Sie sind auf Seite 1von 40

BAB II

TINJAUAN DAN LANDAS AN TEORI


II.1. Tinjauan Umum
II.1.3. Apartemen
Pengertian :

Tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb)
yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang besar dan mewah,
dilengkapi dengan berbagai fasilitas (kolam renang, pusat kebugaran, toko, dsb).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (http://kbbi,web.id)

Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil


sebagian kecil dari suatu bangunan. Suatu gedung apartemen dapat memiliki
puluhan bahkan ratusan unit apartemen. Istilah apartemen digunakan secara luas
di Amerika Utara, sementara istilah flat digunakan di Britannia Raya dan
negara-negara persemakmuran. (http://id.wikipedia.org/wiki/apartemen)

Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup hunian, yang berupa
rumah flat atau rumah petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi
masalah perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan
dengan harga yang terjangkau di perkotaan. (M arlina, Endy.2008.Panduan
Perancangan Bangunan Komersial.Yogyakarta: ANDI)

Klasifikasi apartemen menurut kepemilikannya :


1. Apartemen sewa
Apartemen yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan usaha bersama
dengan unit-unit apartemen yang disewakan kepada masyarakat dengan harga
dan jangka waktu tertentu.
2. Apartemen beli
Apartemen yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan usaha bersama
dengan unit-unit apartemen yang dijual kepada masyarakat dengan harga dan
jangka waktu tertentu. Kepemilikannya lagi dapat dibedakan lagi sebagai
berikut :
a) Apartemen milik bersama (cooperative)
Apartemen yang dimiliki bersama oleh penghuni yang ada.tanggung jawab
pengembangan gedung menjadi tanggung jawab semua penghuni.
b) Apartemen milik perseorangan (condominium)
Apartemen yang unit-unit huniannya dapat dibeli dan dimiliki oleh penghuni.
Penghuni wajib membayar pelayanan apartemen yang mereka gunakan
kepada pihak pengelola.

10

Klasifikasi apartemen menurut jumlah kamarnya :


1. Tipe efisien
Tipe ini memiliki ukuran: 200 sq ft-500 sq ft (18 m2 45 m2). Diharapkan
berbagai aktifitas dapat diwadahi dalam satu ruang sekaligus untuk
mereduksi jumlah kamar dalam unit apartemen tersebut.
2. Tipe satu ruang tidur
Tipe ini memiliki satu ruang tidur dalam setiap unitnya. Ukurannya berkisar
2
2
antara 400 sq ft-600 sq ft (36 m 54 m ), atau menyesuaikan kebutuhan.

3. Tipe dua ruang tidur


Tipe ini memiliki dua ruang tidur dalam setiap unitnya, dengan ukuran
berkisar 500 sq ft-1000sq ft (45 m2 90 m2). Kelengkapan ruang pada tipe
ini relatif sama dengan tipe satu ruang tidur, tetapi tingkat kemewahan
ruangnya relatif lebih baik.
4. Tipe tiga ruang tidur
Unit apartemen tipe ini memiliki tiga ruang tidur, dengan luasan berkisar
600 sq ft-1200 sq ft(54 m2 108 m2). Kapasitas unit ini adalah 4-5 orang.
Klasifikasi apartemen menurut jumlah kamarnya :
1. Apartemen simplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari satu lantai.

11

2. Apartemen duplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari dua lantai.
3. Apartemen triplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari tiga lantai.
Penataan sistem duplex dan triplex memberikan privatisasi yang tinggi bahkan
dalam satu unit hunian.
(M arlina, Endy.2008.Panduan Perancangan Bangunan Komersial.Yogyakarta:
ANDI)
II.1.2. Mal
Pengertian :

Mall is a building or set of buildings which contain retail units, with


interconnecting walkways enabling visitors to easily walk from unit to unit.
(http://en.wikipedia.org)
M all adalah sebuah bangunan atau sekelompok bangunan yang terdiri dari tokotoko yang disewakan, yang memiliki koridor-koridor yang memudahkan
pengunjung berjalan dari toko yang satu ke lainnya.

Collection of independent retail stores, and parking areas constructed and


maintened by a management firm as a unit. (www.Britannica.com)
Sekelompok toko yang berdiri sendiri dan areal parkir yang dikelola oleh
sebuah perusahaan.

12

A shopping centre enclosed within a large structure ; often two or three stories
high, often designed around a central atrium ; may have numerous stores, as
well as entertaiment facilities such as movie theaters, fast-food outlets,
restaurants, and public areas. (Dictionary of Architeture and construction,
edited by Cyril M . Harris, published by TheM cGraw-Hill Companies, Inc.)
Pusat perbelanjaan dengan struktur besar ; biasanya terdiri dari 2 atau 3 lantai,
dan didesain dari atrium tengah ; terdiri dari banyak toko, juga fasilitas lainnya
seperti bioskop, restoran cepat saji, restoran, dan area umum.

