Sie sind auf Seite 1von 32

Overview Of Financial Statement Analysis

Dan Pembahasan Jurnal Have Financial Statements Lost


Their

Relevance?

OLEH KELOMPOK 1 :
ILHAM MULTAMA (1620532001)
SANDA PATRISIA KOMALASARI (1620532002)
YUDA DITIO RAHMADI (1620532003)

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN, MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN 2016/2017

PERTEMUAN 1
Overview of Financial Statement Analysis
ANALISIS BISNIS
Pengenalan Analisis Bisnis
Analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan risiko perusahaan untuk
kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Analisis bisnis membantu pengambilan keputusan
bisnis dengan menstrukturkan tugas analisis melalui evaluasi atas lingkungan bisnis
perusahaan,strateginya,serta posisi dan kinerja keuangannya.
Langkah awal analisis bisnis adalah mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi
perusahaan. Langkah awal ini bisa bersumber dari laporan keuangan. Laporan keuangan
mengungkapkan bagaimana perusahaan memperoleh sumber dayanya (pendanaan), dimana
dan bagaimana sumber daya tersebut digunakan (investasi), dan seberapa efektif penggunaan
sumber daya tersebut (profitabilitas operasi).
Banyak individu dan perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk meningkatkan
keputusan bisnis. Investor dan kreditor menggunakannya untuk menilai prospek perusahaan
untuk keputusan investasi dan pinjaman. Dewan direksi menggunakannya untuk memonitor
keputusan dan tindakan manajer. Pemasok menggunakan laporan keuangan untuk menentukan
ketentuan kredit. Penasihat investasi dan penghubung informasi menggunakan laporan
keuangan dalam pembuatan rekomendasi jual beli dan dalam pemeringkatan kredit. Investment
banker menggunakan laporan keuangan untuk menentukan nilai perusahaan dalam IPO,
merger, atau akuisisi.
Jenis-Jenis Analisis Bisnis
Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis
dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan,
manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Berikut jens-jenis utama
analisis bisnis ;
1. Analisis kredit
Analisis kredit adalah analisis yang dilihat dari ketika kreditor meminjamkan
dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan
bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam
tujuan. Kreditor dagang memberikan pinjaman untuk mendapatkan pengembalian dari
1

margin laba atas transaksi dalam jangka pendek. Sedangkan kreditor non dagang
menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas
pembayaran dengan bunga pada tanggal tertentu di masa depan.
Dalam pendanaan kredit murni, elemen pentingnya adalah keuntungan bagi
kreditor yang bersifat tetap. Analisis kredit merupakan evalusi atas kelayakan
perusahaan untuk mendapatkan kredit. Kelayakan kredit adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar tagihan-tagihannya. Fluktuasi laba lebih penting
dibandingkan tingkat laba. Tingkat laba penting sepanjang mencerminkan keamanan
bagi perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Analisis kredit berfokus pada risiko ketimbang potensi. Hal ini meliputi analisis
likuiditas maupun solvabilitas. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas
bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban
lancarnya. Solvabilitas merupakan kemungkinan dan kemampuan jangka panjang
perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang yang bergantung pada
profitabilitas jangka panjang dan struktur modal perusahaan. Alat analisis kredit
memiliki beragam ketentuan. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan atas
kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas aktiva lancar. Dalam kredit jangka
panjang, meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan
berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan
evaluasi profitabilitas yang berlanjut. Profitabilitas yang berlanjut merupakan jaminan
utama atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi bunga dan pokok pinjaman jangka
panjang.
Contoh analisis kredit terjadi pada bank komersial. Bank memberi penawaran
kredit kepada sebuah perusahaan. Pada kasus ini bank harus mampu menganalisis
kredit apakah bisa diberikan atau tidak, jika bisa bagaimana kelayakan kredit peminjam
untuk meyakinkan kemampuan pembayaran kewajiban oleh perusahaan atas dana yang
dipinjamkan.
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas
risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar
pendanaan perusahaan. Analisis ekuitas disebut juga dengan analisis modal saham. Jika
menerapkan ivestasi dalam bentuk saham maka dibutuhkan analisis teknis dan analisis
2

fundamental. Analisis teknis dapat diperoleh dengan melihat pola pergerakan saham
untuk memprediksi pergerakan saham di masa depan.
Analisis fundamental merupakan analisis yang diperoleh dari proses
menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan mengevaluasi posisi dan kinerja
keuangan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah untuk menentukan
nilai intrinsik, yaitu nilai sebuah perusahaan (sahamnya) berdasarkan analisis
fundamental tanpa mengacu pada nilai pasar.
Kegunaan Lain Analisis Bisnis
1. Manajer
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka
di masa depan. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer
perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan.
Manajer juga menganalisis bisnis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk
mengevakuasi profitabilitas dan risiko pesaing sebagai perbandingan antar perusahaan.
2. Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya
melalui merger, akuisisi, dan divestasi. Analisis efek perlu untuk menentukan apakah
akan ada tambahan nilai dari perusahaan yang membeli maupun perusahaan yang
menjual sahamnya.
3. Manajemen keuangan
Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan
terhadap profitabilitas di masa depan. Pada hal ini, manajer harus mengevaluasi dampak
dari keputusan keuangan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan,
4. Auditor Eksternal
Auditor dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi kemampuan
klien mereka untuk tetap melanjutkan usaha. Analisis laporan keuangan dapat menjadi
alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

5. Direktur
Analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan membantu direktur
menunaikan fungsi pengawasannya. Mereka dapat mengawasi aktivitas perusahaan dan
fluktuasi laporan keuangannya.
6. Regulator (pembuat peraturan)
Analisis laporan keuangan digunakan untuk mengaudit laporan pajak dan
memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan.
7. Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi
tawar-menawar kolektif.
8. Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan
dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
Komponen Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan melibatkan seluruh komponen proses berikut- akuntansi,
keuangan, dan analisis prospektif.
1. Analisis lingkungan bisnis dan strategi
Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah mengidentifikasi dan menilai kekuatan
dan kelemahan kompetitif perusahaan, beserta peluang dan ancamannya. Analisis
industri biasanya merupakan langkah pertama, mengingat prospek dan struktur industri
sangat menentukan profitabilitas perusahaan. Berikut analisis industri atau rantai nilai
yang dikemukakan oleh Porter :

Analisis strategi merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan


keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
2. Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Hal ini dilakukan dengan mempelajari
transaksi dan peristiwa perusahaan,menilai dampak kebijakan akuntansi terhadap
laporan keuangan , menyesuaikan laporan tersebut agar lebih mencerminkan keadaan
ekonomi yang mendasarinya dan membuatnya lebih sesuai untuk analisis.
Keterbatasan akuntansi mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan
menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.
Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan.
Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda
untuk transaksi atau peristiwa yang sama.
Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistorsi informasi
laporan keuangan. Distorsi akuntansi penyimpangan informasi akuntansi dari
ekonomi yang mendasarinya. Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk:
Estimasi manajemen dapat salah atau tidak lengkap.

Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk memanipulasi atau


mempercantik laporan keuangan.
Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena menangkap
realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi dalam analisis
laporan keuangan.Risiko akuntansi merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan
keuangan karena distorsi akuntansi.Saran utama dalam analisis akuntansi adalah
mengevaluasi dan mengurangi risiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis
laporan keuangan ,termasuk komparabilitasnya.
Analisis akuntansi paling sering tidak dipahami ,tidak dihargai dan tidak
diaplikasikan secara efektif dalam analisis bisnis.Sebagai alasannya mungkin karena
analisis akuntansi memerlukan pengetahuan akuntansi.
3. Analisis Keuangan
Analisis

Keuangan

merupakan

penggunaa

laporan

keuangan

untuk

menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja
keuangan di masa depan.
Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar:
Analisis Propabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi
perusahaan. Fokus pada sumber daya perusahaan dan melibatkan identifikasi dan
pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
Analisis resiko merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi
komitmen nya. Analisis nya melibatkan penilaian atas solvabilitas dan likuiditas
perusahaan sejalan dengan variasi laba.
Analisi sumber dan penggunaan dana merupakan evaluasi bagaimana perusahaan
memperoleh dan menggnakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang
implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.
4. Analisis Prospektif
Analisis prospektif merupakan peramalan hasil di masa depan biasanya laba,arus
kas,atau keduanya.Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa
depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan.

5. Penilaian
Penilaian merupakan tujuan utama banyak jenis analisis bisnis. Penilaian adalah
proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.
6. Analisis Laporan Keuangan Dan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan
bagian dari analisis bisnis.Walaupun laporan keuangan berisi informasi tentang rencana
bisnis perusahaan,analisis lingkungan bisnis dan strategi perusahaan kadang kala
dipandang diluar analisis laporan keuangan yang konvensional.Karenanya,analisis
laporan keuangan seharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak terpisahkan dari
analisis bisnis dan seluruh komponen analisis nya.
LAPORAN KEUANGAN-DASAR ANALISIS
Aktivitas Bisnis
Empat utama aktivitas utama perusahaan: perencanaan,pendanaan,investasi dan operasi.
1. Aktivitas Perencanaan
Sebuah perusahaan ada untuk meimplikasikan sasaran dan tujuan tertentu.Sasaran dan
tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis yang mendiskripsikan maksud
perusahaan,strategi dan taktik untuk aktivitasnya.Rencana bisnis membantu manajer untuk
memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang
diharapkan. Kita mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya,perminaan
pasar,analisis kompetitif ,strategi penjualan ,kinerja manajemen dan proyeksi keuangan.
Informasi ini juga tersedia melalui media yang kurang formal seperti pernyataan
pers,publikasi industry,bulletin analisis dan berita keuangan.
Dua sumber informasi penting tentang rencana bisnis perusahaan adalah sambutan
CEO serta Management Discussion and analysis (MD&A).
2. Aktivitas Pendanaan
Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya.Ativitas
pendanaan adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk
membayar kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Karena ukuran dan potensinya dalam penentuan kesuksesan atau kegagalan perusahaan
,perusahaan harus berhati-hati dalam perolehan dan pengelolaan sumber daya keuangan.

Terdapat dua sumber daya utama pendanaan: sumber eksternal,investor ekuitas(pemilik


saham) dan kreditor (pemberi pinjaman).I nvestor menyediakan pendanaan dengan harapan
mendapatkan pengembalian atas investasi mereka setelah memperhatikan tingkat
pengembalian yang diharapakan dan resiko. Pengembalian adalah bagian investor ekuitas
atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba. Distribusi laba adalah pembayaran
dividen kepada pemegang saham. Pembayaran dividen mengacu pada proposi laba yang
didistribusikan yang sering dinyatakan dalam rasio atau persentase.
Perusahaan juga memperoleh dana dari kreditor,terdapat dua jenis kreditor: 1)kreditor
utang,yang secara langsung meminjamkan uang kepada perusahaan 2) kreditor operasi,yang
meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya.
Seperti investor ekuitas,kreditor berkepentingan atas pengembalian dan risiko.Tidak
seperti investor ekuitas,Pengembalian kreditor umumnyaditentukan dalam kontrak
pinjaman.
3. Aktivitas Investasi
Ativitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan
tujuan menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuanmenginvestasikan kelebihan
kas.
Perusahaan juga sering secara temporer atau permanen menginvestasikan kelebihan
kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas perusahaan lain,oblgasi perusahaan dan
pemerintah dan reksa dana.
Keputusan investasi melibatkan beberapa factor seperti jenis investasi yang
diperlukan (termasuk intetitas teknologi dan tenaga kerja), jumlah yang dibutuhkan, waktu
perolehan, lokasi aktiva dan perjanjian kontraktual.
4. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam
aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.Aktivitas operasi setidaknya melibatkan lima
komponen:penelitian dan pengembangan,pembelian,produksi,pemasaran dan administrasi.
Bauran yang tepat atas komponen atas aktivitas operasi tersebut tergantung pada
jenis bisnis nya,rencana dan pasar input atau output. Seberapa baik perusahaan dalam
menjalankan rencana bisnis dan strateginya dan dalam menentukan bauran aktivitas
operasinya menentukan kesuksesan ataukegagalan perusahaan.

LAPORAN KEUANGAN MENCERMINKAN AKTIVITAS BISNIS


Dalam laporan keuangan aktivitas pendanaan dan investasi dilaporkan pada saat
tertentu, sedangkan aktivtas operasi dilaporkan untuk suatu periode tertentu.
1.

Neraca (Balance Sheet)


Persamaan akuntansi (disebut juga sebagai neraca) merupakan dasar sistem
akuntansi. Aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Aktiva adalah sumber daya yang dikendalikan
oleh perusahaan. Sumber daya ini merupakan investasi yang diharapkan untuk
menghasilkan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Sisi kanan persamaan ini
mengidentifikasi sumber pendanaan. Kewajiban (liability) merupakan pendanaan dari
kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendanaan yang diinvestasikan atau
dikontribusikan oleh pemilik dan akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik
sejak berdirinya perusahaan.
Aktiva dan kewajiban dipisahkan antara lancar dan tidak lancar. Aktiva lancar
diharapkan untuk terkonversi menjadi menjadi kas atau digunakan pada operasi dalam
waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi, yang mana yang lebih panjang.
Kewajiban lancar merupakan kewajiban perusahaan yang diharapkan terselesaikan
dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi, yang mana yang lebih panjang.
Selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar disebut Modal Kerja.

2.

Laporan Laba Rugi ( Income Statement)


Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca.
Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan
rincian pendapatan, beban, untung dan rugi perusahaan dalam satu periode waktu. Laba
mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan,
sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba di dapat. Laba kotor merupakan
selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Laba kotor mengindikasikan seberapa
jauh perusahaan mampu menutup biaya produknya. Laba operasi merupakan selisih antara
penjualan dan seluruh biaya dan beban operasi.
Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual (acrual basis) dalam akuntansi.
Pendapatan diakui saat perusahaan menjual barang atau menyerahkan jasa terlepas dari
saat diterimanya kas. Sama halnya beban dipadankan dengan pendapatan yang akui
tersebut, terlepas dari saat pembayaran kas.

3.

Laporan Ekuitas Pemegang Saham


Laporan perubahan ekuitas menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas.
Laporan ini untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktiva
perusahaan.

4.

Laporan Arus Kas


Laba biasanya tidak sama dengan arus kas bersih, kecuali sepanjang hidup
perusahaan. Karena akuntansi akrual menghasilkan angka yang berbeda dari akuntansi arus
kas, dan kita mengetahui bahwa arus kas penting dalam pengambilan keputusan, diperlukan
pelaporan atas kas masuk dan kas keluar. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan
arus kas keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan secara terpisah
selama suatu periode tertentu.

