Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Makluk hidup secara alami memiliki system pertahanan tubuh yang berkaitan
dengan
pemeliharaan
kelangsungan
hidupnya.Maklukhidup
akan
berusaha
dan
pathogen
lainnya
yang
berpotensi
mempertahankan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian antigen
Antigen merupakan substansi yang mempunyai kemampuan merangsang respons
imun (di dalam kasus ini juga disebut sebagai imunogen). Termasuk di dalam respons imun ini
yaitu pembentukan suatu antibodi yang spesifik atau sel T yang penting. Untuk lebih tepatnya,
suatu antigen juga merupakan suatu substansi yang bereaksi dengan antibodi atau sel T prima
tanpa mengindahkan kemampuannya untuk menurunkan mereka. Sebagian besar antigen
merupakan molekul besar (berat molekul lebih dari 1000). Molekul yang lebih kecil biasanya
tidak mempengaruhi respons imun kecuali bila mengikatkan diri pada molekul pembawa yang
lebih besar. Struktur topografi yang paling kecil pada permukaan molekul besar yang dapat
dikenal oleh sistem imun disebut sebagai epitope atau penentu antigenik (antigenic
determinant) Antigen adalah suatu substansi yang mampu merangsang
terbentuknya respon imun
yang dapat dideteksi, baik respon imun seluler, respon imun humoral atau
kedua-duanya.
Karena sifatnya itu antigen disebut juga sebagai imunogen. Imunogen yang
paling poten
umumnya merupakan makromolekul protein, polisakarida atau polimer
sintetik yang lain
seperti polivinilpirolidon (PVP).
2.2 Karakteristik antigen
Karakteristik antigen meliputi bentuk, ukuran, rigiditas, lokasi determinan
dan struktur tersier:
a) Ukuran
Antigen lengkap (imunogen) biasanya mempunyai berat molekul yang besar. Tetapi
molekul kecil dapat bergabung dengan protein inang sehingga dapat bersifat imunogen
dengan membentukkompleks molekul kecil (hapten) dan protein inang (carrier).
b) Bentuk
Bentuk determinan sangat penting sebagai komponen utama, seperti DNP dalam DNPLlisin yang memberi bentuk molekul yang tidak dapat ditemukan dalam homolog
primer. Kopolimer dari dua asam amino bersifat imunogenik untuk beberapa spesies,
yang mana polimer dari tiga atau empat asam amino yang merupakan syarat yang
penting untuk spesies lain. Lokasi dari struktur dalam determinan juga sangat penting.
C.Regiditas
Gelatin, yang mempunyai berat molekul yang sangat besar, hampir
semuanya non
protein
yang
terdenaturasi
mengindikasikan
determinan
lain sel kanker, virus, sedang untuk antigen yang berupa protein akan diproses dan
dipresentasikan menjadi peptide.Jenis sel yang dapat bertindak sebagai APCs antara lain
makrofage, sel dendrite, sel B, dan sel Langerhans.
2.4 Klasifikasi antigen
Antigen dapat dibagi menurut epitop, spesifitas, ketergantungan
terhadap sel
T,sifat kimiawi dan fungsional:
1. Pembagian antigen menurut epitop:
termasuk dalam
golongan ini.
untuk membentuk
antibodi. Misalnya lipopolisakarida, dekstran, levan, dan flagelin
polimerik bakteri.
4. Pembagian antigen menurut sifat kimiawi:
sphingolipid.
Asam nukleat, tidak bersifat imunogenik, tetapi menjadi imunogenik apabila
transplantasi jaringan.
Autoantigen, adalah antigen yang dimiliki oleh seseorang, tetapi karena suatu
sebab dapat menimbulkan antibodi terhadapnya.
Isoantigen, merupakan antigen yang terdapat pada individu lain dalam spesies
yang sama namun secara genetik dapat dikenal oleh penerima, misalnya antigen
atau epitop.
dapat
pada
tempat-tempat
yang
ekstrim.
Bakteri
ada
yang
2) Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme
biologis. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel
eukariotaVirus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan
5) Toksin
Toksin adalah segala bentuk zat yang memiliki efek destruktif bagi
fungsi sel dan
struktur sel tubuh. Beberapa jenis toksin bersifat fatal, dan
beberapa jenis lain
bersifat lebih ringan.
2.6 Infeksi Virus, Infeksi bakteri, dan imunitas terhadap parasit
Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya,
termasuk molekul kecil (hapten) dipasangkan ke protein-pembawa. Antigen diketahui
memasuki tubuh melalui daerah sebagai berikut :
antigen tertentu.
Selaput lender saluran alat kelamin adalah tempat yang umum
untuk invasi anti gen. Antigen yang masuk secara langsung
Gerbang
keluar
bagi
antigen
biasanya
sama
dengan
gerbang
(antibody)
disetiap
tubuh
juga
memiliki
pertahanan
bagiannya, ia merupakan
pertahanan pertama yang bersifat alamiah. Sistem kekebalan atau
sistem imun adalah sistemperlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika
sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi
tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus,
karena
virus
tidak
mempunyai
kelengkapan
untuk
genetiknya,
virus
dibedakan
sel
inang
yang
diinfeksinya.
