Sie sind auf Seite 1von 17

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Kapasitas kerja merupakan kemampuan tubuh untuk
melakukan suatu pekerjaan semaksimal mungkin dalam hal
ini kemampuan tubuh untuk menyediakan oksigen (O2)
untuk menghasilkan energi untuk melakukan pekerjaan.
Ketika seseorang melakukan pekerjaan atau aktivitas maka
tekanan darah akan meningkat jika dibandingkan pada saat
kita beristirahat. Semakin besar aktivitas yang dilakukan
maka aktivitas jantungnya pun dalam memompa darah
akan semakin meningkat sehingga tekanan darahnya akan
meningkatpula (______:tanggal18 juli 2012 pukul 05:25).
Tekanan rata-rata arteri adalah tekanan rata-rata
pada siklus pressure pulse. PP ialah perbedaan tekanan
sistol dan tekanan diastolik. Besarnya rata-rata sistol dan
diastol pada orang dewasa kira-kira 96 mmHg. Yang lebih
kecil dari pada rata-rata tekanan sistol 120 mmHg dan 80
mmHg

yaitu

diastolnya.

Tekanan

rata-rata

ini

perlu

diketahui karena tekanan ini menolak aliran darah dalam


sirkulasi. (Dewi,2011:55)
Tekanan sistemik ditentukan oleh cardiac output dan
tekanan perifer total. Penurunan kedua faktor tanpa adanya
kompensasi akan menurunkan tekanan darah. Sedangkan
besarnya cardiac output ditentukan dtentukan oleh denyut
jantung

dan

strok

volume.

Karena

adanya

pengisian

ventrikel kiri ketika sistol. Menentukan besarnya strok


volume dan dianggap sebagai perbedaan antara volume
ventrikel pada keadaan diastol dan perbedaan sistolnya.
Volume ventrikel dalam keadaan diastol ditentukan oleh
tekanan darah dalam pengisian ventrikelyang efektif dan
tahanan dinding ventrikel bergantung pada volume total
darah dan sistem sirkulasi darah terutama dengan yang
sehubungan dengan vena sebagai reservoir. Distensibiliti
atau

kompliance

bukan

semata-mata

ditentukan

oleh

hubungan sederhana antara panjang dan tegangan akan


tetapi dengan urutan pengisian dan kecepatan pengisian.
Percobaan

ini

sangat

penting

dilakukan

karena

dengan ini kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan


kita atau kemampuan seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas. Atau kita dapat menentukan kesanggupan badan
untuk melakukan suatu pekerjaan atau dengan kata lain
untuk menentukan kapasitas kerja seseorang.
B.

Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk
menentukan kesanggupan badan untuk melakukan suatu
kerja atau dengan kata lain untuk menentukan kapasitas
kerja.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A.

Alat dan Bahan


Ada pun alat yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah

sebagai berikut :
1. Bangku Harvard
2. Stopwatch
3. Sphygmomanometer
B.

Cara kerja
Mengukur tekanan darah dan kecepatan nadi orang coba

dalam keadaan istirahat (duduk). Bila tekanan darah melebihi dari


160 mmHg (systole) sebaiknya percobaan ini jangan dilakukan
pada orang coba tersebut.Sekarang meminta orang coba untuk
melakukan kerja naik turun tangga Harvard setiap 2 detik dengan
kecepatan yang tetap 30 kali naik turun tangga Harvard dalam 1
menit. Kerja ini dilakukan sesanggup mungkin, tetapi tidak
kurang dari 5 menit. Setelah selesai dengan kerja, meminta orang
coba segera duduk dan mengukur tekanan darah dan denyut nadi

orang coba. Kemudian melakukan pencatatan denyut nadi pada 1


menit, 2 menit, 3 menit setelah percobaan (menghitung denyut
nadi selama 30 detik).
Pencatatan denyut nadi dinyatakan sebagai berikut :
F1

: Denyut nadi /30 detik yang dihitung 1 menit sampai 1


menit 30 detik

F2

kemudian.

