Sie sind auf Seite 1von 29

NAMA : MIRA ANGGRAINI

NPM : 13.11.1001.3408.131
PRODI : AKUNTANSI ( semester 4 )
MATA KULIAH : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB 1

AKUTANSI SEKTOR PUBLIK


Sebagai pendahuluan, di bab pertama ini, karakter dan ruang lingkup sektor publik akan dikupas.
Prospektif organisasi akan digunakan sebagai acuan dalam rangkuman ini.
1.1.

LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK


Definisi Sektor Publik
Dari berbagai kupasan seminar dan lokakarya, pemahaman sektor publik sering diartikan
sebagai aturan pelengkap pemerintah yang mengakumulasi hutang sektor publik dan
permintaan pinjaman sektor publik untuk suatu tahun tertentu. Dari sisi kebijakan publik,
sektor publik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi yang berlebihan, pemerintahan yang
besar dan nasionalisasi versus privatisasi. Terlihat jelas, dalam arti luas, sektor publik disebut
bidang yang membicarakan metode manajemen Negara.sedangkan dalam arti sempit,
diartikan sebagai pembahasan pajak dan kebijakan perpajakan.
Sejarah Organisasi Sektor Publik dalam Prospektif Akutansi
Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam
bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akutansi sektor publik sebenarnya
telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi pada
interaksi yang terjadi di dalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam masyarakat. kekuatan
sosial masyarakat, yang umumnya berbentuk pemerintahan organisasi sektor publik ini, dapat
diklasifikasikaan dalam :
1. Semangat kapitalisasi ( capitalistic spirit )
2. Peristiwa politik dan ekonomi ( economic and politic events )
3. Inovasi teknologi ( technologi innovation )
Bukti sejarah mengindikasi bahwa praktik sistem pencatatan telah dilakukan di jaman mesir
kuno. Selain itu, organisasi kementrian didirikan dengan tujuan mengadministrasi laporan
untuk perdana menteri. Para menteri juga melakukan praktik laporan bulanan terkait dengan
hasil pemungutan pajak.

Skala dan Ruang Lingkup Sektor Publik


Melihat luas wilayah dan jumlah penduduk, jumlah serapan tenaga kerja yang bergerak di
bidang sektor publik masih amat diharapkan. Pertimbangan lain adalah terbentuknya
departemen-departemen yang ,membawahi bidang tertentu dalam pemerintahan, struktur
pemerintahan pusat maupun daerah, dan kepolisian TNI. Cakupan organisasi sektor publik
di setiap kota membuktikan peranan organisasi sektor publik dalam penyerapan tenaga kerja
dan kesejahteraan masyarakat amat besar.
Aspek Filosofi Sektor Publik

Kontribusi sektor publik juga berkembang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
Semakin besar tenaga kerja yang diserap itu bukan hanya menjadi permasalahan yang harus
dipecahkan, namun juga sebuah konsekuensi logis kebijakan publik. Kebijakan ini
didasarkan pada pendekatan philosopi sektor publik, seperti customer approach, market
concept, individualism and self-reliance, purchaser/provider split, contract culture,
performance orientation, kompensasi dan dan kondisi yang fleksible.
Akuntansi Sektor Publik vs Akuntansi Sektor Swasta
Focus terpenting yang membedakan kedua organisasi ini terletaak pda tujuan yang akan
dicapai. Pada tahap perencanaan organisasi sektor swasta menitik beratkan untuk
mendapatkan keuntungan dari hasil usahanya semaksimal mungkin dengan biaya yang
seminimal mungkin. Bertolak belakan dengan organisasi sektor publik adalah kesejahteraan
masyarakat.

1.2.

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Definisi Akuntansi Sektor Publik
Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme
akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Akuntansi
dana masyarakat dapat diartikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat. Akuntansi sektor publik dapat
didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemendepartemen dibawahnya, pemerintah daerah/BUMN, BUMD,LSM dan yayasan sosial,
maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.
Profesi Akuntan Sektor Publik
Selayaknya suatu bidang ilmu, kekuatan terbesar akuntansi adalah kelemahan utamanya.
Uang merupakan alat tukar penengah dan ssumber kekayaan, sehingga akuntan dibayar
untuk mengembangkan kekayaan orang lain. Perkembangan profesi menunjukkan bahwa
dunia praktis, akuntansi sukses berkompetisi dengan konsultan manajemen. Ini
memunculkan perluasan batas-batas disiplin akuntansi. Tanpa mengubah karakter inti
disiplin akuntansi, utilitas akuntansi telah berkembang. Sehingga, para akademisi bekerja
untuk mengobservasi penggunaan akuntansi dalam mengelola perusahaan dan pencapaian
kesejahteraan masyarakat. Ini berati, fungsi akuntansi dalam pelaporan akan semakin
penting.
Perkembangan Terakhir Akuntansi Sektor Publik di Negara Lain
Pemerintah Amerika Serikat melakukan beberapa upaya dalam mendorong tercapainya
administrasi publik yang lebih baik antara lain diilhami oleh pemikiran Gaebler dan Ted
dalam bukunya yang disebut dengan Reinventing Government(1992).
Reformasi Paradigma Organisasi Sektor Publik di Indonesia

