Sie sind auf Seite 1von 7

AMARAH

Amarah adalah emosi yang normal terjadi dalam diri seseorang.


Banyak orang mengira bahwa amarah itu tidak baik, berdosa bila dilakukan bahkan tidak
diperbolehkan untuk dilakukan terutama oleh anak-anak atau remaja. Kadang
dipersepsikan sebagai sebuah pembangkangan atau rasa ridak hormat terhadap
seseorang. Banyak orang tua sangat bangga terhadap anaknya karena tidak pernah
marah dan perilakunya selalu menyenangkan dan menjadi sedih menyaksikan anak-anak
yang berani marah terhadap orang tuanya.

Beach Ball (Bola pantai)

Amarah terjadi pada setiap orang termasuk anak-anak dan remaja. Itu berarti sangat
keliru bila kita mengharapkan anak kita tadak perlu marah. Masalahnya bukanlah pada
amarahnya tetapi bagaimana mengatur amarah sehingga sangat penting untuk
mengajarkan cara marah yang baik terhadap anak-anak dan sebaiknya dilakukan
sebelum umur 17 tahun
Amarah dapat diekspresikan melalui berbagai cara dan salah satunya adalah perilaku
pasif agresif yang merupakan cara mengekspresikan amarah yang paling
buruk

PERILAKU PASIF AGRESIF


Merupakan ekspresi amarah yang membalas kembali kepada seseorang
tersebut secara tidak langsung, licik, merusak diri dan bersifat menghancurkan.
Perilaku pasif agresif termotivasi secara tidak disadari yaitu bahwa anak tidak
sadar bahwa ia menggunakan sikap menolak atau menentang untuk
melepaskan amarahnya yang terpendam sehingga membuat marah orang
tuanya atau orang lain.
Perilaku Pasif agresif menyebabkan sebagian besar masalah pada anakanak remaja sekarang yang efeknya bias berupa nilai jelek dari sekolah,
perilaku sex bebas, pemakai narkoba hingga melakukan bunuh diri. Tentunya
ada penyebab masalah remaja yang lain sehingga penting untuk mengenali
jelas perilaku pasif agresif karena penanganannya berbeda dengan perilaku
buruk remaja oleh sebab lain.
Ciri perilaku pasif agresif
1. Tidak rasional. Tindakannya tidak masuk akal dan tidak bisa dimengerti secara logis
contoh seorang siswa yang pintar dan semestinya mendapatkan nilai yang sangat
baik tapi kenyataannya malahan mendapatkan nilai yang jelek walaupun anak ingin
mendapat nilai yanga baik dan sudah berusaha dengan baik.
2. Apabila banyak usaha dilakukan oleh figure yang berkuasa (misalnya guru atau
orang tua) untuk memperbaiki keadaan tidak berhasil karena motivasi pokok yang
tidak disadari adalah membuat marah figure yang berkuasa . Contohnya anak yang
mendapatkan nilai jelek sudah dibimbing kusus atau mendapatkan les privat tetapi
tetap tidak memberikan perbaikan nilai.
Efek yang ditimbulkan oleh ekpresi amarah secara PA sangat merugikan misalnya nilai
jelek akan mempengaruhi masa depan anak sehingga orang tua seharusnya mengenali
dengan baik dan membantu anak melatih cara menangani amarah secara dewasa dan
keluar dari tahap PA sebelum anak berusia 16 atau 17 tahun karena bila tidak, sifat PA ini
akan menjadi sebuah bagian tetap dari kepribadiannya untuk seumur hidupnya. Anak
akan tumbuh menjadi orang yang berperilaku menyakiti guru, orang tua, pasangan hidup,
atasannya bahkan terhadap anak-anaknya dan orang lain. Ini akan memberi dampak
serius bagi dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari dan juga akan memberi
kesengsaraan yang tak kunjung berakhir terhadap orang yang berhubungan dengannya.
Sebagian dari orang dewasa akan melakukan penyelesaian amarah seperti pada masa
remaja (PA) tanpa kita sadari dan hal itu akan membuat kita menderita.
Salah satu contoh awal anak memperlihatkan kecenderungan melakukan PA adalah
dengan mengotori celana setelah ia sedah dilatih menggunakan kamar mandi, atau anak
kencing celana stelah dilatih menggunakan closet. Dalam kasus seperti ini, penyebabnya
kemungkinan orang tua terlalu melarang anak untuk marah terutama secara verbal,