5.

Hubungan Antara Laporan-Laporan Keuangan


Laporan keuangan berkaitan pada beberapa titik waktu dan lintas waktu. Dan
laporan keuangan dirancang untuk saling berkaitan : laporan periode waktu ( laporan laba
rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemegang saham) menjelaskan laporan titik
waktu (neraca). Hal ini disebut artikulasi laporan keuangan.

INFORMASI TAMBAHAN
Laporan keuangan bukan satu-satunya output sistem pelaporan keuangan. Informasi
tambahan tentang perusahaan juga dikomunikasikan. Analisis laporan keuangan yang
menyeluruh melibatkan pemeriksaan informasi tambahan ini.

Managements Discussion and Analysis (MD&A). Perusahaan yang memiliki efek


utang dan ekuitas yang diperdagangkan pada publik disyaratkan oleh SEC untuk
melaporkan MD&A. Manajemen harus menggarisbawahi tren yang menguntungkan
maupun yang tidak menguntungkan dan mengidentifikasi peristiwa dan ketidakpastian
yang signifkan yang mempengaruhi likuiditas, sumber daya modal, dan hasil operasi
perusahaan. Manajemen harus mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan
peristiwa dan ketidakpastian yang material, yang menyebabkan informasi keuangan
yang dilaporkan menjadi kurang mengidentifikasi aktivitas operasi atau kondisi
keuangan dimasa depan.

10

Laporan Manajemen ( Management Report). Tujuan laporan ini adalah untuk


menekankan : (1) tanggung jawab manajemen senior atas sistem pengendalian
keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaan dan (2) pembagian peran
manajemen, direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan keuangan.

Laporan Auditor ( Auditor Report ). Auditor eksternal adalah akuntan publik


bersertifikasi independen yang diminta perusahaan untuk memberikan opini tentang
kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Analisis laporan keuangan memerlukan penelaahaan atas laporan auditor untuk
meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Pendapat
selain WTP meningkatkan risiko analisis.

Catatan penjelas ( Explanatory Notes ). Catatan penjelas yang menyertai laporan


keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari analisis laporan keuangan.
Catatan ini merupakan media untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang
pos-pos yang ada maupun yang tidak ada dalam laporan keuangan. Catatan tambahan
meliputi informasi tentang : (1) prinsip dan metode akuntansi yang digunakan, (2)
pengungkapan rinci atas setiap pos laporan keuangan, (3) komitmen dan kontjensi (4)
kombinasi bisnis, (5) transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (6)
rencana opsi saham (7) kemajuan proses hukum, dan (8) pelanggan signifikan.

Informasi Tambahan ( Supplementary Information ). Skedul tambahan atas


informasi keuangan meliputi informasi atas : (1) data segmen bisnis (2) penjualan
ekspor (3) efek yang diperdagangkan, (4) akun penilaian (5) pinjaman jangka pendek
(6) data keuangan kuartalan.

Laporan proksi ( Proxy Statement). Pemegang saham diundang untuk memberikan


suara dalam pemilihan direktur dan penentuan tindakan perusahaan seperti merger,
akuisisi, dan otorisasi efek. Proksi merupakan media dimana pemegang saham
mengotorisasi pihak lain untuk mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan
proksi memuat informasi tambahan yang diperlukan oleh pemegang saham untuk
memberikan suara dalam hal bersangkutan.

11

PENGANTAR ANALISI LAPORAN KEUANGAN


Alat Analisis
Lima alat penting untuk analisis keuangan :
1. Analisis laporan keuangan komparatif
2. Analisis laporan keuangan common-size
3. Analisi rasio
4. Analisis arus kas
5. Penilaian
Analis Laporan Keuangan Komparatif
Comparatif financial statement analysis dilakukan dengan cara menelaah neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya.
Analisi ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama
beberapa tahun. Informasi terpenting yang di dapat dari analisi laporan keuangan komparatif
adalah kecenderungan atau tren. Perbandingan laporan selama beberapa periode dapat
menunjukan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak sebuah tren. Analisi komparatif juga
membandingkan tren pos-pos yang berkaiatan. Analis laporan keuangan komparatif disebut
juga analisis horizontal karena saat kita menelaah laporan komparatif kita menganalisis saldo
akun dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Terdapat dua teknik analisis komparatif yang popular.
analisis perubahan tahun ke tahun (year-to-year change analysis) dan analisis tren angka indek
(index-number trend analysis).

Analisis Perubahan Tahun Ke Tahun


Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga
tahun- biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos.
Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolute maupun
presentase. Analisis perubahan dalam jumlah maupun presentase menjadi relevan karena
dasar dolar yang berbeda dalm perhitungan perubahan presentase dapat menghasilkan
perubahan besar yang tidak konsisten dengan kepentingan aktualnya.

Analisis Tren Angka Indeks


Penggunaan analisis perubahan tahun ke tahun untuk membangdingkan laporan
keuangan lebih dari 2 atau 3 periode kadang kala merepotkan. Sebuah alat yang berguna

12

untuk perbandingan tren jangka panjang adalah analisis angka indeks. Analisis ini
memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya diberi angka
indeks 100. Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan
terbaik adalah tahun dimana kondisi bisnis normal.
Analisis Laporan Keuangan Common-Size
Dalam analisi laporan laba rugi, penjualan sering dinyatakan sebaga 100 persen dan
pos-pos laporan laba rugi yang lain dinyatakan sebagai persentase terhadap penjualan. Karena
total pos-pos dalam kelompok adalah 100 persen, analisis ini disebut menghasilkan laporan
keuangan berukuran sama (common-size financial statement). Prosedur ini juga disebut
analisis vertikal karena evaluasi post dari atas ke bawah atau sebaliknya dalam laporan
common-size. Analisis laporan keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk
internal laporan keuangan.
Dalam analisis neraca, analisis common size menekankan pada dua faktor :
1. Sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban
tak lancar, dan ekuitas.
2. Komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva
tidak lancar.
Ratio Analysis
Analisis ini merupakan alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak
digunakan. Rasio hanya berupa perbandingan dua angka sederhana, namun interpretasinya jauh
lebih rumit. Agar angka yang ditunjukkan dalam rasio mempunyai makna, maka harus
mengacu pada hubungan ekonomi yang tepat. Misalnya, hubungan antara harga jual suatu
produk dengan cost-nya, yang ditunjukkan dalam rasio Harga Pokok Penjualan terhadap
Penjualan. Selain itu, analisis rasio biasa lebih sederhana dibandingkan analisis rasio laporan
keuangan. Hal ini dikarenakan adanya variabel bisnis yang saling berhubungan satu sama lain
dan rumitnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.
Rasio merupakan alat analisis yang memberikan perusahaan gambaran tentang kondisi
yang terjadi. Rasio

paling banyak digunakan ketika angka pada rasio tersebut future

oriented . Maksudnya, kita sering menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi rasio
untuk ukuran dan kecenderungan yang terjadi di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
kegunaan rasio bergantung pada cara penerapan dan interpretasinya.

