Sie sind auf Seite 1von 7

Erlangga Online

Wahyudi Arza
SEPTEMBER
2016
Menu
Beranda
Beranda Catatan
Catatan Mind Map
Mind Map Evaluasi
Evaluasi Progres
Progres Reward
Reward

Catatan
Fitur ini berisi ringkasan penting pokok materi yang dipelajari di sekolah. Pilih
salah satu mata pelajaran di bawah ini untuk melihat pokok materi yang kamu
inginkan.
Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas 7 - Pokok Materi 1 - Besaran dan Pengukuran


( KTSP / K13 / K13 Revisi )

Besaran dan Pengukuran


1 Penyelidikan IPA

Penyelidikan IPA adalah kegiatan mencermati objek dengan menggunakan


metode ilmiah. Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam
dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola keteraturannya.
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara
lain.
a. Pengamatan
Kegiatan mengumpulkan data dan informasi dari objek yang diamati
dengan menggunakan panca indra dan alat ukur yang sesuai.
b. Membuat Inferensi
Membuat kesimpulan berdasarkan informasi dan data dari hasil

pengamatan. Kesimpulan ini digunakan untuk menemukan hubungan


antara aspek yang diamati.
c. Mengomunikasikan
Menjelaskan hasil penyelidikan secara lisan maupun tulisan. Hal yang
dijelaskan adalah data dan informasi yang didapatkan selama
penyelidikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

Urutan langkah-langkah penyelidikan Ilmiah


a. Mengidentifikasi masalah.
b. Merumuskan hipotesis.
c. Merancang suatu penyelidikan.
d. Menentukan variabel.
e. Mengumpulkan data.
f. Menganalisa data.
g. Membuat kesimpulan.
h. Membuat laporan.

2 Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan


Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan. Segala sesuatu yang
dapat diukur dan dinyatakan dengan angka kuantitatif disebut besaran.
Contoh: seorang siswa mengukur panjang pensil dengan menggunakan mistar. Jadi,
siswa tersebut sedang membandingkan panjang pensil dengan panjang mistar
yang digunakan sebagai satuan.
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai kuantitatif. Contoh:
suhu, panjang, dan luas.

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai kuantitatif dan arah. Contoh:
percepatan, kecepatan, dan gaya.

Satuan baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran


dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang. Contoh: satuan besaran
panjang adalah meter, besaran waktu satuannya detik, dan besaran massa
satuannya kilogram.

Satuan tidak baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan. Contoh: mengukur
panjang meja dengan jengkal. Ukuran satu jengkal setiap orang berbeda-beda.

3 Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan tanpa


diturunkan dari besaran lain.
Jenis-jenis besaran pokok disajikan dalam tabel berikut.
No.

Besaran Pokok

Lambang Satuan

Alat Ukur

1. Panjang

Mistar, jangka sorong, dan mikrometer


sekrup

2. Massa

kg

Neraca pasar, dan neraca tiga lengan

3. Waktu

Stopwatch, jam dinding, dan jam tangan

4. Arus listrik

Ampere meter dan AVO meter

5. Suhu

Termometer digital dan termometer air


raksa

6. Intensitas cahaya

cd

LUX meter dan pyranometer

7. Jumlah zat
N
mol
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.

Berikut beberapa contoh besaran turunan.


No.

Besaran Turunan

Lambang Satuan

Rumus

m2

2. Volume

panjang lebar tinggi

3. Massa jenis

kg/m3

massavolume

4. Kecepatan

m/s

jarak tempuhwaktu tempuh

5. Percepatan

m/s2

kecepatanwaktu

6. Gaya

massa percepatan

1. Luas

4 Pengukuran Besaran Pokok

panjang lebar

Pengukuran besaran pokok adalah kegiatan membandingkan besaran pokok


yang diukur dengan menggunakan alat ukur yang standar digunakan.
Contoh: mengukur panjang benda dengan meteran dan mengukur massa benda dengan
neraca tiga lengan.
Alat ukur panjang

Mistar

Mistar memiliki ketelitian 0,1 cm. Contoh


benda yang diukur dengan mistar adalah
panjang kertas dan panjang garis.

a.

Jangka sorong
b.

Skala utama
Skala nonius

Jangka sorong memiliki ketelitian 0,01 cm.


Contoh benda yang diukur dengan jangka
sorong adalah diameter luar baut dan
diameter dalam baut.

Contoh soal:
Tentukan panjang balok dari hasil pengukuran berikut.
Jawab:

Pada gambar, terlihat angka nol pada skala nonius


berada di antara 3,1 cm dan 3,2 cm, maka nilai
skala utama yang kita ambil adalah 3,1 cm. Pada
skala nonius angka 9 paling berhimpit dengan
garis pada skala utama, maka nilai skala
noniusnya adalah 9.
panjang balok= skala utama + skala nonius 0,01 cm
= 3,1 cm + (9 0,01 cm)
= 3,19 cm

c.

Mikrometer sekrup
Skala utama
skala putar

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01


mm. Contoh benda yang diukur dengan
mikrometer sekrup adalah diameter rambut
dan ketebalan kertas.

Contoh soal:
Tentukan panjang batang dari hasil pengukuran berikut.

Jawab:
Skala utama menunjukkan angka lebih besar dari 5,5 mm. Jadi, nilai skala utama
adalah 5,5 mm.
Pada skala putar menunjukkan angka 28.
Panjang batang= skala utama + skala putar 0,01 mm
= 5,5 mm + (28 0,01 mm)
= 5,78 mm
Alat Ukur Massa
Neraca tiga lengan
Neraca tiga lengan mempunyai ketelitian
0,1 g. Contoh benda yang diukur dengan
neraca tiga lengan adalah batu kecil dan
kelereng.

a.

Contoh soal:
Tentukan massa benda dari hasil pengukuran berikut.
Lengan belakang
Lengan tengah
Lengan depan

Jawab:
massa batu= lengan belakang + lengan tengah + lengan depan
= 5,4 gram + 70 gram + 300 gram
= 375,4 gram
Alat Ukur Waktu
a. Stopwatch digital
Stopwatch memiliki ketelitian 0,01 detik atau 1/100
detik. Contoh penggunaan untuk mengukur waktu
tempuh seorang pelari.

Arloji atau jam

b.

Jam umumnya memiliki ketelitian hingga 1 detik.


Pada kehidupan sehari-hari, jam digunakan sebagai
alat pengingat waktu.

5 Menaksir Luas Daun

Berikut merupakan contoh penaksiran luas daun.


Petak yang diberi angka 1 dihitung
Petak yang diberi angka 0 tidak dihitung
Pada kotak yang tertutupi daun lebih dari setengah, luas petak dihitung satu,
sedangkan yang kurang dari setengah, luas petak tidak dihitung. Karena
diketahui luas satu petak adalah 1 cm 2, maka taksiran luas daun tersebut:
Luas daun = Jumlah petak yang dihitung Luas satu petak
= 21 1
= 21 cm2

Erlangga Online @erlangga_online


2015 ErlanggaOnline.Com. All rights reserved. - Kebijakan Privasi

Das könnte Ihnen auch gefallen