Sie sind auf Seite 1von 2

Felicia Dewi

379336, Manajemen 2015

Tugas #2 : Jenis-jenis Indeks Harga Saham di Indonesia


1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga
saham

di

pasar

modal.

Umumnya

semua

indeks

harga

saham

gabungan (composite) di berbagai negara menggunakan metode rata-rata


tertimbang termasuk di Bursa Efek Indonesia.

2. Indeks Sektoral
Sub indeks dari IHSG. Semua emitmen yang tercatat di BEI
diklasifikasikan ke dalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang
telah ditetapkan oleh BEI, yang diberi nama JASICA (Jakarta
Industrial Classification) . Adapun sektor-sektor tersebut meliputi sektor
primer / ekstratif (pertanian, pertambangan), sektor sekunder / industri
pengolahan manufaktur (industri dasar dan kimia, aneka industri, industri
barang konsumsi), dan sektor tersier / industri jasa non manufaktur
(properti dan real estate, transportasi dan infrastruktur, keuangan,
perdagangan jasa dan investasi) .

3. Indeks LQ45
Perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria
pemilihan. Selain penilaian atas likuidatas, seleksi atas saham-saham
tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Ke 45 saham tersebut
disesuaikan tiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus).

4. Jakarta Islamic Index (JII)


Indeks ini menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang
masuk dalam kriteria syariah berdasarkan Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh OJK, dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan
likuiditas.

5. Indeks Kompas 100


Indeks ini merupakan hasil kerjasama BEI dengan Harian Kompas
yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat, yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas, kapitalisasi pasar, dan kriteria
lainnya yang telah ditentukan. Review dilakukan tiap 6 bulan sekali.

6. Indeks Bisnis- 27

Merupakan hasil kerjasama antara Bursa Efek Indonesia dengan Harian


Bisnis Indonesia. Indeks ini terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang
dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi
dan akuntabilitas serta tata kelola perusahaan.

7. Indeks Pefindo 25

Indeks ini merupakan kerjasama antara BEI dan lembaga rating Pefindo.
Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi
pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah.
Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan

kriteria-kriteria

seperti

total

aset,

tingkat

pengembalian modal, opini akuntan publik, likuiditas, dan jumlah saham


yang dimiliki publik.

8. Indeks Sri-Kehati
Indeks

ini

dibentuk

atas

kerjasama

antara

BEI

dan

Yayasan

Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari


Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi
tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emitenemiten yang memiliki kinerja baik dalam mendorong usaha berkelanjutan,
serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata
kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan
Tercatat yang dipilih dengan kriteria tertentu.

9. Indeks Papan Utama


Indeks

ini

menggunakan

saham-saham

Perusahaan

Tercatat

yang

termasuk ke dalam Papan Utama. Adapun kriteria perusahaan tersebut


adalah memiliki size (ukuran) yang besar dan track record yang baik.

10.

Indeks Papan Pengembangan

Indeks

ini

termasuk

menggunakan

ke

dalam

saham-saham

Papan

Perusahaan

Pengembangan.

Tercatat

yang

Perusahaan-perusahaan

tersebut dipandang belum memenuhi persyaratan untuk masuk pada


papan utama juga memiliki prospektif bagus namun belum memiliki
keuntungan.

11.

Indeks Harga Saham Individual (IHSI)

Indeks ini menunjukkan perubahan dari suatu harga saham suatu


perusahaan. Indeks ini tidak bisa digunakan untuk mengukur harga dari
suatu saham perusahaan tertentu, atau dapat dikatakan bahwa indeks ini
memiliki fungsi untuk mengukur kinerja suatu saham tertentu terhadap
harga dasarnya.

Das könnte Ihnen auch gefallen