Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PESAING UTAMA?
Dalam persaingan bisnis kemampuan untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif
dan efisien sangatlah penting karena dapat memberikan suatu keunggulan
kompetitif. Dengan memiliki keunggulan kompetitif perusahaan akan memiliki
kelebihan melebihi pesaing. Untuk melihat keunggulan kompetitif yang dimiiki
masing masing perusahaan kita bisa menggunakan Competitive Strength
Assessment Process.
Perusahaan membutuhkan penilaian yang lebih komperhensif untuk mengetahui
seberapa besar kekuatan daya saing perusahaan secara keseluruhan. Untuk
menjawab dua hal tersebut maka terdapat point penting:
1. Bagaimana peringkat perusahaan dibandingkan dengan pesaing pada
masing-masing faktor penting yang menentukan keberhasilan pasar?
2. Semua hal dipertimbangkan, apakah perusahaan memiliki keunggulan
kompetitif bersih atau kerugian terhadap pesaing utama?
Metode yang mudah untuk dilakukan untuk menjawab pertanyaan diatas
melibatkan pengembangan pemeringkat kekuatan perusahaan secara kuantitatif
dan kunci kekuatan para pesaing pada masing-masing industri yang merupakan
faktor kunci sukses perusahaan dan masing-masing sumberdaya, kapabilitas, dan
aktivitas rantai nilai. Analisa persaingan industri mengungkap faktor kunci
keberhasilan dan kekuatan daya saing membedakan pemenang industri dan yang
kalah bersaing. Benchmarking memberikan basis untuk menyimpulkan kekuatan
kompetitif pesaing atas faktor-faktor seperti biaya, atribut kunci sebuah produk,
pelayanan kepada pelanggan, imej dan reputasi, kekuatan finansial, kemampuan
teknologi, kapabilitas distribusi, dan faktor lainnya. Analisa sumber daya dan
kapabilitas mengungkap mana yang merupakan keunggulan bersaing dari
perusahaan, mana yang merupakan faktor eksternal dan apakah keunggulan
bersaing suatu perusahaan tersebut dapat berkelanjutan. SWOT analisis
memberikan gambaran situasi kedepan suatu perusahaan yang lebih komperhensif.
Berikut merupakan 3 langkah proses penilaian kekuatan kompetitif :
1. Buatlah daftar faktor kunci keberhasilan industri dan ukuran kekuatan atau
kelemahan kompetitif (6 sampai 10 langkah biasanya cukup)
2. Menetapkan bobot untuk masing-masing kekuatan kompetitif ukuran
berdasarkan kepentingan yang dirasakan.
3. Rating perusahaan dan para pesaingnya pada setiap ukuran kekuatan
kompetitif kemudian kalikan dengan setiap ukuran yang sesuai.