Sie sind auf Seite 1von 13

LEMBAR

PENGESAHAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagaimana penataan kota di Kota Malang?
Bagaimana Penataan Kota di RW 3 Kelurahan Sukun?
Bagaimana Karakter RW 3 Kelurahan Sukun?
Ide untuk Kampung Tematik gambaran rencana kampung
terapi
Arah pembangunan kota Malang saat ini adalah pengembangan
potensi
daerah
yang
berwawasan
lingkungan
yang
berkesinambungan, adil dan ekonomis yang bertujuan menjadikan
kota Malang sebagai destinasi wisata, hal ini sesuai dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2013 2018,
dimana peran serta masyarakat menjadi sangat penting karena
dilibatkan dalam perencanaan pembangunan wilayahnya. Tapi ada
beberapa kebijakan pemerintah kota Malang yang kurang tepat
seperti dibukanya kran perijinan usaha di kawasan yang sebenarnya
diperuntukan sebagai kawasan hunian sehingga alih fungsi tersebut
dapat mengganggu keindahan dan kenyamanan wilayah tersebut.
Penataan wilayah yang berbasis masyarakat sudah dilaksanakan di
RW 03 kelurahan Sukun kecamatan Sukun dimana dalam setiap
tahapan program pembangunan selalu melibatkan masyarakat
sehingga apa yang menjadi kebutuhan dan permasalahan warga
senantiasa dapat teratasi. Rasa kebersamaan dan gotong royong
yang tinggi merupakan modal utama dalam pembangunan di RW 03
dalam upaya menjadikan kawasan RW 03 menjadi wilayah yang
hijau, bersih, sehat dan asri dan hasilnya adalah sampai saat ini
kondisi wilayah RW 03 masih sama seperti tahun 2012 saat menjadi
juara I Lomba Clean And Green City antar RW se kota Malang.
Penduduk RW 03 kebanyakan adalah warga asli Sukun dimana kakek
nenek mereka turun temurun mendiami wilayah ini sejak tahun 1949
sehingga rasa kebersamaan dan rasa kepedulian antar warga
tertanam kuat dalam menjaga, merawat dan memajukan
kampungnya supaya menjadi wilayah yang hijau, bersih, sehat dan
asri. Dengan profesi yang beragam mulai dari buruh pabrik, tukang
bangunan, dosen, pegawai negeri dan lain lain, warga RW 03
senantiasa berpartisipasi aktif dan bersatu padu mendukung program

pembangunan fisik dan non fisik, tak ada kasta atau pembatas
diatara warga sehingga semua warga mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dalam pembangunan wilayah RW 03.
Ide ide warga yang inovatif dan berwawasan lingkungan senantiasa
menjadi acuan program pembangunan RW 03 yang selaras dengan
program pembangunan pemerintah kota Malang, dari situlah
akhirnya muncul ide yang inovati dan kreatif berupa pemasangan
batu terapi ditengah jalan kampung sepanjang jalan di wilayah RW
03, ide tersebut tidak langsung di eksekusi karena timbul pro kontra
dimasyarakat sehingga perlu pembahasan khusus tentang untung
dan ruginya. Ada beberapa hal yang sangat memberatkan warga
seperti letak batu terapi tersebut ditengah jalan kampung yang mana
awalnya adalah batu kali yang berfungsi sebagai resapan, warga
khawatir apabila diganti dengan batu terapi maka saat hujan dapat
menyebabkan banjir, setelah melalui perdebatan yang panjang
akhirnya didapat satu solusi sebagai pengganti resapan harus dibuat
lubang biopori yang tersebar disetiap jalan kampung.
Melalui sosialisasi dan diskusi resmi maupun tak resmi akhirnya
warga mengerti dan menyadari nilai tambah dari pemasangan batu
terapi sehingga warga menyetujui pemasangan batu terapi didepan
rumah masing masing dengan cara swadaya dan swadana yang di
koordinir oleh kader lingkungan beserta sie pembangunan RW 03 dan
hasilnya hampir 90% jalan kampung RW 03 sudah dipasangi batu
terapi sehingga RW 03 dijuluki dengan nama Kampung Terapi.
Mulai saat itu hampir setiap minggu RW 03 menerima kunjungan dari
berbagai daerah di Indonesia untuk study banding tentang
lingkungan, nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong warga dalam
menata dan membangun wilayahnya. Setelah melalui beberapa
evaluasi kami mempunyai gagasan untuk mengembangkan Kampung
Terapi menjadi kampung wisata lingkungan yang dapat mengedukasi
setiap pengunjung tentang pemanfaatan lahan sempit untuk
bercocok tanam, pengolahan sampah rumah tangga, pemanfaatan
toga, pemberdayaan warga dan lainnya dengan harapan semakin
banyak tamu yang datang maka semakin terbuka peluang bagi warga
untuk berjualan kerajinan, bunga dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Apa tujuan dari perencanaan kampung terapi?
Siapa saja yang menjadi sasaran perencanaan kampung terapi?

