Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Kompetensi
Sub Kompetensi
Jenis Kegiatan
Waktu
Tempat
Belajar
Alasan Perubahan
Tanda
Tangan
Guru
Memahami
sistem kendali
PLC
Memahami
teknik
pemrograman
PLC
Memasukkan
program ke
dalam PLC
Memasang dan
mengawasi input
output PLC
Mengoperasikan
sistem kendali
PLC
Melacak
kesalahan sistem
kendali
b. Uraian Materi
1. Sistem Kendali
Istilah sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai arti suatu
peralatan atau sekelompok peralatan yang digunakan untuk mengatur
fungsi kerja suatu mesin dan memetakan tingkah laku mesin tersebut
sesuai dengan yang dikehendaki. Fungsi kerja mesin tersebut mencakup
antara lain menjalankan (start), mengatur (regulasi), dan menghentikan
suatu proses kerja. Pada umumnya, sistem kendali merupakan suatu
kumpulan peralatan listrik atau elektronik, peralatan mekanik, dan
peralatan lain yang menjamin stabilitas dan transisi halus serta ketepatan
suatu proses kerja.
Sistem kendali mempunyai tiga unsur yaitu input, proses, dan output.
Input
PROSES
Output
10
11
CPU-PLC
memori
Peralatan
output
Peralatan
Penunjang
interfis output
interfis input
Peralatan
input
Catu
Daya
12
13
14
Komponen unit CPU PLC OMRON CPM2A ditunjukkan pada gambar berikut
ini:
15
4. Spesifikasi
Penggunaan PLC harus memperhatikan spesifikasi teknisnya.
Mengabaikan hal ini dapat mengakibatkan PLC rusak atau beroperasi
secara tidak tepat (mal-fungsi).
Berikut ini diberikan spesifikasi unit PLC yang terdiri atas spesifikasi
umum, spesifikasi input, dan spesifikasi output.
Spesifikasi Umum
Butir
Spesifiasi
Tegangan
catu
AC
DC
24 VDC
Tegangan
operasi
AC
DC
Penggunaan
daya
AC
60 VA maks
DC
20 W maks
Tegangan catu
24 VDC
Kapasitas output
300 mA
Tahanan isolasi
20 M minimum
Kuat dielektrik
Suhu ruang
0o s.d 55o
M3
Berat
AC
650 g
DC
550 g
16
Spesifikasi Input
Butir
Spesifikasi
+10%
Tegangan input
24 VDC
/-15%
Impedansi input
2,7 k
Arus input
8 mA
Tegangan/ arus on
17 VDC input, 5 mA
5 VDC maks, 1 mA
Tunda on
10 ms
Tunda off
10 ms
Konfigurasi rangkaian
input
Spesifikasi Output
Butir
Spesifikasi
Kapasitas switching
maksimum
Kapasitas switching
minimum
10 mA, 5 VDC
Tunda on
15 ms maks
Tunda off
15 ms maks
17
Konfigurasi rangkaian
output
18
19
20
E. Tes Formatif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
21
Peralatan
input
interfis
input
CPU
interfis
output
Peralatan
output
Peralatan
Penunjang
Catu Daya
memori
22
e. Suku cadang sistem PLC untuk relai dan timer sangat berkurang
dibandingkan panel kendali konvensional.
f. Waktu siklus mesin meningkat luar biasa karena kecepatan operasi PLC
adalah dalam orde mili-detik. Jadi, produktivitas meningkat.
g. Harganya lebih murah dibandingkan sistem konvensional dalam situasi
saat jumlah I/O-nya sangat banyak dan fungsi kendalinya rumit.
h. Keandalan PLC lebih tinggi daripada relai dan timer mekanik.
i. Pencetakan program PLC dapat dilakukan segera dalam bilangan
menit. Maka, salinan dokumentasi dapat menjadi lebih mudah.
7. Dalam kasus rangkaian kendali rumit dan memerlukan banyak timer dan
komponen kendali elektronik, maka PLC lebih murah karena di dalam PLC
tersedia fasilitas yang dapat menggantikan kerja peralatan yang dimaksud.
8. Penerapan PLC
a. Pengandali lampu lalu lintas
b. Pengendali robot
c. Pengendali mesin
d. Pengendali lift
e. Pengendali conveyor
23
Kegiatan Belajar 2
Teknik Pemrograman PLC
a. Tujuan Pembelajaran
1. Merancang program kendali PLC sederhana
2. Memasukkan program ke dalam PLC
3. Mengecek kebenaran program
b. Uraian Materi
1. Unsur-Unsur Program
Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu : alamat, instruksi,
dan operand.
Alamat adalah nomor yang menunjukkan lokasi, instruksi, atau data
dalam daerah memori. Instruksi harus disusun secara berurutan dan
menempatkannya dalam alamat yang tepat sehingga seluruh instruksi
dilaksanakan mulai dari alamat terendah hingga alamat tertinggi dalam
program.
Instruksi adalah perintah yang harus dilaksanakan PLC. PLC hanya
dapat melaksanakan instruksi yang ditulis menggunakan ejaan yang
sesuai. Oleh karena itu, pembuat program harus memperhatikan tata cara
penulisan instruksi.
Operand adalah nilai berupa angka yang ditetapkan sebagai data yang
digunakan untuk suatu instruksi. Operand dapat dimasukkan sebagai
konstanta yang menyatakan nilai angka nyata atau merupakan alamat
data dalam memori.
2. Bahasa Pemrograman
Program PLC dapat dibuat dengan menggunakan beberapa cara yang
disebut bahasa pemrograman. Bentuk program berbeda-beda sesuai
dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Bahasa pemrograman
tersebut antara lain: diagram ladder, kode mneumonik, diagram blok
fungsi, dan teks terstruktur. Beberapa merk PLC hanya mengembangkan
program diagram ladder dan kode mneumonik.
24
a. Diagram Ladder
Digram ladder terdiri atas sebuah garis vertikal di sebelah kiri
yang disebut bus bar, dengan garis bercabang ke kanan yang disebut
rung. Sepanjang garis instruksi, ditempatkan kontak-kontak yang
mengendalikan/mengkondisikan instruksi lain di sebelah kanan.