Sejarah Shopping Center atau Shopping Mall


Shopping center (Inggris dan Eropa), Shopping M all (Amerika) atau
terminologi yang sering digunakan oleh masyarakat Amerika bereferensi kepada
pusat perbelanjaan atau shopping center yang besar adalah istilah yang
digunakan untuk mengidentifikasi suatu pusat perbelanjaan yang pada intinya
memiliki bentuk bangunan atau kumpulan beberapa bangunan dalam satu lokasi.
Konsep dari dibangunnya gedung pusat perbelanjaan, shopping center, shopping
mall, atau mall sebenarnya bukan merupakan suatu inovasi baru. M al,
merupakan satu bentuk evolusi dari pasar tradisional yang pada intinya adalah:
satu lokasi pusat perdagangan yang dikunjungi oleh banyak orang (konsumen)
untuk membeli segala sesuatu yang mereka butuhkan.

13

Titik tolak penataan mal dan jalan di Indonesia


Pada akhir 1980-an dan permulaan 1990-an di Jakarta mulai bermunculan mal
perbelanjaan dengan konsep atrium yang lebih besar yang memungkinkan
pengunjung memperluas jangkauan pandangan ke seluruh lantai bangunan.
Indonesia memang tidak mau ketinggalan mengikuti kemajuan jaman dan
perubahan kultur. Dengan bentuk atrium besar mengakibatkan aktifitas
berbelanja menjadi nyaman dan menjadi bagian dari pola hidup masyarakat
Indonesia, terutama yang berdomisili di kota-kota besar. Pusat perbelanjaan
bukan hanya tempat untuk berbelanja untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri
maupun orang lain, tetapi juga sebagai tempat untuk mendapatkan hiburan,
berinteraksi, sosial bersama teman, keluarga, maupun kolega bisnis. Dengan
semakin bertambahnya jumlah populasi dan jumlah investor terutama di bidang
perdagangan yang menanamkan modal di Indonesia, terutama di Jakarta, maka
jumlah sarana perdagangan juga semakin bertambah dengan stabil. (Andyono,
Yuli S. 2006. INDONESIA SHOPPING CENTERS. Indonesia: Griya Asri
Prima).

Unsur-unsur yang menunjang keberhasilan suatu mal :


a) Bentuk M al
M enurut M aithland terdapat tiga(3) bentuk umum M al dengan keuntungan
dan kerugian tersendiri, yaitu:

14

Open Mall (mal terbuka), adalah mal tanpa pelingkup. Keuntungannya


adalah kesan luas dan perencanaan teknis yang mudah sehingga biaya
lebih murah. Kerugiannya berupa kendala climatic control (berpengaruh
terhadap kenyamanan) dan kesan pewadahan kurang.

Enclosed

Mall (mal tertutup),

adalah

mal dengan

pelingkup.

Keuntungannya berupa kenyamanan climatic control. Kerugiannya


adalah biaya mahal dan kesan kurang luas.
-

Integrated Mall (mal terpadu), adalah penggabungan mal terbuka dan


tertutup. Biasanya berupa mal tertutup dengan akhiran mal terbuka.
M unculnya bentuk ini merupakan antipasi terhadap keborosan energi
unutk climatic control serta mahalnya pembuatan dan perawatan mal
tertutup. M al ini juga bertujuan mengonsentrasikan daya tarik
pengunjung pada mal tertutup.

b) Pola M al
Pada dasarnya pola mal berprinsip linier. Tatanan mal yang banyak dijumpai
adalah mal berkoridor tunggal dengan lebar koridor standar 8-16 m. Untuk
memudahkan akses pengunjung, pintu masuk sebaiknya dapat dicapai dari
segala arah.
c) Dimensi M al
Tidak ada kriteria khusus mengenai panjang maksimal mal, tetapi
berdasarkan penyelidikan di Amerika Serikat panjang minimal adalah 180 m
dan panjang maksimalnya adalah 240 m. Yang perlu diperhatikan, mal
jangan terlalu panjang karena dapat melelahkan pengunjung.

15

d) Penataan letak retail di sepanjang mal


Dengan penataan sirkulasi mal yang hanya memiliki satu koridor,
diharapkan semua retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua retail
mempunyai nilai komersial yang sama.
e) Pencahayaan
Untuk menunjang konsep ruang yang menerus pada mal, bagian atap mal
biasanya diselesaikan dengan skylight, yang berfungsi memasukkan cahaya
matahari ke dalam bangunan mal pada siang hari. Selain itu, penggunaan
cahaya matahario sebaga sumber cahaya alami dapat meningkatkan efisiensi
operasional mal, khususnya terhadap penggunaan tenaga listrik unutkl
pencahayaan buatan.
f) Elemen-Elemen Arsitektural pada M al
Elemen-elemen arsitektur yang dapat ditempatkan di sepanjang mal di
antaranya adalah bangku, arena bermain, kios, kotak telepon, tempat sampah,
penunjuk arah, jam, dan sebagainya.
(M arlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan

Bangunan Komersial.