Genom dari virus berada dalam keadaan laten dan terpadu dengan
genom inang
sehingga dapat disebarkan pula selama meiosis ke anak-anak sel.
Contohnya adalah
retrovirus, HIV-1 dan HIV-2.
infeksi
virus
dan
pembiakannya
berlangsung
pada
Ada
kalanya
terdapat
virus
yang
tidak
dapat
pemaparan
dengan
antibodysehingga
virus
tidak
dapat
presentasi
fragmen-fragmen
antigen
oleh
APC.
mengenal
antigen
yangdi
sinyal
pada
permukaan
sel
sel
yang
Telah diketahui bahwa antibody hanya efektif terhadap mikroorganisme yang berada
diluar sel, sehingga virus yang hanya dapat berbiak dalam sel, sukar dijangkau oleh antibody
secara langsung. Antibody spesifik dapat menghambat penyebaran virus secara setempat atau
sistemik apabila dilepaskan dari sel-sel inang, namun mereka kurang efektif apabila virus
menyebar dari sel ke sel atau apabila penyebarannya melalui pertunasan. Ol;eh karenanya,
biasanya antigen yang diekspresikan pada permukaan sel telah mengalami perubahan. Virusvirus
yang kurang mendapatkan perlawanan dari antibody yaitu yang termasuk golongan virus
oncorna (oncogenic RNA virus) yaitu virus leukaemogenik mencit, orthomyxo (influenza),
paramyxo (gondong, campak), toga (dengue), rhabdo (rabies), arena (lymphocytic
choriomeningitidis), adeno, herpes (simplex, varicella zoster, CMV, EBV, penyakit Marek), pox
(vaccinia), popova (SV40, polyoma) dan virus rubella. Infeksi oleh virus dapat
menyebabkan
efek
penekananterhadap
respons
imun
seluler
inang.
tersier
Primer
Interaksi tingkat primer adalah saat kejadian awal terikatnya
antigen dengan antibody pada situs identik yang kecil, bernama
epitop.
Sekunder
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi,
di antaranya:
Netralisasi
Adalah jika antibody secara fisik dapat menghalangi
sebagian antigen menimbulkan effect yang merugikan.
Contohnya
adalah
dengan
mengikat
toksin
bakteri,
Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibody yang berikatan dengan
antigen
mampu
mengikat
reseptor
fagosit
(sel
pengikatan
antibody
ke
antigen
juga
Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologic
dari interaksi antigenantibodi yang dapat berguna atau merusak
bagi
penderitanya.
Pengaruh
menguntungkan
antara
lain:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antigen merupakan substansi
yang
mempunyai
Kemampuan
merangsang respon
determinan multivalent,
Menurut spesifitas terdiri dari: Hetero antigen,xenoantigen,allo antigen,antigen organ
kompabilitas,autoantigen,isoantigen,alloantigen,
Secara fungsional terdiri dari: Hapten dan imuno gen
3.2 Saran
Semoga setelah membaca uraian materi diatas pembaca dapat lebih mengerti mengenai
antigen dan dampaknya bagi makluk hidup
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja K, Rengganis I. 2009. Imunologi Dasar Edisi 8. Penerbit FKUI.
Jakarta.
Naim
R,
Helbert
M.2002.
Immunology
for
Medical
Students.
Hosby.
Edinburgh.
Radji, Maksum. 2010. Imunologi & Virologi. Penerbit PTISFI. Jakarta
Suardana, I. B. K. 2010. Antigen. Online at http://id.shvoong.com/medicineandhealth/
imuunology/2079646-antigen/#ixzz1oQvVyMf0
Subowo. 2009. Imunologi klinik. Angkasa. Bandung
Underwood, J. C. E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik Vol 1 E/2. Buku
Kedokteran EGC.
Jakarta
Makalah imunologi
system imun
KELOMPOK 3
1.Maria wuwur
2.Maria hokeng
3.mitha bere
4.Natalia weking
5.Retno hartanti
6.Ridwan kono
7.Serli tanone
8.teresia willi
9.yongky amalo
10.yulius maran
KELAS:FARMASI B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
kami tahu bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun, agar kedepannya semakin menjadi
lebih baik dari sebelumnya.
Terima Kasih
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar
belakang.................................................................................................................................1.1
Rumusan masalah.................................................................................................................1.2
Tujuan....................................................................................................................................1.3
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN
ANTIGEN.
.................................................................................................................2
KLASIFIKASI...........................................................................................................................4
MEKANISME
PEMASUKAN..........................................................................................................................12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................................1
Saran............................................................................................................................................2
Daftar Pustaka