13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasio


Untuk menganalisis laporan keuangan, kita tidak hanya memperhatikan rasio
aktivitas operasi internal suatu perusahaan , tetapi juga kejadian-kejadian yang berhubungan
dengan ekonomi, faktor-faktor industri, kebijakan manajemen dan juga metode akuntansi
yang digunakan.
Agar angka yang digunakan dalam rasio merupakan angka yang tepat, maka
digunakan analisis akuntansi di dalamnya. Misalnya, beberapa perkiraan hutang sewa tidak
dicatat dan hanya diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Biasanya perusahaan
ingin mengakui hutang sewa tersebut untuk mencari rasio hutang terhadap modal. Tetapi
perlu dipahami bahwa kegunaan dari rasio yang digunakan bergantung pada reabilitas dari
angka dalam rasio tersebut.
Menginterpretasi Rasio
Rasio harus diinterpretasikan secara teliti karena faktor-faktor yang mempengaruhi
angka pada pembilang bisa saja memiliki korelasi dengan faktor-faktor yang mempengaruh
angka pada penyebut. Misalnya, perusuhaan ingin meningkatkan rasio beban operasi
terhadap penjualan dengan cara mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
penjulan, contohnya beban iklan. Tetapi keputusan seperti ini akan menyebabkan penurunan
dalam tingkat penjualan dan nilai saham pada jangka waktu yang panjang.
Ilustrasi Analisis Rasio
Penerapan analisis rasio pada tiga bagian penting dari analisis laporan keuangan.
Berikut penggunaan formula dalam analisis rasio, dimana data didapatkan dari laporan
keuangan perusahaan Colgate.
a) Credit (Risk) Analysis
o

Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka


panjang.

14

Angka 0,95 pada current ratio menunjukkan bahwa terdapat 95 sen aset lancar
untuk melunasi $1 hutang jatuh tempo.
Angka 0,58 pada acid-test ratio menunjukkan bahwa terdapat 58 sen ase lancar
yang likuid (kas, persediaan, investasi jangka pendek) untuk menutupi $1 hutang
jangka pendek.
Sedangkan angka 41,66 (dibulatkan menjadi 42) menunjukkan lama waktu
(hari) yang digunakan untuk mengumpulkan piutang. Dan angka 60,61 (dibulatkan
menjadi 61) menunjukkan lama waktu untuk menjual persediaan.
o

Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka


panjang.

Angka 5,48 pada total debt to equity menunjukkan untuk setiap $1 pembiayaan
modal, $5,48 dari pembiayaan tersebut berasal dari kreditur.
Angka 3,02 pada Long-term Debt to Equity menunjukkan $3,02 pembiayaan
hutang digunakan untuk setiap $1 modal.
Dan angka 13,61 pada Times interest earned menunjukkan penerimaan pada
periode tersebut 13,61 kali dari bunganya.

15

b) Profitability Analysis
o Return on Invesment

ROA (16,51%) menunjukkan $1 investasi pada aset menimbulkan 16,5 sen


penerimaan tahunan sebelum dikurangi bunga setelah pajak.
Return on common equity atau ROE (98,04%) menunjukkan perusahaan
menghasilkan 98,04 sen setiap tahunnya untuk setiap $1 investasi modal.
o Operating Performance

Gross profit margin (54,76%) menunjukkan persentase kemampuan perusahaan


untuk menjual produk diatas harga pokok produksi.
Pretax Operating profit margin (17,65%) menunjukkan persentasi laba sebelum
pajak yang didapat dari penjulan.
Net profit margin (11,01%) menunjukkan persentasi laba bersih yang didapat
dari aktivitas penjualan.
o

Asset Utilization

16

Rasio-rasio di atas digunakan untuk melihat perbandingan penjualan dengan


kategori aktiva yang berbeda-beda. Rasio ini penting untuk menentukan pengembalian
yang dilakukan terhadap aktiva tersebut.
c) Valuation, untuk mengestimasikan nilai intrinsik perusahaan.

Perlu diingat bahwa seorang analis harus menggali lebih dalam untuk memahami
faktor-faktor yang mendasari rasio dan untuk mengintegrasikan rasio yang berbeda untuk
mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja perusahaan .
Cash Flow Analysis
Analisis ini diutamakan untuk mengevaluasi sumber daya dan penggunaan dana.
Analisis digunakan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan mampu
mempertahankan kinerja keuangannya dan mengembangkan sumber daya.

17

Laporan arus kas di atas menujukkan bahwa perusahaan menghasilkan $1.822 triliun
dari operating activities. Kemudian perusahaan menggunakan $620 juta untuk investasi,
utamanya untuk capital expenditure dan pembayaran akuisisi. Perusahaan membayar sebesar
$1.332 juta untuk debt retirement, yang dibiayai dengan menerbitkan surat hutang dengan
harga $1.471 juta. Sisa kas diutamakan untuk dikembalikan pada shareholder dalam bentuk
dividen ($0,678 triliun) dan pembelian kembali saham biasa($0,885 triliiun). Dari akivitas
pendanaan didapat $1.059 juta pada arus kas bersih, dan karena adanya perubahan
perbandingan mata uang, arus kas perusahaan naik sebesar $148 juta selama tahun 2006.

18

VALUATION MODEL
Valuation (penilaian) adalah hasil penting dari analisis bisnis maupun analisis laporan
keuangan. Valuation biasanya berhubungan dengan proses mengestimasikan nilai intrinsik
serta saham dari suatu perusahaan. Teori yang melandasi model analisis ini adalah present
value theory, yaitu teori yang menyatakan bahwa nilai dari hutang atau sekuritas (ekuitas)
adalah penjumlahan dari semua pembayaran yang kemungkinan akan dikeluarkan di masa
depan yang telah didiskontokan di masa depan pada tingkat diskonto yang tepat. Teori ini
memakai konsep time value of money (nilai waktu uang).
Debt Valuation
Penilaian ini digunakan pada sekuritas yang berbentuk hutang. Nilai dari suatu sekuritas
tersebut adalah present value dari pembayaran masa depan (yaitu pembayaran awal dan bunga)
yang telah didiskontokan pada tingkat tertentu. Penilaian ini lebih sederhana jika dibandingkan
penilaian ekuitas, dikarenakan pada sekuritas berbentuk hutang (obligasi) sudah ditentukan
future payoffs. Untuk lebih jelas akan dicontohkan dalam contoh kasus berikut.
Pada tanggal 1 Januari, tahun pertama, perusahaan menerbitkan obligasi berjangka
delapan tahun senilai $100 dengan tingkat kupon 8% per tahunnya. Pada tanggal 1 Januari,
tahun keenam, analis diminta untuk menghitung nilai obligasi, dengan tingkat yield to maturity
nya 6% per tahun.
Obligasi akan ditebus atau dilunasi pada tanggal 31 Desember tahun kedelapan.
Sehingga terdapat jarak waktu selama tiga tahun lagi. Pembayaran bunga untuk setiap akhir
tahun adalah $8 (8% dari $100), dan principal payment akhir tahun kedelapan sebesar $100.
Maka nilai obligasi pada tanggal 1 Januari, tahun keenam adalah:

Nilai obligasi pada tahun keenam:


[$8 + (1,06)] + [$8 + (1,06)2] + [$8 + (1,06)3] + [$100 + (1,06)3] = $105,35
Equity Valuation
Dasar penilaian pada penilaian ekuitas sama dengan penilaian hutang. Tetapi pada
penilaian ini, investor tidak memiliki dalam menentukan besaran payoff. Nilai payoff dapat
diketahui dengan melihat dividend payment dan capital appreciation.
Capital Appreciation menggunakan perkiraan dividen (expected dividend) untuk
19

perhitungannya, karena dividen actual pada sekuritas tidak dapat ditentukan secara pasti.
Model ini dikenal dengan dividend discount model.

