Sie sind auf Seite 1von 30

EKONOMI

DIGITAL DALAM
KETENAGA KERJAAAN
EKONOMI
DIGITAL
danASPEK
KETENAGAKERJAAN
DI INDONESIA
Oleh: EDDY SATRIYA
ASISTEN DEPUTI TELEMATIKA DAN UTILITAS

DISAMPAIKAN DALAM FGD


DAMPAK TUMBUHNYA BISNIS BERBASIS DIGITAL PADA PASAR TENAGA KERJA

BADAN EKONOMI KREATIF


Jakarta, 24 OKTOBER 2016

Page 1

Source: McKInsey (2016)

Page 2

The World is
Changing..
so fast!

Source: Satriya (2016)

Page 3

Why dont we?


The fact: If you dont,
you gonna loose..or
you die..!!

Sumber; Bali.com
Source: Satriya (2016)

Page 4

Source: McKInsey (2016)

Page 5

ICT, Digital, dan Disruptive Technology

SIAPKAH PEMIMPIN.?
SIAPKAH REGULASI..?
SIAPKAH MASYARAKAT?

Page 6

KETIDAKSTABILAN
HARGA BAHAN
PANGAN

Page 7

PERTANYAAN?
SIAPKAH PEMIMPIN.?
SIAPKAH REGULASI..?
SIAPKAH MASYARAKAT.?

Page 8

Definisi
Ada ratusan definisi.
Oxford Digital Economy Collaboration Group:
Ekonomi
digital
memungkinkan
untuk
melakukan
perdagangan barang maupun jasa melalui media elektronik
(internet).
Ekonomi digital didasarkan pada tiga pilar yaitu: (1)
Infrastruktur pendukung; (2) e-bisnis (proses bisnis); dan
(3) e-commerce (transaksi secara online);
Oxford Living Dictionaries:
Ekonomi yang bergerak dengan menggunakan teknologi
digital yang didalamnya termasuk transaksi menggunakan
media elektronik melalui Internet.
BCS, The Chartered Institute for IT:
Ekonomi digital mengacu pada ekonomi yang didasarkan
pada teknologi digital.
Page 9

Ekonomi Digital
Karakteristik Ekonomi Digital

Menurut Don Tapscott dalam bukunya yg berjudul The Digital


Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence,
1995, 12 karakteristik dalam ekonomi digital, yaitu:
Knowledge (ilmu pengetahuan yang luas);
Digitazion (Transformasi informasi menjadi digital);
Virtualization (dapat dilakukan secara virtual);
Molecularization (mudah beradaptasi);
Internetworking (relasi dengan berbagai macam pihak);
Disintermediation (tidak ada perantaran konsumen dan produsen)
Convergence (kesesuaian antara ICT dan konten/produk);
Innovation (inovasi yang tak terbatas);
Prosumption (tidak ada jarak antara konsumen dan produsen);
Immediacy (berbagai hal baru yang tersaji);
Globlization (globalisasi, tak terpisah jarak dan waktu);
dan Discordance ( perubahan struktur sosial dan budaya).
Seiring perkembangan waktu dan teknologi, maka VARIASI
Ekonomi Digital juga berkembang dengan sangat pesat.
Page 10

Source: McKInsey (2016)

Page 11

BEBERAPA FAKTA TELEMATIKA INDONESIA

340 Jt Nomor
Seluler

Peringkat 8
pengguna
internet

Peringkat 4
pengguna
facebook

Peringkat 5
pengguna
twitter

8,6 Juta
broadband
homepass

95 % perangkat
TIK adalah
impor

Sumber: Kominfo, APJII

12

Page 12

The Key is

Y = f (K,L,i)
Page 13

Peran Pemerintah
Sudah dilakukan

: Penyediaan infrastruktur telematika dengan terbitnya Perpres


No 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia
(Indonesia Broadband Plan).

