Sie sind auf Seite 1von 10

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

P DENGAN DIAGNOSA
HARGA DIRI RENDAH KRONIS
DI LOKTABAT UTARA BANJARBARU

Tanggal Pengkajian : 2 Mei 2016


PENGKAJIAN
I.

IDENTITAS
A. Identitas klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Status perkawinan
Informan
Alamat

: Ny. P
: 43 Tahun
: Perempuan
: Jawa/ Indonesia
: Islam
: SD (Sekolah Dasar)
: Tidak bekerja
: Belum kawin
: Ny. R
: Jalan Gotong Royong RT03 / RW06 Banjarbaru

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan pernah mengalami kejang 10 tahun yang lalu. Saat
kejang tersebut klien sering terjatuh beberapa kali dan mengakibatkan gigi
depan klien ompong/ tanggal dan bibirnya robek dan banyak bekas luka jahit
di bagian wajah. Semenjak itu klien tidak percaya diri dan minder terhadap
orang lain.
MK : Harga diri rendah

III.

FAKTOR PRESIPITASI
Klien mengatakan 10 tahun yang lalu klien pernah mengalami demam atau
panas tinggi sampai terjadi kejang. Klien mengatakan ketika klien kejang
klien sering terjatuh beberapa kali dan mengakibatkan gigi depan klien
ompong/ tanggal dan bibirnya robek, sehingga terdapat bekas luka jahit di
bagian wajah. Pada saat pengkajian tanggal 2 Mei 2016 pukul 16.00 klien

tampak minder dan saat mahasiswa mengajak berkenalan klien mengatakan


iya saya purwatini, mohon maaf ya dengan keadaan saya yang seperti ini.
Klien sesekali menutupi wajahnya yang terdapat luka jahitan apabila sedang
berbicara dengan mahasiswa.
MK : Harga diri rendah
IV.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa berat di masa lalu.
Jenis Trauma

Usia

Pelaku

Korban

Saksi

Aniaya Fisik

Aniaya Seksual

Penolakan

Kekerasan Dalam Keluarga

Tindakan Kriminal

Penjelasan : Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah menjadi


korban, pelaku maupun saksi terhadap kekerasan fisik, seksual, dan
tindakan kriminal.
MK : Tidak ada masalah
2. Anggota keluarga klien ada yang mengalami gangguan jiwa, yaitu adik
kandung klien yang ke-6. Dia hanya di rumah saja tidak berani untuk
beriteraksi dengan orang lain. Adiknya hanya dirawat di rumah.
MK : Tidak ada masalah
3. Klien mengatakan waktu dulu pernah dikucilkan oleh orang lain karena
adiknya yang memiliki gangguan jiwa jadi klien lebih banyak berada di
rumah dari pada ke luar rumah untuk beriteraksi.
MK : Isolasi sosial
V. PEMERIKSAAN FISIK (Selasa, 2 Mei 2016)
1. Tanda-tanda vital
TD : 150/90 mmHg
N
: 80 x/menit
R
: 19 x/menit
T
: 36,9 oC
2. Ukuran
BB
: 60 Kg
TB
: 159 cm
3. Keluhan fisik

Klien mengeluh kepala sering terasa pusing, leher/tengkuk terasa pegal.


Keluhan berkurang apabila klien beristirahat.
MK : Gangguan rasa nyaman (nyeri)
VI.

PSIKOSOSIAL
1. Genogram

43

Keterangan :
: Laki-laki

: Menikah

: Perempuan

: Tinggal Serumah

: Meninggal

: Anak Kandung

: Klien

Penjelasan : Klien mengatakan klien hanya tinggal bersama ibu dan adiknya,
dikarenakan ke empat saudaranya tinggal di rumah masing-masing.
MK : Tidak ada masalah
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, klien mengatakan ada bagian tubuh yang klien
tidak sukai yaitu gigi depan klien semua ompong/ tanggal, dan
bibirnya robek sehingga terdapat luka jahit di bagian wajah. Pada saat

berbicara, klien kerap menutupi bagian mulut yang terdapat bekas


luka jahitan karena klien merasa malu dengan keadaan klien.
b. Identitas diri
Saat di wawancara, klien menyebutkan namanya yaitu purwatini.
c. Peran
Peran klien sebagai anak ketika bersama ibunya. Dan berperan
sebagai kakak yang menjaga adiknya. Klien tinggal bersama ibu dan
adiknya dalam satu rumah.
d. Ideal diri
Saat di wawancara, apakah klien mempunyai keinginan atau cita-cita,
klien menjawab dengan jawaban tidak ada.

