Sie sind auf Seite 1von 5

Teknik kimia merupakan salah satu jurusan terfavorit yang ada di Indonesia.

Selain memang dibuka di berbagai univeristas, Teknik Kimia juga sering menjadi
jurusan favorit di tiap-tiap universitas dan konon memiliki gaji yang besar setelah
lulus nanti..Namun apa benar gajinya besar? Apakah hal diatas benar-benar terjadi
setelah kita memilih jurusan teknik kimia dan lulus nanti?
Banyak sekali alasan siswa/i SMA sederajat dalam memilih jurusan teknik kimia
sebagai studi lanjutannya. Umumnya siswa memilih teknik kimia karena gaji yang
besar terutama di perusahaan migas. Dukungan orangtua yang ingin anaknya
memiliki karir di pabrik juga berpengaruh dalam menjebloskan anaknya ke
jurusan ini. Ada juga yang masuk teknik kimia karena suka dengan pelajaran
kimia namun ingin masuk jurusan teknik. Apakah pertimbangan tersebut benar?
Mari kita cek sama-sama fakta-fakta yang ada di jurusan Teknik Kimia. Inilah
fakta-fakta yang perlu diketahui:
1. Teknik Kimia itu mirip dengan kimia?
Jangan tertipu dengan kata kimia di belakang kata teknik, karena
sebenarnya teknik kimia dengan kimia itu jauh berbeda. Di teknik kimia,
kimia memang menjadi dasar atau fundamental yang harus dimiliki, namun
mata kuliah yang dipelajari sangat sedikit yang berhubungan dengan teknik
kimia. Bayangkan, dalam silabus penulis hanya 18 sks dari 144 sks yang
benar-benar mempelajari kimia. Bahkan tidak sampai seperempatnya. Loh?
Kok gitu ya? Nah buat tau lebih dalam kita cari tahu dulu apa sih teknik kimia
Tujuan utama dari jurusan teknik kimia adalah untuk mengubah bahan
baku menjadi produk yang lebih bernilai. Proses untuk mengubah bahan baku
menjadi produk yang dipelajari di teknik kimia adalah yang memanfaatkan
proses-proses kimiawi. Hanya yang memanfaatkan proses-proses kimiawi.
Bukan kayu menjadi meja atau kursi dan semacamnya ya, kalau itu kan nggak
ada proses kimianya. Contoh sederhananya adalah

membuat tape. Coba

temen-temen inget ketika buat tape (kalau belum pernah, inget rasa tape juga
cukup haha). Tape biasa dibuat dari sumber-sumber karbohidrat tinggi yang

difermentasi dengan ragi hingga membuat rasanya enak dan manis. Dalam
bahasa biokimianya, ragi yang digunakan melakukan proses hidrolisis dari
pati (bahan baku) menjadi glukosa.
Tapi di teknik kimia, kita bermain dengan skala yang lebih besar, bukan
skala laboratorium yang hanya seukuran tabung reaksi, bahkan bisa ribuan
kali lebih besar. Oleh karena itulah diperlukan hitung-hitungan matematika
dan fisika, misalnya untuk menghitung ukuran alat-alat, menghitung
banyaknya bahan baku yang dibutuhkan, mengevaluasi kinerja alat-alat, dan
lain-lain. Mata kuliah kimia hanya dipelajari di semester-semester awal saja.
Itu pun hanya sebagai fondasi dasar. Selebihnya, mahasiswa harus berjuang
dengan ilmu-ilmu keteknik kimiaan yang lebih didominasi oleh fisika dan
matematika(sebagai pendukung untuk perhitungan).
2. Sarjana Teknik Kimia kerja di laboratorium?
Banyak orang-orang yang belum tahu tentang teknik kimia berpikir
bahwa lulusan teknik kimia nantinya akan bekerja di laboratorium. Bahkan
yang lebih ekstrim, ada juga yang berfikir kalau jurusan teknik kimia nantinya
akan membuat bom. Nah, ini nih satu lagi yang perlu diluruskan.
Lulusan teknik kimia umumnya nanti akan menjadi seorang process
engineer atau insinyur proses. Insinyur proses itu memikirkan dan merekayasa
proses yang dilakukan untuk mengubah Input jadi Output yang diinginkan.
Input >>> Proses(pokoknya dipertahankan dalam suatu kondisi dan
temperatur)>>>Output. Oleh karena itu hampir semua pabrik yang ada di
dunia ini memiliki insinyur kimia.
3. Lulusnya gampang gak ya?
Agar dapat lulus dari jurusan teknik kimia dan mendapatkan gelar ST
(Sarjana Teknik), kami harus mengerjakan tugas akhir. Karena teknik adalah
ilmu terapan, maka tugas akhirnya berupa perancangan. Di teknik kimia
sendiri, tugas akhirnya dikhususkan pada perancangan pabrik kimia. Bentukan

pabrik kimia secara real bisa kita lihat di kawasan-kawasan industri di


beberapa kota. Kalau ada yang pernah lihat menara-menara setinggi gedung,,
rangkaian pipa-pipa berbagai ukuran yang bercabang-cabang, atau cerobong
besar yang mengeluarkan asap nah itu adalah beberapa alat-alat di pabrik
kimia.