Tujuan perancangan Kampung Terapi adalah sebagai berikut :


-

Menjadikan Kampung Terapi sebagai kampung wisata


lingkungan ;
Sebagai sarana pembelajaran lingkungan ;
Sebagai tempat pemberdayaan warga di bidang ekonomi dan
sosial ;
Sebagai tempat kebugaran fisik yang sehat dan murah :
Sebagai tempat pengembangan tanaman obat keluarga (Toga) ;

Adapun sasaran dari perencanaan Kampung Terapi ini adalah seluruh


warga RW 03 Sukun yang akan berperan aktif mewujudkan Kampung
Terapi sebagai kampung wisata lingkungan.
1.3 Lingkup Perancangan
Membahas tentang wilayah yang akan di rencanakan dimana,
bisa menggunakan lingkup administrasi (Batas RW 3)
Perancangan kampung terapi ini hanya sebatas lingkup wilayah RW
03 dengan fokus perencanaan adalah sebagai berikut :
-

revitalisasi lahan lahan kosong yang berada disebelah barat ;


optimalisasi fungsi lapangan serba guna ;
optimalisasi fungsi taman bermain TK ;
optimalisasi fungsi taman toga ;
optimalisasi wilayah ramah anak RT 07 ;
pembuatan gapura pintu masuk di utara dan selatan.
memperindah taman dan penataan tanaman di RT 01 sampai RT
08 ;
optimalisasi wilayah taman baca dan rumah sehat RT 05 ;
optimalisasi wilayah pijat herbal RT 04 ;
optimalisasi wilayah salon toga RT 03 ;

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Orientasi Kawasan

Menjelaskan lokasi RW 3 terhadap Kota Malang


Menjelaskan Batas RW 3
Menjelaskan administasi RW 3 (terbagi menjadi berapa RT)

Wilayah RW 03 terletak di selatan kota Malang yang berjarak sekitar


2 (dua) kilometer dari pusat kota Malang, yang dapat ditempuh
selama 10 (sepuluh) menit dengan mengunakan angkutan kota atau
motor.
Secara administratif RW 03 berada di dalam wilayah kelurahan
Sukun kecamatan Sukun kota Malang dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
-

Sebelah
Sebelah
Sebelah
Sebelah

utara berbatasan dengan RW 07 Sukun ;


timur berbatasan dengan jalan raya S. Supriadi ;
selatan berbatasan dengan RW 06 Sukun ;
barat berbatasan dengan makam nasrani.

Dengan luas wilayah sekitar 25.814 m, RW 03 terdiri dari 8 Rukun


Tetangga dan dihuni oleh sekitar 1324 jiwa (341 KK).
2.2 Gambaran Fisik/Rona Alam
Menjelaskan gambaran fisik RW 3, misal terdapat sungai,
kelerengan, keberadaan sumber mata air
Wilayah RW 03 merupakan kampung padat penduduk dengan
wilayah yang relatif datar dengan sungai kecil yang membelah
kampung dari barat ke timur melewati wilayah RT 03, 05 dan RT 08
dengan lebar 1m dan panjang 150 m, sungai ini berfungsi sebagai
saluran pembuangan air limbah rumah tangga dan air hujan.
Awalnya kedalaman sungai bisa mencapai 1m tetapi saat ini sudah
dipenuhi endapan lumpur hingga kedalamannya sekarang hanya
0,5m.
Kondisi saluran pembuangan/ got/ selokan warga relatif lancar
walaupun lebarnya hanya 20cm karena sudah dihitung
kemiringannya saat pembangunannya.
Kondisi jalan kampung relatif baik karena sudah 100% di cor, jalan
utama rata rata mempunyai lebar 1,9m dan untuk jalan
penghubung mempunyai lebar rata rata 1m.

2.3 Gambaran Penduduk


menjelaskan gambaran penduduk seperti
perkembangan penduduk, bisa menggunakan jumlah penduduk
tren perkembangan penduduk
komposisi penduduk (jenis kelamin)
karakter sosial budaya
Penduduk RW 03 senantiasa bertambah dari waktu ke waktu
sementara luas wilayah hunian tidak bisa bertambah lagi karena
sudah tidak ada lagi tanah kosong yang bisa dibangun rumah, hal
ini menjadi salah satu permasalahan yang serius karena bisa
menimbulkan masalah kekumuhan. Perkembang penduduk RW 03
bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
TABEL PERKEMBANGAN PENDUDUK RW 03 SUKUN
N
O

