Sie sind auf Seite 1von 16

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA Tn.A DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
Di Ruang Rawat Murai C Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu

A. Identitas Klien
Nama
Tanggal Pengkajian
Umur
No.RM
Informen

: Tn.A
: 01 Mei 2015
: 31 Tahun
: 012576
: Klien dan status keluarga

B. Alasan Masuk Rumah Sakit


Pada tanggal 25 April 2015 klien dibawa ke RSKJ Soeprapto Bengkulu, klieb
merupakan pasien ulangan, bingung, banyak diam, keluyuran, menjauh dari lingkungan
sekitar, enggan berkomunikasi.
Pada saat dilakukan oengkajian tanggal 01 Mei 2015 klien mengatakan masuk RS
karena sakit dan berobat, klien banyak berdiam diri, klein mengatakan tidak punya teman
disini, klien mengatakan tidak merasakan apa-apa. Klien terlihat sering berdiam diri dan
tidak mau bergaul dengan teman-teman yang lainnya dan klien hanya bicara seperlunya
bila diajak bicara, Afek Tumpul.
C. Keluhan Utama
Menarik Diri
D. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Iya
2. Pengobatan sebelumnya ?
Kurang berhasil, kerena minum obatnya terputus
3. Aniaya Fisik ?
Klien mengatakan bapaknya sering memukul klien
Aniaya sexual ?
Klien mengatakan tidak pernah melakukan dan menerima aniaya sexual
Penolakan ?
Klien mengatakan keluarganya tidak menerimanya
Kekerasan dalam keluarga ?
Ibu klien mengatakan klien sering dipukul oleh bapaknya, klien pernah dipasung 4
tahun
Tindakan Kriminal ?
Klien mengatakan tidak pernah melakukan tindakan kriminal
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Tidak ada
10

MK : Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
Klien merasa tidak ada yang bisa diajak bicara
MK : Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial
E. Fisik
1. Tanda-tanda Vital :
TD
: 110/70 mmHg
N
: 80 x/mnt
P
: 24 x/mnt
S
: 36,50C
2. Ukur
Tinggi Badan : 160 Cm
Berat Badan : 65 Kg
3. Keluhan Fisik : Tidak Ada
F. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Klien
: Meninggal
Klien adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara, 3 saudara lainnya sudah memiliki keluarga
dan pekerjaan, selain klien 3 saudaranya tidak memiliki riwayat gangguan jiwa seperti
yang dialami klien, gangguan jiwa yang dialami klien disebabkan trauma masa lalu di
waktu kecil sehingga menimbulkan efek kepada klien yang dapat membuat klien hanya
banyak diam, merasa tidak ada teman, merasa sendirian, keluyuran, tidak mau berbicara
kepada orang lain, menutup diri sehingga klien mengalami gangguan jiwa.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri

11

Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, terutama badan tegapnya, klien
mengatakan tidak ada yang tidak disukai di tiap bagiannya.
b. Identitas diri
Klein mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak bungsu dari 4 bersaudara
c. Peran
Klien dalam keluarga adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara, klien berkebun sendiri, klien
anak yang mandiri
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang tidak mau tinggal sendirian
e. Harga diri
Pada saat berinteraksi klien lebih banyak menundukkan kepala nya, tidak ada kontak
mata, merasa keluarga tidak ada yang perduli, klien merasa sendiri.
MK : Menarik Diri dan Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah ibunya, karena ibunya yang selalu
memperhatikan dan menyayangi dirinya
b. Peran serta dalam kegiatan/kelompok masyarakat :
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada
dilingkungan tempat tinggalnya
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
Klein mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien
mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan, klien sering diam, jarang
bercakap-cakap dengan orang lain diruangan
MK : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, saat ditanya klien mengatakan bahwa tuhannya Allah SWT
b. Kegiatan ibadah
Klien tidak pernah melakukan ibadah sholat
MK : Distress Spiritual
G. Status Mental
1. Penampilan
Dalam berpakaian klien terlihat kurang rapi, rambut klien tidak tertata. Klien tampak
kusam, lesu dan kuku klien tampak kotor, klien mengatakan ia mandi dua kali sehari
namun tidak pernah pakai sabun dan shampo
MK : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara, klien
menjawab pertanyaan seperlunya saja terkadang pembicaraan inkoheren dengan
pertanyaan yang diajukan
MK : Kerusakan Komunikasi Verbal
3. Aktivitas motorik
Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam ketika
tidak ditanya
MK : Isolasi Sosial
4. Alam perasaan
12

