Sie sind auf Seite 1von 8

Tujuan : Agar tidak terjadinya kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar
Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas DTP Mande No tentang Penyediaan obat
yang menjamin ketersediaan obat.
Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas. Direktorat jendral Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan Depkes RI
Jakarta cetakan kedua 2005.
Prosedure :
Langkah-langkah : A. PERENCANAAN
Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian obat rata-rata
perbulan di puskesmas induk dan seluruh unit pelayanan untuk menyusun
rencana kebutuhan obat selama satu tahun
Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke gudang farmasi kabupaten
sesuai ketersediaan obat/ alkes di GFK
Petugas farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia diluar
formularium untuk memenuhi kebutuhan
Petugas farmasi meminta persetujuan dari kepala puskesmas tentang usulan
obat yang tidak tersedia di formularium
B.
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN OBAT
1. petugas farmasi menerima obat / alkes dari GFK berdasarkan permintaan
yang diusulkan setiap satu bulan sekali (LPLPO)
2. petugas farmasi menyimpan obat/ alkesyang diterima di gudang obat
puskesmas
3. petugas farmasi menginventarisir obat/ alkes ditulis dibuku penerimaan
dan dikartu stok obat sebagai pengendali stok
4. petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang
stoknya berlebih untuk menghindari obat kadaluarsa
5. petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang
stoknya kosong untuk digantikan dengan obat pengganti lain dengan fungsi
yang sama
C. EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
1. petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit dengan
melihat LPLPO sub unit untuk menghindari ketidaksesuaian pemakaian obat
dan kelebihan stok obat

Unit terkait: kepala puskesmas , penanggung jawab sub unit


Dokumen terkait ; LPLPO, LPLPO Sub Unit, Kartu Stok Obat dan buku penerimaan
obat

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT


Pengertian : Prosedur yang mengatur penyediaan yang menjamin ketersediaan
obat
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan obat
Kebijakan : Memberlakukan panduan penyediaan obat yang menjamin ketersediaan
obat puskesmas DTP Mande
Referensi :
Prosedure :
Pelaksanaan
1. Petugas gudang dan apotik yang diberi kewenangan untuk membuat
perencanaan obat, membuat daftar perbekalan yang dibutuhkan di
Puskesmas DTP Mande
2. Petugas mebuat perencanaan berdasarkan daftar penerimaan obat dari GFK
selama 1 tahun kebelakang yang disebut dengan RKO
3. Petugas perencana perbekalan farmasi melakukan perhitungan perbekalan
farmasi dengan kebutuhan yang ditentukan, kemudian diajukan kepada
kepala puskesmas untuk dikoreksi
4. Apabila disetujui oleh kepala puskesmas maka rencana kebutuhan
perbekalan farmasi akan diajukan ke dinas kesehatan kab cianjur
5. Petugas gudang setiap bulan membuat laporan LPLPO berdasarkan
pemakaian obat dalam satu bulan untuk mendapatkan obat dari GFK

Unit terkait: petugas gudang farmasi


Dokumen terkait ; arsip rko puskesmas dtp mande, arsip LPLPO Puskesmas DTP
Mande

EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT TERHADAP FORMULARIUM


Pengertian :
1. Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu proses yang
sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana ketersediaan obat
terhadap formularium telh tercapau
2. Hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang mememrlukan
perbaikan, kebutuhan yang belum terlayani, kemampuan dalam melakukan
program, dampak program terhdap perubahan perilaku, prestasi kerja,
peningkatan mutu
3. Tindak lanjut adalah memperbaiki hal hal yang dipandang lemah, kurang
tepat, kurang relevan, dengan tujuan yang ingin dicapai dan
mengembangkan program dengan cara menambah atau merubah bebberapa
hhal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektifitas program
4. Petugas farmasi
Tujuan : Untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat dengan kebutuhan obat
Kebijakan : setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan evaluasi ketersediaan
obat terhadap formularium di puskesmas harus mengikuti langkah langkah sesuai
dengan SOP
Referensi : Pedoman pelayanan kefarmasian di puskesmas
Prosedure :
1. Petugas farmasi melakukan sampling pengambilan data stok opname 6 bulan
sekali
2. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat yang tersedia dari stock
opname selama 1 tahun terakhir
3. Petugas farmasi mencatat jenis obat yang tersedia di puskesmas
4. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia di Puskesmas
(A)
5. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di puskesmas yang
tercantum di formularium (Doen,2011)
6. Petugas farmasi mencatta total jenis obat dipuskesmas yang tercantum di
formularium (Doen, 2011)
7. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat dipuskesmas yang tercantum
di formularium (Doen,2011) (B)
8. Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dengan
membandingkan jumlah obat yang tersedia di puskesmas dengan jumlah
jenis obat yang tercantum di formularium (Doen 2011) * 100%
9. Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium kepada kepala puskesmas
10.Kepala puskesmas menindaklanjuti hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium dengan melaporkan kepada tim perencana kebutuhan obat
terpadu Kabupaten melalui GFK

Unit terkait: Tim mutu puskesmas, coordinator pelayanan klinis, kepala puskesmas

Laporan hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap doen


Jumlah obat yang
tersedia di
puskesmas

Jumlah obat
puskesmas yang
tercantum di doen

Perbandingan jenis
obat antara obat
puskesmas den
gan doen
A/B *100%

Hasil evaluasi

Sesuai / Tidak
Sesuai DOEN

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN DENGAN FORMULARIUM


Pengertian : Suatu ]|

;;m., kj [;[o09899uu
uTujuan : Untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat dengan kebutuhan
obat
Kebijakan : setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan evaluasi ketersediaan
obat terhadap formularium di puskesmas harus mengikuti langkah langkah sesuai
dengan SOP
Referensi : Pedoman pelayanan kefarmasian di puskesmas
Prosedure :
11.Petugas farmasi melakukan sampling pengambilan data stok opname 6 bulan
sekali
12.Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat yang tersedia dari stock
opname selama 1 tahun terakhir
13.Petugas farmasi mencatat jenis obat yang tersedia di puskesmas
14.Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia di Puskesmas
(A)
15.Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di puskesmas yang
tercantum di formularium (Doen,2011)
16.Petugas farmasi mencatta total jenis obat dipuskesmas yang tercantum di
formularium (Doen, 2011)
17.Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat dipuskesmas yang tercantum
di formularium (Doen,2011) (B)
18.Petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dengan
membandingkan jumlah obat yang tersedia di puskesmas dengan jumlah
jenis obat yang tercantum di formularium (Doen 2011) * 100%
19.Petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium kepada kepala puskesmas
20.Kepala puskesmas menindaklanjuti hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium dengan melaporkan kepada tim perencana kebutuhan obat
terpadu Kabupaten melalui GFK
Unit terkait: Tim mutu puskesmas, coordinator pelayanan klinis, kepala puskesmas

Das könnte Ihnen auch gefallen