Pertimbangan Praktik Dalam Penilaian


Pada prakterknya, meramalkan divide merupakan suatu hal yang sulit jangka waktu
yang terbatas. Karena pembayaran dividen bersifat discretionary dan setiap perusahaan
memiliki kebijakan pembayaran dividen tersendiri. Ada perusahaan yang menggunakan
pendapatan untuk membayarkan dividen, dan ada juga perusahaan yang memilih
mengivestasikan kembali pendapatan tersebut. Hal ini menyebabkan model penilaian yang
menggunakan dividen sering digantika dengan earning atau arus kas.
The Free Cash Flow to Equity Model
Model penilaian ini hanya mengganti expected dividend pada dividend discount model
dengan expected cash flow.

The Free Cash Flow to Equity juga diartikan sebagai pengurangan arus kas dari operasi
perusahaan dengan capital expenditure kemudia ditambah dengan kenaikan hutang (dikurang
jika terjadi penurunan). Sedangkan untuk perusahaan secara keseluruhan, free cash flow
diartikan sebagai pengurangan arus kas operasi dengan investasi pada aset. Sehingga nilai
keseluruhan perusahaan merupakan expected free cash flow yang didiskontokan dengan
weighted average cost of capital.
The Residual Income Model, model ini menghitung nilai dengan menggunakan variabel
akuntansi.

20

Ketiga model penilaian ekuitas ini akan menghasilkan angka yang identik dan tepat
untuk jangka waktu yang tidak terbatas (infinite). Dalam memilih model penilaian untuk jangka
waktu yang terbatas harus diperhatikan mana model yang paling tidak bergantung pada nilai
yang berkelanjutan. Free cash flow to entity dan dividend discount model

lebih cocok

digunakan untuk kasus yang berjangka waktu terbatas. Sementara income residu bisa
digunakan untuk kedua kondisi.
ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN
Hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis-EMH) berhubungan dengan reaksi
harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. Terdapat tiga bentuk EMH,
yaitu :
a. Bentuk lemah (weak form) EMH menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya
informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis.
b. Bentuk semikuat (semistrong form) EMH menyatakan bahwa harga mencerminkan
sepenuhnya informasi yang tersedia untuk public.
c. Bentuk kuat (strong form) EMH menyatakan bahwa harga mencerminkan seluruh
informasi termasuk informasi dari dalam.
Terdapat banyak penelitian atas EMH. Bukti awal sangat mendukung EMH bentuk lemah
dan EMH bentuk semikuat, sehingga efisiensi pasar modal menjadi hipotesis yang umum
diterima. akan tetapi, penelitian yang lebih baru mempertanyakan keumuman EMH. Beberapa
anomaly harga saham telah terbuka, menyatakan bahwa investor dapat memperoleh
pengembalian lebih dengan menggunakan strategi dagang sederhana. Bagaimanapun, sebagai
pendekatan pertama, harga saham kini merupakan perkiraan nilai perusahaan yang masuk akal.
Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis
Pendukung EMH menyatakan bahwa jika seluruh informasi secara instan terefleksi
dalam harga, usaha untuk mendapatkan imbalan secara konsisten melalui analisis laporan
keuangan akan sia-sia. Posisi ekstrem ini menghasilkan sebuah paradoks. Di satu sisi, analis
laporan keuangan diasumsikan tidak dapat menghasilkan pengembalian lebih atas usahanya.
Terlebih lagi, bila analis menganggap usahanya sia-sia, maka efisiensi pasar menjadi
terganggu.
21

Beberapa faktor dapat menjelaskan paradoks tersebut. Pertama, EMH dibangun atas
perilaku investor secara keseluruhan, bukan individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan
menekankan kinerja rata-rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang
didasarkan pada kemampuan, niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan reaksi individu atas
informasi. Sebagian besar individu percaya bahwa informasi yang relevan bergerak cepat,
didorong oleh besarnya kepentingan keuangan. Sebagian besar percaya bahwa pasar adalah
pengolah informasi yang cepat. Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis
yang dimotivasi oleh kompensasi personal.
Pernyataan implikasi EMH bahwa analis laporan keuangan tidak berguna gagal
mengakui esensi perbedaan antara informasi dan interpretasi yang tepat atas informasi.
Meskipun seluruh informasi tersedia pada satu waktu tertentu tercermin dalam harga, harga ini
tidak selalu mencerminkan nilai. Sebuah efek dapat dinilai kurang atau lebih dari seharusnya,
bergantung pada sejauh mana kesalahan interpretasi atau kesalahan evaluasi atas informasi
yang tersedia oleh pasar secara keseluruhan. Efisiensi pasar tidak hanya bergantung pada
ketersediaan informasi, tetapi juga pada interpretasi yang benar. Analisis laporan keuangan
kompleks dan sulit. Analisis informasi yang kompeten yang masuk ke pasar memerlukan dasar
pengetahuan analisis yang kuat dan sebuah mosaic informasi (kemampuan untuk menempatkan
informasi baru guna membantu evaluasi dan interpretasi posisi berikut kinerja keuangan
perusahaan). Waktu berperan sangat penting di pasar karena tidak semua orang memiliki
kemampuan dan niat kuat untuk mencurahkan usaha dan sumber daya untuk membentuk
mosaic informasi.
Pergerakan informasi baru dan interpretasi tepatnya mengalir dari segmen pengguna
yang terinformasi dengan baik dan memiliki keahlian ke pengguna yang kurang terinformasi
dan tidak efisien. Pergerakan ini konsisten dengan pola bertahap atas pemrosesan informasi
baru. Sumber daya yang diperlukan untuk analisis yang kompeten cukup besar dan
mengimplikasikan bahwa segmen pasar tertentu lebih efisien daripada segmen lainnya. Pasar
efek untuk perusahaan yang lebih besar lebih efisien (lebih terinformasi) karena lebih banyak
diikuti oleh analis terkait dengan potensi kompensasi dari penelitian dan analisis informasi
dibandingkan dengan mengikuti perusahaan yang lebih kecil dan kurang menonjol. Pendukung
ekstrem EMH harus berhati-hati dalam meneraqpkan generalisasi. Dalam laporan tahunan
Berkshire Hathaway, pimpinan dan investor terkenalnya Warren Buffett mengekspresikan
keheranannya bahwa EMH masih dipercaya oleh beberapa peneliti dan analis. Hal ini, Buffett
melanjutkan, disebabkan oleh observasi yang benar bahwa pasar seringlah menunjukkan
keefisienan, kemudian mereka menyimpulkan dengan salah bahwa pasar selalu efisien. Buffett
22

menyatakan bahwa perbedaan antara dua proposisi ini seperti perbedaan siang dan malam.