Klien nampak setiap hari diam, sering melamundan tatapan mata kosong serta suka
menyendiri
5. Afek
Afek klein datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan
seperlunya.
MK : Kerusakan Interaksi Sosial
6. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatifsaat diwawancarai, tidak ada kontak mata, klien berbicara
hanya saat dberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu klien kembali diam, mudah
dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau, terkadang tidak jelas
MK : Kerusakan Interaksi Sosial
7. Persepsi
Klien sering berbicara sendiri, klien sering keluyuran
8. Proses pikir dan Isi Pikir
Perawat sulit berkomunikasi dengan klien, perawat lebih banyak mendapat informasi
dari keluarga, kontak mata tidak ada, klien lebih banyak sendiri.
MK : Isolasi Sosial
9. Tingkat kesadaran
Klien tidak ingat kapan dia masuk ke RSKJ, klien mengatahui kalau saat ini dia berada
di RSKJ. Klien sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam ruang
pun klien hanya hafal nama orang 1-2 orang saja
10. Memori
Klien hanya mampu mengingat kejadian yang telah lalu sebagian. Klien mengatakan
lupa tahun kelahirannya
MK : Perubahan Proses Pikir
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung 1-10 dan 10-1 tapi lambat. Saat diberi soal penambahan klien
lambat menjawab, mudah beralih jika ada pasien lain
MK : Perubahan Proses Pikir
12. Kemampuan Penilaian
Kemampuan penilaian klien ringan, karena di beri kesempatan untuk memilih makan
sekarang atau nanti dan klien menjawab nanti
MK : Isolasi Sosial
13. Daya Tilik Diri
Saat diberikan pertanyaan mengenai apakah klien merasa baik-baik saja dan klien
mengingkari bahwa dirinya sedang sakit
MK : Isolasi Sosial
H. Kebutuhan Pasien Pulang
1. Makan
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
5. Istirahat dan Tidur
Tidur siang lama
Tidur malam lama
Kegiatan sebelum/sesudah tidur
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan

: Mandiri
: Mandiri
: Dengan arahan
: Dengan arahan
: Tidak menentu
: 14.00 s/d 15.00 WIB
: 22.00 s/d 05.00 WIB
: Tidak ada
: Bantuan minimal

13

Perawatan lanjutan
Perawatan pendukung
8. Kegiatan dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapian
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja
Transportasi

: Iya
: Iya
: tidak
: Tidak
: Tidak
: Tidak
: Tidak
: Ya

I. Mekanisme Koping
1. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat
2. Maladaptif
Klien kalau ditanya tentang masalahnya selalu menghindar
MK: koping individu tidak efektif
J. Masalah psikososial dan lingkungan
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Ndapat dukungan dari keluarganya walaupun di RSJ. Hal ini di buktikan dengan
adanya keluarga yang mendampinginya.
MK: tidak ada masalah
2. Masalah dengan dukungan lingkungan dan spesifik
Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam
berinteraksi dengan orang lain, klien mengatakan malas berinteraksi, klien bicara jika
ada yang diajak bicara dahulu.
MK: Isolasi Sosial
3. Masalah dengan pendidikan
Klien sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, karena klien ingin langsung kerja.
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan bekerja berkebun sendiri, tidak dengan orang tua, klien pernah
digigit anjing saat di kebun, dan klien pernah mengalami kecelakaan kerja saat
mengangkat kayu.
5. Masalah ekonomi
Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluan sehari-hari
6. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa karena keluyuran,
menyendiri,diam.
MK: isolasi sosial
K. Pengetahuan kurang tentang
Klien kurang penegtahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang, klien belum
mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan itu cara klien
menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat.
MK : Kurang Pengetahuan

14

ANALISA DATA
No
Data
1
DS : Keluarga mengatakan tidak mau

Analisa Masalah

bicara dengan klien yang lain karena Isolasi Sosial : Menarik Diri
mereka bukan kawannya
DO :
-

Klien hanya diam menyendiri


Hanya bicara seperlunya pada

orang lain
Kontak mata

kurang,

klien

sering memejamkan mata atau


munundukkan wajah bila bicara

L. Aspek Medik
1. Diagnosa medik
2. Terapi medik

: F.20.0 (Skizofrenia Parahonid)


: Amithrypilin 2 x 12,5 mg
Alprazola
2 x 0,5 mg
Risperidone 2 x 2 mg

M. Daftar masalah keperawatan


1. Isolasi sosial / menarik diri
2. Kerusakan interaksi sosial
3. Harga diri rendah
4. Berduka disfungsional
5. Perubahan pola fikir
6. Kerusakan komunikasi verbal
7. Mekanisme koping individu kurang efektif
8. Keputus asaan
N. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
O. Pohon Masalah
Halusinasi

