Sie sind auf Seite 1von 5

Analisis proksimat batubara bertujuan untuk menentukan kadar

Moisture
(air dalam batubara) kadar moisture ini mengcakup pula nilai
free moisture
serta total
moisture
,
ash
(debu),
volatile matters
(zat terbang), dan
fixed carbon
(karbon tertambat). Moisture ialah kandungan air yang terdapat dalam batubara sedangkan abu
(ash) merupakan kandungan
residu non-combustible
yang umumnya terdiri dari senyawa-senyawa silika oksida (SiO2), kalsium oksida (CaO),
karbonat, dan mineral-mineral lainnya,Volatile matters adalah kandungan batubara yang
terbebaskan pada temperatur tinggi tanpa keberadaan oksigen (misalnya CxHy, H2, SOx, dan

3
sebagainya). Fixed carbon ialah kadar karbon tetap yang terdapat dalam batubara setelah volatile
matters dipisahkan dari batubara. Kadar
fixed carbon
ini berbeda dengan kadar karbon (C) hasil analisis ultimat karena sebagian karbon berikatan
membentuk senyawa hidrokarbon

volatile
.

Proximate : Moisture, Ash, Volatile Matter, dan Fixed

Carbon.

Total MoistureTotal Sulfur

Calori Value
Analisa proximate ini berguna untuk menentukan rank batubara, rasio pembakaran (
fuel ratio
) dan dapat digunakan untuk mengkonversi basis analisa untuk parameter uji. Masing- masing
parameter dalam proximate memiliki prosedur tersendiri dalam pengujiannya. Moisture in the
analysis sampel mengacu pada Standar ASTM D3173
Standard Test Method for Moisture in the analysis sampel for coal and coke
. Atau dalam standar ISO 11722 mengenai
Solid mineral fuels Hard coal, Determination of moisture in the general analysis test sample by
drying in nitrogen.Dalam menghitung kandungan air bawaan secara garis besar adalah dengan
membakar sample batubara + 1 gram yang telah digerus kira-kira sebesar 200 mesh. Masukkan

sample tersebut dalam oven dengan suhu 105-110 C selama 1,5 jam. Dengan asumsi bahwa air
akan menguap semua setelah dipanaskan dalam suhu 105-110. Kemudian dengan rumus seperti
dibawah ini akan diketahui persentase berat air bawaan pada batubara tersebut.

Keterangan :
IM : Inherent Moisture (Air Bawaan)
m1 : berat wadah
m2 : berat wadah + sample
m3 : berat wadah + sample (setelah dari oven)

Komponen analisis proksimat lainnya adalah menghitung kandungan abu. Secara garis besar
sama dengan menghitung kandungan air bawaan, tetapi suhu yang digunakan adalah lebih tinggi.
Panggang sample dengan suhu 500C selama 30 menit, lalu naikkan suhu menjadi
750C kemudian diamkan hingga 1,5 jam. Setelah selesai, dengan menggunakan rumus di bawah
ini akan didapat persentase kandungan abu pada sample batubara tersebut.

Keterangan :
Ash : Ash Content (Kadar Abu)
m1 : berat wadah
m2 : berat wadah + sample
m3 : berat wadah + sample (setelah dari oven)
m4 : berat wadah bersih (setelah dari oven)

Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan kandungan zat terbang pada batubara. Pada
pengujian ini masih menggunakan 1 gram sample batubara, namun pembakaran dilakukan
dengan suhu 900C selama 7 menit dan tanpa kontak udara (ventilasi oven/furnace ditutup).
Setelah selesai, gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung persentase zat terbang batubara
tersebut.

Keterangan :
VM : Volatile Matters (Zat terbang)
m1 : berat wadah
m2 : berat wadah + sample
m3 : berat wadah + sample (setelah dari oven)

Setelah kandungan air bawaan, kandungan abu, dan zat terbang telah berhasil didapat, maka
perhitungan terakhir dalam analisis proksimat adalah menghitung karbon tertambat (fixed
carbon). Rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan :
FC : Fixed Carbon, %
IM : Inherent Moisture, %
AC : Ash Content, %
VM : Volatile Matters, %

Fixed Carbon tidak dapat dihitung dengan pengujian secara langsung di laboratorium, melainkan
dengan pengurangan kandungan pengotornya, yaitu kadar air, kadar abu, dan zat terbang.

Berikut beberapa istilah dalam perhitungan energy :


1. BCURA (British Coal Utilisation Research Association) Yaitu rumus untuk menghitung bahan
mineral dalam batubara (MM/Mineral Matter (%) = 1,1A (Ash) + 0,053S (Sulphur) + 0,74 CO2 0,36.

2. BOE (Barrel of Oil Equivalen) Yaitu konversi barrel minyak terhadap batubara. 1 BOE
setara dengan 0,2004 Ton Batubara.
3. BTU (British Thermal Unit) Yaitu jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 pound air
sebanyak 1F, untuk berat jenis maksimum (=1) pada suhu 39,1F. 1 BTU ekuivalen dengan 1054,35 Joule
atau 0,25199 Kcal.

Referensi :
1. Arif, Irwandy, 2014, Batubara Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2. Buku Petunjuk Praktikum Analisis Kualitas Batubara, UPN Veteran Yogyakarta, 2009,
Yogyakarta.
3. Sukandarrumidi, 2004, Batubara dan Gambut, Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
4. Sukandarrumidi, 2006, Batubara dan Pemanfaatannya, Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
r

Das könnte Ihnen auch gefallen