah SWT. memberi tamsil tentang hubungan
yang tak terpisahkannya ketiga ajaran pokok Islam itu dalam firman-Nya:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya (menjulang) ke langit, Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang
buruk, yang Telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun (QS.Ibrahim: 24-26)
Dalam kaitan ini Al Quran telah menyerukan agar setiap muslim melakukan segala aktivitas kehidupannya termasuk dalam bidang ekonomi
selalu bertumpu pada aqidah yang artinya bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu bertumpu
pada keimanan kepada Allah SWT dan bertujuan mencari ridha-Nya karena pencipta, pemilik dan penguasa segala yang ada hanyalah Allah
Yang Maha Tunggal. Kegiatan ekonomi yang berlandaskan aqidah tauhid menjamin terwujudnya kemaslahatan dan kebaikan perekonomian
untuk masyarakat luas, bukan hanya masyarakat muslim. Hal ini, karena ekonomi dalam pandangan Islam merupakan sarana dan fasilitas
yang dapat membantu pelaksanaan ibadah dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi yang demikian dilaksanakan oleh pelaku-pelaku
ekonomi yang selalu merasakan kehadiran dan pengawasan Allah SWT, sehingga selalu berhias dan menjunjung tinggi akhlak yang terpuji,
keadilan, bebas dari segala tekanan untuk meraih kebaikan hidup yang diridhai Allah SWT dunia dan akhirat.
Islam sebagai agama wahyu menjadikannya sebagai sumber pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas
yang dilakukan dalam bidang ekonomi Islam mengutamakan metode pendekatan sistem nilai sebagaimana yang tercantum dalam sumbersumber hukum Islam yang berupa Al Quran, Sunnah, Ijma dan Ijtihad.
Ada beberapa Karasteristik ekonomi Islam sebagaimana disebutkan dalam Al-Mawsuah Al-ilmiah wa al-amaliyah al-islamiyah yang dapat
diringkas sebagai berikut:
a. Harta Kepunyaan Allah dan Manusia Merupakan Khalifah Atas Harta
Karasteristik pertama ini terdiri dari 2 bagian yaitu :
Pertama, semua harta baik benda maupun alat produksi adalah milik Allah Swt, firman Q.S.Al- Baqarah, ayat 284 dan Q.S.Al -Maaidah
ayat17.
Kedua, manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Hadiid ayat 7.
Dapat disimpulkan bahwa semua harta yang ada ditangan manusia pada hakikatnya milik Allah, akan tetapi Allah memberikan hak kepada
manusia untuk memanfaatkannya yang tidak boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain.
b. Ekonomi Terikat dengan Akidah, Syariah (hukum), dan Moral
Diantara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam (yafie, 2003: 41-42) adalah: larangan terhadap pemilik dalam penggunaan
hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat karena akan menghancurkan individu dalam
masyarakat.
c. Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan
Beberapa ahli Barat memiliki tafsiran tersendiri terhadap Islam. Mereka menyatakan bahwa Islam sebagai agama yang menjaga diri tetapi
toleran (membuka diri), memiliki unsur keagamaan (mementingkan segi akhirat) dan sekularitas (segi dunia).
d. Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbangan antara Kepentingan Individu dengan Kepentingan umum
Arti keseimbangan dalam sistem sosial Islam adalah Islam tidak mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasanbatasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik.
e. Kebebasan Individu Dijamin dalam Islam
Individu-individu dalam perekonomian Islam diberikan kebebasan untuk beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai
tujuan. Namun kebebasan tersebut tidak boleh melanggar aturan- aturan yang telah digariskan Allah SWT. Dalam Al-Quran maupun Al-Hadis.
Dengan demikian kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlat.
f.

Negara Diberi Wewenang Turut Campur dalam Perekonomian

Dalam Islam negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang, ataupun dari negara lain. Negara juga berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup secara layak.
g. Bimbingan Konsumsi
Islam melarang orang yang suka kemewahan dan bersikap angkuh terhadap hukum karena kekayaan, sebagaimana Firman Allah dalam QS.
Al-Israa ayat 16 :
h. Petunjuk Investasi
Tentang kriteria atau standar dalam menilai proyek investasi, al-Mawsuah Al-ilmiyahwa-al amaliyah al-islamiyah memandang ada lima
kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu:

Proyek yang baik menurut Islam.


Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.
Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan, dan kekayaan.
Memelihara dan menumbuhkembangkan harta.
Melindungi kepentingan anggota masyarakat.
i.

Zakat

Sistem perekonomian diluar Islam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta, agar menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai
pembersih jiwa dari sifat kikir, dengki, dan dendam.
j. Larangan Riba
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, Penyusun menyimpulkan masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya

MATERI AKHLAK
Kamis, 03 Pebruari 2011 08:28 | LAST_UPDATED2 | Ditulis oleh ncc |

Pentingnya mendalami akhlak maujahid .