Secara mendasar, organisasi sektor publik dapat dibedakan dalam alur operasional yang
dibiayai. Perbedaan ini disebabkan oleh tujuan organisasi berbeda. Alternatif-alternatif
tersebut biasanya didasarkan kepada kebutuhan barang, pelayanan jasa, politik, serta
sikap sosial yang sesuai.
Bentuk Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
Sistem akuntansi pada perusahaan umum telekomunikasi disebut SIMAK (sistem
akuntansi). Prinsip pelaporan keuangan adalah sesuai dengan ketentuan paasal 50 dan 51
peraturan pemerintah no.21/1984 tentang perusahaaan umum telekomunikasi, manajemen
berkewajiban menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan rugi laba,
perhitungan penggunaan laba yang belum dibagi dan laporaan sumber dan penggunaan
dana serta informasi tambahan. Laporan yang dimaksud disampaikan kepada:
1. Menteri Pariwisata, pos dan telekomunikasi
2. Menteri keuangan
3. Badan pemeriksa keuangan
4. Direktur jendral pos dan telekomunikasi
5. BPKP
6. Dirjend pajak
7. Pihak-pihak yang berkepentingan
Lebih jauh sistem ini juga mempunyai karakteristik pada bagan perkiraan antara lain:
1. Bagan perkiraan sebagai tempat untuk menampung transaksi yang terjadi dan
mengklasifikasi informasi akuntansi sesuai dengan karakteristiknya, dirancang dan
diterapkan sesuai dengan sturktur laporan keuangan serta dapat menghasilkan laporan
untuk kebutuhan manajemen dengan mempertimbangkan adanya kemudahan
perubahan yang dibutuhkan karena berkembangnya perusahaan termasuk penggunaan
computer dan pengembangan sistem informasi yang terintegrasi.
2. Struktur bagian perkiraan lebih menitik beratkan pada kelompok aktiva tetap disisi
aktiva serta modal dan cadangn disisi pasiva.
3. Bagian perkiraan dihubungkan serta terintegrai langsung dengan sub-sub sistem
akuntansi lainnya sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi, serta dapat mengadakan
dualisme penggunaan perkiraan untuk kepentingan akuntansi dan anggaran.
4. Bagan perkiraan memungkinkan disiapkannya laporan keuangan serta laporanlaporan lainnya tanpa harus melakukan perubahan pengelompokkan perkiraan karena
struktur bagan perkiraan telah disesuaikan dengan kebutuhan laporan yang dimaksud.
5. Bagan perkiraan akan membantu meletakkan prinsip-prinsip pengendalian intern
yang memadai terhadap harta, hutang, modal, serta hasil usaha yang dapat dicapai
perusahaan.
6. Bagan perkiraan dilengkapi pula dengan kode lokasi dan pusat pertanggung jawaban
yang dapat memungkinkan pentapan tanggung jawab yang jelas bagi semua pejabat
pada masing-masing unit organisasi untuk kepentingan pengendalian oleh
manajemen.
7. Bagan perkiraan memungkinkan untuk dapat membedakan pengeluaran-pengeluaran
yang pada hakekatnya memberikan manfaat untuk beberapa periode akuntansi dengan

pengeluaran-pengeluaran yang hanya memberikan manfat selama satu periode


akuntansi.
8. Bagan perkiraan meletakkan dasar bagi pengembangan program desentralisasi
pengelolaan terutama di bidang pelaporan keuangan.
9. Bagan perkiraan memberikan kemungkinan cara pengolahan data akuntansi secara
manual maupun dengan menggunakan computer.

1.3.

KONTROVERSI AKUNTANSI
Akuntansi Pemerintahan vs Akuntansi Sektor Publik
Pada umumnya sektor publik digambarkan sebagai institusi pemerintah atau dengan
kalimat yang lebih jelas pemerintah yang berkuasa., pemerintah Negara, dan industry
nasional, badan hukum publik,. Alasan lain yang dikembangkan oleh pendukung
akuntansi pemerintahan adalah karakter akuntansi sebagai penyedia jasa yang relevan
untuk berbagai jenis individu dan organisasi.
Peran Pemerintah Semakin Berkurang
Tugas pemerintah adaalah mengendalikan, bukannya seperti mendayung sebuah perahu
(E.S savas).
Kentalnya Investasi Politik Dalam Pengembangan Akuntansi Sektor Publik
Sterling (1973) berpendapat bahwa hampir semua masalah praktis yang dihadaapi dalam
praktek akuntansi bisa dipecahkan dengan teori. Ketika sebuah masalah muncul, isu
sebenarnya adalah bahwa manajemen tidak sependapat dengan pandangan akuntansi.
Dengan demikian, masalahnya bukan tehnis tetapi merupakan masalah politis. Apa yang
diharapkan oleh auditor sektor publik ketika menghadapi keadaan sulit ini ? tindakan
yang dapat dilakukan adalah memperbaiki citra profesi akuntan atau menghindar dari
tanggung jawab. Selain itu ada pernyataan sederhana bahwa lingkungan akuntansi itu
arena politik. Angka-angka daalam laporan keuangan mempunyai dampak social, yang
mana perkiraan dan tingkah laku dari banyak orang akan terpengaruhi. Bagaimana juga,
beberapa akuntan berpendapat proses dengan standar yang telah diformulasi menjadi
faktor politis.

1.4.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Akuntansi sektor publik mempunyai empat pilar utama, yaiu manajemn, akuntansi,
pembelanjaan dan audit. Bidang manajemen merupakan bidang akuntansi sektor publik
yang mengupas akuntansi dari sisi internal organisasi. Bidang pembelanjaan merupakan
bidang yang paling praktis.proses pembelanjaan dapat dibagi dalam pembuatan program
invetasi dan strategi pengumpulan dana investasi itu sendiri. Bidang audit merupakan

bidang yang dikembangkan sebagai prasarana pengendalian. Audit selama ini dikenal
sebagai alat verifikasi. Melihat perkembangan ide yang akan disampaikan, proses
pengukuran prestasi akan menjadi alat manajerial untuk mengambil kebijakan tentang
pengembangan organisasi sektor publik.

BAB II
AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

1.1.