Sumber: kfk.kompas.com

Perancangan pabrik tentu awalnya melihat tiga hal yang tadi kita bahas
yaitu input, proses dan output. Pertama kita tentukan bahan baku yang akan
digunakan, hasil/produk yang diinginkan, lalu baru dipertimbangkan proses
apa yang dipakai. Proses-proses yang harus dipertimbangkan adalah persiapan
bahan baku, proses reaksi kimia, dan pemurnian produk. Setelah itu, dilakukan
perhitungan jumlah bahan-bahan yang diproses, serta jenis bentuk dan ukuran
alat-alatnya.

Selain

perhitungan

matematis,

kita

juga

harus

mempertimbangkan aspek keselamatan, lingkungan, dan aspek ekonomi. Jadi


intinya kita harus merancang pabrik yang tidak membahayakan, tidak merusak
lingkungan, dan tentu saja menguntungkan.
Sama halnya dengan pembuatan tape. Pertama tentu kita harus tau ragi
apa yang akan kita pakai, bahan baku apa yang ada dan seperti apa resepnya
lalu kita harus menyediakan wadah dan alat masak seperti panci. Dan bagian
yang paling penting adalah apakah untung menjual tape. Mungkin begitu
sederhananya

Bisa dibilang teknik kimia ini salah satu jurusan yang lumayan ngoyo.
Jadi walaupun syarat lulusnya menggunakan tugas perancangan pabrik, tetap
ada penelitian sama seperti di jurusan-jurusan lain. Hasil penelitian kemudian
dibuat laporan dengan format yang sama seperti skripsi, dan diseminarkan
juga. Jadi, bebannya ganda
4. Mata kuliahnya susah
Pada tahun pertama, kita akan menemukan mata kuliah kimia, dari kimia
umum, kimia analisis, kimia organic, dan kimia fisik. Selain itu tentu saja ada
matematika dan fisika. Memang bisa dibilang ini adalah mata kuliah-mata
kuliah dasar, tetapi karena jenjangnya sudah lebih tinggi dari SMA, maka
materinya lebih dalam dibanding apa yang didapat semasa SMA.
Setiap semester kita akan menemukan mata kuliah matematika dengan
nama

yang

berbeda-beda

dan

tingkatan

yang

semakin

meningkat.

Primadonanya ada mata kuliah keteknik-kimiaan yang membahas tentang


neraca massa dan energi, perpindahan massa dan panas, proses-proses di
industri kimia, termodinamika, reaksi kimia dan reaktor, pengendalian proses,
perancangan alat, dan perancangan pabik kimia.Semua mata kuliah itu bisa
jadi lebih menantang kalau kebetulan mendapatkan dosen seorang professor
atau dosen yang menetapkan standar sangat tinggi. Wajar sih sebetulnya kalau
teknik kimia itu susah. Sekarang coba kita pikir, kalau seorang dokter
melakukan malpraktek, satu nyawa bisa melayang. Tapi kalau seorang
insinyur teknik kimia melakukan kesalahan, pabrik bisa meledak dan kerugian
bisa mencapai milyaran serta dapat menyebabkan kehilangan nyawa.
5. Menjanjikan
Jangan khawatir, usaha pasti akan sebanding dengan hasil yang didapat.
Kerja keras tidak pernah mengkhianati, begitu katanya. Jadi walaupun teknik
kimia terlihat susah, karena ilmu yang lebih tinggi kita akan ditempatkan pada
posisi yang tinggi. Terlebih jika diimbangi dengan kemampuan bersosialisasi

dan kerja sama yang baik, seorang insinyur teknik kimia bisa dengan cepat
meningkat karirnya.
Kalau masalah gaji, kira-kira setara dengan skala tempat kerjanya.
Memang berbading lurus dengan tanggung jawab yang diemban. Standard gaji
untuk fresh graduate teknik kimia paling kecil kira-kira adalah beberapa kali
lipat dari UMR.
6. Insinyur kimia, mau jadi apa?
Ini bagian terakhir dari pembahasan teknik kimia sekaligus poin paling
penting dalam pertimbangan kamu memilih jurusan. Mau jadi apa setelah
menjadi sarjana teknik kimia?
Teknik Kimia memiliki lingkup kerja yang sangat luas di industri dalam
negeri. Industri pupuk, farmasi, Oil and Gas, mineral, industry makanan,
tekstil, petrokimia dan masih banyak lagi. Potensi dari sarjana ini tidak
terbatas, bahkan kamu bisa memulai(start up) industri baru karena memang
kebutuhan Indonesia sering kali dipasok melalui impor. Ya, impor. Mungkin
teman-teman sering mendengar sumber daya alam di Indonesia di ekspor ke
luar negeri, diproses disana, dan diimpor kembali ke Indonesia menjadi suatu
produk bernilai jauh lebih tinggi.
Dari Industri gula dan garam hingga industry smelter(pengoolahan
mineral) dan migas masih sangat kurang produksinya. Lalu bagaimana
responmu dengan amanah founding father kita yang mengatakan ini :
Aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia, biar semua Negara di Dunia iri
dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang
mengolahnya -Ir. Soekarno
Cukuplah hanya mementingkan diri sendiri, memikirkan gaji besar, susah
atau tidak kuliah di tekkim, dan mulailah untuk membayangkan setelah saya
menjadi seorang sarjana teknik kimia, manfaat apa yang bisa saya buat untuk
250 juta rakyat Indonesia. Untuk tanah air yang kita banggakan dan orangorang sekitar yang kita sayangi. Ayo majukan industri Indonesia!

Das könnte Ihnen auch gefallen