Sie sind auf Seite 1von 22

BAB III

KEGIATAN BELAJAR 2
STRATEGI PEMBELAJARAN ASPEK ALJABAR
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

A. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan strategi pembelajaran aspek Aljabar dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah

B. Materi Pokok:
1. Pengertian
2. Ciri-ciri pembelajaran berdasarkan masalah
3. Tujuan Berdasarkan Masalah
4. Strategi dan model pembelajaran berdasarkan masalah
5.

Strategi pembelajaran matematika aspek Aljabar dengan model


pembelajaran berdasarkan masalah

C. Uraian Materi
1. Pengertian
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pembelajaran, maka Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan salah satu model
pembelajaran

yang

dapat

digunakan

untuk

memperbaiki

sistem

pembelajaran. Kita menyadari selama dalam proses pembelajaran banyak


kita jumpai, kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah kurang
diperhatikan oleh guru, sehingga banyak siswa yang tidak dapat
menyelesaikan
pembelajaran

masalah

dengan

matematika.

baik,

Pendapat

termasuk
Ahli

masalah

pendidikan

dalam

matematika

menyatakan bahwa masalah merupakan pertanyaan yang harus dijawab atau


direspon dan tidak semua pertanyaan akan menjadi masalah. Pertanyaan
akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu
tantangan yang tidak dapat dipecahkan dengan suatu prosedur rutin. Untuk
dapat memecahkan masalah dalam proses pembelajaran

33

perlu adanya

strategi yang dikemas dalam Model Pembelajaran Berdasarkan


Masalah.
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah suatu model
pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan ketrampilan
pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (K.L.
Pepkin, 2004). Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan
dapat menimbulkan minat sekaligus kreativitas dan motivasi siswa dalam
mempelajari matematika, sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang
maksimal baik dari proses maupun hasil belajarnya.
Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model yang
sangat penting untuk dikembangkan, karena melihat kenyataanya siswa
dalam proses pembelajaran kurang ulet dalam menghadapi soal-soal yang
sederhana sampai pada soal-soal yang komplek, sehingga dengan model ini
diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan dari permasalahan
yang dihadapi.
Untuk mengimplementasikan model berdasarkan masalah, seorang
guru perlu memiliki tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran. Menurut
John Dewey dalam Wina Sanjaya (2008), tahapan tersebut adalah:
a.

Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang


akan di pecahkan

b.

Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara


kritis dari berbagai sudut pandang.

c.

Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai


kemungkinan

pemecahan

sesuai

dengan

pengetahuan

yang

dimilikinya.
d. Mengumpulkan
menggambarkan

data,

yaitu

langkah

siswa

mencari

dan

informasi yang diperlukan untuk pemecahan

masalah.
e. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakanhipotesis yang
diajukan

34

f.

Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa


menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan
hasil pengujian hipotesis ndan rumusan kesimpulan.

kelebihannya Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah yaitu:


a.

Siswa lebih terlatih dalam problem solving skills;

b. Mendorong siswa untuk berfikir alternatif;


c.

Melatih keruntutan berfikir logis siswa.

Sedangkan, kekurangan model pembelajaran Pemecahan Masalah adalah :


a. Kadang siswa belum menyadari akan adanya masalah
b. Siswa sering mengalami kebingungan strategi atau kiat mana yang
akan digunakan .

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran berdasarkan Masalah


Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi
suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar
disiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan
peragaan. Menurut Wina Sanjaya (2008) terdapat 3 ciri utama dari strategi
pembelajaran berdasarkan masalah yaitu :
Pertama Strategi pembelajaran berdasarkan masalah merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada

sejumlah

kegiatan yang harus dilakukan siswa, kegiatan ini tidak sekedar mendngar,
mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran tetapi berfikir secara aktif,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
Kedua aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah
artinya dalam strategi ini menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Tanpa masalah tidak mungkin ada proses
pembelajaran.
Ketiga pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan berfikir
secara ilmiah yaitu berfikir dengan menggunakan metode ilmiah, artinya

35

proses berfikirnya secara deduktif dan induktif yang di lakukan secara


sitematis dan empiris.