Yogyakarta: ANDI)
(1) Pendirian Pusat perbelanjaan dan Toko M odern wajib:
a. M emperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan Pasar
Tradisional, Usaha Kecil dan Usaha M enengah yang ada di wilayah yang
bersangkutan;

16

b. M emperhatikan jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional yang


telah ada sebelumnya;
c. M enyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu)
unit kendaraan roda empat untuk setiap 60 m2 (enam puluh meter per segi)
luas lantai penjualan Pusat Perbelanjaan dan/ atau Toko M odern; dan
d. M enyediakan fasilitas yang menjamin Pusat Perbelanjaan dan Toko
M odern yang
bersih, sehat (hygienis), aman, tertib dan ruang publik yang nyaman.
(2) Penyediaan areal parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat
dilakukan berdasarkan kerjasama antara pengelola Pusat Perbelanjaan dan/
atau Toko M odern dengan pihak lain.
(3) Pedoman mengenai ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a dan huruf b diatur lebih lanjut oleh M enteri.

II.1.1. Mixed Use Building


Dalam sejarah perkembangan perkotaan, penggabungan dari berbagai
peruntukkan lahan seperti, residential, shopping mall, perkantoran, hiburan, hotel,
civic, dan budaya dalam satu area yang dibedakan berdasarkan jumlah manusia
yang berkisar dari penduduk desa sampai kota besar. Konsep dari penggabungan
berbagai fungsi bangunan dalam satu area perkotaan berasal dari nenek moyang

17

kota Yunani dan Cina, yang berpengaruh terhadap kota pada abad pertengahan
Eropa, sampai pada bangunan multi-fungsi yang tercipta lebih dari beberapa abad
dan berlangsung sampai hari ini di beberapa kota besar seperti London, Paris, Kairo,
Tokyo, dan Beijing. Bahkan inti dari kota-kota baru di Amerika utara dan selatan
serta Australia mengembangkannya sebelum datangnya perkembangan otomotif,
memperlihatkan tingginya intensitas pembangunan yang menggunakan konsep
pembangunan bangunan multi-fungsi pada satu area, contoh-contohnya adalah kota
New York, Toronto, Buenos Aires, dan Sydney.
Selama pertengahan abad 20 beberapa tren dan perkembangan dikumpulkan
untuk mencari tahu pola penggabungan berbagai fungsi ini terutama di area
perkotaan :
1. Peningkatan otomotif sebagai pilihan dominan dalam transportasi, yang
menambah kepadatan penduduk secara horizontal dan menghancurkan pola dari
penggunaan lahan sebelumnya.
2. M eningkatnya kekayaan, terutama di Amerika utara dan Eropa, yang
mengijinkan pertumbuhan rumah tinggal dalam ukuran besar sering
meninggalkan rumah untuk satu keluargadengan bidang tanah yang besar,
mendukung penggunaan lahan secara horizontal, menciptakan kembali akses
pejalan kaki yang lebih mudah dan mendukung pemisahan fungsi bangunan
secara fisik menjadi wilayah-wilayah tersendiri.
3. Pelaksanaan peraturan penggunaan lahan dan hukum penetapan daerah,
terutama di Amerika Serikat, walaupun berniat menciptakan peraturan yang bisa

18

mengendalikan dan memisahkan kegunaan lahan, terutama dibuat secara ilegal


untuk menggabungkan beberapa fungsi di area yang baru dikembangkan.
(Schwanke, Dean. 2005. Mixed-Use Development Handbook second edition.
Washington DC: Urban Land Institute)

Pengertian :

Superblok atau Mixed Use Building adalah salah satu upaya pendekatan
perancangan yang berusaha menyatukan berbagai aktifitas dan fungsi yang
berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal, letak
strategis, nilai ekonomi tinggi) sehingga terjadi satu struktur kompleks dimana
semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan dalam kerangka integrasi yang
kuat.

Superblok harus dilihat sebagai bagian integral kota dan terdiri dari banyak masa
serta diarahkan untuk maksud :
1. Efisien dan ekonomis dalam pengadaan infrastruktur dan utilitasnya
2. Perbaikan sistem transportasi
3. M emberikan kerangka yang fleksibel untuk perancangan bangunan dan
lingkungannya.
(M arlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta:
ANDI)

19

Mixed-use development is the practice or allowing more than one type of use in
building or set of building. In planning zone terms, this can mean some
combination of residential, commercial, industr ial, office, institutional, or other
land uses. (http://en.wikipedia.org)
Pengembangan bangunan multi fungsi adalah memperbolehkan lebih dari satu
fungsi pada satu atau sekelompok bangunan. Dalam perencanaannya, hal ini
berarti beberapa kombinasi dari hunian, komersil, industri, kantor, pendidikan,
dan fungsi lainnya.

II.2. Tinjauan Khusus


II.2.1. Latar Belakang Tapak
Dasar pertimbangan mengenai lokasi tapak adalah:

Letak tapak yang strategis, sehingga memudahkan pencapaian, baik kendaraan


pribadi maupun sarana transportasi umum, berada di area perkantoran di
Sudirman dan berdekatan dengan Universitas Atma Jaya serta London School
Public Relation.

M empunyai nilai potensi yang besar seperti berada pada point of view yang baik,
dekat dengan jalan raya Sudirman.