menjadi marah berlebihan bahkan menghukum, kapanpun anak mengekspresikan


amarahnya secara terbuka. Bila ini terjadi maka semakin banyak anak dihukum anak akan
mengotori celanya lebih sering pula karena tujuan alam bawa sadar dari sikap PA tadi
adalah membuat marah orang tuanya. Ini berarti orang tua telah memaksa anak untuk
mengekspresikan amarahnya secara PA dan ini sangat berbahaya.
Apabila PA terjadi pada anak yang lebih besar biasanya diekspresikan dengan bekerja
sangat buruk di sekolah. Orang tua bisa memastikan anaknya sampai di sekolah dan
mengikuti seluruh pelajaran tetapi sama sekali tak berdaya untuk membuat anak bisa
mendapatkan nilai yang baik. Amarah anak ini memegang kendali atas perilakunya dan
semakin seringnya anak mendapatkan marah dari orang tuanya keadaan akan semakin
buruk. Sangat perlu disadari bahwa anak PA tidak menyadari tidak melakukan hal-hal ini
dengan sadar atau sengaja karena ini semua merupakan proses di alam bawa sadar jadi
tidak disadari.
Sikap PA muda menjadi suatu pola kebiasaan yang mendara daging dan dapat menetap
seumur hidup. Bila seorang anak remaja menghindari penanganan amarah secara jujur
dan terbuka dengan cara yang tepat , ia dapat menggunakan tehnik PA dalamn setiap
hubungan. Dapat mempengaruhi hubungan dengan apasangan, anak, rekan kerja, atau
kawan-kawannya. Benar-benar suatu TRAGEDI. Contoh perilakua PA yang sangat gampang
dijumpai adalah cara mengendarai motor dengan ugal-ugalan atau menyalip orang di
jalanan yang akan sangat membahayakan orang lain dan dirinya sendiri.
Sekali lagi perilaku pasif agresif (PA) merupakan cara terburuk dalam menangani amarah
krn beberapa alasan :
-

Mudah menjadi suatu pola perilaku yang kuat mendara daging dan akan bertahan
seumur hidup
Dapat mengubah kepribadian seseorang dan menjadikan seseorang yang sangat
tidak menyenangkan
Dapat menggu seluruh hubungan di masa depannya
Merupakan penyakit perilaku yang paling sulit disembuhkan

Adalah sangat penting untuk mendidik anak remaja kita mengatasi amarahnya dengan
jalan mengelolah amarahnya dengan baik dan tidak meminta mereka untuk menekan
amarahya.
Menangani amarah dengan tepat merupakan pelajaran tersulit dari pelajaran menjadi
orang dewasa yang baik. Anak-anak cenderung mengekspresikan rasa amarah dengan
cara yang tidak dewasa sampai mereka dilatih untuk melakukannya dengan cara yang
lebih dewasa. Kita tidak bisa mengangharapkan anak-remaja secara otomatis dengan cara
terbaik dan dewasa dan sebenarnya hal inilah yang diharapkan orang tua meminta anakanak mereka untuk tidak mengekspresikan amarahnya.
Berikut tangga amarah yang sudah dirancang untuk menggambarkan perbedaan langkah
atau tingkat kedewasaan dalam mengekspresikan amarah dan untk membantu para

orang tua melihat bahwa seorang anak harus dilatih dari satu anak tangga atau tingkat
kedewasaan ke tingkat selanjutnya, sementara ia mengekspresikan amarahnya menjadi
semakin tepat. Ini adalah urutan dari yang terburuk sampai yang paling baik
1. PASIF AGRESIF (PA). cara mengekspresikan amarah paling terburuk dari kehidupan
manusia. (dapat berupa penyakit social termasuk pembunuhan disengaja, terror,
dll)
2. BERPERILAKU TIDAK TERKENDALI. Orang tersebut benar-benar berada dalam
ledakan kemarahan hingga menghancurkan harta benda atau bersikap sangat kasar
terhadap orang lain. Lebih baik dari PA karena sikap mengamuk jauh lebih mudah
ditangani dengan melakukan koreksi dan mencegahnya dari pda PA
3. MELEDAKKAN AMARAH TETAPI CUKUP MEMPERTAHANKAN PENGENDALIAN DIRI
UNTUK MENCEGAH PENGRUSAKAN HARTA BENDA DAN KEKEJAMAN PRIBADI.
Amukan terbatas pada teriakan, menjerit, memaki sedemikian rupa dengan maksud
menyakiti hati seseorang secara verbal. Tidak terbatas diekspresikan kepada
seseorang tetapi kepada siapa saja yang kebetulan berada di sekitarnya
4. MELONTARKAN AMARAH SECARA TIDAK TERKONTROL TETAPI TIDAK MENCARI CARICARI ALASAN UNTUK MENYAKITI HATI SESEORANG SECARA VERBAL,misalnya
dengan mengkritik atau mengata-ngatai. Ditujukan bukan hanya terhadap sumber
pembawa masalah tetapi terhadap siapa saja yang berada di sekitarnya.
5. MELONTARKAN KATA-KATA SECARA TIDAK MENYENANGKAN, misalnya dengan
berteriak triak tetapi terbatas pada masalah yang menimbulkan kemarahan dan
terhadap orang yang menyebabkan kemarahan.
6. MELONTARKAN AMARAH DENGAN SENYAMAN MUNGKIN DAN MASUK AKAL.
Harapannya adalah orang yang menberima amarah itu akan menanggapi secara
dewasa dan mencoba memahami apa yang dimaksudkan serta bersama sama
menyelesaikan masalah tersebut dengan solusi yang dapat diterima oleh kedua
belapihak.