Kombinasi logika kontak-kontak ini menentukan kapan dan bagaimana
instruksi di sebelah kanan dieksekusi. Contoh diagram ladder
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
0.00
0.01
TIM0
10.01
10.01
10.01
TIM0
#50
10.00
10.00
10.00
10.01
10.02
10.00
10.02
10.03
END(01)
25
Alamat
Instruksi
Operand
00000
LD
HR 01
00001
AND
0.01
00002
OR
0.02
00003
LD NOT
0.03
00004
OR
0.04
00005
AND LD
00006
MOV(21)
0.00
DM 00
00007
CMP(20)
DM 00
HR 00
IR
Daerah Data
Daerah input
Daerah output
Daerah kerja
SR
TR
HR
AR
LR
TIM/ CNT
Channel/ Words
IR 000 s.d IR 009
IR 010 s.d IR 019
IR 020 s.d IR 049
IR 200 s.d IR 227
SR 228 s.d SR 255
--HR 00 s.d HR 19
AR 00 s.d AR 23
LR 00 s.d LR 15
TC 000
Bit
IR 000.00 s.d IR 009.15
IR 010.00 s.d IR 019.15
IR 020.00 s.d IR 049.15
IR 200.00 s.d IR 227.15
SR 228.00 s.d SR 255.15
TR 0 s.d TR 7
HR 00.00 s.d HR 19.15
AR 00.00 s.d AR 23.15
LR 00.00 s.d LR 15.15
s.d TC 255
26
4. Instruksi Pemrograman
Terdapat banyak instruksi untuk memprogram PLC, tetapi tidak semua
instruksi dapat digunakan pada semua model PLC.
a. Instruksi Diagram Ladder
Instruksi diagram ladder adalah instruksi sisi kiri yang
mengkondisikan instruksi lain di sisi kanan. Pada program diagram
ladder instruksi ini disimbolkan dengan kontak-kontak seperti pada
rangkaian kendali elektromagnet.
Instruksi diagram ladder terdiri atas enam instruksi ladder dan dua
instruksi blok logika. Instruksi blok logika adalah instruksi yang
digunakan untuk menghubungkan bagian yang lebih kompleks.
Diagram Ladder
Mneumonik
0.00
Instruksi
0.01
Instruksi
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi Operand
LD
0.00
Instruksi
LD NOT
0.01
Instruksi
Jika misalnya hanya ada satu kontak seperti contoh di atas, kondisi
eksekusi pada sisi kanan akan ON jika kontaknya ON. Untuk instruksi
LD yang kontaknya NO, kondisi eksekusinya akan ON jika IR 0.00 ON;
dan untuk instruksi LD NOT yang kontaknya NC, akan ON jika IR 0.01
OFF.
27
Diagram Ladder
0.00
0.01
Mneumonik
TIM 000
Instruksi
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi Operand
LD
0.00
AND NOT 0.01
AND
TIM 000
Instruksi
Mneumonik
0.00
Instruksi
0.01
TIM 000
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi Operand
LD
0.00
OR NOT
0.01
OR
TIM 000
Instruksi
28
0.03
Mneumonik
0.03
0.04
Instruksi
0.02
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
Instruksi
LD
AND
OR
AND
AND NOT
Instruksi
Operand
0.00
0.01
0.02
0.03
0.04
29
10.00
10,00
10.00
10,01
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi
LD
OUT
LD
OUT NOT
Operand
0,00
10,00
0,01
10,01
30
Diagram Ladder
0.00
Mneumonik
0.01
Instruksi
END(01)
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi Operand
LD
0.00
AND NOT 0.01
Instruksi
END(01)
0,02
0,01
0,03
kondisi
eksekusi
yang
Mneumonik
Instruksi
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
Instruksi
LD
OR
LD NOT
OR
AND LD
Instruksi
Operand
0.00
0.01
0.02
0.03
31
Instruksi OR LOAD
Instruksi OR LOAD meng-OR-kan kondisi eksekusi yang dihasilkan
oleh dua blok logika.
Diagram di bawah ini memerlukan instruksi OR LOAD antara blok
logika atas dan blok logika bawah. Kondisi eksekusi akan dihasilkan
untuk instruksi pada sisi kanan, baik saat IR 0.00 ON dan IR 0.01 OFF,
atau saat IR 0.02 dan IR 0.03 keduanya ON.
Diagram Ladder
0.00
Mneumonik
0,01
Instruksi
0,02
0,03
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
Instruksi
LD
AND NOT
LD
ND
OR LD
Instruksi
Operand
0.00
0.01
0.02
0.03
Diagram Ladder
Mneumonik
0.00
Instruksi
0.01
Instruksi
0.02
0.03
Instruksi
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
Instruksi
LD
OR NOT
OR
Instruksi 1
Instruksi 2
AND
Instruksi 3
Operand
0.00
0.01
0.02
32
f. Penggunaan Bit TR
Bit TR (Temporarily Relay) digunakan untuk mempertahankan
kondisi eksekusi pada garis instruksi bercabang. Hal ini dipertahankan
karena garis instruksi dieksekusi menuju ke instruksi sisi kanan
sebelum kembali ke titik cabang untuk mengeksekusi instruksi lainnya.
Jika ada kontak pada garis instruksi setelah titik cabang, kondisi
eksekusi untuk instruksi yang pertama tidak sama dengan kondisi pada
titik cabang sehingga untuk mengeksekusi instruksi berikutnya
menggunakan kondisi eksekusi titik cabang dan kontak lain setelah titik
cabang tersebut.
Jika program dibuat dalam bentuk diagram ladder, tidak perlu
memperhatikan bit TR karena bit TR hanya relevan pada pemrograman
bentuk mneumonik.
Terdapat delapan bit TR, yaitu TR0 sampai dengan TR7 yang dapat
digunakan untuk mempertahankan kondisi eksekusi sementara.
Misalkan suatu bit TR ditempatkan pada suatu titik cabang, kondisi
eksekusinya akan disimpan pada bit TR tersebut. Jika kembali ke titik
cabang, bit TR mengembalikan kondisi eksekusi yang telah disimpan.
Penyimpanan kondisi eksekusi pada titik cabang menggunakan bit TR
sebagai operand dari instruksi OUTPUT. Kondisi eksekusi ini kemudian
dikembalikan setelah mengeksekusi instruksi sisi kanan dengan
menggunakan bit TR yang sama sebagai operand dari instruksi LOAD.
