Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan peranan titik nyala, titk api dan oAPI Gravity
dari solar dan kerosin
2. Menentukan titik nyala, titik api dan oAPI Gravity yang dimiliki oleh solar
dan kerosin
3. Dapat menjelaskan metoda smoke point (titik asap) dan peranan smoke
point (titik asap) dalam analisa solar dan kerosin
4. Dapat menentukan smoke point (titik asap) dari solar dan kerosin
5. Mampu mengoperasikan alat smoke point apparatus
misalnya dengan adanya percikan api. Titik nyala dapat diukur dengan metoda
wadah terbuka (Open Cup /OC) atau wadah tertutup (Closed cup/CC). Nilai yang
diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda
wadah tertutup.
Adapun kelas temperatur penyalaan senyawa dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1.
Bahan bakar cair yang mudah menyala (yang punya titik nyala dibawah
37.8 oC dan tekanan uap tidak lebih dari 2.84 kg/cm2), terbagi :
a. kelas IA, punya titik nyala dibawah 22.8oC dan titik didih dibawah37.8
o
C,
b. kelas IB, punya titik nyala dibawah 22.8 oC dan titik didih sama atau
diatas 37.8 oC,
c. kelas IC,punya titik nyala sama atau di atas 22.8 oC dan titik didih
2.
dibawah 60 oC.
Bahan bakar cair mudah terbakar (yang punya titik nyala sama atau diatas
37.8 oC, terbagi:
a. kelas IIA, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 oC dan titik didih
dibawah 60 oC,
b. kelas IIB, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 oC dan titik didih
dibawah 93 oC
c. kelas IIC, punya titik nyala sama atau diatas 93 oC
Setiap zat cair yang mudah terbakar memiliki tekanan uap yang merupakan
fungsi dari temperatur cair, dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat.
Dengan meningkatnya tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar
menguap diudara meningkat. Jika titik nyala lebih rendah dari temperatur
cairannya maka uap diatas permukaannya siap untuk terbakar atau meledak. Lebih
rendah dari titik nyala adlah lebih berbahaya, terutama bila temperatur ambientnya
labih dari titik nyala.
Metoda yang banyak dipakai untuk melakukan pemeriksaan terhadap
minyak dan produknya adalah:
1.
2.
3.
4.
suatu zat. oAPI dapat diukur dengan Hidrometer (ASTM D-287), sedangkan berat
jenis dapat ditentukan dengan piknometer (ASTM D-941 dan D-1217).
Pengukuran oAPI Gravity dengan hidrometer dinyatakan dengan angka 0 s/d 100.
Hubungan oAPI Gravity dengan berat jenis adalah sebagai berikut:
Satuan berat jenis dapat dinyatakan dengan lb/gal atau lb/barrel atau m3/ton.
Tujuan dilaksanakan pemeriksaan terhadap oAPI Gravity dan berat jenis
adalah untuk indikasi mutu minyak. Makin tinggi oAPI atau makin rendah berat
jenis maka minyak tersebut makin berharga, karena banyak mengandung bensin.
Sebaliknya makin rendah oAPI maka mutu minyak makin rendah, karena lebih
banyak mengandung lilin.
Minyak yang mempunyai berat jenis tinggi berarti minyak tersebut
mempunyai kandungan panas (heating value) yang rendah dan sebaliknya bila
minyak mempunyai berat jenis rendah berarti memiliki kandungan panas yang
tinggi.
Derajat Api (oApi Gravity)
Derajat API (API Gravity) merupakan satuan yang digunakan untuk
menyatakan berat jenis minyak dan digunakan sebagai dasar klasifikasi minyak
bumi yang paling sederhana. Hubungan berat jenis dengan derajat api adalah
saling berkebalikan. Makin kecil berat jenis minyak bumi atau makin tinggi
derajat APInya, makin berharga minyak bumi itu karena lebih banyak
mengandung bensin. Tinggi rendahnya berat jenis minyak bumi juga berpengaruh
pada viskositasnya. Pada umumnya semakin tinggi derajat API atau makin ringan
minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya derajat API
juga berpengaruh pada titik didih minyak bumi, kalau API Gravity minyak bumi
rendah, maka titik didihnya tinggi. Demikian sebaliknya kalau derajat APInya
tinggi, maka titik didihnya rendah, dan juga lebih mudah terbakar atau
mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada yang derajat APInya rendah.
Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis dengan nilai kalori minyak bumi,
pada umumnya minyak bumi dengan API tinggi menghasilkan kalori yang lebih
kecil daripada minyak bumi dengan API lebih rendah.
Berdasarkan derajat API, minyak mentah dibagi kedalam lima jenis minyak
mentah yaitu: minyak mentah ringan, minyak mentah ringan sedang, minyak
mentah berat sedang, minyak mentah berat, minyak mentah sangat berat.
Hidrometer
Hidrometer adalah suatu alat terbuat dari kaca yang berguna untuk
mengukur density. Yang berarti fungsi hidrometer adalah untuk mengukur density.
Terdapat banyak jenis hidrometer. seperti untuk mengukur berat jenis air, berat
jenis minyak dan berat jenis larutan lainnya. Tetapi ada juga hidrometer yang
digunakan untuk mengukur kadar suatu zat.
Densitas
Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya
zat (massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per satuan
volume, misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter kubik.
= m/v
misalkan untuk kerapatan baja, _baja = 7.85 g/cm
Specific Gravity
Specific gravity adalah ukuran kerapatan relatif terhadap kerapatan zat yang
dijadikan acuan, biasanya yang dijadikan acuan adalah kerapatan air pada suhu 4
derajat celcius.
SG = _zat/_air
misalnya untuk
SG_baja = _baja/_air = 7.85 g/cm/(1 g/m)
SG_baja = 7.85 (tanpa satuan)
MINYAK SOLAR
Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340C, dan
merupakan bahan bakar mesin diesel. Solar tidak dapat menguap pada suhu
tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah
kembali. Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi.
Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana.
Angka setana adalah tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu
bahan bakar di dalam mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan
bakar solar ramah lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX (Diesel
Environment Extra).
Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53 sementara
produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan
tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah
dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai
5000 ppm.
Kegunaan Minyak Solar antara lain:
-Digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor
seperti bus, truk, kereta api dan traktor .
-Memproduksi uap
-Mencairkan hasil peridustrian
-Membakar batu
-Mengerjakan panas dari logam
Sifat utama dari bahan bakar diesel / solar
Bahan bakar diesel biasa juga disebut light oil atau solar, adalah suatu
campuran dari hydrocarbon yang telah di distilasi setelah bensindan minyak tanah
dari minyak mentah pada temperatur 200 sampai340. Sebagian besar solar
digunakan untuk menggerkkan mesin diesel.
Bahan bakar diesel mempunyai sifat utama , yaitu :
* Tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan dan berbau.
* Encer dan tidak menguap dibawah temperatur normal.
* Mempunyai titik nyala tinggi (40 C-100 C).
* Terbakar spontan pada 350, sedikit dibawah temperatur bensin yangterbakar
sendiri sekitar .
* Mempunyai berat jenis 0,82-0,86.
* Menimbulkan panas yang besar (sekitar 10.500 kcal/kg).
* Mempunyai kandungan sulfur lebih besar dibanding bensin
* Memiliki rantai Hidrokarbon C14 s/d C18.
Syarat-syarat Kualitas solar yang diperlukan sebagai berikut.
* Mudah terbakar
*Solar harus dapat memungkinkan engine bekerja lembut dengan sedikit
knocking.
kontruksi
yang
jauh lebih
kuat
dari
pada
engine
bensin.
Minyak bakar atau marine fuel oil bukan merupakan hasil destilasi (pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya) tetapi hasil dari
jenis residu yang berwarna hitam. Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan
yang tinggi dibandingkan minyak diesel.
Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang cukup baik sebagai sumber bahan bakar
pengganti karena dapat terbarukan (renewable). Bahan ini adalah hasil reaksi
asam lemak dengan metil alkohol membentuk senyawa metil ester. Biodiesel
merupakan bahan bakar yang tidak beracun, karena lebih mudah diurai secara
alami, menghasilkan karbon monoksida dan hidrokarbon yang relatif rendah. Hal
yang menarik dari biodiesel adalah memiliki kualitas yang memenuhi seluruh
persyaratan bahan bakar diesel.
Diesel Performa Tinggi
Bahan bakar ini merupakan bakar mesin diesel modern yang memiliki
cetane number 53 dan memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah
300 ppm. Jenis bahan bakar ini direkomendasikan untuk mesin diesel dengan
sistem injeksi coomonrail. Sistem common rail adalah sebuah tube bercabang
dengan katup injektor yang dikendalikan oleh komputer, dimana masing-masing
tube tersebut terdiri atas nozzle mekanis yang sangat presisi dan sebuah plunger
yang dikedalikan oleh solenoid dan actuator piezoelectric.
RUMUS KIMIA MINYAK TANAH
Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26
C15H32.
Kerosin
selain banyak
digunakan
dalam
lampu
minyak
tanah, kerosindigunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, JetA, Jet-B, JP-4 atau JP-8).
SIFAT FISIK MINYAK TANAH
Parafin
Naften
Aromatik
metilbenzen (C7H8), dan naftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan
Kalimantan umumnya memiliki kadar aromat yang relatif besar.
4.
Senyawa Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S),
merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R), disulfida (R-S-S-R)
dan tiofen (sulfida siklik).
PROSES PENGOLAHAN MINYAK TANAH
a.
Pada pengolahan minyak tanah dilakukan pencucian dengan asam sulfat, untuk
mengetahui kadar belerang dan kandungan senyawa yang membentuk kerak pada
sumbu serta warna. Proses ini dilakukan dengan cara penambahan asam sulfat
sampai 5 X, setelah dipisahkan kemudian dicuci dengan soda dan air.
b.
Proses Adeleanu
kerosin. Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau
biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum.
V.
DATA PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan Titik Nyala dan Titik Api
Sampel
Kerosin
Solar
Volume aquadest =
=
= 24,8990 mL
kerosin =
= 36,9279 gr
= 57,6966 gr
=
= 0,8341 gr/mL
2.
- 131,5
= 38,1439
3.
4.
- 131,5
= 38,94
Pada penentuan titik asap (smoke point) dalam praktik ini ialah untuk
menentukan kualitas kerosin yang penggunaannya sebagai bahan bakar lampu
penerangan. Kerosin yang baik harus mempunyai titik asap yang tinggi,
sehingga nyala api bahan bakar kerosin ini dapat dibesarkan dengan
kecenderungan untuk memberikan asap yang kecil. Tinggi maksimum smoke
point kerosin ialah 70 mm dan solar 25 mm.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik nyala pada kerosin dan solar secara berurutan adalah 53,4C dan
81,4C
2. Titik api pada kerosin dan solar secara berurutan adalah 53,7C dan
82C
3. Berat jenis pada kerosin dan solar secara berurutan adalah 0,8341 gr/ml
dan 0,8302 gr/ml
4. API pada kerosin dan solar secara berurutan adalah 38,1439 dan 38,94
5. Tinggi maksimum titik asap pada kerosen adalah 70 mm sedangkan
pada solar adalah 25 mm
DAFTAR PUSTAKA
http://edypratono.blogspot.co.id/2013/09/minyak-tanah-kerosine.html(diunduh
pada 16 Oktober)
http://feryhariyanto.blogspot.co.id/2015/12/minyak-solar-sifat-sifat-jenisjenis.html (diunduh pada 16 Oktober 2016)
Tim
Penyusun
Laboratorium.2016.panduan
praktikum
hidrokarbon.Palembang:POLSRI
www.scribd.com/titik-nyala (diunduh pada 18 Oktober 2016)
www.scribd.com/smoke-point (dunduh pada 18 Oktober 2016)
laboratorium