Isolasi Sosial

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Berduka Disfungsional

15

Mekanisme Koping Tidak Efektif

P. Rencana Asuhan Keperawatan


N
o
1

Diagnosa
Keperawata
n
Isolasi sosial

Tujuan

Kriteria Evaluasi

Intervensi

Klien mampu
berinteraksi
dengan orang
lain

1. Klien mampu - Setelah 2x interaksi - Bina hubungan saling


membina
klien menunjukkan
percaya dengan :
Beri salam interaksi
hubungan
tanda-tanda percaya
Perkenalkan nama,
saling percaya
kepada atau terhadap
nama panggilan
perawat :
Wajah cerah,
perawat dan tujuan
perawat berkenalan
tersenyum
Tanyakan dan panggil
Mau berkenalan
Ada kontak mata
nama kesukaan klien
Bersedia
Tunjukkan sikap jujur
menceritakan
dan menepati janji
perasaan
setiap kali
Bersedia
berinteraksi

Tanyakan perasaan
mengungkapkan
masalahnya
dan masalah yang
dihadapi klien
Buat kontrak
interaksi yang jelas
Dengarkan dengan
16

penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien
- Tanyakan pada klien
2. Klien mampu - Setelah 2 kali
tentang ;
Orang yang tinggal
menyebutkan
interaksi klien dapat
serumah atau dengan
penyebab tanda
menyebutkan
sekamar dengan klien
dan gejala
minimal satu

Orang yang paling


isolasi sosial
penyebab menarik
dekat dengan klien
diri dari :
Diri sendiri
dirumah atau
Orang lain
diruangan perawatan
Lingkungan
Apa yang membuat
klien dekat dengan
orang tersebut
Orang yang tidak
dekat dengan klien
dirumah atau
diruangan perawat
Orang yang membuat
klien tidak dekat
dengan orang
tersebut
Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang
tersebut
- Diskusikan dengan klien
penyebab menarik diri /
tidak mau bergaul
dengan orang lain
- Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
3. Klien mampu
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
sosial dan
kerugian
menarik diri

- Setelah 2 kali
- Tanyakan pada klien
interaksi dengan
tentang :
klien dapat
Manfaat hubungan
menyebutkan
sosial
keuntungan
Kerugian menarik
berhubungan sosial,
diri
misalnya :
- Diskusikan bersama klien
Banyak teman
tentang manfaat
Tidak kesepian
berhubungan sosial dan
Saling menolong
kerugian menarik diri
17

Dengan kerugian
menarik diri
misalnya :
Sendiri
Kesepian
Tidak bisa
diskusi
4. Klien dapat
melaksanakan - Setelah 2 x interaksi
hubungan sosial
klien dapat
secara terhadap
melaksanakan
hubungan sosial
secara bertahap
dengan :
Perawat
Perawat lain
Kelompok

- Beri pujian terhadap


kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya

- Observasi perilaku klien


tentang berhubungan
sosial
- Beri motivasi dan bantu
klien untuk
berkenalan/berkomunika
si dengan perawat lain,
klien lain, kelompok
- Libatkan klien dalam
terapi aktivitas
kelompok sosial
- Diskusikan jadwal harian
yang dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
berkomunikasi
- Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan
sesuai jadwal yng telah
dibuat
- Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulannya melalui
aktivitas yang
dilaksanakan

5. Klien mampu
menjelaskan
perasaannya
setelah
berhubungan
sosial

- Diskusikan dengan klien


tentang perasaannya
setelah berhubungan
sosial dengan :
Orang lain
Kelompok

- Setelah 2 x interaksi
klien dapat
menyebutkan
perasaannya setelah - Beri pujian terhadap
kemampuan klien
berhubungan sosial
18

6. Klien dapat
dukungan
keluarga dalanm
memperluas
hubungan sosial

dengan :
Orang lain
Kelompok

mengungkapkan
perasaanya.