Denyut nadi /30 detik yang dihitung 2 menit sampai 2

menit 30 detik
F3

kemudian.

: Denyut nadi /30 detik yang dihitung 3 menit sampai 3


menit 30 detik

kemudian.

Rumus indeks kesanggupan badan ( IKB )


Cara cepat

IKB : T x 100
5,5 F1

Cara lambat

IKB :

100

2 (F1+F2+F3)
T = Lamanya orang coba naik-turun (dalam detik)

Penilaian :
Melakukan percobaan ini pada setiap anggota regu masing-masing
:
Cara cepat

< 50

: Kesanggupan Kurang

50 80

: Kesanggupan Sedang

> 80

: Kesanggupan Baik

BAB V
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini

adalah sebagai berikut :


1. Menentukan kesanggupan badan untuk melakukan suatu
aktivitas atau menentukan kapasitas kerja seseorang dapat
diketahui dengan menggunakan rumus Indeks Kesanggupan
Badan (IKB). IKB dapat dihitung dengan menggunakan dua
cara

yaitu

cara

cepat

dan

cara

lambat.

IKB

dapat

dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana kapasitas


kerja seseorang yang dapat dilakukan dengan menggunakan
3 penilaian dibawah ini :
- < 50
: Kesanggupan Kurang
50-80
: Kesanggupan Sedang
- > 80
: Kesanggupan Baik
2. Setelah dilakukan percobaan, diperoleh hasil yaitu setelah
melakukan aktivitas IKB orang coba 1 adalah 22,26 (cara
lambat) dan orang coba 2 adalah 33,05.
3. ke 2 orang coba mengalami peningkatann tekanan darah
yakni orang coba 1 sebesar 127/87 mmHg,dan orang coba 2
sebesar 174/96 mmHg.
4. Dari hasil percobaan, maka dapat ditentukan bahwa IKB
orang coba ialah kurang yang mungkin disebabkan oleh
nutrisi yang kurang optimal, kesehatan yang terganggu atau
kurangnya aktivitas yang dilakukan oleh orang coba seperti
dengan berolahraga, dsb.

5. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat beberapa faktor


misalnya beban kerja yang diberikan pada orang coba tidak
terlalu berat,frekuensi Harvard yang kurang maksimum.
B.

Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan pada percobaan ini

adalah sebagai berikut :


1. Agar lebih menjaga kebersihan laboratorium.
2. Agar lebih melengkapi peralatan di laboratorium

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk
mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiavaskuler. Tes ini
juga digunakan dalam penilaian kebugaran, kemampuan untuk
pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung beradaptasi (kembali
normal), semakin baik kebugaran tubuh. Tes ini menghitung
kemampuan untuk berolahraga terus menerus dalam jangka
waktu yang lama tanpa lelah. Subjek (orang yang melakukan tes)
melangkah naik atau turun pada papan setinggi 45 cm. Jumlah
langkah yaitu 30 langkah per menit atau sampai subjek kelelahan.
Kelelahan

adalah

ketika

subjek

tidak

mampu

lagi

mempertahankan langkahnya dalam 15 detik. Subjek didudukkan


dan merupakan akhir dari tes dan denyut jantungnya kemudian
dihitung dalam 1-15, 2-25, dan 3-35 menit.(______:tanggal 19 juli
2012 pukul 22:15)
Pada jantung orang normal, setiap denyut sekitar 70 kali
dalam satu menit pada keadaan istirahat. Frekuensi lambat
(bradikardia) selama tidur dan dipercepat (takikardia) oleh emosi,
olahraga, dendam dan rangsangan lainnya. Pada orang muda
sehat yang bernapas dengan frekuensi normal, frekuensi jantung
bervariasi sesuai fase pernapasan: meningkat selama inspirasi,
terutama bila kedalaman pernapasan meningkat. Aritmia sinus ini
adalah fenomena normal dan terutama disebabkan oleh fluktuasi
persarafan parasimpatis di jantung. Selama inspirasi, impuls

