Sie sind auf Seite 1von 8

TUGAS

ALAT UKUR JUMLAH MOL ZAT BESERTA PENJELASANNYA, ALAT UKUR


BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
Tugas Ini Di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat Ukur
Dosen Pembimbing : Drs.Paulus G.D. Lasmono,MT.

Disusun Oleh :
NAMA

: Akbar Purbowo

NIM

: 20140111064001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA S1


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2016

1. ALAT UKUR JUMLAH MOL ZAT BESERTA PENJELASANNYA


Mol adalah satuan dasar SI yang mengukur jumlah zat. Istilah "mol" pertama kali
diciptakan oleh Wilhem Ostwald dalam bahasa Jerman pada tahun 1893, walaupun
sebelumnya telah terdapat konsep massa ekuivalen seabad sebelumnya. Istilah mol
diperkirakan berasal dari kata bahasa Jerman Molekl. Nama gram atom dan gram
molekul juga pernah digunakan dengan artian yang sama dengan mol, namun sekarang
sudah tidak digunakan.
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat suatu sistem yang mengandung "entitas
elementer" (atom, molekul, ion, elektron) sebanyak atom-atom yang berada dalam 12
gram karbon-12. Sehingga:

satu mol besi mengandung sejumlah atom yang sama banyaknya dengan satu mol
emas;

satu mol benzena mengandung sejumlah molekul yang sama banyaknya dengan satu
mol air;

jumlah atom dalam satu mol besi adalah sama dengan jumlah molekul dalam satu mol
air.

Terdapat miskonsepsi yang umum bahwa mol didefinisikan menurut tetapan


Avogadro (juga disebut "bilangan Avogadro"). Namun kita tidak perlulah mengetahui
jumlah atom ataupun molekul yang ada dalam suatu zat untuk menggunakan satuan mol,
dan sebenarnya pula pengukuran jumlah zat dilakukan pertama kali sebelum adanya teori
atom modern. Definisi mutakhir mol disepakati pada tahun 1960-an. Sebelumnya, definisi
mol didasarkan pada berat atom hidrogen, berat atom oksigen, dan massa atom relatif
oksigen-16. Keempat definisi ini memiliki tingkat perbedaan yang lebih kecil dari 1%.
Metode yang paling umum untuk mengukur jumlah zat adalah dengan mengukur
massanya dan kemudian membagi nilai massanya dengan massa molar zat tersebut.
Massa molar dapat dihitung dengan mudah dari nilai tabulasi bobot atom dan tetapan
massa molar (didefinisikan sebagai 1 g/mol). Metode lainnya meliputi penggunaan
volume molar ataupun pengukuran muatan listrik.[5]
Mol sebagai satuan dasar
Sejak diadopsinya mol ke dalam Satuan SI, terdapat sejumlah kritikan yang mengkritik
penggunaan mol yang disamakan dengan satuan meter dan detik. Kritikan yang ada dapat
diringkas sebagai berikut:

jumlah zat bukanlah benar-benar kuantitas fisik (ataupun dimensi) yang sebenarnya.
Ia bertumpang tindih dengan satuan massa, sehingga mol tidak seharusnyalah menjadi
satuan dasar;

mol hanyalah suatu cara untuk merujuk pada nilai jumlah yang sangat besar.

Dalam kimia telah lama diketahui sejak dicetuskannya Hukum perbandingan tetap
oleh Joseph Proust, bahwa pengetahuan hanya pada massa tiap-tiap komponen dalam
suatu sistem kimiawi tidaklah cukup untuk mendefinisikan sistem kimiawi tersebut.
Jumlah zat yang diekspresikan sebagai massa haruslah dibagi dengan suatu "nilai
perbandingan tetap", sehingga ia barulah mengandung informasi yang hilang dari
pengukuran massa. Seperti yang ditunjukkan oleh John Dalton pada Hukum tekanan
parsial tahun 1803, pengukuran massa tidaklah seperlunya dilakukan untuk mengukur
jumlah zat. Terdapat banyak hubungan fisik antara jumlah zat dengan kuantitas fisik
lainnya (conotohnya hubungan dalam hukum gas ideal). Istilah "mol" pertama kali
digunakan dalam buku teks untuk mendeskripsikan sfiat-sifat koligatif ini.
Terdapat pula miskonsepsi bahwa mol hanyalah berfungsi sebagai alat bantu hitung.
Miskonsepsi ini didasarkan pada pandangan bahwa satu mol didefinisikan menurut
tetapan Avogadro, sehingga satu mol adalah sama dengan 6,0221417923 1023 entitas
elementer. Sebenarnya tetapan Avogadrolah yang didefinisikan menurut satuan mol
tersebut, dan bukan sebaliknya.
Misalnya terdapat suatu pengukuran satu mol silikon. Silikon berbentuk padat pada
suhu kamar, dan metode pengukuran zat tersebut yang paling mudah adalah dengan
menimbangnya. Dengan menggunakan tabel referensi, ditemukan bahwa bobot atom
silikon adalah 28,0855. Dengan mengalikannya dengan tetapan massa molar Mu, kita
akan dapatkan massa molar. Asumsikan bahwa pengukuran tersebut dilakukan dalam
satuan gram, sehingga, Mu = 1 g/mol, maka massa molar silikon tersebut adalah 28,0855
g/mol. Sehingga, 28,055 g silikon adalah sama dengan satu mol silikon. Dalam hal ini,
tetapan Avogadro tidak berperan penting sama sekali.
Menghitung (atau mengukur) jumlah atom dalam 28,0855 g silikon barulah akan
mengantarkan kita pada nilai tetapan Avogadro, NA
KESIMPULAN : Jadi, Jumlah mol zat tidak diukur secara langsung, tetapi dengan cara
mengukur terlebih dahulu mol zat tersebut (massa : masa molekul relatif)