e. Harga diri
Klien jarang berinteraksi dengan tetangga karena klien merasa malu
dengan keadaan wajah klien yang banyak luka jahitan, dan gigi klien
yang ompong/ tanggal di depan.
MK : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti, Ibu.
Klien mengatakan hanya tinggal dengan ibu dan adiknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Semenjak sakit klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan kelompok
atau masyarakat. Klien mengatakan harus menjaga adiknya di rumah
sehingga jarang keluar rumah.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien dapat bicara dengan orang lain seperti biasa namun klien selalu
nampak sesekali menutupi wajahnya yang terdapat bekas luka jahit.
Pada saat pengkajian, klien meminta maaf karena keadaan keadaan
wajah dirinya yang penuh dengan luka bekas jahitan dan gigi klien
depan yang ompong/ tanggal.
MK : Harga diri rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Saat ditanya, klien mengatakan sholat 5 waktu
b. Kegiatan ibadah
Klien melakukan kegiatan sholat 5 waktu.
MK : Tidak ada masalah

VII.

STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien saat berpakaian cukup rapi, memakai pakaian yang
sesuai, berambut panjang, rambut nampak berwarna hitam. Gigi depan
klien ompong/ tanggal dan banyak luka bekas jahitan, klien tampak
minder terhadap orang lain.
MK : Harga diri rendah
2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, tampak klien dapat memulai pembicaraan, saat
berbicara ucapan klien cukup jelas, namun klien tampak minder dan
selalu meminta maaf dengan wajah klien yang penuh dengan luka bekas
jahitan, dan gigi klien yang ompong/ tanggal.
MK : Harga diri rendah
3. Aktivitas motorik
Pada saat pengkajian, klien terlihat dapat berkomunikasi. Klien bisa
mempraktikan gerakan yang diajarkan oleh perawat seperti mengangkat
tangan klien.
MK : Tidak ada masalah
4. Alam perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan klien, klien menjawab tidak ada
masalah.
MK : Tidak ada masalah
5. Afek
Datar
Penjelasan : klien mampu memberi respon terhadap lingkungan
sekitarnya, ketika bicara ekspresinya berubah ubah.
MK : Tidak ada masalah
6. Interaksi selama wawancara
Selama diwawancara oleh mahasiswa keperawatan, interaksi klien
kooperatif dan menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang secukupnya
dan tidak berani terlalu lama menatap lawan bicara jadi klien lebih
banyak menunduk. Tampak sesekali klien menutupi wajahnya yang
terdapat bekas luka jahit, klien tampak minder. Saat klien berbicara,
klien menggunakan bahasa Indonesia dengan logat jawa, suara klien
cukup keras dan jelas.
MK : Harga diri rendah
7. Persepsi sensorik
Selama wawancara dengan klien, klien mengatakan tidak pernah
mendengar bisikan-bisikan dan melihat sesuatu yang mengganggu klien.
MK : Tidak ada masalah

8. Proses pikir
Selama wawancara, klien menjawab pertanyaan hanya dengan kata-kata
yang secukupnya.
MK : Tidak ada masalah
9. Isi pikir
Pada saat mahasiswa ke rumah klien, klien mengatakan ibunya tidak ada
dirumah. Klien memiliki sikap curiga dan mengatakan bahwa dirinya
tidak mungkin menyembunyikan ibu klien di rumah.
MK : Waham curiga
10. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan sekarang masih sore hari dan klien mengatakan
sekarang ada di rumah. Kesadaran : Compos mentis, GCS : 4,5,6
MK : Tidak ada masalah
11. Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat terbukti klien tidak ingat tepatnya
berapa tahun ayah klien meninggal.
MK : Gangguan daya ingat jangka panjang
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan pertanyaan. Klien mengatakan bisa
berhitung.
MK : Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu membedakan

antara

baik

dan

buruk

tentang

berpenampilan seperti memakai baju dan celana yang benar. Klien


mampu mengontrol keputusan sederhana, seperti bangun sendiri.
MK : Tidak ada masalah
14. Daya tilik diri
Klien mengingkari penyakit yang dideritanya, dan tidak mengetahui
tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Dia tidak menyadari
bahwa dirinya bermasalah. Klien mengatakan adiknya saja yang
memiliki kelainan. Tampak sesekali klien menutupi wajahnya yang
terdapat bekas luka jahit, klien nampak minder.
MK : Harga diri rendah
VIII.

