Sie sind auf Seite 1von 1

APRILLIA TRINANDA K/ 135100600111002

FATHIMAH AZZAHRA/ 135100600111004


Analysis of Piping Layout Under Static Load in
Petrochemical Industries
By Senthikumar G., Manikandan H., dan Shanmugasundaram S.
Department of Mechanical Engineering, Panimalar Institute of Technology
Chennai, Tamil Nadu, India
Abstrak
Tata letak pipa yang digunakan pada industri petrokimia dibutuhkan analisis
stress analisis. Line yang dianalisis adalah yang berhubungan dengan unit
distilasi dan pendingin udara. Deain tata letak pipa terkait dan berhubungan
dengan tata letak pipa, pipa dukungan desain, dan analisa tegangan sistem
perpipaan. Analisis ini digunakan agar dapat menghindari yang berhubungan
dengan kecelakaan kerja, kerusakan, kematian pekerja akibat kebocoran pipa,
dan perlunya pemahaman kondisi kritis dari sistem perpipaan. Pada karya FEA
pendekatan hidro ini dapat mempertahankan dan mengekspansi beban pada
sistem perpipaan. Analisis sesuasi dengan ASME B 31.3 dengan analisa
pehitungan beban pada sumbu x, y, dan z sesuai perpindahan, tekanan, dan
momen. Hasil dievaluasi menggunakan kekuatan teori bahan.
1. Introduction
Pipa adalah barang tubular terbuat dari logam, plastik, kaca dll pipa yang
digunakan untuk fluida perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Dimana
pipa merupakan komponen yang sangat penting bagi setiap pabrik industri. Pada
sistem perpipaan dalam suatu industri mengalami beberapa permasalahan
antara lain banyak pipa yang defleksi sehingga menyebabkan semakin tinggi
tegangan pada material pipa. Masalah kedua adalah overstressing nozzle yaitu
masalah pada persimpangan antara nozzle dan dinding bejana terjadi perubahan
keadaan dari dingin ke panas, lalu ke dingin lagi yang akan menyebabkan retak
pada dinding bejana. Ketika sistem perpipaan terjadi defleksi berlebihan akan
berpengaruh terhadap pompa yang menyebabkan keausan sehingga dibutuhkan
upaya pemeliharaan ekstra pada pompa. Untuk meminimalisir masalh tersebut
maka dilakukan analisis tegangan pipa. Analisis ini meliputi tegangan radial,
tegangan keliling pipa, tegangan longitudinal, tengan bending dan tegangan
torsi. Adapun langkah pertama dalam proses kerja analisis tegangan adalah
untuk mengidentifikasi garis di berbagai titik pada daftar baris kritis yang
membutuhkan iterasi dengan mengubah routing dan menyediakan dukungan
yang sesuai sampai tegangan dalam batas yang diijinkan sehingga hanya pipa
routing yang disetujui. Selanjutnya menganalisis tegangan radial yang
merupakan tegangan yang bekerja pada diameter dalam pipa akibat tekanan
internal atau tegangan tarik. Kemudian menganalisis tegangan keliling pipa
menggunakan persamaan
Dimana p = tekanan internal; d= diameter pipa dan t=
ketebalan pipa.
Lalu menganalisis tegangan longitudinal menggunakan persamaan
dimana p = tekanan internal; d= diameter pipa dan t= ketebalan
pipa. Dan setelah itu menganalisis tegangan bending dan tegangan torsi.

Das könnte Ihnen auch gefallen