3. Tujuan Model Pembelajaran berdasarkan Masalah


Apabila seorang guru dalam proses pembelajaran memilih model
Pembelajaran berdasarkan masalah, maka guru tersebut mempunyai tujuan
sebagai berikut:
a.

Ingin Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan


keterampilan pemecahan masalah;

b.

Belajar peranan orang dewasa yang autentik;

c.

Menjadi pembelajar yang mandiri


Sedangkan Menurut Wina sanjaya (2008) model pembelajaran

berdasarkan Masalah mempunyai tujuan :


a.

Agar siswa tidak hanya sekadar dapat mengingat, tetapi memahami dan
menguasai;

b. Agar siswa mampu mengembangkan ketrampilan berfikir rasional,


menganalisis situasi baru dan mengenal perbedaan fakta dan pendapat;
c.

Agar siswa mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah dan


membuat tantangan intelektual siswa;

d. Agar siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.


e.

Agar siswa untuk memahami hubungan antara apa yang dipelajari


dengan kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan
kenyataan ).
Keberhasilan pembelajaran dengan strategi dari model pembelajaran

berdasarkan masalah tergantung bagaimana peran seorang guru di dalam


kelas. Sebaik apapun strateginya kalau gurunya tidak optimal dalam proses
pembelajaran maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.

4. Strategi dan Model Pembelajaran berdasarkan Masalah


Strategi dari proses pembelajaran dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah menurut John Dewey dalam bukunya How We Think,

36

1910 (dalam Rachmadi 2006), menyebutkan lima langkah dasar untuk


pemecahan masalah (problem solving) adalah sebagai berikut :
a. Menyadari masalah itu ada
b. Identifikasi masalah
c. Penggunaan pengalaman sebelumnya atau informasi yang relevan untuk
penyusunan hipotesis
d. Pengujian hipotesis untuk beberapa solusi yang mungkin
e. Evaluasi terhadap solusi dan penyusunan kesimpulan berdasarkan bukti
yang ada.
Sedangkan

menurut

Ismail

(2003),

jika

seorang

guru

mau

mengimplementasikan strategi dari model pembelajaran berdasarkan


masalah pada proses pembelajaran matematika, maka langkah-langkah yang
harus diambil oleh guru dan siswa, sebagai berikut :
Fase
1

Indikator

Kegiatan Guru

Orientasi siswa

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

kepada masalah

menjelaskan logistik yang diperlukan,


memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif
dalam aktivitas pemecahan masalah yang
dipilihnya

Mengorganisasikan

Guru membantu siswa mendefinisikan dan

siswa untuk belajar

mengorganisasikan tugas belajar yang


berhubungan dengan masalah tersebut

Membimbing

Guru mendorong siswa untuk

penyelidikan

mengumpulkan informasi yang sesuai dan

individual maupun

melaksanakan eksperimen untuk

kelompok

mendapatkan penjelasan dan pemecahan


masalah

Mengembangkan dan

Guru membantu siswa dalam merencanakan

menyajikan hasil

dan menyiapkan karya yang sesuai seperti

karya

laporan, video, dan model dan membantu


mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya

37

Menganalisis dan

Guru membantu siswa untuk melakukan

mengevaluasi proses

refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan

pemecahan

mereka dan proses-proses yang mereka

masalah

gunakan

Strategi yang lain dalam Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


yang sering digunakan pada proses pembelajaran matematika menurut
Posamentier (dalam Rachmadi 2006) adalah sebagai berikut;
a.

Membuat gambar atau diagram.


Strategi ini terkait dengan pembuatan sketsa atau gambar corat-coret
guna mempermudah dalam memahami masalah dan mendapatkan
penyelesaiannya.

b.

Bergerak dari belakang


Strategi ini, di mulai dengan menganalisa bagaimana cara mendapatkan
tujuan hendak yang dicapai. Dengan strategi ini bergerak dari yang
diinginkan lalu menyesuaikan dengan yang di ketahui.

c.