- Diskusikan pentingnya
peran serta keluarganya
sebagai dukungan untuk
mengatasi perilaku
menarik diri
- Setelah 2 x
pertemuan, keluarga - Diskusikan potensi
keluarga untuk
dapat menjelaskan :
mambantu klien
Pengertian
mengatasi perilaku
menarik diri
Tanda dan gejala
menarik diri
menarik diri
- Jelaskan pada keluarga
Penyebab dan
tentang :
akibat menarik

Pengertian menarik
diri
diri
Cara merawat
Tanda dan gejala
klien menarik
menarik diri
diri
Penyebab dan akibat
menarik diri
- Setelah 2 x pertemuan
Cara merawat klien
keluarga dapat
menarik diri
mempraktekkan
cara merawat klien
- Latih keluarga cara
manarik diri
merawat klien menarik
diri
- Tanyakan perasaan
keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatihkan
- Beri motivasi keluarga
agar membantu klien
bersosialisasi
- Beri pujian pada keluarga
atas keterlibatannya
merawat klien dirumah
sakit

7. Klien dapat
memanfaatkan
obat dengan
baik

- Diskusikan dengan klien


tentang manfaat dan
ekrugian tidak minum
obat, nama, warna,
dosis, cara, efek terapi
19

dan efek samping


pengunaan obat
- Pantau klien saat
pengunaan obat
- Beri pujian jika klien
menggunakan obat yang
benar

- Setelah 2 x interaksi
klien menyebutkan : - Diskusikan berhenti
Manfaat minum
minum obat tanpa
obat
konsultasi dengan dokter
Kerugian tidak
minum obat
- Anjurkan klien untk
Nama, warna,
konsultasi kepada dokter
dosis, efek terapi,
atau perawat jika terjadi
efek samping
hal-hal yang tidak
obat
diinginkan
- Setelah 3 x interaksi
klien
mendemonstrasikan
pengunaan obat
yang benar
- Setelah 3 kali
interkasi klien dapat
menyebutkan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi
dokter

Q. Implementasi Keperawatan
Hari /

Diagnosa

Implementasi
20

Evaluasi

Tanggal
Jumat
01 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

Membina hubungan
S:
- Klien mengatakan tidak
saling percaya
Melakukan salam
mau bicara karena tidak
ada kemauan
terapeutik
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
O:
interaksi
- Klien hanya diam
Menciptakan
menyendiri
lingkungan aman dan - Klien bicara hanya
tenang
seperluanya saja
- Kontak mata kurang
- Klien tidak pernah
memulai pembicaraan
A:
- Hubungan saling percaya
belum terbina
P:
- Intervensi Binas
Hubungan Saling Percaya
(BHSP) dipertahankan

Sabtu
02 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

Membina hubungan
saling percaya
Mengidentifikasi
penyebab isolasi
sosial
Berdiskusikan
dengan pasien
mengenai keuntungan
dan kerugian apabila
berinterkasi dan tidak
berinteraksi dengan
orang lain
Mengajarkan klien
berkenalan
Menanjurkan kepada
klien memasukkan
kegiatan latihan
berbincang-bincang
dengan orang lain
dalam kegiatan harian
pasien

21

S:
- Klien mengatakan masih
ingat sama nama perawat
- Klien mengatakan tidak
merasakan hal yang aneh,
tidak merasa sakit
O:
- Kontak mata kurang
- Bicara hanya seperlunya
- Klien tidak mau
mengungkapkan penyebab
klien masuk RS
- Klien diam saja ketika
ditanya tentang cara
berkenalan dengan orang
lain
- Klien kurang kooperatif
- Klien tidak melaksanakan
kegiatan latihan
berbincang-bincang yang
sudah dimasukkan
kedalam kegiatan harian
pasien
- Penyebab isolasi sosial
belum diketahui

A:
- Hubungan saling percaya
belum terbina
- SP 1 belum tercapai
P:
- Intervensi Bina Hubungan
Saling Percaya (BHSP)
dan SP 1 tetap
dipertahankan
Minggu
03 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

Senin
04 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

Membina hubungan
saling percaya
Mengidentifikasi
penyebab isolasi
Berdiskusi dengan
pasien mengenai
keuntungan dan
kerugian apabila
berinteraksi dan tidak
berinterkasi dengan
orang lain
Mengajarkan cara
berkenalan
Menanjurkan kepada
klien memasukkan
kegiatan latihan
berbincang-bincang
dengan orang lain
dalam kegiatan harian
pasien

Membina hubungan
saling percaya
Mengidentifikasi
22

S:
- Keluarga mengatakan
tidak ada masalah dan
tidak merasakan ada hal
yang aneh
O:
- Kontak mata kurang saat
diwawancarai
- Bicara hanya seperlunya
- Klien tidak mau
mengungkapkan penyebab
klien masuk RS
- Klien tidak mampu
mengulangi mengenai
keuntungan dang kerugian
apabila berinteraksi dan
tidak berinteraksi dengan
orang lain
- Klien tidak mampu
memperagakan cara
berkenalan
- Klien tidak melaksanakan
jadwal kegiatan harian
tentang cara berbincangbincang dengan orang lain
A:
- Bina Hubungan Saling
Percaya (BHSP) belum
terbina
- Penyebab isolasi sosial
belum diketahui
P:
- Intervensi Bina Hubungan
Saling Percaya (BHSP)
dan SP 1 dipertahankan
S:
- Klien mengatakan tidak
mau bicara karena tidak