vagus dari reseptor regang di paruh menghambat kardio inhibitori


di medulla oblongata. Pelepasan impuls tonus vagus yang menjaga
lambatnya frekuensi denyut jantung menjadi berkurang dan
frekuensi denyut jantung meningkat.
Jumlah darah yang dipompa keluar dari tiap-tiap ventrikel
per denyut, yaitu isi sekuncup (stroke volum), adalah sekitar 70 ml
pada keadaan istirahat pada pria dengan ukuran tubuh rata-rata
dalam posisi terlentang (70 ml dari ventrikel kiri dan 70 ml dari
ventrikel kanan dengan dua pompa ventrikel dalam rangkaian).
Darah ayang keluar dari jantung per satuan waktu adalah curah
jantung. Pada seseorang pria dalam keadaan istirahat dan
terlentang, curah jantung rata-ratanya adalah 5,0 liter/menit ( 70
mlx72 denyut per menit). Terdapat korelasi antara curah jantung
istirahat dan luas permukaan tubuh. Curah jantung per menit,
per meter, persegi permukaan tubuh (indeks jantung) rata-rata
adalah 3,2.
Fungsi sirkulasi bersifat kompleks,terdapat tiga prinsip
dasar yang mendasari seluruh funsi sistem yakni:
1. Darah yang mengalir keseluruh jaringan tubuh : hampir
seluruhnya diatur sesuai dengan kebutuhan jaringan. Bila
jaringan bersifat aktif, jaringan ini membutuhkan jauh lebih
banyak aliran darah dari pada bila keadaan istirahat (20-30
kali nilai istirahat).
2. Curah jantung : dikendalikan oleh penjumlahan seluruh
alairan

darah

setempat.

Bila

darah

mengalir

melalui

jaringan, darah ini segera kembali melalui vena ke jantung.


(syaifuddin,2011:133)

Secara
disebabkan

normal
oleh

Variasi

perubahan

produksi

curah

jantung

denyut

jantung

dan

dapat
volume

secukupnya. Denyut jantung pertama dikontrol oleh persarafan


jantung perangsangan parasimpatis menurunkannya. Volume
sekuncup juga tetap pada bagian yang dipersarafi, perangsangan
simpati membuat serabut otot jantung berkontraksi dengan kuat
ketika diberikan perangsangan yang lama dan parasimpatis akan
menjadi rangsangan balik (bertolak belakang). Ketika kekuatan
kontraksi lain tampak peningkatan serabut yang lama, makan
darah banyak yang dapat tertinggal di dalam ventrikel, dan
peningkatan fase ejeksi dan fase akhir dari fase systole yaitu
volume darah dalam ventrikel berkurang.
Yang lebih penting daripada vulturasi tekanan systole dan
diastolic atau tekanan nadi adalah tekanan arteri mata rata, yaitu
tekanan rata-rata yang bertanggung jawab mendorong darah maju
ke jaringan selama seluruh siklus jantung. Tekanan arteri ratarata bukan terletak di tengah-tengah antara tekanan sistloik dan
diastolic (sebagai contoh dengan tekanan

darah 120/80 mmHg

tekanan rata-rata bukan 100 mmHg), karena tekanan arteri tetap


lebih dekat ke tekanan diastole daripada tekanan sitol untuk
jangka yang lebih lama pada setiap siklus jantung. Pada kecepatan
denyut jantung istirahat sekitar 2/3 siklus jantung dipakai dalam
diastole dan hanya sepertiga dalam sistol. Sebagai suatu analogi
apabila sebuah mobil balap melaju 80 mil per jam (mpj) selama 40
menit dan 120 mpj selama 20 menit, kecepatan rata-rata adalah
93 mpj bukan nilai tengahnya, yaitu 100 mpj.