Memperhitungkan setiap kemungkinan


Strategi ini terkait dengan penggunaan aturan-aturan yang dibuat sendiri
oleh sipelaku selama proses pemecahan masalah sehingga tidak akan ada
satupun alternatif yang terabaikan.

d.

Mencoba pada soal yang lebih sederhana


Strategi ini terkait dengan penggunaan contoh khusus tertentu pada
masalah tersebut agar lebih mudah dipelajari, sehingga gambaran umum
penyelesaian yang sebenarnya dapat ditemukan.
e. Membuat tabel
Strategi ini digunakan untuk membantu menganalisis permasalahan atau
jalan pikiran kita, sehingga segala sesuatunya tidak dibayangkan hanya
oleh otak yang kemampuannya sangat terbatas.
f.

Menemukan pola
Strategi ini terkait dengan pencapaian ketentuan-ketentuan pola.
Keteraturan

tersebut

akan

penyelesaiannya.

38

memudahkan

kita

menemukan

g. Memecahkan tujuan
Strategi ini berkait dengan pemecahan tujuan umum yang hendak
dicapai menjadi satu atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini
dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang
sesungguhnya.
h. Berpikir logis
Strategi ini berkaitan dengan penggunaan penalaran maupun penarikan
kesimpulan yang sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang
ada.
i. Mencoba-coba
Strategi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum
pemecahan masalahnya dengan mencoba-coba dari yang diketahui.
Melihat beberapa strategi pada Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah diatas, maka dalam modul ini akan mengkolaborasi dari berbagai
pendapat untuk membahas strategi pembelajaran aspek Aljabar dengan
model pembelajaran Berdasarkan Masalah.

5. Strategi Pembelajaran Matematika Aspek Aljabar dengan Model


Pembelajaran berdasarkan Masalah.
a. Strategi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah

dengan Mencoba pada soal yang lebih sederhana, Strategi

ini terkait dengan penggunaan contoh khusus tertentu pada masalah


tersebut agar lebih mudah dipelajari, sehingga gambaran umum
penyelesaian yang sebenarnya dapat ditemukan.
1) Contoh Penerapan Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Pada bentuk Aljabar


Standar Kompetensinya : Memahami bentuk aljabar, persamaan
dan pertidaksamaan linear satu variabel
Kompetensi dasarnya

Menyelesaikan persamaan linear satu


variabel

Indikator

: Menentukan bentuk setara dari PLSV


dengan cara kedua ruas ditambah dan

39

dikurangi dengan bilangan yang sama


Materi Pembelajaran

: Persamaan Linier Satu Variabel

Metode Pembelajaran

: Ceramah, tanya jawab, penugasan,

Pendekatan

: Realistik Mathematic Education (RME)


untuk memudahkan

dalam proses

pembelajaran, maka siswa diberikan


permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan perbandingan berbalik nilai
Langkah- langkah proses pembelajarannya
Kegiatan Pendahuluan:
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu : Setelah selesai
pembelajaran siswa dapat menentukan bentuk setara dari PLSV
dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau
dibagi dengan bilangan yang sama
-

menjelaskan logistik yang diperlukan yaitu cara menyelesaikan


PLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan,
atau dibagi dengan bilangan yang sama

memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif dalam aktivitas


pemecahan masalah yang dipilihnya.

Masalah yang dipilih yaitu : Menyelesaikan masalah persamaan


linier berkaitan dengan Sifat Penambahan,

Pengurangan,

Perkalian, dan Pembagian


Kegiatan inti
-

Penanaman Konsep
Variabel

(PLSV)

dalam materi Persamaan Linier Satu


yaitu

menjelaskan

tentang:

Kalimat

Matematika
Untuk menerjemahkan kalimat cerita ke dalam kalimat
matematika, diperlukan beberapa penguasaan tentang pengertian
istilah-istilah dan penulisannya.