0,00 0,01
10,00
0.02
10,01
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
Instruksi
LD NOT
OUT
AND
OUT
LD NOT
AND
OUT
Operand
0,00
TR0
0.01
10.00
TR0
0.02
10.01
33
0,01
0.02
10,00
0.03
10,01
0.04
10.02
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
00007
00008
00009
00010
00011
Instruksi
LD NOT
OUT
AND
OUT
AND
OUT
LD NOT
AND
OUT
LD NOT
AND
OUT
Operand
0,00
TR0
0.01
TR1
0.02
10.00
TR1
0.03
10.01
TR0
0.04
10.02
34
0.00
0.01
216.00
0.02
0.03
216.00 0.04
0.05
216.00 0.06
200.00
200.01
0.04
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
00007
00008
00009
00010
00011
00012
Instruksi
LD
AND NOT
OR
OR NOT
OUT
LD
AND
AND NOT
OUT
LD
OR NOT
AND
OUT
Operand
0.00
0.01
0.02
0.03
216.00
216.00
0.04
0.05
200.00
216.00
0.04
0.06
200.01
35
Simbol Timer
TIM
N
#SV
Diagram Waktu
on
kondisi eksekusi
off
SV
SV
36
nilai SV harus 100. Jika SV dinyatakan tidak dalam BCD, akan muncul
pesan kesalahan.
Di bawah ini diberikan program-program penerapan timer.
b. Tunda on (1)
0.00
TIM000
TIM
000
#050
10.00
TIM000
200.00
TIM
000
#050
10.00
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi
LD
OR
OUT
TIM
00004 LD
00005 OUT
Operand
0.00
200.00
200.00
000
#050
TIM 000
10.00
37
0.00
TIM002
200.00
TIM001
200.00
TIM
001
#050
TIM002
10.00
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
Instruksi
LD
OR
AND NOT
OUT
TIM
10.00
TIM
002
#050
00005
00006
00007
00008
00009
LD NOT
OR
AND NOT
OUT
TIM
Operand
0.00
200.00
TIM 002
200.00
001
#050
TIM 001
10.00
TIM 002
10.00
002
#050
38
0,00
0,01
10,00
0.02
Diagram A
0.01
0.02
10,00
0,00
Diagram B
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
Instruksi
LD
LD
AND
OR LD
OUT
Operand
0,00
0.01
0.02
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi
LD
AND
OR
OUT
Operand
0.01
0.02
0.00
10.00
10.00
39
Operasi
Operasi
Operasi
Operasi
Operasi
Alat
input/output
Bit
operand
Tombol Stop
0.00
Tombol Start
0.01
Menjalankan motor
10.00
Kontaktor
2)
Fungsi
40
Keterangan :
1) Kecuali untuk operasi yang sangat khusus, secara umum operasi
menjalankan motor adalah dengan menekan tombol Start dan jika
kemudian tombol ini dilepas motor akan tetap berputar. Maka,
selanjutnya untuk menjalankan motor cukup disebutkan dengan
menekan tombol Start saja.
2) Motor berdaya kecil dapat disambung langsung ke PLC. Tetapi,
untuk motor berdaya cukup dengan arus nominal diatas
kemampuan PLC harus menggunakan kontaktor sebagai
penghubung motor ke jaringan.
0.00
Mneumonik
10.00
10.00
END(01)
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi Operand
LD
0.01
OR
10.00
AND NOT
0.00
END(01)
Alat
input/output
Bit
operand
Tombol Stop
0.00
Tombol Fwd
0.01
Fungsi
41
Tombol Rev
0.02
Kontaktor K1
10.00
Kontaktor K2
10.01
Diagram Ladder
0,00
0,01
Mneumonik
10,01
10,00
10,00
10,01
10,00
0,02
10,01
END(01)
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
00007
00008
00009
00010
00011
00012
00013
Instruksi
LD NOT
OUT
LD
OR
AND LD
AND NOT
OUT
LD
LD
OR
AND LD
AND NOT
OUT
END(01)
Operand
0,00
TR0
0,01
10,00
10,01
10
TR0
0,02
10,01
10,00
10,01
42
Alat
input/output
Bit
operand
Tombol Stop
0.00
Tombol
Speed
Low
0.01
Tombol High
Speed
0.02
Kontaktor K1
10.00
Kontaktor K2
10.01
Kontaktor K3
10.00
Fungsi
0.01
Mneumonik
0.02
10.00
10.00
200.00 0.02
200.00
10.00
10.01
10.02
END(01)
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
00007
00008
00009
00010
00011
00012
00013
00014
00015
00016
00017
00018
Instruksi
LD NOT
OUT
LD
OR
AND LD
AND NOT
AND NOT
AND NOT
OUT
LD
LD
OR
AND LD
OUT
AND
AND NOT
OUT
OUT
END(01)
Operand
0.00
TR0
0.01
10.01
0.02
10.01
10.02
10.00
TR0
10.00
200.00
200.00
0.02
10.00
10.01
10.02
43
Alat
input/output
Bit
operand
Tombol Stop
0.00
Tombol Start
0.01
Menjalankan motor
Kontaktor K1
10.00
Kontaktor utama
Kontaktor K2
10.01
Kontaktor bintang
Kontaktor K3
10.02
Kontaktor segitiga
Fungsi
0.01
Mneumonik
10.02 TIM000
10.01
10.01
TIM
000
#050
10.01
10.00
10.00
10.00 10.01
10.02
END(01)
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
00007
00008
00009
00010
00011
00012
00013
00014
00015
00016
00017
00018
Instruksi
LD NOT
OUT
LD
OR
AND LD
AND NOT
AND NOT
OUT
LD
LD
OR
AND LD
OUT
LD
AND
AND NOT
OUT
END(01)
Operand
0.00
TR0
0.01
10.01
10.02
TIM000
#050
10.01
TR0
10.01
10.00
10.00
TR0
10.00
10.01
10.02
44
c.
Rangkuman
1. Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu alamat, instruksi dan
operand.
2. Program PLC dapat dibuat dengan diagram ladder atau kode mneumonik.
Pemilihan tipe program ditentukan oleh alat pemrogram yang akan
digunakan.