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR


PUBLIK
Secara umum, baik sektor maupun swasta, gerakan mekanisme organisasi merupakan
mekanisme untuk mencapai tujuan melalui sumber daya yang tersedia. Dari proses
manajemen di sektor publik, dua mekanisme praktik, perencanaan dan pengendalian,
dinilai amat dominan. Dalam pandangan tradisional, perencanaan mempunyai porsi yang
terbesar. Alasan yang selalu dikemukakan adalah luasnya cakupan dan ragam komponen
di sektor publik. Secara umum, elemen-elemen perencanaan di sektor publik dapat
dirinci:
Strategi perncanaan merupakan akumulasi hubungan antar program yang dipilih,
sebagai turunan visi dan misi kebijakan publik yang ada. Umumnya berisi
kuantitas dan kualitas aktivitas yang akan dilakukan.
Strategi pengendalian merupakan mekanisme feedback dalam perencanaan
aktivitas manajemen. Mekanisme umpan balik ini merupakan kunci proses
komunikasi antar stakeholder di sektor publik.

Sejarah Perkembangan Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Pada awalnya, akuntansi manajemen lebih didasari oleh praktik :
a. Factory Accounting
b. Budgeting
c. Cost Accounting
Pada pertengahan tahun 1960-an, metode akuntansi manajemen telah dikembangkan
dengan berbagai pemikiran kontekstual dan teknik baru. Teknik tersebut antara lain :
a. Management Science
b. Information Science
c. Organization Science

Proses akuntansi manajemen dapat dikembangkan dengan berbagai metode :


1. Flattening struktur manajemen merupakan proses penyederhanaan struktur.
2. Menggunakan cross fungsional team merupakan proses saling isi menurut keahlian
dan kekuatan antar tim yang terlibat.
3. Menyampaikan informasi secara tepat dan cepat merupakan teknik penyaringan
infoemasi yang relevan.
4. Pendelegasian kuasa kepadaa tenaga kerja merupakan teknik pengembangan kekuatan
tim melalui pemberian kepercayaan.

Peran dan Tujuan Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran fundamental akuntansi manajemen di organisasi sektor publik adalah membantu
manajer/pimpinan dengan informasi akuntansi yang dibutuhkan agar fungsi perencanaan
dan pengendalian dapat dilakukan. Secara rinci tujuan umum tersebut dapat diturunkan
menjadi :

Membantu manajemen memformulasi kebijakan organisasi


Membantu manajemen dalam proses perencanaan organisasi
Membantu manajemen dalam mengendalikan operasi/kegiatan organisasi

Siklus Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Siklus akuntansi manajemen di sektor publik merupakan urutan mekanisme kerja para
akuntan manajemen. Siklus ini akan mempengaruhi berbagai prilaku, psikologi dan
organisasi sektor publik. Siklus akuntansi manajemen sektor publik tak bisa dipisahkan
dari siklus akuntansi keuangan dan juga proses perancangan sistem pengukuran prestasi.
Proses akuntansi manajemen yang tradisional sebenarnya dikembangkan melalui visi dan
misi organisasi. Iti berarti bahwa pondasi dasar akuntansi manajemen telah digunakan.
Tahapan pokok akuntansi maajemen secara tradisional adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Prencanaan sasaran dan tujuan dasar


Perencanaan operasional
Penganggaran
Pengukuran dan pengendalian
Pelaporan, analisis dan umpan balik

Focus Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Secara normatif, analisis akuntansi mnajemen dapar dipergunakan untuk pengambilan
keputusan jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk pengambilan keputusan jangka
panjang, bab-bab di dalam bagian ini akan memperjelas hal tersebut. Dalam bab ini,
focus diskusi pada pengambilan keputusan jangka pendek. Dalam jangka pendek,
manajemen mengambil keputusan tentang harga pelayanan, distribusi sumber daya
ekonomi, dan pembelian pelayanan diluar organisasi sektor publik versus pengadaan
pelayanan publik tersebut secara mandiri.

1.2.

PONDASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Organisasi

Terkait dengan organisasi, akuntansi manajemen dibangun dengan mendasarkan pada


topic-topik mindset organisasi, struktur organisasi, dekskripsi tugas dan tanggungjawab,
dan karakter unit organisasi. Satu topic dengan topic lainnya terkait dan tak dapat
dipisahkan penyusunannya.
Akuntansi
Pengendalian biaya merupakan bagian terpenting dari aspek akuntansi. Dalam praktik
akuntansi di sektor publik, biaya sering di intreprestasi sebagai pengeluaran kas. Ini
memunculkan misleading dalam memahami pengeluaran kas, yang bisa diperuntukkan
untuk biaya, hutang dan investasi. Itu berarti konsep exposure draft standar akuntansi
keuangan sektor publik IAI kompartemen akuntan sektor publik ( IAI KASP 2000 )
yang mengemukakan pengeluaran di sektor publik sewajarnya di pilah dalam tiga hal :

Pengeluaran rutin
Biaya
Pengeluaran pembangunan
Investasi
Pengeluaran modal
Hutang/investasi

Psikologi
Psikologi merupakan bagian akuntansi manajemen yang menyoroti factor motivasi.
Dampak keseragaman renumerasi adalah tidak diakuinya penilaian prestasi. Akibatnya,
sistem motivasi menjadi tidak berlaku. Di masa reformasi ini, pengakuan terhadap aspek
psikologi belum banyak berubah. Salah satu usaha yang gagal dilakukan adalah
penerapan tunjangan structural.

Perilaku
Aspek perilaku merupakan perkembangan terakhir dari aspek-aspek lain untansi
manajemen. Aspek ini memperlihatkan kecenderungan dalam pengambilan kebijakan,
sehingga aspek ini di sektor publik didominasi oleh kegiatan pengendalian, pengawasan
dan pemeriksaan.

1.3.

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERENCANAAN


Perencanaan utama akuntansi manajemen dalam sektor organisasi publik pada proses
perencanaan dan pengendalian adalah menyediakan informasi keuangan bagi penyusun
rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasi sumber
daya kepada berbagai aktifitas yang direncanakan. Untuk maksud menyediakan informasi
pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara :

1.4.