PEMBAHASAN JURNAL
HAVE FINANCIAL STATEMENTS LOST THEIR RELEVANCE?
By Jennifer Francis And Katherine Schipper
A. Pendahuluan
Artikel ini ditulis karena adanya kekhawatiran terhadap laporan keuangan yg mulai
kehilangan relevansinya dengan investor. Kekhawatiran ini dan implikasinya terhadap
akuntan keuangan, pembuat standar, pendidik, dan auditor telah melahirkan sejumlah
inisiatif penelitian dan kebijakan yang tujuannya secara umum adalah untuk meningkatkan
pelaporan keuangan dengan mengubah model pelaporan keuangan saat ini. Sehingga tujuan
dari penelitian ini sebenarnya adalah untuk membahas dan menguji beberapa implikasi
empiris yang mengklaim bahwa laporan keuangan telah kehilangan relevansinya dari waktu
ke waktu.
Dalam penelitian ini relevansi diukur dengan 2 cara. Ukuran pertama adalah total
return yang bisa diperoleh berdasarkan ramalan dari informasi yang tersedia dalam laporan
keuangan. Ukuran kedua didasarkan pada kekuatan penjelasan dari informasi akuntansi
untuk mengukur nilai pasar: kemampuan laba untuk menjelaskan annual market-adjusted
return, dan kemampuan laba dan nilai buku atas aset dan kewajiban untuk menjelaskan nilai
pasar ekuitas. Kedua cara diterpakan pada sampel atas perusahan yang terdafatar di bursa
dan NASDAQ dalam periode 1952-1994.
B. Nilai Relevansi Laporan Keuangan yang telah Diaudit
1. Kekhawatiran Tentang Sistem Pelaporan Keuangan Dan Proposal Untuk Perubahan
Kekhawatiran tentang penurunan nilai relevansi pelaporan keuangan dan saran untuk
mengubah model pelaporan tdatang terutama dari akademisi dan praktisi akuntansi.
Beberapa kekhawatiran tentang model pelaporan saat ini berfokus pada isi dari apa yang
dilaporkan. Situasi ini mungkin diakibatkan salah satunya karena standar dan praktik
akuntansi tetap stagnan sementara bisnis telah berubah, atau karena standar dan praktik
akuntansi telah berubah dalam cara-cara yang menyimpang dari memberikan informasi
nilai yang relevan, atau keduanya Terlepas dari penyebabnya, pandangan bahwa model
23

akuntansi saat ini telah menjadi kurang berguna dalam hal menyatakan apa yang telah
dilaporkan, misalnya, dalam diskusi audit.
Kekhawatiran lain yang diungkapkan tentang, dan rekomendasi untuk mengubah,
pelaporan keuangan tampaknya mengatasi masalah ketika informasi tersebut dilaporkan,
khususnya ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan dan sejauh mana informasi yang
bersaing mendahului informasi laporan keuangan.
Keprihatinan dan rekomendasi ini

dapat

dikelompokkan menjadi tiga

kategori,yang masing-masing setidaknya dapat dikerjakan secara independen dari lainnya.


Pertama, ada pilihan menangani masalah konten dengan mengubah apa yang dilaporkan
tanpa mengubah frekuensi laporan; misalnya, mensyaratkan bahwa imbalan pasca kerja
tertentu diukur dan diungkapkan; memerlukan pengungkapan biaya kompensasi yang
dibayarkan dalam bentuk opsi saham; melakukan sebuah proyek di pelaporan bisnis.
Kedua, masalah ketepatan waktu mungkin ditangani secara terpisah dengan melaporkan
informasi yang saat ini dibutuhkan dengan lebih sering, misalnya, setiap bulan. Ketiga,
perspektif informasi yang dilaporkan dapat diubah dengan mewajibkan, seperti,
menyajikan kembali laporan keuangan atau laporan keuangan yang diperkirakan, tanpa
mengubah apa yang dilaporkan atau frekuensinya. Seperti frekuensi pelaporan, semakin
besar "melihat ke depan" sebuah nilai laporan keuangan, semakin kecil kemungkinan
mereka akan didahului oleh sumber informasi lain dan semakin besar nilai relevansi
mereka dengan investor.
Dari pilihan yang ada diatas baik dilakukan dengan salah satu cara atau
mengkombinasikannya, bisa dinilai hal yang mana yang akan paling meningkatkan nilai
relevansi laporan keuangan namun membutuhkan sistem pembanding untuk mengukur
nilai relevansi dan ukuran nilai yang telah disepakati, mencoba menerapkan perubahan
yang diusulkan, dan kemudian dievalusi kembali.
2. Interpretasi Alternatif Atas Nilai Relevansi
Terdapat empat kemungkinan yang dapat dipertimbangkan untuk menginterpretasikan
nilai relevansi
a. Interpretasi 1 adalah bahwa informasi laporan keuangan mengarahkan harga saham
dengan menangkap nilai saham intrinsik ke arah mana harga saham mengalir. Relevansi
nilai kemudian akan diukur sebagai keuntungan yang dihasilkan dari pelaksanaan
aturan perdagangan berbasis akuntansi.
24

b. Interpretasi 2 adalah bahwa informasi keuangan adalah nilai yang relevan jika
mengandung variabel yang digunakan dalam model valuasi atau membantu dalam
memprediksi variabel tersebut. Dengan demikian, nilai relevansi laba untuk model
potongan valuasi dividen, atau model valuasi arus kas diskonto, atau model sisa
pendapatan diskon, mungkin diukur dengan kemampuan laba untuk memprediksi
dividen masa depan, arus kas masa depan, laba masa depan, atau nilai buku masa depan.
c. Interpretasi 3, seusai langkah-langkah statistik apakah investor benar-benar
menggunakan informasi yang bersangkutan dalam menetapkan harga, sehingga nilai
relevansi akan dapat diukur oleh kemampuan informasi laporan keuangan untuk
mengubah total campuran informasi yang beredar di pasar. Penafsiran ini menyiratkan
bahwa nilai relevansi diukur dari segi "berita," menyiratkan bahwa informasi nilai yang
relevan merubah harga saham menyebabkan investor merevisi harapan mereka.
d. Interpretasi 4, saat hubungan statistik antara informasi akuntansi dan nilai pasar atau
tingkat return, terutama dalam jangka waktu panjang, mungkin artinya hanya itu
informasi akuntansi yang berkorelasi dengan informasi yang digunakan oleh investor.
Di bawah pandangan ini, relevansi nilai diukur dengan kemampuan informasi laporan
keuangan untuk menangkap atau meringkas informasi, terlepas dari sumber, yang
mempengaruhi nilai saham. Penafsiran ini tidak mengharuskan laporan keuangan
menjadi sumber awal informasi.
Sebuah alternatif pada kerangka informasi untuk tes hubungan ini adalah dengan
menggunakan

kerangka

penilaian.

Model

pendapatan

diskon

residual,

yang

menggambarkan nilai-nilai intrinsik sebagai jumlah dari nilai buku saat ini dan jumlah tak
terbatas pendapatan lebih dari biaya modal masa depan yang diharapkan, mungkin
tampaknya menjadi sangat cocok untuk tujuan ini karena model menggunakan angka
akuntansi secara langsung (dibandingkan dengan menggunakan dividen atau arus kas).
Dalam kerangka penilaian, pergeseran nilai relevansi akan dinilai dengan tes pergeseran
dalam kemampuan perkiraan berdasarkan residual income dari nilai intrinsik untuk
perkiraan nilai pasar yang diamati. Menilai relevansi nilai berdasarkan penilaian sisa
pendapatan diskon, Chang [1999] menyimpulkan bahwa relevansi gabungan pendapatan
dan nilai buku telah menurun dari waktu ke waktu.