3. Untuk dapat membuat program kendali PLC, pemrogram harus memahami
struktur daerah memori PLC yang akan digunakan. Daerah memori PLC
berbeda-beda sesuai dengan tipe PLC.
4. Memahami instruksi pemrograman memegang peranan paling penting
dalam pembuatan program kendali. Terdeapat banyak sekali instruksi
pemrograman, tetapi tidak semua instruksi dapat duterapkan pada semua
tipe PLC.
5. Setiap program selalu diawali dengan instruksi LOAD dan diakhiri dengan
instruksi END. Tanpa instruksi END program tidak dapat dieksekusi.
6. Program dieksekusi dengan menscan mulai dari alamat terendah hingga ke
alamat tertinggi yaitu instruksi END. Pada diagram ladder ini berarti
program dikesekusi mulai dari atas ke bawah bila garis instruksi
bercabang, dan kemudian ke kanan hingga mengeksekusi instruksi sisi
kanan.
7. Pembuatan program PLC harus dilakukan secara sistematis, yaitu
mendeskripsikan sistem kendali, menetapkan operand untuk alat input/
output, baru membuat program.
8. Banyak sekali variasi program kendali motor sebagai penggerak mesin.
Tetapi, untuk operasi motor induksi, suatu motor yang paling banyak
digunakan sebagai penggerak mesin, secara prinsip hanya ada beberapa
operasi motor yaitu operasi motor satu arah putaran, operasi dua arah
putaran, operasi dua kecepatan, operasi dengan start bintang segitiga,
operasi berurutan dan operasi bergantian.
d.
tugas
45
E. Tes Formatif
1. Apa yang dimaksud dengan program?
2. Sebutkan dua macam bentuk program kendali PLC!
3. Sebutkan unsur-unsur sebuah program!
4. Apa yang dimaksud dengan instruksi sisi kiri?
5. Sebutkan enam macam instruksi diagram ladder!
6. Bilamana instruksi blok logika diperlukan dalam pembuatan program?
7. Bilamana bit TR digunakan dalam pembuatan program?
8. Instruksi manakah yang digunakan untuk operasi penundaan waktu?
9. Apa yang dimaksud dengan SV (Set Value)?
10. Apa tujuan suatu instruksi ditulis menggunakan kode fungsi?
11. Sebutkan contoh instruksi yang tidak memerlukan operand!
12. Sebutkan contoh instruksi yang tidak memerlukan kondisi!
13. Mengapa bit operand untuk perlatan I/O harus ditetapkan terlebih dahulu
sebelum membuat diagram ladder?
14. Konversikan diagram ladder berikut ini menjadi kode mneumonik!
0,00
0,01
10,00
0.02
10,01
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
00007
00008
Instruksi
LD NOT
OUT
LD
OR
OR
AND LD
AND NOT
OUT
TIM
Operand
0.00
TR0
0.01
10.00
TIM 000
10.01
10.00
001
#050
46
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
00006
Instruksi
LD NOT
OUT
AND LD
OUT
LD NOT
AND
OUT
Operand
0.00
TR 0
0.01
10.00
TR 0
0.02
10.01
0.00
0.01
TIM001
10.00
10.00
TIM004
TIM
001
#100
47
Kegiatan Belajar 3
MEMASUKKAN PROGRAM KE DALAM PLC
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat:
1. Menggunakan software CX-Programmer untuk:
a. Membuat program diagram ladder
b. Mentransfer program ke dalam PLC
2. Menggunakan Konsol Pemrogram untuk:
a. Memasukkan password
b. Menghapus memori
c. Menulis/memasukkan program ke dalam PLC
b. Uraian Materi
1. Mode Operasi PLC
Operasi PLC dikategorikan dalam tiga mode yaitu: PROGRAM,
MONITOR, dan RUN. Pilihan mode operasi harus dipilih dengan tepat
sesuai dengan aktifitas dalam sistem kendali PLC.
Mode PROGRAM digunakan untuk membuat dan mengedit program,
menghapus memori, atau mengecek kesalahan program. Pada mode ini,
program tidak dapat dieksekusi/ dijalankan.
Mode MONITOR digunakan menguji operasi sistem, seperti memonitor
status operasi, melaksanakan instruksi force set dan force reset bit I/O,
merubah SV (Set Value) dan PV (Present Value) timer dan counter,
merubah data kata, dan mengedit program online.
Mode RUN digunakan untuk menjalankan program. Status operasi PLC
dapat dimonitor dari peralatan pemrogram, tetapi bit tdk dapat di paksa
set/ reset dan SV/PV timer dan counter tidak dapat diubah.
2. Jenis-Jenis Alat Pemrogram
Ada beberapa jenis alat untuk memasukkan program ke dalam PLC
yaitu komputer yang dilengkapi dengan software ladder misalnya CXProgrammer, Konsol Pemrogram, dan Programmable Terminal.
48
49
50
a. Menjalankan CX Programmer
Ada banyak cara untuk menjalankan suatu software termasuk CX
Programmer. Berikut ini ditunjukkan cara umum menjalankan software
dalam sistem operasi Windows.
Klik tombol Start > Program > OMRON > CX-Programmer > CXProgrammer. Akan tampil Layar CX Programmer sebagai berikut:
51
Ada beberapa menu/command yang perlu diketahui pada layar CXProgrammer utama yaitu:
Menu/Command
Fungsi
File>New
File>Open
Membuka file
File>Exit
View>Toolbar
Tool>Option
Help Topic
Help Content
Change
52
Project Workspace
Output
Ladder Diagram
53
PLC
Menampilkan dan merubah tipe PLC, menampilkan
mode operasi PLC
Symbols Global
Menampilkan simbol global, yaitu simbol
yang digunakan secara umum untuk semua program. Yang
dimaksud symbols adalah operand dalam daerah memori PLC.
Program
Menampilkan nama program (proyek)
Symbol Local
Menampilkan simbol lokal, yaitu simbol
yang digunakan hanya pada program yang sedang aktif.
Section
ladder.
3) Window Output
Window output akan menampilkan kesalahan dalam menulis
diagram ladder. Kesalahan juga ditunjukkan secara langsung dalam
window diagram ladder, dimana akan muncul tampilan warna merah
pada bagian program yang salah.
9.