20

Gbr 1. Lokasi Tapak


II.2.2. Data-Data Tapak
A. Luas Tapak : 7.700 m2
B. Batas-batas :
Sebelah Utara : Ruko Bendungan Hilir
Sebelah Timur : Kali Krukut
Sebelah Selatan : Jalan Jendral Sudirman
Sebelah Barat

: Bank Swasta dan pasar Bendungan Hilir

C. Rencana Batas Wilayah Kota DKI Jakarta :


Lokasi Proyek

: Jl. Bendungan Hilir kav. 36, Jakarta Pusat

KDB

: 60 %

21

KLB

: 4,5

Ketinggian maksimum : 12 lantai


Peruntukan Lahan

: Pertokoan

II.2.3. Kondisi Tapak dan Lingkungan


Kondisi tapak berada di area perkantoran di Jalan Sudirman dan berdekatan
dengan Universitas Atma Jaya serta London School Public Relation, dimana
terletak di sudut jalan Bendungan Hilir dan Jalan Jendral Sudirman. Lingkungan di
sekitar tapak merupakan daerah pertokoan dan perkantoran dan kampus. Tapak
berada di wisma Benhil yang mempunyai ciri khas sebagai pertokoan yang menjual
alat tulis dan elektronik, sehingga tapak dan lingkungan sekitarnya adalah area yang
sangat ramai ditambah lagi di seberang lokasi tapak terdapat pasar bendungan hilir.

C
E
G

A
Gbr 2. Lingkungan di
Sekitar Tapak

22

Keterangan
A. Universitas Atma Jaya
B. London School Public
Relation
C. Pertokoan di lokasi tapak
dan sekitarnya
D. Pasar Bendungan Hilir
E E. Jalan antara wisma benhil
dan pasar Bendungan Hilir
F. Kali Krukut yang berada di
sebelah timur tapak
G. Jalan Bendungan Hilir
H. Jalan Sudirman yang berada
tepat di depan tapak

Foto 1. (A) Universitas Atma Jaya

Foto 2. (B) London School Public Relation

Foto 3. (C) Pertokoan di lokasi


tapak dan sekitarnya

Foto 4. (D) Pasar Bendungan Hilir

Foto 5. (E) Jalan antara wisma benhil


dan pasar Bendungan Hilir

Foto 7. (G) Jalan Bendungan Hilir

Foto 6. (F) Kali Krukut yang berada


di sebelah timur tapak

Foto 8. (H) Jalan Sudirman yang


berada tepat di depan tapak
23

II.2.4. Hemat Energi


Arsitektur Hemat Energi (Energy-Efficient Architecture)
Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran meminimalkan penggunaan energi
tanpa

membatasi atau

merubah

fungsi bangunan,

kenyamanan maupun

produktivitas penghuninya dengan memanfaatkan sains dan teknologi mutakhir


secara aktif. M engoptimasikan sistim tata udara-tata cahaya, integrasi antara sistim
tata udara buatan alamiah, sistim tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara
metode pasif dan aktif dengan material dan instrumen hemat energi. (Jimmy
Priatman, Ir, 2005. Arsitektur Hemat Energi)

Penghematan

energi melalui rancangan

bangunan

mengarah

pada

penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan buatan,


maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat
memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman
tanpa banyak mengonsumsi energi listrik. Kebutuhan energi per kapita dan nasional
dapat ditekan jika secara nasional bangunan dirancang dengan konsep hemat energi.

Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua cara:


secara pasif dan aktif. Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi
melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan
energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan
kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan sendirinya mampu
mengantisipasi permasalahan iklim luar.

24

1. Rancangan pasif

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya dilakukan


untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena radiasi matahari
dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan penerangan alami. Sinar
matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan dimanfaatkan komponen
cahayanya dan menepis panasnya.

Daerah dengan suhu rendah seperti Indonesia, efek rumah kaca perlu dihindari
terjadi dalam bangunan, karena akan semakin menjauhkan bangunan dari
kenyamanan suhu. Kaca-kaca pada dinding bangunan sebaiknya diletakkan di
bagian utara-selatan untuk mengurangi sebanyak mungkin jatuhnya cahaya
matahari langsung pada bidang-bidang kaca tersebut. Tanpa cahaya matahari
langsung, ruang-ruang dalam bangunan masih akan tetap menerima penerangan
alami, karena sifat cahaya matahari yang diffuse (menyebar). Seandainyapun
bidang-bidang kaca harus diletakkan pada sisi datangnya cahaya matahari
langsung, penghalang (shading devices) perlu digunakan untuk melindungi kaca
dari sengatan cahaya matahari langsung untuk mencegah terjadinya efek rumah
kaca. Hal ini terutama sangat ditekankan bagi bangunan-bangunan tinggi dimana
efek pohon sebagai penghalang cahaya matahari tidak dapat diharapkan lagi
terjadi pada jenis bangunan ini.