25

3. Membangun Tes Untuk Perubahan Nilai Relevansi

Konsisten dengan Interpretasi 4 kita menggunakan jangka waktu yang panjang (15
bulan) untuk tes portofolio dan menjelaskan variasi (R2) dalam regresi jangka waktu yang
panjang sebagai metrik asosiasi statistik. Metrik ini mengukur relevansi nilai sebagai bagian
dari total return yang dapat diperoleh dari informasi laporan keuangan dan dengan
persentase variation cross sectional in return atau nilai pasar yang dijelaskan melalui
informasi laporan keuangan. Kami menghitung antara R2 dan jumlah metrik return
portofolio untuk tahun fiskal 1952-1994 dan menggunakan tiga pendekatan untuk menguji
penurunan setiap metrik.
Pertama, kami menguji penurunan umum selama periode sampel keseluruhan
menggunakan antara OLS dan peringkat regresi. Kedua, memberikan argumen bahwa salah
satu penyebab utama penurunan nilai relevansi informasi keuangan adalah dengan cara
mengakomodasi inovasi model akuntansi,dimana diuji penurunan nilai relevansi untuk
Subsamples perusahaan dengan teknologi tinggi dan rendah. Akhirnya, untuk mengatasi
masalah yang berubah dari waktu ke waktu dalam komposisi sampel yang

dapat

mempengaruhi hasil, Pendekatan tes ketiga untuk relevansi adalah terbatas bagi perusahaanperusahaan NYSF saja, perusahaan NASDAQ saja, dan perusahaan dengan data yang
tersedia untuk semua tahun.
Kekuatan pengujian ini terletak pada fungsi dari interpretasi emipiris atas nilai
relevansi, metrik relevansi atas nilai yang digunakan, dan spesifikasi empiris yang
diperkirakan. Dalam particular, spesifikasi peringkat regresi dipandang memilik daya yang
lebih rendah dari spesifikasi yang membebankan bentuk fungsional tertentu untuk
diestimasi. Karena tidak dimilikinya konseptual atau dasar lainnya yang menguntungkan
salah satu bentuk fungsional terhadap bentuk yang lain, regresi bertingkat menyediakan
kompromi yang lebih beralasan antara kekuatan dan risiko atas bentuk fungsional yang
salah.
C. Perubahan ukuran atas nilai relevansi
1. Pengukuran Portofolio
Ukuran pertama atas relevansi (pengukuran portofolio) berfokus pada penyesuaian
return pasar yang dapat diperoleh berdasarkan ramalan dari informasi akuntansi selama
1952-1994. Penyesuaian return pasar pada sekuritas j, Rj,t , didefinisikan sebagai

26

senyawa (dengan dividend) return dikurangi return portofolio pasar yang berbobot
sama. Untuk meningkatkan daya banding hasil kami dengan Alford et al. [1993], semua
return dihitung selama 15 bulan dimulai pada bulan pertama tahun fiskal perusahaan.
Kami menghitung 15 bulan return penyesuaian pasar ke lima portofolio lindung nilai
yang dibentuk atas dasar informasi akuntansi:
a. SIGN_EARNt, mengacu pada portofolio lindung nilai yang dibentuk atas dasar
perubahan laba sebelum pos luar biasa pada tahun t, EARNt Secara khusus, kita
mengambil posisi beli di saham saat EARNj,t = EARNj,t - EARNj,t-1 positif.; kita
mengambil posisi pendek di saham saat EARNj,t negatif. Portofolio ini mendekati
pendekatan untuk menilai kegunaan informasi laba yang dikembangkan oleh Ball
dan Brown [1968]. Ukuran ekstrak ini hanya tanda perubahan laba dari total
informasi yang tersedia dalam laporan keuangan, dengan mengabaikan besaran
perubahan dan informasi non laba.
b. EARNt mengacu pada portofolio lindung nilai dibentuk atas dasar tanda dan
besaran EARNj,t . Secara khusus, perusahaan diperingkatka setiap tahun melalui
perubahan laba (dikurangi dengan awal-dari-tahun nilai pasar) dan membentuk
portofolio lindung nilai berbobot sama yang panjang di saham dengan tertinggi
diatas 40% dari EARNt, dan terendah dibawah 40% .
c. CASHt mengacu pada portofolio lindung nilai yang dibentuk atas dasar persentase
perubahan arus kas (sebagai persentase dari nilai pasar awal tahun). Sesuai dengan
Lev dan Thiagarajan [1993] kita mengukur arus kas laba bersih sebelum pos luar
biasa ditambah depresiasi dan amortisasi ditambah beban pajak tangguhan
ditambah bunga minoritas, dikurang perubahan modal kerja.

Perusahaan

diperingkatkan setiap tahun dengan CASHt, dan mengambil posisi panjang di


saham dengan posisi tertinggi diatas 40% dari CASHj,t dan terendah dibawah
40%.
d. RATIO1t, mengacu pada portofolio lindung nilai yang dibentuk atas dasar penuruan
nilai-nilai fundamental menggunakan model rasio keuangan Lev dan Thiagarajan
[1993]. Secara khusus, untuk setiap tahun dalam sampel dengan data yang tersedia,
kami memperkirakan regresi berikut (1):
,

27

Dimana

= nilai sinyal keuangan k untuk perusahaan j pada tahun. Dalam studi ini

diperiksa sepuluh sinyal termasuk dalam model pengurangan Lev dan Thiagarajan
[1993.
e. RATI02, mengacu pada portofolio lindung nilai yang terbentuk pada prediksi
berdasarkan nilai return buku dan laba regresi berikut (2):
,

Dimana

= kumulatif atas return pasar disesuaikan pada sekuritas j selama 15

bulan yang berakhir 3 bulan setelah akhir tahun fiskal t tahun, EARNj,t = laba
perusahaan j sebelum pos luar biasa di t tahun dikurangi pendapatan tahunannya t
1 tahun, dikurangi dengan nilai pasar ekuitas pada akhir tahun fiskal t; EARNj,t =
laba perusahaan j sebelum pos luar biasa pada tahun t dikurangi dengan nilai pasar
ekuitas pada akhir tahun fiskal t-1; BVj,t= nilai buku per saham ekuitas perusahaan j
pada akhir tahun fiskal t tahun. Menggunakan estimasi koefisien tahunan, peringkat
pengamatan pada tahun t atas dasar nilai-nilai prediksi mereka variabel dependen,
Rj,t. Lindung nilai portofolio RATI02 mengambil posisi tertinggi diatas 40% dari
nilai prediksi dan posisi pendek di terendah dibawah 40%. ^ 0
Untuk setiap portofolio lindung nilai berbasis akuntansi dan tahunan, kami juga
menghitung return penyesuaian untuk ramalan yang sempurna portofolio lindung nilai
berdasarkan return. Portofolio ini memakan waktu lama posisi (pendek) di saham dalam
setiap portofolio lindung nilai akuntansi berbasis dengan positif (negatif) 15-bulan
return penyesuaian pasar. return penyesuaian pasar portofolio lindung nilai berdasarkan
return ini pada tahun t dinotasikan

, dimana H menunjukkan jenis portofolio

akuntansi lindung nilai.