1. Penilaian investasi
Suatu tindakan/ cara yang dilakukan oleh manajemen untuk menyediakan informasi
tentang kemampuan perusahaan untuk mengevaluasi pengambilan modal dan
kemampuan aset yang akan digunakan untuk operasi organisasi pada masa yang akan
dating.
2. Perencanaan daan penganggaran keuangan
Keputusan mengenai investasi merupakan salah satu aspek dari akuntansi manajemen
terdiri dari :
a. Perencanaan keuangan
b. Anggaran modal
c. Anggaran pendapatan
3. Model keuangan
4. Target perencanaan dan pengangggaran
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN
Akuntansi manajemen berperan untuk pengendalian, agar berbagai penyimpangn dapat
segera dikoreksi.
1. Pengendalian anggaran
2. Akurasi dan ketepatan waktu
3. Biaya terkendalikan dan tak terkendalikan
4. Posisi anggaran daalam 1 tahun
5. Detail penting
6. Pertimbangan perilaku
7. Virement
8. Pengendalian melalui akuntansi biaya
9. Aktivitas pusat laba daan akuntansi biaya
10. Aktivitas pusat keuntungan, investasi, dan akuntansi biaya

1.5.

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK DI NEGARA LAIN


( Implementasi Di Amerika Serikat )
Sampai dengan awal tahun 1990-an, amerika serikat tidak memiliki standard an
pelaporan yang memadai terhadap pengelolaan keuangan internal dan eksternal
pemerintah. Kesadaran akan pentingnya prinsip dan standar akuntansi mulai muncul di
beberapa Negara bagian dan pemerintah lokal.

1.6.

STRUKTUR AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Visi dan Misi
Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus
dibawa dan berkarya agar tetap konsisten daan dapat eksis, antisipatif, inovatif, serta
produktif. Sedangkan misi adalah sesuatu uang harus diemban atau dilaksanakan oleh

instansi pmerintah, sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana
dan berhasil dengan baik.
Program Akuntansi Manajemen Sektor Publik
1. Pemograman daan perencanaan strategi
Sistem perencanaan yang efektif merupakan persyaratan dalam organisasi sektor
publik sehingga akuntansi manajemen merupakan bagian penting sebagai penyedia
informasi untuk menjalankan sistem.
2. Pemahaman ruang lingkup Pemograman dan Anggaran
Banyak organisasi tidak memperhatikan perbedaaan formal diantara program dan
anggaran. Beberapa organisasi mengkombinasi keduanya. Sejak dua aktivitas tersebut
di konsep secara berbeda, baagaimanapun perlu dipikirkan tentang perbedaan jika
situasi tidak formal yang membuat perbedaab tersebut.

1.7.

PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN DI INDONESIA


Perubahan Orientasi Manajemen Sektor Publik
Orientasi manajemen sektor publik yang dikembangkan selama tiga puluh tahun dinmasa
orde baru telah mengalami kegagalan, yng ditandai sebagai berikut :
Akumulasi krisis
Sejak September 1997, bangsa indonesi mengalami krisis ekonomi. Krisis ini
lebih diakibatkan oleh liberalnya manajemen ekonom Indonesia selama ini. Kata
overbeat sering digunakan untuk menjabarkan pertumbuhan yang terlalu cepat,
tanpa dilandasi keseimbangan budaya, social dan distribusi kesempatan ekonomi.
Dampaknya, krisis ekonmi diikuti kisis politik dan akhirnya krisis budaya dan
social.
Kemiskinan meningkat
Pertumbuhan ekonomi selama tiga puluh tahun dilakukan dengan topangan
sumber minyak dan pemusatan kekonomi pada kkkonnnglomerasi. Kehilangan
dua pilar ini menyebabkan peningkatan kemiskinan dan berbagai problem lain,
seperti caacat gizi dan putus sekolah. Sehingga, kemiskinan di Indonesia menjadi
kemiskinan structural dan social. Dampaknya jelas,tingkat pengangguran tinggi
dan pendapatan per kapita menjadi turun.
Kehancuran infrastruktur ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang dibangun dengan minyak dan konglomerasi telah
memunculkan kolusi birokrat dan konglomerat. Menyatunya dua agen
pembangunan tersebut telah merapuhkan infrastruktur ekonomi dan industry.
Krisis ekonomi telah memperjelas semua itu. Struktur sektor publik yang lemah
dan dikendaalikan oleh militer, telah menjadi sumber kelemahan utama dalam
menghadapi krisis. Akibatnya, bangsa Indonesia harus mengulang kembali
pembangnan corporate governance dan good governance.

1.8.

TEKNIK
AKUNTANSI
MANAJEMEN
SEKTOR
PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK

PUBLIK

DALAM

Teknik akuntansi manajemen dalam praktiknya banyak ditemui diberbagai bidang


kehidupan. Ini juga berlaku dalam sektor publik.

BAB III
PENGENDALIAN SEKTOR PUBLIK

1.1.

SEJARAH PENGENDALIAN INTERN

Pengendalian akuntansi dirancang sebagai rencana organisasi, prosedur serta catatan yang
berkaitan dengan pengamanan aktiva atau kekayaan daan keandalan catatan yang
berkaaitan dengan pengamanan aktiva atau kekayaan dan keandalan catatan keuangan
yang menjamin bahwa :
a. Transaksi dilaksanakan dengan otorisasi umum dan otoritasi khusus manajemen
b. Praktik pencatatan transaksi ditujukan untuk pelaporan keuangan yang didasarkan
pada prinsip akuntansi berterima umum atau peraturan lain yang diterapkan pada
pelaporan organisasi terkait dalam kerangka pertanggungjawaban aktiva/kekayaan
c. Akses terhadap aktiva/kekayaan diperkenankan bila ada otorisasi manajemen
d. Pertanggungjawaban aktiva/kekayaan yang dicatat dibandingkan dengan
aktiva/kekayaan yang ada pada interval waktu yang wajar dan tindakan yang tepat
diambil bila terjadi perbedaan
Komponen-komponen Pengendalian Intern
a. Lingkungan pengendalian
1. Filosofi manajemen dan gaya operasi
2. Nilai integritas dan etika
3. Komitmen terhadap kompetensi
4. Dewan direktur atau komite audit
5. Struktur organisasi
6. Pemberian wewenang dan tanggungjawab
7. Kebijakan dan praktek sumber daya manusia
b. Penilaian risiko
1. Identifikasi dan analisis risiko relevan daalam pencapaian tujuan
2. Formasi perencanaan menentukan pengaturan risiko
c. Aktivitas pengendalian
1. Membandingkan anggaran dengan nilai sesungguhnya
2. Berhubungan dengan sekumpulan data yang berbeda, operasi dan keuangan
terhadap satu sama lain, brsama-sama dilakukan analisis hubungannya dan
tindakan investigasi dan koreksi
3. Merivieu kinerja fungsional
d. Informasi dan komunikasi
e. Memonitor
Tujuan Pengendalian Intern
1.
2.
3.
4.

