Sie sind auf Seite 1von 3

Kas merupakan alat pembayaran yang bebas dan siap digunakan untuk

membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas bersifat liquid karena kas kas
sangat mudah digunakan sewaktu-waktu dan mudah untuk dipindah tangankan.
Kas sangat penting bagi suatu perusahaan karena jika tidak ada kas maka
kegiatan operasional perusahaan tidak akan dapat berjalan. Sifat-sifat kas antara
lain:
Volume fisik kecil
Nilainya tetap sebesar nilai nominalnya
Tidak adanya identifikasi kepemilikan
Sangat mudah untuk dipindah tangankan
Mengingat sifat-sifatnya, mengelola kas dalam perusahaan memerlukan
perhatian yang cukup serius agar tidak terjadi penyalahgunaan atau
penyelewengan terhadap kas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
waktu mengelola kas yakni sebagai berikut :

Pengendalian Penerimaan Kas


Prosedur dan pengawasan dalam penerimaan kas perlu dirancang sedimikian
rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang
seharusnya diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur dan
pengawasan dalam penerimaan kas perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, mencatat, daan yang
menerima uang. Untuk perusahaan kecil pemisahan tugas seperti demikian tidak
dapat dilakukan, maka penggabungan antara ketiga tugas tadi hanya dapat
dilakukan oleh pemilik perusahaan
Setiap penerimaan uang langsung disetorkan ke Bank sebagaimana adanya.
Untuk pembayaran piutang maupun pembayaran dalam jumlah besar dari
pelanggan bisa juga dengan cara pelanggan tersebut langsung mentransfer
pembayaran itu ke Bank.
Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas atau bukti kas masuk.
Bukti transaksi tersebut hendaklah perlu juga dilengkapi dengan lampiranlampiran untuk menguatkan adanya bukti transaksi tersebut. Dan setelah itu
dari bukti transaksi tersebut akan di catat pada jurnal penerimaan kas.
Menggunakan penomoran dokumen transaksi untuk mencegah transaksi dicatat
lebih dari sekali
Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik
Menetapkan laporan kas setiap hari. Laporan mengenai setiap pengeluaran dan
penerimaan kas.

Pengendalian Pengeluaran Kas


Seperti halnya dengan penerimaan kas, pengeluaran kas juga memerlukan
prosedur dan pengawasan yang baiik sehingga perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Semua pengeluaran uang yang relatif besar dialakukan dengan menggunakan
check sedangkan untuk pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil dilakukan
dengan menggunakan kas kecil.
Mengadakan pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas,
yang menyimpan uang kas, dan yang mencatat pengeluaran kas
Melakukan pemeriksaan Intern dalam waktu yang tidak tentu
Setiap pengeluaran kas dibuatkan bukti pengeluaran kas atau kas masuk serta
dilengkapi dengan lampiran-lampiran. Setelah itu bukti transaksi akan dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas.

Melakukan Rekonsiliasi Bank


Setiap bulan biasanya perusahaan akan menerima rekening koran dari Bank,
rekening koran tersebut digunakan untuk mencocokkan saldo kas yang ada di
Bank tersebut dengan saldo kas yang ada di perusahaan. Terkadang saldo antara
Bank dan perusahaan tidak sama, itu terjadi karena ada kemungkinan ketika
perusahaan menyetor uang ketika akhir bulan masih belum dicatat oleh Bank
tapi telah dicatat oleh perusahaan, begitu juga ketika perusahaan melakukan
pembayaran melalui tansfer Bank, oleh Bank telah dicatat tetapi oleh
perusahaan belum dicatat. Itu semua dapat membuat saldo kas perusahaan
dengan saldo kas Bank tidak sama

Perencanaan Arus Kas (Cash Flow Planning)


Memiliki uang kas yang relatif sedikit dalam perusahaan dapat membahayakan
sebab ada kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah
jatuh tempo. Namun, mempunyai uang kas yang terlalu banyak juga tidak baik.
Uang kas yang terlalu banyak akan menganggur dan tidak akan menghasilkan
apa-apa, oleh karena itu manajemen perusahaan perlu melakukan terhadap
penerimaan dan pengeluaran kas. Termasuk didalamnya merencanakan sumbersumber penerimaan yang bisa diperoleh jika suatu saat mengalami kekurangan
kas dan merencanakan pemanfaatanntya apabila mengalami kelebihan.
Perencanaan arus kas dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas (cash
budget) unutk periode-periode tertentu. Misalnya satu tahun, enam bulan, tiga
bulan, atau satu bulan di masa mendatang. Anggaran kas dapat digunakan

sebagai alat pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Pada kala tertentu
anggaran kas dibandingkan dengan realisasinya. Apabila terjadi penyimpanganpenyimpangan yang mencolok, manajemen perusahaan segera dapat melakukan
tindakan perbaikan.
http://siswoyoyulie.blogspot.co.id/2013/01/akuntansi_20.html

Das könnte Ihnen auch gefallen