penyebab isolasi
Berdiskusi dengan
pasien mengenai
keuntungan dan
kerugian apabila
berinteraksi dan tidak
berinterkasi dengan
orang lain
Mengajarkan cara
berkenalan
Menanjurkan kepada
klien memasukkan
kegiatan latihan
berbincang-bincang
dengan orang lain
dalam kegiatan harian
pasien

ada kemauan
O:
- Klien hanya diam
menyendiri
- Klien bicara hanya
seperluanya saja
- Kontak mata kurang
- Klien tidak mau
mengungkapkan penyebab
klien masuk RS
- Klien mengatakan tidak
merasakan apa-apa
- Klien tidak pernah
memulai pembicaraan
A:
- Hubungan saling percaya
belum terbina
P:
- Intervensi Bina Hubungan
Saling Percaya (BHSP)
dipertahankan

Selasa,
05 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

Membina hubungan
saling percaya
Mengidentifikasi
penyebab isolasi
sosial
Berdiskusikan
dengan pasien
mengenai keuntungan
dan kerugian apabila
berinterkasi dan tidak
berinteraksi dengan
orang lain

23

S:
- Klien mengatakan masih
ingat sama nama perawat
- Klien mengatakan masuk
RS karena sakit gangguan
jiwa
- Klien mengatakan tidak
mau berinteraksi dengan
orang lain karena tidak tau
cara memulai pembicaraan
O:
- Kontak mata ada
- Klien mulai
mengungkapkan penyebab
isolasi sosial
- Klien bisa menyebutkan
keuntungan berinteraksi
sosial dan kerugian tidak
berinteraksi sosial
- Klien tidak melaksanakan
kegiatan latihan
berbincang-bincang yang
sudah dimasukkan
kedalam kegiatan harian
pasien
A:

Rabu,
06 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

Hubungan saling percaya


belum terbina
SP 1 belum tercapai

P:
Intervensi Bina Hubungan
Saling Percaya (BHSP) dan
SP 1 tetap dipertahankan
S:
- Keluarga mengatakan
tidak ada masalah dan
tidak merasakan ada hal
yang aneh

Membina hubungan
saling percaya
Mengidentifikasi
penyebab isolasi
Berdiskusi dengan
pasien mengenai
keuntungan dan
O:
kerugian apabila
- Kontak mata kurang saat
berinteraksi dan tidak
diwawancarai
- Bicara hanya seperlunya
berinterkasi dengan
- Klien tidak mampu
orang lain
mengulangi mengenai
keuntungan dang kerugian
apabila berinteraksi dan
tidak berinteraksi dengan
orang lain
- Klien tidak mampu
memperagakan cara
berkenalan
- Klien tidak melaksanakan
kegiatan berbincangbincang yang sudah
dijadwalkan
A:
- Bina Hubungan Saling
Percaya (BHSP) terbina

Kamis,
07 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

P:
Intervensi Bina Hubungan
Saling Percaya (BHSP) dan
SP 1 dipertahankan
- Ajarkan cara berkenalan
- Anjurkan kepada klien
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
Mengajarkan cara
S:
- Klien mengatakan tidak
berkenalan
Menanjurkan kepada
tau cara berkenalan dengan
orang lain
klien memasukkan
kegiatan berbincang- - Klien mengatakan belum
memasukkan kedalam
bincang dengan orang
24

lain

jadwal kegiatan harian,


karena lupa caranya
O:
- Kontak mata ada
- Jadwal kegiatan belum ada
A:
SP 1 belum tercapai
P : Intervensi Dilanjutkan
- Ajarkan cara berkenalan
- Anjurkan kepada klien
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain

Jumat, 22
Mei 2015
08 Mei
2015

Isolasi Sosial
SP 1

Mengajarkan cara
berkenalan
Menanjurkan kepada
klien memasukkan
kegiatan berbincangbincang dengan
orang lain

S:
- Klien mengatakan tau
cara berkenalan dengan
orang lain
- Klien mengatakan jadwal
kegiatan harian sudah
dibuat
O:
- Kontak mata ada
- Klien mampu
menyebutkan cara
berkenalan dengan orang
lain
- Jadwal kegiatan harian
sudah dibuat
A : SP 1 tercapai
P : Intervensi Dihentikan

25

Das könnte Ihnen auch gefallen