Untuk melindungi harta/aktiva organisasi daan pencatatan pembukuannya


Mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi
Meningkatkan efisiensi usaha
Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan

Jenis-jenis Pengendalian Intern


A. Pendekatan dari sudut pengolahan transaksi organisasi
B. Pendekatan dari sudut aspek manajerial dan pengambilan keputusan

1.2.

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PENGENDALIAN SEKTOR PUBLIK


Pemahaman pentingnya pengendalian sektor publik menyebabkan perlunya pendalaman
tentang pengendalian itu sendiri. Pengendalian dapat diinterprestasi sebagai proses
maupun pengarah.
Karakteristik Sistem Pengendalian Sektor Publik Yang Baik
sistem yang total
keselarasan tujuan
keraangk pengelola keuangan
ritme
integrasi
Organisasi Pengendalian Sektor Publik

1.3.

ukuran keuntungan bukanlah ukuran utama


pertimbangan pajak dan hukum yang berbeda dalam penerapannya
umumnya organisasi pelayanan publik
hambatan yang lebih besar dalam pencapaian target dan tujuan strategis
kurangnya ketergantungan keuangan konsumen
dominasi para professional
dominasi pengaruh politik

KONTROVERSI
Perencanaan VS Pengendalian
Proses pengendalian sektor swasta dan sektor publik amat berbeda. Focus prngandalian
sektor swasta pada tingkat keuntungan yang dicapai atau profitabilitas. Sedangkan focus
sektor publik adalah tingkat efektivitas dana masyarakat. Perbedaan mendasar ini akan
mempengaruhi mekanisme operasional masing-masing sektor.

Birokrasi VS Fleksibilitas
Pemerintahan yang birokratis lahir untuk melayani warganya, sedangkan badaan usaha
dibuat untuk menghasilkan laba tertentu. Oleh karena itu tugas pemerintah adalah
memberikan pelayanan dan kepuasan kepada warga negaranya.

1.4.

FOKUS PENGENDALIAN PADA PUBLIC EXPENDITURE MANAGEMENT


(PEM)

Peran PEM
Berbicara masalah PEM tidaak bisa lepas dari pengembangaan dan implementasi
Medium Term Expenditures Framework (MTEF). MTEF adaalah kerangka kerja
kebijakan strategic dan pembelanjaan pemerintah yang dijalankan daan menjadi tanggung
jawab departemen organisasi dibawahnya untuk membuat keputusan tentang
pengalokasian dan penggunaan sumberdaya. Tujuan dari MTEF antara lain :
1. Meningkatkan keseimbangan makroekonomi dengan mengembangkan konsistensi
daan kerangka kerja sumberdaya secara realistis
2. Meningkatkan alokasi penggunaan sumberdaya untuk prioritas strategi antar sektor
dalam sektor

Pengendalian Pengeluaran : Institusional daan Operasional


Pengendalian pengeluaran esensinya adalah gambaran sebuah proses manajerial yang
melibatkan aspek politis dan administrative dan hubungan horizontal dan vertical dalam
organisasi sektor publik. Di sektor publik, pengendalian sangat penting keberadaannya
karena berkaitan dengan dana masyarakat yang akan dibelanjakan. Selain itu, yang tidak
kalah penting kecenderungan pengendalian terhadap penggunaan daana sektor publik.

1.5.

ORGANISASI DAN STRUKTUR PENGENDALIAN


Konsep Birokrasi
Seorang sosiolog, Max Weber menggambarkan birokrasi sebagai tipe ideal dilihat dari
pejabat atau orang yang mempunyai kedudukan daalam masyarakat. Weber berpandangan
bahwa untuk melegitimasi kewenangaan dalam birokrasi didasarkan atas klaim legitimasi
:
1. Klaim rasional yang diperoleh berdasarkan peraturan dan hukum yang belaku umum
seperti kekuasaan seorang presiden berdaasarkan undang-undang yang berlaku.
2. Klaim tradisional, mengarahkan kekuatan untuk pengakuan atau keadaan politik
seperti seorang raja atau pangeran.
3. Klaim karismatik, menggunakan kekuatan karakter untuk mempengaruhi individu
seperti seorang pemipin sebuah Negara atau tokoh agama yang disegani pemerintah
berkuasa.
Struktur Pengendalian Organisasi Sektor Publik
OUTPUT
TRANSFORMASI
Dapat dipahami

PROSES Mudah diukur

Pasar/ birokrasi

Tidak mudah diukur

Birokrasi

Tidak dapat dipahami

pasar

Pengendalian social dari


kelompok

Pada dasarnya, out[ut dipisahkan dalam kelompok mudah diukur dan tidak mudah diukur.
Proses Manajemen Publik
Pengendalian manajemen melibatkaan hubungan antara atasan dan bawahan.
Pengendalian dilakukan mulai dari tingkat atas hingga ke bawah . proses ini meliputi tiga
aktivitas :
1. Komunikasi
2. Motivasi
3. Evaluasi

1.6.

TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN

1.7.