54
Menu/ Comand
Toolbar
Shortcut
Insert>Contact>Normally Open
Insert>Contact>Normally Closed
Insert>Vertical>Up
Insert>Vertical>Down
Insert>Horizontal
Insert>Coil>Normally Open
Insert>Coil>Normally Closed
Insert>Instruction
0,00
10,00
10,00
END(01)
55
, maka muncul
56
, ketik 1000,
57
Sekarang, file proyek telah disimpan dalam memori dan file ini
dapat diakses setiap saat untuk ditindak-lanjuti.
11. Menutup File
12) Klik File> close untuk menutup file.
12. Membuka file proyek
13) Klik File>Open atau
untuk membuka file yang pernah dibuat.
Klik
pada kotak Save input tempat dimana file disimpan.
14) Klik
pada kotak file name untuk memilih nama-nama file yang
ada pada memori.
15) Klik
pada kotak file of type untuk memilih tipe file, lalu klik
, maka file yang dipilih akan dibuka.
58
59
PRO01E
Layar LCD
MONITOR
PROGRAM
RUN
FUN
SFT
AND
OR
LD
Tombol
Angka
Saklar pilih
Mode Operasi
NOT
SHIFT
CNT
TR
LR
HR
TIM
DM
CH
CONT
#
OUT
EXT
CHG
SRCH
PLAY
SET
DEL
MONTR
REC
RESET
INS
CLR
VER
WRITE
Tombol
Instruksi
Tombol Operasi
1
EAR
MIC
60
a. Langkah Persiapan
Sebelum mentrasfer program, harus dilakukan langkah-langkah
persiapan sebagai berikut :
1) Merubah Mode Operasi
Sekali Konsol Pemrogram telah disambung, saklar modenya
dapat digunakan untuk merubah mode operasi PLC. Tampilan
mode (<PROGRAM>,<MONITOR>, atau <RUN>) akan muncul
pada layar Konsol Pemrogram.
Operasi tombol tidak dapat dilakukan saat
layar Konsol
Pemrogram menampilkan mode operasi. Tekan CLR untuk
menghapus tampilan sehingga operasi kunci dapat dilakukan.
Jika Konsol Pemrogram tidak disambung, saat PLC di on kan ia
akan berada pada mode RUN secara otomatis.
2) Memasukkan Password
PLC mempunyai password untuk menjaga akses yang tidak
disengaja terhadap program. PLC selalu meminta anda untuk
memasukkan password saat daya pertama disambung atau Konsol
Pemrogram dipasang saat PLC dalam mode operasi. Untuk
memasukkan password, tekan tombol CLR>MONTR>CLR.
61
<PROGRAM>
CLR
PASSWORD!
<PROGRAM>
MONTR
3) Menghapus Memori
Lakukan selalu menghapus seluruh memori sebelum
memasukkan program ke dalam PLC. Prosedur menghapus memori
sebagai berikut :
a. Tekan CLR berulang-ulang untuk membawa ke alamat awal
b. Tekan SET>NOT>RESET untuk memulai operasi.
c. Tekan tombol MONTR untuk menghapus memori.
b. Memasukkan Program
Misalnya, program berikut akan dimasukkan ke dalam PLC
menggunakan Konsol Pemrogram.
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
Instruksi
LD
OR
AND NOT
OUT
END(01)
Operand
0.00
10.00
0.01
10.00
62
c. Menyunting Program
Operasi ini terdiri atas operasi menyisipkan dan menghapus
instruksi. Ini hanya dapat dilakukan dalam mode operasi PROGRAM.
1) Menyisipkan Instruksi
Menyisipkan instruksi diperlukan saat terjadi satu atau lebih
baris instruksi terlewatkan saat memasukkan program ke dalam
PLC. Misalnya, ada perbedaan antara program yang seharusnya
dan yang telah ditulis atau dimasukkan :
Seharusnya
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
Instruksi
LD
OR
AND NOT
OUT
END(01)
Tertulis
Operand
0.00
10.00
0.01
10.00
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
Instruksi Operand
LD
0.00
AND NOT 0.01
OUT
10.00
END(01)
2) Menghapus Instruksi
Operasi menghapus instruksi digunakan saat satu atau lebih
baris instruksi tidak diperlukan dalam program. Misalnya, dalam
program berikut instruksi AND NOT 10.01 pada alamat 00003
tidak diperlukan dalam program, maka harus dihapus.
63
Seharusnya
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
Instruksi
LD
OR
AND NOT
OUT
END(01)
Tertulis
Operand
0.00
10.00
0.01
10.00
Alamat
00000
00001
00002
00003
00004
00005
Instruksi
LD
OR
AND NOT
AND NOT
OUT
END(01)
Operand
0.00
10.00
0.01
10.01
10.00
C. Rangkuman
1. Ada tiga mode operasi PLC yaitu mode PROGRAM, MONITOR, dan RUN.
Mode PROGRAM digunakan untuk membuat dan mengedit program,
menghapus memori, atau mengecek kesalahan program. Mode MONITOR
digunakan menguji operasi sistem. Mode RUN digunakan untuk
menjalankan program.
2. Ada beberapa jenis alat pemrogram antara lain CX-Programmer, Konsol
Pemrogram, dan Programmable Terminal.
3. Dengan software ladder CX-Programmer, program yang dimasukkan ke
dalam PLC dapat berbentuk diagram ladder atau kode mneumonik, tetapi
Konsol Pemrogram hanya dapat memasukkan program dalam bentuk kode
mneumonik.
4. Memasukkan program ke dalam PLC menggunakan CX-Programmer
melalui prosedur membuat diagram ladder, baru mentransfer program.
64
D. Tes Formatif
1. Sebutkan tiga jenis alat yang digunakan untuk memprogram PLC!
2. Apakah perbedaan utama antara pemrograman PLC menggunakan
software ladder dan menggunakan Konsol Pemrogram?
3. Sebutkan software komputer untuk memprogram PLC merk OMRON!
4. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi Host Link?
5. Sebutkan lima syarat komputer untuk dapat digunakan mengoperasikan
software CX-Programmer secara optimal!
