Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
P DENGAN DIAGNOSA
HARGA DIRI RENDAH KRONIS
DI LOKTABAT UTARA BANJARBARU
IDENTITAS
A. Identitas klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Status perkawinan
Informan
Alamat
: Ny. P
: 43 Tahun
: Perempuan
: Jawa/ Indonesia
: Islam
: SD (Sekolah Dasar)
: Tidak bekerja
: Belum kawin
: Ny. R
: Jalan Gotong Royong RT03 / RW06 Banjarbaru
III.
FAKTOR PRESIPITASI
Klien mengatakan 10 tahun yang lalu klien pernah mengalami demam atau
panas tinggi sampai terjadi kejang. Klien mengatakan ketika klien kejang
klien sering terjatuh beberapa kali dan mengakibatkan gigi depan klien
ompong/ tanggal dan bibirnya robek, sehingga terdapat bekas luka jahit di
bagian wajah. Pada saat pengkajian tanggal 2 Mei 2016 pukul 16.00 klien
Usia
Pelaku
Korban
Saksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Tindakan Kriminal
PSIKOSOSIAL
1. Genogram
43
Keterangan :
: Laki-laki
: Menikah
: Perempuan
: Tinggal Serumah
: Meninggal
: Anak Kandung
: Klien
Penjelasan : Klien mengatakan klien hanya tinggal bersama ibu dan adiknya,
dikarenakan ke empat saudaranya tinggal di rumah masing-masing.
MK : Tidak ada masalah
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, klien mengatakan ada bagian tubuh yang klien
tidak sukai yaitu gigi depan klien semua ompong/ tanggal, dan
bibirnya robek sehingga terdapat luka jahit di bagian wajah. Pada saat
e. Harga diri
Klien jarang berinteraksi dengan tetangga karena klien merasa malu
dengan keadaan wajah klien yang banyak luka jahitan, dan gigi klien
yang ompong/ tanggal di depan.
MK : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti, Ibu.
Klien mengatakan hanya tinggal dengan ibu dan adiknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Semenjak sakit klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan kelompok
atau masyarakat. Klien mengatakan harus menjaga adiknya di rumah
sehingga jarang keluar rumah.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien dapat bicara dengan orang lain seperti biasa namun klien selalu
nampak sesekali menutupi wajahnya yang terdapat bekas luka jahit.
Pada saat pengkajian, klien meminta maaf karena keadaan keadaan
wajah dirinya yang penuh dengan luka bekas jahitan dan gigi klien
depan yang ompong/ tanggal.
MK : Harga diri rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Saat ditanya, klien mengatakan sholat 5 waktu
b. Kegiatan ibadah
Klien melakukan kegiatan sholat 5 waktu.
MK : Tidak ada masalah
VII.
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien saat berpakaian cukup rapi, memakai pakaian yang
sesuai, berambut panjang, rambut nampak berwarna hitam. Gigi depan
klien ompong/ tanggal dan banyak luka bekas jahitan, klien tampak
minder terhadap orang lain.
MK : Harga diri rendah
2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, tampak klien dapat memulai pembicaraan, saat
berbicara ucapan klien cukup jelas, namun klien tampak minder dan
selalu meminta maaf dengan wajah klien yang penuh dengan luka bekas
jahitan, dan gigi klien yang ompong/ tanggal.
MK : Harga diri rendah
3. Aktivitas motorik
Pada saat pengkajian, klien terlihat dapat berkomunikasi. Klien bisa
mempraktikan gerakan yang diajarkan oleh perawat seperti mengangkat
tangan klien.
MK : Tidak ada masalah
4. Alam perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan klien, klien menjawab tidak ada
masalah.
MK : Tidak ada masalah
5. Afek
Datar
Penjelasan : klien mampu memberi respon terhadap lingkungan
sekitarnya, ketika bicara ekspresinya berubah ubah.
MK : Tidak ada masalah
6. Interaksi selama wawancara
Selama diwawancara oleh mahasiswa keperawatan, interaksi klien
kooperatif dan menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang secukupnya
dan tidak berani terlalu lama menatap lawan bicara jadi klien lebih
banyak menunduk. Tampak sesekali klien menutupi wajahnya yang
terdapat bekas luka jahit, klien tampak minder. Saat klien berbicara,
klien menggunakan bahasa Indonesia dengan logat jawa, suara klien
cukup keras dan jelas.
MK : Harga diri rendah
7. Persepsi sensorik
Selama wawancara dengan klien, klien mengatakan tidak pernah
mendengar bisikan-bisikan dan melihat sesuatu yang mengganggu klien.
MK : Tidak ada masalah
8. Proses pikir
Selama wawancara, klien menjawab pertanyaan hanya dengan kata-kata
yang secukupnya.
MK : Tidak ada masalah
9. Isi pikir
Pada saat mahasiswa ke rumah klien, klien mengatakan ibunya tidak ada
dirumah. Klien memiliki sikap curiga dan mengatakan bahwa dirinya
tidak mungkin menyembunyikan ibu klien di rumah.
MK : Waham curiga
10. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan sekarang masih sore hari dan klien mengatakan
sekarang ada di rumah. Kesadaran : Compos mentis, GCS : 4,5,6
MK : Tidak ada masalah
11. Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat terbukti klien tidak ingat tepatnya
berapa tahun ayah klien meninggal.
MK : Gangguan daya ingat jangka panjang
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan pertanyaan. Klien mengatakan bisa
berhitung.
MK : Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu membedakan
antara
baik
dan
buruk
tentang
MEKANISME KOPING
ADAFTIF
MALADAFTIF
Minum alkohol
Reaksi lambat/berlebihan
Tehnik relaksasi
Bekerja berlebihan
Aktivitas kostruktif
Menghindar
Olahraga
Mencederai diri
Memendam masalahnya
Penjelasan:
Saat diwawancara reaksi klien terkadang lambat untuk menjawab
pertanyaan, klien juga terlihat menarik diri karena merasa minder.
MK: Harga diri rendah
IX.
X.
XI.
ASPEK MEDIS
Terapi medis
1. Carbamazepine 200 mg 31
Nama
Indikasi
Kontra Indikasi
1. Riwayat alergi
Efek Samping
Mengantuk, sakit kepala dan
epine
(CBZ)
epilepsy
2.Nyeri saraf
dengan CBZ.
trigeminal, dan
dengan bentuk
kelainan mood
(manic dan
(antidepresan
bipolar)
trisiklik, seperti
3.Nyeri neuropati
diabetikum
amitriptilin)
2. Gangguan
jantung AV blok
3. Adanya riwayat
penghambatan
sumsum tulang
4. Riwayat porfia
hepatic
5. Kombinasi obat
golongan MAOIs
6. Gangguan hati
XII.
XIII.
POHON MASALAH
Isolasi Sosial
ANALISA DATA
No
1.
DATA
MASALAH
Harga Diri
DS :
-
Rendah
2.
DS :
-
Isolasi Sosial
Klien mengatakan waktu dulu pernah dikucilkan oleh
orang lain karena adiknya yang memiliki gangguan jiwa
jadi klien lebih banyak berada di rumah dari pada ke
DO :
DS :
Koping Individu
DO :
-
XIV.
Tidak Efektif