Teknik pemograman
Teknik analisis program
Teknik penyusunan anggaran
Pengendalian operasi
Pengukuran output
Pusat pertanggung jawaban
Motivasi
Restrukturisasi organisasi

PENGENDALIAN PROGRAM
No
1
2

Keterangan
Tahap
Jangka
waktu
perencanaan
Struktur

Anggaraan
Perencanan
Satu tahun

Program
Perencanaan
Multi tahun

Pusat
pertanggungjaw
aban

Lintas
pusat
pertanggungjawa
ban

4
5

1.8.

Komitmen
Tumpang
tindih

Manajer
Program
pertama

Estimasi
tahun tanpa perubahan
kebijakan,
program
akan
tercermin pada
anggaran
6
pengendalian Keberhasilan
Efisiensi
program
PENERAPAN DI INDONESIA
Kajian Pengendalian Melalui Penerapan Akuntansi Biaya pada Anggaran Belanja
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Kajian penerapan akuntansi biaya pada anggaran belanja daerah provinsi DIY dilakukan
dengan mengumpulkan data rekening belanja dari masing-masing unit
kerja/dinas/instansi. Biaya-biaya dalam berbagai unit kerja/dinas/instansi tersebut
kemudian diberi tanda resources driver yang akan digunakan untuk pembebanan biaya
tersebut ke aktivitas yang bersangkutan. Ini berarti pengendalian biaya bisa dilakukan.
Model Pengendalian Miller & Dess
Di Indonesia, sistem pengendalian model Miller & Dess banyak ditemui dalam dunia
praktik.
Model Satuan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah di Era Otonomi
Pendapat lain tentang model pengendalian dikemukakan oleh Endang (2001) yang
mencoba untuk membuat diagram satuan pengendalian intern (SPI) dalam kerangka
otonomi daerah.

BAB IV
REFORMASI ANGGARAN

1.1.

DEFINISI

Anggaran dapat diinterprestsi sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan daan


pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode
mendatang. Di dalam tampilan anggaran selalu disertakan data penerimaaa dan
pengeluaran yang terjadi di masa lalu. Ragam anggaran sektor publik antara lain:
1. Anggaran Negara dan Daerah APBN/APBD (Budget of state)
2. Rencana kegiatan dan anggaran perusahaan, yaitu anggaran usaha setiap
BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau gabungan publik-privat
Fungsi Anggaran Sektor Publik
1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja
2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang
3. Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit
kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan
4. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja
5. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efesien dalam
pencapaian visi organisasi
6. Anggaraan merupakan instrument politik
7. Anggaran merupakan instrument kebijakan fiscal
Tujuan Anggaran Sektor Publik
Tujuan anggaran dirumuskan sebagai alat akuntabilitas, alat manajemen daan
instrument kebijakan ekonomi. Proses akhir penyusunan anggaran merupakan hasil
persetujuan politik, sehingga tujuan pengeluaran sebaiknya disetujui para legislator.
Dalam hal ini, pihak unit kerja pemerintah akan menjadi pelaksana pengelolaan
daanaa daan program.
Karakteristik Anggaran Sektor Publik
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beraoa tahun
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan
4. Usulan anggaran ditelaah daan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi
dari penyusun anggaran
5. Sekali diusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu

Prinsip Prinsip Anggaran Sektor Publik


1.
2.
3.
4.
5.

Prinsip anggaran yang berimbang dinamis


Prinsip disiplin anggaran
Prinsip kemandirian
Prinsip prioritas
Prinsip efesiensi dan efektifitas anggaran

Karakteristik Anggaran yang Baik


1. Berdasarkan program
2. Berdasarkan pusat prtanggungjawaban
3. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian

1.2.

PENEKATAN ANGGARAN
Pendekatan Fungsional
Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk suatu entitas
mandiri. Ini berarti anggaran disusun melalui proses internal organisasi. Kepentingan
hukum merupakan pemberi makna solid bagi anggaran suatu entitas tertentu. Alokasi
anggaran dikatakan efektif apabila menyeimbangkan berbagai permintaan di dalam
pemerintahan, baik ddari organisasi sektor swasta dan sektor publik, dan strategi
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

1.3.

Pendekatan Pengambilan Keputusan


Proses anggaran, biasanya mempunyai standar prosedur. Pengambilan keputusan itu
sendiri merupakan proses gabungan elemen-elemen disiplin ekonomi, ilmu politik,
psikologi dan admnistrasi publik. Akibatnya, keputusan anggaran merupakan seni.
Tarik ulur antar konsep dan praktis, dan konteks anggaraan dan manajemen keuangan
global dilakukan untuk mencapai titik optimal.
PENGEMBANGAN SISTEM ANGGARAN
Terdapat lima jenis sistem penganggaran yang telah diterima umum yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.4.

Line Item Budgeting


Incremental Budgeting
Planning Programming Budgeting System
Zero Base Budgeting
Performance Budgeting
MTEF

PROSES ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


1. Arah program ekonomi dalam eksplorasi sumber daya
2. Menciptakan keseimbangan makro ekonomi
3. Distribusi sumber daya secara merata
4. Anggaran harus diorganisasi, sehingga dapat terukur dampaknya terhadap
ekonomi secara keseluruhan
Contoh Penyusunan Anggaran

1. Pembentukan tim anggaran yang beranggotakan 3 bidang yang diketuai oleh


sekretaris wilayah
2. Persiapan penyusunan anggaran meliputi permintaan usulan rencana anggaran
pendapatan daan biaya unit kerja dalam bentuk DUK untuk rutin dan DUP untuk
pembangunan
3. Berdasar informasi no 2 disusun rencana anggaran pendapatan dan belanja
daerah oleh tim anggaran
4. Penyusunan anggaran pembangunan dilakukan koordinasi antar Bappeda
Provinsi, satuan organisasi lainnya dalam lingkup pemerintah daerah, instansiinstansi sektoral, daerah-daerah provinsi serta badan-baadan lainnya yang berada
dalam wilayah provinsi.