Salah satu contoh Gambar Alat Ukur Untuk mencari massa (Mr/
molekul - relatife) Jumlah mol Zat pada air

Total Dissolved Solid (TDS) yang artinya jumlah zat padat terlarut, yaitu
jumlah kandungan logam berat yang terlarut dalam air. alat ini terbukti akurat untuk
mengukur berapa tingkat pencemaran yang ada dalm air. Satuan yang akan muncul
pada alat yaitu ppm (part per million) atau bagian per juta artinya apabila volume air

dibagi sejuta bagian maka angka yang muncul menunjukan angka jumlah bagi
pengotor.

2. ALAT UKUR BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN


2.1. Alat Ukur Besaran Pokok
1.Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang, antara lain:
Penggaris
Pita ukur
jangka sorong
Mikrometer sekrup
2. Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa:
Neraca pasar
Neraca lengan
Neraca kimia
Neraca pegas
Neraca digital
3. Waktu
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran waktu:
Jam matahari
jam pasir
Jam dinding
Jam tangan
Stopwatch
jam atom
4. Kuat Arus listrik
Alat ukur yang digunakan:
Amperemeter
5. Suhu
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran suhu:
Termometer
6. Intensitas Cahaya
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran cahaya:
Candlemeter atau luxmeter ,Light meter
7. Jumlah Zat
Jumlah zat tidak diukur secara langsung, tetapi dengan cara mengukur terlebih
dahulu massa zat (massa : masa molekul relatif) . seperti yang telah di jelaskan
di atas*

2.2. Alat Ukur Besaran Turunan


Speedometer

: mengukur kelajuan

Dinamometer

: mengukur besarnya gaya.

Higrometer

: mengukur kelembaban udara.

Ohm meter

: mengukur tahanan ( hambatan ) listrik

Volt meter

: mengukur tegangan listrik.

AVOmeter

: mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik

Barometer

: mengukur tekanan udara luar.

Hidrometer

: mengukur berat jenis larutan.

Manometer

: mengukur tekanan udara tertutup.

Kalorimeter

: mengukur besarnya kalor jenis zat.

ALAT-ALAT UKUR LAINNYA


Nama Alat
Ukur
Altimeter

Kegunaan
untuk mengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan
air laut

Anemomet
Mengukur kecepatan angina
er
Evaporime
tingkat evaporasi
ter
Barometer Alat ukur tekanan udara

Kalorimete
Mengukur panas atau jumlah kalori
r
Radar
Doppler

Kecepatan

Densimete
Mengukur kerapatan
r
Graphomet Alat ukur sudut, bisa juga menggunakan busur maupun
er
kompas
Hidrometer mengukur curah hujan
Higrometer Kelembapan
Lux Meter

Alat ukur intensitas cahaya (satuan candela)

Manometer Alat ukur tekanan


Termomete Alat ukur suhu, skala TERMOMETER terganung jenis
r
termometer.
Tensimeter Mengukut tekanan suatu cairan (ex. darah)
Dosimeter alat untuk megukur dosis radiasi
Spektrosko
Alat ukur Intensitas radiasi
pi

Daftar Pustaka
Bramasti, Rully. 2012. KAMUS FISIKA, Surakarta: PT. Aksarra Sinergi Media
Sumber : Internet ( alamat HTML dibawah ini saya mengunggahnya pada tanggal 20
februari 2016 jam 14,25 WIT )
file:///D:/DOWNLOAD/Mol Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas.htm

file:///D:/DOWNLOAD/SicPhisic MACAM-MACAM ALAT UKUR DALAM FISIKA


DAN FUNGSINYA.htm
file:///D:/DOWNLOAD/Macam-Macam Alat Ukur dan Kegunaannya Rumus
Hitung.Com.htm
file:///D:/DOWNLOAD/Besaran, Satuan dan Pengukuran Dwi Citra
Nurhariyanti,S.Pd.htm
file:///D:/DOWNLOAD/Gambar Alat Ukur Besaran Pokok.htm

Das könnte Ihnen auch gefallen