TAHUN

PENDUD
UK
LAKILAKI

PENDUD
UK
PEREMPU
AN

JUMLA
H

JUMLA
H
KK

2011

579

546

1125

341

2014

651

673

1324

351

Komposisi penduduk RW 03 terdiri dari berbagai suku, agama, latar


pendidikan dan pekerjaan yang berbeda tapi bisa hidup rukun
berdampingan karena warga saling menghormati dan saling
menghargai satu sama lainnya. Ada beberapa media yang bisa
dijadikan sebagai perekat rasa persatuan, kebersamaan dan gotong
royong warga diantaranya adalah adanya grup kesenian, adanya
kegiatan perayaan 1 syuro, perayaan agustusan yang setiap tahun
diadakan dengan melibatkan segenap warga tanpa terkecuali dan
melibatkan semua lembaga tingkat RW mulai dari Dasa Wisma, PKK,
Kader Lingkungan dan Karang Taruna.
Disamping itu ada juga kegiatan yang melibatkan seluruh warga
dalam bidang lingkungan seperti kerja bakti penanaman pohon,
pemasangan batu terapi, pengerukan sungai dan lain sebagainya.
2.4 Sejarah Perkembangan Kampung

menjelaskan sejarah kampung dari awal sampai saat ini bisa


disertakan foto

Menurut cerita dari beberapa sesepuh kampung bahwa wilayah RW


03 dahulu kala adalah wilayah yang dipenuhi semak belukar dan
pertama kali dihuni mulai tahun 1949, pada waktu itu jika ada
bangunan yang berdiri maka oleh pegawai kotapradja (sekarang
Satpol PP) bangunan tersebut dirobohkan, sampai akhirnya ada
semacam ijin yang tidak tertulis bahwa wilayah ini boleh dihuni
khusus untuk anggota TNI dan pegawai rumah sakit Soepraoen
yang pada waktu itu banyak pegawainya yang berasal dari luar
kota. Akhirnya lambat laun jumlah hunian semakin bertambah
hingga terbentuk suatu perkampungan yang dinamakan Kampung
Baru yang secara administratif ikut wilayah kelurahan Kasin
kecamatan Klojen. Setelah terbentuk susunan kepengurusan RK
(Rukun Kampung, sekarang RW) maka pembangunan wilayah
Kampung Baru diatur sedemikian hingga letak rumah satu dengan
lainnya sejajar ruas jalan sehingga terkesan tertib dan rapi,
peraturan kampung pun dibuat walaupun secara lisan dan warga
pun mematuhinya seperti dilarang naik kendaraan dalam kampung,
tamu wajib lapor, bangunan teras rumah tidak boleh menjorok
melebihi as jalan dan lain sebagainya yang intinya adalah bertujuan
untuk menciptakan kerukunan, ketentraman dan kenyamanan
warga.
Pada masa itu sudah banyak prestasi yang telah diraih oleh RW 03
baik tingkat kelurahan, kecamatan maupun tingkat kota Malang,
seiring dengan itu pembangunan pun juga berjalan dengan pesat
seperti pengecoran jalan kampung, pembangunan selokan,
pembangunan balai RW dan lain sebagainya.
Prestasi dan pembangunan kampung merupakan tradisi yang
sampai sekarang masih dipertahankan oleh pengurus RW dengan
dukungan segenap warga.
2.5 Gambaran Objek/ Ide Rencana

gambaran umum bagaimana rencana kampung, dimana lokasi


rencana (gambaran perencanaan seluruh kampung, tidak detail)
Perancangan Kampung Terapi ini intinya adalah revitalisasi lahan
milik kampung yang berada di sebelah barat yang kondisinya
kurang terawat untuk mendukung kondisi penghijauan yang sudah
lebih dulu dilaksanakan oleh warga, sedangkan untuk taman taman
yang tersebar di beberapa RT diperlukan akan ditata dan dipercantik
dengan sentuhan pencahayaan sehingga keindahan taman tidak
hanya bisa dinikmati pada siang hari saja bahkan malam hari taman
tersebut menjadi lebih indah.

Secara keseluruhan perancangan Kampung Terapi dapat dilihat


pada tabel berikut :

NO

JENIS PEKERJAAN

Pembuatan Gapura

Pembuatan Kolam Terapi


Ikan

Perancangan Taman
Vertikal,

Penataan dan
Penyeragaman pot bunga

Taman Edukasi Lingkungan

Showroom Kerajinan

Optimalisasi wilayah

LOKASI

KETERANGA
N

Sebelah
utara
dekat joglo gang
2A
Sebelah selatan
dekat taman RT
01
Taman Toga
Taman RT 05
sebelah barat
Taman Bermain
TK Marga Bakti
Taman RT 01, 02,
04,
05
dan
Ramah Anak
RT 01 sampai RT
08
Taman Bermain
TK Marga Bakti
Taman Toga
Sekitar
Salon
Toga
Sekitar
Taman
Baca dan Rumah
Sehat
Sekitar
Pijat
Herbal

BAB III
ANALISIS
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6

Prospek Pengembangan Kegiatan


Potensi Masalah
Analisis Fisik Lingkungan
Analisis Proyeksi
Analisis Penggunaan Ruang dan Pengembangan Ruang
Analisis Kelembagaan

3.7 Analisis Readiness Criteria

BAB IV
KONSEP DAN
RENCANA
4.1 Konsep Umum Rancangan
nama kampung tematik
potensi yang dikembangkan
visi misi
4.2 Strategi Pengembangan
strategi yang akan digunakan
branding?
Jangka waktu perancangan
4.3 Rencana Detail Pengembangan
Program/ kegiatan baik fisk/non
Bagaimana dilakukan
Siapa yang berperan
Bagaimana pendanaan
Disertai gambar

BAB V
PENUTUP

Das könnte Ihnen auch gefallen