Viksositas

(kekentalan)

darah

disebabkan

oleh

protein

plasma dan oleh jumlah sel darah yang berada di dalam aliran
darah aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan
merubah tekanan darah. Misalnya dalam anemi jumlah sel dalam
darah berkurang dan dengan sendirinya tekanan menjadi lebih
randah, sendainya jantung dan sistoma vasomotorik tidak bekerja
lebih giat untuk mengimbanginya (Evelyn,2010:142).
Pengaruh frekuensi jantung pada fungsi jantung sebagai
pompa. Pada umumnya, makin banyak jantung yang berdenyut
per menit, makin banyak darah yang dipompa tetapi terdapat
perambatasan yang penting dan efek ini. Misalnya, waktu
frekuensi jantung meningkat di atas tingkat kritis, kekuatan
jantung itu sendiri menurun. Mungkin karena menggunaka
metabolic yang berlebihan dari otak jantung. Selain itu, periode
diastolic antara kontraksi-kontraksi menjadi demikiaj sehingga
darah tidak mempunyai waktu untuk mengalir secara ade kuat
dari atrium ke dalam ventrikel.
Selama

olahraga,

terjadi

peningkatan

impuls

simpatis

sehingga kontraktiritas miokardium dan frekuensi denyut jantung


meningkat. Peningkatan frekuensi denyut jantung, terutama
menonjol

pada

orang

normal,

dan

hanya

sedikit

terjadi

peningkatan sekuncup. Namun para pasien dengan pransplatasi


jantung mampu meningkatkan curah jantung selama berolahraga
walaupun tanpa persarafan jantung melalui kerja mekanisme
frankstarling. Gerakan otot kerangka yang mengeluarkan tekanan
diatas vena,serta gerakan yang dihasilkan pernafasan,khususnya

oleh naik-turunnya diagfragma yang bekerja sebagai pompa


(Evelyn,2010:143).
Setiap kali seseorang menggerakkan kakinya, maka otot
yang mengeras dan berkontraksi itu akan memeras vena-vena di
sekitarnya sehingga darah akan mengalir menuju jentung. Sistem
pompa ini yang bkerja setiap kali kaki/bagian tubuh digerakkan
disebut pompa vena. Selain itu divena terdapat katup yang
strukturnya sedemikian rupa sehingga katup ini akan melewatkan
darah kearah jantung tetapi menghalangi darah untuk kembali ke
arah perifer (berlawanan dengan arah kejantung). Katup ini
memungkinkan darah vena hanya bisa mengalir kejantung untuk
bermuara ke atrium kanan. (Moch. Erwin,2010:62)
System pembuluh darah bisa membawa darah kembali ke
jaringan yang membutuhkan dengan cepat dan berjalan pada
daerah

yang hanya membutuhkan oksigen. Jumlah absolute

darah yang ke otak selalu tetap/ konstan,otot jantung jumlah


darah akan meningkat sesuai dengan bertambahnya beban kerja
sedang yang ke ginjal, lambung dan usus akan kurang pada beban
kerja yang meningkat. Peningkatan fasodilator dan pedningkatan
metabolism menimbulkan penurunan ph atau peningkatan derajat
keasaman pada local akan terlihat banyak kapiler dan arterior
yang mebuka. Factor lain yan beroeran dalam pengaturan arusarus dalam adalah siklus jantung.
Coronary artery disease (CAD) is any di sorder of the
coronary arteries that leads to an interference in blood supply to
the myocardium. In the past, CAD was belived to be caused by tha
attachment of fatty plaques to the inner arterial wall, thus altering

the lumen size and functional capacity of the caoronary artery.


(Lucinda,2006:26).

BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan
didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Nama Orang coba
: Serliana
Umur

: 18 tahun

Jenis kelamin

: wanita

Lama berlari

: 1 menit

No.

Pengukuran

Hasil

Tekanan darah kontrol


Denyut nadi kontrol

107/77 mmHg
73 x/menit

Tekanan darah (setelah)

127/87 mmHg

F1

49

F2

40

F3

33

2. Nama Orang coba

: Lisda Safitri

Umur

: 19 tahun

Jenis kelamin

: wanita

Lama berlari

: 1.40 menit

No.

