Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1, (2015)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Boiler
C. Proses Pembakaran
C + O2 CO2 + Panas
D. MASALAH-MASALAH PADA BOILER
1. Pembentukan kerak
Terbentuk kerak pada dinding boiler terjadi akibat adanya
mineral-mineral pembentukan kerak, misalnya ion-ion
kesadahan seperti Ca2+ dan Mg2+ dan akibat pengaruh gas
penguapan.
2. Peristiwa korosi
Korosi dapat disebabkan oleh oksigen dan karbon dioksida
yang terdapat dalam uap yang terkondensasi. Korosi
merupakan peristiwa logam kembali kebentuk asalnya
dalam misalnya besi menjadi oksida besi, alumunium dan
lain-lain.
3. Pembentukan deposit
Deposit merupakan peristiwa penggumpalan zat dalam air
umpan boiler yang disebabkan oleh adanya zat padat
tersuspensi misalnya oksida besi, oksida tembaga dan lainlain. Peristiwa ini dapat juga disebabkan oleh kontaminasi
uap dari produk hasil proses produksi. Sumber deposit
didalam air seperti garam-garam yang terlarut dan zat-zat
yang tersuspensi didalam air umpan boiler.
4. Kontaminasi Uap (steam carryover)
Ketika air boiler mengandung garam terlarut dan zat
tersuspensi dengan konsentrasi yang tinggi, ada
kecendrungan baginya untuk membentuk busa secara
berlebihan sehingga dapat menyebabkan steam carryover
zat-zat padat dan cairan pengotor kedalam uap. Steam
carryover terjadi jika mineral-mineral dari boiler ikut
keluar bersama dengan uap ke alat-alat seperti superheater,
turbin, dan lain-lain.
E. Efisiensi Boiler
Efisiensi adalah suatu tingkatan kemampuan kerja
dari suatu alat. Sedangkan efisiensi pada boiler adalah
prestasi kerja atau tingkat unjuk kerja boiler atau ketel uap
yang didapatkan dari perbandingan antara energy yang
dipindahkan ke atau diserap oleh fluida kerja didalam ketel
dengan masukan energi kimia dari bahan bakar. Untuk
tingkat efisiensi pada boiler atau ketel uap tingkat
efisiensinya berkisar antara 70% hingga 90%.
1.
Metode Langsung
Efisiensi Boiler () =
Panas PembentukanUap
Panas Masuk
W shmainsteam h feedwater
W fHHV
Keterangan :
Ws
hmain steam
(kg/h)
(kkal/kg)
h feedwater
Wf
HHV
2.
= Entalpi Feedwater
(kkal/kg)
(kg/h)
(kkal/kg)
3
juga untuk mendapatkan data operasional Boiler unit 20.
3. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap parameter yang akan
digunakan untuk menghitung efisiensi boiler pada CCR
dan melihat proses pengambilan data secara langsung
serta validasi data pada rendal operasi PLTU Rembang.
Dari pengambilan data yang dilakukan didapatkan datadata yang kemudian diolah untuk mencari nilai Kapasitas
produksi uap, entalpi uap, entalpi feedwater, konsumsi
bahan bakar, nilai kalor pembakaran.
III. HASIL ANALISA DATA
Data Terukur Pada Boiler
Sebelum melakukan perhitungan dan analisa maka
diperlukan data-data yang diperlukan untuk melakukan
perhitungan. Seperti dijelaskan pada pembahasan
sebelumnya, terdapat parameter pada boiler yang telah
diketahui dan pengukuran parameter dengan alat ukur.
Adapun data-data yang di ambil dari Enjiniring, rendal
operasi, manual book dan CCR dapat diuraikan sebagai
berikut.
B. Klasifikasi Boiler PLTU Rembang Unit 20
Model
: DG1025/18.2-II13 Dongfang Boiler Co.Ltd
Kapasitas
: 1025 ton/jam
Tek. Uap superheater
: 17,4 Mpa
Temp. Uap superheater : 541 C
Bahan bakar penyalaan : HSD
Bahan bakar utama
: low rank dan medium rank coal
Jumlah Burner batu bara : 20 buah
Jumlah Burner minyak : 12 buah
Jumlah Titik Secondary Air: 20 buah
C. FLOWCHART PEMBAHASAN KASUS
Perhitungan efisiensi boiler secara umum dapat
digambarkan dengan flowchart berikut:
START
Studi Literatur
NO
Data
Cukup
Panas PembentukanUap
Panas Masuk
W shmainsteam h feedwater
W fHHV
Properties
Ws
920100
= 893
= 278
(kg/h)
hmain steam
(kkal/kg)
h feedwater
(kkal/kg)
Wf
=135810
(kg/h)
HHV
= 4995
Efisiensi Boiler () =
Efisiensi
(kkal/kg)
W shmainsteam h feedwater
W fHHV
Boiler
920.1t /h1000
()
kkal
278
( kghr )( 893 kkal
kg
kg )
kkal
kkal
135810
4995
hr
hr
100%
= 83 %
3.
Properties
Ws
:
= 916.95 t/h *1000
916950
= 893
(kg/h)
hmain steam
(kkal/kg)
h feedwater
= 275.63
(kkal/kg)
Wf
=174168
(kg/h)
HHV
= 4608
Efisiensi Boiler () =
Efisiensi
Ws
= Kapasitas Produksi Uap
(kg/h)
hmain steam = Entalpi Uap
(kkal/kg)
h feedwater = Entalpi Feedwater
(kkal/kg)
Wf
= Konsumsi Bahan Bakar
(kg/h)
= Nilai Kalor Pembakaran. (kkal/kg)
HHV
2.
(kkal/kg)
W shmainsteam h feedwater
W fHHV
Boiler
916.951000
()
kkal
275.63
( kghr )(893 kkal
kg
kg )
kkal
kkal
174168
4608
hr
hr
100%
= 70 %
Tabel 1. Nilai properti Boiler PLTU Rembang
No
1.
Ws
920100
Komisioning (2011)
Wf
HHV
135810
4995
(kg/h)
(kg/h)
(kkal/kg)
Efisiensi = 83%
Mei 2015
T flue gas
150 C
2.
Ws
Wf
916950
(kg/h)
T flue gas
174168
HHV
4608
(kg/h)
(kkal/kg)
190C
Efisiensi = 70%
4.
ANALISA
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kegiatan Kerja Praktik yang telah dilakukan pada
PLTU 1 Jawa Tengah Rembang dapat disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan Kerja Praktik sangat bermanfaat guna
meningkatkan kemampuan dan pengalaman mahasiswa
saat terjun dalam dunia kerja serta pengaplikasian ilmu
yang telah didapatkan di bangku kuliah, khususnya
sangat mendukung dalam dunia kerja industri
pembangkitan listrik.
2. Proses pembangkitan listrik khususnya pada PLTU 1
Jawa Tengah Rembang terdiri dari siklus pembawa
batubara, siklus uap dan air, serta siklus pembakaran
dan flue gas system.
3. Efisiensi boiler adalah prestasi kerja atau tingkat unjuk
kerja boiler atau ketel uap yang didapatkan dari
perbandingan antara energi yang dipindahkan ke atau
4.
5.
B. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan setelah melakukan
kegiatan kerja praktik pada PLTU 1 Jawa Tengah Rembang
adalah sebagai berikut:
[1]
[2]
[3]
Prasetyaningrum,
I.,
Pedoman
Penulisan
Penyusunan Laporan KP, PENS-ITS, 2010
[4]
[5]
[6]
Uap
Pradnya
1.
2.
3.
4.