Sie sind auf Seite 1von 4

ALAT PERACIKAN

A. NERACA
Timbangan obat ada 3 jenis, yaitu :
1. Timbangan kasar : daya beban 250 gram hingga 1000 gram kepekaan 200 mg
2. Timbangan gram halus : daya beban 100 gram hingga 200 gram kepekaan 50 mg
3. Timbangan miligram : daya beban 10 gram hingga 50 gram kepekaan 5 mg.
Daya beban adalah bobot maksimum yang boleh ditimbang. Kepekaan adalah tambahan
bobot maksimum yang diperlukan pada salah satu piring timbangan, setelah keduanya
diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm
tiap dm panjang jarum. Untuk menimbang bahan-bahan yang akan diracik digunakan
timbangan gram halus dan miligram.
Gambar timbangan gram halus :

Keterangan :
1. Papan landasan timbangan
2. Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3. Anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpas)
4. Jarum timbangan
5. Skala
6. Tuas penyagga timbangan
7. Pisau tengah/pisau pusat
8. Pisau tangan
9. Tangan timbangan
10. Tombol/mur pengatur keseimbangan
11. Piring timbangan

B. CARA MENIMBANG
1. Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah sesuai pada tempatnya,
2.
3.

4.
5.

dengan mencocokkan nomor-nomor yang terdapat pada komponen-komponen tersebut


(lihat gambar)
Periksa kedudukan timbangan sudah sejajar/rata, dapat dilihat dari posisi anting (3.1)
dengan alas anting (3.2) harus tepat. Bila belum tepat kita putar tombol (2)
Sekali lagi kita periksa apakah posisi pisau (7) dan (8) sudah pada tempatnya. Bila
sudah maka tuas (6) kita angkat atau putar maka timmbangan akan terangkat dan
akankelihatan apakah piringnya seimbang atau berat sebelah. Bila tidak seimbang kita
dapat memutar mur (10) kiri atau kanan sesuai dengan keseimbangannya, sehingga
neraca seimbang
Setelah itu baru kita letakkan kertas perkamen diatas kedua piring timbangan, angkat
tuas (6) untuk memeriksa apakah timbangan sudah seimbang. Bila sudah seimbang,
maka penimbangan bahan-bahan bisa dimulai
Cara penimbangan bahan-bahan :

a.
b.

Bahan padat seperti serbuk, lilin, dll ditimbang diatas kertas perkamen

Bahan padat seperti vaselin, adeps, ditimbang diatas kertas perkamen atau diatas
cawan penguap
c. Bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan penguap atau langsung dalam
botol atau wadah
d. Bahan cairan kental seperti ekstak belladon dan ekstrak hiosiami langsung
ditimbang, sedangkan untuk ichtiol ditimbang dikertas perkamen yang sebelumnya
diolesi dengan parafin cair/vaselin
e. Bahan oksidator (kalii permanganas, iodium, argenti nitras) ditimbang pada gelas
timbang atau pada gelas arloji yang ditutup
f. Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran
6. Gunakan pinset untuk mengambil anak timbangan
7. Bahan yang akan ditimbang diletakkan pada piring sebelah kanan, sedangkan piring
yang kiri digunakan untuk anak timbangan (beban tetap), kecuali bagi yang kidal. Baik
bahan atau pun anak timbangan harus diletakkan pada pusat piring timbangan
8. Setelah selesai menimbang, Timbangan harus dalam keadaan off (tanpa beban), bersih
dan almari tertutup. Pastikan anak timbangan dan pinset lengkap dalam kotaknya
masing-masing

C. ALAT UKUR VOLUME


1. Gelas ukur dipergunakan untuk mengukur cairan yang akan dibuat atau cairan yang
akan diambil
2. Gelas piala/bekerglass untuk melarutkan bahan dengan diaduk pengaduk dari kaca
3. Erlenmeyer dipakai untuk melarutkan bahan dengan digoyang atau dikocokdan
digunakan untuk alat pengukur (tingkat ketelitian kurang)
4. Pipet :
a. Pipet Volume : pengambilan milimeter sebanyak volume tepat seperti tertera pada
bagian tengah. Digunakan untuk mengencerkan dari baku induk, karena lebih teliti
dari pipet ukur
b. Pipet ukur : pipet yang ada garis-garis skala yang menyatakan banyaknya volume
terukur, pengukuran volume dapat dari 1/10 mL sampai batas kapasitas volumenya

D. ALAT-ALAT PERACIKAN DAN ALAT GELAS LAINNYA


1. Mortir dan stamper dipakai untuk menghaluskan dan mencampur bahan-bahan
2. Sendok dapat dipakai untuk mengambil bahan padat dari botol, untuk bahan cair bisa
digunakan pipet tetes atau langsung dituang dengan hati-hati, sedangkan untuk bahan
semi padat (ekstrak kental dan lemak-lemak) dapat digunakan spatel/sudip
3. Sudip dari film/mika dipakai untuk menyatukan, membersihkan serbuk atau salep dan
memasukkan dalam wadah
4. Cawan penguap (dari porselin) digunakan untuk wadah menimbang, untuk
menguapkan atau mengeringkan cairan, melebur atau mencampur lebih dari satu
bahan
5. Gelas arloji dan botol timbang untuk menimbang bahan yang mudah menguap,
menyublim, dan cairan yang tidak boleh ditimbang dengan kertas perkamen.
6. Panci infus untuk membuat larutan infus
7. Papan pil dipakai untuk menggulung pil, memotong pil, kemudian dibulatkan dengan
pembulat pil
8. Pengayak alat yang dipakai untuk mengayak bahan sesuai dengan derajat halus serbuk
9. Corong dipakai untuk menyaring dengan meletakkan kertas saring diatas corong
kertas saring digunting bulat lebih kurang 1 cm dibawah permukaan corong
10. Batang pengaduk
11. Spatel, untuk mengambil vaselin, adeps lanae atau bahan-bahan setengah padat
12. Sendok obat sesuai dengan volumenya dibagi menjadi sendok kecil/sendok teh (5 cc),
sendok bubur (8 cc), sendok makan (15 cc)

PENGENALAN RESEP

A. RESEP
Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang
diberi ijin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker
pengelola apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita. Resep
dimulai dengan tanda R/ (recipe) artinya ambillah, dibelakang tanda ini selalu tertera nama
dan jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin dan harus memuat :
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan (inscriptio)
2. Tanggal penulisan resep (inscriptio)
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep (invecatio)
4. Nama setiap obat atau komposisi obat dan perintah pembuatan (praescriptio)
5. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
6. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dgn UU yg berlaku (subscriptio)
7. Nama pasien, umur pasien atau berat badan pasien apabila resep tersebut mengandung
bahan yang mempunyai takaran maksimum
8. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan
7. Tanda seru & paraf dokter utk resep yg mengandung obat yg jumlahnya melebihi dosis
maksimal.

Das könnte Ihnen auch gefallen