Pengukuran

Hasil

Tekanan darah kontrol


Denyut nadi kontrol

139/102 mmHg
78 x/menit

Tekanan darah (setelah)

174/96 mmHg

F1

55

F2

47

F3

40

Perhitungan IKB
1. Perhitungan IKB orang coba yang bernama serliana ialah
sebagai berikut :
T x 100 = 60 x 100 = 6000
= 22,26
5,5 FI
5,5 x 49
269,5
2. Perhitungan IKB orang coba yang bernama Lisda Safitri
ialah sebagai berikut :
T x 100 = 100 x 100 = 10000
5,5 FI
5,5 x 55
302,5

= 33,05

B. Pembahasan
Dalam pembahasan kali ini orang coba diminta untuk
melakukan aktifitas fisik yaitu naik turun tangga Harvard
yang bertujuan untuk melihat tekanan darah dan denyut
nadi atau perubahan sistem kardiovascular sebelum dan
sesudah beraktifitas. Pada percobaan kali ini,dimulai dari
menghitungb dan mengukur denyut nadi dan tekanan darah
dari ke-2 orang coba (tekanan darah control). Berdasarkan
hasil percobaan untuk orang coba 1 yang bernama serliana
tekanan darah kontrolnya ialah 107/77 mmHg dan denyut
nadi control ialah 73x/menit. Untuk orang coba yang ke
2,didapatkan tekanan darah control orang coba ialah
139/102 mmHg dan denyut nadi control ialah 78x/menit.
Namun,setelah mengalami aktivitas,ke 2 orang coba
mengalami peningkatann tekanan darah yakni orang coba 1
sebesar 127/87 mmHg,dan orang coba 2 sebesar 174/96
mmHg. Hal ini desebabkan pada saat sesorang belum
melakukan aktifitas apapun tekanan darahnya masih dalam
keadaan

normal

dan

jantung

memompa

sebagaimana

mestinya (normal), namun pada saat setelah melakukan


aktivitas,orang coba mengalami peningkatan yang cukup
signifikan karena jantung akan memompa darah lebih cepat
dari keadaan normal. Pada saat seseorang mengalami
aktivitas

kerja,ia

akan

mengeluarkan

banyak

energy,sehingga suplai oksigen akan berkurang, oleh sebab


itu,untuk

memenuhi

oksigen

tersebut

jantung

akan

memompa lebih banyak agar oksigen dapat cukup diedarkan


keseluruh

jaringan

terutama

yang

sedang

melakukan

aktivitas (Dewi,2011:70).
Selain pengukuran tekanan darah,pada percobaan
kali ini pula IKB dapat diukur dengan menggunakan rumus
cepat atau Rumus normal. Pada orang coba 1 IKB yang
didapat yaitu 22,26 sedangkan pada orang coba 2 IKB yang
didapatkan sebesar 33,05 yakni kesanggupan kurang. Jika
IKB dibawah 50(< 50) maka disebut kesanggupan kurang.
Hal ini dapat disebabkan karena terdapat beberapa faktor
misalnya beban kerja yang diberikan pada orang coba tidak
terlalu berat,frekuensi Harvard yang kurang maksimum.

DAFTAR PUSTAKA

Kartikawati, Dewi.2011. Dasar-Dasar Keperawatan Gawat


Darurat.Jakarta: Salemba Medika
Lysen,Lucinda K.2006. Clinical Dietetic. London : Jones And
Bartlett Publisher
Pearce,Evelyn

C.

2010.

Anatomi

dan

Fisilogi

untuk

paramedic.Jakarta: Gramedia
Rachman,Mohc.Erwin,Dkk.2010. Fisiologi.Makassar:UIT
Syaifuddin.2011. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
______:http://Wikipedia.org/kapasitas_kerja
18 juli 2012 pukul 05:25

diakses

pada

Das könnte Ihnen auch gefallen