TANGGA AMARAH menurut Ross Campbell


1. Perilaku yang menyenangkan
2. Mencari penyelesaian
3. Memusatkan amarah hanya pada sumbernya
4. Berpegang pada keluhan utama
5. Berpikir logis dan membangun
6. Berperilaku tidak menyenangkan dan bersuara keras
7. Memaki
8. Salah menempatkan amarah selain dari sumber awal
9. Mengekspresikan pada keluhan yang tak berhubungan
10.Melemparkan benda-benda
11.Menghancurkan harta benda
12.Penyiksaan verbal
13.Perilaku yang merusak secara emosional
14.Penyiksaan fisik
15.Perilaku pasif agresif

Sebagai orang tua kita harus menjadi teladan yang baik dalam mengekspresikan
amarah dengan tepat. Dalam melatih anak-anak kita mengelola amarahnya tentunya kita
perlu mengamati dan mencatat hal apa yang mesti kita perbaiki dari caranya
mengekspresika amarahnya dan berilah pujian untuk hal baik yang ia lakukan dalam
mengekspresikan amarahnya. Kemubgkinan kita akan menjumpai beberapa hal positif dan
beberapa hal yang negative yang akan kita catat dalam mengamati ekspresi marah dari
seorang anak. Setelah kiita mencoba menentukan ditangga amarah mana anak kita maka
kita akan membuat rencana selanjutnya untuk melatih satu persatu ekspresi yang harus
dirubah untuk menaiki anak tangga yang lebih baik.
Sekali lagi ini bukan pekerjaan yang sederhana. Butuh pemahaman yang mendalam,
ketekunan dan kesabaran yang luar biasa dari kita sebagai orang yang bertanggung jawab
untuk membuat kehidupan mereka menjadi yang terbaik dari yang bisa anak capai
dengan dukungan yang paling maksimal dari apa yang dapat kitalakukan buat mereka.
Selalu bersyukur untuk stiap perubahan yang berhasil dicapai oleh anak-anak kita dan
sedapat mungkin katakan penghargaan kita kepada anak-anak sebagai bentuk dukungan
kita untuk pencapaian yang berhasi mereka capai.
MARI MENGENALI EKSPRESI KEMERAHAN KITA ATAU ANAK REMAJA KITA
Cara mengekspresikan kemarahan yang sudah disusun oleh pakar psikologi ,mulai dari
yang negative (huruf kecil) sampai yang positif ( huruf besar) berdasarkan urutan dari
ekpresi yang paling buruk sampai yang paling baik dan menyenangkan bagi orang yang
menerima kemarahan kita
1. perilaku pasif agresif
2. tidak menyenangkan, beruara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, menghancurkan harta benda, penyiksaan secara verbal,
penyiksaan fisik, perilaku yang merusak secara emosional,
3. tidak menyenangkan, bersuara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, menghancurkan harta benda, penyiksaan secara verbal,
perilaku yang merusak secara emosional,
4. MEMUSATKAN AMARAH PADA SUMBERNYA, tidak menyenangkan, bersuara keras,
memaki, salah menempatkan amarah pada sumber-sumber lain, melemparkan
benda benda, penyiksaan secara verbal, perilaku yang merusak secara emosional,
5. tidak menyenangkan, bersuara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, melemparkan benda benda, perilaku yang merusak secara
emosional,
6. MEMUSATKAN AMARAH PADA SUMBERNYA, tidak menyenangkan, bersuara keras,
memaki, salah menempatkan amarah pada sumber-sumber lain, penyiksaan secara
verbal, melemparkan benda benda, perilaku yang merusak secara emosional,
7. tidak menyenangkan, bersuara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak berhubungan,
penyiksaan secara verbal, perilaku yang merusak secara emosional,