40

Istilah

Penulisan

Jumlah x dan y

x+ y

Selisih x dan y

x y

Kuadrat x

1
x
x2

Hasil kali x dan y

xy

Kebalikan x

Istilah

Penulisan
x
y

Hasil bagi x dan y


Selisih kuadrat x
dan y
Kuadrat selisih x
dan y
Kuadrat jumlah x
dan y
Jumlah kuadrat x
dan y

x2 y2
( x y)2
( x + y )2
x2 + y2

Beberapa contoh Menyelesaikan persamaan dengan sifat-sifat


operasi suatu persamaan yang ekuivalen
1) Sifat Penambahan
Contoh:
x 3 = 10 dengan x {bilangan asli}
x 3 + 3 = 10 + 3 (kedua ruas ditambah 3}

x + 0 = 13

x = 13

Jadi, penyelesaian dari x 3 = 10 adalah x = 13.


2) Sifat Pengurangan
Contoh:
p + 2 = 9 dengan x {bilangan cacah}
p + 2 2 = 9 2 (kedua ruas dikurang 2}

p+0=7

p=7

Jadi, penyelesaian dari p + 2 = 9 adalah x = 7.


3) Sifat Perkalian
Kedua ruas suatu persmaan boleh dikalikan dengan bilangan
yang sama untuk mendapatkan persamaan ekuivalen.
Contoh:
3
t
4

= 9 dengan dengan t {bilangan rasional}

3
4

t 34 = 9 34 (kedua ruas dikalikan dengan

41

4
3

t = 3 4

t = 12

Jadi, penyelesaian dari 34 t = 9 adalah t = 12


4) Sifat Pembagian
Kedua ruas suatu persamaan boleh dibagi dengan bilangan yang
sama untuk mendaptkan persamaan yang ekuivalen.
Contoh:
5k = 20 dengan dengan k {bilangan cacah}
5k : 5 = 20 : 5 (kedua ruas dibagi 5}

k =4

Jadi, penyelesaian dari 5k = 20 adalah k = 4.


-

Strateginya : untuk menyelesaikan masalah itu dengan Mencoba


pada soal yang lebih sederhana, Strategi ini terkait dengan
penggunaan contoh khusus tertentu pada masalah tersebut agar
lebih mudah dipelajari, sehingga gambaran umum penyelesaian
yang sebenarnya dapat ditemukan.

- Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang


sesuai

dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah


-

siswa harus memahami persamaan linier satu variabel sebagai


pengetahuan prasarat

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan


karya yang

sesuai seperti laporan, video, dan model dan

membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya..


Kegiatan penutup
-

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi


terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan

Refleksi : Untuk menyelesaikan persamaan linier satu variabel


dengan melifat sifatnya tiga cara.

Evaluasi : guru memberikan evaluasi berakaitan dengan sifatnya


dengan strategi. Mencoba pada soal yang lebih sederhana,
Strategi ini terkait dengan penggunaan contoh khusus tertentu

42

pada masalah tersebut agar lebih mudah dipelajari, sehingga


gambaran

umum

penyelesaian

yang

sebenarnya

dapat

ditemukan.
-

Memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah yaitu :


1. Jika 3( x + 2) + 5 = 2( x + 15) , maka Tentukan nilai dari (x + 2)
2. Jika Akar persamaan 3x 4 = 32 + 7 x, x bilangan bulat maka
nilai x adalah
3. Jika Nilai akar x dari persamaan

x 1
2

1 = 3 untuk x

bilangan bulat maka tentukan nilai x.

b. Contoh Strategi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berdasarkan


Masalah

dengan .Strategi ini terkait dengan pembuatan sketsa atau

gambar corat-coret guna mempermudah dalam memahami masalah dan


mendapatkan penyelesaiannya.
1) Contoh Penerapan Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Pada bentuk Aljabar


Standar Kompetensinya : Menggunakan bentuk aljabar, persamaan
dan pertidaksamaan linear satu variabel,
dan perbandingan dalam pemecahan
masalah
Kompetensi Dasar