1. Pengertian Akhlak .

Akhlak dalam secara bahasa tabiat / watak atau perilaku / karakter


a. Dan secara islamiyah akhlak ialah : gambaran tentang satu bentuk di
dalam diri / jiwa yang mapan daripadanya tampil perbuatan dengan
mudah dan gampang , tiada memerlukan kepada pemikiran dan
penalaran ( spontanitas ).

b. Maka dapat di simpulkan pengertian akhlak ialah suatu kumpulan


daripadanya nilai - nilai dan sifat - sifat yang menetap di dalam diri / jiwa
yang pada pancarannya menjadikan pertimbangan baik / buruknya
perbuatan sesorang pad a pandangan manusia dan dari sanalah sesorang
itu akan maju mengerjakannya atau mundur mengurungkannya.

2. Pentingnya dan kedudukan akhlak dalam Islam.


Bagi akhlak sangat penting untuk di bicarakan karena baginya terdapat
dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia antara lain.

a. Perilaku manusia merupakan manifestasi / perwujudan daripadanya akhlak


artinya kedudukan serta fungsi akhlak itu sangat dominant / menentukan
terhadap perilaku.

b. Amal perbuatan sesorang adalah wujud pancaran jiwanya jadi perilaku


adalah bayiat / bukti dari pada tabiat, watak dan karakternya.

c. Akhlak dan penilaian bagikan akar dengan batang pada


yang tumbuh dalam sebidang tanah. Artinya : Baik buruknya seseorang
karena buruknya akhlaknya, sebab batangpun busuk bila busuk akarnya.

d. Didalam din al islam akhlak itu mempunyai kedudukan yang tinggi sekali.
Hal ini tersebut tampak dalam beberapa pandangan seperti berikut ini.

1. Sebagai panggilan risalah.


Para nabi sasaran tugasnya ialah perbaikan Akhlak menuju Akhlak
yang mulia / Akhlak yang al karimah. AI - Hadits : artinya "
Sesungguhnya Aku di utus untuk mengutamakan menyempurnakan
Akhlak.
Q.S. 60 / 4 : Suri tauladan yang baik pada Ibrahim.

2. Dia kenali DIN karena baik akhlaknya


" Bahwasanya telah datang seorang Rosul bertanya : Ya Rosullulloh,
apa itu Dien ? maka di jawab oleh Rosul : DIEN ITU AKHLAK YANG BENAR
" Bahwasanya baiknya akhlak itu rukun islam yang agung yang tiada
tegak Negara tanpa yang benar."

3. Sebagai kesempurnaan hidup seorang manusia.


" Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada dan iringalah
keburukan dengan kebaikan , kebaikan akan menghapuskanya dan
jauhilah manusia dengan akhlak yang baik.

3. Akhlak Mujahid

Akhlak mujahid yaitu akhlak yang telah di jelaskan Alloh s.W.t . di dalam AI
Qurannya dan dijabarkan Rosululuoh S.A. W di dalam sunahnya dan dicelupnya
dengan para sahabatnya yang mulia dalam kehidupan mereka dan Akhlak
mujahid itu . merupakan satu keharusan bagi tiap - tiap muslim.
Akhlak mujahid yang sangat dominan ada 2 macam.
1. Jujur ( Benar )
Hakekat Sidiq ialah berhasilnya suatu pekerjaan dengan celup dan
sempurnanya baik secara kuatintas maupun kualitas.

2. Aku mempertahankan yang positif dan mengekang yang negativ.


a. Sabar ialah daripadanya kewajiban islam dan dia adalah separuh dari
iman.
Jujur benar dalam maksud dan tujuan.
Jujur benar daJam ucapan.
Jujur benar dalam perbuatan.

c. Mengucapkan perkataan dengan benar dan lurus dan tiada pernah


mengucapkan dengan yang salah. Seorang yang jujur dalam ucapkan
maka ucapannya menjadi jaminan terhadap dirinya.

c. Jujur benar dalam ucapannya ialah berpijak dalam garis - garis ketetapan
dan mengikuti cara - cara Rosul.
1. Sabar taat kepada Allah.
ialah dengan memelihara ketaatan dan ikhlas

2. Sabar taat bermaksiat Allah.


ialah dengan meninggalkan maksiat dan selalu menghindari dari
padanya.

3. Sabar taat akan ujian dan cobaan.


Ialah dengan meninggalkan sifat iri dan dengki, mampu menahan
kemarahan dan mampu menahan kebencian serta tidak pula berkeluh
kesah kepada manusia

Das könnte Ihnen auch gefallen