Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
dari
ketinggian)
saat
bekerja
pada
ketinggian
Rig
PDSI#31.3/1500-E adalah :
1. Pekerja jatuh di lantai platform yang sama dikarenakan
tersandung peralatan, lantai catwalk yang rusak dan berlubang
ataupun terpeleset karena lantai platform yang licin;
29
30
31
Gambar 5.1
Area kerja Derrickman di monkey board
32
33
34
Gambar 5.2
Resiko efek cidera yang mungkin di derita
pada pekerjaan ketinggian dibawah 2 meter
35
5.3.1
rutin
bekerja
pada
ketinggian
di
RIG
derricman
memanjat
mengakibatkan
terbelit,
36
f. Langkah Kerja
1. Bersihkan sepatu dari tanah dan minyak
2. Pastikan bahwa pakaian selalu ringkas dan rapi, kancing
semua kancing baju, lengan baju panjang tidak boleh
digulung
3. Pakai tool belt untuk membawa peralatan yang diperlukan
4. Pastikan bahwa peralatan yang dibawa naik tidak
mengganggu kebebasan bergerak
5. Periksa full body harness. Pastikan bahwa full body
harness terikat dengan baik pada counter weight climb
assist:
a) Counter weight dalam kondisi baik
b) Sambungan Counter weight dengan hook tidak cacat
c) Tarik sling Counter weight terlebih dahulu untuk
memastikan mekanismenya bekerja dengan lancar
d) Pakai dan ikatkan climbing belt dengan benar
6. Beritahu operator bahwa sudah siap untuk memanjat
7. Setelah sampai pada ketinggian dimana akan bekerja di
mast :
37
Gambar 5.3
Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Kegiatan Panjat menara No. TI.OPS.30
38
2. Cuaca saat itu tidak hujan lebat dan disertai dengan petir
b. Persiapan
1. Periksa peralatan agar tidak ada yang tertinggal diatas
2. Periksa kondisi perlengkapan memanjat, yaitu : climbing
belt, balancing lines dan tangga pada mast
3. Rapikan pakaian kerja dan ikat tali sepatu
c. Referensi Dokumen
1. Prosedur HSE PT PDSI
d. Peraturan Keselamatan Kerja Ditjen Migas
e. Peralatan
1. Peralatan safety perorangan untuk semua pekerja pelaksana
yang terdiri dari coverall, sepatu, sarung tangan, kacamata,
ear plug, dan helmet lengkap dengan chin strap
2. Counter weight climb assist assembly
3. Full body harness dan lanyard
f. Sumber Bahaya
1. Interaksi pekerjaan lain (dengan operasi winch/catline)
ketika derrickman memanjat mengakibatkan terbelit,
tersabet atau tersangkut oleh wireline
2. Sol sepatu licin karena minyak atau lumpur mengakibatkan
terpeleset ketika memeriksa pal mast bagian atas
3. Balancing line aus, sambungan yang tidak benar
mengakibatkan line putus dan pekerja terjatuh
4. Pemakaian pakaian kerja atau cara mengikat sepatu yang
bertali tidak benar mengakibatkan tersangkut pada tangga
dan membentur di mast
5. Kedudukan atau pengaman alat-alat di upper mast atau
monkey board yang kurang aman menyebabkan peralatan
terjatuh dan mungkin menimpa pekerja
g. Langkah Kerja
1. Pastikan semua peralatan naik telah masuk dalam tools
belt
2. Pastikan bahwa climbing belt yang terikat tetap dipakai
selama turun
39
Gambar 5.4
Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Kegiatan Turun menara No. TI.OPS.31
40
41
Gambar 5.5
Tata Kerja Individu PT Pertamina Drilling Servies Indonesia
Kegiatan Bekerja Di Monkey Board No. TI.OPS.32
42
tahun 2015
a-frame)
sebesar
6.90
%.