: Menggunakan perbandingan untuk


pemecahan masalah

Indikator

: Menyelesaikan soal yang melibatkan


perbandingan berbalik harga (berbalik
nilai

Materi Pembelajaran

: Persamaan Linier Satu Variabel

Metode Pembelajaran

: Ceramah, tanya jawab, penugasan,

Pendekatan

: Realistik Mathematic Education (RME)


untuk memudahkan

dalam proses

pembelajaran, maka siswa diberikan


permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan perbandingan berbalik nilai

43

Langkah- langkah proses pembelajarannya, yaitu :


Kegiatan Pendahuluan:
-

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu : Siswa dapat


menyelesaikan soal yang melibatkan perbandingan berbalik nilai

menjelaskan logistik yang diperlukan yaitu cara menyelesaikan


Untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan
perbandingan berbalik nilai dapat dilakukan dengan cara,
perhitungan berdasarkan hasil kali dan perhitungan berdasar
perbandingan

memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif dalam aktivitas


pemecahan masalah yang dipilihnya.

Masalah

yang

dipilih

yaitu

Menyelesaikan

masalah

perbandingan berbalik nilai berkaitan dengan perhitungan


berdasarkan hasil kali dan perhitungan berdasar perbandingan
Kegiatan inti
-

Penanaman

Konsep

dalam

materi

Perhitungan

dalam

perbandingan berbalik nilai, Untuk menyelesaikan soal-soal yang


berhubungan dengan perbandingan berbalik nilai dapat dilakukan
dengan cara berikut:
1. perhitungan berdasarkan hasil kali
2. perhitungan berdasar perbandingan
Contoh:
Sebuah pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 20 hari oleh 6
orang. Berapa lama pekerjaan itu dapat diselesaikan bila
dikerjakan oleh 10 orang?
Jawab:
Persoalan tersebut dapat kita kerjakan dalam dua cara, yaitu:
1.

berdasarkan hasil kali


Misal banyak pekerja 1, P1=6 orang dan membutuhkan
waktu t1=20 hari,
Banyak pekerja 2, P2 =10 orang dan membutuhkan waktu

44

t2= t hari
P1 t1 = P2 t2
6 20 = 10 t
120 = 10t
120

t=
10

t = 12

Jadi, pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam 12 hari


2.

berdasarkan perbandingan
Mula-mula kita buat dulu

Banyak

tabel berikut ini.

pekerja

Waktu yang diperlukan


(hari)

20

10

Dengan menggunakan prinsip perbandingan berbalik nilai,


maka diperoleh:
6
=
10
3
=
5

t 20
t
dibalik menjadi

20 t
20
t
3
t = 20 t = 12
20
5

Strateginya :
Sebuah pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 20 hari oleh 6
orang. Berapa lama pekerjaan itu dapat diselesaikan bila
dikerjakan oleh 10 orang?
Untuk menyelesaikan soal ini, alternatif strategi yang kamu
ambil bisa menggunakan sketsa gambar atau corat-coret, caranya
yaitu :
Waktu ( hari )

Tenaga (orang)

20

10

45

jadi t =

6
X 20
10

t = 12
Jadi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 12 hari

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang


sesuai

dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah

siswa harus memahami perbandingan berbalik nilai

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan


karya yang

sesuai seperti laporan, video, dan model dan

membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Kegiatan penutup
-

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi


terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan

Refleksi : Untuk menyelesaikan perbandingan berbalik nilai dapat


menggunakan cara berdasarkan hasil kali dan berdasar

perbandingan
-

Evaluasi : guru memberikan evaluasi berakaitan dengan sifatnya


dengan strategi. .Strategi ini terkait dengan pembuatan sketsa

atau gambar corat-coret guna mempermudah dalam memahami


masalah dan mendapatkan penyelesaiannya.
-

Memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah yaitu :


1. Jika Dudung membagi-bagikan sekeranjang permen pada 20
orang anak, maka setipa anak masing-masing mendapat 5
permen (tanpa sisa). Berapa permen yang diterima masingmasing anak, bila sekerannjang permen itu dibagikan kepada:
a. 25 anak
b. 10 anak
2.

Uang sebesar Rp 1.024.000,00 dibagi dua dengan


perbandingan 9 : 7. Hitunglah jumlah masing-masing bagian
dari uang tersebut!