6. Sebutkan perintah standar dalam CX Programmer untuk:
a. Mengambar kontak NO
b. Menggambar kontak NC
c. Menggambar garis horisontal
d. Menggambar garis vertikal ke bawah
e. Menggambar garis vertikal ke atas
f. Menggambar kumparan
g. Menggambar instruksi END
h. Beralih dari operasi offline ke online
i. Merubah mode operasi PLC
j. Mentransfer program dari komputer ke PLC
7. Apakah syarat-syarat untuk dapat mentransfer program dari komputer ke
dalam PLC?
8. Apakah yang dimaksud dengan down-load?
9. Indikator apakah yang menunjukkan bahwa operasi transfer program telah
berhasil?
10. Apakah fungsi password pada Konsol Pemrogram?
65
66
F. Lembar Kerja
1 buah
1 buah
2) Langkah Kerja
Operasi Persiapan
Klik Start > Program > OMRON > CX-Programmer > CX-Programmer
Diagram Ladder
0.01
0.00
10.00
10.00
END(01)
67
c. Tempatkan kursor pada sel kiri atas. Klik Insert > Contact >
Normally Open atau
, ketik 0 .Klik OK
j.
Ketik END pada kotak Instruction, OK. Pindahkan kursor ke rung baru.
Seperti tadi, instruksi END mengembang ke kanan otomatis.
Menyimpan File
m. Klik File Save atau
68
G. Lembar Kerja
Komputer
Diskette 3,5 1,44 MB
PLC OMRON CPM1A-10CDRA
Adapter Interface CPM1-C1F01
Kabel RS-232C
1
1
1
1
3
buah
buah
buah
buah
meter
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
Klik Start > Program > OMRON > CX-Programmer > CX-Programmer
Klik OK.
69
Mengecek Program
g. Klik View > Window > Output.
h. Tempatkan kursor di sembarang sel pada Window Diagram Ladder.
i.
j.
Menutup File
k. Klik File, close untuk menutup file.
Menutup CX-Programmer
l.
Mematikan Komputer
m. Klik Start > ShutDown> Shutdown > OK.
70
1 buah
1 buah
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
Masukkan password.
Memasukkan Program
a. Tekan tombol Load > 1 > Write.
b. Tekan tombol OR > 1 > 0 > 0 > 0 > Write.
c. Tekan tombol AND > 0 > Write.
d. Tekan tombol OUTPUT > 1 > 0 > 0 > 0 > Write.
e. Tekan tombol FUN > 0 > 1 > Write.
71
Kegiatan Belajar 4
Pemasangan dan Pengawatan
a. Tujuan Pemelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat :
1. memasang Unit PLC sesuai petunjuk keselamatan kerja
2. memasang pengawatan I/O dengan benar
b. Uraian Materi
1. Keselamatan Kerja Pemasangan Unit PLC
Memasang PLC pada tempat yang tepat akan menaikkan keandalan
dan usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit seperti yang
tercantum pada manual sebagai berikut:
a. Jangan memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi sebagai
berikut :
72
73
Terminal input catu daya terletak pada bagian atas PLC, sedangkan
terminal pada bagian bawah PLC untuk peralatan luar. Rangkaian
internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke terminal output catu
daya PLC.
74
75
Pada rangkaian interlock di atas, MC1 dan MC2 tidak dapat ON pada
saat yang sama meskipun output 01005 dan 01006 keduanya ON.
n. Saat menyambung beban induktif ke output, sambunglah pengaman
surja atau dioda yang disambung paralel dengan beban.
76
Off
COM
On
00
01
02
03
04
05
06
COM0
00
COM1
01
02
COM2
03
04
K1
L
N
Off
COM
00
Fwd
Rev
01
02
03
04
05
06
COM0
00
K1
COM1
01
02
COM2
03
04
K2
L
N
77
Off
COM
Low
00
High
01
02
03
04
05
06
COM0
00
COM1
K1
01
K2
02
COM2
03
04
K3
L
N
Off
COM
00
On
01
02
03
04
05
06
COM0
00
K1
COM1
01
K2
02
COM2
03
04
K3
L
N
78
R
S
R
S
F1
F1
K1
K1
M3F
K2
M3F
79
R
S
T
F1
K1
K2
K3
U1
U2
V1
M3F
W1
V2
W2
F1
K1
K2
K3
U1
V1
W1
U2
M3F
V2
W2
80
81
82
0.01
10.01
10.01
TIM0
10.01
TIM0
#50
10.00
10.00
10.00
10.01
10.02
10.00
10.02
10.03
END(01)
83
COM
00
On
01
02
03
04
05
06
COM0
00
K1
COM1
01
K2
02
COM2
03
04
K3
L
N
84
2. Keselamatan Kerja
a. Janganlah menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi
gunakan terminal crimp (skun) 6,2 mm.
b. Kencangkan baud terminal untuk menjain sambungan yang baik.
c. Pastikan semua bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik.
d. Periksalah tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC
3. Langkah Kerja
Memasang Pengawatan I/O
a. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Rangkailah pengawatan input/ output sesuai gambar berikut ini
85
Off
COM
00
On
01
02
03
04
05
06
COM0
00
COM1
01
02
COM2
03
04
K1
L
N
86
Kegiatan Belajar 5
Mengoperasikan Sistem Kendali PLC
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat:
1. Melakukan uji coba program kendali PLC
2. Mengoperasikan motor dengan kendali PLC
b. Uraian Materi
1. Menguji Coba Program Kendali PLC
Setelah program ditransfer ke dalam PLC dan sebelum sistem kendali
PLC dioperasikan secara normal, terlebih dahulu harus dilakukan operasi
uji coba. Operasi uji coba digunakan untuk mengecek eksekusi program
dan operasi input output. Untuk operasi ini PLC diset pada mode operasi
MONITOR. Peralatan output tetap off meskipun bit outputnya on.
Pada mode operasi MONITOR, program dapat dieksekusi dan operasi
I/O dapat diaktifkan. Tetapi, masih dimungkinkan untuk menulis/
memodifikasi memori dari alat pemrogram. Dalam mode MONITOR, dapat
dilakukan operasi :
87
0.01
Tabel I/O
TIM001
10.00
10.00
TIM
001
#100
TIM004
TIM001
TIM002
Bit I/O
0.00
0.01
10.00
10.01
Peralatan I/O
Tombol Stop
Tombol Start
Motor Forward
Motor Reverse
200.00
200.00
TIM
002
#100
TIM002
TIM003
10.01
10.01
TIM
003
#100
TIM003
TIM004
200.01
200.01
TIM
004
#100
END(01)
88
bit
89
Catatan :
90
15. Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
91
2.