Sedangkan
berdasarkan
demikian
sebaiknya
perlindungan
terhadap
bekerja
43
44
Gambar 5.7
Gambar 5.8
Gambar 5.9
Kegiatan Nipple Down (Bongkar) BOP
pula
prosedur
mengenai
bekerja
pada
ketinggian
Rig
45
46
47
Pelatihan pekerja
Pelatihan pekerja merupakan salah satu aspek yang harus
dipenuhi agar setiap pekerjaan yang dilakukan oleh kru atau pekerja
Dalam
pelaksanaan
kegiatan
yang
dilakukan
di
RIG
Gambar 5.10
Daftar training khusus pekerja di ketinggian
48
49
50
Gambar 5.13
51
di
Rig
PT
52
Gambar 5.14
Job safety analysis pemasangan Counter weihgth balance
5.4
Bekerja
program
Pada
dan
Ketinggian
laporan
Di
pekerjaan
Rig
PDSI
di
Rig
Tanggal
Waktu
pelaksanaan
Jumat
05Agustus
2016
14.00-24.00
10
Sabtu, 06
Agustus 2016
00.00-04.00
18.00-16.00
18.00-24.00
00.00-03.00
3
4
5
6
Senin, 08
Agustus 2016
Selasa, 09
Agustus 2016
12.30-16.00
Jenis Kegiatan
Durasi
kerja
3,5
53
Rabu, 10
Agustus 2016
16.00-20.00
00.00-08.30
8.5
13.00-14.30
1.5
14.30-24.00
9.5
01.00-18.00
17
12.00-19.00
19.00-24.00
Rabu, 10
Agustus 2016
10
11
Kamis, 11
Agustus 2016
12
Jumat Agustus
2016
13
14
00.00-03.30
Senin, 15
Agustus 2016
3.5
15
03.30-09.00
16
19.00-24.00
00.00-06.00
17
Sabtu, 13
Agustus 2016
5.5
54
18
19
08.00-24.00
16
00.00-08.30
8.5
14.30- 24.00
9.5
Minggu, 14
Agustus 2016
20
21
Kamis 18
agustus 2018
03.00-11.00
22
Kamis 18
agustus 2016
21.30-24.00
2.5
148
Tabel 5.1
Laporan kegiatan bekerja pada ketinggian di Rig PDSI#31.3/D1500-E
55
hampir setengah dari seluruh pekerjaan yang dilakukan. Untuk itu dalam
rangka mengontrol bahaya yang mungkin terjadi sebagai akibat dari resiko
bekerja pada ketinggian itu sendiri harus memperhitungkan banyak aspek.
Pekerja, pengawas maupun penanggung jawab setiap kegiatan yang
berkaitan dengan bekerja di ketinggian hendaknya benar benar memahami
dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sebelum,
ketika dan sesudah pekerjaan dilakukan baik itu menyangkut penyediaan
sarana dan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan maupun
5.4.2
di
Rig
PDSI#31.3/D1500-E
diperoleh
dengan
cara
No
Tanggal
Senin, 08
Agustus
Waktu
pelaksanaan
18.00-16.00
Jenis Kegiatan
Cabut rangkaian TCB 6" + BHA
dari 2608 m sampai permukaan
Asumsi
kegiatan
naik/ turun
1
56
2016
18.00-24.00
00.00-03.00
12.30-16.00
Selasa, 09
Agustus
2016
16.00-20.00
00.00-08.30
13.00-14.30
Rabu, 10
Agustus
2016
10
11
14.30-24.00
Kamis, 11
Agustus
2016
Jumat 12
Agustus
2016
12
01.00-18.00
12.00-19.00
19.00-24.00
00.00-03.30
Senin, 15
Agustus
2016
13
03.30-09.00
1
1
1
1
57
14
00.00-06.00
Sabtu, 13
Agustus
2016
15
08.00-24.00
16
Minggu,
14 Agustus
2016
17
00.00-08.30
14.30- 24.00
Kamis 18
agustus
2016
18
21.30-24.00
18
Tabel 5.2
Ferkuensi Naik Turun Pada Saat Bekerja Di Ketinggian
Berdasarkan Laporan Kegiatan Rutin Pekerjaan
Berdasarkan tabel 5.2 mengenai jumlah freuensi naik dan turun saat
bekerja pada ketinggian diketahui bahwa selama periode kegiatan work over
di Rig PDSI#31.3/D1500-E terdapat
kegiatan turun. Perlu digaris bawahi bahwa data tersebut hanya diambil dari
kegiatan rutin saja sedangkan non-rutin seperti Nipple Down BOP tidak
dimasukan karena melibatkan frekuensi naik dan turun untuk kegiatan
tersebut tidak dapat dipastikan. Selain itu jumlah frekuensi tersebut bisa saja
lebih besar dengan asumsi bahwa data yang dikumpulkan belum
memperhitungkan kegiatan pekerjaan dengan selang waktu istirahat bagi
pekerja.
58