46

c. Contoh Strategi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berdasarkan


Masalah

dengan .Mencoba-coba, Strategi ini biasanya digunakan

untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan masalahnya dengan


mencoba-coba dari yang diketahui
1) Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pada bentuk Aljabar
Standar Kompetensinya : Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi,
dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasarnya

: Menguraikan

bentuk aljabar kedalam

factor-faktornya
Indikator

: 1. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam


factor-faktornya bentuk Pemfaktoran

ax + ay dan
ax ay
2. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam
factor-faktornya bentuk Pemfaktoran

x2 + 2xy + y2 dan x2 2y + y2
3. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam
factor-faktornya bentuk Pemfaktoran
a2 - b2
4. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam
faktornya bentuk Pemfaktoran ax2 +

bx + c
Materi Pembelajaran

: faktorisasi suku aljabar

Metode Pembelajaran

: Ceramah, tanya jawab, penugasan,

Pendekatan

: Realistik Mathematic Education (RME)


untuk memudahkan

dalam proses

pembelajaran, maka siswa diberikan


permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan faktorisasi aljabar
Langkah- langkah proses pembelajarannya, yaitu :

47

Kegiatan Pendahuluan:
-

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu : Siswa dapat


menyelesaikan soal yang melibatkan faktorisasi aljabar dalam
berbagai bentuk.

menjelaskan logistik yang diperlukan yaitu cara menyelesaikan


Untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan
faktorisasi aljabar dalam bentuk
1. Pemfaktoran ax + ay dan ax ay
2. Pemfaktoran x2 + 2xy + y2 dan x2 2y + y2
3. Pemfaktoran a2 b2
4. Pemfaktoran ax2 + bx + c

memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif dalam aktivitas


pemecahan masalah yang dipilihnya.

Masalah yang dipilih yaitu : Menyelesaikan masalah faktorisasi


aljabar

Kegiatan inti
-

Penanaman Konsep dalam materi faktorisasi aljabar


1. Pemfaktoran ax + ay dan ax ay
2. ax + ay = a ( x + y ) dan ax ay = a ( x y )

Contoh :
Faktorkan bentuk suku banyak berikut ini.
a. 2 x + 2 y
b. 4 x 8 y
Penyelesaian:
a. Faktor persekutuan dari 2x dan 2y adalah 2
Sehingga 2 x + 2 y = 2( x + y )
b. Faktor persekutuan dari 4x dan 8y adalah 4
Sehingga 4 x 8 y = 4( x 2 y )

1. Pemfaktoran x2 + 2xy + y2 dan x2 2y + y2


Faktorkan bentuk suku banyak berikut ini!
a. x 2 + 10 x + 25

48

b. x 2 6 x + 9
Penyelesaian:
a. x 2 + 10 x + 25 = ( x + 5) 2
b. x 2 6 x + 9 = ( x 3) 2

2. Pemfaktoran a2 b2

a 2 b 2 = (a + b)(a b)

Contoh:
Faktorkan:
a. x 2 9
b. 4 p 2 9q 2
Penyelesaian:
a. Ubahlah x 2 9 menjadi selisih dua kuadrat, yaitu
x 2 9 = x 2 32 . Amati persamaan a 2 b 2 = (a + b)(a b) !

Jika a diganti dengan x dan b diganti dengan 3, diperoleh


x 2 32 = ( x + 3)( x 3)

Jadi, x 2 9 = ( x + 3)( x 3)
b. 4 p 2 9q 2 = (2 p) 2 (3q) 2 = (2 p + 3q)(2 p 3q)

3.

Pemfaktoran ax2 + bx + c
a. Pemfaktoran ax2 + bx + c dengan a = 1

( x + p)( x + q) = x 2 + ( p + q) x + pq
Contoh:
Faktorkanlah!
x2 + 6x + 8
Penyelesaian:
Misalkan x 2 + 6 x + 8 = ( x + p)( x + q) , maka p + q = 6 dan
p q = 8.