25

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha penghematan energi:

- Penanaman pohon

Penelitian akbari dan kawan di beberapa kota besar di Afrika memperlihatkan


hasil positif terhadap penanaman pohon di sekitar rumah-rumah tinggal. Dalam
penelitian tersebut diperoleh angka penghematan energi hingga 30 % untuk AC
yang disebabkan oleh penurunan suhu akibat penanaman tiga batang pohon
pada setiap rumah yang diteliti.

- Perkerasan permukaan tanah

Arsitek perlu menyadari bahwa permukaan tanah (halaman, jalan, taman, dsb)
yang diberi perkerasan akan berpengaruh terhadap kenaikkan suhu udara
disekitarnya. Suhu udara bangunan akan naik, apabila pada ruang terbuka
disekitarnya diperkeras dengan aspal atau beton tanpa pelindung pohon.

Gbr 3. Gedung Kedutaan Besar Prancis.


Gedung ini hanya mengandalkan
orientasi bangunan dan kanopi untuk
menghindari masuknya cahaya matahari
langsung ke dalam bangunan.

26

Gbr 4. Gedung S. Widjojo


Gedung ini menggunakan siripsirip di setiap jendelanya
sehingga mengurangi panas
matahari yang masuk ke dalam
ruangan.

Strategi perancangan bangunan secara pasif di Indonesia bisa dijumpai terutama


pada bangunan lama karya Silaban: M asjid Istiqal dan Bank Indonesia; karya
Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung Departemen Pendidikan
Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan kolonial karya arsitek-arsitek
Belanda. M eskipun demikian, beberapa bangunan modern di Jakarta juga tampak
diselesaikan dengan konsep perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo
dan Wisma Dharmala Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman,
Jakarta.

2. Rancangan aktif: solar sel

Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar,
kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan bangunan.
Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga harus menerapkan
strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif,
penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan
termal dan visual harus dicapai.

Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik


perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam
mengeksploitasi penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris (British
pavillion).

27

B
angunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner, arsitek yang juga
merancang Waterloo International Railway Station yang menghubungkan Inggris
dengan Perancis melalui jalur bawah laut. Paviliun Inggris ini dibangun di
kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol, sebagai perwujudan hasil
sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek tersebut.

Penerapan hemat energi pada bangunan mal melalui salah satu elemen
arsitektural dalam mal yaitu skylight roof .

Skylight atau dalam bahasa Indonesia disebut kaca tembus pandang adalah salah
satu tipe jendela yang menempel pada bagian atap bangunan bertujuan agar
sumber cahaya dapat masuk secara langsung pada sebuah ruang. Pada dasarnya
skylight tidak dapat dibuka, tetapi pada beberapa kasus dapat dibuka sehingga
berfungsi juga sebagai ventilasi.

28

Alasan pemakaian skylight yang paling umum adalah selain menjadi elemen
estetika dan struktur arsitektural. Skylight dapat menghemat biaya pengeluaran
energi khusunya pencahayaan karena memungkinkan untuk menerangi ruangan
dengan sinar matahari alami dalam jumlah yang besar.

Skylight dapat dibagi dalam beberapa tipe berdasarkan fungsi dan bentuk. Ada 3
jenis skylight berdasarkan fungsinya yaitu Ventilating Skylight, dapat dibuka agar
udara dapat masuk, biasanya dipasang pada kamar mandi dan dapur. Fixed
Skylight, tidak dapat dibuka, hanya sebagai pencahayaan alami. Tubular Skylight,
ukurannya kecil, biasanya dipasang pada koridor rumah dan ruang yang kecil
sebagai pencahayaan alami. Berdasarkan bentuknya, skylight dapat dibagi
menjadi 9 tipe, 5 tipe diantaranya lebih sering dipasang pada rumah tinggal, yaitu
Flat Skylight, Round Skylight, Polygon Skylight, Pyramid Skylight dan Dome
Skylight. 4 tipe lainnya lebih sering dipasang pada bangunan berukuran besar,
yaitu, Hip Ridge Skylight, Ridge Skylight, Lean-To Skylight, dan Barrel Vault
Skylight. M aterial utama yang paling sering digunakan sebagai bahan konstruksi
skylight adalah kaca dan acrylic. Keduanya mempunyai perbedaan dalam hal
kekuatan, kelemahan, pancaran cahaya, faktor penyekat dan penampilan visual.

Skylight adalah salah satu elemen arsitektural yang sangat penting dalam sebuah
mal. Permainan struktur atap dan material penutupnya tidak dapat tergantikan
oleh elemen lainnya karena selain dapat mempercantik bangunan itu sendiri, juga
menjadi daya tarik visual bagi pengunjung yang datang. Skylight pada sebuah mal
umumnya berukuran besar menyesuaikan dengan ukuran massa bangunan. Hal ini

29

membuat sinar matahari sebagai pencahayaan alami dapat masuk dalam jumlah
yang cukup besar. Inilah salah satu keuntungan pemakaian skylight pada
bangunan mal karena dapat berfungsi ganda yaitu sebagai elemen arsitektural dan
strategi dalam penghematan energi.