Sedang dilakukan

: - Penyusunan RPerpres Peta Jalan E-Dagang Nasional


(Roadmap E-Commerce);
- Penyusunan RPP Transaksi Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik (TPMSE);
- Pengerjaan proyek Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan
Timur.
- Berbagai kebijakan terkait di beberapa K/L

Akan dilakukan

: - Penyusunan Konsep lelang online


bahan
pangan
pokok;
- Turunan Kebijakan Masing
Masing
K/L
Terhadap 7 Komponen
Utama Peta Jalan e-Dagang.
- Dan lain-lain

Page 14

Peta Jalan E-Dagang Nasional


LATAR BELAKANG
VISI PEMERINTAH
Menempatkan
INDONESIA SEBAGAI
NEGARA DIGITAL
EKONOMI TERBESAR
di Asia Tenggara pada
Tahun 2020

126%

> 90 juta

penetrasi
seluler di
Indonesia
(Jan 2016)

pengguna
internet
Indonesia
(2015)

TARGET 2020

Tercipta 1000 digital startup dengan valuasi bisnis


sebesar USD 10 miliar
Pertumbuhan eCommerce mencapai
50%/tahun

Perlu adanya Peta Jalan pengembangan e-Commerce nasional

TUJUAN DAN MANFAAT

Mendorong perluasan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara efisien dan terkoneksi
secara global;
Mendorong kreasi, inovasi, dan invensi kegiatan ekonomi baru di kalangan generasi muda;
Memberikan kepastian dan kemudahan berusaha dalam pemanfaatan e-Commerce;
Memberikan pengutamaan dan perlindungan terhadap kepentingan nasional, UMKM dan
start-up;
Meningkatkan keahlian SDM pelaku e-Commerce;
Sebagai acuan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam
menetapkan atau menyesuaikan kebijakan sektoral serta rencana tindak lanjut
pelaksanaan e-Commerce.
Sumber: Tim Kecil Raperpres Peta Jalan e-Dagang Nasional

Page 15

5 Prinsip Dasar Implementasi e-Dagang


Seluruh warga Indonesia harus diberi kesempatan untuk mengakses dan
melakukan transaksi e-Commerce;
Seluruh warga Indonesia harus dilengkapi dengan keahlian dan kemampuan
untuk memanfaatkan keuntungan dari ekonomi berbasis pengetahuan;
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) harus diminimisasi selama proses transisi
menuju ekonomi internet dan tambahan lapangan pekerjaan bersih harus
positif setelah dikurangi oleh dampak penghancuran kreatif (creative
destruction);
Kerangka hukum yang jelas harus diterapkan untuk menjamin industri ECommerce yang aman dan terbuka, termasuk di dalamnya netralitas
teknologi, transparansi, dan konsistensi internasional;
Pemain nasional, terutama start-up dan UKM, harus dilindungi dengan
sebaik- baiknya. Bisnis lokal dan pertumbuhan industri nasional menjadi
prioritas utama.
Sumber: Tim Kecil Raperpres Peta Jalan e-Dagang Nasional, Kemkominfo

Page 16

Ilustrasi Dampak dari Implementasi


e-Dagang

Sumber: Tim Kecil Raperpres Peta Jalan e-Dagang Nasional, Kemkominfo

Page 17

Source: McKInsey (2016)

Page 18

7 Komponen Utama
Peta Jalan E-Dagang Nasional
Optimalisasi pendanaan untuk UMKM
digital dan start-up e-commerce

Monitoring dan evaluasi


pelaksanaan

Penguatan sistem
keamanan siber untuk
meningkatkan
keamanan transaksi
online

Peningkatan infrastruktur
komunikasi sebagai
fondasi
e-commerce

PENDANAAN
PEMBENTUKAN

MANAJEMEN
PELAKSANA

KEAMANAN
SIBER
(CYBER
SECURITY)

PERPAJAKAN

Penyederhanaan
kewajiban perpajakan

PETA JALAN
E-COMMERCE

PERLINDUNGAN
KONSUMEN

2016-2019

Perlindungan
konsumen dan
pelaku industri
dengan regulasi

PENDIDIKAN

INFRASTRUKTUR

KOMUNIKASI

DAN SDM

LOGISTIK

Edukasi masyarakat dan


pengambil kebijakan
mengenai e-commerce

Peningkatan efisiensi logistik e-commerce


dengan Sistem Logistik Nasional

Page 19
Sumber: Tim Kecil Raperpres Peta Jalan e-Dagang Nasional

Strategi Ekonomi Digital di Thailand

Page 20

Strategi Ekonomi Digital di Inggris

Page 21

SASARAN PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMERATAAN
INDIKATOR

2014
(Baseline)

2019

ARAH KEBIJAKAN:

Peningkatan daya saing tenaga kerja


Penyediaan lapangan kerja (20152019)
Persentase tenaga kerja formal

10 juta
(rata-rata 2 juta
per tahun)
40,5%

51,0%

Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan


Pekerja formal

29,5 juta

62,4 juta

Pekerja Informal

1,3 juta

3,5 juta

Meningkatkan kualitas dan keterampilan pekerja


Jumlah pelatihan
Jumlah sertifikasi

1.921.283*
576.887*

2.170.377**
863.819**

Jumlah tenaga kerja keahlian


menengah yang kompeten

30,0%

42,0%

Kinerja lembaga pelatihan milik


negara menjadi berbasis kompetensi

5,0%

25,0%

Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi


Pertumbuhan kontribusi UMKM dan
koperasi thd pembentukan PDB

6,0%

6,5% - 7,5%

Pertumbuhan produktvitas UMKM

3,7%

5,0% - 7,0%

--

1 juta unit

52,0%

55,0%

Pertambahan jumlah wirausaha baru


(pusat dan daerah)
Partisipasi anggota koperasi dalam
permodalan

1. Meningkatkan kualitas SDM;


2. Meningkatkan akses pembiayaan dan
perluasan skema pembiayaan;
3. Meningkatkan nilai tambah produk dan
jangkauan pemasaran;
4. Mempercepat penguatan kelembagaan
usaha;

5. Mendorong terwujudnya kemudahan,


kepastian, dan perlindungan usaha;
6. Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan
menciptakan hubungan industrial yang
harmonis;
7. Meningkatkan akses terhadap layanan
pendidikan dan pelatihan keterampilan.
* 2011-2014

** 2015-2019

Sumber: Bappenas

Page 22

Source: McKInsey (2016)

Page 23

Source: McKInsey (2016)

Page 24

PRESIDEN JOKOWI di Brebes 11 April 2016


SAAT NYA KERJA GOTONG ROYONG!

Sebuah terobosan untuk ekonomi rakyat dalam meningkatkan


kesejahteraan petani, nelayan, dan UMKM serta menyerap lebih
banyak tenaga kerja.
Page 25

Sinergi Aksi
untuk Ekonomi Rakyat
Aset
(Tanah)
Sertifikat
Tanah
(Kemen
ATR/
BPN,
Kemen
BUMN,
Bank
BUMN)

Akses
Keuangan
Inklusi Keuangan:

Akses Keuangan
(Laku Pandai)

Akses Kredit
(KUR)
(Kemenko
Ekonomi OJK, BI,
KemenUKMK
Perbankan)

Produksi

Sarana/
Prasarana

Bibit

Pupuk

Penyuluh
(Kementan,
KemenPUPR
)

Pemasaran
E-Commerce

Aplikasi info
pasar

Market Place
(5kilo.id,
sikumis.com,
dsb)

Sarana/
Prasarana IT
(KemenKominfo,
Kemendag,
Kemen UKMK)

Distribusi

Konsumen

Logistik
(gudang,
pasar, kurir)

Individu
Pedagang
Pasar

Transportasi
Desa
(Kemendag,
KemenBUMN
Bulog, PT
Pos,
Kemenhub,
KemenPUPR
KemenDesa)

Pedagang
grosir

Hotel

Supermarket

Page 26

Sistem Logistik Desa ke Kota


(SisLogDes)

8. Penyediaan
Sarana
Perdagangan
(Pasar &
Gudang)

7. Sarana dan
Prasarana
Transportasi
Pedesaan

1.
Penyusunan
Aplikasi untuk
Usaha Desa
2. Penguatan
ICT Pedesaan

SisLogDes

6. Penyediaan
Jasa Kurir
Lokal
Nasional di
Pedesaan

5. Penyediaan
Akses
Permodalan
(KUR)

3. Penyediaan
Jasa
Keuangan di
Desa
(Financial
Inclusion)

4.
Pembentukan
Usaha Bisnis
Agregator

Page 27

KATA KUNCI !
Ekonomi
Teknologi Digital (ICT)
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia
Regulasi
Page 28

Eddy Satriya
1989 :Graduated from Bandung Institute of Technology (Telecommunication
Engineering)
1997 :Graduated from University of Connecticut (MA in Economics)
1989-90: Program Management Consultancy (PMC-IV) for
Telecommunication Development
1990-2005: Working in Bappenas (The National Development Planning
Agency).
1995 : Secretary to Board of Commissioners of PT.Telkomsel
1997- present: Visiting Lecturer in University of Indonesia, University of Pelita
Harapan, and ITB

2002-present : Actively writes various article and column in national papers


and magazines.
2005 (Dec)-present: Working in Coordinating Ministry for Economics
Affairs
2011 - 2016: Head of International Cooperation Division, Secretariat of
KP3EI

Recent publications are


available on:

29
eddysatriya.wordpress.com
kolom.pacific.net.id
Page 29

Page 30

Das könnte Ihnen auch gefallen