MEKANISME KOPING
ADAFTIF

MALADAFTIF

Bicara dengan orang lain

Minum alkohol

Mempu menyelesaikan masalah

Reaksi lambat/berlebihan

Tehnik relaksasi

Bekerja berlebihan

Aktivitas kostruktif

Menghindar

Olahraga

Mencederai diri

Memendam masalahnya

Penjelasan:
Saat diwawancara reaksi klien terkadang lambat untuk menjawab
pertanyaan, klien juga terlihat menarik diri karena merasa minder.
MK: Harga diri rendah
IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab klien ada
dikunjungi keluarga dan tetangga.
2. Masalah dengan pendidikan, pendidikan terakhir klien sekolah dasar.
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, spesifiknya klien tidak bekerja
4. Tidak ada masalah dengan ekonomi, spesifiknya klien dibiayai oleh
anak-anaknya.
5. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya klien tidak
mempunyai jaminan kesehatan oleh BPJS.
6. Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya klien mempunyai
tempat tinggal.
7. Ada masalah dengan lingkungan, spesifiknya klien hanya beinteraksi
dengan anggota keluarga tidak ingin banyak berinteraksi dengan orang
lain baik tetangga ataupun dengan masyarakat lainnya karena memiliki
pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya.
MK : Isolasi sosial

X.

PENGETAHUAN KURANG TANTANG


Saat di wawancara, apakah klien tahu bahwa klien sedang sakit jiwa,
klien menjawab merasa tidak ada masalah.

XI.

ASPEK MEDIS
Terapi medis
1. Carbamazepine 200 mg 31

Nama

Indikasi

Carbamaz 1.Kejang karena

Kontra Indikasi
1. Riwayat alergi

Efek Samping
Mengantuk, sakit kepala dan

epine
(CBZ)

epilepsy
2.Nyeri saraf

dengan CBZ.

migrain, gangguan koordinasi

Atau obat lain

motorik, dan/ atau sakit perut

trigeminal, dan

dengan bentuk

kelainan mood

kimia yang mirip

(manic dan

(antidepresan

bipolar)

trisiklik, seperti

3.Nyeri neuropati
diabetikum

amitriptilin)
2. Gangguan
jantung AV blok
3. Adanya riwayat
penghambatan
sumsum tulang
4. Riwayat porfia
hepatic
5. Kombinasi obat
golongan MAOIs
6. Gangguan hati

XII.

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Harga Diri Rendah
2. Isolasi Sosial
3. Koping individu tidak efektif

XIII.

POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Koping Indivdu Tidak Efektif

ANALISA DATA

No
1.

DATA

MASALAH

Klien mengatakan tidak percaya diri dan minder dengan

Harga Diri

DS :
-

penampilannya sekarang karena gigi depan klien

Rendah

ompong/ tanggal dan banyak bekas luka jahit di bagian


wajah karena 10 tahun yang lalu terjatuh akibat klien
mengalami kejang
DO :
-

Klien tampak sering memegangi dan menutupi wajah


saat berbicara dengan mahasiswa, klien tampak minder
dengan penampilannya

Klien menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang


secukupnya

2.

Klien tidak berani terlalu lama menatap lawan bicara

Klien lebih banyak menunduk

Klien sering mengkritik diri sendiri

DS :
-

Isolasi Sosial
Klien mengatakan waktu dulu pernah dikucilkan oleh
orang lain karena adiknya yang memiliki gangguan jiwa
jadi klien lebih banyak berada di rumah dari pada ke

luar rumah untuk beriteraksi


Klien mengatakan jarang keluar rumah karena harus
menjaga adiknya di rumah

DO :

Klien tampak minder, klien terlihat lebih membuka diri

pada keluarga klien dari pada dengan mahasiswa


Klien tampak mengisolasi diri

DS :

Koping Individu

Klien mengatakan iya saya purwatini, mohon maaf ya


dengan keadaan saya yang seperti ini

DO :
-

XIV.

Klien tampak malu saat diajak bicara oleh mahasiswa

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Harga diri rendah
2. Isolasi sosial
3. Koping individu tidak efektif

Tidak Efektif

Das könnte Ihnen auch gefallen