Perencanaan cahaya alami pada gedung


Tujuan : - Dapat memanfaatkan cahaya alami seoptimal mungkin (untuk
penerangan seluruh ruangan) pada cuaca cerah.
- Pengendalian radiasai matahari dari silau dan panas melalui kulit
bangunan (dinding, atap)
- M erekayasa bayangan untuk menambah estetika gedung

Contoh penggunaan skylight pada bangunan mal :

Gbr 5. Olll architecten Haaglanden


M egastores The Hague, Netherlands.
Penggunaan skylight di atas koridor mal.

30

Gbr 6. Tommila Architects Iso Omena


Helsinki, Finland.
Penggunaan skylight di koridor tengah
mal yang bentuknya melengkung
mengikuti bentuk atap mal.

II.2.5. Penghematan Energi pada Iklim Tropis

Gbr 6. Pembagian daerah iklim matahari

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis basah yang terletak di daerah
hutan hujan tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-

Terletak di sekitar khatulistiwa sampai sekitar 15 utara dan selatan. M isalnya:


Lembah sungai Amazona, Afrika Tengah, M alaysia, Indonesia.

Permukaan tanah: landskap hijau, tanah biasanya merah atau coklat.

Vegetasi: Lebat, sangat kaya dan bermacam-macam sepanjang tahun.


M erupakan semak belukar yang tak dapat ditembus, dengan pohon-pohon
tinggi(rimba, hutan bakau), tanah sangat lembab, muka air tanah tinggi, kadangkadang sampai ke permukaan.Tanah laterit merah dan coklat biasanya untuk
pertanian kurang menguntungkan. Lumut, ganggang, jamur.

Perbedaan musim kecil

31

Radiasi matahari dan panas: Radiasi matahari langsung sedang sampai tinggi.
Bayangan alamiah terbentuk sangat banyak. Radiasi terdifusi menembus awan
atau uap .(1500-2500kWh/m2/tahun).
Pantulan radiasi oleh awan sedang. Refleksi radiasi matahari langsung pada
tanah sedikit. Pertukaran panas dari tanah ke tubuh manusia sedikit.

Kelembaban udara tinggi 60-90%.

m
Gerakan udara lambat(<5 /s), terutama di daerah rimba, bertambah cepat bila

turun hujan, sampai kekuatan angin 6 atau lebih.


-

Curah hujan relatif tinggi:2000-3000m/tahun

Gerakan udara(angin Timur Laut) melemah.

Masalah umum dan masalah bangunan


Panas yang sangat tidak menyenangkan. Penguapan sedikit, karena gerakan udara
lambat. Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, serangga; di sekitar
lautan juga diperlukan perlindungan terhadap angin keras.
Hal-hal penting untuk diperhatikan
Bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing-masing
bangunan, untuk menjamin sirkulasi udara yang baik. Orientasi utara-selatan, untuk
mencegah pemanasan fasade yang lebih lebar. Lebar bangunan untuk mendapatkan
ventilasi silang. Ruang sekitar bangunan diberi peneduh, tanpa mengganggu
sirkulasi udara. Persiapan penyaluran air hujan dari atap dan halaman. Bangunan
dengan daya serap panas yang rendah.

32

Penerapan konsep hemat energi dalam iklim tropis


Karena tingginya suhu udara rata-rata di daerah yang beriklim tropis, strategi
penghematan energi dalam bangunan harus diarahkan agar suhu udara didalam
bangunan tidak bertambah tinggi dengan hadirnya matahari di siang hari. Untuk itu
bangunan harus dapat meminimalkan perolehan panas(heat gain) dari matahari.

II.3. Lan dasan Teori Dan S tudi Banding


II.3.1. S tudi Literatur
Japan HANKU Osaka S hopping Mall
Pusat perbelanjaan Japan HANKU Osaka adalah mal yang meliputi banyak
hal seperti tempat belanja, bersantai, hiburan, pameran, katering, olahraga, dan
sarana pendidikan. Sebagai tambahan toko-toko berjejer di semua lantai, yang
menampung ruang pertunjukkan, taman bermain, cyber cafe, tempat sauna, tempat
jogging, dan fasilitas lain untuk bersantai dan hiburan. Galeri, pusat pameran, pusat
ekologi, dan konservasi dan pusat pelatihan juga termasuk disini. Tempat
bersenang-senang berada di tempat pengajaran dan pelatihan. Semua ini disatukan
menciptakan budaya yang kuat dan mempertinggi selera dari pusat perbelanjaan.

Gbr 7. Potongan horizontal mal yang memperlihatkan kaca


sebagai material yang dominan digunakan pada fasad mal.

33

Gbr 8. Fasade mal dan apartemen

Gbr 9. Atas: potongan vertical mal, bawah:


denah mal

Poins S quare
Lokasi: RA. Kartini No 1, Lebak Bulus Jakarta
Selatan
2

Total luas lahan: 22.000 m


Jumlah lantai: 10+1

Total luas lantai: 120.000 m2


Harga sewa: 3.000.000-5.000.000,-/m2 /tahun
Harga jual: 40.000.000-75.000.000,-/m2 /tahun
Apartemen Poins Square ini berada di atas mal di
bagian tepinya, sehingga bagian tengahnya bisa
dimanfaatkan untuk fasilitas-fasilitas apartemen
seperti kolam renang,dsb. Sebagian fasad mal
dimanfaatkan sebagai area pemasaran produk
Gbr 10. Fasade mal dan apartmen

dan nama toko yang berada dalam mal.

