Sie sind auf Seite 1von 7

FILOSOFI KEMBAR MAYANG

DALAM TRADISI JAWA


Oleh : Eru Wibowo

Kembar Mayang
adalah

sepasang

rangkaian

hiasan

dari

beberapa daun, janur, buah dan bunga.


Kembar Mayang dipercaya sebagai bagian dari
sebuah ritual, sebuah sarana pada temu
pengantin Jawa
Janur Kuning
Berasal dari kata jaa artinya datang, dan nur
yang artinya cahaya. Sedangkan

kuning

berasal dari istilah wening (sing wening) yang berarti Yang Maha Kuasa. Wong
urip iku tansah eling marang Sing Wening (orang hidup itu harus selalu ingat
pada Yang Maha Kuasa). Jadi manusia
menciptakannya

dan

kepada

siapa

dia

nantinya akan kembali


Makna warna Kembar Mayang
warna yang ada dalam kembar mayang itu
juga

menggambarkan

bahwa

manusia

memang tidak bisa hidup tanpa warna-warna


itu yang diibaratkan sebagai darah mereka.
Darah biru yang ada di paru-paru, darah
kuning berada di dalam sumsum tulang, darah
putih atau bisa disebut sperma, dan darah
merah yang mengalir ke seluruh tubuh.

itu harus tahu siapa yang

Kembar mayang dianggap sebagai simbol harapan-harapan atau doa dari pihak
pengantin. Ben mekar sembarange, njobo njero utawa lahir batine, Yang
artinya supaya merekah semuanya, luar dalam atau lahir dan batinnya.
Permasalahan
Melihat kondisi dan tradisi budaya yang mulai memudar dan banyak ditinggalkan
oleh kebanyakan orang, maka kiranya perlu sekali mengangkat budaya
khususnya Kembar mayang dalam tradisi Jawa. Dengan harapan dapat
menumbuhkan kembali budaya yang sudah mulai pudar, supaya tetap lestari.
Bahan Yang digunakan untuk membuat Kembar Mayang
a. Batang pisang perlambang tahan hidup, lurus, mudah menyesuaikan diri
walau iklim selalu berubah, dahannya selalu berair dingin menandakan
ketenteraman.
b. Mayang, bunga pinang. perlambang indah dan semerbak mewangi
c. Janur kuning, warna keemasan menandakan kemegahan, kebahagiaan
d. Daun andong, hijau panjang menjuntai, penuh dengan penghormatan
e. Daun girang, ceria gembira
f. Daun beringin, kokoh, mengayomi, memasyarakat, memberi kesejukan.
g. Cengkir gading, suci, penuh harapan dan teguh hati
h. Nanas, indah, nyaman, menawan, segar
i. Melati, putih bersih dan wangi, kasih suci hingga sanubari
j. Kembang kanthil, selalu ingin dekat, damai, aman dan bahagia
k. Padi dan kapas, kemakmuran sandang pangan
l. Tebu wulung, teguh lurus, segar, manis.
m. Daun dadap serep agar kedua mempelai selalu mempunyai pikiran yang
dingin dan jernih, mampu meredam kemarahan, sehingga dapat
menyelesaikan masalah dengan kepala dingin
n. Dlingo bengle, untuk menangkal roh goib/ tolak sawa sebagai tolak bala

Variasi bentuk yang biasa di buat pada Kembar Mayang


1). Manuk-manukan
2). Uler-uleran
3). Keris-kerisan
4). Gunung-gunungan
5). Payung-payungan
Manuk-manukan dari janur yang dibentuk atau dianyam seperti burung yang
filosofinya Goleki tapake kuntul melayang, gegayuhane manungsa,. Yang
artinya mencari jejaknya burung ketika terbang, dan itu menggambarkan
harapan atau cita-cita manusia. Dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia harus
memiliki cita-cita yang tinggi setinggi burung terbang di awan tanpa ada jejak.
Burung merpati adalah simbol kesetiaan, karena jika burung merpati sudah
menempati pagupon dengan pasangannya dan memiliki anak, maka merpati
tersebut tak akan pernah mencari pasangan lain. Dan seharusnya memang
seperti itulah jika pengantin menjalani kehidupan rumah tangga nantinya,
Uler-uleran, janur yang dibentuk seperti ulat. Yang artinya jangan sampai kalah
dengan ulat, ulat saja bisa terbang ketika dia tirakat, sehingga menjadi kupukupu dengan sayap yang indah. Sama halnya dengan manusia, jika mau sukses
maka harus tirakat dahulu
Keris-kerisan diartikan sebagai tulak balak, dijauhkan diri dari musibah dan
mengusir roh jahat. Filosofi dari keris menggambarkan manusia hendaknya
mengikuti jalan hidup sesuai ajaran yang telah diwariskan oleh Nabi
Gunung-gunungan memiliki filosofi yang indah bahwasannya pernikahan ini
diharapkan bisa seperti gunung yang sangat kokoh dan tegar. Setiap keluarga
diharapkan juga seperti itu, tidak mudah goyah walau apapun rintangan yang
dihadapi.

Payung-payungan

diartikan sebagai pengayoman, kudung tutup, aling-aling

yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pelindung atau benteng.

Macam-macam bentuk kembar mayang

Simpulan
filosofi kembar mayang adalah, kembar itu berarti podho (sama) dan mayang itu
adalah ati (hati). Jadi kembar mayang itu intinya menyatukan dua hati yang
berbeda menjadi sama, memiliki tujuan yang sama
Unsur-unsur yang digunakan untuk membuat kembar mayang merupakan
perlambang saja, yang berarti setiap mau melangkah untuk membangun rumah
tangga hendaknya melalui proses pemilihan Bibit, Bebet dan Bobot yang baik..
Sehingga ketika sudah menjadi keluarga tidak kaget dengan pasangan hidupnya
sebagai pilihannya

Filosofi yang bisa kita ambil


Dalam mengawali sebuah rumah
tangga , hendaknya kita selalu
mempersiapkan diri secara lahir
maupun
berdoa

bathin,
kepada

dan

selalu

Yang

Maha

Kuasa
Kembar
tradisi

mayang
budaya

merupakan
Jawa

yang

memiliki makna sangat baik dan


dapat

dijadikan

sebuah

suri

tauladan bagi masyarakat luas


Segala sesuatu jika dilakukan
dengan niat yang tulus, baik,
pasti akan mendapatkan hasil
yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
_____. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Gie, The Liang. 2004. Pengantar filsafat ilmu edisi kedua. Yogyakarta:Liberty
http://nahimunkar.com/9751/dari-kenduri-sampai-kembar-mayang-dijelaskan-itu-bukan-dari-islam
http://www.anneahira.com/dekorasi-pernikahan-jawa.htm

BIODATA
Eru Wibowo, S.Sn
Widyaiswara PPPPTK Seni Budaya Yogyakarta
Lahir di Pacitan, 10 Oktober 1968
Alamat email: eruwibowo@gmail.com
Pendidikan : S-1 ISI Yogyakarta

Das könnte Ihnen auch gefallen