8. tidak menyenangkan, bersuara keras, salah menempatkan amarah pada sumbersumber lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak berhubungan, penyiksaan
secara verbal, perilaku yang merusak secara emosional,
9. tidak menyenangkan, bersuara keras, salah menempatkan amarah pada sumbersumber lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak berhubungan, perilaku
yang merusak secara emosional
10. BERFIKIR LOGIS, tidak menyenangkan, bersuara keras, salah menempatkan amarah
pada sumber-sumber lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak
berhubungan
11.MEMUSATKAN AMARAH PADA SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA,
BERFIKIR LOGIS, tidak menyenangkan, bersuara keras, penyiksaan secara verbal
12.BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA, BERFIKIR LOGIS, tidak menyenangkan,
bersuara keras, salah menempatkan amarah pada sumber-sumber lain.
13.MEMUSATKAN AMARAH PADA SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA,
BERFIKIR LOGIS, tidak menyenangkan, bersuara keras
14. MENYENANGKAN, MENCARI PENYELESAIAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA
SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA, BERFIKIR LOGIS
15.MENYENANGKAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA SUMBERNYA, BERPEGANG PADA
KELUHAN UTAMA BERFIKIR LOGIS

Kita akan membagi beberapa cara amarah yang positif ( huruf besar)( dan yang negative
(huruf kecil) berdasarkan urutan dari yang terbaik sampai yang paling jelek dalam
mengekspresikan amarah.
1. MENYENANGKAN, MENCARI PENYELESAIAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA
SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA, BERFIKIR LOGIS
2. MENYENANGKAN, MENCARI PENYELESAIAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA
SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA BERFIKIR LOGIS
3. MENYENANGKAN, MENCARI PENYELESAIAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA
SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA, BERFIKIR LOGIS, tidak
menyenangkan, bersuara keras
4. MENYENANGKAN, MENCARI PENYELESAIAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA
SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA, BERFIKIR LOGIS, tidak
menyenangkan, bersuara keras, salah menempatkan amarah pada sumber-sumber
lain.
5. MENYENANGKAN, MENCARI PENYELESAIAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA
SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA, BERFIKIR LOGIS, tidak
menyenangkan, bersuara keras, penyiksaan secara verbal
6. MENYENANGKAN, MENCARI PENYELESAIAN, MEMUSATKAN AMARAH PADA
SUMBERNYA, BERPEGANG PADA KELUHAN UTAMA, BERFIKIR LOGIS, tidak
menyenangkan, bersuara keras, salah menempatkan amarah pada sumber-sumber
lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak berhubungan

7.

tidak menyenangkan, bersuara keras, salah menempatkan amarah pada sumbersumber lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak berhubungan, perilaku
yang merusak secara emosional
8. tidak menyenangkan, bersuara keras, salah menempatkan amarah pada sumbersumber lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak berhubungan,
penyiksaan secara verbal, perilaku yang merusak secara emosional,
9. tidak menyenangkan, bersuara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, mengekspresikan keluhan-keluhan yang tidak berhubungan,
penyiksaan secara verbal, perilaku yang merusak secara emosional,
10.MEMUSATKAN AMARAH PADA SUMBERNYA, tidak menyenangkan, bersuara keras,
memaki, salah menempatkan amarah pada sumber-sumber lain, penyiksaan secara
verbal, melemparkan benda benda, perilaku yang merusak secara emosional,
11.tidak menyenangkan, bersuara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, melemparkan benda benda, perilaku yang merusak secara
emosional,
12.MEMUSATKAN AMARAH PADA SUMBERNYA, tidak menyenangkan, bersuara keras,
memaki, salah menempatkan amarah pada sumber-sumber lain, melemparkan
benda benda, penyiksaan secara verbal, perilaku yang merusak secara emosional,
13.tidak menyenangkan, bersuara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, menghancurkan harta benda, penyiksaan secara verbal,
perilaku yang merusak secara emosional,
14.tidak menyenangkan, bersuara keras, memaki, salah menempatkan amarah pada
sumber-sumber lain, menghancurkan harta benda, penyiksaan secara verbal,
penyiksaan fisik, perilaku yang merusak secara emosional,
15.perilaku pasif agresi
APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MELATIH CARA MARAH YANG YANG BAIK
1. kenali bagaimana cara marah anak anda saat ini. Contoh ketika anak dengan carah
2. tentukan perbaikan apa yang anda harapkankan untuk dirubah. Beri pujuan atas
kemampuannya untuk mengekspresikan amarahnya dan katakan haanakrapan
anda dan apa yang sebaiknya dilakukan anak ketika marah. Ingat selalu bahwa
tidak ada gunanya membicarakan hal ini atau memberi nasehat saat anak sedang
marah, cari waktu yng tepat saat suas tapi suasana hatinya senang.
3. Hal ini memakan waktu cukup lama untuk merubahnya tapi jangan menyerah sabar
dan lakukan terus menerus sampai terjadi perubahan. Terkadang ada situasi yang
akan sangat menyakit akan kita jumpai percayalah bahwa ketika kita focus dan
mengejakan dengan sabar maka kita akan menghasilkan remaja yang tangguh
betanggunga jawab, kooperatif, dewasa dan disenangi banyak orang sebelum usia
16 thn
4.

Das könnte Ihnen auch gefallen