3.
Dalam mode operasi manakah uji coba program PLC dapat dilakukan?
4.
5.
6.
7.
8.
Apa yang akan terjadi jika tidak dilakukan operasi Force Cancel setelah
melakukan operasi Force Set/Reset suatu bit I/O?
9.
Apakah perbedaan operasi uji coba dan operasi normal sistem kendali
PLC?
92
2.
3.
MONITOR
4.
Force Set/Reset
5.
6.
7.
8.
9.
93
Komputer ......................................................................
Adapter interface CPM1-C1F01 ........................................
Kabel RS-232C ...............................................................
PLC OMRON CPM1A-10CDRA ...........................................
Kontaktor 220 V, 50 Hz ..................................................
MCB 1 fasa ....................................................................
MCB 3 fasa ....................................................................
Tombol NO ....................................................................
Motor induksi 3 fasa .......................................................
Kabel NYAF 2,5 mm2 ......................................................
Obeng PHILLIPS 4 x 150 mm .........................................
1 buah
1 buah
3 meter
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
30 meter
1 buah
b. Keselamatan Kerja
a. Janganlah menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi
gunakan terminal crimp (skun) 6,2 mm.
b. Kencangkan baud terminal untuk menjamin sambungan yang baik.
c. Periksalah tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC
d. Rangkailah pengawatan interlock luar untuk mencegah hubungsingkat
pada peralatan output jika terjadi salah operasi.
c. Langkah Kerja
Persiapan Awal
a. Hidupkan komputer. Tunggu hingga proses booting selesai.
b. Jalankan software CX-Programmer. Lakukan operasi
ditampilkan layar CX-Programmer.
c. Buatlah program ladder untuk operasi motor dua arah putaran
hingga
94
Diagram Ladder
0.00
0.01
Tabel I/O
10.01
10.00
10.00
10.01
Bit I/O
0.00
0.01
0.02
10.00
10.01
10.00
0.02
Peralatan I/O
Tombol Stop
Tombol Fwd
Tombol Rev
K1
K2
10.01
END(01)
Off
COM
00
Fwd
Rev
01
02
03
04
05
06
COM0
00
K1
COM1
01
02
COM2
03
04
K2
L
N
95
R
S
T
F1
K1
K2
M3F
96
m.
n.
o.
p.
Menutup File
q. Klik File, close untuk menutup file.
Menutup CX-Programmer
r. Klik File > Exit untuk keluar dari CX-Programmer.
Mematikan Komputer
s. Klik Start > ShutDown> Shutdown > OK.
97
Kegiatan Belajar 6
Melacak Kesalahan Sistem Kendali PLC
a. Tujuan Pemelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat:
1. Mengidentifikasi macam-macam kesalahan operasi PLC
2. Mengidentifikasi penyebab kesalahan operasi PLC
3. Menangani kesalahan operasi PLC.
b. Uraian Materi
1. Macam-Macam Kesalahan Sistem Kendali PLC
Ada berbagai kesalahan pada sistem kendali PLC yang dibedakan
menjadi : kesalahan pemrograman, kesalahan komunikasi, kesalahan
operasi, dan kesalahan yang ditetapkan pemakai
2. Kesalahan Pemrograman
Yang dimaksud dengan kesalahan pemrograman adalah kesalahan
dalam penulisan program.
a. Tipe Kesalahan Pemrograman
Kesalahan pemrograman dibedakan menjadi tiga tipe yaitu tipe A,
B dan C. Tipe kesalahan, pesan kesalahan, dan penjelasan kesalahan
penulisan (sintaksis) diberikan dalam tabel berikut ini :
Tipe
A
Pesan
Penjelasan
?????
CIRCUIT ERR
OPERAND ERR
98
NO END INSTR
LOCN ERR
JME UNDEFD
DUPL
SBN UNDEFD
STEP ERR
IL-ILC ERR
JMP-JME ERR
JMP(04) dan
berpasangan.
SBN-RET ERR
COIL DUPL
JMP UNDEFD
JME(05)
digunakan
tidak
99
100
atau
untuk menampilkan
101
3. Kesalahan Komunikasi
Kesalahan komunikasi adalah kesalahan yang diakibatkan oleh
terputusnya hubungan komunikasi PLC dengan peralatan lain melalui port
peripheral.
Jika terjadi kesalahan komunikasi, indikator COMM padam. Cek kabel
penghubung dan restart. Tidak ada pesan dan kode kesalahan yang
diberikan.
4. Kesalahan Operasi
Kesalahan operasi dibagi menjadi 2 kategori yang didasarkan pada
tingkat kesalahan yaitu: kesalahan non-fatal dan kesalahan fatal.
Kesalahan non-fatal kurang serius dibandingkan kesalahan fatal dan tidak
menghentikan operasi PLC.
Kesalahan Non-fatal
Jika terjadi kesalahan non-fatal operasi dan eksekusi program
berlanjut. Meskipun operasi PLC berlanjut terus, tetapi penyebab
kesalahan harus dibetulkan dan kesalahan dihilangkan sesegera mungkin.
Jika terjadi kesalahan non-fatal, indikator POWER dan RUN akan tetap
menyala dan indikator ERR/ALM akan berkedip.
Pesan berikut ini muncul pada layar Konsol Pemrogram yang
menunjukkan kesalahan non-fatal:
102
Pesan
SYS FAIL FAL
SCAN TIME
OVER
No. FAL
Penjelasan
01 s.d 99
9B
F8
Kesalahan Fatal
Jika terjadi kesalahan fatal, operasi PLC dan eksekusi program akan
berhenti dan semua output PLC akan off. Operasi PLC tidak dapat distart
hingga PLC di-off-kan dan kemudian di-on-kan lagi atau Konsol Pemrogram
digunakan untuk memindahkan mode operasi ke mode PROGRAM dan
untuk menghapus kesalahan.
Semua indikator PLC akan off selama terjadi pemutusan daya. Untuk
kesalahan fatal yang lain, indikator POWER dan ERR/ALM akan menyala
terus dan indikator RUN akan padam.