1.5.

EVALUASI ANGGARAN
Perubahan Anggaran
Kegunaan evaluasi perkiraan pendapatan dan pengeluaran anggran taahun berjalan
sebagai titik awal untuk menentukan anggaran untuk tahun yang akan datang.
Perubahan diharapkan tidak terlalu banyak. Jumlah perubahan yang terlalu banyak
menunjukkan kelemahan fundamental proses penganggaran.

1.6.

PENERAPAN ANGGARAN DI INDONESIA


Perencanaan Strategi dan Perencanaan Daerah
Perencanaan strategi adalah suatu proses. Sebagai suatu proses, perencanaan ini
menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi di masa yang akan datang dan
bagaimana upaya mencapainya.
Posisi Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi merupakan rencana bertindak tentang bagaimana suatu
organisasi hendak mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan ini muncul sebagai
reaksi terhadap semakin banyaknyaa perubahan structural dalam ekonomi, regional,
dan global, serta meluasnya ketidakpastian, kompleksitas, dan situasi lingkungan
ekternal.
Proses Perencanaan Strategik
Kesepatan untuk menyusun perencanaan strategic
Mengidintefikasi berbagai mandate
Menjelaskan misi dan nilai-nilai
Menilai lingkungan eksternal peluang dan tantangan

Menilai lingkungan internal kekuatan dan kelemahan


Mengidentifikasi isu-isu strategic yang dihadapi
Membangun visi yang efektif di masa mendatang

Penyusunan dan Bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


1. Proses penentuan rencana plafon APBD
2. Proses penentuan proyek-proyek pembangunan
3. Proses penentuan belanja rutin

Struktur APBD
Pergeseran pasal-pasal anggaran diperkenankan sesuai peraturan yang berilaku, dan
supaya diberikan penjelasan atas pasal-pasal yang dilakukan pergeseran.
Prinsip-prinsip Penyusunan APBN
1. Keterbukaan, dalam Negara demokrasi, rakyat perlu diikutsertakan melalui DPR
dalam pembahasan rancangan anggaran.
2. Perioditas, meliputi suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, agar pengawasan
mudah dilakukan daan peninjauan kembali kebijakan anggaran tiidak terlalu
lama
3. Fleksibilitas, karena anggaran disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu,
dalam pelaksanaannya masih terdapat hal-hal yang belum tertampung atau
berubah
4. Prealabel, pengajuan daan pengeshannya oleh dewan perwakilan rakyat harus
mendahului pelaksanaan anggaran
5. Kecermataan/terinci, anggaran harus diperkirakan secara teliti agar dapat
dihindari pemborosan dan kekurangan karena salah perhitungan
6. Komperhensif, anggaran disusun untuk semua kegiatan keuangan pemerintaah
7. Anggaran berimbang, pengeluaran annggran harus didukung adanya pnerimaan
anggaran

BAB V BAB VII


-

Investsi yang dilakukan oleh Pemerintah KAL-TIM


Laporan Keuangan suatu Daerah KAL-TIM

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan


Update: Rabu, 09 Juli 2014

Dengan ditetapkannya KIPI Maloy sebagai salah satu dari sejumlah proyek pembangunan di
Kaltim yang masuk dalam program MP3EI Koridor Ekonomi Kalimantan merupakan bukti
proyek tersebut sangat strategis sehingga patut mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Dasar hukum pembangunan dan pengembangan KIPI Maloy adalah Peraturan Presiden
No.32/2012 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) Koridor Ekonomi Kalimantan, sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang
dan Lumbung Energi Nasional dan juga diperkuat dengan Instruksi Presiden No.1/2010, yang
menetapkan Kalimantan Timur sebagai Klaster Industri berbasis Oleochemical di Maloy Kutai
Timur. yang mencakup luas lahan pada KIPI Maloy I sebesar 1.000 Ha dan KIPI Maloy II
sebesar 4.305 Ha. Sesuai penetapan Instruksi Presiden tersebut basis utama pengembangannya
adalah produk turunan CPO (oleochemical), karena ditunjang oleh perkebunan kelapa sawit
yang sampai dengan saat ini sudah mencapai luasan 939.286 Ha untuk seluruh wilayah Kaltim
dan 359.519 Ha khusus untuk wilayah Kabupaten Kutai Timur. Jumlah pabrik pengolahan CPO
sebanyak 57 pabrik, dan telah menghasilkan sebanyak 1.483.523 ton CPO.

Gambar : Zonasi KIPI Maloy I, Kawasan Industri Oleochemical


KIPI Maloy memiliki dua konsep pembangunan, yang pertama adalah membangun klaster
industri oleochemical dan pengolahan hasil tambang berskala internasional dalam rangka
meningkatkan nilai tambah, menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang bisnis. Kedua,
menyediakan kawasan industri yang berdaya saing tinggi dengan dukungan insentif dan berbagai
kemudahan. Pembangunan dan pengembangan KIPI Maloy diperkirakan membutuhkan total
investasi mencapai Rp4,771 triliun.

INFRASTRUKTUR KAWASAN
Percepatan pembangunan KIPI Maloy dilakukan dengan melakukan pembangunan sarana dan
prasarana pendukung diantaranya adalah industri olien, industri peleburan almunium, stearin dan
PFAD, industri asam lemak, industri biodiesel dan minyak goreng. Sedangkan kawasan
penunjang, yaitu pelabuhan, power plant 2x100 MW, jalur rel kereta api dan terminal batubara.
Dalam area industri olechemical dibangun pelabuhan CPO dengan kemampuan diatas 100.000

DWT. Pada sisi darat dibangun diatas areal seluas 115,38 hektare dengan fasilitas kantor,
workshop, fire house dan storage tank sebanyak 19 unit dengan kapasitas masing-masing 3.000
ton/unit.