Jumlah dan hasilnya positif sehingga p dan q masingmasing positif. Bilangan p dan q yang memenuhi adalah p
= 2 dan q = 4.

49

Jadi, x 2 + 6 x + 8 = ( x + 2)( x + 4)
b. Pemfaktoran ax2 + bx + c dengan a 1
Contoh:
Faktorkanlah!
3 x 2 + 14 x 5
Penyelesaian:
Misalkan 3 x 2 + 14 x 5 = ax 2 + (ap + q) x + pq
maka a = 3, 3 p + q = 14 , dan p q = 5
Bilangan yang memenuhi 3 p + q = 14 , dan p q = 5
adalah p = 5 dan q = -1
Jadi, 3 x 2 + 14 x 5 = ( x + 5)(3 x 1)
-

Strateginya :
1. Untuk Pemfaktoran bentuk ax + ay dan ax ay
ax + ay = a ( x + y ) dan ax ay = a ( x y )
a. Mencari FPB dari bilangan a, kemudian mencari faktor
persekutuan
Contoh: 2x + 4y , FPB dari 2 dan 4 adalah 2
maka faktornya, 2 (x + 2y)
b. Kalau variabelnya sama, pangkatnya sama maka faktor
persekutuannya adalah variabel tersebut
Contoh: 4p2 + 6 p2,
FPB dari 4 dan 6 adalah 2.
FPB dari p2 adalah p2 maka faktornya 2 p2 (2 + 3)
c. Kalau variabelnya sama, pangkatnya berbeda maka faktor
persekutuannya adalah pangkat yang terendah
Contoh: 4 k4 + 10 k3
FPB dari 4 dan 10 adalah 2
FPB dari k4 adalah k3 maka faktornya 2 k3 (2 k + 5)
2. Pemfaktoran bentuk selisih dua kuadrat
a2 b2

a 2 b 2 = (a + b)(a b)

50

kedua faktor persekutuannya tandanya berbeda dan


merupakan akar dari bilangan tersebut
Contoh: 4 a2 9b2 = (2a + 3b)(2a 3b)
3. Pemfaktoran ax2 + bx + c jika a=1, b 0, c 0
Faktor persekutuannya dapat dilihat dari tanda nilai b dan c
a. Jika c positif dan b positif maka kedua faktor
persekutuannya bertanda positif
b. Jika c positif dan b negatif

maka kedua faktor

persekutuannya bertanda negatif


c. Jika c negatif dan b positif maka faktor kedua
persekutuannya tanda berbeda yaitu yang nilai besar
adalah positif
d. jika c negatif dan b negatif maka faktor kedua
persekutuannya tanda berbeda yaitu yang nilai besar adalah
negatif
-

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang


sesuai

dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah


-

siswa harus memahami pemfaktoran

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan


karya yang

sesuai seperti laporan, video, dan model dan

membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Kegiatan penutup
-

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi


terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan

Refleksi : Untuk menyelesaikan pemfaktoran dapat menggunakan


cara
1. Pemfaktoran ax + ay dan ax ay
ax + ay = a ( x + y ) dan ax ay = a ( x y )

2. Pemfaktoran x2 + 2xy + y2 dan x2 2y + y2

a 2 b 2 = (a + b)(a b)

3. Pemfaktoran a2 b2

51

4. Pemfaktoran ax2 + bx + c
Pemfaktoran ax2 + bx + c dengan a = 1

( x + p)( x + q) = x 2 + ( p + q) x + pq
Atau dengan cara
1. Untuk Pemfaktoran bentuk ax + ay dan ax ay
ax + ay = a ( x + y ) dan ax ay = a ( x y )
a.

Mencari FPB dari bilangan a, kemudian mencari faktor


persekutuan;

b.

Kalau variabelnya sama, pangkatnya sama maka faktor


persekutuannya adalah variabel tersebut;

c.