Pesan berikut ini muncul pada Konsol Pemrogram yang menunjukkan
terjadi kesalahan fatal:
Pesan
MEMORY ERR
No. FALS
F1
Penjelasan
AR 1611 ON: Kesalahan telah terjadi
dalam PC Setup (DM 6600 s.d DM
6655). Masukkan lagi semua PC Setup
AR 1612 ON: kesalahan telah terjadi
dalam program, yang menunjukkan
instruksi yang tidak betul. Cek program
dan betulkan kesalahan yang terdeteksi
AR 1613 ON: kesalahan telah terjadi
dalam data instruksi ekspansi.
AR 1614 ON: kaset memori dipasang
103
F0
C0
Terlalu banyak
konfigurasi Unit.
unit
ekspansi.
Cek
01 s.d 99
9F
Waktu
siklus
melampaui
waktu
monitoring waktu siklus. Cek waktu
siklus dan atur waktu monitoring waktu
siklus bila perlu
5. Pemeliharaan Preventif
Program pemeliharaan preventif untuk sistem PLC dan sistem kendali
secara keseluruhan perlu dilakukan untuk mengurangi kemungkinan
menghentikan sistem karena terjadinya kesalahan.
Periksalah kekencangan sekerup terminal I/O secara periodik. Dalam
waktu yang lama sekerup tersebut dapat juga kendor sendiri.
Karat dapat saja terjadi pada lingkungan kerja tertentu. Cek karat pada
terminal, penyambung, dan PCB secara periodik.
104
Indiator PWR
menyala?
Tidak
Cek Catu daya
Ya
Indicator RUN
menyala?
Tidak
Cek kesalahan fatal
Ya
Indicator
ERR/ALM
menyala?
Tidak
Ya
Urutan I/O
normal?
Tidak
Cek I/O
Ya
Lingkungan
operasi normal?
Tidak
Ya
Ganti CPU
105
Tidak
Ya
Ya
Mode operasi
ditampilkan pada
Konsol Pemrogram?
Tentukan penyebab
kesalahan dengan alat
pemrogram
Mode operasi
ditampilkan pada
Konsol Pemrogram?
Tidak
Tidak
Ya
Kesalahan fatal
ditampilkan?
Ya
Identifikasi kesalahan,
eliminasi penyebabnya,
dan hapus kesalahannya
Tidak
Nyalakan untuk
menjalankan mode RUN
atau MONITOR
Indikator RUN
menyala?
Tidak
Ya
Ganti CPU
Akhir
106
Apakah kesalahan
non-fatal
ditunjukkan?
Ya
Tidak
Apakah indikator
ERR/ALM berkedip?
Berkedip
Tidak berkedip
Ganti CPU
Akhir
c. Rangkuman
1. Ada beberapa tpe kesalahan sistem PLC yaitu, kesalahan pemrograman,
kesalahan komunikasi, dan kesalahan operasi.
2. Kesalahan pemrograman dapat dicek menggunakan alat pemrogram baik
dengan software ladder maupun dengan Konsol Pemrogram.
3. Terjadinya kesalahan operasi PLC ditunjukkan oleh indikator status pada
PLC.
4. Program pemeliharaan preventif
koninyuitas sistem kendali PLC.
perlu
dilakukan
untuk
menjamin
107
d. Tes Formatif
1. Sebutkan tiga tipe kesalahan sistem kendali PLC
2. Perintah apakah yang digunakan untuk mengecek kesalahan pemrograman
menggunakan Konsol Pemrogram?
3. Apakah perbedaan kesalahan non-fatal dan kesalahan fatal?
4. Pesan apakah yang akan ditampilkan saat terjadi kesalahan berikut ini:
a. Alamat yang diset lebih besar daripada alamat memori tertinggi.
b. Instruksi pada alamat terakhir bukan NOP(00).
c. Dalam program tidak ada instruksi END(01)
d. Konstanta untuk instruksi tidak dalam nilai yang ditetapkan.
5. Apakah arti pesan kesalahan berikut ini:
a. ?????
b. CIRCUIT ERR
c. COIL DUPL
d. I/O NO ERR
e. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Kesalahan pemrograman, kesalahan komunikasi dan kesalahan operasi.
2. SRCH diikuti level pengecekan.
3. Jika terjadi kesalahan non-fatal operasi PLC akan tetap berlanjut, sedang
jika terjadi kesalahan fatal operasi PLC akan berhenti dan semua output
PLC akan off.
4. (a) ADDR OVER
(b) PROGRAM OVER
(c) NO END INSTR
(d) OPERAND ERR
5. (a) program telah rusak, atau memasukkan kode fungsi yang tidak ada
(b) jumlah blok logika dan instruksi blok logika tidak cocok.
(c) bit yang sama digunakan oleh lebih dari satu instruksi kendali bit
(OUTPUT, OUTPUT NOT, SFT(10), KEEP(1), DIFU(13), dan DIFD(14)
(d) alamat daerah data yang ditetapkan melampaui batas daerah data
(alamat terlalu besar).
108
f. Lembar Kerja
Komputer
PLC OMRON CPM1A-10CDRA
Adapter Interface CPM1-C1F01
Kabel RS-232C
1
1
1
1
buah
buah
buah
buah
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Mengecek Program
a. Klik View>Window>Output atau
untuk menampilkan Window
Output.
h. Tempatkan kursor di sembarang sel pada Window Diagram Ladder.
i. Klik Program>Compile, untuk mengkompilasi program. Pada Window
Output ditampilkan informasi kesalahan program.
j. Jika ditunjukkan kesalahan, betulkan kesalahan.
k. Klik kanan di sembarang tempat pada Window Output, kemudian klik
Clear. Maka informasi di atas akan terhapus.
109
g. Lembar Kerja
1 buah
1 buah
2. Langkah Kerja
Operasi Persiapan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Mengecek Program
a. Tekan CLR untuk membawa ke alamat awal.
g. Tekan SRCH>0 untuk mengecek program level 0.
h. Tekan SRCH lagi untuk melanjutkan pengecekan hingga alamat
terakhir memori program.
Jika kesalahan ditampilkan, betulkan kesalahan dan cek lagi hingga
semua kesalahan dibetulkan.
110