Gambar : Perspektif sisi laut pelabuhan CPO, tanki timbun, dan pelabuhan sisi darat.
Disamping itu, Pemprov juga mempersiapkan infrastruktur pendukung berupa pembangunan
jalan akses pelabuhan Maloy sepanjang 17 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp229 miliar
berasal dari dana APBN SAL Tahun Anggaran 2011, progres saat ini sudah mencapai 20%.
Selanjutnya, pembangunan jalan dalam kawasan industri Maloy sepanjang 8,5 kilometer, nilai
investasi Rp95 miliar berasal dari dana APBD Provinsi 2012, progres 20%. Pembangunan kantor
dan fasilitas pendukung pelabuhan Maloy, nilai investasi Rp39 miliar berasal dari dana APBD
provinsi 2012 Rp7,6 miliar dan 2013 Rp31,4 miliar, progres 11,8%.
Kemudian, pembangunan fasilitas penyediaan air baku untuk KIPI Maloy dengan nilai investasi
Rp200 miliar. Dengan rincian, pembangunan Bendung Kaliorang Rp30 miliar berasal dari APBD
provinsi 2011-2012. Pekerjaan survey, investigasi dan desain (SID) Bendung Slangkau pada
luasan lahan 1.500 hektare, dengan anggaran Rp2 miliar dari APBD provinsi 2012.
Pekerjaan model test, sertifikasi Bendung Kaliorang, nilai investasi Rp1,2 Milyar, berasal dari
dana APBD provinsi 2012. Serta AMDAL Bendung Kaliorang, nilai investasi Rp600 juta,
berasal dari dana APBD provinsi 2012. Sementara itu, diluar KIPI Maloy, Pemprov juga
berupaya meningkatkan infrastruktur jalan guna mendukung percepatan pembangunan kawasan
tersebut. Sejumlah kegiatan dilakukan diantaranya penanganan/peningkatan jalan Talisayan-Batu
Lepok-Sangkulirang dan peningkatan jalan Sp.Perdau-Maloy.
Sejumlah pembangunan infrastruktur kawasan telah dan sedang dilaksanakan, terutama yang
bersumber dari pendanaan APBD dan APBN. Baik bangunan pendukung kawasan maupun jalan
akses kawasan.

Gambar : Sejumlah infrastruktur kawasan yang sudah dibangun

POTENSI DAERAH
Kalimantan Timur memiliki kurang lebih 5.324.848 Ha lahan kering yang terletak di Kawasan
Budidaya Non Kehutanan (KBNK). Status kawasan ini menurut Rencana Umum Tata Ruang
Wilayah (RUTRW) Provinsi termasuk dalam kawasan yang dapat dikonversi untuk berbagai
kegiatan diluar fungsi kehutanan. Berdasarkan hasil penelitian Puslitannak (Pusat Penelitian
Tanah dan Agroklimat) Bogor, di Kalimantan Timur terdapat lahan yang berpotensi tinggi
(sesuai) untuk pengembangan komoditi perkebunan, khususnya kelapa sawit seluas lebih kurang
4.259.825 Ha.
Dari luas tersebut yang sudah dimanfaatkan seluas 1.292.071 Ha untuk pengembangan beberapa
komoditas pekebunan seperti kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, kopi, lada dan aneka tanaman
lainnya. Kemudian dalam rangka pengembangan usaha perkebunan besar swasta (PBS) telah

dicadangkan lahan (ijin lokasi) bagi 344 Perusahaan dengan areal seluas 3.898.474,23 Ha,
dimana 127 diantaranya sudah memiliki Hak Guna Usaha (HGU) dengan areal seluas
1.136.280,23 Ha. Perkembangan dan penyebaran perijinan untuk usaha perkebunan di
Kalimantan Timur adalah sebagaimana pada Tabel 2 berikut :

Untuk kesiapan Maloy sebagai kawasan industri dan outlet CPO didukung oleh ketersediaan
sejumlah kawasan perkebunan kelapa sawit yang telah beroperasi terutama di Kabupaten Kutai
Timur. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Prov. Kaltim total luas area penanaman kelapa
sawit se-Kaltim mencapai 939.286 Ha dengan produksi sebesar 6.901.602 ton. Sementara khusus
untuk Kabupaten Kutai Timur, perkembangan luasan dan produksi kelapa sawit adalah
sebagaimana berikut;

Begitu potensialnya Maloy sebagai kawasan industri dan kawasan ekoomi khusus, jelas menjadi
daya tarik bagi calon investor. Setidaknya telah ada sebanyak 17 calon investor yang menyatakan
minatnya untuk berinvestasi di kawasan Maloy sebagaimana direkap dalam tabel berikut;

Pembangunan Infrastruktur Penunjang Kawasan Maloy


1. Rel Kereta Api Khusus Batubara
Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dengan Ras Al-Khaimah investment group akan
membangun rel kereta api swasta pertama di Indonesia. Nilai investasi pembangunan kereta api
ini adalah US$ 1,5 Billion, dengan panjang 135 Km.
2. Jembatan Aji Tulur Jejangkat
Dibangun untuk memudahkan akses transportasi dari Kutai Barat ke Kutai Timur dengan
panjang bentang utama sepanjang 680 meter dan bentang Flyover sepanjang 300 meter.

3. Terminal Batubara
Dibangun di kawasan Bengalon, Kutai Timur. Merupakan kerjasama Pemprov. Kaltim dengan
MEC Infra yang telah memperoleh ijin pembangunan terminal khusus batubara dan dapat
menangani kapal-kapal untuk ekspor batubara. Nilai investasi proyek ini mencapai USD 250
juta.
4. Powerplant dan Aluminium Smelter
Merupakan kerjasama Pemprov Kaltim dan NALCO untuk membangun alumminum smelter dan
powerplant dengan kapasitas 1.400 MW yang sebagian dari energi yang dihasilkan juga
didistribusikan untuk keperluan masyarakat.

Das könnte Ihnen auch gefallen