Kalau variabelnya sama, pangkatnya berbeda maka faktor


persekutuannya adalah pangkat yang terendah

2. Pemfaktoran bentuk selisih dua kuadrat

a 2 b 2 = (a + b)(a b)

a2 b2

kedua faktor persekutuannya tandanya berbeda dan merupakan


akar dari bilangan tersebut
3. Pemfaktoran ax2 + bx + c jika a=1, b 0, c 0
Faktor persekutuannya dapat dilihat dari tanda nilai b dan c
a. Jika c positif dan b positif maka kedua faktor persekutuannya
bertanda positif
b. Jika c positif dan b negatif

maka kedua faktor

persekutuannya bertanda negatif


c. Jika

negatif

dan

positif

maka

faktor

kedua

persekutuannya tanda berbeda yaitu yang nilai besar adalah

positif
d. Jika

negatif

dan

negatif

maka

faktor

kedua

persekutuannya tanda berbeda yaitu yang nilai besar adalah

negatif
-

Evaluasi : guru memberikan evaluasi berakaitan dengan sifatnya


dengan strategi.

.Mencoba-coba, Strategi ini biasanya

digunakan untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan


masalahnya dengan mencoba-coba dari yang diketahui

52

Memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah yaitu :

1. Faktor dari 2p4q5 r4 - 12p6 q3 r5 adalah...


2. Faktor dari x 2 + 5 x + 96 adalah
3. Faktor dari 4 x 2 9
4. Faktor 6 x 2 2 x 20
5. Faktor dari 6p4 2q3 4r2 + 2p3 2q2 6r4 adalah...

D. Rangkuman
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan salah satu
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran Pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi suatu
pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin.
Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan..
Strategi

dari model pembelajaran berdasarkan dapat diterapkan

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :


Menganalisis

masalah,

Merumuskan

proses Merumuskan masalah,

hipotesis,

Mengumpulkan

data,

Pengujian hipotesis, Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.


Model pembelaran berdasarkan masalah mempunyai tujuan agar siswa
berfikir rasional, Ilmiah, bertanggung jawab dan mandiri. Lebih jauh lagi
mampu mengatasi dari berbagai masalah dalam kehidupan yang nyata.
Dalam Pelaksanaannya

Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

tidak lepas dari tugas-tugas yang harus dilaksanakan yaitu :


a. Tugas-Tugas Perencanaan meliputi : penetapan tujuan, merancang situasi
masalah, organisasi sumber daya dan rencana logistik
b. Tugas Interaktif meliputi ; orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi
kan siswa untuk membantu penyelidikan mandiri.
c. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah.
Lima langkah dasar untuk pemecahan masalah (problem solving)
adalah, menyadari masalah itu ada, identifikasi masalah, penggunaan
pengalaman sebelumnya atau informasi yang relevan untuk penyusunan

53

hipotesis, Pengujian hipotesis untuk beberapa solusi yang mungkin, evaluasi


terhadap solusi dan penyusunan kesimpulan berdasarkan bukti yang ada.
Beberapa strategi yang sering digunakan dalam model pembelajaran
berdasarkan masalah pada mata pelajaran matematika berkaitan dengan
membuat gambar atau diagram, bergerak dari belakang , memperhitungkan
setiap kemungkinan, mencoba pada soal yang lebih sederhana, membuat
tabel., menemukan pola, memecahkan tujuan, berpikir logis, mencoba-coba
Namun dalam bab ini hanya membahas beberapa strategi yang ada kaitannya
dengan indikator yang dikembangkan dari stndar kompetensi dan kompetensi
dasar.

E. Latihan/Tugas
Coba saudara Diskusikan dengan teman-temanmu dan Buatlah Strategi
pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam
kompetensi dasar

Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan

masalah aritmetika sosial yang sederhana

F. Tes mandiri
1. Sebutkan Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berdasarkan
Masalah
2. Sebutkan lima langkah untuk memecahkan masalah
3. Apa yang di maksud strategi pembelajaran berbasis masalah pada mata
pelajaran matematika dengan . Membuat tabel Berikan contoh pada
aspek aljabar.
4. Apa tujuan menggunakan model pembelajaran berdasarkan Masalah
5. Sebagai seorang guru matematika, langkah apa yang diambil apabila
pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah

54

Das könnte Ihnen auch gefallen