Fasilitas:

AC

Vallet

Travelator

CCTV

Lift

Apt accsess

Parking area

Genset

Security

Escalator
34

Urban Villa in Kassel, Jerman


Alexander Reichel

Gbr 11. Jendela setiap unit apartemen


ini bisa dibuka maupun ditutup sesuai
keinginan sendiri.

Gbr 12. Jendela berupa kisi-kisi ini


berfungsi untuk mengendalikan panas
matahari.

Bangunan ini terletak di tepi sungai Fulda, secara diagonal berlawanan


dengan bangunan Dokumenta Exhibition,terdiri dari 6 lantai (termasuk 2 mansion)
dan sebuah kantor dengan luas 120m2. Bangunan ini juga meliputi sistem parkir
dengan lift mobil bawah tanah.
Proyek ini disusun sebagai satu sistem unit konstruksi, didesain sebagi
respon dari laporan kompetisi. Laporan ini membutuhkan tipe bangunan yang
mengizinkan fleksibelitas secara maksimal dalam penggunaannya dan denahnya
sehingga dapat diadaptasi di berbagai tapak.

35

Bingkai kayu tradisional, sebagai bentuk konstruksi lokal diambil sebagai


referensi dari desain struktus kubus. Hanya tangga yang berada di sisi utara
bangunan yang berada di luar kubus dan area ini juga menjadi gudang dan ruang
service. Pada siang hari tangganya mendapat sinar matahari alami, sedangkan pada
malam hari ruang akses dihiasi lampu khusus yang berada di kolom dan lampu yang
terletak di belakang shaft lift.
Lapisan kayu pada fasad dapat diatur secara manual untuk mendapatkan
ventilasi dan pencahayaan alami, tergantung waktu dan kebutuhan dari penghuni.
Jendela berupa kisi-kisi tersebut dioperasikan dari dalam bangunan secara manual.
Hal ini menyebabkan fasad yang bevariasi di setiap apartemennya karena
bergantung kepada masing penghuninya.

Gbr 14. Pada lapisan dalam fasad


terdapat kaca, sehingga yang masuk
ke dalam ruangan hanya cahaya.

Gbr 13. Detail jendela dan plat


lantai pada bangunan

36

S chielandtoren, 1996, Rotterdam, The Netherlands


102 m/32 lantai
Tower blok ini merupakan bagian dari Beursplein, sebuah komplek multi fungsi
dengan fasilitas untuk berbelanja, bersantai, hunian, dan parkir. Bangunan yang
berada di persimpangan jalan Coolsingel dan Beursplein di tengah Rotterdam ini
terbagi atas 2 bagian, yaitu shopping mall yang sebagian berada di bawah tanah dan
tower yang berada diantara Coolsingel dan Beursplein serta 2 jalan kecil.
Schielandtoren adalah komponen hunian tower tersebut yang terdiri dari 2 toko
besar C&A dan Kreymbrog, shopping arcade, dan areal parkir.

Gbr 15. Schielandtoren, bangunan


multi fungsi yang terdiri dari mal dan
apartemen.
Entrance
mal
menggunakan bentuk-bentuk yang
unik sehingga menarik perhatian.

37

Gbr 16. Denah apartemen


Schielandtoren.
Bentuk
massanya yang unik membuat
setiap
unit
apartemen
mendapatkan sinar matahari
secara maksimal.

II.3.2. S tudi Lapangan


Mal Ambassador

Foto 9. Fasad M al Ambassador yang sebagian


menggunakan kaca dan dimanfaatkan untuk area
pemasaran produk dan nama took yang berada dalam
mal.

Foto 10. M al dan Apartemen


Ambassador

M al Ambassador dan apartemen Ambassador adalah bangunan multi-fungsi yang


berada dalam satu bangunan, tetapi mempunyai akses yang berbeda dalam
pencapaiannya. Retail di mal ambassador ini kebanyakan menjual elektronik dan
handphone.

Foto 11. Interior M al


Ambassador

Foto 12. Suasana retail


M al Ambassador
38

Foto 13. Skylight M al


Ambassador

Akses menuju apartemen


melalui pintu utara atau di
bagian belakang mal,
karena itu apartemen
berada di tepi belakang
mal.

Gbr 17. Denah lantai dasar mal ambassador

Gbr 18. Salah satu Interior


Apartemen Ambassador

Foto 14. Apartemen


Ambassador yang terletak diatas
M al Ambassador

39

Grand Indonesia

Gbr 19. Blok Plan Grand Indonesia


Grand Indonesia adalah bangunan dengan konsep mix-used dengan total lahan
keseluruhan 640.000 m
Luas retail area : 135.000 m
Jumlah lantai : 8 lantai dengan luas dasar bangunan 250.000 m
Grand Indonesia terdiri dari 4 bangunan utama yaitu : Shopping mall, BCA
Tower office, Hotel Indonesia Kempinski, dan Premium Apartement
Kempinski Residence
Grand Indonesia Shopping Center : East M all, West M all, dan Skybridge yang
menghubungkan antara kedua mall.

