Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ISSN: 2339-1901
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
ABSTRAK. Pupuk mempunyai peranan yang sangat penting di bidang pertanian dalam
meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Krisis lingkungan yang
sedang terjadi akhir-akhir ini menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
penyelamatan lingkungan. Petani organik berusaha mandiri dengan memanfaatkan
bahan-bahan yang tersedia di alam untuk membuat pupuk dan pestisida organic, salah
satunya dengan memanfaatkan Mikroorganisme Lokal (MOL) yang diyakini mampu
memelihara kesuburan dan meningkatkan produktikvitas tanah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kualitas pupuk organik cair MOL pepaya, MOL kubis, dan MOL urin
sapi.
Pembuatan pupuk organik cair MOL dengan cara fermentasi selama 15 hari. Uji kualitas
MOL meliputi kandungan hara makro, mikro, pH, bahan organik, C-organik, dan C/N
rasio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam larutan mikroorganisme lokal (MOL)
pepaya, MOL kubis dan MOL urin sapi terdapat kandungan hara makro N, P, K, Ca, dan
Mg maupun hara mikro yang memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah sehingga
dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Kata kunci : Mikroorganisme lokal (MOL), pupuk organik cair
PENDAHULUAN
penting
lingkungan,
di
meningkatkan
bidang
pertanian
struktur
tanah
petani
pupuk
tanah
seperti
dan
pada
kesuburan
dalam
anorganik
yang
bersubsidi
pemerintah
tersendiri
menerapkan
harganya
menimbulkan
dari
permasalahan
semakin
mahal
dan
sulit
54
pertanian
organik
yang
EL-VIVO
Vol.3, No.1, hal 54 60, April 2015
ISSN: 2339-1901
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
nutrisi
berpotensi
baiki
agen
status
kesuburan
dan
struktur
bagi
tanaman.
sebagai
pengendali
perombak
hama
dan
bahan
penyakit
tanaman
pestisida organik.
SRI
digunakan
baik
MOL
sehingga
Larutan
(System
of
macam-macam
Rice
dengan
memanfaatkan
setempat,
memanfaatkan
mikroorganisme
lokal
sehingga
penelitian
kesuburan
meningkatkan
tanaman
padi
pertanian
palawija
tetapi
lainnya
dan
Purwasasmita
merupakan
tanaman
seperti
sayuran,
Menurut
gunaannya.
(2009),
larutan
hasil
MOL
fermentasi
Metode Penelitian
Penelitian
JanuariSeptember
2014.
kandungan
hara
Laboratorium
Tanah
yang
disukai
oleh
kualitas
juga
buah-buahan.
larutan
mengetahui
unsur
untuk
kandungan
mikroorganisme
dilaksanakan
unsur
Kimia
Fakultas
pada
bulan
Analisis
MOL
di
dan
Kesuburan
Pertanian
Universitas
mikroorganisme
dalam
mempercepat
hancuran
bahan-bahan
(dekomposer)
atau
sebagai
yang
peng-
organik
tambahan
EL-VIVO
Vol.3, No.1, hal 54 60, April 2015
ISSN: 2339-1901
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
bahan-bahan
sapi.
kimia
untuk
analisis
kandungan hara MOL. Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat untuk pembuat-
an
Pengambilan
MOL:
wadah
fermentasi/
stoples
sampel
analisis
dan
analisis
kandungan
Prosedur Penelitian
hara
untuk
MOL
fermentasi
dengan
mengaduk
Pembuatan MOL
Bahan baku pembuatan MOL pepaya dan
kubis
diperoleh
Kabupaten
dari
Boyolali,
pasar
Simo
masing-masing
organik
dengan
metode
Walkey
and
perah
asal
Boyolali
yang
diperoleh
dan
Air
liter
yang merupakan
fermentasi 15 hari.
cucian
beras
sebanyak
limbah
pabrik
gula
pH
larutan
MOL
dengan
pepaya,
air
dengan
molase
cucian
beras
dicampur
dalam
rata,
sisa
kemudian
dimasukkan
pepaya
yang
sudah
tanaman,
kotoran
hewan
dan
sampai
stoples
dan
ditutup
tercampur
dengan
merata,
penutupnya
56
EL-VIVO
Vol.3, No.1, hal 54 60, April 2015
ISSN: 2339-1901
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
untuk
MOL pepaya
pertumbuhannya
Sifat
Kimia
udara
ditambah
dengan
air
klorofil
dengan
bantuan
sinar
matahari.