2. Daya Penjelasan Informasi Akuntansi Untuk Ukuran Pasar
Pendekatan kami untuk mengukur relevansi mengkaji tiga hubungan kontemporer
antara ukuran nilai pasar dan informasi akuntansi. Hubungan pertama menyelidiki
kemampuan laba untuk menjelaskan return penyesuaian pasar; kedua meneliti
kemampuan aktiva dan kewajiban untuk menjelaskan nilai ekuitas pasar; dan ketiga
menguji kemampuan nilai buku dan laba untuk menjelaskan nilai ekuitas pasar Secara
28

khusus, kami memperkirakan regresi berikut untuk setiap tahun dalam periode sampel
kami (3):
,

Hubungan kedua diperkirakan berdasarkan ekuitas perusahaan pada saat t menjadi


sama dengan aset di t dikurangi kewajiban saat t (4):
,

Dimana MV j,t= nilai pasar per saham dari efek ekuitas perusahaan j pada akhir tahun
fiskal t; ASSETSj,t = nilai buku per saham perusahaan j total aset pada akhir tahun fiskal
t tahun.; dan LIABSj,t= nilai buku per saham perusahaan j total kewajibna pada akhir
tahun fiskal t tahun.
Hubungan ketiga adalah (5):
,

Untuk memastikan bahwa hasil pengujian dari memperkirakan ekspresi (3), (4), dan (5)
tidak sensitif terhadap pengamatan ekstrim, kita menghilangkan ekstrim 1% dari
masing-masing variabel dan menghapus pengamatan setiap yang Belsley, Kuh, dan
Welsch [1980] diagnosa menunjukkan pengaruh terhadap pengamatan.
3. Sampel
Sampel lengkap terdiri dari semua perusahaan pada tahun pengamatan dengan
data yang tersedia CRSP dan Compustat. File data CASP berisi data bulanan return
pada kedua indeks pasar dan perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange
sejak tahun 1925; perusahaan yang terdaftar di American Stock Exchange yang
ditmbahkan pada bulan Juli 1962; dan perusahaan perdagangan NASDAQ yang
ditambahkan pada bulan Desember 1972. Awal tahun dari data yang diperoleh dari
Compustat adalah tahun 1950. Karena portofolio arus kas membutuhkan dua tahun
atas data tertinggal, kita mulai sampel dengan tahun fiskal 1952. sampel kami
berakhir dengan 1994.
Jumlah efek dalam portofolio lindung nilai berbeda lebih dari waktu-kenaikan
ukuran sampel terutama dengan masuknya perusahaan NASDAQ di tahun fiskal
1974-serta seluruh portofolio lindung nilai yang terbentuk dalam tahun tertentu.

29

D. Kesimpulan
Penelitian ini menyelidiki klaim populer bahwa informasi akuntansi keuangan telah
menjadi kurang nilai yang relevan dari waktu ke waktu, khususnya selama periode 19521994. analisis kami menunjukkan bahwa kembali untuk menyempurnakan strategi
perdagangan foresight berdasarkan tanda dan besarnya pendapatan, pada tingkat dan
perubahan laba dan nilai buku, dan bermacam-macam sinyal mendasar telah menurun
selama periode sampel kami. Namun, pengembalian berdasarkan arus kas dan (hanya) tanda
laba tidak berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Pengujian kami menunjukkan
bahwa kekuatan penjelas dari tingkat pendapatan dan perubahan untuk pengembalian secara
signifikan de- berkerut dari waktu ke waktu. Sebaliknya, pengujian kami dari kekuatan
penjelas dari nilai buku aset dan kewajiban (sendiri atau dikombinasikan dengan
penghasilan) untuk nilai-nilai ekuitas pasar tidak memberikan bukti penurunan variabilitas
menjelaskan tentang hubungan neraca atau nilai buku dan laba hubungan pada
kenyataannya, kita biasanya menemukan sebaliknya.
Sejauh uji statistik kami mendukung hipotesis nol tidak ada perubahan relevansi
(sehingga gagal untuk menolak null mungkin didorong oleh daya rendah). bobot yang lebih
besar harus ditempatkan pada hasil yang menolak hipotesis ini. Hasil ini termasuk
penurunan dalam kembali ke beberapa berdasarkan accounting- lindung nilai portofolio,
penurunan kemampuan laba untuk menjelaskan bergantian ulang, dan peningkatan
kemampuan aset dan kewajiban, dan pendapatan dan nilai buku, menjelaskan ekuitas pasar
nilai-nilai. Secara keseluruhan, kami menginterpretasikan hasil kami menyediakan bukti
dicampur pada apakah laporan keuangan telah kehilangan relevansi selama periode 19521994.
Karena klaim penurunan nilai relevansi sering diungkapkan dengan cara yang
menyiratkan bahwa penurunan harus terbesar untuk saham teknologi tinggi, dan karena
meningkatnya jumlah perusahaan-perusahaan ini selama periode ple sam kami, kami
mengulangi pertama dan kedua analisis untuk subsamples perusahaan dalam industri
teknologi tinggi dan membandingkan hasil dengan yang diperoleh untuk perusahaan di
industri teknologi rendah. Hasil untuk dua sampel ini mirip dengan temuan untuk sampel
penuh, menunjukkan bahwa perusahaan ogy tinggi technol- tidak mengalami penurunan
lebih besar dalam relevansi dari perusahaan teknologi rendah. Kami menyimpulkan dari
hasil ini bahwa meskipun beberapa jenis aset yang tidak termasuk dalam model akuntansi
saat ini, dan GAAP saat ini membutuhkan expensing tidak kapitalisasi membangun struktur
pengeluaran tertentu diharapkan akan menghasilkan manfaat di masa depan, melaporkan
30

laba terus meringkas nilai-relevan kegiatan perusahaan untuk sekitar tingkat yang sama
untuk kedua teknologi tinggi dan rendah teknologi perusahaan.
Pengujian kami tidak bergantung pada asumsi tentang apakah pelaku pasar sepenuhnya
mengekstrak semua informasi yang tersedia dalam laporan keuangan, hanya saja tidak ada
perbedaan sistematis dalam perilaku ini dari waktu ke waktu. pengujian kami juga tidak
berbicara dengan pertanyaan apakah Levet nilai Vance rele- informasi laporan keuangan
adalah tidak diinginkan rendah. Sebaliknya hasil menanggung hanya pada pertanyaan
apakah telah terjadi perubahan nilai relevansi. Dengan demikian, hasil kami tidak memiliki
implikasi untuk apakah sumber daya harus dialokasikan untuk mengubah model pelaporan
keuangan juga tidak pengujian kami menjelaskan setiap yang potongan khusus informasilain laporan keuangan dari laba, arus kas, ktiva, dan liabilities- digunakan, dimana investor,
dan bagaimana.
Sementara pengujian kami tidak dirancang untuk mengomentari sumber dari setiap
perubahan nilai relevansi, pekerjaan di masa depan bisa memeriksa kemungkinan don
penjelasannya

untuk

perubahan

didokumentasikan

dan,

dalam

melakukannya,

mengembangkan tes lebih kuat dari perubahan nilai relevansi laporan keuangan. Analisis
menjelajahi interpretadons lain dari relevansi nilai (seperti yang dijelaskan dalam bagian 2)
juga akan menambah pemahaman kita tentang kegunaan keputusan laporan keuangan
kepada investor.

31

Das könnte Ihnen auch gefallen