40

Foto 15. East M all Facade

Gbr 20. Superblok Grand Indonesia

Grand Indonesia adalah mal menengah keatas yang menerapkan berbagai konsep
dalam desainnya, sehingga pengunjung merasakan suasana yang berbeda-beda
dalam mal. Dengan konsepnya yang beragam maka mal ini bukan hanya menjadi
tempat berbelanja tetapi juga menjadi tempat hiburan yang didukung elemenelemen arsitektural yang indah pada interiornya.

Foto 16. Interior M al

Foto 17. Sky Bridge & West M all Facade

Foto 18. Japanese Style

Foto 19. Vegas Style

41

Fasad mal ini merupakan gabungan antara penggunaan kaca dan dinding masif yang
terdapat ornamen-ornamen warna-warni. Sedangkan Japanese dan vegas style
merupakan dua dari sekian banyak konsep yang berada di mal ini.
Fasilitas

Branded Boutiques

Department Stores

Blitz M egaplex

Thematic Zones

Food Louver

Large Parking Area

Nursery Room

Smoking Room

Gorgeous Lobby

Sitting Area

Bank, ATM

KESIM PULAN
M emiliki konsep yang menarik dan berbeda dari mall lainnya.
Tersedia banyak tempat duduk untuk beristirahat dan tetap mengikuti konsep
yang ada.
Belum tersedianya peta petunjuk di setiap lantai, hanya terdapat di lantai GF dari
West M all

42

Apartemen Mediterania

Gbr 21. Site plan

Foto 20. Apartemen mediterania 2

Luas Tanah: 3,4 hektar


Jumlah Unit: 3000
KDB : 19,8 %
Ketinggian Apartemen maksimum : 112 m
Tingkat hunian: 40%

Foto 21. Kolam renang anak Foto 22. Lapangan basket Foto 23.Kolam renang dewasa
Fasilitas

M inimarket

Access card system

43

Fasilitas olah raga (fitness centre, kolam renang, lapangan basket dan tenis,
jogging track)

Restoran

Internet cafe

Laundry

Salon

Toko yang menjual kebutuhan hunian (elektronik, furnitur, dsb)

Area bermain anak

Foto 24. Ruang dapur dan ruang Foto 25. Rak TV built-in
makan

Foto 26. Tempat tidur dan kamar


mandi

Apartemen 2 kamar tidur49m2


Kekurangan
Kapasitas parkir mobil tidak memadai.
Jumlah lift penumpang tiap tower kurang.
Tidak ada akses langsung dari basement ke lantai dasar (lift/tangga)
Pendestrian tidak memadai.
Kurangnya penghijauan pada tapak.
Unfurnishied dan Unservice.

44

Gbr 22. Podomoro City, Jakarta


Kelebihan
Terletak di kawasan superblok yang strategis di Jakarta Barat
Terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, area komersial, dan hunian.
Developer ternama Agung Podomoro Group
Fasilitas lengkap
Kenaikan investasi menjanjikan
Keamanan 24 jam

45

DLoft Apartemen

Gbr 23. Tampak depan DLoft Apartemen

Foto 27. Tangga menuju


lantai mezanin

Foto 28. Ruang dapur


dan ruang makan

Foto 29. Jendela


setinggi 2 lantai

DLoft Apartemen ini memiliki berbagai tipe kamar yang terbagi dalam 6 lantai,
dimana lantai 1 dan 2 disewakan, lantai 3 dan 4 dijual, sedangkan lantai 5 dan 6
merupakan penthouse yang ukurannya lebih besar diantara tipe lainnya, yang juga
disewakan.

46

Foto 31. Tempat tidur yang


berada di lantai mezanin

Foto 30. Kamar mandi

Fasilitas

Swimming pool

Jogging track

Fitness centre

M ini market

Restaurant

Salon

Coffee shop

Copy center

Laundry

Parabola

Internet access

Line telephone

Lift passenger

24 hours security

Access card system

Foto 32. Denah Tipe Lavender

Foto 33. Denah Tipe Lily

47

Parking area

Shuttle transport

Foto 34. Denah Tipikal


Kelebihan
Apartemen mempunyai kesan lebih luas karena terdiri dari 2 lantai dengan void
yang cukup tinggi dan terdapat jendela yang cukup besar sehingga cahaya matahari
dapat menyinari seluruh ruangan apartemen.
Lokasinya cukup dekat dengan universitas Bina Nusantara
Privasinya lebih tinggi walaupun dalam satu unit
Kekurangan
Fasilitas seperti kolam renang dan jogging track tidak begitu memadai karena
keterbatasan lahan.
Lingkungan di sekitar tapak kurang cocok untuk apartemen karena merupakan
kawasan pemukiman dan terdapat beberapa sekolah di sekitarnya.

48

Das könnte Ihnen auch gefallen