Ciri
fisik
menurut
pupuk
Hadisuwito
cair
yang
(2012)
baik
adalah
MOL kubis
Standar
mutu
pupuk
organik
cair*)
<50.000
Hari ke-0
Hari ke15
Hari ke0
Hari
ke-15
Hari
ke-0
Hari
ke-15
N (%)
P (ppm)
0,10
117,56
0,45
274,67
0,11
245,03
0,18
278,63
K (ppm)
162,45
199,16
147,17
155,92
Ca (ppm)
57,61
159,63
153,46
180,45
Mg
(ppm)
Fe (ppm)
Zn (ppm)
Mn
(ppm)
pH
Corganik
(%)
C/N
rasio
BO (%)
546,12
1457,16
1387,36
2,21
0,69
1,94
6,50
0,64
2,80
5,41
0,92
3,02
1201,3
6
5,41
0,92
3,02
0,15
205,
11
450,
84
120,
87
1213
,4
1,34
0,25
1,60
0,16
245,6
3
417,7
6
134,1
5
2460,
88
6,66
0,51
0,52
5,32
16,35
3,68
13,61
4,52
19,38
4,52
19,38
5,35
9,76
4,65
6,20
4-8
4,5
163,5
30,24
176,18
107,67
23,46
33,41
27,19
65,0
7
16,8
3
38,75
28,18
10,8
6
<50.000
400
2.500
2.500
Keterangan :
*)
Standar mutu pupuk organik cair berdasarkan
hasil
pembahasan
para
pakar
lingkup
Puslitbangtanak, Direktorat Pupuk dan Pestisida,
IPB jurusan tanah, Depperindag, serta Asosiasi
Pengusaha Pupuk dan Pengguna pada tahun
2006 (Suriadikarta dan Setyorini, 2013)
secara
hari,
dan
mengalami
fermentasi
selama
dibandingkan
antara
15
sebelum
peningkatan
dibandingkan
(2010),
hari
ke-0
setelah
(sebelum
difermentasi
fermentasi
merupakan
proses
fermentasi)
dan
selama
hari
15
terhadap
bentuk
fisik
maupun
senyawa-senyawa
hasil
analisis
larutan
MOL
EL-VIVO
Vol.3, No.1, hal 54 60, April 2015
(0,45%)
dibanding
Sedangkan
MOL
MOL
ISSN: 2339-1901
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
yang
kubis
lain.
memiliki
dekomposisi
oleh
mikroorganisme.
urin
sapi
terendah
dibanding
MOL
Secara
kubis
kandungan
Aktivitas
mikrobia
maupun
baik
urin
hara
MOL
sapi
dan
pepaya,
dari
pH
segi
sudah
men-
menurut
pembahasan
Pestisida,
Ion
mempengaruhi
bawah
sedangkan
dekomposisi
bahan
dalam
umum
organik
H+
ini
akan
para
IPB
syarat
pakar
lingkup
jurusan
minimal
batas
tanah,
yang
minimalnya
telah
4,00.
fermentasi
penurunan.
15
hari
Penurunan
mengalami
kandungan
Kesimpulan
dekomposisi
Dari
bahan
organik.
Hal
ini
hasil
penelitian
ini
dapat
organik
dan
didekomposisi
bahan
oleh
organik
telah
mikroorganisme
kubis
dan
MOL
urin
sapi
terdapat
disebabkan
standar
oleh
pelepasan
58
yang
ditetapkan
pemerintah
EL-VIVO
Vol.3, No.1, hal 54 60, April 2015
ISSN: 2339-1901
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
organik cair.
Saran
Disarankan untuk pengujian lebih lanjut
kualitas MOL pepaya, MOL kubis, dan
MOL urin sapi terhadap pertumbuhan
tanaman
serta
identifikasi
EL-VIVO
Vol.3, No.1, hal 54 60, April 2015
ISSN: 2339-1901
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
60